Anda di halaman 1dari 15

DAFTAR ISI

Halaman Judul..........................................................................................................1
Lembaran Pengesahan DUDIKA ..............................................................................2
Lembar Pengesahan Sekolah...................................................................................3
Kata Pengantar.........................................................................................................4
Daftar Isi ..................................................................................................................5
BAB I Pendahuluan ..................................................................................................6
1.1. Latar belakang................................................................................................6
1.2. Maksud dan tujuan praktek kerja lapangan .......................................................6
1.3. Tujuan pembuatan laporan praktek kerja lapangan............................................6
1.4. Waktu pelaksanaan praktek kerja lapangan.......................................................6
BAB II Tinjauan Tentang Perusahaan .....................................................................8
2.1. Sejarah berdirinya instansi/DUDI......................................................................8
2.2. Struktur organisasi..........................................................................................8
2.3. Jumlah tenaga kerja........................................................................................8
2.4. Fasilitas peralatan ...........................................................................................8
BAB III Proses Produksi Barang dan Jasa ..............................................................5
3.1. Dasar Teori ....................................................................................................5
3.2. Cara Kerja Transmisi .......................................................................................5
3.3. Melakukan Perawatan dan Perbaikan Transmisi .................................................6
BAB IV Kesimpulan dan Saran .................................................................................12
4.1. Kesimpulan ....................................................................................................12
4.2. Saran.............................................................................................................12
LAMPIRAN ................................................................................................................13

Page | 1
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL)

SMK sebagai institusi pendidikan diharapkan dapat mencetak lulusan-lulusan penerus


generasi bangsa yang sanggup menguasai ilmu pengetahuan secara teoritis, praktis, dan
aplikatif.
Praktik kerja lapangan juga merupakan salah satu kegiatan akademik yang berfokus
pada kemampuan untuk mengembangkan dan menempa ilmu yang di pelajari selama
menjalani praktek kerja lapangan. Kegiatan ini dapat menambah pengalaman dalam bekerja
khususnya untuk siswa SMK dan memberikan wawasan mendalam terkait dunia kerja
sebelum lulus dari bangku sekolah.
Zaman semakin berkembang dari waktu ke waktuwaktu, terutama dengan semakin
canggihnya teknologi, persaingan dalam dunia kerja juga menjadi lebih ketat karena
individu-individu telah memiliki skil mumpuni dan beragam yang dibutuhkan sebagai bekal
untuk menghadapi persaingan tersebut. Untuk mengantisipasi persaingan yang ada maka
siswa/siswi SMK dituntut untuk mempersiapkan diri dengan menimba pengalaman melalui
kegiatan PKL, agar tidak hanya matang dari segi teori, akan tetapi juga siap dalam
prakteknya.

1.2. Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

a. Maksud Praktek Kerja Lapangan


1. Memberikan praktikan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman dan
ilmu yang baru untuk membuat praktikan berkembang.
2. Melatih skil dari praktikan, terutama dari segi tanggung jawab dan disiplin agar
terbiasa menghadapi dunia kerja.
3. Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) sesuai bidang jurusan masing-
masing.

b. Tujuan Praktek Kerja Lapangan

1. Meningkatkan pengalaman, wawasan, ilmu, dan keterampilan praktikan dalam


menghadapi dunia kerja.
2. Mendapatkan pengalaman terkait bidang yang di praktekkan.
3. Mengetahui gambaran tentang bidang yang di praktekkan.
4. Mengimplementasikan ilmu yg telah didapatkan untuk kemudian dipraktikkan
di dunia kerja
1.3. Tujuan Pembuatan Laporan Praktek Kerja Lapangan
1. Agar para siswa dapat melatih jiwa mandiri, berani, tanggung jawab serta disiplin.
2. Untuk mengetahui perkembangan siswa selama mengikuti Praktek Kerja Lapangan.
3. Sebagai pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan sekolah kepada para siswa
sehubungan dangan pelaksanaan PKL.
4. Menambah perbendaharaan perpustakaan sekolah dan sebagai pengetahuan bagi
siswa angkatan selanjutnya.
5. Sebagai latihan bagi siswa dalam membuat sebuah laporan kegiatan.
6. Sebagai bukti bahwa siswa telah melakukan praktek yang dilakukan di DUDIKA.
7. Sebagai syarat mengikuti ujian kompetensi sekolah.

1.4. Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

Praktek kerja Lapangan pada tanggal 05 September s/d 30 November 2022. Dimulai
pukul 08.00 s/d 18.00 wita. Tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan yaitu di PT.
Liefenda Berlian Jaya Jl. Nusantara Okitau Liliba.
BAB II
TINJAUAN TENTANG PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Berdirinya Instansi/DUDIKA

Bengkel PT. Liefenda Berlian Jaya didirikan pada tanggal 01 Juni 2020, oleh
pendiriannya yaitu Godlief Bunga yang sekarang menjabat sebagai pemilik bengkel
tersebut. Bengkel PT Liefenda Berlian Jaya berlokasi di Jalan Nusantara Okitau - Liliba RT
045/ RW
001 kelurahan liliba Kecamatan Oebobo Kota Kupang.
Bengkel ini didirikan dengan tujuan untuk membantu memperbaiki kendaraan yg
rusak di sekitar Liliba dan juga bertujuan untuk menerima siswa magang agar bisa mendidik
mereka menjadi lebih baik, agar mereka bisa dengan mudah untuk mendapatkan pekerjaan.

2.2. Struktur Organisasi

FOTO BENGKEL TEMPAT PKL

Struktur organisasi yang meliputi sebagai berikut


Direktur/pemilik bengkel : Godlief Bunga
Kepala bengkel : Daniel Joko
Tenang kerja:
Yafet Nesi
Yohanes Nenat
Tino Ruku
Bernad Moruk
Alden Betti
2.3. Jumlah Tenaga Kerja

Jumlah tenaga kerja pada PT. Liefenda Berlian Jaya berjumlah 6 orang yang terdiri dari
1 orang kepala bengkel dan 5 orang mekanik.

2.4. Fasilitas Peralatan

Fasilitas yang tersedia di sana sangat memudahkan perkerjaan karena berbagai macam
kunci di sana cukup memadai dan juga terdapat beberapa alat bantu untuk memudahkan
pekerjaan dengan baik sehingga kita dapat berkerja dengan baik.

1. Kunci pas ring 1 set lengkap


2. Kunci shock 1 set lengkap
3. Obeng lengkap
4. Kunci momen
5. Kunci reced
6. Dongkarak
7. Jek stand
8. Bor dan gurinda
9. Katrol dan gawang angkat mesin10. Hamar
11. Tang lengkap
12…….
13…………..
14. dst
BAB III
PROSES PRODUKSI BARANG DAN JASA

3.1. PEMBAHASAN
a. Pengertian Transmisi
Transmisi pada mobil, yang disebut juga sebagai bak percepatan, adalahsuatu
alat yang berfungsi untuk mengubah percepatan putaran. Putaran
yangdimakasud adalah tenaga putar dari mesin yang disalurkan ke transmisi
melalui pesawat kopling untuk disalurkan ke roda-roda penggerak dengan
kecepatan putaran yang diinginkan. Percepatan atau perlambatan putaran roda-
roda penggerak dapat diatur oleh transmisi atau bak percepatan karena di dalam
bak percepatan itu disusun beberapa macam ukuran roda-roda gigi.
b. Komponen Transmisi Manual
1. Poros Input Transmisi (Transmission Input Salt)
Komponen ini merupakan poros atau roda gigi yang bekerja sama dengan
kopling dan berfungsi untuk memutar gigi pada gear box.

2. Gigi Transmisi (Gear Transmission)


Gigi transmisi berfungsi sebagai pengubah input tenaga yang dihasilkan
mesin menjadi output gaya torsi. Pengubahan gigi transmisi disesuaikan
dengan apa yang dibutuhkan oleh kendaraan.

3. Gigi Penyesuaian (Synchcroniser)


Gigi penyesuaian berfungsi untuk memindahkan gigi pada saat mesin mobil
sedang bekerja. Jadi pengendara tetap bisa memindahkan gigi dengan
aman meski mobil dalam keadaan berjalan.
4. Garpu Pemindah (Shift Fork)
Garpu pemindah berfungsi untuk memindahkan gigi pada porosnya sehingga
gigi akan lebih mudah untuk dipasang atau bahkan dipindahkan.

5. Tuas Penghubung (Shift Linkage)


Sesuai namanya, komponen ini berfungsi sebagai penghubung antara tuas
persneling dengan shift fork atau yang sering disebut dengan garpu
pemindah.

6. Tuas Transmisi atau Tuas Pemindah Persneling (Gear Shift Lever)


Tuas ini berfungsi sebagai pengendali pengemudi agar bisa melakukan
pemindahan gigi transmisi sesuai dengan kondisi mengemudi yang mereka
inginkan. Komponen ini biasanya terletak berdekatan dengan sang
pengemudi.

7. Bak Transmisi (Transmission Case)


Bak Transmisi berfungsi sebagai dudukan bearing transmisi beserta dengan
poros-porosnya dan sebagai wadah untuk menyimpan oli transmisi pada
mobil. Dengan begitu, pergerakan setiap komponen dalam sistem transmisi
mobil bisa tetap lancar dan juga halus
8. Output Shaft
Output shaft merupakan poros yang memiliki fungsi mentransfer torsi yang
berasal dari sistem transmisi ke gigi terakhir. Selain itu, komponen ini juga
bisa digunakan sebagai dudukan persneling pada sebuah mobil.

9. Bantalan atau Bearing (Main Bearing)


Komponen ini berfungsi untuk mengurangi gesekan yang terjadi antara
permukaan komponen yang berputar di dalam sistem transmisi.

10. Counter Gear


Counter gear digunakan untuk menghasilkan torsi dari gigi input menuju gigi
kecepatan.
11. Reverse Gear
Dalam hal ini, komponen ini berguna untuk mengubah arah putaran output
shaft. Hal inilah yang membuat mobil kita bisa berjalan mundur saat Anda
menggerakkan tuas persneling ke arah reverse gear.

12. Hub Slave


Hub slave berfungsi sebagai pengunci penyesuaian gigi percepatan. Dengan
adanya komponen ini maka dapat membuat output shaft menjadi bisa
berputar dan juga berhenti.

13. Speedometer Gear


Dengan adanya speedometer gear membuat kecepatan dari mobil yang Anda
kendarai tersebut dapat terukur.
3.2. CARA KERJA TRANSMISI
a. Posisi Gigi Netral (N)
Saat posisi netral, putaran dan tenaga mesin tidak diteruskan ke poros output
(Output shaft). Hal ini teradi lantaran semua roda gigi percepatan tidak ada
yang terhubung dan synchromesh semua dalam keadaan bebas. Aliran tenaga
dari mesin hanya memutar poros input dan counter gear saja tanpa memutar
poros output.

b. Posisi gigi 1
Posisi gigi 1 adalah saat posisi tuas berada di angka 1 pada diagram tuas
transmisi. Hal ini akan menarik tuas ke belakang sehingga akan mendorong
shift fork dan membuat gigi synchroniser untuk gigi 1 bergerak ke depan.
Dengan begitu maka gigi 1 akan terhubung dan memutar poros output. Posisi
gigi 1 menghasilkan putaran yang lambat namun memiliki tenaga putar
(momen) pada poros output yang besar.

c. Posisi gigi 2
Posisi gigi 2 adalah saat posisi tuas berada di angka 2 pada diagram tuas
transmisi. Posisi gigi 2 ini akan mendorong tuas ke depan dan menarik shift
fork ke belakang sehingga gigi synchroniser terhubung dengan gigi 2. Dengan
begitu maka gigi 2 akan terhubung dan memutar poros output. Posisi gigi 2
akan memutar poros aoutput lebih cepat dibanding posisi gigi 1.
d. Posisi gigi 3
Posisi gigi 3 adalah saat posisi tuas berada di angka 3 pada diagram tuas
transmisi. Hal ini akan menarik tuas ke belakang sehingga akan mendorong
shift fork dan membuat gigi synchroniser untuk gigi 3 bergerak ke depan.
Dengan begitu maka gigi 3 akan terhubung dan memutar poros output. Posisi
gigi 3 menghasilkan putaran yang lebih cepat dibanding posisi gigi 2.

e. Posisi gigi 4
Posisi gigi 4 adalah saat posisi tuas berada di angka 4 pada diagram tuas
transmisi. Posisi gigi 4 ini akan mendorong tuas ke depan dan menarik shift
fork ke belakang sehingga gigi synchroniser terhubung dengan gigi 4. Dengan
begitu maka gigi 4 akan terhubung dan memutar poros output. Posisi gigi 4
akan memutar poros output lebih cepat dibanding posisi gigi 3.
f. Posisi gigi 5
Posisi gigi 5 adalah saat posisi tuas berada di angka 5 pada diagram tuas
transmisi. Hal ini akan menarik tuas ke belakang sehingga akan mendorong
shift fork dan membuat gigi synchroniser untuk gigi 5 bergerak ke depan.
Dengan begitu maka gigi 5 akan terhubung dan memutar poros output. Posisi
gigi 5 menghasilkan putaran yang lebih cepat dibanding posisi gigi 4.

g. Posisi gigi mundur (R)


Posisi gigi R adalah saat posisi tuas berada di angka R pada diagram tuas
transmisi. Posisi gigi R ini akan mendorong tuas ke depan dan menarik shift
fork ke belakang sehingga gigi synchroniser terhubung dengan gigi R.
Diantara gigi R dan counter gear untuk gigi R dipasngkan gigi pembalik yang
bernama Reverse Idle gear. Akibatnya, putaran poros output juga menjadi
terbalik dan berlawanan arah dengan putaran poros input.
3.3. PROSES PERBAIKAN SISTEM TRANSMISI
a) Alat Dan Bahan
Dongkrak buaya
Botol
Kunci ring 12, 14 , 17 dan 19
Plank
b) Keselamatan Kerja
Kondisi lingkungan bengkel mobil
Kacamata
Topi
Baju kerja
Celana kerja
Sepatu
Sarung tangan
Kedisiplinan dalam melakukan prosedur kerja
Pencegahan kebakaran

c) Proses Pekerjaan (dilengkapi dengan gambar masing-masing pekejaan)


Membuka dan menurunkan as tengah menggunakan kunci ring 17 dan 19
Membuka plat rem tangan menggunakan shock 14
Membuka baut keliling pada transmisi menggunakan kunci ring 14 dan 17
Manahan kalter mesin menggunakan dongkrak botol
Memasukkan dongkrak buaya untuk menahan sekaligus membantu
menurunkan transmisi
Membuka baut pangkuan transmisi menggunakan kunci ring 22
Setelah itu menurunkan transmisi
Lalu membongkar transmisi sesuai dengan kendaraan tertentu
Setelah itu mengganti ring synchroniser
Lalu memasang kembali transmisi sesuai dengan langkah pembongkaran
tadi
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Saya menyimpulkan bahwa proses kegiatan praktek kerja lapangan (PKL) dan
magang bisa membuat saya tahu bahwa ada begitu banyak cara kerja, alat-alat yang
di gunakan dalam berbagai macam benda, jenis - jenis benda dan bagian -
bagian benda beserta fungsinya yg ada bermacam-macam kegunaan. Pada saat
magang juga saya belajar apa yang benar dan apa yang salah ketika mengerjakan
sesuatu.

4.2. Saran

1. Pihak sekolah
Dari saya untuk pihak sekolah adalah magang jangan hanya kelas 3 saja
tetapi kelas 2 juga penting. Terus juga dengan pakaian seragam, pada saat
magang saya di tanya terus oleh kepala bengkel kapan pakaian datang. Ini
menjadi salah satu kekurangan dari sekolah. Saya berharap agar untuk
generasi selanjutnya agar bisa ditingkatkan lagi kedisiplinan dari sekolah
terhadap pakaian yg di pakai saat magang
2. Pihak iduka
Dari saya untuk pihak iduka adalah saya berterima kasih kepada
pemimpin bengkel, kepala bengkel maupun tenaga kerja yang lain
karena sudah memberitahu apa yang saya tidak ketahui
3. Peserta PKL/magang dan peserta PKL selanjutnya
Saran saya untuk peserta PKL yang lainnya agar lebih rajin lagi dalam
mengikuti PKL. Sedangkan untuk peserta PKL selanjutnya perbaikilah sikap
kalian pada saat mau mengikuti PKL agar tidak membuat malu nama
sekolah dan juga nama kalian sendiri serta bos tidak menahan laporan
Anda.
LAMPIRAN

Lampiran memuat
1. Foto-foto selama PKL
2. Jurnal harian
3. Daftar hadir
4. Lembar penilaian
1. Foto-foto Kegiatan

1. Membantu memasang kembali transmisi 2. Mengganti karet rem

3. Mengganti pompa air 4. Membersihkan dinding piston

5. Mengganti oli gardan / kornawil 6. Membuka baut kalter / bak oli

Anda mungkin juga menyukai