Atau biar lebih mudah dipahami, rake adalah sudut kemiringan komstir!
Meningkatkan sudut rake akan menggeser ban lebih jauh kedepan dari
sepeda motor.
Semakin besar sudut rake otomatis memberikan stabilitas yang lebih besar
pada trek lurus namun membuat motor jadi kurang lincah.
Sebaliknya semakin kecil sudut rake kurang membuat motor lebih responsif
dalam menikung namun jadi kurang stabil pada trek lurus.
Kalau Trail berarti jarak antara titik potong dari garis poros kemudi dengan
garis lurus titik kontak roda.
Jika panjang trail terlalu besar, sepeda motor akan sulit berbelok meski stabil
pada kecepatan tinggi.
Sebaliknya maka sepeda motor menjadi tidak stabil namun mudah berbelok.
STANG KEMUDI
Fungsi kemudi ialah untuk membelokkan roda atau mengarahkan jalannya kendaraan sepeda motor.
Kemudi pada sepeda motor dibentuk berupa stang (kemudi). Pada Stang (komudi) inilah terdapat handel
kopling, handel rem depan, lampu-lampu, penunjuk kecepatan (speedometer), klakson, dan sebagainya.
Mekanisme sistem kemudi terdiri atas:
*. Stang kemudi,
*. Batang kemudi, dan
*. Garpu/fork.
Pada bahasan kemudi ini, ada dua istilah yakhi:
A. Caster
B. Trail
Caster: Adalah sudut kemiringan dari poros kemudi dalam satuan derajat, dengan menarik garis sejajar
poros kemudi, maka akan di dapat suatu sudut yang dihitung dari garis yang mendatar atau horizontal.
Trail:Adalah jarak antara titik potong dari garis melalui poros kemudi
dengan jalan mendatar, ke titik tumpu ban depan di atas jalan.
Dari penjelasan kedua jenis ukuran dapat disimpulkan bahwa lebih besar sudut casternya maka akan
Iebih kecil jarak trailnya. Caster dan trail harus diperhitungkan secara tepat karena berhubungan erat
sekali terhadap pengaruh kestabilan dan kenyamanan sistem kemudi dari scpeda motor.
Dengan sudut Caster yang kecil berarti memperpanjang jarak trail, dalam hal ini pengendalian sepeda
motor terasa baik untuk jalan yang Iurus/dengan kecepatan tinggi tetapi pada kecepatan rendah,
pengendalian terasa berat dan kurang enak untuk tikung menikung.
Rake and Trail : mengenal dua parameter penentu Handling
dan Cornering
Apa yang membuat satu motor berbelok lebih baik dari motor lain? Apakah kemudi berat? Apa
karena “rake” dan “trail” nya?
Contoh :
Dimensi Khas Cruiser ( contoh : Honda VTX1800 tahun2003)
Fungsi kemudi ialah untuk membelokkan roda atau mengarahkan jalannya kendaraan sepeda motor.
Kemudi pada sepeda motor dibentuk berupa stang (kemudi). Pada Stang (komudi) inilah terdapat handel
kopling, handel rem depan, lampu-lampu, penunjuk kecepatan (speedometer), klakson, dan sebagainya.
Mekanisme sistem kemudi terdiri atas:
*. Stang kemudi,
*. Batang kemudi, dan
*. Garpu/fork.
Pada bahasan kemudi ini, ada dua istilah yakni:
A. Caster
B. Trail
Caster:
Adalah sudut kemiringan dari poros kemudi dalam satuan derajat, dengan menarik garis sejajar poros
kemudi, maka akan di dapat suatu sudut yang dihitung dari garis yang mendatar atau horizontal.
Trail:
Adalah jarak antara titik potong dari garis melalui poros kemudi
dengan jalan mendatar, ke titik tumpu ban depan di atas jalan.
Dari penjelasan kedua jenis ukuran dapat disimpulkan bahwa lebih besar sudut casternya maka akan Iebih
kecil jarak trailnya. Caster dan trail harus diperhitungkan secara tepat karena berhubungan erat sekali
terhadap pengaruh kestabilan dan kenyamanan sistem kemudi dari sepeda motor.
Dengan sudut Caster yang kecil berarti memperpanjang jarak trail, dalam hal ini pengendalian sepeda motor
terasa baik untuk jalan yang Lurus/dengan kecepatan tinggi tetapi pada kecepatan rendah, pengendalian
terasa berat dan kurang enak untuk bermanuver atau tikung menikung.
Dengan membandingkan Caster dan Trail dari sejumlah sepeda motor, bisa membuat Anda menebak
seperti apa karakter handling dari sepeda motor yang dimaksud tanpa perlu Anda menungganginya secara
langsung.