DI SUSUN OLEH :
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Praktikum
"Drive Train" ini. Saya ucapkan terima kasih kepada ibu Merpatih, M.T selaku dosen
yang telah membimbing selama melakukan pembelajaran dan praktikum. Penyusunan
laporan ini bertujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah drive train di Program Studi
Perawatan dan Perbaikan Mesin Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Samarinda.
Zidan Abu
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan...........................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................................3
LANDASAN TEORI.............................................................................................................................3
A. Power Train...................................................................................................................................3
B. Komponen Power Train................................................................................................................4
C. Kopling...........................................................................................................................................4
D. Propeller Shaft...............................................................................................................................4
E. Transmisi........................................................................................................................................5
F. Differential.....................................................................................................................................5
G. Axel Shaft.......................................................................................................................................5
BAB III.......................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN PRAKTIKUM...............................................................................................................6
A. Kopling...........................................................................................................................................6
B. Transmisi Manual..........................................................................................................................8
C. Propeller Shaft.............................................................................................................................15
D. Differential...................................................................................................................................16
E. Axle Shaft.....................................................................................................................................21
BAB IV.....................................................................................................................................................23
KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................................................23
A. KESIMPULAN...............................................................................................................................23
B. SARAN.............................................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA………………………………………...……………………..……………………23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kendaraan merupakan hal yang jarang ditemui pada zaman dahulu. Tetapi
berbeda dengan era globalisasi sekarang ini. Kendaraan banyak ditemui di lingkungan
masyarakat luas bahkan kendaraan kini sudah menjadi barang pokok bagi kehidupan
sosial. Bagaimana tidak, dengan kendaraan seseorang dapat menempuh perjalanan
dengan jarak yang tidak mampu ditempu dengan berjalan kaki. Melihat banyaknya
kepentingan kehidupan sosial maka banyak pula kendaraan yang telah digunakan
masyarakat. Meski sudah banyak kendaraan yang digunakan masyarakat, tetapi banyak
yang tidak mengetahui tentang kondisi ataupun system kerja didalam engine tersebut.
Satu system dalam kendaraan yang terpenting adalah sytem powertrain yang
merupakan salah satu system pada kendaraan yang tidak banyak diketahui para pengguna
kendaraan. Dari hal itu kami selakku mahasiswa melakukan praktikum pembongkaran
system powertrain sekaligus mengetahui secara langsung system kerja dari tiap
komponen serta dapat memperhitungkan keausan komponen tersebut.
B. Tujuan Penulisan
1. Mampu dan mengetahui fungsi powertrain.
2. Mengetahui cara kerja dari sistem powertrain.
3. Mengetahui jenis-jenis dari sistem powertrain.
4. Untuk mengetahui cara kerja komponen yang ada pada power train.
5. Untuk mengetahui cara pembongkaran serta pemasangan yang baik serta mengetahui
komponen yang masih dapat digunakan atau tidak.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Power Train
Power train adalah sistem pada mbil yang mengatur transfer tenaga dari mesin ke
roda. Tiap mobil memiliki desain yang berbeda dalam meletakkan mesin, ataupun
menggerakkan rodanya. Ada mobil yang meletakkan mesinnya di depan, ada juga yang
meletakkan mesinnya di tengah ataupun dibagian belakang mobil. Bukan hanya
meletakkan mesinnya tapi roda mana yang diputar oleh mesin pun berbeda. Ada mobil
yang memutar roda belakangnya, dan ada yang memutar roda depannya, serta ada juga
yang memutar roda depan dan roda belakangnya. Yang dimaksud memutar roda disini
adalah tenaga mesin tranfer ke roda mana? Jadi bukan roda yang berputar. Pada saat jalan
semua roda berputar, tapi tak semua yang digerakkan oleh mesin. Pengelompokkan tipe
power train:
1. Front enggine Front drive (FF), adalah mesin berada di bagian depan mobil, dan
roda depan yang digerakkan oleh mesin. Jadi roda belakang hanya ikut berputar saja
alias tidak mendapat tenaga langsung dari mesin.
2. Front engune Rear drive (FR), adalah mesin berada di bagian depan mobil, dan
rod belakang yang di gerakkan oleh mesin. Ini berkebalikan dengan tipe FF, roda
depan tidak dapat tenaga dari mesin.
3. Rear engine Rear drive (RR), adalah mesin berada di bagan belakang mobil, dan
roda belakang yang digerakkan oleh mesin. Jadi roda depan tidak mendapat tenaga
langsung dari mesin. Tipe ini hampir sama dengan tipe FR, hanya letak mesinnya
yang di belakang.
4. 4 Wheel Drive (4WD), artinya baik roda belakang atau roda depan sama-sama
mendapat tenaga langsung dari mesin. Roda depan ada 2 dan roda belakang ada2,
maka disebut 4 roda. Mobil yang biasa menggunakan tipe ini adalah Jeep, yang
biasanya digunakan untuk medan yang berlumpur.
C. Kopling
Kopling adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan dua poros pada kedua
ujungnya dengan tujuan untuk mentransmisikan daya mekanis. Kopling biasanya tidak
mengizinkan pemisahan antara dua poros ketika beroperasi, namun saat ini ada kopling
dengan torsi yang dibatasi sehingga dapat slip atau terputus ketika batas torsi dilewati.
Kopling (clutch) terletak di antara engine dan ttransmisi. Kopling berfungsi untuk
memutus dan menghubungkan putaran engine melalui Fly Wheel ke Transmisi secara
halus melalui kerja oedal selama perkaitan roda gigi.
D. Propeller Shaft
Propeller shaft yaitu salah satu sistem pemindahan tenaga yang berfungsi untuk
meneruskan putaran daya dari engine menuju ke diferential dengan variasi perubahan
sudut yang selalu terjadi pada poros terdebut pada saat memindahkan putaran dan
daya.Pada kendaraan tipe Front engine Rear drive (FR), dan FWD/AWD (Four wheel
drive), untuk memindahkan tenaga engine dari transmisi ke differensial, diperlukan
propeller shaft.Panjang pendeknya ropeller shaft tergantung dari panjang kendaraan. Pada
kendaraan yanng panjang, propeller dibagi menjadi beberapa bagian untuk menjamin
supaya tetap dapat bekerja dengan baik.
E. Transmisi
Transmisi umumnya terepasang pada chasis frame, differensial dan sumbu
belakang (rear axel), disangga oleh suspensi yang sejajar dengan roda belakang. Oleh
sebab itu posisi differensial terhadap transmisi selalu berubah-ubah pada saat kendaraan
berjalan, sesuai dengan permukaan jalan dan ukuran beban; propeller sahaft dibuat
sedemikian rupa agar dapat memindahkan tenaga dari transmisi ke differensial dengan
lembut tanpa dipengaruhi akibat adanya perubahan-perubahan tadi. Untuk tujuan ini
universal joint dipasang pada setiap propeller shaft, fungsinya untuk menyerap perubahan
sudut dari suspensi, selain itu sleeve yoke bersatu untuk menyerap perubahan antara
transmisi dan diffferential.
F. Differential
Fungsi utama untk membedakan putaran rod kiri dan kanan pada saat membelok.
Hal ni dimaksudkan agar tidak terjadi slip pada roda dan tidak tergelincir, selain itu
fungsi lain dari differential adalah merubah putaran engine menjadi gerak maju mundur.
G. Axel Shaft
Axel shaft atau poros penggerak roda adalah salah satu komponen sistem
pemindah tenaga, merupakan poros penggerak roda-roda dimana roda-roda dipasang
pada axel shaft sehingga beban roda ditumpu oleh axel shaft. Axel shaft berfungsi untuk
meneruskan tenaga tenaga gerak dari differetnial dari differential ke roda-roda.
BAB III
PEMBAHASAN PRAKTIKUM
A. Kopling
a. Tool box
b. Dial gauge indicator
c. Vernier caliper
d. Feeler gauge
e. Tang snap ring
a. Dengan SST(09305-00010) lepaskan shift lever, caranya tekan SST pada bagian
bawah shift lever, putar SST tersebut dan lepaskan shift lever.
b. Dengan kunci 12 mm lepaaskan propeller shaft, sebelum melepas berilah tanda pada
universal joint dan companion flange differential.
c. Tarik propeller shaft kebelakang sampai terlepas keluar dan pasangkan SST (09325-
20010) pada output shaft transmisi untuk mencegah kebocoran oli.
d. Tempatkan sepotong kayu diatas cross member depan agar tidak rusak.
e. Lepaskan cross member transmisi, turunkan dogkrak lalu buka seluruh baut
transmisi terhadap engine. Letakkan transmisi pada meja kerja, bersihkan lantai
dan lepaskan semua peralatan sebelum melakukan pekerjaan selanjutnya.
5. Merakit Transmisi
C. Propeller Shaft
2. Pemeriksaan
a. Kebengkokan propeller shaft menggunakan V-blok dan dial tester indicator ukurlah
run-out poros (kebengkokan).
Run-out max. 0,8 mm.
Hasil pemeriksaan:
b. Keausan dan kekocakan bantalan spider
Putar spider dan pastikan bahwa tidak ada hambatan saat berputar. Periksa juga
kebebasan aksial spider bearing oleh putaran yoke Ketika tertahan poros dengan kuat.
Kebebasan aksial max: 0,05 mm.
Hasil pemeriksaan:
c. Periksa clearance antara universal joint spider danneedle roller bearing
d. Periksa keausan alur-alur sleeve yoke
Lakukan pengeamatan secara visual terhadap kondisi spline. Lakukan pengujian
dengan memasangkan sleeve yoke ke poros lalu putar bolak-balik sleeve yoke dan
Gerakan maju-mundur (axial). Pastikan tidak terjadi kekocakan yang berlebihan
tetapi bisa bergerak maju mundur dengan lancer.
e. Pemeriksaan karet bushing maupun penutup debu pada center bearing.
Lakukan pengamatan terhadap kondisi karet bushing maupun karet penutup debu
pada center bearing.
Hasil pemeriksaan:
D. Differential
2. Pemeriksaan differential
a. Memeriksa keausan pada bevel gear shaft. Jika gear pada bevel gear shaft sudah
aus, sebaiknya diganti.
Hasil pemeriksaan: masih bagus(visual)
b. Memeriksa keausan pada side gear. Jika side gear sudah aus, sebaiknya diganti.
Hasil pemeriksaan: masih bagus(visual)
c. Memeriksa keausan pada drive pinion. Jika drive pinion sudah aus, sebaiknya
diganti.
Hasil pemeriksaan: masih bagus(visual)
d. Memeriksa ketirusan pada spider shaft. Jika shaft pada spider telah bengkok,
sebaiknya segera diganti.
Hasil pemeriksaan: masih bagus(visual)
3. Cara pelepasan
a. Melepas poros-poros roda, yaitu dengan melepas mur penahan poros penggerak aksel
kemudian Tarik keluar poros penggerak aksel dengan palu luncur. Setelah terlepas
lalu periksa gigi pada poros roda.
b. Melepas poros propeller dari differential. Setelah melepas poros roda lalu melepas
poros propeller, yaitu dengan membuat tanda terlebih dahulu pada kedua flens,
kemudian lepas keepat baut dan mur.
c. Melepas differential dari axel housing. Sebelum dilepas harus dikuras dulu, jika
sudah habis kemudian lepas, jika sulit dilepas jangan gunakan obeng atau pahat
karena dapat merusak paking atau permukaan dudukan.
d. Pemeriksaan differential sebelum dibongkar. Bila timbul suara differential, lakukan
pemeriksaan awal berikut, sebelum pembongkaran untuk menentukan penyebab
suara. Kemudian periksa keolengan roda gigi ring. Keolengan maksimum 0,10 mm
(0,0039 in).
4. Cara pembongkaran
a. Lepas flens penyambung dengan menggunakan palu dan pahat, longgarkan mur, lalu
menggunakan SST untuk menahan flens, lepas mur 09330-00021, kemudian gunakan
SST, lepas flens penyambung, SST 09330-00021, Setelah melepas flens
penyambung, kemudian lepas perapat oli dan penahan oli menggunakan SST. Setelah
melepas penahan oli kemudian lepas differential case dan ring gear dari differential
carrier dengan cara buat tanda pada tutup bantalan dan differential carrier, kemudian
lepas dua pengunci mur penyetel, lalu lepas tutup bantalan penyetel. Setelah
differential terlepas, kemudian lepas pinion penggerak dari differential carrier.
b. Melepas ring gear. Lepas baut pengikat ring gear dan plat pengunci, kemudian
buatlah tanda pada ring gear dan differential case, lalu gunakan palu plastic atau
tembaga, pukul ring gear untuk melepaskan dari differential case.
c. Membongkar differential case. Bongkar differential case menggunakan palu dan drip,
keluarkan pen. Lalu lepas poros pinion, dua pinion gear dengan cincin dorong.
5. Cara merakit
a. Merakit differential case
Pasang cincin dorong yang tepat pada roda gigi samping. Mengikuti petunjuk berikut
ini. Pilihlah cincin dorong yang dapat memberikan backlash spesifikasi. Pilihlah
cincin dengan ketebalan yang sama kedua sisinya. Kemudian memasang planetary
gear kedalam differential case.
b. Memasang pen menggunakan palu dan drip
Pasang pen masuk pada bak differential dan lubang poros pinion. Tarik lubang pada
bak differential.
c. Memasang ring gear padaa differential case
Sebelum memasang ring gear, terlebih dahulu bersihkan permukaan kotak pada
differential case, kemudian panaskan ring gear pada 100 derajat celcius(212 derajat
Fahrenheit) didalam pemanas oli, setelah itu bersihkan permukaan kotak pada ring
gear dengan bahan pembersih. Kemudian segera pasangkan ring gear pada
differential case. Tepatkan tanda pada ring gear dan differential case, oleskan oli pada
baut pengikat ring gear. Kemudian pasang plat pengunci dan baut pengikat.
Kencangkat baut dengan merata, sedikit demi sedikit, dengan momen 985 kg-cm. lalu
dengan menggunakan palu dan drip, Tarik plat pengunci.
d. Memasang flens penyambung
Pasang flens penyambung dengan oleskan grease MP pada ulir mur yang baru,
menggunakan SST untuk menahan flens. Kekencangan mur, SST 09330-00021.
e. Memasang differential case dan ring gear pada differential carrier
Pasang luncuran luar bantalan pada masing-masing bantalan, dan pastikan luncuran
luar tidak teertukar antara kiri dan kanan.
f. Memasang mur penyetel
Pasang mur penyetel pada masing-masing carrier, dan pastikan ulir terkait dengan
benar.
g. Memasang tutup bantalan
Tempatkan tanda pada tutup bantalan dan carier, kemudian pasang kedua baut tutup
bantalan, dan atau tiga ulir, dan tekan tekan tutup bantalan menggunakan tangan.
h. Mengencangkan ring penyetel
Kencangkan ring penyetel kiri dan kanan sampai mendapatkan posisi yang diinginkan
atau menyetel gesekan antara ring gear dan pinion gear sampai baik dan benar.
Kemudian kencangkan baut tutup bantalan.
E. Axle Shaft
A. KESIMPULAN
Suatu kendaraan membutuhkan pengoperasian serta perawatan yang sesuai
dengan standart operational procedur yang ada. Oleh karena itu penting dalam
mengetahuinya guna pemakaian dan perawatan pada kendaraan. Kami selaku Mahasiswa
Jurusan Teknik Mesin yang berperan aktif dalam masyarakat memiliki tanggung jawab
dalam hal pemahaman engine baik dalam pengoperasian, system kerja, hingga dalam hal
perbaikan. Salah satu system dalam kendaraan yang terpenting adalah system powertrain
yang merupkan salah satu system pada kendaraan yang tidak banyak diketahui para
pengguna kendaraan. Dilihat dari pentingnya sistem ini maka perlu adanya suatu
perawatan dan perbaikan dalam sistem, karena apabila salah satu komponen dalam sistem
ini tidak dengan bekerja dengan baik, maka komponen yang lainna pun akan tidak baik,
karena sangat berhubungannya satu komponen dengan yang lainnya. Dengan adanya
praktikum ini, diharapkan kita bias memahami dan mengetahui tentang bagaimana jenis,
fungsi dan cara kerja dalam sistem powertrain. Sehingga kerusakan yang ada, dapat
diperbaiki.
B. SARAN
1. Perlu ditingkatkan efisiensi dan efektifitas kerja sehingga diharapkan dapat
berpengaruh dalam menyelesaikan tugas secara maksimal.
2. Perlu pembaruan alat – alat praktik di laboratorium mekanik, demi memaksimalkan
kegiatan paktik agar dapat terselesaikan dengan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?
q=transmisi&oq=&aqs=chrome.2.69i58j0i66i67i308i362i524l12j46i67i199i308i362i465i524
j0i66i67i308i362i524.-1j0j9&client=ms-android-oppo-rev1&sourceid=chrome-
mobile&ie=UTF-8
https://www.google.com/search?q=kopling&client=ms-android-oppo-
rev1&prmd=ismvn&sxsrf=ALiCzsYVS5rR_1TlRfCx5nSEDMucyxkHrA:1669035468602&s
ource=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwiOr-
TRqb_7AhUUCbcAHVRMCS4Q_AUoAXoECAIQAQ&biw=360&bih=664&dpr=3
https://www.google.com/search?
q=transmisi&oq=&aqs=chrome.2.69i58j0i66i67i308i362i524l12j46i67i199i308i362i465i524
j0i66i67i308i362i524.-1j0j9&client=ms-android-oppo-rev1&sourceid=chrome-
mobile&ie=UTF-8