PENDAHULIAN
A. LATAR BELAKANG
Praktikum kerja bangku adalah salah satu mata kuliah pokok yang
diajarkan di AKNTD. Mata kuliah ini sangat penting guna untuk melatih
keterampilan, ketekunan, kesabaran, ketelitian dan kejelian mahasiawa dalam
bidang permesinan. Praktikum kerja bangku ini merupakan langkah awal
mahasiswa untuk maju ke peralatan permesinan lebih canggih dan modern
sesuai dengan pekembangan jaman. Dalam praktikum ini mahasiswa hanya
mengenal alat-alat paraktikum sederhana dan dikerjakan dengan manual dan
tanpa menggunakan mesin guna untuk melatih keterampilan mahasiswa,
sehingga dalam praktikum selanjutnya mahasiswa tidak mengalami banyak
kesulitan.
Praktikum kerja bangku adalah praktikum teknik dasar yang harus
dikuasai dalam mengerjakan produk kerja bangku pada dunia teknik produksi.
Pekerjaan kerja bangku yaitu membuat kontruksi dengan alat tangan, dan
dilakukan di bangku kerja/ragum. Pekerjaan kerja bangku meliputi mengikir,
mengebor, mengetap, menandai dan menggergaji.
Persyaratan kualitas benda kerja terletak kepada pemahaman
seseorang dalam praktek kerja bangku dan pelaksanaannya di tempat kerja
yang meliputi tingkat ketrampilan dasar penguasaaan alat tangan, tingkat
kesulitan produk yang dibuat, tingkat kepresisian hasil karya. Praktikum ini
dapat menerapkan K3 dalam bekerja serta dappat juga menerapkan dasar-dasar
pengukuran menggunakan jangka sorong, micrometer sekrup, serta mistar baja.
1
B. TUJUAN
a) Mahasiswa mendapatkan pengetahuan dalam menggunakan alat-alat
pengukuran
b) Mahasiswa dapat mendapat atau mempertajam insting atau feeling saat
mengerjakan job.
c) Mahasiswa dapat mengoprasikan alat-alat kerja bangku dengan baik dan
benar.
d) Mahasiswa mengerti fungsi dari alat kerja bangku.
e) Mahasiswa mampu menentukan mana bagian yang harus dikikir sehngga
ditemukan permukaan yang presisi.
f) Menyiapkan mahasiswa untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademik Teknik Mesin
C. MANFAAT
Manfaat dari praktek pembentuikan dasar atau praktek kerja bangku
dan plat adalah , sebagai mahasiswa mampu menyelesaikan masalah atau
kendala dalam hal permesinan. Disini, didalam pembentukan dasar melatih
kemampuan seperti ketelitian, kepresisian, dan kejelian setiap pemgerjaan job
baik dalam penggunan alat-alat kerja, penggunaan mesin dan penggunaan
alat-alat ukur.
Manfaat yang lain adalah mengetahui betapa pentingnya Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K3) dalam Praktik Kerja Bangku dan Plat. Dalam
praktik, mahasiswa diwajibkan mengunakan alat-alat keselamatan kerja
misalnya kacamata, sarung tangan , wearpack , sepatu khusuS dan lain-lain.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
A. LANDASAN TEORI
1. Ragum
Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang
akan dikikir, dipahat,digergaji,ditap,dll. Dengan memutar tangkai (handle)
ragum. Maka mulut ragum akan menjepit/membuka/melepas benda kerja
yang sedang dikerjakan. Bibir mulut ragum harus dijaga jangan sampai
rusak akibat terpahat,terkikir dan lain sebagainya.
Gambar 1. Ragum
3
Gambar 2. Ragum biasa
b. Ragum berputar. Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang
harus membentuk sudut terhadap spindle(poros putar ). Bentuk ragum ini
sama dengan ragum biasa tetapi pada bagaian bawahnya terdapat alas
yang dapat diputar 360 derajat.
4
Fungsi ragum
Ragum berfungsi untuk menjepit benda kerja secara kuat dan benar,
artinya penjepitan oleh ragum tidak boleh merusak benda kerja. Biasa
digunakan untuk menjepit benda kerja pada waktu pekerjaan mengikir,
memahat dan yang lainnya. Umumnya terbuat dari besi tuang atau baja tempa.
Berdasarkan kapasitasnya untuk mencekam dengan kuat atau
memberikan tekanan tetap, ragum dapat digunakan untuk menyelesaikan
berbagai masalah dalam produksi di bengkel-bengkel kecil dimana umumnya
memerlukan penyesuaian peralatan dan teknik/metode untuk pekerjaan-
pekerjaan secara manual dengan tangan. Operasi-operasi di bengkel besar
akan memerlukan jig atau alat tekan yang dapat digabung dengan ragum
tertentu atau alat lain dari ragum biasa.
5
Gunakan pelat pelapis untuk menjepit benda kerja, hal ini dilakukan
untukmencegah terjadinya kerusakan akibat dari jepitan gigi ragum.Pelat
pelapis bisa dibuat dari bahan plat tipis yang rata, plat siku dll.
Cara Perawatan
Untuk merawat ragum dapat melakukan hal-hal berikut ini , antara lain :
a. Selesai pengggunaan , bersihkan ragum dari noda-noda yang masih
menepel seperti bram besi, debu-debi dan kotoran lain dengan
menggunakan kuas.
b. Apabila ulir pembuka ragum sulit di putar, maka beri pelumas misalnya
oli pada ulir-ulir yang mulai berkarat.
c. Bibir ragum harus terjaga dari terkikir, terpahat dan sebagianya agar
ragum dalam keadaan presisi
d. Jangan memukul-mukulkan benda apapun ke ragum agar ragum ragum
terhindar dari kecacatan.
e. Kecangkanlah baut-baut pengunci ragum apabila ragum mulai tidak
sejajar.
6
tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi
menghasilkan lubang berbentuk bulat dalam lembaran kerja dengan
menggunakan pemotong berputar yang disebut mata bor.
7
b. Pembesaran Lubang
Mengumpan mata bor pada benda kerja yang telah memiliki lubang
sebelumnya guna untuk memperbesar diameter lubang pada benda
kerja.
Gambar 7. Chamfer
8
Jenis-jenis Mesin Bor
a. Mesin Bor Meja
Mesin bor meja digunakan untuk proses bor sederhana (aplikasi ringan)
dimana dalam pengoperasiannya (di)menggunakan penekanan tangan
pada hand feed lever atau otomatik untuk menurunkan mata bor menuju
benda kerja yang dilubangi.
9
c. Mesin Bor Radial
Mesin bor radial mampu digunakan untuk benda kerja dengan dimensi
yang relatif besar dengan pisau potong (mata bor) yang juga besar.
10
3) Arahkan mesin bor dengan tepat kearah yang akan dilobangi dan
dikunci serta pasang mata bor
4) Hidupkan mesin
5) Atur kecepatan mesin
6) Pergunakan pelindung muka (face shield) dan sarung tangan saat
bekerja
7) Matikan mesin dan tunggu sampai putaran berhenti
8) Buka mata bor dan cabut (un plug) power source
9) Jaga selalu kebersihan area pekerjaan dan semua peralatan yang telah
digunakan.
11
Semakin besar diameter mata bor yang Anda gunakan maka semakin
lambat putaran yang ada, semakin kecil mata bor akan semakin
membuat putaran bor semakin cepat.
Pengasahan (penggerindaan)
Membentuk sisi potong yang kurang baik akan menimbulkan kerusakan
yang ditimbulkan seperti merasa cepat tumpul, terasa bahannya keras,
lubang yang tidak bagus, cepat panas dan lain-lain. Periksa kembali
apakah hasil asahan anda sudah tepat agar dapat membuat mata bor
Anda menjadi lebih tahan lama.
2.Mata Bor
Mata bor adalah alat yang paling ideal untuk membuat lubang yang
rapih dan presisi. Bisa digunakan pada bahan kayu, plastik ataupun logam.
Banyak jenis dan ukuran lubang yang bisa dibuat dengan menggunakan
bor, akan tetapi dengan mempertimbangkan ukuran lubang dan jenis bahan
kita perlu menggunakan mata bor yang tepat.
Jenis-Jenis Mata Bor
a. Twist Bits
12
Biasanya tersedia dalam ukuran ∅ 4 - 12 mm. Lebih baik buat sebuah
titik pusat menggunakan paku atau sekrup untuk arahan mata bor ini
ketika anda menggunakan mesin bor tangan.
b. Masonry Bits
13
d. Countesink Bits
14
Gambar 17. Bor Hole Saw Bits
Lebih tepat mungkin kita sebut gergaji lubang karena bentuk
mata bornya yang seperti gergaji dengan diameter yang bisa
disesuaikan dengan kebutuhan. Berdiameter antara 25 - 60mm.
15
banyak mata bor juga memerlukan proses pendinginan. Setiap material
memiliki jenis pendinginan yang berbeda.
Pengasahan (penggerindaan)
Membentuk sisi potong yang kurang baik akan menimbulkan
kerusakan yang ditimbulkan seperti merasa cepat tumpul, terasa
bahannya keras, lubang yang tidak bagus, cepat panas dan lain-lain.
Periksa kembali apakah hasil asahan anda sudah tepat agar dapat
membuat mata bor Anda menjadi lebih tahan lama.
3. Kikir
Kikir adalah alat perkakas tangan yang berguna untuk pengikisan benda
kerja. Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan
menghaluskansuatu bidang,membuat rata dan menyiku antara bidang satu
dengan bidang lainnya.membuat rata dan sejajar, membuat bidang-bidang
berbentuk dan sebagainya.
Jenis-Jenis Kikir
Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-macam sesuai dengan fungsi
dankebutuhannya. Berikut ini bentuk kikir dan fungsinya :
a) Kikir gepeng (plat) tebal kikir seluruhnya sama, lebar kikir kearah
ujungnya menirus kikir. Fungsinya untuk meratakan dan membuat
bidang sejajar dan tegak lurus.
b) Kikir blok lebar kikir seluruhnya sama, lebar kikir bagian ujungnya
berkurang. Fungsinya membuat rata, sejajar dan menyiku antara
bidang satu dengan bidang lainnya.
c) Kikir segi empat (square) , fungsinya membuat rata dan menyiku
antara bidang satu dengan bidang lainnya.
16
d) Kikir segitiga (Treangle) bentuknya segi tiga, segitiga kikir pada
bagian ujungnyamengecil. Fungsinya untuk meratakan dan
menghaluskan bidang berbentuk sudut 60 atau lebih besar.
e) Kikir setengah bulat (half round), fungsinya untuk
menghaluskan,meratakan danmembuat bidang cekung.
f) Kikir bulat (round) bentuk bulatnya pada ujungnya makin mengecil.
Fungsinya untuk menghaluskan dan menambah diameter bidang bulat
Namun menurut kasarnya gigi, kikir dibagi atas:
Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal.
Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan
bidang benda kerja.
Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan
bidang benda kerja.
17
Memegang Kikir
Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh. Ujung
gagang di tekan dengan telapak tangan bagian tengah. Ibu jari terletak
di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang. Tempatkan telapak
tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir. Jari-jari lainnya
terletak di luar ujung kikir tersebut, dengan keadaan rapat satu sama
lain dan melipat ke bawah, tetapi tidak menggenggam ujung kikir. Jika
bekerja dengan menggunakan kikir kecil, maka gagang kikir harus
dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup
dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja.
Tekanan Pada Kikir
Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir
dan benda kerja. Pada saat mulai mengikir, tekanan yang paling besar
harus terdapat pada tangan kiri dan tekanan yang ringan berada pada
tangan kanan. Pada saat kikir berada di tengah-tengah benda kerja
yang dikikir, tekanan kedua tangan harus sama besar. Jika posisi kikir
telah berada pada ujung langkah, tekanan tangan kiri harus diperingan
dan tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal. Pada saat
langkah ke belakang tidak ada penekanan sama sekali.
18
setiap saat hendaknya beram-beram yang tertahan pada gigi-gigi
pemotong kikir selalu dibuang dengan menggunakan sikat kikir atau
peralatan khusus lainnya.
Apabila digunakan sikat kikir maka pilihlah sikat kikir dengan bahan
kuningan sehingga tidak akan merusak gigi-gigi pemotong kikir.
Jangan memukul benda kerja dengan kikir, yang mana akan membuat
mata sayat kikir tidak tajam lagi
Usahakan untuk tidak menjatuhkan kikir sebagai pencegahan agar kikir
tersebut tumpul ataupun patah
4. Sney
Sney adalah suatu alat yang berfungsi untuk membuat ulir luar (ulir untuk
baut). Khususnya ulir yang berdiameter kecil.
19
7. Putarlah sney itu kembali setiap sesudah makan maksudnya agar tatalnya
putus dan meringankan sney dan daya tahan tap setiap
8. Pemutaran sney tersebut dengan bolak balik setelah pemakanan atau setiap
selesai sney setia 45 derajat
9. Putarlah sney secara balak balik sampai pada tat yang terakhir.
5 Tap
Tap adalah suatu alat yang berfungsi untuk membuat ulir dalam (ulir
untuk mur). Khususnya ulir yang berdiameter kecil. Macam-macam TAP :
a) tap nomer 1 ( Taper) yaitu ujung sangat tirus ,dipergunakan untuk
mengetap permukaan benda kerja.
b) tap nomer 2 ( plug) yaitu ujung agak tirus atau hanya sedikit pemakaianya
setelah tap nomer 1.
c) tap nomer 3 (dhoming) yaitu ujungnya tidak tirus dipakai setelah tap
nomer 1 dan 2 juga untuk membuat ulir pada lubang yang tidak tembus.
Pada tap ini selain gigi ulir dan alur terdapat juga tanda ukuranya. Misal:
HSS-5/8’’-11. tanda ini mempunyai arti sebagai berikut ;
HSS yaitu bahan Tap terbuat dari baja cepat tinggi
5/8’’ yaitu garis tengah tap yaitu 5/8’’
11 yaitu banyak ulir tiap inchi (‘’)
20
b. tekanlah tap itu dengan pelan pelan
c. apabila susah terasa makan 1 maka seterusnya tidak perlu lagi tap itu
ditekan
d. putarlah tap itu kembali setiap sesudah makan maksudnya agar
tatalnya putus dan meringankan tap dan daya tahan tap setiap.
e. putarlah tap secara balak balik sampai pada tat yang terakhir.
f. untuk pekerjaan yang lebih bagus dalam pemakaian tap tersebut harus
berulang ulang dan bergantian. Misal untuk pemakaian yang pertama
kita harus memakai tapper, setelah pemakaian tapper ( tap nomer1)
dilanjutkan pekerjaan proses ( work procesing) dengan tap plug ( tap
nomer 2 ), stelah kita memkai tap nomer 2 pekerjaan selanjutnya yaiti
pekerjaan penyelesaian ( work finish /finishing) dengan tap dhomming
atau tap nomer 3.
21
2) Kacamata Pelindung (googles)
22
BAB III
LAPORAN PRATIKUM
2. Langkah kerja
a. Potong besi padu dengan ukuran panjang 160mm
b. Kemudian kikir pada salah satu ujungnya sampai rata
c. Kemudian ukur besi setinggi 155 mm menggunakan high gauge di ujung
yang belum di kikir
d. Setelah ukuran pas kikir lagi ujung yang di ukur tadi sampai ukuran pas
155 mm dan permukaan rata
e. Untuk menentukan permukaan yang dikikir rata bisa digunakan siku atau
pisau rata, dengan cara siku atau pisau rata di letakkan diatas permukaan
yang telah dikikir kemudian hadapkan kea rah cahaya kalau tidak tembus
cahaya berarti permukaan sudah rata
23
f. Kemudian kikir lagi bidang lebarnya sampai ukuran lebarnya 26 mm,
gunakan juga high gauge untuk mengukurnya dan usahakan hasil kikiran
rata.
g. Setelah ukuran pas 155 mm dan 26 mm pastikan lagi ukurannya dengan
menggunakan jangka sorong
h. Kemudian gunakan mur 12 dan 10 untuk menentukan lebar rahang kunci
yang akan dibuat, letakkan mur di kedua ujung besi
i. Kemudian garis menggunakan penggores atau bisa juga menggunakan high
gauge sampai gambar kunci siap
j. Kemudian kikir lagi besi sampai membentuk kunci pas 12 dan 10
k. Dan kunci pas 12 dan 10 selesai dibuat dan lapisi kunci dengan cairan anti
karat
C. Dokumentasi
24
Besi yang lebarnya 26 mm yang sudah dikikir dan rata
25
Proses pengikiran tangkai kunci pas
26
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kerja Bangku Adalah pekerjaan perkakas tangan yang di gunakan untuk
melakukan pembentukan, perbaikan dan perakitan yang sesuai dengan masing-
masing fungsi peralatan tangan dengan mesin dan semua pekerjaan dilakukan di
atas meja kerja (work bench). Kerja bangku meliputi pekerjaan yang bisa atau
dapat dilakukan diatas meja. Contohnya: Mengikir, mengetap, menggeerinda,
melukis ,menandai, menggergaji, menekuk, mengebor dan pekrjaan merakit serta
finishing.
Kunci pas adalah kunci yang terdapat di bengkel-bengkel yang digunakan
untuk mempererat atau melonggarkan dan membuka baut maupun mur. Kunci ini
berbentuk seperti capit kepiting atau capit kalajengking yang terbuka ukuran kunci
ini beragam dari yang kecil sampai dengan yang terbesar, kunci ini dibuat dengan
besi anti karat supaya awet dan tahan lama.
B. Saran
Dalam pembuatan laporan pembuatan kunci pas 12 dan 10 ini mungkin
masih banyak kekurangan karena disebabkan keterbatasan sumber baik dari
internet, buku, narasumber. Maka dari itu kami mengharapkan saran dari pembaca
karena kekurangan laporan kami ini dan supaya laporan ini dapat dimanfaatkan
dengan baik oleh para pembaca.
27
DAFTAR PUSTAKA
GEOGLE
Ambiyar, dkk. 2008. Teknik Pembentukan Plat Jilid 2 untuk SMK. Jakarta :
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan
Nasional
Amin. 2014. ”Artikel Teknik Mesin”. From http://www.teknikmesin.org/ragum/
diakses pada tanggal 07 Oktober 2015
George Love, Harum,AR. Teori dan Praktek Kerja Logam. Erlangga, Surabaya 1986.
Roembai. 2013 . “Cara Pengoperasian Mesin Bor (Drill Press Machine)”. From
https://roembai.wordpress.com/2013/10/15/cara-pengoperasian-mesin-bor-
drill-press-machine/ diakses pada tanggal 09 Oktober 2015
Sumantri. 1989. Teori kerja bangku. Jakarta. Departemen pendidikan dan kebudayaan
direktorat jenderal pendidikan tinggi proyek pengembangan lembaga
pendidikan tenaga kependidikan.
Sumbodo, W., dkk. 2008. Teknik Produksi Mesin Industri untuk SMK Jilid 1. Jakarta
: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan
Nasional.Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Sutarna I. 2013. Analisis Ketinggian Ragum Terhadap Beban Kerja Mahasiswa
Praktek Kerja Bangku Di Bengkel Teknologi Mekanik Politeknik Negeri Bali.
Jurnal Logic Vol 13 : Politeknik Negeri Bali
28