“ DTB “
Kerja_Bangku_Mengikir_Compress
Di Susun Oleh :
ALVI RAHMADNDA
21742004
1. Kerja Bangku
Mengikir adalah salah satu kegiatan meratakan permukaan benda
kerja hingga mencapai ukuran, kerataan dan kehalusan tertentu
dengan menggunakan kikir yang dilakukan dengan tangan. Dalam
hal ini untuk mendapatkan hasil pengikiran yang presisi dan
maksimal diperlukan pemahaman tentang jenis dan karakteristik
kikir sebagai alat peraut/pengikis dan teknik-teknik mengikir yang
baik.
Selain itu pekerjaan mengikir juga diperlukan tenaga yang kuat dan
harus telaten, ulet dan teliti. Dengan demikian pekerjaan mengikir
dapat dikatakan sebagai dasar keterampilan untuk pembentukan
seseorang menjadi praktisi pemesinan yang profesional dan handal.
Perlu diketahui bahwa kegiatan mengikir bukan hanya meratakan
dan menghaluskan sebuah permukaan benda kerja hingga mencapai
ukuran, kerataan dan kehalusan tertentu, melainkan juga harus
tercapai kesejajaran dan kesikuannya.
• Menentukan bidang dasar
Yang dimaksud dengan bidang dasar adalah bidang yang dijadikan
acuan untuk pengambilan ukuran, kesikuan dan kesejajaran
terhadap bidang lain.
Suatu pekerjaan yang berbentuk balok, minimal harus mempunyai 3
bidang dasar, di mana bidang dasar tersebut diambil dari bidang
yang berbatasan satu sama lain. Karena fungsinya sebagai acuan
terhadap bidang yang lain, maka bidang dasar harus rata dan
menyiku satu sama lain. Bidang dasar ditentukan secara berurutan ,
mulai dari bidang yang paling luas hingga yang paling kecil serta
demikian pula dengan urutan pengerjaannya.
• Mengatur ketinggian ragum
Ketinggian ragum harus diatur sesuai dengan kebutuhan
pengerjaan. Untuk pengerjaan kasar, di mana tenaga pengerjaan
diperlukan lebih besar, tinggi ragum diatur lebih rendah. Untuk
pengerjaan presisi, ragum diatur lebih tinggi dan untuk pengerjaan
yang umum, tinggi ragum diatur setinggi siku pada lengan (Gambar
1).
1.1.3.1).Ragum
Ragum adalah alat untuk menjepit benda kerja, untuk membuka
rahang ragum dilakukan dengan cara memutar tangkai/tuas
pemutar ke arah kiri (berlawanan arah jarum jam) sehingga batang
berulir akan menarik landasan tidak tetap pada rahang tersebut,
demikian pula sebaliknya untuk pekerjaan pengikatan benda kerja
tangkai pemutar diputar ke arah kanan (searah jarum jam).
-Rahang penjepit
-Batang berulir segi empat
-Tangkai pemutar
-
136
Rahang penjepit
Batang berulir segi empat Tangkai pemutar
.
-1.1.3.2 Pencekaman benda kerja pada saat
mengikir
Bagian benda kerja yang terjepit pada ragum diusahakan semaksimal
mungkin, hal ini perlu diperhatikan mengingat fungsi mulut ragum selain
dapat menjepit lebih kuat juga sebagai dasar kesikuan hasil pekerjaan
pengikiran. Hal lain yang sangat penting diperhatikan dalam penjepitan
benda kerja adalah kesejajaran permukaan benda kerja dengan mulut
ragum.
•Benda kerja
Ragum
•Meja Kerja
•Bangku
L
CS 600 S
Dimana :
S = Kecepatan langkah/ menit
CS = Cutting speed dalam satuan m/menit
L = Panjang langkah pengikiran diambil dari panjang kikir 600 =
diambil dari perbandingan waktu maju dan mundur 3 : 2
Contoh : Kecepatan langkah untuk mengikir rangka klem C dari
bahan baja lunak dengan bahan kikir dari baja karbon Cs diambil 20
m/menit menggunakan kikir panjang 12"
S=600.20/12x25,4
=12.000/304,8
=40 langkah/menit
menit langkah/ 40 304,8
12.000
25,4 x 12
.20 600 S
Keterangan :
Bahan kikir terbuat dari baja karbon tinggi dan mempunyai ketahanan
lebih rendah dari HSS. Kecepatan langkah mengikir untuk
finishing bisa lebih rendah
Arah pemakanan kikir
Deretan gigi kikir dibuat miring terhadap sumbu badan kikir.
Pada jenis double cut kedua alur tidak sama dalam , semua ini
mempunyai fungsi yang berbeda. Alur yang lebih dalam
berfungsi untuk jalan keluar tatal sedangkan alur yang dangkal
berfungsi untuk mematahkan tatal menjadi pendek-pendek
sehingga mudah keluar. Oleh karena itu dengan arah pemakanan
lurus searah sumbu kikir, maka tatal akan mudah keluar dan
dengan sendirinya beban pengikiran menjadi ringan. Namun
apabila gerakan pemakanan seperti terlihat pada gambar berikut,
maka beban pengikiran menjadi berat karena tatal sulit keluar,
kikir cepat tumpul serta permukaan hasil pengikiran menjadi
kasar.
Gambar 10. Kikir gigi tunggal arah pemakanan lurus dengan sumbu
kikir
Gambar 11. Kikir gigi tunggal arah pemakanan tidak satu sumbu
dengan sumbu kikir
Gambar 12. Kikir gigi ganda arah
pemakanan lurus dengan sumbu kikir
Pahat dalam
Macam-macam pengikiran
Gambar 13.
Menghilangkan kulit
yang keras dengan
ujung
1.1.7.2 Pengikiran bidang dasar 1
Langkah-langkah operasional yang perlu ditempuh untuk
mendapatkan pengikiran yang efisien antara lain :
A).Arah pengikiran lebih banyak, memanjang dan diagonal
Keseimbangan tekanan kikir di atas benda kerja sangat dipengaruhi oleh
kehandalan alat ukur yang digunakan serta cara dan teknik pengukuran yang
diterapkan
Gambar 14.
Pemeriksaan
kerataan hasil
pengikiran dengan
pisau perata
• Pisau Perata
• Benda kerja
• Bidang dasar 1
Gambar 15. Bidang dasar 1, 2 dan 3
Mengikir miring
Pada prinsipnya pengikiran miring sama saja dengan
pengikiran rata, yang berbeda hanya terletak pada posisi
pemasangan benda kerja. Demikian pula dengan jenis dan
spesifikasi kikir yang digunakan. Prinsip pemeriksaan hasil
pengikiran sama dengan prinsip pemeriksaan bidang dasar 3.
Gambar 16. Pemeriksaan hasil
pengikiran miring
•Memeriksa sudut
•Memeriksa kesikuan
1.1.7.5 Mengikir radius
Ada dua jenis pengikiran radius yaitu pengikiran radius luar dan radius
dalam. Jenis kikir yang digunakan untuk mengikir radius dalam
adalah kikir bundar atau kikir setengan bundar (Gambar 17),
sedangkan untuk radius luar adalah kikir pelat atau kikir yang
mempunyai bidang rata (Gambar 18).
Gambar 17.
Pengikiran
radius dalam
Kikir bundar 147
Penggunaan kikir bundar atau setengah bundar, dalam pengikiran
radius dalam, selain kikir didorong makan ke depan juga sambil sedikit diputar
dengan tujuan untuk pemanfaatan semua gigi kikir selain tatal mudah keluar.
Gambar 18. Pengikiran radius luar dan Gambar 19. Pemeriksaan hasil pengikiran
radius
THANK YOU