Anda di halaman 1dari 9

TUGAS 3

FABRIKASI
PERALATAN PADA FABRIKASI

OLEH
REZEKI GENESIS SITOMPUL

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITA NEGERI PADANG
2021
PERALATAN FABRIKASI
Pada prinsipnya pekerjaan fabrikasi adalah adalah suatu pekerjaan pembuatan benda kerja mulai
dari perencanaan, pengerjaan sampai menjadi suatu produk, baik dengan menggunakan peralatan tangan
atau mesin-mesin. Beragam sekali pekerjaan fabrikasi di industri, misalnya pekerjaan pelat tipis,
pembuatan kemasan atau kontainer, peralatan rumah tangga, perlengkapan rumah sakit, alat-alat restoran,
alat-alat laboratorium dan lain-lain. Secara umum, ada dua jenis pekerjaann fabrikasi yaitu :

 Fabrikasi ringan (light fabrication), yaitu pekerjaan dengan menggunakan materialpelat tipis
sampai ketebalan maksimum 3.0 mm, dimana penyambungannya dengan sambungan lipat, las tahanan,
dan dipatri. Pekerjaanya meliputi pekerjaan; perabotan ringan, misalnya alat dapur, bak cuci, tempat
penyimpanan (storage bin), air conditioning, atau sistem saluran (ducting) dan lain-lain.

 Fabrikasi berat (heavy fabrication), yaitu pekerjaan dengan menggunakan materialdiatas


ketebalan 3 mm, dimana biasanya diterapkan penyambungan dengan las atau dengan baut dan mur.
Pengerjaannya meliputi; pembuatan barang-barang yang berat, misalnya konstruksi jembatan, anjungan
pengeboran minyak (rigg), tangki penyimpanan, kapal laut, dll. .
1. Perkakas Tangana
. Alat-Alat Potong Manual1) Pahat (Cold chisel)Pahat tangan juga disebut dengan pahat dingin,
karena pahat ini digunakan untuk melakukan pemotongan benda kerja dalam keadaan dingin. Pahat
tangan juga dapatdigunakan untuk melakukan pemotongan panas, artinya pahat tersebut khusus
dibuatuntuk melakukan pemotongan pada saat bahan dalam keadaan panas, seperti padabengkel
tempa.Pahat tangan dibuat dari bahan baja perkakas dengan jalan ditempa untuk membentuknya dan
digerinda untuk membentuk mata potongnya, kemudian dikeraskanmata potongnya. Kegunaan mata
pahat dikeraskan adalah agar ia dapat melakukanpemotongan terhadap bahan lain tanpa mengalami
kerusakan pada mata potongnya.Tidak seluruh bagian pahat tangan dikeraskan, tetapi hanya dikeraskan
pada bagian matapotongnya. Badan pahat tidak dikeraskan agar ia dapat menahan gaya pukul dari
palu,apabila dikeraskan akan menjadi rapuh Bagian chisel.
a) Bentuk-bentuk pahat tangan Bentuk pahat tangan yang dimaksudkan di sini adalah bentuk
mata potongnya. Bentuk mata potong pada umumnya ada 5 (lima), yaitu: pahat rata, pahat alur, pahat
radius, pahat intan, dan pahat dam.
b) Besar sudut mata pahat tanganRata-rata besar sudut mata potong pahat tangan sebesar 65
derajat, tetapi karena jenis bahan yang akan dipotong banyak jenisnya dengan kekerasan yangberbeda,
maka dibuatlah sudut mata potong pahat yang bervariasi dari 55 derajatsampai 85 derajat. Makin keras
bahan yang dipotong makin besar sudut matapotongnya. Dengan makin besar sudutnya, berarti makin
kuat mata potong pahatuntuk melakukan pemotongan. Menurut Krar, dkk (1983), besar sudut mata
pahatpotong adalah seperti pada tabel di bawah ini. Sudut chisel2) Kikir (File)Peralatan utama dalam
bengkel kerja bangku adalah kikir, karena hampir semua pekerjaan pada bengkel kerja bangku dikerjakan
dengan menggunakan kikir. Bahanuntuk membuat kikir adalah baja karbon tinggi, di mana kandungan
karbon pada baja jenisini adalah kurang 0,7 sampai 0,8%. Jenis kikir. Pemakaian kikir pada bengkel kerja
bangku adalah untuk menyayat permukaan bahan benda kerja sedikit demi sedikit, sehingga dapat
dihasilkan permukaan benda kerja yang halus. Dikarenakan bentuk benda kerja yang semakin hari
semakin kompleks, maka dibuatlah bermacam bentuk kikir, sehingga semua jenis pembuatan
bentukbentuk benda kerja dapat dilayani oleh kikir sebagai peralaatn pemotongan. Di samping itu dengan
semakin banyaknya jenis bahan untuk pembuatan benda kerja maka dibuatlah berbagai jenis kikir dengan
berbagai macam bahan untuk memproduksinya. Agar semua jenis bahan dapat dipotong dengan
menggunakan jenis kikir berdasarkan untuk pembuatannya. Pemakaian kikir pada bengkel kerja bangku
adalah sangat luas, yaitu dari pekerjaan awal/kasar sampai pekerjaan akhir atau finishing.
3) Gunting ( Snip )Sesuai dengan namanya yakni gunting tangan digunakan untuk pemotongan
pelat-pelat dengan tangan secara manual. Kemampuan potong gunting tangan ini hanyamampu
memotong pelat di bawah ketebalan 0,8 mm .Gaya pemotongan yang ditimbulkan dalam proses
pemotongan dengan gunting tangan adalah gaya geser, akibat geseran antara kedua mata pisau inilah
yangmenyebabkan terguntingnya pelat. Gunting tangan ini dapat dibagi dalam 3 (tiga) jenis,sesuai dengan
dan kengunaannya yakni;
a) Gunting tangan lurusGunting tangan lurus ini digunakan untuk pemotongan pemotongan pelat dalam
bentuk lurus. Pemotongan dengan gunting tangan lurus.
b) Gunting Tangan LingkaranKegunaan gunting tangan lingkaran ini sangat baik digunakan untuk
pemotongan-pemotongan pelat berbentuk lingkaran. Pemotongan dengan gunting tangan lingkaran. 60 c)
Gunting tangan kombinasiGunting tangan kombinasi ini dapat digunakan untuk pemotongan lurus
maupun llingkaran.Gunting tangan kombinasi.
4) Gergaji (Hack shaw)Gergaji tangan adalah alat potong yang banyak dipergunakan pada
bengkel kerja bangku dan kerja mesin. Gergaji tangan adalah peralatan utama dalam bengkel, karena
fungsi alat ini adalah untuk mempersiapkan bahan bakal yang akan dikerjakan atau dibuat benda kerja.
Prinsip kerja dari gergaji tangan adalah langkah pemotongan ke arah depan, sedang langkah mundur mata
gergaji tidak melakukan pemotongan.Bagian gergaji tangan.
5) Skrap tanganSkrap tangan digunakan untuk menghasilkan permukaan halus dan rata dengan
ketelitian tinggi pada benda kerja, dan menghasilkan gambar-gambar efek yang sangatindah pada
permukaan benda kerja tanpa mengurangi kehalusan dan kerataannya.Pemakai skrap tangan hanya
apabila mesin-mesin gerinda, freis, skrap dan mesin polestidak lagi dapat digunakan, seperti pada
pekerjaan:
a) Penghalusan permukaan bantalan-bantalan posos atau tempat kedudukan bantalanatau bearing.
b) Perbaikan kehalusan dan kerataan permukaan benda kerja yang sulit, dimana mesinmesin lainnya tidak
dapat lagi mencapai kehalusan dan kerataan yang diinginkan.
c) Pembuatan permukaan cekung yang sangat kecil, dimana tidak ada satu mesin punyang dapat
digunakan. Misalnya tempat penyimpanan minyak pelumas pada bantalanporos. Maksud pembuatan
cekungan tersebut adalah agar minyak pelumas dapatselalu tersedia untuk melumasi poros yang meluncur
pada bantalan, sehingga gesekan antara poros dan bantalan dapat dihindari.
d) Membuat efek-efek gambar pada permukaan benda kerja, sehingga penampilanbenda kerja lebih
menarik.Peralatan skrap tangan adalah sangat sederhana, tetapi dapat digunakan untuk pengerjaan benda
kerja dengan kehalusan permukaan yang tinggi
b. Alat Bongkar Pasang Kuncia
Kunci pasKunci pas terbuat dari logam paduan Chrome Vanadium, dengan tangkai (shank)
membentuk sudut 15 derajat pada kedua ujung-ujungnya dan 90 derajat yangterdapat pada kunci pas
khusus. Kunci pas umumnya dibuat menjadi dua kunci yangukuran masing-masing berbeda. Misalnya;
ukuran 6 mm dan 7 mm, dan seterusnya.Ukuran kunci menunjukkan lebar dari mulut kunci yang yang
berati juga menunjukkanlebar kepala baut atau mur.Gambar 3.9. Kunci pas. Satuan ukuran kunci pas
terdiri dari ukuran metrik (mm) dan imperial (inch). Ukuran satuan metrik tersedia ukuran dari 4 mm
sampai dengan ukuran 80 mm.b) Kunci RingKunci ring juga terbuat dari logam paduan Chrome
Vanadium. Kunci ring berfungsi untuk memasang atau melepaskan kepala baut atau mur yang
mempunyai 61 momen pengencangan yang cukup besar dan memungkinkan dapat bekerja pada ruang
yang terbatas. Pada ujung-ujung kepala kunci ini, terdapat cincin yang berdimensi heksagonal atau lebih
pada lubang diameter di dalamnya. Kunci ini lebih kuat dan ringan dari kunci pas dan memberikan
cengkraman pada seluruh kepala baut atau mur. Kunci ring mempunyai tangkai lebih panjang
dibandingkan dengan kunci pas, gaya tuasnya lebih besar bila dibandingkan dengan gaya tuas kunci pas.
e. Kunci socketKunci Socket adalah kunci yang berbentuk silinder dan terbuat dari logam paduan Chrome
Vanadium dan dilapisi dengan nikel. Satu ujung mempunyai dudukanberbentuk segi 4, dan ujung lainnya
berdimensi hexagonal yang digunakan untukmelepas atau memasang kepala baut atau mur dengan
momen kekencangan tertentu.Kunci socket memiliki karakteristik, yaitu :
(1) Kunci socket dapat menjangkau kepala baut atau mur yang terletak sangat sulitdan tersembunyi. Hal
ini bisa dilakukan karena kunci socket dilengkapi dengan batang penyambung (extention).
(2) Kunci Kunci socket mempunyai momen atau torsi lebih besar terhadap pengencangan atau pelepasan
baut dan mur, karena selalu dilengkapi dengan batang pemutar (rachet). Kunci LKunci L digunakan
untuk membuka/mengencangkan baut yang kepala bautnya menjorok kedalam. Ukuran kunci L antara 2
mm – 22 m dan penampangnya berbentuk segi 6 (hexagonal) dan berbentuk bintang (L bintang). Tang
(Pliers)Hampir semua bengkel menggunakan tang, karena alat ini di samping harganya murah juga
mempunyai kegunaan yang sangat besar. Bahkan hampir semua rumah tangga mempunyai tang guna
keperluan hidup mereka sehari-hari. Tang dibuat beberapa jenis dengan ukuran yang berbeda-beda sesuai
dengan kebutuhan.
a) Tang kombinasiTang kombinasi ini sangat banyak digunakan, baik dalam bengkel maupun dalam
kehidupan rumah tangga. Kegunaan tang ini adalah dapat digunakan untuk memotong, membengkokkan
dan menarik atau memegang benda kerja. Ukuran dari tang ini bervariasi dari 10 cm sampai 25 cm.
Dengan demikian pekerjaan yang bisa ia lakukan juga bervarisai dari pekerjaan ringan sampai pekerjaan
setengah berat.
b) Tang potongTang potong sesuai dengan namanya adalah untuk memotong bahan bahan kawat baja
ukuran diameter yang kecil. Di samping itu juga dapat digunakan sebagai pemotong kabel-kabel tembaga
sehingga ia banyak digunakan pada bengkel listrik.
c) Tang pembulatSesuai dengan namanya tang pembulat digunakan untuk membuat lingkaran atau radius
pada benda kerja yang tipis atau kawat dengan diameter yang kecil. Bentuk rahang-rahang dari tang ini
adalah bulat, halus dan tirus.
d) Tang pipaTang ini digunakan untuk pemegang benda kerja yang berpenampang bulat. Pembukaan
rahangnya dapat diperbesar sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.
3) Obeng (Screw Drivers)Obeng berfungsi untuk mengencangkan atau mengendorkan ulir luar (baut dan
sekrup) dengan kepala silang (+), pipih (-). Jenis obeng standart yang sering dijumpai dipasaran adalah
obeng dengan + (silang) dan – (pipih) jenis obeng sendiri ada yang pendek, setengah panjang dan
panjang. Model tersebut di buat untuk memberikan momen gaya pada saat pengencangan baut atau
pelepasan baut sehingga mudah dikencangkan dan kuat.
c. Alat Pembentuk Dan Penyambung
1)Ragum (Vice)Ragum berfungsi untuk menjepit benda kerja secara kuat dan benar, artinya penjepitan
oleh ragum tidak boleh merusak benda kerja. Untuk menghasilkan penjepitan yang kuat maka pada mulut
ragum/rahangnya dipasangkan baja berigi sehingga benda kerja dapat dijepit dengan kuat. Rahang-rahang
ragum digerakkan oleh batang ulir yang dipasangkan pada rumah ulir. Apabila batang ulir
digerakkan/diputar searah jarum jam, maka rahang ragum akan menutup, tetapi bila diputar berlawanan
dengan arah jarum jam maka rahang ragum akan membuka. Pemasangan ragum pada meja kerja harus
disesuaikan dengan tinggi pekerja. Sebagai patokan adalah apabila ragum dipasang pada meja kerja, maka
tinggi mulut ragum harus sebatas siku dari pekerja pada posisi berdiri sempurna.
2) LandasanLandasan yang digunakan pada proses pembentukan pelat secara manual ini dibedakan
berdasarkan fungsinya. Landasan ini terdiridari landasan tetap dan landasan tidak tetap. Landasan tetap
ini biasanya mempunyai bentuk yang lebih besar dan memiliki berat yang lebih dibandingkan dengan
landasan tidak tetap. Landasan tetap ini memiliki bentuk umum tanpa variasi yang lebih. Landasan tetap
ini disebut juga dengan istilah paron landasan tidak tetap (Pancang Tinman). Landasan pembentukan ini
ada juga yang terbuat dari kayu. Khususnya landasanlandasan setengah bola. Pada landasan kayu ini
dibentuk profil setengah bola dengan berbagai macam variasi, mulai dari diameter dan kedalamannya.
Landasan ini biasanya digunakan untuk pembentukan awal mangkuk setengah bola dari bahan-bahan
yang relatif lebih lunak seperti alumanium. Proses pembentukannya dapat dilakukan dengan memulai
pemukulan dari diameter yang paling besar dan dangkal selanjutnya berurutan sampai pada diameter
mendekati bentuk yang diinginkan dengan kedalaman tertentu.
3) Palu bajaPalu merupakan alat tangan yang sudah yang lama ditemukan orang dan sudah sejak lama
dipergunakan dalam bengkel dalam seluruh kegiatan pekerjaan umat manusia. Ukuran palu ditentukan
oleh berat dari kepala palu, seperti palu 250 gr, 500 gr, 1000 gr dan bahkan palu dengan berat 10 kg.
Dengan demikian pemakaian palu sangat bervariasi sesuai dengan jenis kegiatan pekerjaan. Jenis palu
dapat dibagi dua yaitu palu keras dan palu lunak. Palu keras adalah palu yang kepalanya terbuat dari baja
dengan kadar karbon sekitar 0,6%. Proses pembuatannya adalah dengan jalan ditempa, kemudian
dikeraskan pada bagian permukaannya agar menjadi keras. Pemakaian palu keras pada bengkel kerja
bangku atau bengkel kerja mesin adalah sebagai pemukul pada kerja memotong dengan pahat, menempa
dingin, pada pekerjaan assembling/perakitan, membengkokkan benda kerja, membuat tanda dan
pekerjaan pemukulan lainnya.
a) Palu kerasJenis palu keras yang umum dipakai pada bengkel kerja bangku dan kerja mesin adalah jenis
palu keras yaitu palu konde (ballnpein hammer), palu pen searah (straight peen hammer), dan palunpen
melintang (cross peen hammer)
.b) Palu lunakDisebut palu lunak, karena permukaan kepala palu terbuat dari bahan lunak seperti plastik,
karet, kayu, tembaga, timah hitam, dan kulit. Palu lunak biasanya digunakan sebagai alat bantu pada
pekerjaan pemasangan benda kerja pada mesin frais, skrap dan merakit benda kerja pada bengkel
perakitan. Di samping itu juga banyak digunakan pada bengkel kerja pelat, bengkel listrik dan bengkel
pipa. Tidak semua kepalanya terbuat dari bahan lunak, tetapi bagian permukaan kepala semuanya lunak.
Sebagai contoh palu plastik bagian kepalanya sebagian terbuat dari logam, kemudian bagian
permukaannya terbuat dari plastik, sehingga apabila plastiknya sudah rusak dapat diganti dengan yang
baru. Palu lunak dari bahan kayu, seluruh bagiannya adalah terbuat dari kayu.
4) Rivet setRiveting adalah suatu dari metoda penyambungan yang sederhana. Penggunaan metoda
penyambungan dengan riveting ini sangat baik digunakan untuk penyambungan pelat-pelat alumnium,
sebab plat plat aluminium ini sangat sulit disolder atau dilas. Jenis-jenis rivet dibagi menurut bentuk
kepalanya: rivet. Rivet atau dalam istilah sehari-hari sering disebut paku keling adalah suatu metal pin
yang mempunyai kepala dan tangkai rivet. Bentuk dan ukuran dari rivet ini telah dinormalisasikan
menurut standar dan kodenya. Pengembangan penggunaan rivet dewasa ini umumnya digunakan untuk
pelat-pelat yang sukar dilas dan dipatri dengan ukuran yang relatif kecil. Setiap bentuk kepala rivet ini
mempunyai kegunaan tersendiri, masing-masing jenis mempunyai kekhususan dalam penggunaannya. .
Mesin bor tangan. Mesin bor tangan adalah mesin bor yang pengoperasiannya dengan
menggunakan tangan dan bentuknya mirip pistol. Untuk membuat lubang pada benda kerja, lubang bor
ditentukan terlebih dahulu melalui gambar kerja yang ditandai dengan tanda titik (penitik). Gerakan
pemakanan mesin bor tangan dengan menggunakan gerakan tangan dengan cara menekan mesin bor pada
benda kerja dengan sudut 90° terhadap benda kerja. Sudut-sudut yang penting pada geometri mata bor
adalah: sudut bibir potong, sudut bebas bibir, dan sudut puncak pahat. Kondisi geometri tersebut
diperoleh dengan cara mengasah atau menggerinda mata bor.67 Metode yang disarankan adalah pertama
untuk menggerinda sudut bibir potong, kemudian berkonsentrasi pada penggerindaan sudut bebas bibir,
yang kemudian akan menentukan panjang bibir. Sudut bibir yang umum digunakan adalah 118° (59°x2)
harus simetris, termasuk panjang bibir dan sudut bebas bibir. Sudut mata bor.
b. Mesin Gerinda TanganMenggerinda merupakan pekerjaan pengurangan ukuran benda kerja untuk
membuat benda kerja menjadi rata, halus, tidak tajam ataupun mengkilapkan sesuai dengan bentuk yang
diinginkan setelah dilakukan proses pengerjaan awal, seperti hasil las atau pemotongan. Gambar 3.22.
Mesin gerinda tangan. Tentu nya masih banyak lagi jenis mata gerinda, tetapi umumnya inilah yang
sering kita gunakan:
1) Cutting wheel: untuk memotong besi.
2) Flap disc: untuk mengamplas, kita biasa menggunakan mata gerinda ini untukmenghilangkan cat pada
kayu atau besi karena tidak terlalu merusak permukaanbenda.
3) Grinding wheel: ini adalah mata gerinda yang sering kita lihat. Biasa digunakan untukmengikis besi.
4) Sanding disc: seperti kertas gosok/amplas biasa dengan tingkat kehalusan /kekasaran yang berbeda-
beda.
5) Backing pad / sanding pad: mata gerinda ini kurang lebih penggu-naannya sepertisanding disc, hanya
saja permukaanya rata dan dilengkapi karet sebagai backingpad. Mata gerinda ini dapat diganti-ganti
dengan kertas amplas velcro, yang dapatdengan mudah kita lepas atau pasang.
6) Brush wheel: ini adalah mata gerinda berupa sikat besi yang biasa kita gunakan untukmembersihkan
permukaan besi dari karat..
Pekerjaan Fabrikasi. Melukis Dan Menandai
Kemampuan memahami masalah gambar-gambar teknik dan bagaimana menggunakan informasi
yang terdapat pada gambar teknik adalah merupakan hal yang sangat penting atau utama bagi seorang
teknisi pada bengkel kerja mesin. Pada bengkel kerja mesin gambargambar teknik dibuat bervariasi dari
yang berbentuk sket samapi yang berbentuk gambar-gambar rumit. Dari gambar yang dibuat dengan
tangan sampai gambar gambar yang dibuat dengan menggunakan mesin gambar atau bahkan dengan
bantuan peralatan komputer. Gambar-gambar sket biasanya hanya untuk pembuatan benda kerja
sederhana baik bentuk maupun ukuran serta pekerjaan akhirnya, sedangkan gambar-gambar yang rumit
diperuntukkan guna pembuatan benda kerja yang mempunyai ukuran-ukuran yang presisi dan bentuk
benda serta pekerjaan akhirnya memerlukan ketelitian tinggi/sangat presisi. Di samping itu kemungkinan
gambar-gambar kerja yang rumit merupakan gambar komponen mesin dengan bentuk dan ukurannya
sangat presisi, serta akan dirakit setelah pengerjaan akhir selesai. Gambar teknik dalam industri sering
disebut sebagai bahasa, karena dengan gambar tersebut dapat diperoleh berbagai macam informasi sangat
penting untuk melakukan proses pengerjaan suatu benda kerja. Melukis dan menandai adalah suatu
pekerjaan yang dilakukan sebelum teknisi / pekerja melakukan pekerjaan atau membuat benda kerja.
Maksud dari melukis dan menandai adalah membuat bentuk atau gambar benda kerja yang akan dibuat
pada bahan bakal. Bahan-bahan bakal setelah diberi gambar kemudian garis-garis gambar tersebut
ditandai dengan menggunakan alat penanda. Maksud ditandai ialah agar pada waktu mereka bekerja
gambar kerja pada bahan bakal yang dikerjakan tidak hilang, sebab gambar kerja pada bahan bakal
merupakan pedoman bagi para pekerja dalam melakukan pemotongan atau proses pengerjaan benda kerja.
Dengan dilaksanakannya pembuatan gambar pada bahan bakal, maka sudah ditetapkan di mana bahan
harus dibuang, di mana lobang akan dibuat, dan sudah jelas bentuk benda kerja yang dibuat. Untuk
pembuatan gambar dan menandai gambar tersebut digunakan beberapa alat bantu gambar dan alat bantu
penanda seperti mistar baja, jangka, palu, penitik, alat-alat ukur, meja perata, dan penggaris. Seperti telah
diterangkan di muka, bahwa dalam pelaksanaan pembuatan gambar dan pelaksanaan penandaan, maka
teknisi yang melakukannya harus benar-benar menguasai bahasa gambar dan terampil dalam
menggunakan alat-alat bantu tersebut.
b. Pemotongan Pelat Secara Manual
1) Gunting Tangan
Sesuai dengan namanya yakni gunting tangan digunakan untuk pemotongan pelat-pelat dengan
tangan secara manual. Kemampuan potong gunting tangan ini hanya mampu memotong pelat di bawah
ketebalan 0,8 mm. Gaya pemotongan yang ditimbulkan dalam proses pemotongan dengan gunting angan
adalah gaya geser, akibat geseran antara kedua mata pisau inilah yang menyebabkan terguntingnya pelat.
Gunting tangan ini dapat dibagi dalam 3 (tiga) jenis, sesuai dengan dan kengunaannya yakni gunting
tangan lurus, lingkaran dan kombinasi.
2) Gunting Tuas
Gunting tuas digunakan untuk pemotongan pelat yang mempunyai ketebalan 1 mm - 3 mm, tetapi
penggunaan gunting tuas ini lebih sering digunakan untuk pemotongan pelat-pelat strip. Prinsip
pemotongan gunting tuas ini dapat dilihat pada gambar dibawah. 70 Gambar 3.25. Gunting tuas. Gaya
pemotongan yang ditimbulkan untuk memotong pelat ini digerakkan oleh tuas yang berhubungan
langsung dengan pisau atas. Posisi pelat yang dipotong terletak pada pisau bawah yang tetap. Jenis
gunting tuas bermacam-macam sesuai dengan tipe dan bentuknya masing-masing. Salah satu jenis
gunting tuas mempunyai ketebalan pemakanan sebesar tebal pisau yang digunakan. Pemotongan ini
tedapat pada jenis gunting tuas meja. Gunting tuas meja ini mempunyai sisa pemotongan sebesar 5 mm
sesuai tebal mata pisau yang digunakan. Jadi untuk mendapatkan ukuran yang tepat sewaktu pemotongan
harus dilebihkan sebesar tebal mata pisau.
c. Pemotongan Pelat Dengan Mesin
1) Pemotongan Dengan Gergaji PitaMesin gergaji pita merupakan sebuah mesin yang mempunyai
spesifikasi tersendiri, dikarenakan kemampuan mesin ini dapat memotong profil-profil lengkung tak
tentu. Mesin gergaji pita ini dilengkapi dengan mata gergaji yang berbentuk pita melingkar. Mata gergaji
ini diregang diantara dua rol. Rol penggerak dihubungkan dengan power supplai motor listrik .Motor
listrik ini menghasilkan putaran dan sekaligus memutar mata gergaji yang berbentuk pita. Kedua rol ini
mempunyai jarak yang berguna untuk tempat berlangsungnya proses pemotongan.
2) Pemotongan Dengan Mesin GullotineMesin gullotine terdiri diri 2 (dua) jenis yakni mesin gullotine
manual dan mesin gullotine hidrolik. Mesin gullotine manual pemotongan pelat dilakukan dengan tuas
penekan yang digerakkan oleh kaki si pekerja. Mesin gullotine hidrolik proses pemotongannya
digerakkan dengan sistem hidrolik, sehingga kemampuan potong mesin gullotine hidrolik ini lebih besar
dari mesin gullotine manual. Mesin gullotin ini hanya mampu untuk pemotongan pelat-pelat lurus. Untuk
mesin gullotine manual ketabalan pelat yang dapat dipotong di bawah 0,6 mm dan mesin gullotine
hidrolik mampu memotong pelat antara 6-10 mm . Prinsip kerja mesin gullotine ini menggunakan gaya
geser untuk proses pemotongan. Pelat yang dipotong diletakkan pada landasan pisau tetap dan pisau atas
ditekan sampai memotong pelat. Untuk mengurai besarnya gaya geser sewaktu tejadinya proses
pemotongan posisi mata pisau atas dimiringkan, sehingga luas penampang pelat yang yang dipotong
mengecil. Proses pemotongan pelat dengan gouletine.Hasil pemotongan dari mesin gullotine ini
dipengeruhi oleh kemiringan dan kelonggaran (suaian) antara kedua posisi pisau. Untuk mendapatkan
hasil pemotongan yang baik tehadap pelat yang dipotong sesuai antara ke 2 mata pisau harus jenis pelat
yang dipotong. Sesuai mata pisau yang diizinkan menurut pengujian Feeler Gouges untuk baja dan brass
dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Suaian pisau. Pada mesin-mesin gullotine ini juga dilengkapi
dengan alat ukur untuk pengukuran pelat yang tepat, sehingga mempermudah pada proses
pemotongannya. Proses pemotongan dengan mesin Gullotine manual adalah pelat diletakkan di atas meja.
Kemudian ukuran pelat yang akan dipotong diatur dengan memperhatikan ukuran yang ada pada meja.
Setelah ukuran yang diinginkan diatur dengan tepat maka tuas ditekan dengan menggunakan kaki agar
pisau memotong pelat-pelat tersebut.

3) Pemotongan Dengan Mesin Potong HidrolikMesin gunting hidrolik menggunakan tenaga power
supply tenaga hidrolik. Tenaga hidrolik yang dihasilkan untuk memotong adalah pompa hidraulik yang
digerakkan oleh motor listrik. Mesin gunting hidraulik ini dilengkapi dengan program pada panel box
control hidraulik. Dengan program hidraulik ini pelayanan untuk operasional mesin potong menjadi lebih
sederhana. Kemampuan menggunting atau memotong palt dengan mesin hidraulik ini sampai mencapai
ketebalan pelat 20 mm. Prinsip kerja mesin hidraulik ini sama dengan mesin gulotine umumnya. Hanya
penekan yang digunakan pada mesin ini menggunakan actuator kerja ganda (double acting) dengan
silinder sebanyak dua buah. Actuator ini diletakkan di kiri dan kanan mesin yang berhubungan langsung
dengan pisau atas. Stopper yang digunakan juga stopper yang digerakkan secara hidraulik. Jumlah
stoppernya lebih banyak dari actuator potong. Jumlah actuator ini disusun diantara celah pemotongan.
Untuk pemotongan yang mempunyai lebar yang kecil juga dapat ditekan oleh stopper.
4) Pemotongan Dengan Mesin Gunting Putar / LingkaranMesin gunting putar ini mempunyai prinsip
pemotongan yang sama dengan mesin gullotine, tetapi pada mesin gunting putar ini pisau pemotong pelat
berbentuk bulat dan mempunyai sudut pemotongan. Pisau gunting putar ini keduanya saling berputar
sewaktu berlangsungnya proses pemotongan. Salah satu keuntungan mesin gunting putar ini dapat
memotong pelat sepanjang pemotongan yang dikehendaki. Jenis mesin gunting putar ini terdiri dari dua
jenis menurut penggerak pemutar pisau, yakni digerakkan secara manual dan digerakkan dengan motor
listrik. Prinsip kerja mesin gunting putar. Mesin potong melingkar digunakan untuk pemotongan pelat-
pelat yang berbentuk lingkaran. Besarnya lingkaran pemotongan ini dapat diatur sesuai dengan jarak
center dengan mata pisau pemotong. Penggunaan mesin potong ini tidak hanya digunakan untuk
pemotongan lingkaran tetapi dapat juga digunakan untuk pemotongan profil yang membentuk kurva
tertentu
. 5) Pemotongan Dengan Mesin Potong ProfilUntuk menghasilkan bentuk-bentuk profil yang diinginkan
pada komponen-komponen yang terbuat dari bahan pelat dibutuhkan mesin yang mampu untuk
pemotongan bentuk yang tidak teratur. Salah satu mesin potong profil yang sering digunakan adalah
mesin Wibler. Proses pemotongan dengan mesin potong Wibler ini dilakukan dengan menggunakan profil
atau mal yang diinginkan. Profil atau mal ini dibuat sesuai dengan bentuk profil benda kerja yang di
rencanakan, sehingga mesin potong wadkin ini sangat efektif apabila di gunakan untuk pemotongan-
pemotongan pelat yang jumlahnya cukup banyak. Mata pisau mesin wadkin ini bergerak turun naik untuk
memotong pelat.
6) Pemotongan Dengan GerindaPemotongan dengan gerinda potong ini menggunakan batu gerinda
sebagai alat potong. Proses kerja pemotongan dilakukan dengan menjepit material pada ragum mesin
gerinda. Selanjutnya batu gerinda dengan putaran tinggi digesekan ke material. Kapasitas pemotongan
yang dapat dilakukan pada mesin gerinda ini hanya terbatas pada pemotongan profil-profil. Profil-profil
ini diantaranya pipa, pelat strip, besi siku, pipa stalbush dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai