DOSEN PEMBIMBING :
ICHSAN NASUTION,S,Pd,M.T
b. Camber Nol
Alasan utama menggunakan camber nol adalah untuk mencegah
keausan ban yang tidak merata. Bila roda dipasang dengan Camber positif,
bagian ban sebelah luar akan membelok dengan radius yang lebih pendek
dari bagian ban sebelah dalam. Karena kecepatan putar ban sama pada
bagian dalam dan luar, ban sebelah luar akan slip dengan tanah sampai
yang bagian dalam menyamai, hal ini mengakibatkan keausan pada bagian
luar akan lebih cepat. Bila camber negatif, kejadiannya akan berlawanan,
yaitu bagian ban sebelah dalam akan cepat aus. c. Camber Negatif
Bila ban yang mempunyai camber dibri beban vertikal, maka ban akan
cenderung bergerak ke bawah. Tetapi karena tertahan karena permukaan
jalan maka tread akan terlihat seperti pada gambar. Pada saat itu, elastisitas
ban menahan perubahan tersebut dan akan beraksi pada permukaan jalan
dengan arah A. Sebagai akibat dari reaksi pada arah A, ban akan bergulir
dengan arah B. Gaya yang bekerja pada arah B ini disebut Chumber trust.
Chumber thrust ini akan bertambah apabila kemiringan ban tehadap
permukaaan jalan bertambah miring dengan bertambahnya beban.
2. Caster
Caster adalah sudut yang dibentuk antara garis simetri kingpin dengan
garis vertical pada bidang datar, bila dilihat dari samping kendaraan. Sama
halnya dengan camber, caster jaga ada yang positif dan negative. Caster
positif adalah posisi saat bagian atas roda mengarah ke belakang
kendaraan. Sedangkan caster negative adalah posisi saat bagian atas roda
mengarah ke depan kendaraan. Caster nol adalah posisi saat garis simetri
kingpin sejajar dengan garis vertical jalan yang datar.
Dengan caster positif, titik pusat permulaan singgungban dengan jalan
berada di belakang titik potong sumbu kingpin dengan jalan. Oleh karena
itu ban akan mengelinding karena tahanan geser ban tertarik sehingga
secara otomatis roda-roda depan akan lurus ke depan.
Adapun keuntungan dari caster adalah saat pengemudi membelokkan
kendaraan sewaktu berjalan, maka dengan sendirinya roda kemudi akan
kembali ke posisi lurus. Hal ini disebut caster effect. Caster effect terjadi
karena adanya trail atau lead. Trail adalah titik potong garis tengah steering
axis dengan jalan ke titik pusat singgung ban dengan jalan. Bila jarak trail
bertambah besar maka caster efeeck juga akan bertambah besar.
3. Toe Angle
4. Kingpin Inclination
Inklinasi kingpin adalah kemiringan sudut kingpin terhadap
garisvertikal, apabila dilihat dari depan kendaraan. Dengan adanya sudut
inklinasi kingpin maka bersama-sama dengan camber, jarak offset akan
menjadi sangat kecil. Dengan begitu kemudi akan lebih stabil karena roda-
roda berputar di sekitar kingpin. Bila kendaraan sedang berhenti maka gaya
untuk memutarkan kemudi menjadi lebih kecil.
Inklinasi kingpin adalah cara yang modern untuk dapat menstabilkan
arah pengemudian, juga memberikan pengaruh self centering yang kuat.
Akibatnya, jika roda depan dibelokkan melalui tikungan, pengemudian
akan kembali dengan sendirinya ke sikap lurus ke depan.
5. Turning Radius
Turning radius adalah besarnya sudut putar roda depan kendaraan
pada saat berbelok ke kiri ataupun ke kanan. Turning radius merupakan
salah satu dari penyesuaian system roda depan, terutama bila ukuran
bannya besar atau kecepatan bertambah.
Turning radius bertujuan untuk mendapatkan radius putar yang searah
dan sejajar, pada masing-masing roda ketika kendaraan sedang berbelok.
Apabila arah roda searah, maka penyeretan terhadap roda dapat
dihindarkan. Dengan demikian pada system kemudi tidak akan terjadi
getaran dan kendaraan dapat berbelok dengan lembut.
Penyebab umum roda kendaraan tidak sejajar bisa jadi karena benturan
mendadak atau mobil menabrak sesuatu saat kecepatan tinggi.
Menghantam lubang di jalan berpotensi merusak suspensi mobil.
Apabila wheel alignment tidak tepat maka ada masalah kesejajaran pada
rota. Salah satu gejala yang bisa dirasakan adalah mobil menarik ke salah
satu sisi. Bawa mobil OtoFriends ke tempat parkir yang datar atau kendarai
di tengah jalan kosong. Perhatikan baik-baik respons kemudi, apabila
menarik ke salah satu sisi maka tanda wheel alignment tidak tepat.
2. Roda Kemudi Bergetar
Tanda lain kesejajaran roda tidak tepat adalah roda kemudi bergetar saat
mobil dalam kecepatan tinggi. Hal ini memengaruhi keausan ban secara
negatif sehingga menyebabkan ban kempes atau meledak jika tak segera
diatasi.
Salah satu penyebab umum keausan ban berupa kurangnya putaran yang
mulus. Ban yang tidak sejajar memunculkan pola keausan lain, seperti
keausan berlebihan di tepi bagian dalam atau tepi luar ban.
Penjajaran dan keseimbangan roda yang tidak tepat dapat menyebabkan masalah dengan
penanganan kendaraan Anda. Selain membahayakan keselamatan, hal itu berdampak
negatif pada tapak dan stabilitas ban Anda, sangat mengurangi efisiensi bahan bakar
kendaraan Anda, dan sangat memengaruhi kinerja kendaraan Anda secara keseluruhan.
Keausan tapak yang tidak rata, tarikan, atau roda kemudi yang tidak berada di tengah
atau bergetar adalah indikator bahwa keselamatan Anda di jalan mungkin berisiko.
Kunjungi outlet-outlet ban terdekat dan biarkan ahlinya melakukan pemeriksaan
keselamatan untuk memastikan mobil Anda aman dikendarai seperti yang Anda
inginkan.