PENDAHULUAN
Arah laju kendaraan dapat dibelokkan kesegala arah oleh pengemudi sesuai kehendaknya dengan
memutarkan roda kemudi. Akan tetapi, bila pengemudi harus terus menahan roda kemudi agar
kendaraan berjalan lurus atau harus mengeluarkan tenaga yang besar untuk membelokkan kendaraan,
maka akan merasa sangat tegang dan melelahkan. Untuk menghilangkan masalah tersebut dan juga
untuk menjaga agar ban tidak cepat aus maka roda-roda dipasang pada body (chassis) dengan besar
sudut tertentu sesuai dengan persyaratan tertentu. Sudut-sudut ini disebut Wheel Alignment.
Mengemudi adalah mudah selama roda-roda disetel secara tepat, karena roda roda disetel secara tepat,
karena roda kemudi akan tetap pada posisi lurus bila dijalankan pada jalan yang lurus dengan sedikit bantuan
dari pengemudi, dan hanya membutuhkan sedikit usaha untuk memutarnya pada saat membelok
(Pengemudian mudah jika semua elemen yang membuat hubungan sudut-sudut Wheel Alignment-nya tepat).
Tetapi bila salah satu dari elemen tersebut tidak tepat, maka akan timbul masalah sebagai berikut :
1. Pengemudian sulit
2. Kemudi kurang stabil
3. Pengembalian kemudi setelah belok kurang baik
4. Umur ban pendek
Besarnya sudut dan dimensi elemen ini tergantung pada sistem suspensi, sistem penggerak roda dan sistem
kemudi yang digunakan pada kendaraan. Hal ini dirancang untuk menembah kenyamanan pengemudi,
kestabilan kemudi dan daya tahan dari bagian-bagian komponen.
CAMBER
Roda-roda depan pada kendaraan dipasang dengan bagian atasnya miringkeluar atau ke dalam
(dapat dilihat dengan jelas jika roda dilihat dari depan). Kemiringan tersebut dinamakan Camber
dan diukur dalam derajat kemiringan dari garis tegak lurus. Camber positif adalah bila bagian atas
roda miring keluar, dan sebaliknya jika miring kedalam disebut Camber Negatif.
PERANAN CAMBER
CAMBER POSITIF
Bila kendaraan dibebani, bagian atas roda cenderung miring kedalam karena perubahan komponen
suspensi dan bushing yang berkaitan. Camber positif juga membantu mencegah hal ini.
Hal ini diterangkan secara lengkap pada bab steering axis inclination
CAMBER NOL
CAMBER NEGATIF
PERANAN CASTER
Pada umumnya , roda depan mempunyai caster dan caster trail. Untuk menyederhanakan penjelasan berikut,
kita anggap bahwa Caster mendekati nol. Positive trail berarti bahwa steering axis (a) dari masing-masing
roda berada didepan garis pusat persinggungan ban dengan jalan, berarti bahwa roda berjalan dibelakang
steering axis pada saat kendaraan berjalan maju, sama seperti Caster dari piano atau cady yang berjalan
dibelakang garis pusat poros ayun caster.
Caster positip juga menyebabkan roda kembali lurus setelah belok, ini terjadi karena hal yang diuraikan
sebelumnya, pada intinya pengembalian lurus ini dikarenakan momen yang timbul disekitar steering axis a
dan a pada saat roda dibelokan. Pada saat roda dibelokan ke kiri, gaya kemudi P dan P bekerja pada titik a
dan a,dan rolling resistance ban bekerja pada garis pusat daerah persinggungan antara ban dengan jalan O
dan O seperti gaya reaksi F dan F terhadap gaya kemudi.
Gaya reaksi F dapat dibagi dalam gaya gabungan F1 dan F2 dan gaya reaksi F dibagi dalam gaya gabungan
F1 dan F2. Gaya F2 dan F2 bekerja seperi momen T dan T, cenderung menyebabakan roda berputar searah
jarum jam mengitari a dan a. Momen ini bekerja untuk mengembalikan posisi roda setelah belok.
REFERENSI
Gaya dapat dijabarkan dalam tiga komponen : megnitude (besarnya), arah dan titik aksi (titik dimana gaya
bekerja). Seperti dapat dilihat pada diagram gaya dibawah, kalau dari titik A ditarik sebuah garis lurus
(titik aksi) sesuai dengan arah gaya, panjang garis A-B menunjukan besarnya gaya. Arah gaya ditunjukan
dengan tanda panah. Dengan demikian diagram gay ini menunjukan kepada kita bahwa gaya dengan
besar lima satuan (misalnya 5 kg) bekerja pada titik A dengan arah A-B :
Bila ada dua gaya yang bekerja pada sebuah titik, hal ini biasanya dinyatakan dengan gaya gabungan yang ketiga,
yang merupakan kombinasi dari gaya yang pertama dan kedua. Untuk mendapatkan gaya gabungan yang timbul
bila dua gaya F1 dan F2 pada titik aksi yang sama (O) dari arah gaya yang berlawanan, tariklah garis sejajar O-F 1 dan
O-F2 pada kedua ujung tanda panah. Garis yang ditarik dari titik O ke titik potong kedua garis sejajar tadi (titik F pada
diagram di bawah) menunjukan arah gaya gabungan F. Besarnya gaya ini seperti diperlihatkan oleh panjangnya
garis O-F.
Hubungan ini dapat dipelajari dan dipergunakan untuk memecah satu gaya menjadi dua gaya. Caranya adalah
dengan menarik garis sejajar yang berpangkal pada O-F, dengan cara ini kedua garis sejajar tadi (O-F 1 dan F2)
merupakan pecahan gaya yang dibuat dengan dasar gaya F.
REFERENSI
Biasanya stabilitas kelurusan ditingkatkan dengan cara memperbesar sudut Caster, tetapi hal itu akan
memperbesar Caster trail yang mengakibatkan steering effort yang dibutuhkan menjadi besar. Vorlauf Geometry
membuat offset pada steering axis di belakang garis pusat roda. Ini memungkinkan sudut Caster diperbesar
tanpa memperbesar Caster trail.
REFERENSI
Camber = Nol
Steering Axis Inclination = nol
REFERENSI
Bila offset terlalu besar, gaya reaktif yang bekerja pada roda selama pengemudian atau pengereman akan
menimbulkan momen disekitar steering axis yang bersangkutan, menyebabkan roda tertarik kesatu arah
dengan gaya reaktifnya yang besar. (Juga keadaan jalan yang terjadipada roda menyebabkan steering wheel
bergetar atau membuat daya balik). Momen ini seimbang dengan ukuran offset. Jika offset mendekati nol,
momen yang timbul disekitar steering axis kecil bila sebuah gaya bekerja pada sebuah roda, dan ini
menyebakan steering wheel tidak begitu terpengaruh oleh pengereman atau keadaan jalan.
REFERENSI
Pada mobil dengan mesin di depan, penggerak roda depan, offset biasanya dibuat kecil (nol atau negatip)
Untuk mencegah diteruskannya ke steering wheel kejutan dari roda-roda yang terjadi selama pengereman
atau karena gangguan lain, dan untuk memperkecil momen yang terjadi disekitar steering axis yang
ditimbulkan oleh gaya kemudi pada saat start cepat atau percepatan mendadak.
TOE ANGLE
Fungsi utama toe angle adalah untuk mencegah Camber thrust (lihat hal 4) jika pada roda dibuat Camber.
Bila roda depan diberi Camber positip, posisinya akan condong keluar pada bagian atasnya. Hal ini
menyebabkan roda cenderung menggelinding keluar pada saat mobil berjalan maju, dan oleh karenanya
akan terjadi side-slip yang menyebabkan ban cepat aus. Oleh sebab itu, roda depan dibuat toe-in untuk
mencegah terjadinya hal tersebut di atas dengan cara mencegah roda menggelinding keluar karena Camber.
Karena pada kendaraan-kendaraan sekarang cambernya dibuat mendekati nol, maka nilai toe-angle menjadi
lebih kecil (pada beberapa kendaraan toe-angle dibuat nol).
Daihatsu Training Center
9-10 Wheel Alignment
REFERENSI
Pada kendaraan yang sebenarnya, steering linkage dibuat sedemikian rupa sehingga roda kenan dan kiri
dapat mencapai sudut kemudi yang tepat (pada gambar diatas , dimana > ) untuk memperoleh sudut
belok yang tepat.
1. PENJELASAN UMUM
Kalau diinginkan kelurusan roda yang tepat, maka penyetelan wheel alignment harus dilakukan dengan
benar dan teliti. Wheel alignment meliputi beberapa item seperti Camber, Caster, Steering Axis
Inclination, dan lain-lain, dan masing-masing item saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
Pada saat memeriksa dan memperbaiki perlu dipertimbangkan semua itemnya dan hubungannya
dengan item yang lainnya.
5. TEST JALAN
Setelah menyetel front axle, suspensi, kemudi dan/atau front wheel alignment, lakukan test jalan berikut untuk
memeriksa hasil penyetelan :
BERJALAN LURUS
Pada saat kendaraan berjalan lurus, roda kemudi harus pada posisi yang tepat.
Pada saat berjalan dijalan datar dan rata kendaraan harus berjalan lurus tanpa kecenderungan belok kiri
atau kanan.
Tidak boleh ada goncangan atau bergetar pada kemudi (lihat hal 63).
MEMBELOK
Roda kemudi harus dapat berputar mudah pada kedua arah, dan pada saat dibebankan harus kembali ke
posissi semula (lurus) dengan cepat dan lembut.
MENGEREM
Roda kemudi harus tidak naik ke salah satu arah pada saat direm di jalan datar dan lurus.
CARA PERBAIKAN
Pada faktor yang memerlukan penyetelan secara mekanis, perbaikilah dengan mekanisme penyetelan. Untuk
faktor yang tidak memerlukan mekanisme penyetelan, seperti Steering Axis Inclination, carilah bagian yang
rusak, dan ganti atau perbaiki bagian tersebut. Akan tetapi, walaupun faktor menggunakan mekanisme
penyetel, bila ternyata hasil penyetelan tidak sesuai dengan mekanisme penyetelannya, kesalahan tersebut
harus dicari kemudian diganti atau diperbaiki.
REFERENSI
Pada saat ini, sistem suspensi yang Camber dan Casternya dapat disetel terbatas pada tipe tertentu saja.
c Baut pengikat model eccentric cam dipakai pada bagian depan dan belakang lower arm. Bila cam ini
diputar,maka sudut pemasangan lower arm akan berubah, sehingga posisi lower ball joint juga akan berubah.
Pada tipe ini,sama seperti tipe b dimana sudut pemasangan upper armnya dapat disetel dengan
menggunakan shim seperti disebutkan sebelumnya, Camber dan Caster dapat disetel sacara bersamaan.
Cara penyetelan semacam ini digunakan pada suspensi tipe double wishbone.
Camber Caster
Pemeriksaan Penyetelan Pemeriksaan Penyetelan
STD STD STD STD
4545 4530 23045 23030
Daihatsu Training Center
9-16 Wheel Alignment
Cam depan : 7,5 (putar baut 7,5 strip pada skala dengan arah penambahan).
Cam belakang : 5 (putar baut 5 strip pada skala dengan arah penambahan).
e Ukur kembali Camber dan Caster dan Caster untuk memastikan bahwa hasil penyetelan telah memenuhi
standar. (Kalau tidak, periksa adanya perubahan bentuk pada suspension arm,dll).
3) Wheel Angle
Tipe yang dapat disetel adalah yang
menggunakan knuckle stopper bolt, tetapi tipe
tanpa baut ini penyetelan tidak dapat
dilakukan.
1) Toe-in
Biasanya, disediakan satu lengan dengan eccentric
cam yang menentukan posisi roda terhadap body.
Bila cam ini diputar, lengan tersebut dapat
digerakkan ke kiri dan ke kanan untuk merubah arah
roda, dan ini juga untuk menyetel toe-in. Seperti
pada toe-in depan, bila panjang rear arm (kiri dan
kanan) tidak dibuat sama pada saat penyetelan toe-
in roda belakang secara terpisah, sudut roda kiri dan
kanan akan berbeda meskipun toe-in tepat. Oleh
karena itu, perbaiki sudut roda kiri dan kanan
sebelum menyetel toe-in.
2) Camber
Pada suspensi double wishbone, Camber dan toe angle disetel secara bersamaan. Alasan Camber dan toe
angle diubah bersamaan karena eccentric cam dipasang pada lower arm No.1 dan lower arm No.2 di bawah
garis pusat roda.
Penyetelan dapat dilakukan dengan mengikuti cara yang sama seperti pada penyetelan Camber dan Caster
roda depan dan menggunakan chart yang sama.
PENTING!
Beberapa suspensi depan tipe strut yang dipakai pada mobil FF memungkinkan camber disetel secara
terpisah. Dalam hal seperti ini tidak dapat ditentukan penyebab ganguan camber tidak tepat dengan
menggunakan included angle.
SUDUT ALIGNMENT
PROBLEM
S.A.I.* Camber Included Angle
Tepat Kurang dari Kurang dari Spindle bengkok
Spesifikasi Spesifikasi
Kurang dari Lebih besar dari Tepat Lower control Arm bengkok
Spesifikasi Spesifikasi
Lebih besar dari Kurang dari Tepat Upper control Arm bengkok
Spesifikasi Spesifikasi
Kurang dari Lebih besar dari Lebih besar dari Lower Control Arm And Spindle
Spesifikasi Spesifikasi Spesifikasi bengkok