Anda di halaman 1dari 20

SISTEM PEMINDAH DAYA

PADA KENDARAAN RINGAN

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Bahasa Indonesia
yang dibina oleh bapak Dr. Didin Widyartono, S.S., S.Pd., M.Pd

Oleh
Hengki Am Syaifudin
180513626523

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
Oktober 2018

i
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Masalah atau Topik Bahasan .............................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................. 2
1.4 Manfaat Penulisan ............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3
2.1 Pengertian Sistem Pemindah Tenaga .................................................. 3
2.2 Kopling................................................................................................ 4
2.3 Transmisi ............................................................................................. 7
2.4 Poros Propeler ................................................................................... 10
2.5 Gardan ............................................................................................... 11
2.6 Poros Gandar ..................................................................................... 12
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 14
3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 14
3.2 Saran .................................................................................................. 14
DAFTAR RUJUKAN ......................................................................................... 15

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Mesin Depan Penggerak Roda Depan ................................................. 3


Gambar 2. Mesin Depan Penggerak Roda Belakang ............................................ 3
Gambar 3. Mesin Tengah Penggerak Roda Belakang .......................................... 4
Gambar 4. Mesin Belakang Penggerak Roda Belakang ....................................... 4
Gambar 5. Penggerak Empat Roda/Semua Roda .................................................. 4
Gambar 6. Prinsip Kerja Kopling ......................................................................... 5
Gambar 7. Transmisi ............................................................................................. 7
Gambar 8. Prinsip Kerja Transmisi....................................................................... 7
Gambar 9. Poros Propeler ................................................................................... 10
Gambar 10. Gardan ............................................................................................. 11
Gambar 11. Prinsip Kerja Gardan ....................................................................... 12
Gambar 12. Poros Gandar ................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

Pada bab ini menyajikan (1) Latar Belakang (2) Masalah atau Topik
Bahasan (3) Tujuan Penulisan (4) Manfaat Penulisan. Berikut ini penjelasannya.

1.1 Latar Belakang


Dunia otomotif adalah salah satu bidang yang sangat menarik untuk
dipelajari, khususnya pada kendaraan ringan atau mobil. Hal tersebut mendorong
manusia untuk selalu menambah wawasan dan pengetahuannya di bidang otomotif.
Perkembangan teknologi di bidang otomotif sagatlah pesat, terbukti dengan
banyaknya inovasi dan kreasi yang muncul membuat suatu kendaraan dengan
kualitas dan performa yang lebih baik.
Kualitas suatu kendaraan tidak terdapat pada sistem mesin saja, melainkan
pada sistem pemidah daya juga menjadi faktor yang memengaruhi performa
kendaraan.
Putaran atau tenaga yang dihasilkan oleh hasil pembakaran campuran bahan
bakar dengan udara di sistem mesin akan disalurkan ke roda—roda kendaraan
melalui sistem pemindah daya. Sistem pemindah daya sendiri terdiri dari: kopling,
transmisi, poros propeler, gardan, dan poros gandar.
Secara umum fungsi dari sistem pemindah daya sendiri dapat dijabarkan
berdasarkan komponen atau dari bagian—bagiannya. Komponen sistem pemindah
tenaga pada kendaraan yang pertama adalah komponen kopling, menurut
Setiawan (2017) fungsi kopling kendaraan yaitu untuk menghubungkan dan
memutuskan putaran mesin ke transmisi dengan lembut. Komponen yang ke-2
adalah transmisi, menurut Jaeudin (2012) fungsi transmisi yaitu untuk mengatur
kecepatan sesuai dengan beban dan kondisi jalan. Komponen yang ke-3 adalah
poros propeler, menurut Prassetiyo (2013) fungsi poros propeler yaitu untuk
memindahkan atau meneruskan putaran atau tenaga dari transmisi ke gardan.
Komponen yang ke-4 adalah gardan, menurut Suranto (2011) fungsi gardan yaitu
untuk membagi besarnya gaya dan daya antara roda kanan dan kiri serta
memberikan kebebasan gerak poros roda belakang dalam bentuk putaran yang

1
2

berbeda. Komponen yang ke-5 adalah poros gandar, menurut Wusqo (2017) fungsi
poros gandar yaitu meneruskan tenaga atau putaran dari gardan ke roda—roda.

Dari macam—macam bagian pemindah daya tersebut tentunya memiliki


kegunaannya masing—masing, hal tersebut membuat penulis tertarik untuk
mengupas tuntas dan mendalami materi tentang sistem pemindah daya pada
kendaraan ringan atau mobil.

1.2 Masalah atau Topik Bahasan


1. Bagaimana sistem pemindah daya pada kendaraan ringan?
2. Bagaimana fungsi dari masing—masing komponen pemindah daya?
3. Bagaimana cara kerja dari sistem pemindah daya?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Menjelaskan sistem pemindah daya yang ada di kendaraan ringan.
2. Menjelaskan fungsi dari bagian—bagian pemindah daya.
3. Menjelaskan bagaimana cara kerja dari sistem pemindah daya.

1.4 Manfaat Penulisan


1. Bagi Penulis
a. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang sistem pemindah
daya.
b. Memperdalam materi tentang sistem pemindah daya pada kendaraan
ringan.
2. Bagi Pembaca
a. Sebagai sarana informasi bagi pembaca bagaimana sistem pemindah
daya yang ada di kendaraan ringan.
b. Sebagai media pengetahuan atau bahan kajian materi tentang sistem
pemindah daya.
BAB II
PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengertian dan komponen—


komponen pada sistem pemindah daya.

2.1 Pengertian Sistem Pemindah Daya1


Menurut Welim (2015) sistem pemindah daya adalah suatu mekanisme alat
yang memindahkan atau meneruskan tenaga putar dari mesin ke roda—roda.
Menurut Putra (2016) sistem pemindah daya adalah suatu system atau
komponen yang berfungsi meneruskan tenaga dari mesin ke roda kendaraan.
Menurut Arisandi (2017) sistem pemindah daya merupakan suatu sistem
yang meneruskan tenaga putar dari mesin ke gigi akhir. Sistem pemindah daya
sendiri terbagi menjadi lima macam, yaitu:
1. FF (Mesin Depan Penggerak Roda Depan2)
Menurut Suranto (2011) sistem FF adalah kendaraan yang letak mesinnya
di depan dan menggerakkan roda depan.

(auto.howstuffwork.com:2018)
Gambar 1. Mesin Depan Penggerak Roda Depan
2. FR (Mesin Depan Penggerak Roda Belakang3)
Menurut Suranto (2011) sistem FR adalah suatu mekanisme penggerak
kendaraan dengan letak mesin di depan dan menggerakan roda belakang.

(galena.co.id:2018)
Gambar 2. Mesin Depan Penggerak Roda Belakang

1
Power train
2
Front engine front wheel drive
3
Front engine rear wheel drive

3
4

3. MR (Mesin Tengah Penggerak Roda Belakang4)


Menurut Suranto (2011) sistem MR adalah suatu mekanisme penggerak
dengan letak mesin berada di tengah dan menggerakkan roda belakang.

(digitaltrends.com:2018)
Gambar 3. Mesin Tengah Penggerak Roda Belakang
4. RR (Mesin Belakang Penggerak Roda Belakang5)
Menurut Pratapa (2015) sistem RR adalah kendaraan yang letak mesinnya
di belakang dan menggerakkan roda belakang.

(wiwiwand.com:2018)
Gambar 4. Mesin Belakang Penggerak Roda Belakang
5. 4WD/AWD (Penggerak Empat Roda/Semua Roda6)
Menurut Pratapa (2015) sistem 4WD/AWD adalah suatu sistem penggerak
yang memungkinkan ke-4 rodanya menerima tenaga dari mesin secara bersamaan,
atau bisa dikatakan sistem penggerak di ke-4 rodanya.

(Indonesia4wd.com:2018)
Gambar 5. Penggerak Empat Roda/Semua Roda
Di dalam sistem pemindah daya terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
kopling, transmisi, poros propeler, gardan, dan poros gandar.

2.2 Kopling
Menurut Setiawan (2017) kopling adalah suatu komponen yang berfungsi
memutus dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut. Sistem
kopling sangatlah berguna ketika hendak memindahkan kecepatan roda gigi,

4
Mid engine rear wheel drive
5
Rear engine rear wheel drive
6
Four wheel drive/ All wheel drive
5

dengan adanya sistem kopling maka hentakan perpindahaan roda gigi akan diredam
oleh kopling.
a. Prinsip Kerja Kopling
Menurut Setiawan (2017) prinsip kerja kopling dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Ketika pedal kopling diinjak untuk menekan minyak pada silinder master
dan selanjutnya disalurkan ke silinder pembebas. Tekanan tersebut akan
mendorong batang pendorong dan menekan tuas pembebas kemudian menekan
bantalan tekan dan bantalan penekan akan menekan pegas diafragma. pada saat itu
menyebabkan pelat kopling terbebas dan tenaga atau putaran mesin tidak diteruskan
ke transmisi.
Ketika pedal kopling dilepas, maka pedal kopling akan kembali ke posisi
semula karena tarikan pegas pengembali, sehingga plunyer silinder master akan
kembali karena tarikan pegas plunyer yang ada di dalam silinder master. Akibat
tekanannya tidak ada, tuas pembebas akan kembali ke posisi semula dan tidak
menekan bantalan pembebas dan pegas diafragma akibatnya plat kopling kembali
berhimpitan dengan roda gila dan tenaga atau putaran mesin akan diteruskan ke
transmisi.

(otomotifdasar.blogspot.com:2018)
Gambar 6. Prinsip Kerja Kopling
b. Komponen Kopling
 Pelat Kopling
Menurut Rahim (2017) plat kopling adalah komponen yang meneruskan
tenaga mesin dari roda gila ke pelat penekan dan selanjutnya ke poros masuk
transmisi. Pelat kopling dipasang pada alur—alur poros masuk dan terletak antara
roda gila dan pelat penekan, pada kedua permukaan pelatnya dipasangkan kanvas
dengan cara di paku keling.
6

 Tutup Kopling
Menurut Rahim (2017) tutup kopling terpasang pada roda gila oleh
beberapa baut dan berputar bersama dengan pelat kopling sesuai dengan kecepatan
mesin. Tutup kopling berfungsi sebagai tempat utama pada sistem kopling yang
dimana didalamnya terdapat komponen—komponen lainnya yang mendukung
kerja kopling lebih sempurna, selain itu tutup kopling menghimpit pelat kopling
dengan roda gila supaya putaran pelat kopling dengan roda berotasi bersama saat
pedal kopling tidak diinjak.
 Pedal Kopling
Menurut Rahim (2017) pedal kopling berfungsi untuk meningkatkan
momen gaya injak pengemudi sehingga memperingan tenaga yang harus
dikeluarkan dan meneruskan gerakan injakan kaki pengemudi ke silinder master.
 Bantalan Pembebas
Menurut Harahap (2017) bantalan pembebas berfungsi sebagai penerus
tenaga dorongan yang diberikan oleh garpu pembebas menuju ke pegas diafragma
sehingga pelat penekan menjepit atau menekan pelat kopling dengan roda gila.
 Garpu Pembebas
Menurut Rahmanto (2014) garpu pembebas berfungsi menekan atau
mendorong bantalan pembebas sehingga menuju ke pegas diafragma. Garpu
pembebas digerakkan langsung oleh pedal kopling.
 Silinder Pembebas
Menurut Rahmanto (2014) silinder pembebas berfungsi merubah tenaga
hidrolis pengoperasian kopling menjadi tenaga mekanik untuk mendorong garpu
pembebas. Tekanan minyak hidrolis dari silinder master melalui selang fleksibel
masuk ke silinder pembebas dan diteruskan ke melalui batang penekan.
 Silinder Master7
Menurut Rahmanto (2014) silinder master kopling terdiri dari reservoir,
piston, kepala silinder, katup dan lain—lain, dan tekanan hidrolis ditimbulkan oleh
gerakan piston. Batang penekan kopling tertarik ke arah pedal kopling karena

7
Master cylinder
7

adanya pegas pengembali pedal. Silinder pembebas kopling dibagi menjadi dua tipe
yaitu tipe yang dapat di setel8 dan tipe menyetel sendiri9.

2.3 Transmisi
Menurut Putra (2017) transmisi adalah suatu komponen pemindah tenaga
yang dihasilkan mesin dan diteruskan ke poros roda yang memungkinkan
kendaraan bisa berjalan sesuai dengan percepatannya.

(www.bmwblog.com:2018)
Gambar 7. Transmisi
a. Prinsip Kerja
Menurut Agus (2013) transimisi manual bekerja pada prinsip yang
sederhana dengan menggunakan rasio roda gigi. Perbedaan keluar kecepatan dapat
dilakukan dengan cara mengubah rasio roda gigi pada sistem transmisinya.

(www.learnengineering.org:2018)
Gambar 8. Prinsip Kerja Transmisi
Dimana: N = kecepatan putar (rpm)

T = jumlah gigi

b. Macam—macam transmisi
Menurut Refdyni (2017) transmisi manual dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu:

8
Adjustable type
9
Self-adjusting type
8

 Tipe Jala Geser10


Transmisi tipe ini merupakan jenis transmisi manual yang metode
pemindahan gigi dengan cara menggeser langsung roda gigi masuk dan keluarnya.
Transmsi jenis ini jarang digunakan, karena mempunyai beberapa kekurangan,
antara lain sebagai berikut: perpindahan gigi tidak dapat dilakukan secara langsung
atau memerlukan waktu beberapa saat untuk melakukan perpindahan gigi, Hanya
dapat menggunakan salah satu jenis roda gigi, Suara yang kasar saat terjadi
perpindahan gigi.
 Tipe Jala Konstan11
Transmisi tipe ini merupakan jenis transmisi manual yang metode
pemindahan giginya memerlukan bantuan kopling geser agar terjadi perpindahan
tenaga dari poros masuk ke poros keluar. Transmisi jenis ini antara roda gigi masuk
dan keluarnya selalu berkaitan tetapi roda gigi keluar tidak satu poros dengan poros
keluar transmisi. Putaran akan diteruskan ke poros keluar melalui mekanisme
kopling geser, jenis transmisi ini memungkinkan untuk menggunakan roda gigi
lebih dari satu jenis.
 Tipe Jala Sinkron12
Transmisi jenis ini dapat menyamakan putaran antara roda gigi penggerak
dan roda gigi yang digerakkan. Kelebihan yang dimiliki transmisi jenis ini yaitu
pemindahan gigi dapat dilakukan secara langsung tanpa menunggu waktu yang
lama.
c. Komponen—Komponen Transmisi
 Poros Masuk13
Komponen ini merupakan sebuah poros yang bekerja dengan kopling untuk
memutar gigi yang ada di dalam kotak persneling.
 Gigi Transmisi
Komponen ini berfungsi untuk mengubah keluar dari gaya torsi yang
meninggalkan transmisi.

10
Sliding mesh
11
Constant mesh
12
Syncromesh
13
Input shaft
9

 Penyelaras14
Berfungsi untuk memindahkan gigi pada saat mesin mobil sedang berkerja.
 Garpu Penggeser15
Komponen ini berfungsi untuk memindahkan gigi pada porosnya sehingga
gigi akan mudah untuk dipasang atau dipindahkan.
 Tuas Penghubung
Tuas yang menghubungkan antara tuas persneling dengan garpu penggeser.
 Tuas Pemindah Persneling
Merupakan tuas yang bekerja untuk memungkinkan pengemudi kendaraan
dapat memindahkan gigi transmisi bedasarkan kondisi mengemudi.
 Kotak Transmisi
Digunakan sebagai dudukan bantalan transmisi serta poros—poros, dan
sebagai wadah penyimpanan oli.
 Poros Keluar16
Komponen berupa poros yang dapat mentransferkan torsi dari sistem
transmisi ke gigi terakhir.
 Bantalan
Komponen ini berfungsi untuk mengurangi gesekan yang terjadi di antara
permukaan komponen—komponen yang berputar di dalam sebuah sistem
transmisi
 Rumah Tambahan17
Komponen ini berfungsi melindungi poros keluar yang ada di dalam sistem
transmisi dan menahan segel oli belakang serta untuk menyokong dari poros
keluar.
 Alat Pencacah18
Komponen ini berfungsi untuk menghasilkan torsi dari gigi masuk menuju
gigi kecepatan.

14
Syncroniser
15
Shift fork
16
Output shaft
17
Extension housing
18
Counter gear
10

 Gigi Speedometer19
Komponen ini berfungsi sebagai penggerak kabel yang dapat mengukur rpm
kecepatan dari mobil yang dikendarai.

2.4 Poros Propeler


Menurut Prassetiyo (2013) poros propeler adalah salah satu komponen
pemindah daya yang berfungsi untuk memindahkan atau meneruskan tenaga putar
dari transmisi ke gardan.

(www.teknik-otomotif.com:2018)
Gambar 9. Poros Propeler
a. Komponen—Komponen Poros Propeler
Menurut Ningrum (2016) komponen poros propeler dapat dibagi menjadi
berikut:
 Slip Yoke
Komponen ini berfungsi untuk menghubungkan poros keluar transmisi ke
sambungan sambungan universal pada bagian depan.
 Sambungan Universal Depan20
Berfungsi untuk mengikat slip yoke pada poros penggerak.
 Poros Penggerak21
Komponen ini berfungsi untuk meneruskan atau memindahkan tenaga
putar dari sambungan universal depan ke sambungan universal belakang.
 Sambungan Universal Belakang22
Berfungsi untuk melenturkan sambungan yang menghubungkan antara
poros penggerak ke yoke.
 Yoke

19
Speedometer gear
20
Front universal joint
21
Drive shaft
22
Rear universal joint
11

Berfungsi untuk memegang sambungan universal belakang dan


menghubungkan poros propeler ke gardan belakang.
2.5 Gardan
Menurut Pahlawan (2017) gardan adalah suatu komponen pemindah daya
yang berfungsi sebagai penerus daya dari poros propeler ke roda—roda kendaraan
dan membedakan putaran roda kanan dengan roda kiri.

(trukmitsubishi.com:2018)
Gambar 10. Gardan
a. Komponen—Komponen Gardan
Menurut Asriandi (2015) komponen penyusun gardan dapat diklasifikasi
sebagai berikut:
 Penggerak Sayap23
Berfungsi untuk meneruskan putaran atau tenaga dari poros propeler ke gigi
cincin.
 Gigi Cincin24
Berfungsi meneruskan putaran dari sayap penggerak ke kotak gardan.
 Kotak Gardan
Berfungsi sebagai dudukan atau tempatnya gigi sayap, pin sayap dan gigi
samping.
 Gigi Sayap25
Berfungsi untuk membedakan antara putaran roda kiri dan kanan pada saat
kendaraan berbelok.
 Pin Sayap26
Berfungsi mengunci pinion gear pada kotak gardan.
 Gigi Samping27

23
Drive pinion
24
Ring gear
25
Pinion gear
26
Pin pinion
27
Side gear
12

Berfungsi untuk meneruskan putaran dari gardan ke as roda.


 Bantalan
Berfungsi sebagai bantalan.
 Kepala Bantalan
Berfungsi untuk mengunci bantalan dan mengunci kotak gardan ke rumah
gardan.
 Pengatur Mur
Berfungsi menyetel keregangan antara gigi sayap penggerak dengan gigi
cincin.
 Pelat Pengunci
Berfungsi sebagai pelat pengunci baut gigi cincin pada kotak gardan.
 Rumah Gardan
Berfungsi untuk berdiamnya semua komponen gardan.
b. Prinsip Kerja Gardan
Menurut Purbandi (2016) saat kendaraan membelok, jarak tempuh roda
bagian dalam (A) lebih kecil dari jarak tempuh roda bagian luar (B), dengan
demikian roda bagian luar harus berputar lebih cepat dari roda bagian dalam.

(repo.polinpdg.ac.id:2018)
Gambar 11. Prinsip Kerja Gardan
Jika roda—roda berputar dengan putaran yang sama, maka salah satu ban
akan selip, yang akan menyebabkan ban akan cepat aus. Untuk mengatasi tersebut
diperlukan gigi gardan dengan tujuan membedakan putaran roda.

2.6 Poros Gandar28


Menurut Susanto (2010) poros gandar adalah suatu komponen sistem
pemindah daya yang berfungsi memikul seluruh berat kendaraan dan meneruskan
tenaga putar dari gardan ke roda—roda.

28
Axle shaft
13

(iniradzhkhan.blogspot.com:2018)
Gambar 12. Poros Gandar
BAB 3
PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan dari materi—materi di atas dan saran
penulis.

3.1 Kesimpulan
Dari paparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sesuai makalah sistem
pemindah daya adalah suatu mekanisme alat yang memindahkan atau meneruskan
tenaga putar dari mesin ke roda—roda. Performa mesin tidak terdapat pada
mesinnya saja, tetapi pada system pemindah tenaganya juga menjadi pengaruh
apakah kualitas kendaraan tersebut sudah baik atau belum.

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk
itu penulis mengharap pembaca memberikan kritik serta sarannya demi
sempurnanya penyusunaan makalah ini dan untuk kedepannya bisa menjadi lebih
baik lagi.

14
15

DAFTAR RUJUKAN

Agus, S. 2013. Transmisi Manual pada Mobil Kijang. E . journal Politeknik


Harapan Bersama Tegal. Dari
http://ejournal.poltektegal.ac.id/index.php/nozzle/article/view/103. Diakses
pada 13 Oktober 2018.
Arisandi, F. 2017. Troubleshooting Transmission pada Backhoe Loader 428
Caterpillar Mengalami Kerusakan (Gear Can’t Shifting). E. Pustaka1 PNP.
Dari http://repo.polinpdg.ac.id/1973/. Diakses pada 13 Oktober 2018.
Asriandi, H. 2015. Modifikasi Sistem Transmisi pada Mesin Pencacah Plastik
Sistem Crusher dengan Silinder Pemotong Tipe Reel. Dari
http://repo.polinpdg.ac.id/962/1/HendriAsriandi.pdf. Dikses pada 14
Oktober 2018.
Harahap, MR. 2017. Fungsi Kerusakan dan Perbaikan Kopling Kendaraan Ringan.
Buletin Utama Teknik-Universitas Islam Sumatera Utara. Dari
https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/but/article/view/254. Diakses Pada 13
Oktober 2018.
Jaenudin. 2012. Proses Transmisi Manual pada Mobil Kijang KF 40. Dari
http://ejournal.poltektegal.ac.id/index.php/nozzle/article/view/160. Diakses
pada 11 Oktober 2018.
Ningrum, NS. 2016. Analisis Efisiensi dan Efektifitas Performansi Line Machining
Propeller shaft Untuk Produk Flange Menggunakan Metode Overall
Equipment Effectiveness (OEE). Jurnal Optimasi Sistem Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Dari
http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/opsi/article/view/2167. Diakses pada 12
Oktober 2018.
Pahlawan, KR. 2017. Analisis Troubleshooting Gardan Suzuki Katana Spesifikasi
Speed Offroad. Research Repository Universitas Muhamadiyah
Yogyakarta. Dari http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/17563.
Diakses pada 12 Oktober 2018.
Prassetiyo, H. 2013. Model Peningkatan Reliabilitas Produk Kendaraan Bermotor
16

yang Dijual dengan Garansi. Prosiding Seminar Nasional TEKNOIN


Vol.4. Dari http://lib.itenas.ac.id/kti/wp-content/uploads/2014/03/Model-
Peningkatan Reliabilitas – Produk – Kendaraan – Bermotor – yang – Dijual
-Dengan-Garansi.pdf. Diakses pada 11 Oktober 2018.
Pratapa, AS. 2015. Pembuatan Trainer Transmisi Manual 4WD Suzuki Vitara.
[Yogyakarta]: Universitas Gadjah Mada, 2015. Dari
http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?act=view&buku_id=90236&mo
d=peneitian_detail&sub=PenelitianDetail&typ=html. Diakses pada 12
Oktober 2018.
Purbandi, S. 2016. Simulasi Sistem Differensial Gear Pada Kendaraan Roda Empat
E. Pustaka2 PNP. Dari http://repo.polinpdg.ac.id/2078/. Diakses pada 14
Oktober 2018.
Putra, A. 2016. Troubleshooting pad Sistem Transmisi Unit D8R “Low Power In
First Speed Forward and Revers”. E. Pustaka2 PNP. Dari
http://repo.polinpdg.ac.id/2000/. Diakses pada 13 Oktober 2018.
Putra, DK. 2017. Perawatan dan Perbaikan Transmisi Manual Mobil Penggerak
Depan Toyota Starlet. E. Pustaka1 PNP. Dari
http://repo.polinpdg.ac.id/1230/. Diakses pada 13 Oktober 2018.
Rahim, YG. 2017. Pembuatan Alat Simulasi Kopling dengan Sistem Penggerak
Hidrolik. E. Pustaka2 PNP. Dari http://repo.polinpdg.ac.id/2124/. Diakses
pada 13 Oktober 2018.
Rahmanto, RH. 2014. Modifikasi Kopling Jenis Plat Banyak dengan Pemberian
Lubang – lubang pada Plat Baja Untuk Meningkatkan Efektifitas Kerja
Kopling. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 2 No 1, Fakultas Teknik,
Universitas Islam “45” Bekasi. Dari
http://jurnal.unismabekasi.ac.id/index.php/jitm/article/view/733. Diakses
pada 13 Okober 2018.
Refdyni, D. 2017. Perawatan Sistem Transmisi pada Mobil Toyota Fortuner 2TR
FE A340E. E. Pustaka1 PNP. Dari http://repo.polinpdg.ac.id/1944/. Diakses
pada 12 Oktober 2018.
Setiawan, S. 2017. Perawatan dan Perbaikan Kopling Mobil dengan Sistem
17

Penggerak Hidraulik pada Mobil Honda Civic Excellent En SOHC 8 Valve


4 Silinder. E. Pustaka PNP. Dari http://repo.polinpdg.ac.id/2183/. Diakses
pada 11 Oktober 2018.
Suranto, A. 2011. Rekondisi dan Modifikasi Sistem Penggerak, Sistem Rem, dan
Sistem Kemudi Mobil Listrik. Dari https://eprints.uns.ac.id/8099/. Diakses
pada 12 Oktober 2018.
Susanto, E. 2010. Perancangan dan Pembuatan Chasis Mobile Artificial Dryer.
Dari http://eprints.uns.ac.id/117/1/169090709201012221.pdf. Diakses pada
13 Oktober 2018.
Welim, YY. 2015. Pengembangan System Informasi Service Kendaraan pada
Bengkel KFMP. Dari Jurnal SIMETRIS, Vol 6 No 1 April 2015. Dari
http://jurnal.umk.ac.id/index.php/simet/article/view/232/230. Diakses pada
12 Oktober 2018.
Wusqo, U. 2017. Pembuatan Simulasi Transmisi Penggerak Depan Mobil Toyota
Starlet Tipe 2E. E. Pustaka1 PNP. Dari http://repo.polinpdg.ac.id/1302/.
Diakses pada 12 Oktober 2018.

Anda mungkin juga menyukai