Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Seperti yang kita ketahui selama ini, kita tidak mungkin memahami suatu
teori apabila kita tidak langsung mempraktekkan teori yang sudah didapatkan.
Karena itu, setiap mahasiswa Politeknik Negeri Padang diharuskan untuk
melatih mahasiswa untuk melakukan praktek di bengkel. Hal ini bertujuan agar
mahasiswa terbiasa dan terlatih melakukan pekerjaan dengan kesabaran dan
disiplin yang baik.
Di antara praktek bengkel yang dilaksanakan adalah latihan latihan membuat
profil U serta membuat heat sink.
Setelah melaksanakan praktek di bengkel dasar teknologi mekanik I, setiap
mahasiswa diharuskan membuat laporan akhir semester. Pembuatan laporan ini
bertujuan untuk melihat sejauh mana pemahaman dan kemampuan mahasiswa
dalam melaksanakan tugas yang diberikan selama satu semester.

1.2 TUJUAN

Segala sesuatu yang kita lakukan mempunyai suatu tujuan, begitu pula
praktek bengkel dasar teknologi mekanik ini, seperti :
1 Mengetahui bermacam-macam alat kerja dan cara tepat menggunakannya
2 Melaatih disiplin dalam bekerja,baik disiplin dalam pemakaian alat kerja
maupun dalam mempertanggungjawabkan kesehatn dan keselamatan kerja
3 Melatih keterampilan, seperti :
a. menitik dan menggores
b. mampu mengukur dengan teliti menggunakan jangka sorong
c. mampu mengikir dengan baik dan benar
d. dapat menggunakan alat-alat bengkel seperti kikir,gergaji,mesin
bor,serta alat pelipat dan pemotong plat
e. dapat menghasilkan benda kerja yang presisi

1
BAB II
PENGENALAN ALAT

Di dalam bengkel terdapatbanyak alat-alat yang mempunyai fungsi dan


kegunaan tertentu. Oleh karena itu, kita harus mengetahui cara menggunakan alat-
alat tersebut agar kita dapat menggunakan alat-alat tersebut sesuai fungsinya.
Dengan begitu akan dihasilkan benda kerja yang baik dan sesuai dengan yang
diinginkan.

2.1 Mistar

Mistar merupakan alat ukur yang paling sederhana, serta digunakan untuk
mengukur benda kerja yang tidak membutuhkan keakuratan ukuran. Mistar
memiliki katelitian sebesar 0,1 cm.

2.2 Jangka sorong

Jangka sorong merupakan alat ukur yang mempunyai ketelitian 0,02 mm,
sehingga dapat mengkur lebih akurat dari pada mistar.
Jangka sorong memiliki dua buah skala, yaitu skala utama dan skala
nonius. Skala utama terdiri dari skala-skala standar yang bagiannya sama dengan
pembagian pada mistar, sedangkan skala nonius dibuat dengan ukuran tertentu

2
sehingga dapat dibagi ke dalam beberapa bagian di mana tiap-tiap bagiannya
memberikan panjang dan proposional terhadap skala utama.
Jangka sorong juga dapat berfungsi untuk mengukur kedalaman suatu
lobang dan diameter suatu benda dengan akurat.
Jangka sorong terdiri atas :
a.rahang tetap (fixed jaws)
Pada rahang tetap dan bingkainya terdapat pembagian skala yang
sangat teliti dan dibuat dengan diagriver
b. rahang bergerak (sliding jaws)
Rahang bergerak dan skala nonius dapat digerakkan sepanjang
bingkai.Pada rahang bergerak trdapat sekrup pengencang untuk
menjaga ketepatan ukuran
Skala utama dibagi atas 10 mm dan diberi nomor, sedangkan skal nonius
biasanya dibagi atas 49 m panjangnya dan dibagi ke dalam lima puluh bagian
yang sama.Adapun panjang dari tiap bagiannya adalah 0,98 mm. Ini berarti skala
nonius lebih pendek 0,02 mm dari skala utamanya.
Adapun cara mengukur dengan menggunakan jangka sorong, yaitu :
a. mengukur dengan bagian luar dari rahang pengukuran ditambah tebal
dari rahang-rahang itu sendiri.Jadi ukuran adalh pembacaan ditambah
10 mm
b. lubang yang telah diukur lebih dari 10 mm diukur dengan rahang
silang
c. untuk mengukur kedalaman, gunakanlah batang kedalaman dalam
posisi tegak lurus

2.3 Siku-siku dan radius


Siku-siku berguna untuk menentukan
apakah bidang suatu benda telah datar atau
membentuk bidang siku (900).

3
Radius
Sedangkan radius berfungsi untuk menentukan apakah benda yang kita
buat telah memiliki radius yang tepat.

2.4 Penggores
Alat ini digunakan untuk menandakan ukuran pada benda kerja.

Macam-macam penggores :
a. penggores tangan sedukan
b. penggores tangan dengan satu ujung bengkok
c. penggores tangan dengan ujung yang dapat dirubah

Pemakaian penggores :
a. membentuk sudut 25 derajat
b. tekan penggores pada gambar dan gambarlah sekaligus
c. kecondongan menggores ke arah maju

2.5 Penitik

4
Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lobang pada benda
kerja.Penitik terbuat dari besi yang ujungnya runcing dan membentuk sudut 30-90
derajat.
Adapun cara menitik adalah :
a. pegang penitik dengan tangan kiri, tempatkan penitik secara tegak
lurus pada tanda yang telah dibuat.
b. Penitik dipukul satu kali dengan pemukul ringan. lalu periksa
posisinya.Jika posisinya telah tepat, baru dipukul dengan kuat agar
didapat titik yang jelas

2.6 Jangka besi


Jangka besi terbuat dari sepasang kaki baja yang diatur oleh sebuah mor
dan disatukan dengan sebuah ujung.Jangka besi dipergunakan untuk :
a. menggores lingkaran
b. memindahkan suatu ukuran dari penggaris atau untuk memindahkan
jarak
c. mengukur suatu jarak antara titik dan membandingkannya dengan
skala penggaris batasan ukuran
Adapun cara menggores lingkaran adalah dengan memiringkan jangka
pada arah putaran.Sedangkan cara pemindahan ukuran yaitu dengan mengatur
kaki-kaki jangka pada ukuran yang dikehendaki.
Yang harus diperhatikan dalam penggunaan jangka adalah untuk
mendapatkan garis-garis yang tepat, ujung jangka haruslah tajam.

2.7 Pemotong plat

Alat ini berguna untuk


memotong plat dan biasanya digunakan
untuk memotong plat-plat yang
besar.Pemotongan ini Cuma dapat
memotong plat dengan keadaan
potongan yanglurus.

5
2.8 Gergaji

Gergaji merupakan alat pemotong yang praktis dan dapat digunakan untuk
memotong benda yang rumit.

Gergaji memiliki beberapa tipe yang disesuaikan dengan


kepeluannya.Berikut ini adalah bagian-bagian dari gergaji, yaitu :
a. bingkai
bingkai ini terbuat dari pipa baja yang kuat. Sehingga bingkainya kuat
dan baik.
b. tangkai
tangkai gergaji terbuat dari besi yang kuat.
c. pasak
pasak berguna untuk menahan mata gergaji sehingga tidak mengenai
diri kita.
d. mor kupu-kupu
mor ini berfungsi sebagai peregang mata gergaji
e. mata gergaji
mata gergaji inilah yang berfungsi untuk memotong benda kerja

2.9 Kikir

Kikir digunakan untuk mengikir suatu benda sehingga kita mudah untuk
mengerjakan dan memperhalus suatu benda kerja.

6
Kikir itu sendiri mempunyai berbagai macam bentuk dan ukuran seperti
bulat ,pipih,setengah bulat dan bentuk lainnya yang kegunaannya disesuaikan
dengan keperluan masing-masing.

2.10 Ragum dan alas ragum


Ragum berguna untuk menjepit
benda kerja sehingga dapat memudahkan
pekerjaan kita.Sebelum menjepit benda kerja
dengan ragum, lapisi ragum dengan alas
ragum sehingga benda kerja tidak tergores
oleh jepitan ragum.

2.11 Mesin bor


Mesin bor digunakan untuk
membuat lobang pada benda kerja
kita. Mesin bor mempunyai bentuk
yang bermacam-macam. Ada yang
yang digantungakan dan ada yang
dipegang, sehingga dapat
disesuaiakan dengan keperluan kita.
Namun, dalam melakukan
pengeboran harus diperhatikan
dengan baik dan seksama agar mata
bor tidak patah dan mengenai mata

2.12 Mesin pembengkok plat


Mesin ini digunakan untuk melipat dan membengkokkan plat atau besi
tipis.Biasanya pembengkokan dilakukan untuk membuat heat sink.

7
2.13 Sikat pembersih
Sikat pembersih ini digunakan untuk membersihkan ragum dari serbuk-
serbuk besi yang dihasilkan benda kerja dan membersihkan karatnya.

2.14 Obeng, tang, dan amplas


Obeng berguna untuk memasangkan baut atau skrup pada benda kerja.
Tang digunakan untuk memegang benda kerja, sedangkan amplas digunakan
untuk membersihkan permukaan benda kerja.

8
BAB III
MENITIK DAN MENGGORES

3.1 LANDASAN TEORI


Menitik merupakan suatu proses pembuatan lobanag kecil atau lobang
bantu pada benda kerja. Ujung penitik mempunyai sudut 300-900. Setelah itu
dilakukan pengerasan supaya ujungnya tidak tumpul. Bila ujung penitik tidak
runcing, dapat diasah dengan gerinda.

3.2 ALAT DAN BAHAN


Di dalam pekerjaan menitik dan menggores, digunakan peralata-peralatan
seperti :
a. penitik dan penggores
b. amplas
c. mistar dan penyiku
d. jangka besi
e. ragum dan alas ragum
f. kikir
g. palu
Sedangkan bahan yang digunakan adalah : besi plat dengan ukuran
secukupnya.

3.3 LANGKAH KERJA


a. pelajari terlebih dahulu gambar yang akan kita pindahkan pada alat
yang akan kita buat
b. persiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan sesuai dengan
keterangan yang telah kita pelajari
c. ukur garis pada gambar rancangan kerja
d. pindahkan hasil pengukuran itu ke benda kerja
e. gunakan penggores untuk membuat garis pada benda kerja dengan
bantuan mistar

9
f. untuk menggores yang baik, lakukan dengan kemiringan 200-350
terhadap plat dan kecondongan arah penggores adalah maju
g. pada bagian tertentu yang berupa titik pada plat digunakan penitik
dengan posisi tegak lurus pad titik pusat
h. gunakan pemukul ringan terlebih dahulu. Kemudian periksa posisinya,
jika telah benar maka pukul lebih keras untuk membuat titik yang bulat
i. untuk membuat lingkaran atau setengah lingkaran, gunakan jangka
besi. Ukur radius pada gambar kerja dengan mistar, lalu pindahkan ke
plat dengan menggunakan jangka. Kemudian tempatkan salah satu
kaki jangka pada pusat lingkaran yang sudah ditentukan pada plat.
j. Buatlah goresan melingkar dengan radius yang telah ditentukan
k. Lalu lukislah sesuai instruksi yang diberikan

3.4 PEMBAHASAN
Menitik danmenggores dipraktekkan agar mahasiswa dapat mengetahui
cara menggunakan alat-alat yang dibutuhkan untuk job menitik dan menggores.
a.penitik
Tujuan dari penitikan adalah :
 Menentukan pusat dari lobang pada perpotongan garis sehingga
memudahkan proses pengeboran
 Menjelaskan ujung garis sehingga dapat memudahkan untuk
mencari bagian yang akan dikerjakan
 Menjelaskan garis-garis goresan
Cara penggunaan penitik yang baik :
 Pegang penitik dengan tangan kiri
 Pusatkan ujung penitik tepat pada persilangan garis yang akan
ditandai
 Posisi penitik tegak lurus dengan benda kerja
 Menjelaskan garis-garis goresan
b.penggores
Pada dasarnya penggores itu ada tiga macam, yaitu :
 Penggores tangan sedukan

10
 Penggores tangan dengan satu ujung bengkok
 Penggores tangan dengan ujung yang dapat diubah
Untuk mendapat hasil yang baik, maka penggores harus ditekan agak kuat
dengan kecondongan penggores ke arah maju.
c.jangka tusuk beerpegas
Tujuan penggunaan jangka tusuk berpegas :
 Untuk pembuatan garis goresan lingakaran atau garis lengkung
pada besi
 Untuk memindahkan ukuran dari alat ukur kepada benda kerja
 Untuk mengukur suatu jarak antara titik-titik dan
membandingkannya dengan skala penggaris sebagai batas ukuran
Jangka yang baik digunakan adalah jangka yang yang memiliki satu titik
apabila kedua ujungnya dipertemukan, sehingga jika digoreskan terdapat
satu garis goresan.
Cara penggunaan jangka :
Tempatkan salah satu ujung jangka paa titik pusat lingkaran,
kemudian tentukan jarak kaki jangka dan putarlah jangka dengan tangan
kanan sampai terbentuk garis melingkar pada benda kerja.

11
BAB IV
PROFIL U

4.1 LANDASAN TEORI


Pada job profil U dibutuhkan banyak keterampilan dan peralatan.
Keterampilan itu seperti menitik, menggores, menggergaji, mengebor, membuat
ulir (dalam pengetapan), serta membuat radius luar dan radius dalam
menggunakan kikir.
Dalam pelaksanaan pekerjaan profil U selain memperhatikan keberhasilan
dan kesempurnaan job, kita juga harus memperjatikan keselamata kerja. Oleh
karena itu, sebelum bekerja kita harus tahu hal-hal yang akan menjadi penyebab
kecelakaan.

4.2 ALAT DAN BAHAN


Peralatan yang digunakan untuk membuat profil U diantaranya :
a. kikir
b. mistsr
c. ragum dan alas ragum
d. penyiku
e. penitik
f. penggores
g. gergaji
h. bor
i. amplas
j. radius
k. jangka sorong
l. jangka besi
Sementara bahan yang dibutuhkan adalah besi ST 37 dengan ukuran
65x43x67 mm.

12
4.3 LANGKAH KERJA
a. pelajari sketsa gambar (profil U) yang akan kita buat

13
b. siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan
c ukurlah profil U dengan ukuran :
a. panjang : 65 mm
b. lebar : 62 mm
c. tinggi : 30 mm

d. kikir permukaan atas dan peiksalah kerataan dan ukuran benda kerja
e. kikir permukaan samping kanan dan periksa kerataan dan ukuran
benda kerja
f. periksa kesikuan antara permukaan atas dan permukaaan samping
kanan
g. kikir permukaan samping kiri dan periksa kerataan dan ukuran benda
kerja

14
h. periksa kesikuan antar permukaan atas dan permukaan samping kiri
i. bila antara permukaan satu dan yang lainnya belum siku, kikirlah
bagian yang belum siku tersebut sampai semua permukaan profil U
saling siku.
j. pada permukaan samping, buat tanda ukuran dengan ukuran sesuai
gambar. Kemudian mulailah menggergaji bagian yang harus
digergaji dan mengikir bagian yang harus dikikir sesuai petunjuk
pada sketsa gambar.

k. pada permukaan atas, buatlah tanda bagian yang akn dibor


menggunakan penggores dan jangka besi. Gunakan penitik pada
pusat lingkaran.

15
l. Persiapan untuk mengebor, yaitu memasang mata bor yang
ukurannya sesuai dengan yang dibutuhkan dan menjepit profil U
menggunakan ragum tangan. Profil U siap di bor.
m. Hubungkan lubang yang sudah di bor menggunakan kikir bulat
dengan berbagai macam ukuran
n. Finishing, kikir profil U dengan kikir yang lebih halus dan amplaslah
profil U.Profil U telah selesai

4.4 PEMBAHASAN
Dalam pengerjaanya, profil U membutuhkan bermacam-macam keahlian,
yaitu :
a. mengikir

16
Mengikir dilakukan untuk membuang bagian benda kerja yang
berlebih dan tidak bisa menggunakan gergaji besi atau alat lainnya.Selain
itu,kikir juga digunakan untuk membersihkan karat pada profil U.
Untuk pertama kalinya, digunakan kikir dengan flat 10″, setelah
mendekati ukuran yang diinginkan kita gunakan kikir dengan flat 8″
supaya hasil pengikiran benda kerja akan lebih halus.
Untuk pembuatan radius luar dan radius dalam, kita menggunakan
kikir round dan kikir half round sesuai bentuk yang diinginkan
berdasarkan gambar.
b. kedataran dan kesikuan
Untuk menguji kedataran dan kesikuan profil U, kita menggunakan
siku-siku dan mistar. Siku-siku kita ratakan di atas benda kerja yang akan
diukur, lalu digeser perlahan-lahan diatas permukaan benda kerja. Bila
tidak ada cahaya yang melewati sela-sela siku-siku, maka kedataran dan
kesikuan benda kerja baik. Begitu pula sebaliknya. Selanjutnya kita lihat
ukuran benda kerja menggunaakn mistar, apakah sudah sesuai dengan
yang dibutuhkan atau belum.
c. menggergaji
Sebelum melakukan penggergajian, sebiknya kita membuat garis
bantu agar hasil penggergajian lurus dan rapi.
Untuk melakukan penggergajian yang membutuhkan ketepatan
ukuran, sebaiknya sebelum menggrgaji dilebihkan ± 1 mm, sehingga
potensi kesalahan dalam penggergajian bisa diminimalisir.
d. pengeboran
Sebelum mengerjakan pengeboran, sebaiknya benda kerja dititik
dahulu di bagian yang akan di beri lobang.Adapun langkah-langkah
pengeboran adalah :

17
 Lihat petunjuk pemasangan puli dan sabuk pada mesin
bor.Pasangaka puli dan sabuk mesin bor sesuai dengan kecepatan
putaran pada petunjuk mesin bor
 Pasang mata bor yang akn digunakan.Pastikan mata bor terpasang
dengan erat
 Jepit benda kerja yang akan dibor menggunakan ragum tangan

 Mulailah mengebor dengan mata bor yang memiliki diameter


paling kecil
 Selama melakukan pengeboran, berikan cairan pendingin seperti
oli, air biasa, atau air khusus untuk pendinginan saat mengebor.
Fungsi cairan pendingin ini antara lain :
- melumasi mata bor
- mendinginkan mata bor dan benda kerja
- mengurangi kebisingan saat pengeboran
- memberi hasil perlubangan yang baik
e. pengetapan
Pengetapan adalah proses pembuatan ulir bagian dalam pada benda
kerja.
Langkah dalam pengetapan ini adalah :
- lakukan pengeboran dengan mengurangi ± 0,3-0,7 mm dari
tiap diameter tap
- masukan ujung tap dengan menekan ke bawah dan antara
permukaan benda dengan tap harus tegak lurus
- putar tap ke kanan dengangerakan maju mundur, sehingga
hasil ulir yang didapatkan bagus dan tidak pecah-
pecah.Selama pengetapan, putarlah tap ke kiri sampai tap
keluar dari lobangnya.
f. mengamplas
mengamplas dikerjakan pada langkah terakhir dari suatu job.

18
Tujuan dari mengamplas adalah :
- untuk menghilangkan bagian-bagian yang tajam
- untuk memperlicin benda sehingga terkesan halus dan indah

BAB V
HEAT SINK

5.1 LANDASAN TEORI


Heat sink atau pendingin digunakan untuk menyalurkan panas serta
mendinginkan komponen elektronoka seperti IC, transistor, ataupun alat-alat
elektronika lain yang menimbulkan panas.
Untuk membuat sebuah heat sink kita harus mengetahui fungsi/kegunaan,
tempat kedudukan serta besar atau kecilnya heat sink yang dibutuhkan suatu
komponen elektronika.
Selain itu, kita harus memperhatikan kedudukan lobang-lobang baut
sehingga baut dapat mengikat dengan sempurna, baik antara heat sink dengan heat
sink lainnya maupun dengan body atau kotak tempat kedudukan komponen
elektrinika.

5.2 ALAT DAN BAHAN


Dalam pembuatanheat sink, alat-alat yang diperlukan seperti :
a.penggaris
b. penggores
c.mesin potong
d. mesin lipat
e.mesin bor
f. obeng

19
g. tang
h. ragum dan alas ragum
i. kikir instrumen
Sedangkan bahan yang diperlukan adalah plat aluminium yang berukuran
200x421,6 mm dengan ketebalan 2 mm.

5.3 LANGKAH KERJA


a.pelajari gambar (heat sink) yang akan dibuat
b. siapkan alat dan bahan yang diperlukan sesuai dengan keterangan yang
sudah kita pelajari
c.bagilah plat menjadi beberapa bagian plat kecil dengan ketentuan :
- 1 buah plat ukuran 80 x 130 mm
- 2 buah plat ukuran 80 x 27 mm
- 2 buah plat ukuran 80 x 34 mm
- 4 buah plat ukuran 80 x 80 mm
d. apabila ukuran masing-masing plat belum pas (berlebih), kikirlah plat
tersebut
e.garis plat pertama (ukuran 80 x 130 mm) dengan ukuran tertentu untuk
mendapatkan alas dengan panjang 120 mm dan tinggi 15 mm.
f. ukur plat kedua sesuai gambar dan potong menggunakan mesin
pemotong
g. ukur plat ketiga sesuai gambar dan potong menggunakan mesin
pemotong.Bila ada yang dibengkokkan, bengkokkanlah dengan mesin
pembengkok
h. Ukur plat keempat dengan ukuran sesuai gambar, kemudian lipat
sesuai garis.

20
i. Setelah selesai lanjutkan dengan pengeboran menggunakan mata bor 3
sebanyak 4 lobang
j. Rangkai seperti gambar yang sudah dipelajari
k. Ratakan sisi heat sink yang tidak rata menggunakan kikir
l. Heat sink telah siap

5.4 PEMBAHASAN
Dalam proses pembuatan heat sink, dilakukan tiga macam pengerjaan inti,
yaitu :

21
- memotong
- membengkokkan
- mengebor
a.memotong
Sewaktu memotong plat, sebaiknya dilakukan sendiri-sendiri untuk
menghindari kecelakaan kerja.
Untuk memotong plat yang pendek dan tidak bisa dipegang dengan jari,
kita gunakan plat lain untuk memegang plat tersebut.Hal ini dilakukan
agar kemungkinan terjepitnya jari/tangan oleh penjepit mesin potong dapat
dihindari.
b. mengebor
Pada saar mengebor, gunakanlah mata bor sesuai keperluan .Untuk
lobang baut, lebihkan ± 0,1-0,3 mm dari diameter terluar ulir baut agar
sewaktu memasukkan baut ke dalam lobangnya tidak tersendat-sendat.
c.Membengkokkan
Proses membengkokkan plat dikerjakan dengan mesin pembengkok
plat.Disaat menggunakan mesin ini pun sebaiknya dilakukan sendiri-
sendiri, sehingga kita lebih leluasa mengatur sudut pembengkokan dan
menghindari risiko kecelakaan kerja.

22
23
BAB VI
PENUTUP

6.1 KESIMPULAN

24
Setelah melaksanakan praktek bengkel yang dilaksanakan lebih kurang
satu semester, saya mendapat dua buah job dan banyak hal-hal baru yang berguna
untuk mengembangkan ilmu yang mungkin akan sangat saya butuhkan dimasa
mendatang.
Merupakan kewajiban pula bagi mahasiswa Politeknik sebagai calon
tenaga krja untuk mengembangkan apa yang telah didapatkan, Yaitu :
i. dapat menggunakan peralatan teknik dengan baik
ii. dapat mengetahui akan keselamatan kerja
iii. dapat melatih kesabaran dan konsentrasi pada suatu
pekerjaan
iv. mengetahui teori da teknik bekerja dalm bidang :
 mengikir
 mengebor
 menitik, menggores, dan membuat radius
 memotong dan membengkokkan plat
 menggergaji
Praktek bengkel ini sangat membantu sekali kepada kami dalam mencari
pengalaman yang dapat kami terapkan dalam kerja lapangan. Dalam bengkel ini
kita harus dapat menggunakan dan mempetanggungjawabkan peralatan yang
digunakan dengan baik da benar.

6.2 SARAN
Berdasarkan praktek bengkel yang telah dilaksanakan, sangat dibutuhkan
kesabaran dan ketelitian untuk mendapat hasil yang diinginkan.Disarankan dalam
menggunakan alat-alat dan dalam bekerja harus sesuai dengan instruksi dan aturan
keselamatan kerja.
a.pengukuran dan penandaan
Dalam pengukuran diperlukan ketelitian yang tinggi, sehingga
hasil dari pengukuran presisi. Dan dalam penandaan kita harus
memperhatikan keadaan penggores.Jika penggores tidak runcing, maka
hasilnya tidak akan akurat.
b. pengikiran

25
Pada saat mengikir, usahakan menekan kikir tidak terlalu keras dan
jangan terburu-buru karena akan merusak benda kerja yang sedang
dikerjakan (melebihi batas ukuran). Maka kita dituntut untuk sabar dalam
bekerja.
c.penggergajian
Sebelum menggunakan gergaji, periksalah pemasangan mata
gergaji. Apakah telah terpasang dengan baik atau tidak. Karena hal ini
akan mempengaruhi hasil dari benda kerja.Pemasangan gergaji yang
miring/mata gergaji yang tumpul akan merusak benda kerja.
d. pengeboran
Sebelum mengebor, perhatikan ukuran mata bor dan ketajaman
mata bor. Perhatikan bagian yang akan dibor, mata bor harus pas berada di
atas titik yang telah ditandai. Sehingga tidak terjadi kesalahan pengeboran.
Dan jangan lupa memberi oli untuk mendinginkan mata bor dan
mengurangi kebisingan yang ditimbulkan mesin bor.

26

Anda mungkin juga menyukai