Anda di halaman 1dari 8

PEMBENTUKAN PLAT PADA PENGERJAAN DINGIN, PANAS DAN 

SPING BACK

OLEH
REZEKI GENESIS SITOMPUL
NIM 21067063
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
A.Tujuan Kegiatan Perkuliahan

Setelah selesai melakukan kegiatan perkuliahan, mahasiswa dapat menjelaskan dan mengetahui
PEMBENTUKAN PLAT PADA PENGERJAAN DINGIN, PANAS DAN SPING BACK

B.  Uraian Materi

1. DEFINISI SPRINGBACK

Spring back merupakan gaya balik yang ditimbulkan akibat pengaruh elastisitas bahan pelat yang
mengalami proses pembentukan. Besarnya gayabalik ini ditentukan oleh harga Modulus Elastisitas
bahan. Dalam proses pembengkokan ini harus diperhatikan gaya balik atau spring back ini. Biasanya
akibat spring back terjadi penyimpangan terhadap sudut pembengkokan yang dibentuk. Seorang pekerja
harus dapat memperhitungkan besarnya spring back ini. Contoh sederhana dapat diperlihatkan pada
saat proses pembengkokan apabila diinginkan untuk pembentukan bending dengan sudut 90 maka
besarnya sudut tekan pada sepatu pembengkok harus diperkecil dari 90 (<90 ). Sehingga pada saat
dilepas sepatu pembengkok akan menghasilkan sudut pembentukan menjadi sama dengan 90. Proses
spring back pada pembentukan dengan bending. Besarnya perubahan dimensi pada hasil pembentukan
setelahtekanan pembentukan ditiadakan merupakan sifat bahan logam yangmempunyai elastisitas
tersendiri. Perubahan ini terjadi akibat dari perubahanregangan yang dihasilkan oleh pemilihan elastik.
Jika beban dihilangkanregangan total akan berkurang disebabkan oleh terjadinya pemulihan
elastik.pemuluhan elastik berarti pula balikan pegas, akan mungkin besar jikategangan luluh semakin
tinggi, atau modulus elastik lebih rendah dan regangan plastiknya makin besar. COLD WORKING
PROCESS Proses pembentukan logam secara plastis dengan temperatur pengerjaan di bawah
temperatur rekristalisasi. The advantages of cold working process :

-tidak memerlukan pemanas

-hasil permukaan akhir lebih baik

-kontrol dimensi baik

-kontaminasi dapat dikurangi

-sifat strenght, fatique dan wear meningkat

-gaya tekan yang dibutuhkan lebih besar

-peralatan mesin berat

-sifat ductility menurun

-permukaan logam harus bersih

-tegangan sisa yang tidak diinginkan terjadi

2 Klasifikasi proses pengerjaan dingin dapat dibagi menjadi :

A. SQUEEZING Sebagian besar dari proses ini identik dengan pengerjaan panas. Alasan utama
dalam pembentukan dingin dingin adalah keakuratan dimensi dan peningkatan permukaan
akhir. SWAGING Cold swaging selalu dilakukan dengan menggunakan mesin putar yang
mempunyai sederetan rol-rol yang berfungsi sebagai hammer yang menggerakkan anvil berikut
die ke pusat perputaran. Proses ini untuk mengurangi diameter, membentuk taper,tube.
B. RIVETING RIVETING adalah proses pengelingan. beberapa macam proses pengelingan
tergantung dari mekanisme pembentuknya. Bila menggunakan mesin press, prosesnya hanya
sekali tekan sedangkan bila menggunakan hammer, bisa beberapa kali pemukulan. STAKING
Fungsinya hampir sama dengan riveting, yaitu menyambung dua buah komponen yang satu
lebih menonjol melalui sebuah lubang. Karena adanya tekanan dari punch maka timbul
deformasi ke arah radial dan ini akan mengunci/mengikat dua komponen tadi. COINING Proses
ini digunakan untuk membuat medali dan mata uang yang memerlukan ketelitian yang tinggi
dna ukuran yang tepat. Tekanan yang dibutuhkan dalam proses ini tinggi sekali dan tidak ada
kelebihan logam yang mengalir dari die. Pengukuran yang teliti dari volume logam sangat
diperlukan untuk menghindari kerusakan dari die COLD EXTRUSION (IMPACT EXTRUSION) Dalam
proses ini dapat dibagi 2 jenis tipe, yaitu : tipe forward dan tipe backward. Dimana pada masing-
masing tipe ini menggunakan open die maupun closed die. Pada mulanya cold extrusion
digunakan untuk logam-logam yang kekuatannya rendah, seperti timah putih, timah hitam, seng
dan aluminium 2

 sehingga menghasilkan produk, misalnya tube yang bisa dilipat : pasta gigi, obat maupun cream.
Cold extrusion memungkinkan untuk mengekstruksi logam yang bersifat brittle, seperti halnya
molybdenum ROLL EXTRUSION Digunakan untuk membentuk dinding silinder yang tipis dari dinding
silinder tebal dengan menggunakan rol. Prinsip : memaksakan logam mengalir keluar dari daerah antara
rol dan die akibat penekanan dari rol yang berputar. SHEARING SHEARING adalah proses pemotongan
bahan tanpa pembentukan chip atau tanpa menggunakan burning atau melting. Jika cutting blade lurus
dinamakan shearing sedangkan jika cutting blade berbentuk lengkungan, bisa dinamakan blanding,
piercing, notching dan trimming. Proses shearing dapat dibagi 2 kelompok besar, yaitu shear forming
dan shearing SHEAR FORMING Bentuk-bentuk seperti kerucut, setengah bola sering kali dibentuk
dengan shear forming atau flow turning, yaitu merupakan modifikasi dari proses spinning dimana tool
formernya berputar dan bergerak maju. SHEARING Sewaktu punch turun mengenai benda kerja, logam
terdeformasi plastis didalam die. Karena kelonggaran diantara punch dan die hanya 5-10% dari tebal
benda kerja maka deformasi terlokalisir di daerah itu saja SLITTING Proses shearing yang menggunakan
rol pemotong asepanjang benda kerja dengan lebar pemotongan sama dengan jarak antar rol. Proses
slitting ini merupakan proses kontinu dan dapat melakukan operasi secara cepat dan ekonomis.
PIERCING AND BLANKING Piercing dan blanking adalah operasi shearing dimana benatuk pisau
merupakan lengkungan yang tertutup. Perbedaan blanking dan piercing dapat ditinjau dari benda kerja
dan skrapnya. Bila hasil yang dipunch adalah benda kerja sedangkan bentuk yang tidak diinginkan
tertinggal pada plat sisa adalah skrapny, ini dinamakan proses blanking. Bila hasil yang dipunch adalah
skrapnya sedangkan bentuk yang tertinggal pada plat sisa adalah benda kerja, ini dinamakan proses
piercing. SKEMATIK PERBEDAAN BLANKING & PIERCING Piercing dan blanking biasanya dikerjakan
dengan menggunakan mesin press mekanis. Secara teoritis, punch seharusnya dapat masuk dengan
tepat ke dalam die dengan kelonggaran merata hampir mendekati nol dan punch tidak perlu masuk ke
dalam die. Pada prakteknya kelonggaran ini diperlukan berkisar antara 5-12% dari ketebalan bahan,
sedang yang umum dipakai sekitar 5-7% dan punch masuk sedikit ke dalam die. Syarat-syarat piercing
dan blanking : 1. Sudut benda kerja pada blanking harus merupakan radius yang tepat 2.Lebar dari slot
yang dibentuk >= 1.5 tebal 3.Diameter piercing >= tebal sheet dan minimum inch. 4. Jarak kedua lubang
atau lubang dengan tepi >= tebal logam Dalam pengertian piercing dapat dijumpai istilah seperti lancing,
perforating, nibbling, dinking, dan notching. DRAWING Cold drawing merupakan proses pembentukan
dingin secara plastis dari metal sepanjang sumbunya. Proses ini dapat dibagi 5 kelompok besar

1.BAR AND TUBE DRAWING

2.WIRE DRAWING

3.STRETCH FORMING

4.DEEP DRAWING

5.FORMING WITH RUBBER BAR AND TUBE DRAWING

Hasil dari bar drawing adalah pengecilan penampang melintang dan pemanjangan batang
dengan konsekuensinya timbul strain. Hardening pada umumnya proses ini dilakukan secara bertahap 4

5 Proses bar drawing ini biasanya diikuti dengan proses annealing jika reduksi penampangnya melebihi
%. Proses tube drawing digunakan untuk membuat pipa tanpa sambungan. Bahan dasar yang digunakan
berbentuk pipa sehingga kualitas pipa yang dihasilkan memiliki permukaan yang halus, berdinding tipis
dan keakuratannya tinggi serta kekuatannya naik. Mandrel dipergunakan dalam proses ini untuk
diameter tube 1/2-10 WIRE DRAWING Prinsipnya sama dengan bar drawing. Hanya saja diameternya
lebih kecil, dan dikerjakan secara kontinu melalui beberapa die. Jika diperlukan kawat yang lunak,
annealing dilakukan didalam dapur dengan mengontrol temperaturnya setelah proses drawing terakhir.
Pada proses penarikan kontinu, kawat ditarik melalui beberapa die dan rol penarik yang disusun seri.
STRETCH FORMING Pada proses ini, die (form block) hanya dikenai tegangan kompresi, benda kerja yang
diikat dengan grip dan ditarik ke arah horisontal. Die umumnya terbuat/dapat dibuat dari kayu atay
plastik. Stretch forming merupakan proses yang dikembangkan dari aerospace dalam pembuatan
penampang yang lebar dari sheet dan ditarik untuk membentuk lengkungan penampang. DEEP
DRAWING Proses ini ditujukan untuk membuat tangki dengan berbagai bentuk dimana kedalamannya
lebih besar dibandingkan dengan ukuran diameter, dan disamping itu dikenal juga istilah shallow
drawing. Pada dasarnya proses ini ada dua, yaitu:

1.SHRINK FORMING Pada proses ini terjadi kompresi melingkar selama proses dengan pengurangan
diameter dan logam cenderung tipis. Karena material cukup tebal maka pada dinding produk akan
berakibat terjadi kerutan.

2.STRETCH FORMING Pada proses ini terjadi pengecilan benda kerja sebagi akibat tarikan melingkar
yang digunakan untuk memperbesar diameter. Guna mencegah kerutan dna ketebalan dinding yang
tidak merata, aliran logam harus dikontrol. Hal ini dapat diatasi dengan memberikan ring penakan.

6 FORMING WITH RUBBER

Pada proses ini karet dipakai sebagai penekan, ditujukan untuk mengeliminir salah satu die aas
atau bawah. Proses guerin forming didasarkan pada kenyataan bahwa sifat konsisten dari karet dapat
mentransfer seluruh tekanan yang diberikannya secara uniform ke segala arah. Proses bulging
didasarkan bahwa fluida atau karet dimanfaatkan untuk memindahkan tekanan yang dibutuhkan untuk
mengembangkan bahan baku ke arah luar sehingga menempel pada die. BENDING Bending adalah
proses deformasi secara plastik dari logam terhadap sumbu linier dengan hanya sedikit atau hampir
tidak mengalami perubahan perubahan luas permukaan. Bending menyebabkan logam pada sisi luar
sumbu netral mengalami tarikan, sedangkan pada sisi lainnya mengalami tekanan. Proses bending dapat
dibagi menjadi 6 bagian :

1.ANGLE BENDING

2.ROLL BENDING

3.ROLL FORMING

4.SEAMING

5.STRAIGHTENING

6.FLANGING ANGLE BENDING

Angle bending untuk membuat lengkungan dengan sudut sampai o pada lembaran logam. ROLL
BENDING Biasanya digunakan untuk membentuk silinder. Bentuk-bentuk lengkung atau lingkaran dari
pelat logam. ROLL FORMING Proses ini digunakan untuk membuat bentuk-bentuk kompleks dengan
bahan dasar lembaran logam. tebal bahan sebelum maupun sesudah proses pembenatukan tidak
mengalami perubahan posisi roll dipasang sejajar dan prosesnya berjalan continu. SEAMING Seaming
adalah operasi bending yang digunakan untuk menyambung ujung lembaran logam sehingga
membentuk benda kerja seperti kaleng, drum, ember, dsb. Sambungan dibentuk dengan rol-rol kecil
yang disusun secara berurutan.

7 STRAIGHTENING

STRAIGHTENING merupakan proses yang berlawanan dengan bending, digunakan untuk


meluruskan lembaran logam. Pada umumnya straightening dilaksanakan sebelum benda kerja
dibending. Proses ini menggunakan rol-rol yang dipasang sejajar dengan ketinggian sumbu rol yang
berbeda. FLANGING Proses Flanging sama dengan seaming hanya saja ditunjukkan untuk melipat dan
membentuk suatu permukaan yang lebih besar. HIGH ENERGY RATE FORMING PRINSIP: Proses
pembentukan logam secara plastis dengan menggunakan energy yang tinggi dalam interval yang singkat.
Seringkali High Energy Rate Forming disingkat dengan Herf. Keuntungan dari Herf:

1. Memungkinkan membuat benda kerja besar dan sulit untuk dibentuk dengan peralatan yang
lebih murah daripada yang lain

2. Hampir tidak ada Spring Back Herf dapat dilaksanakan dengan 5 metoda:

1. Underwater Explosions

2. Teknik Electrohydraulic

3. Pneumatic Mechanical Mean

4. Internal Combustion of Gaseous Mixtures


5. Teknik Electromagnetik CARA MENGATASI SPRINGBACK Over bending Maksudnya adalah
sudut pembengkokan lebih kecil daripada yang diperlukan. Digunakan pada V-dies. Springback untuk: 1.
Low carbon dan nonferrous material ,45-0,50 carbon steel Harder material

8 Corner setting Memodifikasi bentuk pojok pembengkokan Ironing the material Metode ini digunakan
pada wiping dies, agar effective maka jarak antara punch dan die harus kurang tebal material. U dies dan
channel dies Tipe ini tidak sepenuhnya menghilangkan springback, sehingga diperlukan pressure yang
lebih. Oleh karena itu terkadang menghasilkan lubang pada dasar benda kerja. Material yang terlalu ulet
biasanya diatasi dengan corner setting. Dies model ini merupakan pengembangan dari model v dies dan
wiping dies (edge dies). Dinamakan U atau channel karena bentuknya yang menyerupai bentuk huruf U
atau channel/lorong. Pada umumnya dilengkapi dengan pressure pad yang berfungsi agar metal dapat
membengkok mengikuti punch.

C.Rangkuman

Spring back merupakan gaya balik yang ditimbulkan akibat pengaruh elastisitas bahan pelat yang
mengalami proses pembentukan. Besarnya gayabalik ini ditentukan oleh harga Modulus Elastisitas
bahan. Dalam proses pembengkokan ini harus diperhatikan gaya balik atau spring back ini. Biasanya
akibat spring back terjadi penyimpangan terhadap sudut pembengkokan yang dibentuk. Seorang pekerja
harus dapat memperhitungkan besarnya spring back ini. Contoh sederhana dapat diperlihatkan pada
saat proses pembengkokan apabila diinginkan untuk pembentukan bending dengan sudut 90 maka
besarnya sudut tekan pada sepatu pembengkok harus diperkecil dari 90 (<90 ). Sehingga pada saat
dilepas sepatu pembengkok akan menghasilkan sudut pembentukan menjadi sama dengan 90.

Proses shearing dapat dibagi 2 kelompok besar, yaitu shear forming dan shearing SHEAR
FORMING Bentuk-bentuk seperti kerucut, setengah bola sering kali dibentuk dengan shear forming atau
flow turning, yaitu merupakan modifikasi dari proses spinning dimana tool formernya berputar dan
bergerak maju. SHEARING Sewaktu punch turun mengenai benda kerja, logam terdeformasi plastis
didalam die. Karena kelonggaran diantara punch dan die hanya 5-10% dari tebal benda kerja maka
deformasi terlokalisir di daerah itu saja SLITTING Proses shearing yang menggunakan rol pemotong
asepanjang benda kerja dengan lebar pemotongan sama dengan jarak antar rol.

. BENDING Bending adalah proses deformasi secara plastik dari logam terhadap sumbu linier
dengan hanya sedikit atau hampir tidak mengalami perubahan perubahan luas permukaan. Bending
menyebabkan logam pada sisi luar sumbu netral mengalami tarikan, sedangkan pada sisi lainnya
mengalami tekanan. Proses bending dapat dibagi menjadi 6 bagian :

1.ANGLE BENDING

2.ROLL BENDING

3.ROLL FORMING

4.SEAMING

5.STRAIGHTENING
6.FLANGING ANGLE BENDING

STRAIGHTENING merupakan proses yang berlawanan dengan bending, digunakan untuk


meluruskan lembaran logam. Pada umumnya straightening dilaksanakan sebelum benda kerja
dibending. Proses ini menggunakan rol-rol yang dipasang sejajar dengan ketinggian sumbu rol yang
berbeda. FLANGING Proses Flanging sama dengan seaming hanya saja ditunjukkan untuk melipat dan
membentuk suatu permukaan yang lebih besar

D.  Tes Formatif

      I.     Essay

1. Apa yang dimaksud dengan proses pembentukan logam?

2. Apa yang dimaksud dengan proses pengerjaan panas?

3. Jelaskan proses pembentukan rol?

4. Jelaskan proses pembentukan manual?

5. Apa fungsi dapur pemanas pada proses penempaan?

6. apa yang dimaksud pengerjaan dingin?

7. Sebutkan peralatan yang digunakan pada proses tempa?

II. Kunci Jawaban tes formatif

1. Pembentukan logam adalah melakukan perubahan bentuk pada benda kerja dengan cara
memberikan gaya luar sehingga terjadi deformasi plastis.

2. Proses pengerjaan panas merupakan proses pembentukan yang dilakukan pada daerah di atas
temperatur rekristalisasi temperatur tinggi logam yang diproses.

3. Pengerolan merupakan proses pembentukan yang dilakukan dengan menjepit pelat diantara dua rol.
Rol tekan dan rol utama berputar berlawanan arah sehingga dapat menggerakan pelat. Pelat bergerak
linear melewati rol pembentuk. Posisi rol pembentuk berada di bawah garis gerakkan pelat, sehingga
pelat tertekan dan mengalami pembengkokan. Akibat penekanan dari rol pembentuk dengan putaran
rol penjepit ini maka terjadilah proses pengerolan.

4. Pembentukan pelat secara manual adalah proses pembentukan yang dilakukan menggunakan
landasan-landasan pembentuk dengan menggunakan berbagai macam bentuk palu

5. Dapur pemanas atau dikenal juga dengan istilah dapur tempa berfungsi untuk memanaskan benda
kerja sampai temperatur tertentu sesuai dengan jenis benda kerja yang akan ditempa.

6. Proses pengerjaan dingin cold working yang merupakan pembentukan plastis logam di bawah suhu
rekristalisasi, pada umumnya dilakukan disuhu kamar jadi tanpa pemanasan benda kerja.

7. Peralatan yang digunakan pada proses penempaan adalah dapur tempa, landasan, tang smeed,
paluuntuk tempa tradisional, mesin tempasebagai pengganti palu, bak pendingin dan ragum.
E.  Referensi

-AOaemvLEtSfZoSYaUNwviVrtlQZoUq1_-g%3A1636510704795&ei=8CuLYeSBMM_JrQH-
0ajgBw&oq=&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAEYAzIHCCMQ6gIQJzIHCCMQ6gIQJzIHCCMQ6gIQJzIHCCMQ6gIQJz
IHCCMQ6gIQJzIHCCMQ6gIQJzIHCCMQ6gIQJzIHCCMQ6gIQJzIHCCMQ6gIQJzIHCCMQ6gIQJ0oECEEYAFAA
WABg9B9oAXACeACAAQCIAQCSAQCYAQCgAQGwAQrAAQE&sclient=gws-wiz

-https://text-id.123dok.com/document/7qvx0n70y-tugas-9-tes-formatif-9-kunci-jawaban-tes-formatif-
9.html

Anda mungkin juga menyukai