Anda di halaman 1dari 47

SOAL-SOAL ALAT UKUR

1. Perhatikan gambar dibawah ini !

Jika kita ingin mengukur sebuah tegangan


baterai 12 volt maka,langkah-langkah untuk
melakukan pengukuran dan tulis hasil sesuai
pengukuran (gambar)?

2. Dari gambar no. 1 ,jika kita mengukur tahanan kabel busi maka langkah-langkah apa saja untuk
melakukan pengukuran dan baca hasil sesuai gambar (tulis hasil dan simpulkan) !

3. Perhatikan gambar dibawah ini !


Mengukur keolengan sebuah AS roda dan hasilnya pada gambar .
cara menggunakan dial gauge dan Berapa hasil pengukuran
tersebut (jarum awal di nol 0 )?

4. Sebutkan langkah-langkah pengukuran menggunakan tachometer pada multimeter digital dan


spesifikasi dalam kondisi idle?
Answer..

1. Pengukuran DCV
- Kalibrasi umum multimeter, sampai jarum menunjuk pada angka 0
- Pilih selector DCV diatas sumber tegangan (12 volt )maka pilih selektor ukuran 50 DCV
- Posisikan terminal kabel sesuai panduan
- Pengukuran secara paralel (kabel merah dengan positif sumber , kabel hitam dengan negatif
sumber)

Hasil pengukuran sesuai gambar adalah 14 volt

2. Mengukur tahanan kabel busi


- Kalibrasi umum multimeter, lalu pilih selektor ohm KΩ
- Posisikan terminal sesuai panduan , lalu tempelkan kedua kabel ukur maka jarum akan bergerak
ke kanan
- Perhatikan jarum dan pastikan pada angka 0 , jika tidak pada 0 maka putar tombol kalibrasi
hingga sesuai
- Ambil kabel busi lalu ukur

Hasil ukur sesuai gambar yaitu tahanan kabel busi sebesar 50 KΩ. Spesifikasi Kabel Busi <25 KΩ,
dapat disimpulkan bahwa kabel tersebut tidak sesuai spesifikasi.

3. Cara menggunakan dial gauge untuk mengukur keolengan as roda


- Pasang dial gauge dan posisikan as roda yg ingin diukur pada v block
- Setting dial gauge tidak bergeser dan dapat menjangkau permukaan as yg tidak merata
- Lakukan pengkuran dengan memutar as roda dan lihat jarum pada dial
- Baca hasil pengukuran

Hasil pengukuran sesuai pada gambar adalah 12 strip dari angka 0 maka hasilnya 12 x ketelitian
(0,01 mm) = 0,12 mm.

4. Tachometer pada multimeter digital


- Pilih selektor pada RPM
- Setting stroke sesuai tipe (pilih 2 jika dalam 2 langkah piston terjadi 1 kali percikan bunga api
dan pilih 4 jika dalam 4 langkah piston terjadi satu kali percikan bunga api)
- Pasang kabel klem pada alat dan ujunganya pada kabel busi no. 1 (posisi klem jangan terbalik)
- Hidupkan engine (idle) lalu baca hasil ukur

Spesifikasi untuk RPM kondisi mesin idle adalah 750-800 rpm.


1. Bagaimanakah cara penggunaan timing light yang benar?

2. Kenapa setiap pengukuran hambatan multimeter harus di kalibrasi saat berpindah skala?

3. Apakah fungsi dari cylinder bore gauge?

4. Apa yang dilakukan ketika berat jenis suatu baterai kurang dari spesifikasi yang telah
ditentukan?

Jawab.

1. Pasangkan instalasi pada engine, kabel merah ke positif baterai, kabel hitam ke negatif
baterai, klem ke kabel busi
hidupkan mesin pada putaran 750rpm
tekan tombol pada timing light dan arahkan ke pully engine, jangan memainkan gas
putar rotor jika tidak sesuai dengan spesifikasi

2. Karena dengan pindahnya skala maka pengukuran multimeter tidak akan menunjukan
nilai yang valid.

3. Cylinder bore gauge berfungsi untuk mengukur garis tengah dari sebuah benda kerja,
seperti cylinder, lubang dudukan poros, dan benda lainnya.

4. Harus di charge, namun bila masih tidak memenuhi spesifikasi maka bisa ditambahkan
air zuur secukupnya sampai memenuhi spesfikisi yang diinginkan.

1.)
Gambar diatas menunjukkan pengukuran sebesar..?

Jawabannya: 15Volt

2.)

Jika selector diberada pada posisi 2,5 A berapa hasil pengukuran gambar diatas..

Jawabannya: 1,7A

3.)

Berapa hasil pengukuran gambar diatas jika selector berada pada posisi X100Ω

Jawabannya: 2000 Ω atau 2kΩ


4.)berapa hasil pengukuran jika simpangan terjauh sesuai pada gambar
disamping..

Jawabannya : 0,85 mm

1. Jelaskan prosedur pengukuran tahanan dan kontinuitas menggunakan multimeter analog!


2. Berapakah spesifikasi standart berat jenis elektrolit battery type basah?
3. Apa fungsi dari silinder bore gauge?
4. Sebutkan nama-nama bagian micro meter!

JAWABAN

1. - Hidupkan Ohm meter. Pilih batas ukur yang sesuai. Periksa kontinuitas dengan selektor 1 -
Ohm
- Lakukan kalibrasi Ohm
- Pastikan komponen terbebas dari aliran listrik
- Lakukan pengukuran dengan hubungan pararel
- Lakukan kalibrasi setiap pemindahan selektor
- Baca hasil pengukuran

2. Spesifikasi standart berat jenis elektrolit battery basah yaitu 1,25 – 1,27 pada 20º C

3. Fungsi dari cylinder bore gauge untuk mengukur garis tengah bagian dalam dai benda kerja

4. - Skala sleeve

- Skala thimble

- Ratchet

- Frame

-Frame cover

- Anvil

- Spindle
- Clamp

1.Dalam alat pengukuran otomotif apakah fungsi dari dial indikator ?

Jawab : untuk mengukur permukaan bidang datar,mengukur kebulatan sebuah poros dan mengukur
kerataan dinding silinder

2. Dalam alat pengukuran otomotif apakah fungsi dari multimeter…?

Jawab : sebuah alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran arus,tegangan dan tahanan

3.hitunglah hasil pada gambar mikrometer di atas…

Jawab : 4,30 MM

4. hitunglah hasil pada gambar jangka sorong di atas…

Jawab : 13,24 MM
1. Perhatikan gambar!

1.Tentukan nilai micrometer diatas :

Scala utama : 9,00 mm

Scala nonius : 0,38 mm –

Jumlah : 9,38 mm

2. Perhatikan gambar!

Tentukan hasil gambar diatas jika selector di geser ke ohm pada 1X:

Hasil ukur : 26 ohm


3. Perhatikan gambar

Tentukan hasil ukur diatas jika selector di pindah di DCV 10 :

Hasil ukur diatas adalah : 4,2 volt

4. Perhatikan gambar!

Tentukan hasil ukur di atas jika selector dimpindah di AC 250

Hasil ukur di atas adalah : 112 Ampere


5. Perhatikan gambar!

Tentukan nilai micrometer diatas :

Scala utama : 9,00 mm

Scala nonius : 0,38 mm –

Jumlah : 9,38 mm

6. Perhatikan gambar!

Tentukan hasil gambar diatas jika selector di geser ke ohm pada 1X:

Hasil ukur : 26 ohm


7. Perhatikan gambar

Tentukan hasil ukur diatas jika selector di pindah di DCV 10 :

Hasil ukur diatas adalah : 4,2 volt

8. Perhatikan gambar!

Tentukan hasil ukur di atas jika selector dimpindah di AC 250

Hasil ukur di atas adalah : 112 Ampere


1. Berapa nilai tegangan DCV yang terukur saat Saklar Pemilih berada pada Posisi 50

Jawab
Skala saklar pemilih = 50
Skala terbesar yang dipilih = 50
Nilai yang ditunjuk jarum = 22 (perhatikan skala 0-50)
Maka nilai Tegangan yang terukur adalah:
Teg VDC = (50/50)x 22 = 22 Volt

2. Berapa Nilai resistansi tahanan yang terukur saat Saklar Pemilih menunjukan
perkalian skala x 10k

Jawab
Nilai yang di tunjuk jarum = 26
Skala pengali = 10 k
Maka nilai resitansinya = 26 x 10 k
= 260 k = 260.000 Ohm.
3. Berapakah hasil pengukuran dengan menggunakan dial indikator berikut...

Jawab
Posisi jarum panjang = 6 x 0,01 mm = 0,06 mm
Posisi jarum pendek = 3 x 1 mm = 3,00 mm
Jadi, Hasil pengukurannya adalah 0,06 + 3,00 = 3,06 mm

4. Pada saat mengukur berat jenis baterai menggunakan hydrometer, maka cairan baterai
akan naik dan berhenti di salah satu warna dari ketiga warna merah hijau dan putih
pada hydrometer, apa maksud dari warna tersebut dan tindakan apa yg harus
dilakukan?
Jawab
 Warna merah (recharger) kondisi batre drof
harus di charger (1100-1225)
Tindakan: naikan berat jenis dengan dengan cara
menambah air accu warna merah (zuur) asam
sulfat(pbso4)

 Warna putih fair/baik, tidak perlu tiindakan,


(1250)

 Warna hijau (good/bagus) elektrolit baterai terlalu tinggi air accu cepat
berkurang (menguap), (1275-1300)
Tindakan: turunkan berat jenis baterai dengan cara menambahkan air accu warna
hijau/biru (tawar)
1. Jika jarum menunjuk dan berhenti di tengah-tengah angka 10 dan 5 pada ohm meter skala x1, maka
berapakah nilai tahanannya…

a. 8,0 Ω

b. 7,0 Ω

c. 6,0 Ω

d. 7,5 Ω

2. Jika jarum menunjuk dan berhenti di angka 2 lebih satu garis pada VDC skala 10, maka berapakah nilai
tegangannya…

a. 2,2 VDC

b. 2,4 VDC

c. 2,6 VDC

d. 2,2 VAC

3. Jika jarum menunjuk dan berhenti di angka 200 lebih 4 garis pada VAC skala 250, maka berapakah
nilai tegangannya…

a. 210 VAC

b. 220 VAC

c. 240 VAC

d. 220 VDC
4. Jika jarum menunjuk dan berhenti di angka 150 pada
ampere meter skala 2.5 mA, maka berapakah nilai
arusnya…

a. 150 mA

b. 15 mA

c. 0,15 mA

d. 1,5 Ma

1. Jika jarum menunjuk dan berhenti di tengah-tengah angka 10 dan 5 pada ohm meter skala x1, maka
berapakah nilai tahanannya…

a. 8,0 Ω

b. 7,0 Ω

c. 6,0 Ω

d. 7,5 Ω

2. Jika jarum menunjuk dan berhenti di angka 2 lebih satu garis pada VDC skala 10, maka berapakah nilai
tegangannya…

a. 2,2 VDC

b. 2,4 VDC

c. 2,6 VDC

d. 2,2 VAC

3. Jika jarum menunjuk dan berhenti di angka 200 lebih 4 garis pada VAC skala 250, maka berapakah
nilai tegangannya…

a. 210 VAC

b. 220 VAC

c. 240 VAC

d. 220 VDC
4. Jika jarum menunjuk dan berhenti di angka 150 pada ampere meter skala 2.5 mA, maka berapakah
nilai arusnya…

a. 150 mA

b. 15 mA

c. 0,15 mA

d. 1,5 mA

1. Micrometer.

Skala tetap = 4 × 1 mm = 4 mm

Skala nonius = 30 × 0,01 mm = 0,30 mm

Hasil = skala tetap + skala nonius

Hasil = 4 mm + 0,30 mm = 4,30 mm

Jadi, hasil pengukurannya 4,30 mm.

2. Multimeter
Nilai yang ditujukan jarum = 26

Skala pengali = 10 k

Maka nilainya adalah = 26 x 10k

= 260 k

= 260.000 ohm.

3. Jangka sorong

Terbaca :
Skalautama : 3 mm
Skalaverlier : 0,76 mm
Jumlah : 3,76 mm
4. Micrometer

Skala utama = 7,00

Skala nonius = 0,31

D = skala utama + skala nonius

D = 7,31 mm
1.

Hasil dari pembacaan alat ukur vernier caliper dengan ketelitian 0,02 di atas jika posisi
seperti yang digambar adalah …
Hasil Pengukuran :
SkalaUtama : 13 mm
SkalaVernier : 0,24 mm
Jumlah : 13,24 mm

2.

Hasil dari pembacaan alat ukur vernier caliper berskala inchi diatas adalah …

Hasil Pengukuran :
SkalaUtama : 18 mm
SkalaVernier : 0,24 mm
Jumlah : 18,24 mm
3.

Jika selector di posisikan di DCV 50 , maka hasil pembacaan pada multimeter tersebut
adalah …
Hasil Pengukuran : 14 volt

4.

Berapakah hasil pembacaan multimeter, jika selektor di posisikan di ohmmeter dengan


skala x10 ohm ?
Hasil Pengukuran : 260 ohm

5.
Hasil dari pembacaan alat ukur vernier caliper dengan ketelitian 0,02 di atas jika posisi
seperti yang digambar adalah …
Hasil Pengukuran :
SkalaUtama : 13 mm
SkalaVernier : 0,24 mm
Jumlah : 13,24 mm

6.

Hasil dari pembacaan alat ukur vernier caliper berskala inchi diatas adalah …

Hasil Pengukuran :
SkalaUtama : 18 mm
SkalaVernier : 0,24 mm
Jumlah : 18,24 mm

7.

Jika selector di posisikan di DCV 50 , maka hasil pembacaan pada multimeter tersebut
adalah …
Hasil Pengukuran : 14 volt
8.

Berapakah hasil pembacaan multimeter, jika selektor di posisikan di ohmmeter dengan


skala x10 ohm ?
Hasil Pengukuran : 260 ohm
1. Sebutkan 5 bagian penting dari jangka sorong beserta fungsinya?

2.Tentukan hasil pengukuran dari alat ukur dibawa ini!

3. Sesuai nomor urut, apa nama-nama bagian alat ukur di bawah in

4. Sebutkan prosedur yang benar cara mengukur derajat pengapian menggunakan timing light baik tipe
yang menggunakan satu kabel ataupun dua kabel.
Soal No. 1
Perhatikan gambar di bawah ini!

Hasil pengukuran tebal sebuah buku fisika menggunakan jangka sorong seperti diperlihatkan
pada gambar di atas adalah ….
Pembahasan :
Hasil ukur = skala utama + skala nonius = 2,70 cm + 0,06 cm = 2,76 cm

Soal No. 2

Pengukuran tebal batang terlihat seperti gambar dibawah ini. hitunglah Hasil dari pengukuran
mikrometer dibawah ini ialah …mm.

Jawaban:

perhatikan Pengukuran mikrometer sekrup dibawah ini.

Skala tetap = 4,5 × 1 mm = 4,5mm

Skala nonius = 46 × 0,01 mm = 0,46mm

Hasil = skala tetap ditambah skala nonius

Hasil = 4,5 mm + 0,46 mm = 4,96mm

Jadi,maka hasil dari pengukurannya diatas adalah 4,9 mm.


Soal No. 3

Berapa skala hasil pengukuran ohmmeter dengan skala x10Ω yang benar?

Jawab : 23 Ω

Soal No. 4

Seorang siswa mengukur diameter sebuah kelerang menggunakan jangka sorong seperti terlihat
pada gambar berikut.

Diameter kelerang tersebut adalah ….

Pembahasan :
Hasil ukur = skala utama + skala nonius = 3,30 cm + 0,07 cm = 3,37 cm
1. Berapakah hasil pengukuran micrometer dibawah?

Penyelesaian:

HASIL PEMBACAAN

SKALA UTAMA : 10.00 mm

SKALA THIMBLE : 0.31 mm

SKALA SLEEVE : 0.007 mm +

HASIL PENGUKURAN : 10.317 mm

2. Perhatikan skala pada dial indikator dibawah ini!

Berapakah hasil pembacaan dial indicator disamping?

Penyelesaian:

SKALA KECIL : 3,00 mm

SKALA BESAR : 0,10 mm +

HASIL PEMBACAAN: 3,10 mm

3. Perhatikan skala multimeter dibawah ini!


Jika selector pada multimeter diarahkan ke 250 DCV, berapakah hasil pengukurannya?
Penyelesaian:
Skala DCV yang dibaca adalah skala yang paling atas, lihat tanda panah menunjuk angka
125 lebih 2 strip, dimana harga tiap strip = 5 volt sehingga diperoleh hasil pengukuran
adalah: 125 + (5x2)= 135 volt.

4. Perhatikan jangka sorong dibawah ini!

Berapakah hasil pengukuran jangka sorong diatas?


Penyelesaian:
SKALA UTAMA : 1,100…..INCHI
0,025 INCHI (LEBIH SATU SETRIP)
SKALA NONIUS : 0,018 INCHI +

HASIL PENGUKURAN : 1,143 INCHI


5. Berapakah hasil pengukuran micrometer dibawah?

Penyelesaian:

HASIL PEMBACAAN

SKALA UTAMA : 10.00 mm

SKALA THIMBLE : 0.31 mm

SKALA SLEEVE : 0.007 mm +

HASIL PENGUKURAN : 10.317 mm

6. Perhatikan skala pada dial indikator dibawah ini!

Berapakah hasil pembacaan dial indicator disamping?

Penyelesaian:

SKALA KECIL : 3,00 mm

SKALA BESAR : 0,10 mm +

HASIL PEMBACAAN: 3,10 mm

7. Perhatikan skala multimeter dibawah ini!


Jika selector pada multimeter diarahkan ke 250 DCV, berapakah hasil pengukurannya?
Penyelesaian:
Skala DCV yang dibaca adalah skala yang paling atas, lihat tanda panah menunjuk angka
125 lebih 2 strip, dimana harga tiap strip = 5 volt sehingga diperoleh hasil pengukuran
adalah: 125 + (5x2)= 135 volt.

8. Perhatikan jangka sorong dibawah ini!

Berapakah hasil pengukuran jangka sorong diatas?


Penyelesaian:
SKALA UTAMA : 1,100…..INCHI
0,025 INCHI (LEBIH SATU SETRIP)
SKALA NONIUS : 0,018 INCHI +

HASIL PENGUKURAN : 1,143 INCHI

MULTIMETER

1.Saat melakukan pengukuran ternyata Jarum Alat Ukur berada pada posisi seperti yang terlihat
pada gambar:
Berapakah nilai tegangan DCV yang terukur saat Saklar Pemilih berada pada Posisi:

2.5

10

50

1000

Jawab:

Skala saklar pemilih =2.5


Skala terbesar yang dipilih = 250
Nilai yang ditunjuk jarum = 110 (perhatikan skala 0-250)
Maka nilai Tegangan yang terukur adalah:
Tegangan VDC = (2.5/250)x 110 = 1.1 Volt

Skala saklar pemilih = 10


Skala terbesar yang dipilih = 10
Nilai yang ditunjuk jarum = 4.4 (perhatikan skala 0-10)
Maka nilai Tegangan yang terukur adalah:
Tegangan VDC = (10/10)x 4.4 = 4.4 Volt

Skala saklar pemilih = 50


Skala terbesar yang dipilih = 50
Nilai yang ditunjuk jarum = 22 (perhatikan skala 0-50)
Maka nilai Tegangan yang terukur adalah:
Tegangan VDC = (50/50)x 22 = 22 Volt

Skala saklar pemilih = 1000


Skala terbesar yang dipilih = 10
Nilai yang ditunjuk jarum = 4.4 (perhatikan skala 0-10)
Maka nilai Tegangan yang terukur adalah:
Tegangan VDC = (1000/10)x 4.4 = 440 Volt

2.Berapakah nilai Arus listrik yang terbaca pada multimeter jika selector menunjukan pada DC
10A?

Jawab :
Maka sekala yang dibaca adalah 0 - 10A, sehingga arus yang terbaca adalah 2A
I = 2A

3.Berapakah nilai tegangan yang terbaca pada multimeter jika selector menunjukan pada AC
250V?

Jawab :
Maka sekala yang dibaca adalah 0 - 250V sehingga nilai tegangan yang terukur pada multimeter
adalah 210V.
V = 210V

4.Berapakah nilai hambatan jika selector menunjukan X 10 Ω ?

Jawab :
R = 70 × 10 Ω = 700 Ω
Nilai hambatan yang terbaca pada alat ukur adalah 700 Ω

1. Hasil pengukuran pada jangka sorong dibawah ini adalah....

Jawab = 56,10 mm
2. Hasil pengukuran pada jangka sorong dibawah ini adalah...

Jawab = 32,30 mm

3. Hasil pengukuran pada mikrometer dibawah ini adalah...

Jawab = 21,81 mm
4. Hasil pengukuran pada mikrometer dibawah ini adalah...

Jawab = 25,00 mm

1. Hasil pengukuran pada jangka sorong dibawah ini adalah....

Jawab = 56,10 mm
2. Hasil pengukuran pada jangka sorong dibawah ini adalah...

Jawab = 32,30 mm

3. Hasil pengukuran pada mikrometer dibawah ini adalah...

Jawab = 21,81 mm

4. Hasil pengukuran pada mikrometer dibawah ini adalah...


Jawab = 25,00 mm

1. Sebutkan 3 jenis alat ukur jarak!


2. Apakah nama bagian yang bernomor 2, 4, 6 pada gambar?

3. Sebutkan kegunaan jangka sorong!


4. Bagaimana cara mengkalibrasi cylinder bore gauge?

Jawaban:

1. Jenis alat ukur jarak :


 Mistar baja
 Fuller gauge
 Vernier caliper/jangka sorong
 Mikrometer
2. Nama bagian bagian pada gambar :
 Spindle
 outer sleve
 ratchet stopper
3. Kegunaan jangka sorong adalah:
 Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit.
 Untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa,
maupun lainnya) dengan cara diulur.
 Untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara
"menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada
gambar karena berada di sisi pemegang.
4. Cara mengkalibrasi:
 mula mula kendorkan pengunci outer ring pada dial indicator
 kemudian masukkan dial indicator ke dalam rahang mikrometer dengan replacementrod
terlebih dahulu
 setelah itu setel angka nol pada dial gauge tepat pada jarum panjang dengan
memutar outer ring
 terakhir kunci kembali pengunci outer ring. Cylinder bore gauge siap dipakai

1. Berapa hasil pengukuran yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini?

#Pembahasan

a. Skala Utama = 1 + 1/16 = 1 + 8/128


b. Skala Vernier = 4/128 = 4/128
Hasil Pengukuran = 1+ 12/128 = 1 + 0.09

= 1, 09 Inchi
2. Berapa hasil pengukuran yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini?

#Pembahasan

a. Skala Utama = 6,50 mm


b. Skala Vernier = 0,09 mm
Hasil Pengukuran = 6,59 mm

3. Berapa hasil pengukuran yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini (jarum ditunjukkan
dengan garis panah warna merah)?
#Pembahasan

a. Lihat selektor.
b. Selektor pada 50 DC Volt
c. Berarti kita baca skala wilayah DC yang memiliki
nilai maksimum 50
d. Jarum berada di antara 13 dengan 14
e. Berarti hasil pengukuran ± 13,5 volt
4. Apa nama alat di bawah ini? Uraikan cara penggunaannya sesuai SOP!
#Pembahasan

Nama alat tersebut adalah


Timing Light
Prosedur penggunaan :

a. Pasangkan kabel positif (merah) pada terminal positif baterai dan kabel negatif (hitam)
pada terminal negatif baterai. Baterai yyang digunakan boleh baterai pada engine atau
baterai lain. Jika menggunakan baterai pada engine, jangan menarik gas terlalu besar
secara mendadak (mbleyer).
b. Pasangkan kabel sensor pada kabel busi 1. Pemasangan tidak boleh terbalik, tanda
panah pada sensor mengarah ke busi.
c. Arahkan alat pada tanda timing (dekat kipas pendingin radiator).
d. Tekan tombol lampu pada alat.
e. Baca hasil pengukuran timing pengapian.
f. Jangan pernah mengarahkan lampu pada timing light pada mata.

1.

Contoh micrometer ketelitian 0.01 mm

Skala utama = 06,50 mm

Skala nonius = 0,23 mm

Jumlah adalah = skala utama + skala nonius


= 06,50 + 0,23 = 06,73 mm

2.
Skala utama = 5,6 cm

Skala nonius = 6 x 0,01 = 0,06 cm

Dengan demikian, panjang benda adalah :

Panjang benda = skala utama + skala nonius

Panjang benda = 5,6 + 0,06

Panjang benda = 5,66 cm

3.

4.
Untuk Membaca hasil pengukuran amperemeter/voltmeter kita gunakan rumus:

NP=(PJ/ST) x BU

NP= Nilai pengukuran, PJ = penunjukan jarum, ST=skala tertinggi, dan BU= Batas ukur

PJ = 20, ST = 50, BU = 25 mA

maka:

NP = (20/50) x 25 mA

= 10 mA
5.
Misalnya Batas Ukur yang digunakan 10 VDC dengan Skala Maksimum 10 VDC dan jarum diatas
menunjuk pada angka 4 lebih 2 kolom kecil masing-masing kolom kecil bernilai 0,2 karena antara angka
4 dan 5(tidak tertulis), terbagi jadi (5 kolom kecil) Sehingga JP=4,4

VDC = (BU/SM)JP

=(10/10)4,4

nilai terukur=4,4VDC

1. Berapakah hasil dari pengukuran micrometer di bawah

Jawab: 60,73mm
2. Berapakah hasil pengukuran dari jangka sorong di bawah

Jawab: 27,6mm
3. Berapa hasil pengukuran dari micrometer di bawah

Jawab: 40,30mm

4. Berapa hasil pengukuran dari jangka sorong di bawah

Jawab: 13,24mm
5. Berapakah hasil dari pengukuran micrometer di bawah

Jawab: 60,73mm

6. Berapakah hasil pengukuran dari jangka sorong di bawah

Jawab: 27,6mm
7. Berapa hasil pengukuran dari micrometer di bawah

Jawab: 40,30mm

8. Berapa hasil pengukuran dari jangka sorong di bawah

Jawab: 13,24mm
Contoh Pembacaan Skala Bevel Protraktor
Contoh 1

Cara membaca bevel Protractor

Berdasarkan gambar tersebut, skala nonius bagian bawah angka 0 tepat berada pada garis
ke-12 pada skala derajat sehingga dapat disimpulkan hasil pengukuran tersebut yaitu 12 derajat.

Contoh 2

Cara membaca bevel Protractor

Terlihat pada gambar angka 0 pada skala nonius berada diantara garis ke 12 dan 13 derajat
dan garis skala nonius yang sejajar dengan skala utama berada pada garis ke-3 dengan jarak tiap
garis pada skala nonius bernilai 5 menit maka diperoleh 12° + (3 x 5`) = 12° 15` (12 derajat 15
menit)

Alat ukur jangka sorong dan mikrometer


Gambar berikut adalah menunjukkan hasil pengukuran dengan mistar geser sebesar :
Sekela utama :23,00 mm
Sekala nominus :00,75 mm
Hasil ukur SU+SN :23,75 mm

Gambar berikut adalah menunjukkan hasil pengukuran dengan mistar geser sebesar :

Sekela utama :40,00 mm


Sekala nominus :00,25 mm
Hasil ukur SU+SN :40,25 mm

Sekela utama :11,000 mm


Sekala nominus :00,245 mm
Hasil ukur SU+SN :11,245 mm

Alat ukur dial bore guege


Sekela utama :1,00 mm
Sekala nominus :0,06 mm
Hasil ukur SU+SN :1,06 mm

1. Sebutkan 5 bagian penting dari jangka sorong beserta fungsinya?

2.Tentukan hasil pengukuran dari alat ukur dibawa ini!


3. Sesuai nomor urut, apa nama-nama bagian
alat ukur di bawah ini

4. Sebutkan prosedur yang benar cara


mengukur derajat pengapian menggunakan
timing light baik tipe yang menggunakan
satu kabel ataupun dua kabel.

1.)

Hitunglah hasil pengukuran pada gambar di


atas!

Diket: SV=30×0,01=0,30 mm

SU=4×1=4 mm

Jawab=SU+SV

=4+0,30

=4,30 mm

Jadi hasil pengukurannya adalah 4,30 mm.

2.)
Hitunglah hasil pengukuran di atas!

Diket= Skala Utama : 26 strip x 1/16= 26/16


Skala Nonius : 6 strip x 1/128= 6/128

Jawab =SU+SV

=26/16+6/128

=208/128+6/128

=214/128 inch =107/64


inch.

Jadi hasil pengukuran diatas


adalah 107/64 inch.

3.)Alat ukur yang digunakan untuk mengukur diameter bagian dalam silinder dan lubang
kedudukan poros adalah...

Jawaban:Cylinder gauge atau cylinder bore gauge

4.)Sebutkanlah fungsi utama multimeter, baik yang analog maupun digital !

Jawaban : fungsi utama multimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan
listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi).

1. Bacalah pengukuran Micrometer di bawah ini.


Jawaban:

Skala tetap = 8 × 1mm = 8


mm

Skala nonius = 50 + 39 ×
0,01 mm = 0,89 mm

Hasil = skala tetap + skala


nonius

Hasil = 8 mm + 0,89 mm = 8,89 mm

Jadi, maka hasil dari pengukurannya ialah 8,89 mm.

2. Bacalah pengukuran Micrometer di bawah ini.

Jawaban:

Skala tetap = 21 × 1mm = 21 mm

Skala nonius = 50 + 42 × 0,01 mm = 0,92 mm

Hasil = skala tetap + skala nonius

Hasil = 21 mm + 0,92 mm = 21,92 mm

Jadi, maka hasil dari pengukurannya ialah 21,92 mm.

3. Bacalah pengukuran Dial indicator di bawah ini.


Jawaban:

1 X putaran penuh pada jarum besar bernilai 100 strip (1 strip nilainy 0,01 mm )

1 Strip jarum kecil bernilai 1 mm

Atau 1 x putaran penuh jarum besar = 1 strip jarum kecil ( 1 mm )

- Jarum besar di strip ke 54 = 0,01 x 54 = 0,54 mm

- Jarum kecil di strip ke 1 = 1 x 1 = 1 mm

-Jadi hasil pembacaannya yaitu = 0,54 + 1 mm = 1, 54 mm

Anda mungkin juga menyukai