KELAS:XI TBSM B
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan laporan praktek kerja industri
(prakerin) ini dapatdiselesaikan dengan baik dan laporan ini sebagai bukti untuk memenuhi bahwa penulis telah melaksanakan
Praktek Kerja Industri (prakerin) dengan baik.
Dengan ini, penulis berterima kasih kepada Pimpinan Bengkel Prima Motor yang selama kurang lebih 3(Tiga) bulan ini telah
memberikan kesempatan untuk melaksanakan praktek kerja indusri (prakerin). Laporan ini dapat dibuat dan diselesaikan
dengan adanya bantuan dari pihak pembimbing,pihak sekolah, dan pihak bengkel. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak
terima kasihkepada:
1.Bapak Sahowi, S.E. selaku Kepala Sekolah SMK Al Ikhlas Pende Banjarharjo
2.Bapak Syamsul Arifin, S.Pd. Selaku Kaprodi TBSM SMK Al Ikhlas PENDE Banjarharjo
BANJARHARJO,. 2023
PENULIS.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN.......................................................................................................... 5
BAB III ALAT DAN LANGKAH KERJA DAN PENYEBAB KERUSAKAN PADA CVT
BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN................................................................................................ 29
LEMBAR PENGESAHAN
KELAS: XI TBSM B
NISN: 0555
Mengetahui
KEPALA SEKOLAH
SAHOWI S.E
MAKSUD DAN TUJUAN PKL
1 .Mendidik siswa-siswi menjadi terampil, kreatif dan siap pakai untuk masa depan.
2. Mendidik siswa-siswi tentang bekerja dengan penuh disiplin, bertanggung jawab dalam
melaksanakan tugas, sehingga dapat mencapai hasil yang sesuai dengan harapan.
4. Memperluas wawasan siswa-siswi tentang berbagai jenis pekerjaan yang ada pada dunia
industri dan pada dunia usaha dalam masyarakat
Pelaksanaan prakerin di bengkel PRIMA MOTOR dimulai pada tanggal 16 Januari s/d 16 April
2023.Berangkat dari pukul 08.00-17:00 WIB dan terdapat jam istirahat pukul 12.00-13.00 WIB
dengan memakai baju bebas.
PENDAHULUAN
Sistemtransmisi dalam otomotif, adalah sistem yang menjadi penghantar energi dari mesin keroda.
Dengan memutar pulley, roda dapat berputar dan menggerakkan sepeda motor.
Transmisi diperlukan karena mesin pembakaran yang umumnya digunakan dalam sepeda motor
merupakan mesin pembakaran internal yang menghasilkan putaran, terdapat dua sistem transmisi
yang umum, yaitu transmisi manual dan transmisi otomatis. Transmisi manual merupakan salah
satu jenis transmisi yang banyak dipergunakan dengan alasan perawatan yang lebih mudah.
Biasanya pada transmisi manual terdiri dari 4 sampai dengan 6 speed.
Transmisi otomatis adalah transmisi yang dapat membuat kita dapat merasakan sistem otomatis,
bila kita sedang menggunakan system transmisi otomatis kita tidak perlu menginjak pedal kopling
karena pada sistem transmisi ini pedal kopling sudah teratur secara otomatis. Transmisi otomatis
adalah transmisi kendaraan yang pengoperasiannya dilakukan secara otomatis dengan
memanfaatkan gaya sentrifugal. Transmisi yang digunakan yaitu transmisi otomatis "V" belt atau
yang dikenal dengan CVT (Continuous Variable Transmission).
1.2 TUJUAN
4) Memahami cara perawatan dan hal-hal yang menyebabkan kerusakan pada CVT
BAB II
referensi dari beberapa sumber yang berkaitan dengan judul yang di ambil.
berikut:
Sepeda Motor tahun 2016”. Penelitian ini membahas tentang kinerja CVT.
2. Penelitian yang berbentuk proyek akhir yang ditulis oleh Ranjet Kumar
Kohli Sahar Singh “Sistem Kopling CVT dan Roda Penggerak Honda Vario
tahun 2013”. Penelitian ini membahas tentang kinerja sistem kopling serta
yang berbentuk proyek akhir yang ditulis oleh Penulis “Analisis Sistem
6
7
memakai gearbox yang berisi serangkaian roda gigi maka CVT tidak
memiliki pengunci gigi untuk menentukan rasio gear yang dipakai. Fungsi
pengaturan kecepatannya.
motor matik menggunakan sistem transmisi otomatis, yaitu tenaga dari poros
umumnya.
dengan sebutan CVT. Pada teknologi ini, tenaga dari mesin dapat tersalurkan
kecepatan dan perubahan torsi kendaraan, tentunya dengan ratio yang sangat
tepat, sehingga percepatan yang dihasilkan lebih konstan dan bebas hentakan.
Transmisi CVT disalurkan melalui sabuk yang disebut drive belt. Sabuk drive
belt terbuat dari campuran serat dan bahan kimia dengan karet khusus yang
Gambar 2.1 Bagian Sistem Transmisi (PT. Astra Honda Motor, 2012)
berkaitan. Terdapat tiga bagian komponen CVT, yaitu pulley primer, pulley
Gambar 2.2 Komponen Primary Sheave (PT. Astara Honda Motor, 2012)
9
1. Primary sheave
putaran putaran dari mesin melalui poros engkol. Ketika putaran mesin
meningkat, weight roller akan tertekan keatas oleh slide piece yang terletak
pada ramp plate. Akibat gaya sentrifugal, weight roller akan menekan
movable drive face, sehigga celah kedua pulley menyempit. Hal ini
a. Pinion Starter
dua buah gear berukuran kecil dan besar yang harus bergesekan satu sama
Gigi ratchet starter adalah komponen yang akan menjepit face drive
yang akan berhubungan dengan pinion gear saat starter awal. Dan gigi
karena pada tutup CVT atau cover CVT yaitu komponen gear komp, akan
Gambar 2.4 Gigi Ratchet Starter (PT. Astara Honda Motor, 2012)
Fin drive face adalah plat tipis bentuknya menyerupai kipas yang
berputar dengan menempel drive pulley face dan dikunci dengan mur drive
CVT.
Gambar 2.5 Fin Drive Face (PT. Astara Honda Motor, 2012)
11
Drive pulley face adalah bagian dari pulley primer yang tidak
bergerak, berfungsi sebagai penahan drive belt. Drive pully face yang
berbentuk piringan dan bagian sisi atasnya berbentuk gigi yang terhubung
Gambar 2.6 Drive Pulley Face (PT. Astara Honda Motor, 2012)
e. Drive belt
besarnya diameter drive belt biasanya diukur dari dua poros, yaitu poros
crankshaft dan poros primary drive gear shift. Drive belt terbuat dari karet
Bagian bawah drive belt dibuat menyerupai roda gigi yang berfungsi
Bahan sabuk pada umumnya terbuat dari samak atau kain yang
diresapi oleh karet. Sabuk datar terdiri atas inti elastis yang kuat seperti
benang baja atau nilon. Flat belt umumnya digunakan sebagai pemindah
tenaga high power untuk mesin penggerak yang terpisah dengan mesin
yang digerakan.
13
2. Round belt
Round belt terbuat dari solid rubber atau rubber dengan cord. Belt
ini hanya digunakan untuk beban ringan seperti untuk sewing machian
projector film.
3. V-belt
terbuat dari canvas, rubber dan cord, V-belt banyak digunakan untuk
ditimbulkan oleh bentuk alur v. Gaya tarik atau load yang lebih besar
4. V-ribbed belt
lebih kecil jika dibanding tipe v-belt, v-ribbed belt juga cenderung
5. Timing belt
bentuk flat belt. Bentuk dasarnya merupakan flat yang memiliki gigi-gigi
dinding dalam pulley agar dinding dalam dapat bergerak mulus sewaktu
bergeser.
Gambar 2.13 Boss Movable Drive Face (PT. Astara Honda Motor, 2012)
dinding dalam pulley agar dinding dalam dapat bergerak mulus sewaktu
bergeser.
h. Ramp plate
piece dan berfungsi juga untuk menahan gerakan dinding dalam agar
i. Slide piece
roller untuk mendorong movable drive face. Pada putaran yang tinggi,
slide piece akan mendorong weight roller ke bagian atas movable drive
j. Weight roller
face. Roller bekerja akibat adanya putaran yang tinggi dan adanya gaya
movable drive face. Roller adalah bagian paling umum dalam tuning
Roller pada skuter matik berjumlah 6 buah dan terletak di dalam pulley
Movable drive face adalah bagian yang bergerak ke kiri dan ke kanan
yang berfungsi mendorong drive belt. Movable drive face bekerja dengan
drive face akan menekan drive belt ke arah diameter pulley yang lebih
besar.
Gambar 2.19 Movable Drive Face (PT. Astara Honda Motor, 2012)
2. Secondary sheave
dari pulley primer yang dihubungkan oleh drive belt ke bagian gigi reduksi
(roda belakang). Pada situasi normal pegas yang melekat pada poros akan
19
Namun pada saat putaran tinggi drive belt menekan movable driven face yang
ditahan oleh pegas, sehingga diameter drive belt mengecil. Berikut ini
a. Outer clutch
putaran ke primary drive gear shaft (poros roda belakang). Apabila mesin
membutuhkan torsi yang lebih atau bertemu jalan yang menanjak maka
kondisi seperti ini posisi belt akan kembali seperti semula, pada keadaan
sehingga kecepatan turun saat inilah torsi ramp plate bekerja. torsi ramp
plate ini akan menahan pengerakan driven pulley agar langsung menutup.
b. Sepatu kopling
Movable driven face sama seperti pulley primer movable driven face
Gambar 2.23 Movable Driven Face (PT. Astara Honda Motor, 2012)
d. Driven face
driven face.
Gambar 2.25 Pegas Driven face (PT. Astara Honda Motor, 2012)
22
Pin roller guide adalah sejenis pasak yang berfungsi menahan torsi. Pin
roller guide yaitu dua komponen yang berpasangan yang bekerja sama
dengan adanya roller guide mengurangi gesekan pada pin guide bekerja
Gambar 2.26 Pin Roller Guide (PT. Astara Honda Motor, 2012)
3. Gear reduksi
Konstruksi dan tipe gear reduksi pada sepeda motor matik bervariasi
tergantung dari pabrikan sepeda motornya. Misalnya tipe gear reduksi dengan
dua tingkat reduksi, gear reduksi tipe ini mempunyai kelebihan, terutama
engkol dan roda belakang. Selain itu gear reduksi dengan dua tingkat reduksi
dapat mengurangi suara brisik. Gear reduksi ditempatkan pada gear box yang
posisinya terpisah dari rumah CVT. Untuk mengurangi gesekan gear reduksi
23
diperlukan oli. Jenis oli untuk gear reduksi telah ditetapkan oleh masing-
masing pabrikan.
4. Mekanisme CVT
putaran poros engkol. Seperti pada sepeda motor lainya, untuk memutarkan
poros engkol menggunakan dua cara, yaitu menggunakan elektrik dan kick
poros engkol. Pada kick starter, sebelum putaran sampai pada poros engkol
tenaga hentakan dari kick crank terlebih dahulu melewati kopling (one way
Putaran poros engkol diteruskan ke puli. Dengan bantuan drive belt putaran
1. Putaran stasioner
rendah, daya putar dari poros engkol diteruskan ke pulley primary yang
disebabkan gaya tarik per pada kopling masih lebih kuat dari gaya
Gambar 2.29 Saat mulai berjalan (PT. Astara Honda Motor, 2012)
kopling mulai menyentuh rumah kopling dan mulai terjadi tenaga gesek.
Pada kondisi ini drive belt dibagian pulley primary pada posisi diameter
dalam (kecil) dan dibagian pulley secondary pada posisi luar (besar)
3. Putaran menengah
Pada saat putaran bertambah, pemberat atau roller pada pulley primary
mulai bergerak keluar karena gaya sentrifugal dan menekan movable drive
face (piringan pulley yang dapat bergeser) kearah drive pulley face
(piringan pulley yang diam) dan menekan drive belt kelingkaran luar dari
sehingga diameter pulley menjadi sama besar dan pada akhirnya putaran
dan kecepatan juga berubah dan bertambah cepat. Gaya sentrifugal pada
4. Putaran tinggi
menekan drive belt ke bagian sisi luar dari pulley primary (diameter
ALAT ALAT DAN LANGKAH LANGKAH KERJA DAN PENYEBAB KERUSAKAN PADA CVT
1. Kunci T(8mm)
4. AMPLAS/Sikat Kawat
Buka filter Udara dengan obeng lalu bersihkan dengan cara disemprot menggunakan angin,dan
siapkan alat alat nya, kendurkan semua baut pada cvt menggunakan kunci T8, setelah terlepas
semua baut,buka bok cvt nya,lalu buka rumah kopling dengan alat dan kunci 19, lalu bersihkan
kampas ganda menggunakan amplas atau sikat kawat.Setelah itu pasang kembali semua
komponennya
1. Penyebab pertama adalah pemilik motor jarang merawat atau melakukan servis pada bagian
CVT
pemilihan oli yang salah. oli yang digunakan pada transmisi CVT tidak bisa sembarangan.Oli yang
harus dipakai untuk CVT ini harus khusus CVT, tidak bisa memakai oli yang untuk matik
konvensional. Kesalahan ini berpengaruh terhadap kerusakan transmisi.
3. Kerusakan CVT juga dapat disebabkan oleh kebiasaan pengendara itu sendiri. Banyak pengendara
yang menggunakan rem bersamaan dengan gas saat mengendarai motor matic. Hal tersebut
dikatakannya dapat membuat sejumlah komponen dalam CVT rusak karena panas.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Dengan membuat makalah CVT ini saya dapat memberi kesimpulkan bahwah
dengan membuat makalah ini saya mendapat beberapa materi yang belum pernah saya pelajari