MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Bahasa Indonesia
yang dibina oleh bapak Dr. Didin Widyartono, S.S., S.Pd., M.Pd
Oleh
Hengki Am Syaifudin
180513626523
i
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Masalah atau Topik Bahasan .............................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................. 2
1.4 Manfaat Penulisan ............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3
2.1 Pengertian Sistem Pemindah Tenaga .................................................. 3
2.2 Kopling................................................................................................ 4
2.3 Transmisi ............................................................................................. 7
2.4 Poros Propeler ................................................................................... 10
2.5 Gardan ............................................................................................... 11
2.6 Poros Gandar ..................................................................................... 12
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 14
3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 14
3.2 Saran .................................................................................................. 14
DAFTAR RUJUKAN ......................................................................................... 15
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini menyajikan (1) Latar Belakang (2) Masalah atau Topik
Bahasan (3) Tujuan Penulisan (4) Manfaat Penulisan. Berikut ini penjelasannya.
1
2
berbeda. Komponen yang ke-5 adalah poros gandar, menurut Wusqo (2017) fungsi
poros gandar yaitu meneruskan tenaga atau putaran dari gardan ke roda—roda.
(auto.howstuffwork.com:2018)
Gambar 1. Mesin Depan Penggerak Roda Depan
2. FR (Mesin Depan Penggerak Roda Belakang3)
Menurut Suranto (2011) sistem FR adalah suatu mekanisme penggerak
kendaraan dengan letak mesin di depan dan menggerakan roda belakang.
(galena.co.id:2018)
Gambar 2. Mesin Depan Penggerak Roda Belakang
1
Power train
2
Front engine front wheel drive
3
Front engine rear wheel drive
3
4
(digitaltrends.com:2018)
Gambar 3. Mesin Tengah Penggerak Roda Belakang
4. RR (Mesin Belakang Penggerak Roda Belakang5)
Menurut Pratapa (2015) sistem RR adalah kendaraan yang letak mesinnya
di belakang dan menggerakkan roda belakang.
(wiwiwand.com:2018)
Gambar 4. Mesin Belakang Penggerak Roda Belakang
5. 4WD/AWD (Penggerak Empat Roda/Semua Roda6)
Menurut Pratapa (2015) sistem 4WD/AWD adalah suatu sistem penggerak
yang memungkinkan ke-4 rodanya menerima tenaga dari mesin secara bersamaan,
atau bisa dikatakan sistem penggerak di ke-4 rodanya.
(Indonesia4wd.com:2018)
Gambar 5. Penggerak Empat Roda/Semua Roda
Di dalam sistem pemindah daya terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
kopling, transmisi, poros propeler, gardan, dan poros gandar.
2.2 Kopling
Menurut Setiawan (2017) kopling adalah suatu komponen yang berfungsi
memutus dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut. Sistem
kopling sangatlah berguna ketika hendak memindahkan kecepatan roda gigi,
4
Mid engine rear wheel drive
5
Rear engine rear wheel drive
6
Four wheel drive/ All wheel drive
5
dengan adanya sistem kopling maka hentakan perpindahaan roda gigi akan diredam
oleh kopling.
a. Prinsip Kerja Kopling
Menurut Setiawan (2017) prinsip kerja kopling dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Ketika pedal kopling diinjak untuk menekan minyak pada silinder master
dan selanjutnya disalurkan ke silinder pembebas. Tekanan tersebut akan
mendorong batang pendorong dan menekan tuas pembebas kemudian menekan
bantalan tekan dan bantalan penekan akan menekan pegas diafragma. pada saat itu
menyebabkan pelat kopling terbebas dan tenaga atau putaran mesin tidak diteruskan
ke transmisi.
Ketika pedal kopling dilepas, maka pedal kopling akan kembali ke posisi
semula karena tarikan pegas pengembali, sehingga plunyer silinder master akan
kembali karena tarikan pegas plunyer yang ada di dalam silinder master. Akibat
tekanannya tidak ada, tuas pembebas akan kembali ke posisi semula dan tidak
menekan bantalan pembebas dan pegas diafragma akibatnya plat kopling kembali
berhimpitan dengan roda gila dan tenaga atau putaran mesin akan diteruskan ke
transmisi.
(otomotifdasar.blogspot.com:2018)
Gambar 6. Prinsip Kerja Kopling
b. Komponen Kopling
Pelat Kopling
Menurut Rahim (2017) plat kopling adalah komponen yang meneruskan
tenaga mesin dari roda gila ke pelat penekan dan selanjutnya ke poros masuk
transmisi. Pelat kopling dipasang pada alur—alur poros masuk dan terletak antara
roda gila dan pelat penekan, pada kedua permukaan pelatnya dipasangkan kanvas
dengan cara di paku keling.
6
Tutup Kopling
Menurut Rahim (2017) tutup kopling terpasang pada roda gila oleh
beberapa baut dan berputar bersama dengan pelat kopling sesuai dengan kecepatan
mesin. Tutup kopling berfungsi sebagai tempat utama pada sistem kopling yang
dimana didalamnya terdapat komponen—komponen lainnya yang mendukung
kerja kopling lebih sempurna, selain itu tutup kopling menghimpit pelat kopling
dengan roda gila supaya putaran pelat kopling dengan roda berotasi bersama saat
pedal kopling tidak diinjak.
Pedal Kopling
Menurut Rahim (2017) pedal kopling berfungsi untuk meningkatkan
momen gaya injak pengemudi sehingga memperingan tenaga yang harus
dikeluarkan dan meneruskan gerakan injakan kaki pengemudi ke silinder master.
Bantalan Pembebas
Menurut Harahap (2017) bantalan pembebas berfungsi sebagai penerus
tenaga dorongan yang diberikan oleh garpu pembebas menuju ke pegas diafragma
sehingga pelat penekan menjepit atau menekan pelat kopling dengan roda gila.
Garpu Pembebas
Menurut Rahmanto (2014) garpu pembebas berfungsi menekan atau
mendorong bantalan pembebas sehingga menuju ke pegas diafragma. Garpu
pembebas digerakkan langsung oleh pedal kopling.
Silinder Pembebas
Menurut Rahmanto (2014) silinder pembebas berfungsi merubah tenaga
hidrolis pengoperasian kopling menjadi tenaga mekanik untuk mendorong garpu
pembebas. Tekanan minyak hidrolis dari silinder master melalui selang fleksibel
masuk ke silinder pembebas dan diteruskan ke melalui batang penekan.
Silinder Master7
Menurut Rahmanto (2014) silinder master kopling terdiri dari reservoir,
piston, kepala silinder, katup dan lain—lain, dan tekanan hidrolis ditimbulkan oleh
gerakan piston. Batang penekan kopling tertarik ke arah pedal kopling karena
7
Master cylinder
7
adanya pegas pengembali pedal. Silinder pembebas kopling dibagi menjadi dua tipe
yaitu tipe yang dapat di setel8 dan tipe menyetel sendiri9.
2.3 Transmisi
Menurut Putra (2017) transmisi adalah suatu komponen pemindah tenaga
yang dihasilkan mesin dan diteruskan ke poros roda yang memungkinkan
kendaraan bisa berjalan sesuai dengan percepatannya.
(www.bmwblog.com:2018)
Gambar 7. Transmisi
a. Prinsip Kerja
Menurut Agus (2013) transimisi manual bekerja pada prinsip yang
sederhana dengan menggunakan rasio roda gigi. Perbedaan keluar kecepatan dapat
dilakukan dengan cara mengubah rasio roda gigi pada sistem transmisinya.
(www.learnengineering.org:2018)
Gambar 8. Prinsip Kerja Transmisi
Dimana: N = kecepatan putar (rpm)
T = jumlah gigi
b. Macam—macam transmisi
Menurut Refdyni (2017) transmisi manual dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu:
8
Adjustable type
9
Self-adjusting type
8
10
Sliding mesh
11
Constant mesh
12
Syncromesh
13
Input shaft
9
Penyelaras14
Berfungsi untuk memindahkan gigi pada saat mesin mobil sedang berkerja.
Garpu Penggeser15
Komponen ini berfungsi untuk memindahkan gigi pada porosnya sehingga
gigi akan mudah untuk dipasang atau dipindahkan.
Tuas Penghubung
Tuas yang menghubungkan antara tuas persneling dengan garpu penggeser.
Tuas Pemindah Persneling
Merupakan tuas yang bekerja untuk memungkinkan pengemudi kendaraan
dapat memindahkan gigi transmisi bedasarkan kondisi mengemudi.
Kotak Transmisi
Digunakan sebagai dudukan bantalan transmisi serta poros—poros, dan
sebagai wadah penyimpanan oli.
Poros Keluar16
Komponen berupa poros yang dapat mentransferkan torsi dari sistem
transmisi ke gigi terakhir.
Bantalan
Komponen ini berfungsi untuk mengurangi gesekan yang terjadi di antara
permukaan komponen—komponen yang berputar di dalam sebuah sistem
transmisi
Rumah Tambahan17
Komponen ini berfungsi melindungi poros keluar yang ada di dalam sistem
transmisi dan menahan segel oli belakang serta untuk menyokong dari poros
keluar.
Alat Pencacah18
Komponen ini berfungsi untuk menghasilkan torsi dari gigi masuk menuju
gigi kecepatan.
14
Syncroniser
15
Shift fork
16
Output shaft
17
Extension housing
18
Counter gear
10
Gigi Speedometer19
Komponen ini berfungsi sebagai penggerak kabel yang dapat mengukur rpm
kecepatan dari mobil yang dikendarai.
(www.teknik-otomotif.com:2018)
Gambar 9. Poros Propeler
a. Komponen—Komponen Poros Propeler
Menurut Ningrum (2016) komponen poros propeler dapat dibagi menjadi
berikut:
Slip Yoke
Komponen ini berfungsi untuk menghubungkan poros keluar transmisi ke
sambungan sambungan universal pada bagian depan.
Sambungan Universal Depan20
Berfungsi untuk mengikat slip yoke pada poros penggerak.
Poros Penggerak21
Komponen ini berfungsi untuk meneruskan atau memindahkan tenaga
putar dari sambungan universal depan ke sambungan universal belakang.
Sambungan Universal Belakang22
Berfungsi untuk melenturkan sambungan yang menghubungkan antara
poros penggerak ke yoke.
Yoke
19
Speedometer gear
20
Front universal joint
21
Drive shaft
22
Rear universal joint
11
(trukmitsubishi.com:2018)
Gambar 10. Gardan
a. Komponen—Komponen Gardan
Menurut Asriandi (2015) komponen penyusun gardan dapat diklasifikasi
sebagai berikut:
Penggerak Sayap23
Berfungsi untuk meneruskan putaran atau tenaga dari poros propeler ke gigi
cincin.
Gigi Cincin24
Berfungsi meneruskan putaran dari sayap penggerak ke kotak gardan.
Kotak Gardan
Berfungsi sebagai dudukan atau tempatnya gigi sayap, pin sayap dan gigi
samping.
Gigi Sayap25
Berfungsi untuk membedakan antara putaran roda kiri dan kanan pada saat
kendaraan berbelok.
Pin Sayap26
Berfungsi mengunci pinion gear pada kotak gardan.
Gigi Samping27
23
Drive pinion
24
Ring gear
25
Pinion gear
26
Pin pinion
27
Side gear
12
(repo.polinpdg.ac.id:2018)
Gambar 11. Prinsip Kerja Gardan
Jika roda—roda berputar dengan putaran yang sama, maka salah satu ban
akan selip, yang akan menyebabkan ban akan cepat aus. Untuk mengatasi tersebut
diperlukan gigi gardan dengan tujuan membedakan putaran roda.
28
Axle shaft
13
(iniradzhkhan.blogspot.com:2018)
Gambar 12. Poros Gandar
BAB 3
PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan dari materi—materi di atas dan saran
penulis.
3.1 Kesimpulan
Dari paparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sesuai makalah sistem
pemindah daya adalah suatu mekanisme alat yang memindahkan atau meneruskan
tenaga putar dari mesin ke roda—roda. Performa mesin tidak terdapat pada
mesinnya saja, tetapi pada system pemindah tenaganya juga menjadi pengaruh
apakah kualitas kendaraan tersebut sudah baik atau belum.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk
itu penulis mengharap pembaca memberikan kritik serta sarannya demi
sempurnanya penyusunaan makalah ini dan untuk kedepannya bisa menjadi lebih
baik lagi.
14
15
DAFTAR RUJUKAN