PENDAHULUAN
1. Umum.
Dengan gaya luar yang diberikan terhadap benda kerja maka terjadi
perubahan bentuk benda kerja secara permanen. Pembentukan umumnya bertujuan
untuk mendapatkan suatu produk logam sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
Selain itu pembentukan memungkinkan diperoleh sifat-sifat mekanik tertentu sesuai
dengan yang dibutuhkan atau yang dipersyarakan. Pembentukan logam selalu
menggunakan perkakas yang berfungsi sebagai pemberi gaya luar dan pengarah
bentuk yang diinginkan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
6. Ragum. Ragum berfungsi untuk menjepit benda kerja secara kuat dan benar,
artinya penjepitan oleh ragum tidak boleh merusak permukaan benda kerja, dengan
demikian ragum harus lebih kuat dari benda kerja yang dijepitnya untuk itu ragum harus
dibuat dari bahan yang kuat seperti baja tuang atau besi tuang.
Gambar 2. Ragum
4
7. Kikir. Kikir adalah alat perkakas tangan yang berguna untuk pengikisan benda kerja.
Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan menghaluskan suatu
bidang, membuat rata dan menyiku antara bidang satu dengan bidang lainnya, membuat
rata dan sejajar, membuat bidang-bidang berbentuk dan sebagainya. Terdapat beberapa
jenis kikir, yaitu:
a. Kikir gepeng. Fungsingnya untuk meratakan dan membuat bidang sejajar dan
tegak lurus.
b. Kikir segi empat. Fungsinya untuk meratakan dan menyiku antara bidang satu
dengan bidang lainnya.
Gambar 9. Gergaji
9. Mistar Baja. Mistar baja mempunyai panjang 15 cm sampai dengan 100 cm dalam
skala satuan mm dan inchi. Alat ini digunakan untuk mengukur panjang dan alat bantu
menggores.
10. Palu Besi. Palu digunakan untuk memukul benda kerja pada pekerjaan
pembentukan, membengkokkan dan sebagainya. Menurut bentuknya palu dibedakan dalam
beberapa jenis yaitu palu pen dengan muka bulat dan berbentuk kepala lancip , palu konde
bentuk muka bulat dan puncaknya seperti bola, palu pen muka segi empat dan puncaknya
lancipserta palu tembaga.
11. Penggores. Alat penggambar yang dibuat dari baja perkakas yang berbentuk
selindris dan ujungnya diruncingkan. Dengan penggores dapat digambar garis-garis
dipermukaan atas benda kerja.
12. Tang. Alat yang dipakai untuk memegang benda kerja. Tang bahannya terbuat dari
baja dan pemegangnya dilapisi dengan karet keras.
BAB III
PROSES PELAKSANAAN PRAKTEK
13. Umum. Untuk dapat menciptakan sumber daya manusia yang terampil dalam
melakukan pembentukan logam, maka perlu adanya pendidikan dan latihan rutin. Disiplin
ilmu manufaktur yang diberikan dalam pembelajaran. Pendidikan saat ini dilaksanakan
dalam hal perwujudan dan perkembangan teknologi tepat guna sesuai dengan kebutuhan
eraglobalisasi, oleh karna itu pendidikan sekarang difokuskan pada pendidikan profesional
di lapangan maupun dibengkel.
a. Alat.
1) Peralatan tekan, tarik dan tumbuk.
2) Besi landasan.
3) Catok kaki dan pelana tempa.
4) Perkakas tangan dan proses dasar.
5) Perkakas ukur dan pemberi tanda.
6) Tang dan palu tukang tempa.
7) Palu tekan, pelana tempa, dll.
15. Keselamatan Kerja. Keselamatan kerja adalah masalah penting yang harus selalu
diperhatikan guna mencapai sukses menyeluruh dalam praktek. Sehingga dapat
meminimalkan/mencegah kecelakaan saat praktek berlangsung yang dilakukan oleh para
mahasiswa. Semua mahasiswa diwajibkan memakai pakaian praktik untuk kemudahan
dan kenyamanan saat melakukan praktik serta melindungi tubuh dari segala percikan
serbuk besi yang dihasilkan dari pengikiran logam baja ataupun saat memotong/mengikir
benda kerja. Berikut ini hal perlu diperhatikan dalam praktek guna keselamatan kerja bagi
pekerja:
8
16. Praktek Pembentukan Logam dengan Cara Tempa. Kekerasan adalah salah
satu sifat mekanik dari suatu material. Kekerasan suatu material harus diketahui khususnya
untuk material yang dalam penggunaannya akan mangalami pergesekan dan deformasi
plastis. Adapun cara pembentukan logam dengan cara tekan sebagai berikut:
a. Potong logam sesuai ukuran yang diinginkan.
b. Pegang logam menggunakan tang.
c. Taruh logam pada besi landasan yang runcing.
d. Pukul logam dengan keras menggunakan palu besi.
e. Lihat perkenaan pada logam dan lihat bentuknya.
9
17. Praktek Pembentukan Logam dengan Cara Tarik. Pembentukan logam ini
merupakan bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang sifat-sifat dan keadaan dari
suatu logam. Pembentukan dilakukan dengan penambahan beban secara perlahan-lahan,
kemudian akan terjadi pertambahan panjang yang sebanding dengan gaya/pukulan yang
bekerja. Adapun cara pembentukan logam dengan cara tarik sebagai berikut:
a. Potong logam sesuai ukuran yang diinginkan.
b. Cekam benda kerja dengan ragum.
c. Kikir logam pada ujungnya sebagai awalan untuk pemukulan.
d. Pegang logam menggunakan tang atau menggunakan tangan (tangan harus
memahai sarung tangan).
e. Pukul logam secara perlahan-lahan sampai logam bertambah panjang dan
terbentuk sesuai yang diinginkan.
f. Lakukan pemukulan finising dengan perlahan-lahan untuk hasil yang
sempurna.
g. Lihat perkenaan pada logam dan lihat bentuknya.
11
BAB IV
PENUTUP
20. Saran. Dalam proses pembentukan logam perlu penggunaan alat yang
menggunakan bahan terbaik. Oleh sebab itu kami memberikan saran agar peralatan
di bengkel mekanik lebih ditingkatkan lain sarana dan prasarana praktek, khususnya untuk
proses pembentukan logam.