2.GEJALA KERUSAKAN
1.Baterai rusak, cara mengatasinya periksa kondisi baterai apabila baterai masih
dapat dilakukan pengisian maka lakukan pengisian baterai namun apabila
baterai sudah tidak dapat dilakukan pengisian maka ganti baterai dengan yang
baru.
2. Fusible link sudah rusak atau putus, cara mengatasinya adalah ganti fusible link
dengan yang baru dengan spesifikasi kapasitas yang sama.
3.Sikat starter habis, cara mengatasinya ganti sikat dengan yang baru.
3. Tidak cukup kontak antara sikat dan kolektor, sehingga arus yang
mengalir ke kumparan rotor tidak maksimal dan menyebabkan
motor stater berputar lambat
4. Kolektor aus, terbakar atau kotor, sehingga distribusi arus dari sikat
ke kumparan rotor tidak maksimal dan menyebabkan motor stater
berputar lambat
3. Bongkar motor stater dan periksa kondisi sikat dan kolektor. Ganti
sikat jika keausan sudah melebihi limit dan ganti angker jika
kolektor sudah terlalu aus dan kecil.
4.PENGETESAN PULL IN COIL TEST
Langkah dalam pengetasan pull in coil adalah melepas mur pada terminal C motor
starter kemudian lepas kabel yang menempel pada terminal C tersebut. Kemudian
hubungkan negatif baterai dengan body motor starter dan baut terminal C. Bagian
positif baterai dihubungkan ke terminal 50 motor starter.
Hasil setelah pemeriksaan:
Apabila pinion gear bergerak ke arah luar maka kondisi dari kumparan pull in coil
(kumparan penarik) masih dalam keadaan bagus/baik.
Catatan: Saat pengetesan ini lebih baik dilakukan kurang dari sepuluh (10) detik agar
menghindari kerusakan komponen elektrik pada motor starter.
Saata melakukan pull in coil test, juga dapat sekaligus melakukan pemeriksaan pinion
gap stater motor. Pinion gap berfungsi mencegah kerusakan pinion gear saat terjadi
kontak dengan ring gear. Ukuran dari pinion gap stater motor berbeda-beda tergantung
dari tipe motor starter dan jenis mobilnya. Standar ukuran pinion gap starter motor ini
berkisar diantara 0,05 mm - 0,2 mm. Apabila kurang dari 0,05 mm pinion gear dapat
mengakibatkan macet, sedangkan jika lebih dari 0,2 mm maka pinion gear dapat cepat
aus dan rusak.
Saat kondisi hold in coil aktif dan bekerja, kondisi pinion gear harus tetap pada posisi
keluar dan tertahan (hold). Jika pinion gear kembali masuk setelah kabel pada terminal
C dilepas maka dapat kemungkinan hold in coil rusak
Motor starter harus dapat berputar dengan lembut dan gigi pinion bergerak keluar.