Anda di halaman 1dari 14

TEKNIK KENDARAAN RINGAN

MODUL
PEMELIHARAAN / SERVIS KOPLING
DAN KOMPONEN-KOMPONEN
SISTEM PENGOPERASIANNYA

SMK ISLAM BOJONG


JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF
TAHUN AJARAN 2020/2021
i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis mengucapkan kehadirat Allah Subhanahu Wa


Ta'ala atas rahmat dan karuniaNya, sehingga Tim Guru SMK Islam Bojong dapat
menyelesaikan modul ini. Segala usaha dan cara telah ditempuh baik melalui
kebijakan nasional ataupun kebijakan sekolah, untuk meningkatkan kualitas
pendidikan kejuruan. Salah satunya saat ini telah diterapkan pendekatan
kompetensi atau sering dikenal dengan pembelajaran berbasis kompetensi. Untuk
mendukung proses pembelajaran berbasis kompetensi tersebut, maka diperlukan
adanya buku modul. Melalui modul-modul ini, maka kini kecepatan belajar siswa
secara pribadi dapat dipacu lebih cepat.
Modul Pemeliharaan/servis unit kopling dan komponen-komponen sistem
pengoperasiannya menggunakan Pembelajaran Berbasis Kompetensi sebagai
pendekatan untuk mendapatkan keterampilan yang sesuai di tempat kerja.
Pembelajaran Berbasis Kompetensi memfokuskan pada keterampilan seseorang
yang harus dimiliki di tempat kerja.
Fokusnya adalah pada pencapaian keterampilan dan bukan berapa lama
waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya.
Modul pembelajaran ini disusun berdasarkan pada Standar Kompetensi.
Standar Kompetensi adalah pernyataan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
diakui secara nasional yang diperlukan untuk penanganan perbaikan di bidang
otomotif.

Bojong, Agustus 2020


Penyusun

Tim Guru Teknik


SMK Islam Bojong

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
A. DESKRIPSI........................................................................................................................................1
B. SARAN CARA PENGGUNAAN MODUL..............................................................................................1
BAB II PEMBELAJARAN................................................................................................................................2
A. Sistem Pemindah Tenaga................................................................................................................2
B. Kopling............................................................................................................................................2
C. Rangkaian Kopling...........................................................................................................................3
D. Jenis Kopling Ditinjau dari Pegas Penekannya.................................................................................3
1. Kopling Plat Tunggal dengan Pegas Diagfragma..........................................................................4
2. Kopling Plat Tunggal dengan Pegas Koil......................................................................................4
3. Kontruksi Kopling Plat Tunggal Berpegas Diafragma Dan Koil.....................................................4
4. Perbandingan Gaya Diafragma Dengan Koil................................................................................5
E. Jenis Kanvas Kopling Ditinjau dari Bahannya...................................................................................5
1. Kanvas Asbes...............................................................................................................................5
2. Kanvas Keramik...........................................................................................................................6
F. Piringan Kopling ( Disc Plate ).........................................................................................................6
1. Pegas Radial................................................................................................................................7
2. Pegas Aksial.................................................................................................................................7
G. Paku Keling......................................................................................................................................7
H. Sistem Penggerak Kopling...............................................................................................................8
1. Penggerak Kopling Mekanis........................................................................................................8
2. Sistem Penggerak Kopling Hidraulis............................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI

Judul modul ini adalah Pemeliharaan/servis unit Kopling dan komponen-komponen


sistem pengoperasiannya, di dalamnya akan dibahas mengenai fungsi dan cara kerja
kopling, komponen unit kopling, hingga pemeriksaan kerusakan komponen kopling. Hasil
belajar modul ini, diharapkan siswa akan dapat:
1. Menyebutkan peranan dan fungsi kopling pada suatu kendaraan.
2. Mengetahui arti “kopling set” (Clutch Assembly) dan letak kopling pada kendaraan.
3. Memahami cara kerja komponen pengoperasian kopling.
4. Mengidentifiikasi Komponen-komponen utama dari kopling dan komponen
pengoperasiannya.
5. Menjelaskan dan melakukan proses pemeliharaan unit kopling dan komponen-
komponen sistem pengoperasiannya.

B. SARAN CARA PENGGUNAAN MODUL

Peserta didik diharapkan memiliki sikap mandiri dalam belajar, dapat berperan aktif
dan berinteraksi secara optimal dengan guru/tutor. Oleh karena itu langkah kerja berikut
perlu diperhatikan secara baik :
1. Bacalah modul ini secara berurutan dari halaman paling depan sampai halaman paling
belakang. Pahami dengan benar isi dari setiap kegiatan belajar yang ada.
2. Untuk memudahkan anda dalam mempelajari modul ini, maka pelajari terlebih dahulu
tujuan hasil belajar modul ini.
3. Laksanakan semua tugas-tugas yang ada dalam modul ini agar kompetensi anda
berkembang sesuai standar.
4. Sebelum anda dapat menjawab dengan baik latihan dan tugas atau tes yang ada pada
setiap akhir materi, berarti anda belum memperoleh ketuntasan dalam belajar. Ulangi
lagi pembelajarannya sampai tuntas, setelah itu diperbolehkan untuk mempelajari
materi berikutnya.

1
BAB II
PEMBELAJARAN
A. Sistem Pemindah Tenaga

Sistem pemindah tenaga adalah sistem yang berfungsi untuk memindahkan torsi dan
tenaga mesin ke roda penggerak kendaraan untuk memenuhi kebutuhan kendaraan mulai
dari kendaraan mulai bergerak jalan, kendaraan berjalan lambat-cepat dan sampai kendaraan
menjadi berhenti kembali. Sistem pemindah tenaga harus dapat menghasilkan berbagai
kebutuhan torsi dan tenaga roda kendaraan, sehingga kendaraan dengan kapasitas
muatannya dapat berjalan dengan baik pada berbagai kondisi jalan.

Bagian
Depan
Gambar 2.1 Sistem Pemindah Tenaga
1. Kopling : Menghubung dan memutus putaran / tenaga motor ke
transmisi.
2. Transmisi : Mengatur perbandingan putaran motor dengan poros
penggerak aksel sehingga menghasilkan momen puntir yang
diinginkan.
3. Poros Penggerak : Meneruskan putaran/tenaga dari transmisi ke penggerak
(Propeller Shaft) aksel dengan sudut yang bervariasi.
4. Penggerak Aksel : Penggerak sudut, untuk memindahkan arah putaran poros
(Gardan/Differensial) penggerak kearah poros aksel. Differensial, untuk
menyeimbangkan putaran kedua roda pada saat belok.
5. Poros Aksel : Meneruskan putaran dari penggerak aksel ke roda.

B. Kopling

Kopling terletak di antara engine dan transmisi yaitu suatu unit penggerak atau system
yang merupakan bagian dari system pemindah dayadengan fungsi untuk memutus dan
menghubungkan putaran dan daya mesin ke unit pemindah tenaga dengan lembut dan cepat.

2
Gambar 2.2 Posisi Kopling
 Syarat-Syarat Kopling
1. Harus dapat memutus dan menghubungkan putaran dari mesin ke transmisi dengan
lembut artinya terjadinya proses pemutusan dan penghubungan adalah secara
bertahap.
2. Harus dapat memindahkan tenaga mesin dengan tanpa selip jika kopling sudah
terhubung penuh, maka antara fly wheel dan plat kopling tidak boleh terjadi slip
sehingga daya dan putaran mesin harus dapat terpindahkan 100%.
3. Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat.
C. Rangkaian Kopling

Kopling (clutch) terdiri dari beberapa bagian seperti diperlihatkan pada gambar di
bawah. Tutup kopling (clutch cover) terikat pada roda panerus (flywheel) mesin oleh
beberapa baut dan berputar bersamasama dengan pelat kopling sesuai dengan kecepatan

mesin.
Gambar 2.3 Penampang Rakitan Kopling Gambar 2.4 Rangkaian Kopling
D. Jenis Kopling Ditinjau dari Pegas Penekannya

Selama tutup kopling (clutch Cover) terikat pada roda penerus (flywheel) mesin dan
berputar bersama-sama dengan putaran mesin, mesin harus dalam keadaan seimbang untuk
menghasilkan putaran yang balance, selain itu juga harus mempunyai kemampuan
memindahkan panas dari hubungan kopling.
Tutup kopling dibagi menjadi dua tipe, dan ini tergantung pada tipe pegas yang
digunakan untuk menekan pelat penekan (pressure plate) terhadap pelat kopling (clutch
disc) : dengan menggunakan pegas diaphragma dan dengan pegas coil.
Dewasa ini tutup kopling tipe pegas diaphragma lebih banyak digunakan, tipe pegas
coil ini banyak digunakan pada kendaraan niaga berat.

3
Gambar 2.5 Kopling Tipe Pegas

Gambar 2.6 Kopling Tipe Diaphragma

1. Kopling Plat Tunggal dengan Pegas Diagfragma

 Gaya penekan pada pedal kopling lebih ringan


 Penekan terhadap plat kopling lebih merata
 Banyak digunakan dewasa ini

 Catatan :
Bantalan tekan harus selalu bekerja dengan
baik

2. Kopling Plat Tunggal dengan Pegas Koil

 Gaya penekan pada pedal kopling terlalu besar


 Konstruksi rumit dan terlalu mahal
 Penekan tidak merata, jika salah satu lengan
penekan rusak
 Konstruksi ini tidak diproduksi lagi
( untuk mobil kecil )

3. Kontruksi Kopling Plat Tunggal Berpegas Diafragma Dan Koil

1. Tuas pembebas 6. Roda gaya


2. Bantalan tekan 7. Poros engkol
3. Pegas kopling 8. Plat kopling
4. Plat tekan 9. Poros kopling

4
5. Unit penekan 10. Rumah kopling

4. Perbandingan Gaya Diafragma Dengan Koil

a. = Posisi plat penekan dengan plat kopling yang sudah aus pada batas limit
b. = Posisi plat penekan dengan plat kopling baru
c. = Posisi plat penekan saat pedal kopling diinjak penuh
d. = Tekanan normal plat penekan pada saat kopling terhubung

Kesimpulan
 Tekanan plat penekan dengan pegas diafragma lebih besar dibanding dengan
menggunakan pegas koil pada keadaan kanvas kopling aus / menipis
 Tekanan plat penekan untuk kedua pegas sama, jika kanvas plat kopling masih
baru
 Gaya yang diberikan untuk membebaskan kopling dengan pegas koil lebih besar
dibanding yang menggunakan pegas diafragma
Keuntungan
Untuk plat kopling tunggal dengan pegas diafragma

 Tekanan plat penekan selalu normal pada perubahan tebal kanvas


 Tekanan pedal pada saat membebaskan kopling lebih kecil dibanding kopling
dengan pegas koil
 Penekan lebih merata terhadap kanvas kopling

E. Komponen Unit Kopling


Komponen konstruksi utama sebuah unit kopling gesek adalah :
1. Piringan Kopling ( Disc Plate )
Pelat kopling (clutch disc) diperlukan untuk dapat memindahkan tenaga dengan
lembut tanpa terjadi slip. Pelat kopling dibuat sedemikian rupa. agar pada saat tenaga harus
dibebaskan. kopling dapat bekerja dengan sempurna dan cepat.

5
Gambar 2.7 Komponen Plat Kopling
Pelat kopling terdiri dari facing (bagian yang bergesekan).semacambahan gesek (friction
material) yang dikeling disekeliling plat pada kedua permukaannya dan hub yang terletak
dibagian tengahnya. yang menerima perkaitan dengan input shaft transmisi.
Gambar 2.8 Penampang Plat Kopling

Hub diletakkan diantara pelat-pelat dan dibuat sedemikianrupa agar dapat bergerak sedikit
dalam arah dari putaran melalui peredam (pegas coil atau karat). Bentuk ini bekerja untuk
mengurangi kejutan pada saat tenaga dihubungkan.
Gambar 2.9 Bagian Plat Kopling

Bagian-bagian plat kopling meliputi :


 Clutch Hub
Berfungsi sebagai tempat perkaitan unit plat kopling dengan input shaft transmisi yang
memungkinkan unit plat kopling dapat bergerak sedikit maju dan mundur.
 Disc Plate
Berfungsi sebagai rangka utama dari unit plat kopling untuk menahan beban kerja.
 Torsion Dumper
Berfungsi untuk meredam hentakan/ puntiran saat kopling mulai
menghubungkan/meneruskan putaran dan pada saat akselerasi maupun deselerasi
 Kampas Kopling/ Facing
Berfungsi untuk memperbesar gesekan, sehingga effisiensi pemindahan tenaga dan
daya mesin optimal.
 Cushion Plate
Berfungsi untuk dudukan facing atau kampas kopling serta memperhalus kerja kopling.
 Paku Keling/ Rivet
Berfungsi untuk menyatukan kampas kopling dan cushion plate serta menyatukan
cushion plate dan disc plate.
Berikut ini beberapa penjelasan lebih lanjut mengenai bagian plat kopling :
a). Kanvas (facing)
Jenis Kanvas Kopling Ditinjau dari Bahannya
6
(1). Kanvas Asbes

Bahan Kanvas : Paduan asbes dengan logam


Persyaratan :  Tahan terhadap panas
 Dapat menyerap panas
 Tahan terhadap gesekan
Penggunaan : Kendaraan pada umumnya yang bertugas ringan dan
sedang
Contoh : Kendaraan penumpang dan barang
Alur – alur kanvas  Menampung kotoran debu yang terdapat pada roda
berguna : gaya dan plat tekan
 Sebagai ventilator

(2). Kanvas Keramik

Bahan Kanvas : Paduan keramik dengan logam


Persyaratan :  Tahan terhadap panas yang tinggi
 Tahan terhadap gesekan yang tinggi
Penggunaan : Kendaraan bertugas berat
Contoh : Traktor (Boldozer)
Catatan :  Jarang digunakan
 Harganya mahal

b). Pegas (Torsion Damper)


Pada piringan kopling terdapat 2 macam pegas
(1). Pegas Radial

Persyaratan :  Mampu memegas dengan baik


 Elastisitas harus tinggi (untuk bahan karet)
 Mampu menerima gaya lingkaran
Kegunaan : Meredam getaran/kejutan saat kopling mulaiterhubung

7
sehingga kopling dapat terhubungdengan lembut
Pemasangan : Diantara plat yang duduk pada porosdan plat Pemegang
kanvas

(2). Pegas Aksial

Konstruksi :  A = Plat bentuk E


 B = Plat bentuk W
Persyaratan : Mampu memegas di antara kedua kanvas yang di keling
Kegunaan : Untuk meneruskan tekanan plat penekan terhadap kedua
plat secara perlahanlahansehingga kopling dapat
terhubung dengan lembut
Penggunaan : Pada kendaraan kendaraan-kendaraan penumpang
( Sedan, dan lain – lain )

c). Paku Keling

Persyaratan :  Mampu menahan gaya lingkaran


 Bahan lebih lunakdari plat tekan maupun roda gaya
Kegunaan :  Mengklem antara plat piringan kopling dengan pegas
aksial

8
 Memegang antara kanvas kopling dan plat dengan
pegas aksial

2. Plat Penekan
Berfungsi untuk menekan plat kopling terhadap fly wheel dengan adanya tekanan
pegas penekan.

Gambar 2.10 Penampang Plat Kopling

3. Pegas Penekan
Berfungsi untuk memberikan gaya tekan kepada plat penekan

F. Sistem Penggerak Kopling


Ada dua tipe kopling. dan dibedakan dari cara bekerjanya : Kopling hidraulis dan kopling
mekanis yang menggunakan kabel
1. Penggerak Kopling Mekanis
Kopling mekanis (mechanical clutch) terdiri dari bagian-bagian seperti diperlihatkan
pada gambar di bawah. Pada tipe kopling Ini. perpindahan pedal kopling diteruskan ke
body kopling secara langsung oleh kabel

1. Pedal kopling
2. Kabel kopling
3. Penghantar kabel
4. Tuas pembebas
5. Bantalan tekan
6. Pegas diafragma
7. Rumah kopling
8. Pegas pengendali pedal

A = Penyetel tinggi pedal kopling


B = Penyetel kebebasan tuas pembebas
kopling

5. Sistem Penggerak Kopling Hidraulis


Konstruksi kopling hidraulis (hydraulic clutch) seperti pada gambar di bawah. Pada
tipe kopling Ini, pergerakan pedal kopling dirubah oleh master silinder menjadi tekanan
hidraulis kemudian diteruskan ka garpu pembebas kopling (clutch release fork) melalui
sillnder pembebas (release cylinder).
Pada kopling tipe Ini. pengemudl tidak terganggu oleh bunyi getaran mesin dan
kopling mudah digerakkan.

9
1. Pedal kopling
2. Master silinder kopling
3. Pipa tekanan fleksibel
4. Pipa tekan baku
5. Silinder kopling
6. Tuas pembebas
7. Bantalan tekan
8. Pegas Diafragma
9. Rumah kopling
10. Pegas pengembali pedal kopling
11. Pegas pengembali tuas pembebas
12. Tuas master silinder/push rod

A = Penyetel kebebasan tuas pendorong


master kopling
B = Penyetel kebebasan tuas pembebas
C = Penyetel tinggi pedal

G. Master Silinder Kopling


Master silinder kopling (clutch master cylinder) terdiri dari resarvoir, piston, cylinder
cup, katup dan lain-lain dan tekanan hidraulis ditimbulkan oleh gerakan piston. Batang
penekan kopling (clutch pushrod) tartarlk ke arah pedal kopling oleh adanya pegas pembalik
pedal (pedal return spring).
Beberapa kendaraan menggunakan master silinder tipe booster.

Gambar 2. Master Silinder Kopling

Gambar 2. Master Silinder dengan Booster

A. Macam – Macam Bantalan Tekan


1. Tipe bola penyudut, mampu menerima beban aksialdan menyudut
10
2. Tipe bola menghadap, hanya mampu menerima beban aksial
3. Tipe graphite (Karbon), tidak diperlukan pelumas

Fungsi Bantalan : Menekan pengungkit + pegas / pegas diafragma kopling.


Tekan
Persyaratan :  Mampu meneruskan tekanan tuas pembebas
 Dapat memutar dalam kondisi menekan

11

Anda mungkin juga menyukai