Kelompok 7
Hanif. M. Firdaus 5202418073
Valentinus Arsfendi.F 5202418074
Trian Wahyu Saputra 5202418075
Yogi Kurniawan 5202418076
Alberio Yordan.B 5202418077
Miftahul Sirroj 5202418078
Definisi Front Wheel Alignment
Steering system atau sistem kemudi berfungsi untuk
mengendalikan arah kendaraan sesuai kehendak pengemudi,
umumnya yang dikendalikan adalah kedua roda depan.
Wheel Alignment atau pengaturan posisi roda depan sangat
berkaitan dengan pengendalian steering system, hal ini
dimaksud supaya steering wheel dapat kembali lurus setelah
berbelok dan cenderung lurus kedepan meskipun steering
wheel dilepas.
Wheel Alignment atau di indonesia orang lebih mengenal
dengan sebutan Spooring, adalah perawatan pada kendaraan
roda 4 dengan tujuan agar ban lebih tahan lama karena
terhindar aus pada sisi luar atau sisi bagian dalam.
Pentingnya Front Wheel Alignment
Jangka waktu pemeliharaan spooring adalah sekitar setiap
15.000 km atau 12 sampai dengan 24 bulan sekali tergantung
jarak tempuh dan kondisi jalan yang dilewati sehari-harinya.
Beberapa pertimbangan menspooring mobil antara lain :
1. Sehabis membeli satu set ban baru, dalam rangka untuk
penyesuaian dengan ban baru spooring tetap diperlukan agar
dapat diupayakan setalan yang maksimal untuk tipe dan jenis
ban yang digunakan.
2. Apabila mobil terasa kurang stabil atau mobil selesai
dilakukan perbaikan pada sistem kemudi, spooring
diperlukan. Pekerjaan spooring ini menjadi penting untuk
melakukan pengecekan keselarasan awal dari suspensi dan
sambungan-sambungan kemudi.
3. Sehabis servis atau penggantian komponen suspensi,
roda depan depan harus disesuaikan jika struts diganti,
spooring juga diperlukan jika batang tie, tie end tie-rod,
lengan idler, tie rods, tie rod ends, idler arm, steering
links, control arms, steering knuckle barusan dibongkar
atau diganti.
4. Manfaat mobil dengan spooring yang benar adalah
kendali pengemudian yang stabil dan traksi ban pada
jalan yang optimal. Ban yang menapak dengan posisi
miring pada jalan akan mengurangi traksi atau cekraman
ban pada permukaan jalan sehingga berbahaya sangat
menikung, berpengaruh pada pengereman serta
mempercepat keausan telapak ban.
CHAMBER
Camber adalah kemiringan roda
bagian atas ke dalam atau keluar
terhadap garis vertikal jika dilihat dari
depan kendaraan.
-Chamber positif(+)
Bagian atas miring keluar jika
dilihat dari depan kendaraan,
sehingga garis vertikal dengan
garis tengah roda membentuk
sudut .
Fungsi:
Perpanjangan garis tengah roda
akan bertemu pada permukaan
jalan “0” sehingga roda akan
cenderung menggelinding
mengelilingi titik “0” (rolling
camber).
“Dengan adanya rolling camber,
gaya untuk memutar kemudi
Camber negatif (-)
Garis tengah roda sejajar dengan garis vertikal jika dilihat dari depan kendaraan disebut camber 0.
Fungsi:
Pada camber nol, rolling camber tidak ada.
“Camber nol menyebabkan stabilitas pengemudian berkurang”
Pengaruh:
“Camber nol menyebabkan getaran pada roda kemudi besar dan tidak stabil’’
Definisi, Fungsi, dan Pengaruh CASTER
Sudut caster
Definisi caster merupakan sudut
Salah satu faktor kemiringan sumbu
geometri roda atau putar kemudi atau
sumbu king pin atau
Front Wheel steering axis terhadap
Aligment (FWA) garis tengah roda
adalah sudut caster. secara vertikal bila
dilihat dari arah
samping kendaraan.
Caster Nol
Bila kendaraan memiliki nilai caster nol maka sudut kemiringan
sumbu putar kemudi atau sumbu king pin terhadap garis tengah roda secara
vertikal bila dilihat dari arah samping kendaraan akan bernilai “0” atau
dengan kata lain tidak ada kemiringan pada sumbu king pin.
Caster negatif
Penyetelan sudut caster negatif akan mambuat roda menggelepar dan
menimbulkan getaran. Selain itu, roda juga tidak akan stabil ketika berjalan
lurus.
Caster “0”
Penyetelan sudut caster “0” maka ketika kendaraan berjalan lurus, roda
tidak akan cenderung lurus sehingga tidak akan ada kestabilan ketika kendaraan
tersebut berjalan lurus
Definisi, Fungsi, dan Pengaruh “King-Pin Inclination dan Offset”
1. Definisi King-Pin
Inclination
Sudut king-pin
adalah: Kemiringan
sumbu king–pin
terhadap garis
vertikal jika dilihat
dari depan
kendaraan.
2. Fungsi King-Pin
Inclination
“Sudut king–pin
berfungsi untuk
mengembalikan
sikap roda ke posisi
lurus setelah
membelok”
Definisi dan Pengaruh Offset
Jarak antara titik temu, garis tengah roda terhadap permukaan jalan dengan titik temu
perpanjangan garis sumbu king–pin terhadap permukaan jalan disebut “Offset“
Offset positif
Jarak offset diperlukan saat roda
dibelokkan tidak terjadi ban
menggosok pada permukaan
jalan, karena roda akan bergerak
mengelilingi sumbu king–pin.
Pada kendaran hanya diperlukan
sedikit offset, jika offset besar
pengemudian terasa berat dan
getaran cukup kuat
Offset nol
Jika offset nol, pada
saat roda dibelokkan
terjadi ban menggosok
pada permukaan jalan,
karena sumbu putar Offset negatif
kemudi (king–pin) Sifat pengereman
tepat pada garis
dapat dikurangi
simetris ban.
biasanya bila koefisien
gesek tidak sama atau
lewat pada jalan yang
jelek.
Definisi, Fungsi, dan Pengaruh CASTER
Salah satu faktor geometri
roda atau Front Wheel
Aligment (FWA) adalah Caster Nol
sudut caster. Bila kendaraan memiliki
nilai caster nol maka sudut
Sudut caster merupakan kemiringan sumbu putar
sudut kemiringan sumbu kemudi atau sumbu king pin
putar kemudi atau sumbu terhadap garis tengah roda
king pin atau steering axis secara vertikal bila dilihat
terhadap garis tengah roda dari arah samping
secara vertikal bila dilihat kendaraan akan bernilai “0”
dari arah samping kendaraan. atau dengan kata lain tidak
ada kemiringan pada sumbu
king pin.
Caster Negatif
Bila kendaraan memiliki nilai
caster negatif maka pada bagian
atas sumbu king pin akan berada di
depan dari garis tengah roda (dari
nilai “0”) dan pada bagian bawah
dari sumbu king pin akan berada di
depan garis tengah roda bila dilihat
dari arah samping.
Caster Positif
Bila kendaraan memiliki nilai
caster positif maka pada bagian
atas sumbu king pin akan berada di
bagian dari garis tengah roda (dari
nilai “0”) dan pada bagian bawah
dari sumbu king pin akan berada di Untuk lebih jelasnya mengenai
baian belakang dari garis tengah
roda bila dilihat dari arah samping.
caster 0, caster negatif dan caster
positif, perhatikan gambar di atas :
Pengaruh caster terhadap
pengemudian:
Caster positif
Penyetelan sudut caster positif yang
benar akan membuat roda menjadi stabil
bila kendaraan berjalan lurus. Namun
bila penyetelan caster terlalu positif
Fungsi caster maka akan menimbulkan getaran yang
lebih besar ketika kendaraan berjalan
Saat kendaraan berjalan ditempat yang tidak rata.
menggerakkan aksel
berputar pada titik
Tidak digunakan pada
pusatnya. Sudut mobil penumpang karena
belok roda kiri sama konstruksi, kendaraan
dengan sudut belok menjadi tinggi
PPPGT. 2010. Modul Teknik Mekanik Otomotif – Geometri Roda. Malang: VEDC Malang
Ribowo, Agung. 2012. Front Wheel Alignment, dalam http://agungribowo-
otomotif.blogspot.com/2012/05/front-wheel-alignment-fwa.html. diakses 8 Desember 2014
Sudjadmiko, Iwan E. 2013. Mengenal Wheel Alignment (Spooring), dalam
http://yamatoikwan.blogspot.com/2013/03/mengenal-wheel-alignment-spooring.html. diakses 8 Desember
2014
Toyota.-Astra Motor. 1995. Toyota New Step 1 Training Manual. PT. Toyota-Astra Motor