Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

WHEEL ALLIGMENT SYSTEM

NAMA : Irgi Rahmat Fahrezi


NIM : 22742004

DOSEN PEMBIMBING :
ICHSAN NASUTION,S,Pd,M.T

PROGRAM STUDI OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
Pendahuluan

Kenyamanan dan keamanan mengendarai mobil senantiasa diinginkan


oleh setiap pengemudi dan penumpang. Banyak hal yang mempengaruhi
tingkat keamanan dan kenyamanan dalam pengendaraan suatu mobil. Pada
saat ini teknologi selalu berkembang pesat, sebagai contoh yang terjadi
pada sistem suspensi, sistem steering, sistem rem, aerodinamis mobil dan
lain-lain. Salah satu hal yang juga mempengaruhi tingkat keamanan dan
kenyamanan pengendaraan suatu mobil terletak pada penyetelan posisi
roda secara benar, khusunya roda depan, hal tersebut biasa disebut Front
Wheel Alignment.
Penyesuaian sistem roda depan ini penting karena pengendalian arah
kendaraan terletak pada roda depan. Dengan demikian posisi roda depan
dan konstruksinya harus turut menstabilkan sistem kemudi, sehingga perlu
adanya penyesuaian sistem roda depan.
Komponen-komponen tertentu harus sesuai dengan spesifikasi yang
ditentukan. Karena untuk mendapatkan kenyamanan dan kestabilan dalam
pengendalian kendaraan, perlu disempurnakan unsur-unsur tersebut.
Apabila salah satu unsur tidak bekerja dengan baik, maka sistem kemudi
tidak akan stabil lagi. Hal ini saling berhubungan satu sama lain, dan
semua ini akan berakibat terhadap ketidakamanan dan ketidaknyamanan
pengemudian.
Adapun tujuan penyesuaian roda depan adalah sebagai berikut:
1. Meringankan pengemudian.
2. Menstabilkan system kemudi.
3. Ban lebih tahan lama.
4. Memberikan caster effect.
5. Memberikan kenyamanan bagi pengemudi

Pengertian Wheel Aligment


Wheel aligment merupakan sudut-sudut kemiringan roda yang
dibentuk oleh garis sumbu vertikal jika dipandang dari depan, atas dan
samping kendaraan yang berfungsi untuk memudahkan dan menstabilkan
pengemudian, menghasilkan daya balik kemudi yang baik serta
mengurangi keausan ban.
Ada lima faktor yang mempengaruhi wheel aligment yaitu camber,
caster, toe angle, kingpin inclination, dan turning radius. Apabila salah satu
dari elemen wheel alignmet tidak tepat, maka akan timbul masalah sebagai
berikut:
1. Pengemudian berat.
2. Kemudi kurang stabil.
3. Pengembalian roda kemudi etelah belok kurang baik.
4. Umur ban pendek.

Faktor-faktor Wheel Aligment


1. Camber
Camber merupakan sudut yang dibentuk antara kemiringan roda dan
garis vertikal dilihat dari depan kendaraan. Sudut camber ada dua, yaitu
camber positif dan camber negatif. Camber positif merupakan sudut
camber dimana jarak roda bagian atas lebih besar daripada jarak roda
bagian bawah atau bila kemiringan roda keluar. Sedangkan camber negatif
merupakan sudut camber dimana jarak roda bagian atas lebih pendek
daripada jarak roda bagian bawah
Tujuan penggunaan sudut camber adalah untuk mengimbangi gaya
yang cenderung kearah dalam pada roda depan. Keseimbangan ini
diperlukan untuk pengemudian yang stabil dan keausan yang seminimal
mungkin. Disamping itu camber bersama kingpin inklinasi akan membantu
meringankan gaya yang bekerja pada sistem kemudi saat kendaraan
dibelokkan.
Camber positif berfungsi untuk memungkinkan terbentuknya camber
nol saat kendaraan diberi beban, dan mengurangi beban pada steering.
Sedangkan camber negatif berfungsi untuk mengutamakan kendaraan dapat
lurus dan stabil. Camber negatif mengurangi (kemiringan kendaraan saat
membelok) dan menyempurnakan kemampuan berbelok. Camber nol
menyebabkan stabilitas pengemudi berkurang.
Pada mobil-mobil terdahulu, roda dipasang dengan camber positif,
untuk menambah daya tahan axle depan, dan untuk mengusahakan agar
permukaann ban menyentuh jalan dengan sudut yang tepat untuk mencegah
keausan yang tidak rata pada ban bal bagian tengah jalan lebih tinggi dari
bagian pinggirnya.
Pada mobil-mobil modern, suspensi dan axle dibuat lebih kuat dari
yang terdahulu dan permukaan jaan dibuat datar, sehingga camber positif
tidak begitu diperlukan. Akibatnya, ban disetel dengan camber mendekati
nol (bahkan ada beberapa mobil dengan camber nol). Beberapa mobil
bahkan dibuat dengan camber negatif untuk menambah ketahannanya pada
waktu mobil membelok tajam.
a. Camber Positif
· Mengurangi Beban Positif
Bila Camber Nol, beban spindle akan diberikan ke garis pusat ban dan
spindle. Ini akan mengakibatkan spindle atau steering knuckle mudah
bengkok. Dengan Camber positif, maka beban akan diberikan pada sebelah
dalam spindle, hal ini akan mengurangi gaya bekerja pada spindle dan
steering knuckle.
· Mencegah camber menjadi negatif karena beban
Bila kendaraan dibebani, bagian atas roda cenderung miring ke dalam
karena perubahan komponen suspensi dan bushing yang bekaitan.

· Mengurangi Sterring Effort


Karena roda berputar ke kiri dan ke kanan dengan steering axle
sebagai porosnya, dan offset sebagai radius, ofset yang besar akan
menimbulkan momen yang besar di sekitar steering axle karena putaran
ban.

b. Camber Nol
Alasan utama menggunakan camber nol adalah untuk mencegah
keausan ban yang tidak merata. Bila roda dipasang dengan Camber positif,
bagian ban sebelah luar akan membelok dengan radius yang lebih pendek
dari bagian ban sebelah dalam. Karena kecepatan putar ban sama pada
bagian dalam dan luar, ban sebelah luar akan slip dengan tanah sampai
yang bagian dalam menyamai, hal ini mengakibatkan keausan pada bagian
luar akan lebih cepat. Bila camber negatif, kejadiannya akan berlawanan,
yaitu bagian ban sebelah dalam akan cepat aus. c. Camber Negatif
Bila ban yang mempunyai camber dibri beban vertikal, maka ban akan
cenderung bergerak ke bawah. Tetapi karena tertahan karena permukaan
jalan maka tread akan terlihat seperti pada gambar. Pada saat itu, elastisitas
ban menahan perubahan tersebut dan akan beraksi pada permukaan jalan
dengan arah A. Sebagai akibat dari reaksi pada arah A, ban akan bergulir
dengan arah B. Gaya yang bekerja pada arah B ini disebut Chumber trust.
Chumber thrust ini akan bertambah apabila kemiringan ban tehadap
permukaaan jalan bertambah miring dengan bertambahnya beban.
2. Caster
Caster adalah sudut yang dibentuk antara garis simetri kingpin dengan
garis vertical pada bidang datar, bila dilihat dari samping kendaraan. Sama
halnya dengan camber, caster jaga ada yang positif dan negative. Caster
positif adalah posisi saat bagian atas roda mengarah ke belakang
kendaraan. Sedangkan caster negative adalah posisi saat bagian atas roda
mengarah ke depan kendaraan. Caster nol adalah posisi saat garis simetri
kingpin sejajar dengan garis vertical jalan yang datar.
Dengan caster positif, titik pusat permulaan singgungban dengan jalan
berada di belakang titik potong sumbu kingpin dengan jalan. Oleh karena
itu ban akan mengelinding karena tahanan geser ban tertarik sehingga
secara otomatis roda-roda depan akan lurus ke depan.
Adapun keuntungan dari caster adalah saat pengemudi membelokkan
kendaraan sewaktu berjalan, maka dengan sendirinya roda kemudi akan
kembali ke posisi lurus. Hal ini disebut caster effect. Caster effect terjadi
karena adanya trail atau lead. Trail adalah titik potong garis tengah steering
axis dengan jalan ke titik pusat singgung ban dengan jalan. Bila jarak trail
bertambah besar maka caster efeeck juga akan bertambah besar.

3. Toe Angle

Toe-in adalah garis simetri roda-roda depan dimana jarak di bagian


depan roda lebih pendak daripada jarak dibagian belakang roda. Sedangkan
toe-out adalah sebaliknya. Toe-in berfungsi untuk mengimbangi gaya-gaya
pada roda depan yang disebabkan oleh adanya sudut camber. Dengan
adanya toe-in, roda-roda akan bergerak lebih stabil.

4. Kingpin Inclination
Inklinasi kingpin adalah kemiringan sudut kingpin terhadap
garisvertikal, apabila dilihat dari depan kendaraan. Dengan adanya sudut
inklinasi kingpin maka bersama-sama dengan camber, jarak offset akan
menjadi sangat kecil. Dengan begitu kemudi akan lebih stabil karena roda-
roda berputar di sekitar kingpin. Bila kendaraan sedang berhenti maka gaya
untuk memutarkan kemudi menjadi lebih kecil.
Inklinasi kingpin adalah cara yang modern untuk dapat menstabilkan
arah pengemudian, juga memberikan pengaruh self centering yang kuat.
Akibatnya, jika roda depan dibelokkan melalui tikungan, pengemudian
akan kembali dengan sendirinya ke sikap lurus ke depan.
5. Turning Radius
Turning radius adalah besarnya sudut putar roda depan kendaraan
pada saat berbelok ke kiri ataupun ke kanan. Turning radius merupakan
salah satu dari penyesuaian system roda depan, terutama bila ukuran
bannya besar atau kecepatan bertambah.
Turning radius bertujuan untuk mendapatkan radius putar yang searah
dan sejajar, pada masing-masing roda ketika kendaraan sedang berbelok.
Apabila arah roda searah, maka penyeretan terhadap roda dapat
dihindarkan. Dengan demikian pada system kemudi tidak akan terjadi
getaran dan kendaraan dapat berbelok dengan lembut.

Penyebab Wheel Alignment Tidak Tepat

Penyebab umum roda kendaraan tidak sejajar bisa jadi karena benturan
mendadak atau mobil menabrak sesuatu saat kecepatan tinggi.
Menghantam lubang di jalan berpotensi merusak suspensi mobil.

Kesejajaran roda serta keseimbangannya akan mengganggu efisiensi bahan


bakar kendaraan juga keamanan pengendara maupun penumpang. Sebab
itu, penting bagi OtoFriends mengenali gejala kerusakan wheel alignment
berikut ini.

Gejala Kerusakan Wheel Alignment

1. Mobil Menarik ke Salah Satu Sisi

Apabila wheel alignment tidak tepat maka ada masalah kesejajaran pada
rota. Salah satu gejala yang bisa dirasakan adalah mobil menarik ke salah
satu sisi. Bawa mobil OtoFriends ke tempat parkir yang datar atau kendarai
di tengah jalan kosong. Perhatikan baik-baik respons kemudi, apabila
menarik ke salah satu sisi maka tanda wheel alignment tidak tepat.
2. Roda Kemudi Bergetar

Tanda lain kesejajaran roda tidak tepat adalah roda kemudi bergetar saat
mobil dalam kecepatan tinggi. Hal ini memengaruhi keausan ban secara
negatif sehingga menyebabkan ban kempes atau meledak jika tak segera
diatasi.

3. Kerusakan Ban Tidak Merata

Salah satu penyebab umum keausan ban berupa kurangnya putaran yang
mulus. Ban yang tidak sejajar memunculkan pola keausan lain, seperti
keausan berlebihan di tepi bagian dalam atau tepi luar ban.

Perlu diketahui, keseimbangan roda merupakan bagian dari kelancaran


berkendara, keselamatan, menjaga keausan ban, serta stabilitas tanpa
getaran. Oleh karena itu, penting untuk melakukan wheel balancing apabila
wheel alignment tidak tepat.

Waktu Tepat untuk Wheel Balancing

Wheel balancing mengacu pada kompensasi untuk setiap


ketidakseimbangan berat dalam kombinasi ban atau roda. Ini sering
dilakukan bersamaan dengan penyelarasan roda.

Baiknya, OtoFriends memeriksa keseimbangan dan kesejajaran roda di


setiap 5.000-6.000 kilometer secara otomatis setiap kali mengganti ban.
Jangan menunda untuk wheel balancing.

Perkembangan Tren dalam Wheel Alignment dan Balancing


Pakar otomotif sekarang percaya bahwa dua tren: sistem suspensi ringan dan ban profil
rendah, telah meningkatkan kebutuhan untuk memiliki keseimbangan dan penyelarasan
yang lebih teratur karena model yang lebih baru ini lebih sensitif terhadap
ketidakseimbangan daripada mobil yang lebih tua dan lebih berat.

Penjajaran dan keseimbangan roda yang tidak tepat dapat menyebabkan masalah dengan
penanganan kendaraan Anda. Selain membahayakan keselamatan, hal itu berdampak
negatif pada tapak dan stabilitas ban Anda, sangat mengurangi efisiensi bahan bakar
kendaraan Anda, dan sangat memengaruhi kinerja kendaraan Anda secara keseluruhan.
Keausan tapak yang tidak rata, tarikan, atau roda kemudi yang tidak berada di tengah
atau bergetar adalah indikator bahwa keselamatan Anda di jalan mungkin berisiko.
Kunjungi outlet-outlet ban terdekat dan biarkan ahlinya melakukan pemeriksaan
keselamatan untuk memastikan mobil Anda aman dikendarai seperti yang Anda
inginkan.

Anda mungkin juga menyukai