Anda di halaman 1dari 23

BAHAN AJAR

Mengenal Komponen Sistem stater Dan cara


Perawatannya
K om pe te nsi K e ahli an : Teknik K e nd ar a an Ringa n O tom otif

Muhammad Rizki

PROVINSI SUMATERA UTARA


DINAS PENDIDIDKAN
SMK YAPIM TARUNA MARELAN
. JL. Marelan I Pasar IV Barat Kel. Terjun
Kec. Medan Marelan Kota Medan ~ Sumatera Utara

EMAIL : yapim.marelan@gmail.com
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karuniaNya penyusunan Bahan Ajar Sistem pendingin berbasis Problem Based Learning
dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga tercurah pada junjungan
Nabi Muhammad SAW. Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada ibu Dr. Ir. Erma
Yulia, M.T, yang telah membantu dan memberikan bimbingan dalam penyusunan Bahan
ajar ini. Pembuatan Bahan Ajar Mendiagnosis dan memperbaiki Komponen system
stater Dan Mendiagnosanya yang berbasis Problem Based Learning (PBL), dan
disusun dengan mengadopsi langkah langkah Problem Based Learning. Pada Bahan ajar
ini terdapat kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan permasalahan yang sering
terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Penulis menyadari dalam penyusunan modul ini
masih jauh dari sempurna untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun.

Medan, 23 November 2021

Muhammad
rizki
DAFTAR ISI

Hal
Halaman Judul…………………………………………………………………………. i
Kata Pengantar…………………………………………………………………………. ii
Dartar Isi……………………………………………………………………………….. iii
Deskripsi Singkat………………………………………………………………………. 4
Relevansi Materi……………………………………………………………………….. 4
Petunjuk Materi Ajar…………………………………………………………………... 4
Capaian Pembelajaran…………………………………………………………………. 5
Uraian Materi………………………………………………………………………….. 5
Diagnosis kerusakan system stater…………………..………………………… 6

Pemeriksaan dan perbaikan system stater……………………………………… 10

Tugas Mandiri ………………………………………………………………….. 14

Tugas Diskusi………………………………………………………………….. 14

Rangkuman…………………………………………………………………….. 15

Tes Formatif……………………………………………………………………. 15

Jawaban tes sumatif…………………………………………………………….. 17

Glosarium………………………………………………………………………. 19

Daftar Pustaka………………………………………………………………….. 20
PENDAHULUAN

A. DISKRIPSI SINGKAT
Sistem starter adalah komponen yang berfungsi untuk menghidupkan atau menjalankan
sebuah mesin. Pada mesin kendaraan sendiri, sistem starter berfungsi untuk mengubah arus listrik
yang terdapat pada aki menjadi energi mekanik.
Energi mekanik ini akan dapat membuat mesin dari kendaraan tersebut dapat bergerak dan
berjalan. Disisi lain, sistem starter ini berfungsi sebagai penggerak awal sehingga mesin pada
kendaraan dapat melakukan proses pembakarannya.
Starter adalah salah satu komponen engine kendaraan yang berfungsi untuk memutar
pertama kali engine agar dapat hidup. Motor starter dapat dalam kondisi baik dengan jangka waktu
yang lama dikarenakan perlakuan terhadap motor starter untuk menghidupkan engine dilakukan
secara normal. Pemaksaan terhadap kerja motor starter dapat mengakibatkan motor starter bekerja
berat dan baterai cepat rusak. Jika motor starter selalu dipaksakan, maka bagian yang cepat rusak
adalah brush, komutator, isolator pada field coil dan angker.
Peran motor starter pada kendaraan sangatlah penting terutama pada mobil, sebab jika motor
starter mengalami kerusakan mesin mobil tidak akan hidup. Namun jika dalam kondisi darurat cara
mengatasinya kita harus bersusah payah mendorong mobil agar bisa hidup.

Dengan demikian komponen dalam sistem stater terdiri dari:


• A. KUNCI KONTAK: Memutuskan dan menghubungkan baterai dengan komponen-
komponen dalam sistem starter dan komponen kelistrikan lainnya.
• B. BATERAI: menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia, yang akan digunakan
untuk mensuplai (menyediakan) listik ke sistem starter, system pengapian, lampu-lampu dan
komponen komponen kelistrikan lainnya
• D.FUSE(SKRING): sebagai pembatas arus (pengaman) agar tidak terjadi kelebihan
tegangan yang akan menyebabkan kerusakan pada setiap komponen sistem kelistrikan.
• C. MOTOR STATER: merubah energi listrik menjadi energi gerak (mekanik), yang
digunakan untuk memutar engine (melalui poros engkol) pertama kali, untuk
membatu enginetersebut hidup.
RELEVANSI MATERI

Sebelum membahas diagnosis kerusakan dan perbaikan Komponen system stater


peserta didik terlebih dahulu telah memahami komponen, fungsi dan cara kerja pada
system sepeda motor pada kelas X sebelumnya. Pada pembahasan materi kali ini
diharapkan peserta didik terlebih dahulu telah memiliki kompotensi dasar yang harus
dikuasai diantaranya adalah

1. Peserta didik memahami komponen, fungsi dan cara kerja system Komponen sistem
stater
2. Peserta didik mampu Menerapkan cara perawatan sistem starter

PETUNJUK MATERI AJAR

Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan Bahan Ajar
ini maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain:
1. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada kegiatan
belajar
2. Perhatikan keselamatan kerja dan gunakan petunjuk yang ada pada LKPD
3. Kerjakan setiap tes formatif untuk mengetahui seberapa besar pemahaman yang
telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar
dan lakukanlah kegiatan diskusi antar teman sebaya mengenai materi ini
4. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, pelajari, cermati, dan pahami
lagi uraian materi pada Bahan Ajar ini.

B.INTI
CAPAIAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini maka perserta didik diharapkan dapat :


1. Menunjukkan perlengkapan dan
peralatan perbaikan sistem stater
dengan benar sesuai SOP
2. Setelah melakukan pemeriksaan
komponen pada sistem stater, peserta
didik dapat mengatasi kerusakan yang
ada pada sistem stater sesuai dengan
SOP

URAIAN MATERI
Bagian ini kita akan membahas apa saja komponen komponen pada motor stater dan
gejala apa saja yang sering terjadi pada motor stater beserta prinsip kerja sistem
stater:
1.Field Coil: Terbuat dari tembaga, field coil mampu menghantarkan arus listrik yang
kemudian dihubungkan ke armature dengan rangkaian seri.
2. Yoke And Pole: Yoke berfungsi mengikat pole core dan terbuat dari material logam
dengan bentuk silinder. Sedangkan pole berfungsi menopang komponen field core dan juga
memperkuat gaya magnetnya. Umumnya sistem starter memiliki 4 pole yang diikat dengan
Yoke menggunakan baut.
3. Commutator: Komponen motor starter berikutnya terletak pada depan armature dengan
bentuk plat tembaga. Kegunaan commutator untuk menghubungkan arus listrik dan brush ke
aarah kumparan armature. karena terhubung dengan arus negatif dan positif maka comutator
mampu mencegah terjadinya hubungan pendek arus listrik
4. Armature coil: Armature coil berbentuk kumparan yang berada pada sekitar poros
motorik. Fungsi komponen ini sebagai pembangkit medan magnet yang kemudian mengalir
ke field coil. Dengan material tembaga, komponen ini memiliki banyak lilitan dengan
diameter besar
5. Armature Brake: Fungsi dari komponen motor starter yang satu ini adalah sebagai
pengereman apabila pinion gear terlepas dari fly wheel. Tentunya komponen ini sangat
berguna untuk memperpanjang usia pinion gear.
6. Drive lever: Memiliki bentuk yang seperti garpu, Drive Letter berguna menggerakkan
komponen pinion gear. Bekerja menggunakan prinsip tuas, komponen ini akan melakukan
ungkitan ke pinion gear saat ujung lain nya sudah terdorong ke arah yang berlawanan.
7. Drive Pinion Gear: Bentuknya menyerupai roda gigi dan terletak pada ujung pinion shaft.
Fungsinya adalah menghubungkan gaya putaran motor listrik ke engkol poros mesin via fly
wheel. Memang diamaternya lebih kecil dibandingkan fly wheel namun mampu memutar
engkol mesin berkat perbandingan gigi.
8. Drive Pinion Clutch: Komponen ini berguna ketika menghubungkan dan memutuskan
putaran ke bagian fly wheel. Peran dari pinion clutch sangat penting karena setelah kendaraan
distarter arus perlu diputus karena mesin sudah hidup.

9. Solenoid Starter: Solenoid starter berfungsi sebagai penggerak drive pinnion serta
memberikan tegangan pada bagian motor utama. Namanya solenoid karena berbentuk
kumparan, komponen ini dibagi kedalam 2 jenis kumparan meliputi
 Pull in coil : Berguna mendorong komponen plunger agar menggerakkan pinion
 Hold in coil : Berguna menahan pergerakan dari pull in coil serta untuk
menghubungkan aliran arus baterai ke bagian motor utama
10. Solenoid Cap: Dapat dikatakan sebagai tutup solenoid dimana merupakan rangkaian
penutup. Fungsinya adalah penghubung arus antara sistem dan aktuator starter. Solenoid cap
memiliki 3 jenis terminal didalamnya meliputi pada
 Terminal C : Adalah terminal untuk menyalurkan aliran arus utama dari komponen
solenoid ke bagian motor starter supaya berputar. Secara langsung juga sebagai
penghubung arus antara terminal 50 dan 30
 Terminal 30 : Adalah terminal yang mendapatkan secara langsung aliran arus listrik
dari bagian baterai
 Terminal 50 : Adalah terminal yang langsung terhubung dengan bagian starter kunci
kontak. Dari sinilah arus awal masuk dimana ketika aktif maka komponen solenoid
akan bekerja.
11. Plunger: Plunger secara langsung terletak di ujung bagian pull in coil. Kegunaanya untuk
menghubungkan gerak pull in coil ke bagian drive lever. Plunger hanya berfungsi untuk
batang penghubung, namun dibuat dari bahan kuat agar dapat bertahan dari daya tarikan pull
in coil
12. Brush: Berbentuk rangkaian sikat yang berfungsi mengubungkan arus dari bagian static
conductor ke bagian dynamic conductor. Brush secara langsung mengirimkan aliran arus
listrik yang berasal dari terminal 50 ke bagian armature coil dimana berputar via commutator.
13. Magnetic Switch: Sering disebut sebagai saklar magnet dimana terhubung secara
langsung ke plunger. Fungsinya adalah untuk mematikan dan menghidupkan arus secara
magnetik.
14. Motor Housing: Komponen motor starter yang terakhir adalah housing atau bisa juga
disebut sebagai wadah. Tentunya housing digunakan untuk meletakkan berbagai komponen
sistem starter. Material nya terbuat dari bahan logam dengan bentuk tabung.
Dari berbagai komponen diatas memang kinerjanya adalah satu kesatuan. Ketika motor atau
mobil di starter maka semua komponen diatas akan bekerja untuk menghasilkan daya ke
poros dari engkol mesin sehingga dapat berputar.
GEJALA YANG SERING TERJADI PADA MOTOR STATER
Kerusakan pada motor starter dapat kita atasi sendiri. Namun sebelumnya anda harus tahu
tentang komponen motor starter beserta fungsinya agar tidak asal dalam mendiagnosis
kerusakan pada motor starter. Diagnosis ini bertujuan untuk mencari sumber kerusakan. Apa
sajakah kerusakan atau gangguan yang ada pada motor starter dan bagaimana cara
mengatasinya ? Simak pembahasan berikut.
A. Motor starter tidak berputar atau tidak bekerja pada saat kunci kontak posisi start
Untuk melakukan pemeriksaan, hidupkan lampu kendaraan. Setelah menghidupkan lampu kita
dapat mengetahui penyebab dari gangguan tersebut.
la lampu tidak menyala, kemungkinan penyebabnya adalah hubungan kabel positif atau kabel
massa terputus, bisa juga baterai kosong. Cara mengatasinya periksa kabel baterai dan terminal
baterai, kencangkan apa bila terdapat mur dan baut yang kendur, ukur tegangan baterai, tegangan
baterai tidak boleh dibawah 12 volt. Jika tegangan baterai kurang dari 12 volt, lakukan pengisian
baterai.
-Lampu menyala, namun ketika distart tiba-tiba lampu mati. Kemungkinan penyebabnya adalah
arus listrik yang mengalir kurang, karena adanya rugi tegangan. Ini terjadi karena oksidasi atau
biasa kita kenal dengan korosi pada soket kabel dan pada sambungan terminal baterai. Cara
mengatasinya bersihkan pool baterai dari kemungkinan korosi dan pastikan hubungan yang baik
antara baterai dengan motor starter.
-Lampu menyala, namun ketika distart lampu menjadi redup. Biasanya kondisi ini terjadi karena
kapasitas baterai telah berkurang. Cara mengatasinya lakukan pengisian baterai.
-Lampu menyala terang. Hubungkan terminal 30 dengan terminal 50 motor starter. Jika motor
starter berputar, maka kemungkinan penyebabnya adalah terputusnya hubungan kabel dari kunci
kontak terminal 50 pada solenoide motor starter. Atau bisa juga terjadi kerusakan pada kunci
kontak. Cara mengatasinya periksalah hubungan kabel, soket-soket starter, dan ganti apabila
terdapat komponen yang rusak.
-Lampu menyala terang. Lepaskan terminal 30 pada solenoide motor starter dan hubungkan
langsung ke terminal coil. Jika motor starter bisa berputar maka kemungkinan kerusakannya
kerusakan adalah pada solenoide motor starter. Cara mengatasi ganti solenoide motor starter dengan
yang baru.

B. Motor starter tidak berputar pada saat kabel dari terminal 30 dihubungkan langsung ke
terminal coil motor starter.

Untuk permasalahan ini, kemungkinan penyebabnya adalah sebagai berikut.


1. Sikat arang atau brush tidak duduk dengan benar sehingga kontak terhadap komutator
tidak baik. Cara mengatasinya bersihkan dan perbaiki dudukan brush
2. Sikat arang aus ( terlalu pendek ). Bila sikat arang sudah aus maka harus dilakukan
penggantian sikat arang.
3. Pegas penekan sikat arang kurang tekanannya sehingga sikat arang kurang rapat terhadap
komutator. Bila ini terjadi tindakan yang harus dilakukan adalah mengganti pegas
penekan sikat arang.
4. Komutator kotor. Bila komutator sudah kotor, lakukan pembersihan pada komutator
karena dapat menghambat aliran listrik.
5. Komutator cacat atau terbakar. Cara mengatasinya lepas komutator kemudian perbaiki,
namun jika sudah parah maka komutator perlu diganti.
6. Kumparan angker rusak atau terjadi hubungan singkat. Cara mengatasinya perbaiki
kumparan angker, jika sudah tidak layak lagi maka ganti angker dengan yang baru.
C. Solenoide starter bekerja ( menarik dan menahan ) tetapi motor starter tidak berputar
atau solenoide menarik, kemudian kembali lagi.

Permasalahan ini dapat kita ketahui penyebabnya seperti berikut.

1. Baterai kosong. Bila baterai kosong lakukan pengecasan baterai, namun jika baterai sudah
rusak maka ganti baterai dengan yang baru.
2. Arus kurang besar karena terjadi korosi pada terminal baterai. Cara mengatasinya bersihkan
terminal baterai dari korosi bisa dengan di lap dengan air hangat atau amplas terminal
baterai kemudian kencangkan pengikatan pool baterai.
3. Dudukan sikat arang kurang baik. Cara mengatasi bersihkan dudukan sikat arang.
4. Sikat arang aus atau terlalu tipis. Pemecahan masalah ini dengan mengganti sikat arang
dengan yang baru sesuai spesifikasinya.
5. Komutator kotor. Bersihkan komutator dari kotoran yang melekat.
6. Kumparan medan atau field coil rusak. Jika ini sudah terjadi maka motor starter harus
diganti.
D. Roda gigi pinion motor starter berputar bebas, motor starter bisa berputar, tetapi fly
wheel tidak berputar.

Penyebab dari kerusakan ini ada 2 yaitu:


1. Roda gigi pinion starter rusak. Bila ini sudah terjadi gantilah roda gigi pinion starter.
2. Roda gigi ring gear pada fly wheel rusak. Cara mengatasinya perbaiki kerusakan gigi pada
ring gear atau ganti fly wheel.
E. Roda gigi pinion tidak bergerak maju pada saat distart.

Jika sobat mengalami gangguan ini pada motor starter, perlu diketahui penyebab dari gangguan
roda gigi motor starter tidak bergerak maju pada saat distart adalah sebagai berikut.
1. Penggerak pinion, gigi ulir memanjang kotor atau rusak. Cara mengatasinya lepas
penggerak pinion, bersihkan jika gigi ulir terdapat kotoran, apabila keadaannya sudah parah
maka perlu dilakukan penggantian.
2. Solenoide starter rusak. Cara mengatasinya ganti solenoide motor starter.
3. Pegas pengembali pinion lemah atau patah. Cara mengatasinya ganti pegas pengembali
pinion.
F. Motor starter berputar terus, pada saat kunci kontak telah dikembalikan ke posisi ON

Jika kunci kontak tetap pada posisi start walaupun kunci kontak telah diputar kembali ke posisi ON
penyebabnya terjadi kerusakan pada solenoide atau starter macet pada fly wheel. Ketika ini terjadi
secepat mungkin matikan mesin dan periksa kerja solenoide, jika memang sudah rusak ganti
solenoide motor starter.

G. Gangguan pada terminal motor starter, pull in coil, dan hold in coil.
1. Terminal 50
Kondisi terminal 50 rusak dapat mengakibatkan suplay tegangan ke solenoide tidak stabil. Hal ini
akan menyebabkan roda pinion bergerak maju dan berputar dengan tidak stabil. Penyelesaiannya
periksa kondisi terminal 50, perbaiki terminal 50 jika rusak

2. Terminal C
Terminal C rusak dapat mengakibatkan suplay arus dari solenoide ke motor starter tidak stabil
ataupun tidak dapat mengalirkan arus listrik sehingga putaran motor starter tidak stabil atau lemah
bahkan juga bisa tidak berputar. Jika hal ini sudah terjadi segera periksa terminal C, lakukan
perbaikan bila terminal C kendor atau rusak.

3. Terminal 30
Terminal 30 bermasalah mengakibatkan motor starter tidak mendapatkan tegangan secara maksimal
dan menyebabkan motor starter berputar lambat. Cara mengatasinya periksa kondisi terminal 30.
Jika kotor dan kendor lakukan pembersihan kemudian kencangkan terminal 30.

4. Pull in coil
Pull in coil mengalami gangguan dapat membuat pinion tidak bergerak maju atau tidak dapat
mendorong pinion gear. Cara mengatasinya yaitu dengan menggunakan ohm meter, periksa
kontinuitas antara terminal 50 dan terminal C. Jika tidak ada kontinuitas ganti switch magnet.

5. Hold in coil
Hold in coil bermasalah dapat mengakibatkan kemagnetan untuk menahan pinion gear saat
terhubung dengan fly wheel berkurang, sehingga belum sempat memutar roda gila pinion gear
sudah kembali mundur. Cara mengatasinya adalah dengan menggunakan ohm meter, periksa
kontinuitas antara terminal 50 dan bodi switch magnet. Jika tidak ada kontinuitas maka switch
magnet perlu diganti.

PRINSIP KERJA SISTEM STATER

Pada saat Ignition Switch OFF


Pada saat Ignition Switch atau Kunci Kontak terputus (OFF) maka seluruh sistem kelistrikan dalam
keadaan mati termasuk sistem starter.

Aliran listrik positif (Warna Merah):


 Baterei + → Fuse → Ignition Switch → X
 Baterei + → kontak besar Starter Relay → X
Tanda X berarti tidak berhubungan dengan apapun.
Pada saat Ignition Switch ON
Pada saat Ignition Switch terhubung (ON) maka beberapa sistem kelistrikan mendapat asupan
listrik dari baterei, termasuk Starter Relay.

Aliran listrik positif (Warna Merah):


 Baterei + → Fuse → Ignition Switch → Lilitan Selenoid Starter Relay → Starter Switch →
X
 Baterei + → Kontak Besar Starter Relay → X
Tanda X berarti tidak berhubungan dengan apapun.
Lilitan selenoid pada Starter Relay juga mendapat asupan listrik dari kunci kontak namun karena
Starter Switch belum terhubung ke negatif/massa baterei maka belum terbentuk sifat kemagnetan
sehingga plat kontak saklar tidak tertarik dan saklar yang besar pun masih dalam keadaan terputus.

Pada saat Starter Switch ON


Pada saat Starter Switch dihubungkan (ON) maka aliran listrik dari selenoid akan diteruskan ke
massa dan terbentuklah sifat kemagnetan pada selenoid.

Aliran listrik positif (Warna Merah):


 Baterei + → Fuse → Ignition Switch → Lilitan Selenoid Starter Relay → Starter Switch →
Massa
 Baterei + → Kontak Besar Starter Relay → Starter Motor → Massa
Ada dua kejadian saat Starter Switch dalam kondisi terhubung, yaitu:
 Terbentuknya kemagnetan pada lilitan selenoid. Sifat kemagnetan tersebut digunakan untuk
menarik plat kontak besar diatasnya yang berfungsi untuk menghubungkan aliran tegangan
dari baterei menuju Starter Motor. Sifat kemagnetan terbentuk karena Starter Switch pada
awalnya sudah mendapat tegangan dari positif baterei dan sedang menunggu tegangan
negatif atau massa baterei. Ketika Starter Switch dihubungkan, selenoid mendapat asupan
tegangan positif dan negatif maka terbentuklah sifat kemagnetan pada lilitan selenoid.
 Ketika plat kontak tertarik oleh sifat kemagnetan yang terbentuk pada selenoid maka
tegangan dari positif baterei akan mengalir menuju Starter Motor. Starter Motor mendapat
asupan tegangan positif dan negatif baterei maka terjadi transformasi energi listrik menjadi
energi mekanik. Energi putaran yang terbentuk pada Starter Motor digunakan untuk
menggerakkan poros engkol.

Kesimpulan
Kenapa wiring sistem starter harus menggunakan Starter Relay atau Magnetic Switch? Starter
Relay digunakan pada wiring sistem starter motor listrik karena alasan sebagai berikut:
 Mencegah terjadinya drop (penurunan) tegangan. Dengan menggunakan Starter Relay maka
jarak antara baterei dengan starter motor menjadi lebih dekat sehingga rugi tegangan akibat
tahanan (resistansi) kabel akan semakin kecil.
 Jika tidak menggunakan Relay Starter maka dibutuhkan kontak saklar berukuran besar dan
hal ini tentu tidak memungkinkan untuk ditempatkan pada kemudi agar dekat dengan jari
tangan.
 Lebih hemat biaya. Motor Starter membutuhkan energi yang besar maka dibutuhkan kabel
penghubung yang besar pula. Tanpa Starter Relay maka kabel yang dibutuhkan akan lebih
panjang dan mahal.
TEST KOMPRESI

Pada bagian ini akan dibahas cara membongkar sistem stater serta memeriksa dan menguji sistem
stater.

CARA MEMBONGKAR, MEMERIKSA, DAN MENGUJI MOTOR STARTER

1. Lepas kabel kumparan medan yang terpasang pad terminal C solenoid,


2. Lepas baut utama motor starter
3. Lepas solenoid
4. Lepas sekrup dari ujung rumah belakang
5. Lepas tutup belakang motor
6. Lepas sikat dan pemegang sikat dengan menggunakan tang lancip
7. Keluarkan armature dari rumah motor starter
8. Lepas sekrup dari ujung rumah penggerak
9. Lepaskan rumah ujung penggerak
10. Lepaskan kopling starter dari ujung rumah penggerak
11. Keluarkan bola baja dari dalam kopling starter
12. Lepaskan retainer
13. Lepaskan roller dari ujung rumah penggerak
14. Lepas pegas pengembali dari solenoid
PEMERIKSAAN MOTOR STARTER

Pemeriksaan dan perbaikan perlu dilakukan pada motor starter jika terjadi kerusakan atau gangguan
pada motor starter. Pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan pada motor starter reduksi,
planetary maupun konvensional secara umum sama. Pemeriksaan yang harus dilakukan adalah
pemeriksaan pada armature, pemeriksaan pada yoke, pemeriksaan pada sikat dan pemegang sikat
dan pemeriksaan pada kopling starter.
1. Ukur run out atau kelengkungan pada komutator menggunakan v block dan DI (dial
indication). Ganti komutator jika kelengkungannya melebihi standart. Nilai standart = 0.02
mm, limit = 0.05 mm (lihat buku pedoman perbaikan jika jenis atau model starternya
berbeda)
2. Pemeriksaan segmen komutator dari keausan dan ukur kedalaman dari segmen mika dengan
jangka sorong. Nilai standart = 0.7-0.9 mm, limit = 0.2 mm. jika kedalaman segmen ini
lebih kecil dari standart tetapi lebih besar dari limit komutator dapat di bubut dan jika
kurang dari limit ganti komutator
3. Ukur diameter luar komutator. Standart 35 mm, limit 34 mm menggunakan jangka sorong.
jika diameter luar kurang dari limit, ganti komutator (lihat buku pedoman perbaikan jika
jenis atau model starter nya berbeda)
4. Lakukan pengujian dengan glow tester. Pasang armature pada alat tersebut dan dekatkan
bilah gergaji besi disekitar inti armature. Bilah gergaji akan bergetar jika hubungan pendek,
ganti jika ada hubungan arus pendek.
5. Gunakan ohm meter, ukur hubungan antara komutator dengan bodi armature. Jika terdapat
hubungan berarti terjadi hubungan massa, dan ganti armature.
6. Gunakan ohm meter, ukur hubungan antara komutator, lakukan untuk semua komutator.
Semua segmen komutator harus berhubungan, ganti armature jika tidak berhubungan.
7. Gunakan ohm meter, ukur hubungan antara ujung kumparan medan dengan bodi, harus
tidak ada hubungan dan ganti jika berhubungan. Perlu diperhatikan, hal itu berlaku untuk
motor starter tipe seri. Untuk tipe parallel, ujung kumparan medan lainnya biasanya
langsung diklem dengan bodi. Untuk model ini harus ada hubungan
8. Ukur hubungan antara ujung terminal C dan ujung kumparan medan yang berhubungan
dengan sikat. Harus terdapat hubungan. Ganti yoke jika tidak ada hubungan.
9. Ukur panjang sikat dengan jangka sorong. Standart 14.5 mm limit 9.5 mm. ganti sikat jika
kurang dari limit (lihat buku pedoman perbaikan jika jenis atau model starter nya berbeda)
10. Ukur hubungan antara dudukan sikat positif dan plat pemegang sikat. Tidak boleh ada
hubungan, jika terdapat hubungan berarti isolasi rusak. Periksa sikat dari keausan yang
berlebihan , ganti sikat jika ada keausan yang berlebihan.
11. Periksa gigi kopling starter (gigi reduksi) dari keausan atau kerusakan. Putar gigi pinion
searah jarum jam dan pinion harus dapat berputar dengan lembut. Putar pinion dengan arah
yang berlawanan, pinion harus terkunci.
12. Periksa bearing dari keausan dan kerusakan. Ganti jika diperlukan.

PENGUJIAN MOTOR STARTER

Jika terjadi masalah pada sistem starter, maka perlu dilakukan pengecekan dan pengujian motor
starter. Motor starter harus dilepas untuk diuji. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat akan
melakukan pengujian adalah sebagi berikut :
1. Kabel negatif baterai harus dilepas sebelum melepas motor starter
2. Pengujian dengan motor starter dengan menggunakan baterai dilakukan hanya 3 sampai 5
detik untuk menghindari terjadinya terbakarnya kumparan
3. Selalu gunakan buku manual yang sesuai untuk melakukan pengujian
Pengetasan pada motor starter dilakukan sebagai berikut :

Pengetesan Pull in Coil (PIC)


1. Lepas kabel kumparan medan dari terminal C
2. Hubungkan positif baterai ke terminal 50 dan negatif baterai ke terminal C dan bodi
3. Gigi pinion harus bergerak maju, jika tidak bergerak ganti solenoid.
Pengetessan Hold in Coil (HIC)
1. Pada saat gigi pinion maju (seperti pengetesan diatas) lepaskan kabel negatif dari terminal
C.
2. Gigi pinion harus tetap maju, jika gigi pinion kembali ke posisi semula, ganti solenoid
Pengetesan Kembalinya Pinion
1. Lepas kabel negatif dari bodi
2. Gigi pinion harus kembali ke dalam. Jika tidak kembali ganti solenoid.
Pengetesan Motor Starter Tanpa Beban
1. Hubungkan kabel negatif baterai ke bodi motor starter
2. Hubungkan kabel positif baterai ke ampere meter dan kaki ampere meter lainnya ke
terminal 30, kemudian ke terminal 50.
3. Motor starter harus dapat berputar dengan lembut dan gigi pinion bergerak keluar. Lihat
buku petunjuk perbaikan untuk mengetahui berapa arus yang harus mengalir.
Tugas Mandiri
1. Jelaskan bagaimana cara Motor starter tidak berputar atau tidak bekerja pada saat kunci
kontak posisi start ??
2. Jelaskan bagaimana cara pembongkaran motor stater dengan baik dan benar?
3. Jelaskan bagaimana cara mengatasi kerusakan pada komponen sistem stater?

FORUM DISKUSI

Lakukanlah diskusi dengan teman kalian apa dampaknya jika sistem stater tidak
dapat bekerja dengan baik?
Bagaimana cara mengatasi masalah tersebut?
TES-FORMATIF

1. Pilihlah pernyataan dibawah ini yang paling tepat.


a. Motor starter pada Mobil memakai energi listrik DC
b. Motor starter pada Mobil memakai menggunakan listrik AC.
c. Motor starter pada kendaraan beroda empat memakai energi mekanik.
d. Motor starter pada kendaraan beroda empat memakai energy listrik AC dan DC
e. Motor starter pada kendaraan beroda empat memakai energi mekanik dan thermis.

2. Dasar kerja motor starter pada kendaraan beroda empat yaitu :


a. Magnit permguan
b. Magnit sementara
c. Medan kutup
d. Medan magnit
e. Medan magnit AC dan DC.

3. Arus yang mengalir pada motor starter pada kendaraan beroda empat yaitu :
a. Arus bolak balik.
b. Arus AC dan DC.
c. Arus searah.
d. Arus Ac yang berkutup.
e. arus Induksi.

4.Arus listrik terbesar mengalir pada motor starter yaitu :


a. Pada ketika distart putaran rendah.
b. Pada ketika distart putaran menengah.
c. Pada ketika distart putaran Maximum.
d. Pada ketika distart putaran nol (o)
e. Pada ketika start mulai pertama.

5. Bagian mesin yang diputar motor starter yaitu :


a. Poros propeller.
b. Poros engkol.
c. Poros nok.
d. Poros roda
e. Poros transmisi.
6. Jumlah gigi starter pinion 9, dan jumlah gigi ring gear yaitu 115, maka jumlah perbandingan
gigi yaitu :
a. 12,78.
b. 127,8.
c. 1278.
d. 0,1278.
e. 1,278.:

7. Gerakan menyekrup maju pada gigi pinion pada sistem starter pada kendaraan beroda
empat ,hal ini terjadi pada ketika ……………………
a. Motor starter berputar.
b. Motor starter berhenti dari ketika di start.
c. Motor starter ketika bekerja.
d. Motor starter mulai bekerja.
e. Motor starter sehabis bekerja atau sehabis distart.

8. Dibawah ini yaitu bab – bab dari motor starter, kecuali :


a. Gigi pinion.
b. Angker.
c. Slip ring.
d. Sepatu kutub
a. e.Bushing poros.

9. Yang termasuk bab – bab dari motor starter yaitu :


a. Slip ring.
b. Diode penyearah.
c. Kumparan medan.
d. Tahanan depan.
b. e.Kumparan rotor

10. Kumparan hold in coil pada sistem starter bekerja pada ketika :
a. Motor starter sehabis bekerja.
b. Motor starter bekerja.
c. Motor starter tidak bekerja.
d. Motor starter mendapatkan penurunan tegangan sumber dari baterai.
e. Motor starter mulai bekerja..
11.Salah satu laba jenis motor starter jenis reduksi.
a. Momen putar lebih sederhana.
b. Momen putar lebih besar.
c. Momen putar lebih merata.
d. Momen putar lebih kecil.
e. Momen puntir lebih kecil.

12. Kumparan pull in coil pada motor starter bekerja pada ketika :
a. Motor starter tamat bekerja.
b. Motor starter ketika bekerja.
c. Motor starter selama bekerja.
d. Motor starter terjadi gangguan pada gigi pinion bekerjasama dengan ring gear.
e. Motor starter mulai bekerja.

13. Sikat atau brush pada sistem starter dirangkai …………………dengan kumparan angker..
a. seri parallel.
b. Seri.
c. Parallel.
d. d.Seri parallel atau kombinasi.
e. Sejajar.

14. Tenaga,motor starter pada ketika bekerja harus bisa melawan tahanan – tahanan dari
mesin . kecuali :
a. Tekanan kompresi dari mesin.
b. Gaya gesek dari mesin.
c. Oli.
d. Mekanik katup.
e. Bahan bakar dari mesin itu sendiri.

15. untuk menilik kwalitas kumparan dengan masa dari menakutkan motor starter dipakai alat :
a. Dial indicator.
b. Feeler gauge.
c. Growler.
d. Amper meter.
e. Volt meter.
JAWABAN TES FORMATIF

1 A
2 B
3 C
4 E
5 B
6 A
7 D
8 C
9 C
10 B
11 E
12 E
13 A
14 E
15 C
GLOSARIUM

Baterei adalah komponen sumber listrik berarus DC dengan tegangan 12 Volt. Hampir semua
komponen kelistrik pada sepeda motor mengambil energi listrik dari baterei.

Ignition Switch atau Main Switch atau Kunci Kontak adalah sejenis saklar yang digunakan untuk
menghubungkan dan memutuskan rangkaian kelistrikan.

Sekering (Fuse) berfungsi sebagai pembatas arus (pengaman) agar tidak terjadi kelebihan
tegangan yang akan menyebabkan kerusakan pada setiap komponen sistem kelistrikan.

Battery relay switch adalah untuk memutuskan atau menghubungkan negatif battery dengan body
/ chasis, ini disebut negative relay.

Keystartswitch mengaktifkan motor starter dengan cara menyediakan daya ke starter relay dari
battery. Switch tersebut dapat dioperasikan secara langsung dengan menggunakan kunci atau
tombol atau diaktifkan dari jarak jauh dengan menggunakan kunci pengontrol, serta dapat
ditempatkan pada dashboard assembly atau pada kolom kemudi.
DAFTAR PUSTAKA

https://komponenalat-berat.blogspot.com/2017/08/rangkaian-

danfungsi-komponen-sistem.html

https://henduino.github.io/library/ototronik/starter-sepeda-motor/

https://awudoto.blogspot.com/2019/10/kerusakan-motor-starter-dan-

cara-mengatasinya.html

https://syukurkarnamu.blogspot.com/2015/12/cara-membongkar-

memeriksa-dan-menguji.html

https://www.otoflik.com/komponen-motor-starter/

Anda mungkin juga menyukai