Oleh :
Nama : Yuda Junaedi Kurniawan
Kelas : 1E
Absen : 25
Nim : 1941230001
Rolling,
Rolling adalah proses penekanan (kompresi) untuk mengurangi
ketebalan sebuah slab oleh sepasang mekanisme roller. Pengerjaan
rolling terbagi dua, yaitu hot rolling dan cold rolling.
Forging,
Forging atau penempaan adalah proses deformasi di mana benda kerja
ditekan di antara dua die (cetakan). Penekanan dapat dilakukan dengan
tekanan kejut atau tekanan berangsur-angsur (perlahan). Proses
penekanan tersebut akan menghasilkan bentuk benda kerja yang sesuai
dengan apa yang diinginkan.
Extrusion,
Proses ekstrusi merupakan proses pembentukan logam yang bertujuan
untuk mereduksi atau mengecilkan penampang Dengan cara menekan
bahan logam melalui rongga cetakan,metode pembentuan logam ini
menggunakan gaya tekan yang relative besar. Proses ini biasanya
digunakan untuk membuat batang siilinde,tabung berongga dan
sebagainya.
Drawing.
Proses drawing dilakukan dengan menekan material benda kerja yang
berupa lembaran logam yang disebut dengan blank sehingga terjadi
peregangan mengikuti bentuk dies, bentuk akhir ditentukan oleh punch
sebagai penekan dan die sebagai penahan benda kerja saat di tekan
oleh punch. pengertian dari sheet metal adalah lembaran logam dengan
ketebalan maksimal 6 mm, lembaran logam (sheet metal) di pasaran
dijual dalam bentuk lembaran dan gulungan.
3. Fabrikasi
Fabrikasi adalah suatu rangkaian pekerjaan dari beberapa komponen material
baik berupa plat, pipa ataupun baja profil dirangkai dan dibentuk setahap demi
setahap berdasarkan item-item tertentu sampai menjadi suatu bentuk yang
dapat dipasang menjadi sebuah rangkaian alat produksi maupun konstruksi.
4. Pemesinan
Proses permesinan (Machining process) merupakan proses
pembentukan suatu produk dengan pemotongan dan menggunakan
mesin perkakas. Umumnya, benda kerja yang di gunakan berasal dari
proses sebelumnya, seperti proses penuangan (Casting) dan proses
pembentukan (Metal Forging). Proses permesinan ini berdasarkan
bentuk alat potong dapat di bagi menjadi 2 tipe, yaitu :
5. Joining
Proses penyambungan (joining process) adalah proses menggabungkan dua
atau lebih benda kerja menjadi satu kesatuan.
Proses Penyambungan antara lain ; Pengelasan, brasing, solder/patri,
pengeleman, dan penyambungan mekanik. Merupakan satu aspek yang perlu
dan penting dari suatu proses produksi dengan berbagai pertimbangan.
Klasifikasi penyambungan logam
1. Sambungan tetap (permanent joint).
Merupakan sambungan yang bersifat tetap, sehingga tidak dpt dilepas
selamanya, kecuali dengan merusaknya terlebih dahulu.
Contohnya :
a) Sambungan paku keling (rivet joint)
b) Sambungan las (welded joint).
c) dan lain-lain.
2. Sambungan tidak tetap (semi permanent joint).
Merupakan sambungan yang bersifat sementara, sehingga masih dpt
dibongkar pasang selagi masih dalam kondisi normal.
Contohnya :
a) Sambungan mur-baut /ulir (screwed joint )
b) Sambungan pasak (keys joint)
c) dan lain-lain.
2) Mistar sorong
Jangka sorong juga merupakan alat pengukur panjang dan biasa
digunakan untuk mengukur diameter suatu benda.
Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap adalah skala utama,
sedangkan skala pendek pada rahang geser adalah
skala nonius atau vernier, diambil dari nama penemunya. Skala utama
memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius memiliki
panjang 9 mm dan dibagi 10 skala. Sehingga beda satu skala nonius
dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi,
skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Sehingga ketidakpastian jangka sorong adalah 0,05 mm atau 0,005 cm.
Panjang benda diukur dengan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar
(b). Pada gambar di atas skala utama 6,2 cm dan skala nonius 4 skala.
Sehingga dapat diketahui panjang benda yang diukur dengan cara
berikut:
3) Mikrometer skrup
Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur benda-benda
yang tipis, seperti tebal kertas dan diameter rambut. Mikrometer
sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung dalam (poros tetap) dan
selubung luar (poros ulir). Perhatikan gambar.
Panjang benda
= sku + (skn×0,01) mm
= 4,5 mm + (43 × 0,01) mm
= 4,5 mm + 0,43 mm
= 4,93 mm