Anda di halaman 1dari 11

Motor Stater

Kelompok 5
Oky Kurniawan
R. Alvin Novrantino
Rahmat Bayu Hastiko
Restu Setiawan
Reza Oktavianto
Ridwan Suwandi

Motor Starter adalah suatu komponen pada sistem start yang berfungsi menggerakan roda gila
(flywheel) sehingga mesin hidup
Motor Starter ada dua tipe, yaitu :

Starter Konvensional

Starter Reduksi

Komponen-Komponen dari Motor Starter dan fungsinya :


1.
Yoke adalah sebuah silinder yang terbuat dari logam yang fungsinya tempat pole core yang
diikat dengan sekrup
2.
Pole Core berfungsi sebagai penopang field coil dan memperkuat medan magnet yang
ditimbulkan oleh field coil
3.
Field Coil terbuat dari lempengan tembaga yang fungsinya untuk membangkitkan medan
magnet
4.
Armature & Shaft adalah sebatang besi yang berbentuk silindris dan diberi slot-slot, poros,
komutator serta kumparan armature. Fungsinya adalah untuk merubah energi listrik menjadi energi
mekanik dalam bentuk gerak putar.
5.
Brush terbuat dari tembaga lunak yang berfungsi untuk meneruskan arus listrik dari field coil ke
armature coil langsung ke massa melalui komutator. Ada 4 buah brush dengan 2 tipe pada motor
starter, yaitu:
o
Dua buah brush positif ( + )
o

Dua buah brush negatif ( - )


Untuk membedakan tipe brush pada motor starter lihatlah bagian bawah brush, pada brush
positif terdapat isolatornya dan pada brush negatif tidak ada isolatornya.

6.
Armature Brake berfungsi untuk pengereman putaran armature setelah lepas dari perkaitan
dengan roda penerus.
7.
Drive Lever fungsinya adalah untuk mendorong pinion gear ke arah posisi perkaitan dengan roda
penerus (roda gila/ fly wheel)
8.
Starter Clucth berfungsi untuk memindahkan momen puntir dari armature shaft kepada roda
penerus sehingga dapat berputar serta menjadi pengaman dari armature coil bilamana roda penerus
cenderung memutar pinion gear.
9.
Magnetic Switch digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke/dari roda
penerus sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuit motor starter melalui terminal utama
ada 3 terminal yang ada di magnetic switch yaitu : teminal 30, terminal 50, dan terminal C.
Cara Kerja Motor Starter :
Ketika kunci kontak diputar pada posisi ST maka magnetic switch (terminal 30) akan mendapatkan arus
dari positif baterai lalu plunger akan tertarik sehingga drive lever mendorong pinion gear untuk
berkaitan dengan roda gila/ roda penerus/ flywheel.
lalu arus akan turun ke armature melalui terminal C di magnetic switch, akibatnya armature akan
berputar bersamaan dengan terdorongnya pinion gear oleh drive lever.

Membongkar Motor Starter

Pembongkaran motor starter dilakukan dengan langkah sebagai berikut:


1. Lepas kabel kumparan medan yang terpasang pad terminal C solenoid, kemudian lepas solenoid
2. Lepas baut utama motor starter
3. Lepas baut utama motor starter
4. Lepas sekrup dari ujung rumah belakang
5. Lepas tutup belakang motor
6. Lepas sikat dan pemegang sikat dengan menggunakan tang lancip
7. Keluarkan armature dari rumah motor starter
8. Lepas sekrup dari ujung rumah penggerak
9. Lepaskan rumah ujung penggerak
10. Lepaskan kopling starter dari ujung rumah penggerak
11. Keluarkan bola baja dari dalam kopling starter
12. Lepaskan retainer
13. lepaskan roller dari ujung rumah penggerak
14. Lepas pegas pengembali dari solenoid

Pemeriksaan dan Perbaikan


Pemeriksaan dan perbaikan perlu dilakukan pada motor starter jika terjadi kerusakan atau gangguan
pada motor
starter.
Pemeriksaan
dan
pengujian
yang
dilakukan
pada motor
starter reduksi, planetary maupun konvensional secara umum sama. Pemeriksaan yang harus dilakukan
adalah pemeriksaan pada armature, pemeriksaan pada yoke, pemeriksaan pada sikat dan pemegang
sikat dan pemeriksaan pada kopling starter.
Pemeriksaan pada armature:
1. Ukur run out atau kelengkungan pada komutator. Ganti komutator jika kelengkungannya
melebihi standart. Nilai standart = 0.02 mm, limit = 0.05 mm (lihat buku pedoman perbaikan
jika jenis atau model starternya berbeda)
2. Pemeriksaan segmen komutator dari keausan dan ukur kedalaman dari segmen mika. Nilai
standart = 0.7-0.9 mm, limit = 0.2 mm. jika kedalaman segmen ini lebih kecil dari standart
tetapi lebih besar dari limit komutator dapat di bubut dan jika kurang dari limit ganti
komutator

3. Ukur diameter luar komutator. Standart 35 mm, limit 34 mm. jika diameter luar kurang dari
limit, ganti komutator (lihat buku pedoman perbaikan jika jenis atau model starter nya
berbeda)
4. Lakukan pengujian dengan glow tester. Pasang armature pada alat tersebut dan dekatkan bilah
gergaji besi disekitar inti armature. Bilah gergaji akan bergetar jika hubungan pendek, ganti
jika ada hubungan arus pendek.
5. Gunakan ohm meter, ukur hubungan antara komutator dengan bodi armature. Jika terdapat
hubungan berarti terjadi hubungan massa, dan ganti armature.
6. Gunakan ohm meter, ukur hubungan antara komutator, lakukan untuk semua komutator. Semua
segmen komutator harus berhubungan, ganti armature jika tidak berhubungan.
7. Gunakan ohm meter, ukur hubungan antara ujung kumparan medan dengan bodi, harus tidak
ada hubungan dan ganti jika berhubungan. Perlu diperhatikan, hal itu berlaku untuk motor
starter tipe seri. Untuk tipeparallel, ujung kumparan medan lainnya biasanya langsung diklem
dengan bodi. Untuk model ini harus ada hubungan.
8. Ukur hubungan antara ujung terminal C dan ujung kumparan medan yang berhubungan dengan
sikat. Harus terdapat hubungan. Ganti yoke jika tidak ada hubungan.
9. Ukur panjang sikat dengan jangka sorong. Standart 14.5 mm limit 9.5 mm. ganti sikat jika
kurang dari limit (lihat buku pedoman perbaikan jika jenis atau model starter nya berbeda)
10. Ukur hubungan antara dudukan sikat positif dan plat pemegang sikat. Tidak boleh ada
hubungan, jika terdapat hubungan berarti isolasi rusak. Periksa sikat dari keausan yang
berlebihan , ganti sikat jika ada keausan yang berlebihan.
11. Periksa gigi kopling starter (gigi reduksi) dari keausan atau kerusakan. Putar gigi pinion searah
jarum jam dan pinion harus dapat berputar dengan lembut. Putar pinion dengan arah yang
berlawanan, pinion harus terkunci.
12. Periksa bearing dari keausan dan kerusakan. Ganti jika diperlukan

Menguji Kondisi Motor Starter


Jika terjadi masalah pada sistem starter, maka perlu dilakukan pengecekan dan pengujian motor
starter. Motor starter harus dilepas untuk diuji. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat akan
melakukan pengujian adalah sebagi berikut :
1. Kabel negatif baterai harus dilepas sebelum melepas motor starter
2. Pengujian dengan motor starter dengan menggunakan baterai dilakukan hanya 3 sampai 5 detik
untuk menghindari terjadinya terbakarnya kumparan
3. Selalu gunakan buku manual yang sesuai untuk melakukan pengujian
Pengetasan pada motor starter dilakukan sebagai berikut :
Pengetesan Pull in Coil (PIC)
1. Lepas kabel kumparan medan dari terminal C

2. Hubungkan positif baterai ke terminal 50 dan negatif baterai ke terminal C dan bodi
3. Gigi pinion harus bergerak maju, jika tidak bergerak ganti solenoid.
Pengetessan Hold in Coil (HIC)
1. Pada saat gigi pinion maju (seperti pengetesan diatas) lepaskan kabel negatif dari terminal C.
2. Gigi pinion harus tetap maju, jika gigi pinion kembali ke posisi semula, ganti solenoid
Pengetesan Kembalinya Pinion
1. Lepas kabel negatif dari bodi
2. Gigi pinion harus kembali ke dalam. Jika tidak kembali ganti solenoid.
Pengetesan Motor Starter Tanpa Beban
1. Hubungkan kabel negatif baterai ke bodi motor starter
2. Hubungkan kabel positif baterai ke ampere meter dan kaki ampere meter lainnya ke terminal
30, kemudian ke terminal 50.
3. Motor starter harus dapat berputar dengan lembut dan gigi pinion bergerak keluar. Lihat buku
petunjuk perbaikan untuk mengetahui berapa arus yang harus mengalir

rangkaian cara
kerja dinamo
stater pada
mobil

Cara Kerja Dinamo Stater atau Motor Starter Pada Mobil


Motor Stater atau dinamo stater merupakan salah satu komponen mesin kendaraan yang
berfungsi untuk memutar mesin untuk pertama kali.

Gambar di atas adalah sistem stater mobil dengan dengan cara menginjak pedal kopling, hal ini di
maksudkan untuk mengingatkan kita sebagai pengendara agar tidak lupa pastikan bahwa sebelum
stater mesin, gigi persneleng harus netral. Agar mobil tidak langsung lari kalau saat stater kondisi
gigi persneleng atau transmisi sedang masuk.

Sistem diatas di maksudkan untuk kita yang punya kebiasaan parkir kendaraan dengan masukan
gigi persneleng untuk membantu pengereman, kebiasaan yang tidak perlu di lakukan, kan sudah
ada hand rem.

Berikut cara kerja motor stater secara umum:

Sambil perhatikan gambar di atas, kalau kurerbesar, saat starter switch atau kunci kontak posisi
start arah aliran arus terlihat gambar di bawah.

Pull-in-coil akan menarik kontak untuk menghubungkan terminal "30" dengan terminal " C " jika
arus listrik sampai ke ground.

Artinya tidak ada jalur yang terputus antara Pull-in-coil sampai ke ground, tetapi jika arus listrik
terputus mungkin disebabkan karbon brush habis " karbon brush terletak sebelum dan sesudah
armature", pull-in-coil tidak akan bekerja dan motor stater tidak akan berkerja.
Tanda untuk mobil dengan relay stater, hanya akan terdengar kontak relay stater terhubung saat
stater tetapi dinamo stater atau motor starter tidak bekerja, ini kalau karbon brush habis.

Pada kondisi normal setelah Pull-in-coil menarik kontak sekaligus plunger dan shift lever
mendorong pinion untuk menghubungkan putaran motor stater dengan roda gila atau flywheel,
secara elektrikal berikut arah aliran arus listriknya.

Setelah kontak selenoid atau terminal "30" dan terminal "C" terhubung, pull-in-coil tidak bekerja
lagi karena tegangan atau voltase antara terminal "50" dengan terminal "C" hampir sama.

Saat motor stater memutar roda gila, Hold-in-coil memegang peranan utama untuk menahan
kontak untuk menghubungkan terminal "30" dan terminal "C" dan menahan gigi pinion yang
memutar flywheel atau roda gila, sampai mesin hidup.

Anda mungkin juga menyukai