Anda di halaman 1dari 53

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Seiring dengan berjalannya waktu dan pertukaran zaman dimana kemajuan


ilmu pengetahuan dan tehnologi mengalami perkembangan yang sangat pesat yang
mengakibatkan semakin tingginya tingkat kualitas produksi dalam suatu industri dan
tingkat kemampuan skill mahasiswa dalam bidang pendidikan khususnya dalam
bidang otomotif maupun permesinan.

Untuk menghadapi tingkat kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi dalam


dunia industri sekarang ini kita sangat membutuhkan tenaga ahli dan terampil dalam
jumlah yang cukup besar khususnya dalam bidang otomotif maupun pemesinan.akan
tetapi kenyataan yang terjadi dilapangan masih banyak peserta yang belum mencapai
standar yang memadai dan masih kurang bekal skill dan keterampiln.

Hal tersebut disebabkan atas berbagai faktor seperti pendidikan formal dan
nonformal untuk kerja mesin,kerja bangku maupun kerja plat,serta keterbatasan
peralatan dan kurangnya tenaga pendidik dalam suatu pendidikan formal.oleh karena
itu mahasiswa dituntut agar memiliki tingkat skill dan keterampilan yang memadai
untuk menghadapi tingkat kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi.

B. Tujuan Pelaksanaan Praktek


Adapun tujuan praktek yang ingin dicapai dalam praktek ini adalah :
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis mesin perkakas serta bagian-
bagiannya.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui teknik penggunaan serta pembacaan alat-
alat ukur.
3. Agar mahasiswa mampu menguasai teknik pengoperasian mesin-mesin
perkakas.
2

4. Agar mahasiswa mampu menguasai teknik-teknik penggunaan alat-alat kerja


bangku dengan baik dan benar.

C. Manfaat Pelaksanaan praktek


Adapun manfaat yang dapat diperoleh dalam praktek ini adalah :
1. Mahasiswa dapat menguasai teknik pengoperasian dari berbagai jenis-jenis
mesin bubut dengan baik dan benar
2. Mahasiswa dapat mengopersikan mesin gerinda bangku dengan benar.
3. Mahasiswa dapat menggunakan alat ukur dengan benar.
4. Mahasiswa dapat membuat pahat bubut sesuai jobnya.
5. Mahasiswa dapat mengetahui prosedur dan langkah kerja membubut dan
mengulir.
6. Mahasiswa dapat mengetahui teknik mengikir dan teknik menggergaji lurus.
7. Menambah pengetahuan/wawasan dan skill dalam teknik kerja mesin dan
kerja bangku.
8. Dapat menerapkan serta meningkatkan sikap kedispilinan dalam melakukan
suatu pekerjaan.
9. Memberi masukan kepada pihak yang berwenang sehingga dapat mengambil
kebijakan untuk menyediakan fasilitas yang memungkinkan peningkatan
prestasi praktek mahasiswa.
10. Sebagai bahan referensi kepada mahasiswa mengenai Lab. Mesin Perkakas I.
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerja Bangku
Kerja bangku adalah pengerjaan benda yang di lakukan di atas bangku kerja,
meja sebagai wadah untuk melaksanakannya. Pada kerja bangku ini benda kerja di
selesaikan atau di kerjakan secara manual. Jadi di sini dituntut keterampilan dari
pada mahasiswa dalam menyelesaikan benda kerja dengan job yang diberikan.
Bangku kerja adalah bangku atau meja tempat di mana benda kerja dikerjakan
sekaligus merupakan wadah bagi peralatan kerja bangku. Pada kerja bangku kita
menggunakan beberapa peralatan seperti, ragum, kikir, (kasar, halus), mistar ingsut,
siku dan gergaji.

1. Alat-alat ukur dan gambar


Alat-alat ukur dan gambar sangat penting dalam pengerjaan pelat, yang
digunakan bersama-sama pada awal pekerjaan. Alat-alat yang dimaksud adalah
sebagai berikut :
a. Macam-macam alat ukur dan fungsinya
1) Mistar baja
Mistar baja digunakan untuk pengukuran dimensi panjang, lebar dan tebal
ketelitian  0,5 mm

Gambar 1. Mistar baja


4

2) Mistar sorong
Mistar sorong adalah salah satu alat ukur yang banyak dipakai di bengkel.
Mistar dapat digunakan untuk mengukur bagaian luar, dalam, dan kedalaman dalam
satuan mm atau inch, dengan ketelitian sampai 0,001 mm.

Gambar 2. Mistar sorong

b. Macam-macam alat pemeriksa dan fungsinya


1) Penyiku
Penyiku termasuk alat ukur dan juga alat gambar yang dapat digunakan
untuk.

a) memeriksa / mengukur sudut


b) menarik garis
c) memeriksa kerataan suatu bidang.

Gambar 3. Penyiku
5

2) Siku kombinasi
Siku kombinasi digunakan untuk mengukur / memeriksa kesikuan, apabila
mistar baja dipasang pada blok siku.

2 1 3 4

Gambar 4. Siku kombinasi

Keterangan gambar siku kombinasi :

1. Mistar baja
2. Blok siku
3. Blok protrektor
4. Blok pencari pusat

3) Jam Ukur (Dial Indicator)


Jam ukur adalah alat yang sangat teliti untuk mengukur atau memeriksa
kerataan, kelurusan, ketirusan atau kesikuan suatu benda kerja. Alat ini dapat
mengukur sampai 0,0005”.
6

Gambar 5. Jam Ukur

Gambar 6. Jam ukur dipasang pada perlengkapannya


7

4) Mistar Rambut
Mistar rambut digunakan untuk memeriksa kerataan bidang.

Gambar 7. Mistar Rambut

5) Jangka Kaki.
Jangka kaki dipergunakan untuk mengukur atau memeriksa diameter atau
lebar bagian dalam.

Gambar 8. Jangka kaki


8

6) Jangka bengkok
Dipergunakan untuk mengambil ukuran luar dan untuk memeriksa kesejajaran
dua buah bidang.

Gambar 9. Jangka bengkok

7) Mal
a). Mal Radius
Mal radius digunakan untuk memeriksa radius, baik radius luar maupun
radius dalam. Pada alat ini terdapat angka-angka ukuran yang menyatakan besarnya
radius, misalnya angka 6 berarti mal ini digunakan untuk memeriksa radius yang
berukuran 6 mm. Mal radius dalam satu set terdiri atau beberapa buah dengan
masing-masing berbeda ukuran.

Gambar 10. Mal radius


9

b. Mal Ulir
Mal ulir digunakan untuk mengukur atau memeriksa ulir.Satu set mal ulir
terdiri dari beberapa buah. Mal ulir dalam satu set ada yang satu jenis ukuran,
misalnya whithworth, dan ada juga yang terdiri dari dua macam ulir, yaitu
whithworth dan ulir metrik. Pada rumahnya terdapat tanda whithworth 550 atau
metrik600.

Gambar 11. Mal ulir

c. Macam-macam Alat Penanda dan Fungsinya


1) Penggores
Fungsinya adalah untuk membuat garis pada permukaan logam
10

Gambar 12. Cara membuat garis pada permukaan logam

2) Penitik
Fungsinya adalah untuk membuat titik pusat lengkung atau titik-titik garis

Gambar 13. Penitik

3) Jangka
Jangka tusuk, dipergunakan untuk melukis busur dan lingkaran dengan teliti.
11

Gambar 14. Jangka tusuk

4) Jangka Hati
Jangka hati, dipergunakan untuk membuat garis pada permukaan loga sejajar
dengan sisi benda.

Gambar 15. Jangka hati


12

d. Macam-Macam Alat Pemotong dan Fungsinya


1) Kikir
Gigi kikir hampir serupa dengan bentuk gigi bilah gergaji. Oleh karena itu
walaupun sukar untuk dilihat, gerakan potong kikir adalah serupa dengan gerak
potong bilah gergaji.Kikir dibuat dari baja karbon tinggi yang disepuh keras dan
dimudakan. Tangkai kikir lunak agar kuat, bagian badan kikir keras dan rapuh.
Karena itu semua kikir harus disimpan secara terpisah dan dilindungi untuk
mencegah patah.Kikir diklasifikasikan menurut ukuran panjang, badan dan
pahatannya.

Gambar 16. Ukuran kikir


13

 Kikir plat (flat file)

 Kikir setengah bulat (half-


round file)

 Kikir segi empat (square

file)

 Kikir bulat (round file)

 Kikir segi tiga (three-


square file)
 Kikir pisau (knife file)

Gambar 17. Macam-macam kikir


14

Jenis kehalusan pahatan gigi kikir

 Pahatan kasar sekali (rough)

 Pahatan kasar (bastard cut)

 Pahatan setengah kasar (second cut)

 Pahatan halus (smooth cut)

 Pahatan halus sekali (dead smooth)

Gambar 18. Jenis-jenis gigi kikir


15

2) Gergaji tangan
Gergaji digunakan untuk memotong dan untuk mengurangi tebal dari benda
kerja yang selanjutnya untuk dikerjakan kembali.

Bagian-bagian dari gergaji adalah sebagai berikut.

a) Bingkai / sengkang.
Bingkai biasanya dibuat dari pipa baja yang kuat dan kaku, supaya hasilnya
lurus dan kuat. Sengkang yang dapat diatur digunakan untuk bermacam-macam
panjang dari daun gergaji.

b) Tangkai
Tangkai harus yang baik pegangannya seperti pemegang bentuk pistol.

c) Pasak
Daun gergaji dipasang pada kedua pasak yang terdapat pada bingkai.

d) Mur kupu-kupu
Mur kupu-kupu untuk mengencangkan daun gergaji.

Gambar 19. Gergaji tangan


16

Daun gergaji termasuk alat potong, bermacam-macam factor untuk memilih


daun gergaji, misalnya letak gigi pemotong gergaji tangan ada yang satu sisi (single
cut), dan ada juga yang kedua sisinya (double cut),

panjang

Gambar 20. Gigi pemotong satu sisi Gambar 21.Gigi pemotong dua sisi

Sedangkan bentuk gigi gergaji ada yang lurus dan ada yang silang.

Gambar 22. Bentuk gigi gergaji silang

Gambar 23. Bentuk gigi gergaji lurus


17

3) Mata Bor
Mata bor atau bor spiral terdiri atas sudut tatal dan sudut bebas yang biasa
terdapat pada alat-alat potong.Badan bor tidak silindris benar. Garis tengah luarnya
tirus, dari ujung sampai batas tangkai, dengan kenaikan 0,05 mm setiap panjang 100
mm.

Gambar 24. Macam-macam bentuk tangkai mata bor

Keterangan gambar mata bor

 Cutting edge or lip = Bibir


potong
 Flute = Alur
 Body = Badan
 Body clearence = Sudut
bebas badan
 Margin = Mata pemotong
sisi
 Shank = Tangkai

Gambar 25. Mata Bor


18

Gambar 26. Sudut bebas bibir pemotong

Besar sudut mata bor bergantung pada bahan yang akan dibor.Untuk bahan dari baja
lunak besar sudut bibir pemotong terhadap garis tengah adalah 590 atau sudut puncak
bor 1180.Untuk bahan dari baja keras besar sudut bibir pemotong terhadap garis
tengah adalha 680 atau sudut puncak bor 1360Untuk bahan yang lunak,
misalnya perunggu besar sudut bibir pemotong terhadap garis tengah adalah 52,50
atau sudut puncak bor 1050

Gambar 27. Besar sudut mata bor


19

4) Reamer tangan (peluas)


Reamer adalah suatu alat potong untuk memperbesar lubang yang telah kita
siapkan sebelumnya. Reame ini dapat dipakai

a) Untuk membuat bulat dan lurus suatu lubang sedekat mungkin dengan
ukurannya.
b) Untuk membuat permukaan yang bagus dari suatu lubang.
Macam-macam reamer (peluas) adalah sebagai berikut:

a) Reamer Beralur Spesial

Dalam bentuk spiral digunakan untuk meluaskan dan menghaluskan lubang


sehingga lubang mencapai ukuran yang diharapkan.reamer beralur spiral. Hasil
pemotongan lebih halus dan ringan.

Gambar 28. Reamer tangan beralur

b) Reamer Beralur Lurus

Reamer beralur lurus sama dengan reamer yang beralur spiral, digunakan pada setiap
pekerjaan untuk memperluas lubang.

Gambar 29. Reamer beralur lurus


20

5) Tap tangan
Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan

Tap tangan terdiri atau 3 buah dalam 1 set.

Tap no. 1 (tap konis), adalah tap yang pertama digunakan, mempunyai bentuk tirus
di ujungnya untuk mempermudah pemotongan. Bentuk ulir yang dihasilkan dari tap
pertama adalah 25% dari bentuk ulir yang sesungguhnya.

Tap no. 2 (tap antara), dipakai setelah no.1. Bentuk tirus pada ujungnya lebih
pendek daripada no. 1.

Gambar 30. Satu set tap

Tap no.3 (tap rata), adalah tap yang terakhir dan yang membentuk profil ulir
yang penuh. Bagian tirus pada ujungnya sangat pendek sehingga dapat mencapai
dasar untuk lubang yang tak tembus.

Sebagai alat pemegang dan pemutar pada waktupelaksanaan mengulir,dipergunakan


tangkai tap (batang pemutar)

Gambar 31. Tangkai tap


21

6) Pemotong ulir luar (Senei)


Untuk memotong ulir pada bagian luar atau pada batang baut dengan tangan,
dipergunakan sejenis alat yang dinamakan pengulir luar. Alat bantu untuk
memutarkan senei adalah rumah senei atau tangkai senei.

Gambar 32. Senei dan senei dipasang pada tangkai pemutar

e. Alat bantu lainnya


1) Palu
Palu adalah alat yang biasa dipergunakan di bengkel mesin.
Ini adalah gambar palu konde (ball pan hammer)

Ini gambar palu pen searah (straight hammer)


22

Ini gambar palu pen melintang (cross hammer)

Gambar 33. Macam-macam palu

2) Penjepit

Gambar 34. Ragum bangku Gambar 35. Ragum mesin

Gambar 36. Ragum tangan


23

Gambar 37. Klem C

Gambar 38. Blok V

Gambar 39. Klem sejajar


24

3) Meja datar
Meja datar adalah suatu alat dengan permukaan yang rata dan keras yang
sangat baik untuk penandaan yang teliti dan memeriksa benda kerja.

Gambar 40.Meja datar


25

B. Kerja Mesin

Kerja mesin adalah proses pengerjaan benda kerja sesuai job dengan bantuan
mesin. Dalam hal ini kita menggunakan mesin perkakas seperti; mesin bubut, mesin
sekrap, mesin frais, mesin bor dan mesin perkakas lainnya yang digunakan sebagai
alat. Namun pada Lab. Mesin perkakas I ini kita membatasi pembahasan pada mesin
yang digunakan khusus dalam kegiatan praktek, yakni mesin bubut, mesin gergaji,
dan mesin gerinda.

1. Mesin Bubut
1.1 Fungsi mesin bubut
Mesin bubut mempunyai gerak utama berputar dan berfungsi sebagai
pengubah bentuk dan ukuran benda kerja dengan jalan menyayat benda tersebut
dengan suatu pahat penyayat, posisi benda kerja berputar sesuai dengan sumbu mesin
dan pahat diam bergerak ke kanan atau ke kiri searah dengan sumbu mesin bubut
menyayat benda kerja. Ukuran dari mesin ini diukur dari jarak senter dari kepala tetap
sampai senter kepala lepas, ini merupakan jarak terpanjang dari benda kerja yang bisa
dibubut.
Dalam proses bubut terdapat beberapa jenis pembubutan menurut arah
gerak laju, yakni :
a. Pembubutan memanjang (Gambar 1.a) : gerak laju pemotongan berlangsung
sejajar dengan sumbu putaran. Dalam hal ini proses pembubutan berlangsung
pada bidang luar benda kerja.
b. Pembubutan membidang (Gambar 1.b) : gerak pemotongan berlangsung tegak
lurus terhadap sumbu putaran. Dengan proses ini dihasilkan bidang rata
terhadap sumbu putaran.
c. Jika gerak pembubutan berlangsung menyudut atau miring terhadap sumbu
putaran, maka dihasilkan benda kerja yang berbentuk kerucut (Gambar 1.c)
26

d. Pembubutan alur dapat dilakukan dengan gerak pemotongan tegak lurus


terhadap sumbu putaran (Gambar 1.d). Dimana dalam hal ini pahat yang
digunakan berbeda dengan proses pembubutan membidang.
e. Dengan gerak pembubutan sejajar dan tegak lurus terhadap sumbu putaran
pada saat yang sama, akan dihasilkan benda bulat atau benda rotasi lainnya
(Gambar 1.e).

Gambar 41. Jenis pembubutan menurut arah gerak maju

Adapun mesin bubut yang sering digunakan adalah :


27

Gambar 42 Mesin bubut horizontal (standar)

1.2 Bagian-bagian utama mesin bubut


Bagian-bagian utama dari suatu mesin bubut adalah : alas mesin, kepala tetap,
eretan dan mekanik percepatan. Bagian-bagian utama dari suatu mesin bubut adalah :
alas mesin, kepala tetap, kepala lepas, eretan dan mekanik percepatan.
a. Alas Mesin
Alas mesin adalah kerangka utama mesin bubut, yang diatas kerangka tersebut
eretan serta kepala lepas bertumpu serta bergerak, adapun alur alas mesin (bed)
berbentuk V, datar atau rata.

Gambar 43. Alas Mesin


28

b. Kepala Tetap
Didalam kepala tetap, spindel utama terpasang pada bantalan, fungsinya untuk
memindahkan putaran ke benda kerja, spindle harus terpasang kuat dan terbuat dari
baja yang kuat, pada umumnya bagian dalam spindel dibuat berlubang.

Gambar 44. Kepala tetap

c. Kepala Lepas
Kepala lepas dipakai sebagai penyangga benda kerja yang panjang, mengebor
dan meluaskan lubang (reamer), kepala lepas dilengkapi dengan kerucut Morse,
gunanya untuk memasang alat-alat yang akan dipasang pada kepala lepas seperti :
bor, reamer, senter jalan, dan lain-lain. Kepala lepas dapat diangkat dari alas mesin
(bed) dan dapat dipasang terkunci dengan baut pengikat, roda pada kepala lepas dapat
dipakai untuk menggerakkan konis, dengan konis itu selubung (sleeve) dapat
terkunci, ada kepala lepas yang selubungnya digerakkan dengan hidrolik atau
kompresor udara, untuk ini tekanan pada benda kerja dapat sama rata.
29

Gambar 45. Kepala lepas


d. Eretan
Eretan terdiri dari: sadel atau pelana, eretan melintang, eretan kombinasi,
pemegang pahat, kotak apron. Eretan adalah penopang utama dan pembawa pahat
bubut, yang dapat disetel, eretan ini terdiri dari : sadel, eretan melintang, eretan atas
dengan penjepit pahat dan apron (kotak mekanik pengatur.

Gambar 46. Eretan


30

e. Mekanik percepatan
Poros pembuat ulir (leadscrew) hanya dipakai untuk membuat ulir, dari kepala
tetap, leadscrew ini digerakkan melalui peti roda gigi (gear box) apabila mur setengah
(half nut) yang mencekam poros itu dihubungkan oleh tuas penghubung maka poros
berulir menggeraskkan eretan dengan arah memanjang.

Gambar 47. Mekanik percepatan

1.3 Alat perlengkapan mesin bubut


a. Pahat bubut
Pahat bubut digunakan untuk memotong atau menyayat benda kerja. Pahat
dipasang atau dijepit pada penjepit pahat (tool post). Pemasangan pahat harus
dipasang setinggi ujung senter. Macam pahat bubut seperti gambar dibawah ini
adalah :

Gambar 48. Pahat


31

b. Alat pencekam benda kerja


Alat yang digunakan sebai alat penjepit benda kerja ada beberapa macam
yakni:
1. Plat pembawa.
2. Plat pembawa rata.
3. Pencekam tiga rahang.
4. Pencekam empat rahang (disetel secara manual).

Gambar 49. Plat pembawa


c. Senter
Alat ini untuk memegang titik sumbu dari kedua ujung dari benda kerja, di
mana kedua ujung benda kerja di bor runcing sedikit untuk menempatkan ujung
senter tersebut, dimana senter ini memungkinkan pengerjaan membubut tirus maupun
lurus.

Gambar 50. Senter


32

d. Pembawa
Alat ini dipasang bersama-sama plat membawa dengan maksud untuk
membawa serta benda kerja supaya ikut berputar seirama sumbu mesin.

Gambar 51. Pembawa


e. Penyangga
Penyangga (kaca mara), merupakan alat yang digunakan untuk pengerjaan
bulat yang panjang, untuk menyangga benda kerja supaya tidak melengkung ke
bawah, sehingga tetap lurus segaris sumbu.

Gambar 52. Penyangga


f. Kartel
Kartel adalah suatu alat yang digunakan untuk membuat alur-alur kecil pada
benda kerja dengan maksud supaya tidak licin jika dipegang dengan tangan seperti
pemegang-pemegang, kartel ini dipasang seperti pahat.
33

Gambar 53. Kartel


2. Mesin Sekrap/Ketam
2.1 Pengertian Mesin Sekrap/Ketam
Mesin sekrap/ketam adalah merupakan salah satu mesin mesin perkakas yang
dipergunakan untuk mengubah permukaan-permukaan bidang rata sesuai dengan
bentuk-bentuk yang dikehendaki antara lain : bidang datar, bidang saling menyiku
tegak lurus, bidang alur buntu dan alur tembus, bidang-bidang bertingkat, bidang
bersudut. Mesin sekrap dapat dipakai untuk mengerjakan benda kerja sampai
sepanjang 800 mm, berpegang pada prinsip gerakan utama mendatar, pada langkah
pemakanan akan menghasilkan beram (tatal logam) dari benda kerja, untuk
menyekrap datar benda kerja yang terpasang pada ragum akan bergerak berlawanan
dengan pahat. Panjang langkah diatur dengan mengubah jalan keliling pasak engkol
pada roda gigi penggerak, karenanya menambah atau mengurangi ayunan engkol,
pemindahan ini diatur dengan memutar poros pengatur langkah yang akan memutar
roda gigi kerucut dan menggerakkan batang ulir yang mengatur penggerak blok
engkol.
Jenis-jenis mesin sekrap/ketam ini antara lain adalah :
a. Mesin ketam lengan kuat
b. Mesin ketam horizontal.
c. Mesin ketam vertikal.
d. Mesin serut sisi terbuka.
e. Mesin ketam eretan.
f. Mesin ketam roda gigi.
34

Adapun mesin sekrap/ ketam yang sering dipakai adalah mesin sekrap
lengan kuat. Lihat gambar mesin sekrap dibawah ini :

Gambar 54. Mesin Sekrap Lengan kuat


2.2 Dasar Pekerjaan Menyekap
Mesin ketam menghasilkan permukaan-permukaan yang datar, yang bergerak
horizontal ke depan dengan benda kerja di bawahnya dan tegak lurus, benda kerja
diam pada waktu pahat menyayat dan berpindah pada langkah balik pahat,derajat
penyelesaian akhir tergantung pada bentuk pahat,dan kecepatan pahat.
Panjang langkah dapat diatur dengan menggerakkan poros roda gigi, gerak
langkah mundur memerlukan waktu lebih pendek daripada langkah maju. Untuk
langkah maksimum poros harus ditempatkan pada jarak maksimum dari titik pusat
roda gigi,pada waktu langkah maju poros melintasi jarak dari paling kiri ke paling
kanan dan melintasi jarak tersebut pada langkah mundur oleh sebb itu langkah maju
memakan waktu lebih lama daripada langkah mundur.

2.3 Pahat Mesin Ketam

Bentuk pahat ketam hampir sama dengan bentuk pahat bubut, perbedaannya
terletak pada sudut-sudut bebas muka dan sampingnya lebih kecil, sudut bebas yang
35

lebih kecil ini dimaksudkan untuk menghindari getran-getaran pada pahat atau pada
benda kerja karena penyayatan pada nmesin ketam jauh lebih lambat dari penyayatan
pada mesin bubut, bentuk dan besarnya sudut-sudut pahat tersebut sangat penting
karena baik tidaknya hasil penyayatan tergantung sebagian dari cara mengasah sudut-
sudut pahat itu. Lihat gambar bentuk pahat ketam di bawah ini :

Gambar 55. Pahat Ketam


3. Mesin Gergaji
Fungsi utama mesin gergaji adalah untuk memotong benda kerja dalam jumlah
yang banyak. Adapun mesin gergaji yang sering digunakan adalah :

Gambar 56. Mesin Gergaji sengkang


36

4. Mesin Gerinda
Mesin gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang berfungsi untuk
menggerinda benda kerja sehingga rata dan halus, khususnya untuk mengasa pahat
potong dari mesin perkakas.
Klasifikasi mesin gerinda berdasarkan jenisnya :
a. Mesin gerinda berdiri
b. Mesin gerinda duduk
c. Mesin gerinda tangan
d. Mesin gerinda rata vertikal
e. Mesin gerinda silindris
f. Mesin gerinda permukaan horizontal
g. Mesin gerinda sabuk,
h. Mesin gerinda asah datar.

Gambar 57. Mesin gerinda


a. Batu Gerinda
Roda/batu gerinda merupakan pahat/pisau penyayatnya dari mesin gerinda,
yang terbuat dari butiran pengasa dan pereka susunan dan butiran pengasa dan
macam perekat sangat menentukan keadaan batu gerinda. Hasil yang bagus dapat di
37

capai dengan menggunakan tipe yang benar. Putaran roda dalam kecepatan yang
sesuai dengan benda kerja yang akan dikerjakan.
Ada dua macam jenis butiran yang digunakan dalam pemburuan roda
gerinda yaitu:
1) Aluminium oksida, merupakan pengasa yang dibuat dari biji AL yang
dipanaskan dalam dapur tinggi listrik dalam suhu 2100o C.
2) Silikon karbit, merupakan pengasa yang dibuat dari pasir silica dan
karbon dalam bentuk kristal silikon karbit.
b. Bila memilih batu gerinda harus di perhatikan hal-hal berikut ini :
1. Benda kerja yang digerinda
2. Permukaan/hasil penggerindaan yang diinginkan
3. Banyaknya benda kerja yang akan di gerinda/tebal tipisnya benda kerja
yang di kurangi dalam penggerindaan.
4. Jenis penggerindaan.
5. Material /bahan yang di gerinda.
6. Jenis pengasah dan perekat.
7. Banyaknya bahan yang di gerinda.
8. Kecepatan roda gerinda dan benda kerja.
9. Kondisi mesin.
10. Dan struktur bahan.
c. Beberapa faktor yang perlu di perhatikan dalam memilih batu gerinda yang
sesuai dengan pekerjaan yang di kerjakan adalah :
2) Jenis penggerindaan, mungkin pada gerinda rata, gerinda silinder, gerinda
dalam atau gerinda alat, untuk keperluan ini gerinda di pilih sesuai dengan
mesin yang digunakan serta bentuk yang sesuai dengan pengerjaan.
3) Material atau bahan yang di gerinda, dengan mengetahui bahan yang
digunakan, kita bisa menentukan roda gigi di mana yang akan kita pakai.
38

4) Jenis pengasa atau perekat, pada umumnya untuk menggerinda bahan


yang lunak digunakan gerinda dengan perekat keras dan untuk bahan
keras digunakan batu gerinda dengan perekat lunak.
d. Pekerjaan menggerinda mesin gerinda dapat di gunakan untuk mengerjakan
beberapa pengerjaan seperti:
1. Menggerinda permukaan sejajar
2. Menggerinda permukaan vertikal.

Gambar 18. Batu gerinda


39

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK
A. Kerja Bangku
I. Nama Job : “Mengikir Rata, Siku dan Gergaji Lurus”
1. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktek adalah besi ST 40 dengan ukuran
63x38x6 mm.
2. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam pengerjaan tersebut adalah :
a. Ragum
b. Kikir (kasar dan halus).
c. Mistar baja.
d. Mistar geser/sikmat
e. Mistar siku
f. Penggores.
g. Gergaji tangan.
h. Sikat baja.
i. Sapu ragum
3. Keselamatan kerja
a. Memakai baju peraktek pada saat melakukan peraktek.
b. Menggunakan sarung tangan pada saat peraktek.
c. Disiplin dalam melakukan peraktek
d. Posisi badan dalam keadaan tegak dan pandangan harus terpusat pada
benda kerja.
e. Dalam memegang kikir sebaiknya menggunakan tangan kanan dengan ibu
jari diatas gagangnya.
f. Membersihkan tempat dan peralatan kerja setelah selesai melakukan
pekerjaan.
g. Menyimpan dan merapikan kembali peralatan kerja yang sudah dipakai.
40

4. Langkag kerja
a. Menyiapkan peralatan kerja yang akan di pakai serta bahan yang akan di
gunakan.
b. Memotong bahan yang akan digunakan dengan ukuran 63x48x6 mm
dengan menggunakan gergaji tangan.

48

63

6
c. Pasang benda kerja pada ragum dengan posisi tegak lurus.
d. Mengikir sisi-sisi benda kerja baik dari bentuk panjang,lebar maupun
tebalnya sampai dengan ukuran yang tentukan pada gambar yaitu sampai
pada ukuran panjang 60mm,lebar 40mm dan tebal 4mm.

40

60

4
41

e. Tandai alur penggergajian dengan menggunakan penggores sesuai dengan


gambar kerja.
f. Gergaji benda kerja dengan kedalaman 3 mm, panjang 34 mm dengan
jarak tiap garis 5 mm sebanyak 15 kali (garis).

g. Gergaji benda kerja dengan kedalaman 3 mm dan panjang 34 mm dengan


jarak tiap garis 7.5 mm sebanyak 14 kali (garis)

h. Pada saat menggergaji arah dan garis alur gergaji senantiasa diperhatikan
agar tidak melencenng.
i. Setelah penggergajian selesai benda kerja dilepas dari ragum dan
dilanjutkan dengan pemeriksaan benda kerja.
j. Langkah terakhir benda kerja dilumasi minyak agar tidak berkarat,
selanjutnya dikumpul pada dosen pembimbing.
42

II. Nama Job :”Mengikir Bentuk Segi Enam Lingkaran dan Segi Empat”
1. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktek adalah besi ST 40
dengan ukuran panjang 65 mm dan diameter 20 mm.
2. Alat
a. Kikir
b. Ragum
c. Mistar baja
d. Mistar ingsut
e. Mistar siku
f. Penitik
g. Gergaji tangan
h. Palu
i. Sikat baja.
j. Sapu ragum

3. Keselamatn kerja
a. Memakai baju praktek pada saat melakukan praktek.
b. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya.
c. Disiplin dalam melakukan praktek
d. Memasang alat dan benda kerja dengan kuat yang memungkinkan
tidak akan lepas pada saat melakukan proses operasional pada mesin.
e. Sebaiknya menggunakan sarung tangan.
f. Bersihkan tempat kerja, alat,bahan serta menyimpan dan merapikan
alat pada tempat yang telah ditentukan setelah selesai melaksanakan
praktek.
43

4. Langkah kerja
a. Menyiapkan peralatan yang akan digunakan dan bahan yang akan
dipakai.
b. Memotong bahan yang berukuran dengan panjang 65 mm dan
diameter 20 mm.

20

65

c. Meratakan kedua ujung benda kerja hingga mencapai ukuran dengan


panjang 50 mm.

20

50

d. Tandai benda kerja dengan membagi tiga bagian yang akan di bentuk
yaitu bentuk segi empat dengan panjang 15 mm,bundar dengan
panjang 20 mm,dan segi enam dengan panjang 15 mm dengan
menggunakan gergaji.

15 20 15
44

e. Setelah benda kerja ditandai dan sudah terbagi tiga baru kita mengikir
betuk bundar yang berdiameter 14 mm sepanjang 20 mm.

f. Selanjutnya memberi tanda segi enam sesuai ukuran pada bagian yang
akan di bentuk segi enam untuk mempermudah dalam mengikir
sampai ukuran yang diharapkan yaitu ukuran 17x17 sepanjang 15 mm.

g. Selanjutnya memberi tanda segi empat sesuai ukuran pada bagian


yang akan dibentuk segi empat untuk mempermudah dalam mengikir
sampai ukuran yang diharapkan yaitu ukuran11,4x11,4 mm sepanjang
15 mm.

h. Setelah proses pengerjaan selesai benda kerja dikumpul pada dosen


pembimbing.
45

B. Kerja Mesin
I. Nama Job: ”Mengasah pahat bubut”
1. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktek adalah besi baja ST 40 dengan
penampang segi empat sama sisi, berukuran 16x16 dengan panjang 100 mm.
2. Alat
Alat yang digunakan dalam praktek ini tentang mengasah pahat bubut adalah :
a. Mesin gerinda bangku
b. Kikir
c. Gergaji tangan
d. Penggores
e. Mistar siku
f. Ragum
g. Penitik
h. Mistar baja

3. Keselamatan kerja
a. Memakai baju peraktek pada saat melakukan peraktek.
b. Menggunakan alat mesin sesuai dengan prosedur.
c. Menggunakan alat kerja bangku sesuai dengan fungsinya
d. Disiplin dalam melakukan peraktek
e. menanyakan pada instruktur atau dosen bila terjadi masalah dalam proses
peraktek.
f. Membersihkan tampat peraktek dan mesin maupun peralatan yang lain
yang telah digunakan dan merapikan kembali dan meletakkan ada
tempatnya.
46

4. Langkah kerja
a. Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan.
b. memotong benda kerja dengan ukuran panjang 100 mm dengan
menmggunakan gergaji tangan.
22

c. Merapikan dan meratakan kedua ujung benda kerja yang telah dipotong.
d. Menandai bagian dan bentuk mata pahat yang akan digerinda dengan
menggunakan penggores.
e. Mengerinda sudut bebas depan bawah (α) 8o dengan menggunakan
gerinda halus.

f. Tekan ujung pahat seckukupnya pada gerinda dan jangan sampai ujung
pahat menyala sehingga kekerasannya tidak berkurang.
g. Pada saat menggerinda sekali-kali benda dicelupkan kedalam air agar
kekuatan bahan tetap terjaga dan struktur bahan tidak berubah dan juga
agar bahan tidak terlalu panas pada saat digerinda.
h. Menggerinda sudut bebas atas (α) sampai 10o dengan menggunakan
gerinda halus.
47

i. Celupkan kedalam air secara teratur supaya pahat tidak terlalu panas.
j. Gerinda sudut bebas samping (α) hingga 8o sepanjang 15 mm.

k. Gerinda sudut tatal (γ) sampai 15o sepanjang 15 mm, hungga terbentuk
sudut baji (β) 67o.

l. Benda kerja yang telah selesai dilumasi dan dikumpul pada dosen yang
bersangkutan.
48

II. Nama Job: ”Bubut rata bertingkat”


1. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktek adalah besi baja ST 40 dengan
penampang segi empat sama sisi, berukuran 16x16 dengan panjang 100 mm.
2. Alat
Alat yang digunakan dalam praktek ini tentang mengasah pahat bubut
adalah :
a. Mesin bubut
b. Mistar Ingsut
c. Gergaji tangan
d. Penggores
e. Mistar siku
f. Ragum
g. Penitik
h. Mistar baja

3. Keselamatan kerja
g. Memakai baju peraktek pada saat melakukan peraktek.
h. Menggunakan alat mesin sesuai dengan prosedur.
i. Menggunakan alat kerja bangku sesuai dengan fungsinya
j. Disiplin dalam melakukan peraktek
k. Menanyakan pada instruktur atau dosen bila terjadi masalah dalam proses
peraktek.
l. Membersihkan tampat peraktek dan mesin maupun peralatan yang lain
yang telah digunakan dan merapikan kembali dan meletakkan ada
tempatnya.
49

4. Langkah kerja
a. Menyiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan
b. Memotong bahan yang akan digunakan dengan ukuran panjang
100mm dan diameter 25mm dengan menggunakan gergaji tangan.

25

100

c. Menyiapkan peralatan yang akan digunakan dalam peroses


pembubutan setelah bahan telah dipotong
d. Memasang dan menyetel posisi pahat bubut pada arbor serta mengunci
pahat agar tidak lepas.
e. Memasang benda kerja pada plat cekam dengan kuat yang
memungkinkan benda tidak akan lepas pada saat mesin beroperasi.
f. Melakukan pembubutan dengan meratakan kedua ujung benda sampai
dengan ukuran panjang 98 mm dan diameter 24mm.

24

98

g. Membuat garis tiga bagian dengan ukuran 50,14 dan 34 pada benda
dengan menggunakan pahat bubut.
50

24

50 14 34
h. Membubut alur prtama yang berukuran panjang 50 mm sampai dengan
diameter 24 mm.

24

50
i. Membubut aluar kedua yang ukuran panjang 14 mm sampai dengan
diameter 18 mm.

18

14
j. Membubut alur ketiga yang ukuran panjag 34 mm sampai dengan
diameter 12mm.

12

34
51

k. Mengubah posisi pahat untuk membubut tirus kedua ujung benda kerja
yang telah dibubut alur bertingkat.
l. Membubut tirus kedua ujung benda dengan sudut 2x45
2x45

2x45

m. Setelah proses pembubutan selesai,maka benda kerja diserahkan pada


dosen pembimbing.
52

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarka hasil kegiatan praktek yang telah di lakukan maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pendidikan formal memegang peranan penting dalam melahirkan tenaga yang
berkualitas.
2. Dengan kegiatan praktek kerja mesin dapat memberikan pengetahuan dan
keahlian dalam bidang mesin.
3. Menggergaji merupakan operasi yang paling penting dalam setiap bengkel,
guna mempersiapkan bahan.
4. Dalam kegiatan kerja bangku dapat memberikan pengalaman dan ketelitian
bekerja.
5. Mampu membuat/menghasilkan benda kerja sesuai dengan job sheet yang
ada.
6. Mengetahui dan mampu mengoperasikan/menggunakan mesin/alat sesuai
fungsi dan kegunaannya.
B. Saran
1. Perlunya peningkatan kualitas pada sarana dan prasarana.
2. Perhatikanlah aturan-aturan yang ada pada workshop dan taatilah.
3. Sebaiknya penggunaan material yang harus tetap diperhatikan sehingga tidak
merusak mesin yang digunakan.
4. Dalam membuat benda kerja, perhatikanlah petunjuk pengerjaan yang
diberikan oleh dosen pembimbing.
5. Gunakan alat keselamatan kerja dalam kegiatan praktek.
6. Sebelum membuat benda kerja, sebaiknya digambar dulu benda kerja yang
akan dibuat.
7. Jalanilah kerja sama yang baik dengan dosen pembimbing dan seluruh
pegawai Laboratorium Teknik Mesin Universitas Negeri Makassar.

44
53

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. 2002. Mesin Perkakas Bengkel. Jakarta: Rineka Cipta.

Ekawati Mahlina.2001.Mesin Perkakas dan Perbengkelan. Makassar: ATI.

Solih R. 1999.Pekerjaan Logam Dasar. Bandung: Armico.

Anda mungkin juga menyukai