Anda di halaman 1dari 18

HASIL PRAKTIK KEJA LAPANGAN

KOMPLING

( Sistem Kerja Kompling)

DISUSUN

NAMA :TEGAR WICAKSONO

NIS : 18013806

PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK OTOMOTIF

PAKET KEAHLIAN : TEKNIK KENDARAAN RINGAN

SMK MUHAMMADIYAH GISTING


KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN AJARAN
2019/2020

HALAMAN PENGESAHAN
Laporan ini telah diperiksa oleh Pembimbing dan dinyatakan memenuhi syarat :

Hari/Tanggal :

Tempat : SMK MUHAMMADIYAH GISTING

Ketua Jurusan Guru Pembimbing

RENO. RENO

Mengetahui,
Kepala Sekolah

DELVI ISKANDAR, M.Pd.


NBM : 1111092

HALAMAN PENGUJIAN
Laporan ini telah diperiksa oleh Pembimbing dan dinyatakan telah memenuhi
syarat dan di uji pada :

Hari/Tanggal :

Tempat : SMK MUHAMMADIYAH GISTING

Penguji Tanda Tangan

1. ......................... ( )

2. ......................... ( )

HALAMAN MOTTO
 ikhtiar, sabar dan ikhlas adalah kunci yang harus kamu pegang untuk
menuju kesuksesan.

 Pintar bukan berarti ahli dalam ilmu matematika, fisika, kimia maupun
biologi. Pintar yang sebenarnya adalah pintar dalam mengatur waktu serta
senantiasa memanfaatkan segala kesempatan yang ada.

 Orangtua adalah mereka yang telah merawat dan mendidik kita dengan
ikhlas dari lahir sampai saat ini. Orangtua adalah mereka yang membuat
kita menjadi seperti sekarang.

KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan dan
karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Dalam upaya menghasilkan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif.
Pemerintah, khususnya Depdiknas, berupaya agar setiap individu memperoleh
kesempatan mendapatkan pendidikan yang bermutu dengan utuh, hal ini
diwujudkan secara berkesinambungan meningkatkan kualitas sistem pendidikan
nasional di Indonesia.

Pendidikan nasional, khususnya bagi SMK merupakan wadah untuk


tenaga-tenaga yang siap bekerja. Wujud kebijakan pendidikan nasional
diantaranya mempersiapkan dan melaksanakan Prakerin.

                                                                  

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL …………………………………………………..
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………..
HALAMAN PENGUJIAN …………………………………………………..
MOTTO …………………………………………………..
KATA PENGANTAR                       ………………………………………………......
DAFTAR ISI                                      …\.………………………………………………
BAB I. PENDAHULUAN
1.1    Latar belakang                 ………………………………………………….
1.2    Tujuan        ………………………………………………….
1.3    Batasan masalah             ………………………………………………….
1.4    Waktu Pelaksanaan         ………………………………………………….
1.5    Sejarah Bengkel             ……………………...…………………………...

BAB II. LANDASAN TEORI         ………………………………………………….


2.1    Pengertian        ………………………………………………….
2.2    Komponen        ………………………………………………….

BAB III. PEMBAHASAN               ………………………………………………….

BAB IV. PENUTUP


            4.1  Kesimpulan                     ………………………………………………….
            4.2  Saran                               …………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Dalam kehiupan sehai-hai kenaaan meupakan saana tepenting
alamsistem tanspotasi an sangat ibutuhkan. Ie pengembangan saana
tanspotasi yang kian bekembang, menunjukkan suatu bukti nyata engan
aanya peubahan-peubahanyang tejai paa saana tanspotasi tesebut.
enaaan yang ahulunya besifat klasik imana menganalkan tenaga hewan,
kini telah beubah menjai moen yang lebih menganalkan mekanik atau
mesin.mobil sebagai salah satu saana tanspotasi, keap ipakai oleh
segenap masyaakat. Dapat ikatakan bahwa mobil memiliki kelebian
tesenii ibaningkan engan kenaaan bemoto lainya. Diantaanya aalah apat
mengangkut beban yang besa, apat ipakai untuk menempuh pejalanan
yang jauh, memiliki konstuksi yang lebih kokoh an stabil seta kelebihan-
kelebihan lainnya. Namun kaangkala kita selalu ipehaapkan paa masalah-
masalah teknis pemesinannya. Hal ini membuktikan bahwa mesin tesebut
yang teii ai bemacam-macam elemen mesin memegang peanan yang
sangat penting. Salah satu elemen mesinyang akan ibahas lebih jauh paa
tugas peencanaan ini aalah kopling, alam hali ini sebagai contoh analisa
kita menggunakan bahan opling Paa Mobil Etios engan beasakan ata-ata
yang tetea paa bosu mobil tesebut. B. Tujuan aena suatu peencanaa
elemen mesin hauslah bena-bena akuat atau teliti,maka khusus alam
peencanaan kopling ini teapat bebeapa tujuan yang henak icapai aga
memiliki efisiensi yang tinggi, antaa lain : 1. Menapatkan kekuatan kopling
yang baik engan asa bahwa fakto keamanan yang imilikinya aalah optimal
yang itunjang engan pemilihan bahan yang sesuai.. Memiliki efisiensi keja
yang tinggi. 3. Menapatkan kopling yang kuat tetapi ekonomis. 4. Dapat
mempekiakan umu kopling yang iencanakan. C. Batasan Masalah Dalam
peencanaan kopling ini tiak semua bagian-bagian ai sebuah koplingkami
jabakan. Hanya sebahagian saja imana alam hal ini yang kami bahas
aalah : 1. Diamete ata-ata plat tengah gesek. Luas biang tekan paa
koplinghttps://toollinformation.blogspot.com/2017/07/laporan-pkl-tkr-sistem-
kopling.html 3. Tekanan ata-ata paa pemukaan kopling 4. Tekanan
maximum paa pemukaan kopling 5. Umu aipaa plat kopling 6. Menguku
pekiaan tempeatu plat paa saat igunakan 7. Mengetahui iamete poos
kopling
Laporan ini di buat guna sebagai bukti nyata penulis melakukan
prakti kum di bengkal MANDIRI JAY
1.2              Tujuan

1.   Memantapkan siswa-siswi dalam pengembangan dan penerapan pelajaran


dari sekolah di tempat industri.
    2.    Siswa/i mampu mencari alternatif lain dalam pemecahan masalah serta lebih
rinci dan mendalam.
.     3.  Siswa/i dapat mengumpulkan dan mengolahi nformasi yang telah diperoleeh
sehingga dapat ditampilkan dalam bentuk laporan dan presentasi.
.  4.      Menambah koleksi pustaka di perpustakaan sekolah sehingga dapat
menambah ilmu pengetahuan baik bagi penulis maupun bagi pembaca.

1.      Mengetahui dan dapat menyebutkan komponen utama atau komponen tambahan


pada sistem REM
2.      Menyebutkan komonen-komponen system REM dan Fungsinya

1.3             Batasan Masalah
Pada Laporan ini Penulis hanya membahas Komponen serta langkah kerja pada
pemeriksaan sistem REM.
1.4             Waktu Pelaksanaan
Program Prakrin/PKL dilaksanakan pada Tanggal 6 Januari 2020 – 5 April 2020,
karena ada pandemi virus covid-19, siswa dipulangkan dari industri di
pertengahan masa prakrin/PKL.

Waktu dan Tempat


Hari    : Senin - Sabtu
Waktu               : 07.30 s.d 17.00 WIB
Tempat               : SB JAYA AUTO Bayur, Kota Agung.

1.5              Sejarah Bengkel
SUYANTO dalam bidang perawatan dan perbaikan pada kendaraan roda empat
sejalan dengan perkembangan menjadi tempat usaha bagi keluarganya.
BENGKEL ini di dirikan pada tahun 2010 di JL.MERPATI22 kecamatan gisting
kabupaten tanngamus.

BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Komponen Sistem REM pada kendaraan roda empat


Pengertian rem secara umum adalah suatu sistem yang bekerja untuk
memperlambat atau menghentikan suatu perputaran, misalkan perputaran roda
kendaraan. Prinsip kerja sistem rem kendaraan adalah mengubah tenaga kinetik
menjadi panas dengan cara menggesekan dua buah logam pada benda yang
berputar sehingga putarannya akan melambat, dengan demikian laju perputaran
roda kendaraan menjadi pelan atau berhenti dikarenakan adanya kerja rem.

Sistem rem pada kendaraan merupakan suatu komponen penting sebagai keamanan
dalam berkendara, tidak berfungsinya rem dapat menimbulkan bahaya dan
keamanan berkendara jadi terganggu.
Oleh sebab itu komponen rem yang bergesekan ini harus tahan terhadap gesekan
(tidak mudah aus), tahan panas dan tidak mudah berubah bentuk pada saat
bekerja dalam suhu tinggi.

Fungsi Dan Jenis Rem Kendaraan


Beberapa fungsi rem:

Untuk memperlambat kecepatan atau menghentikan gerakan roda kendaraan.


Mengatur kecepatan selama berkendara.
Untuk menahan kendaraan saat parkir dan berhenti pada jalan yang menurun atau
menanjak.
Jenis rem

Rem Cakram (Disk Brake) dengan prinsip kerjanya adalah sepasang pad yang tidak
berputar menjepit rotor piringan yang berputar menggunakan tekanan hidrolis,
menyebabkan terjadinya gesekan yang dapat memperlambat atau menghentikan
kendaraan.
Rem Tromol (Drum Brake) bekerja dengan menggunakan sepasang sepatu yang
menahan bagian dalam dari tromol yang berputar bersama-sama dengan roda,
baik secara hidrolis maupun mekanis.

BAB III
PEMBAHASAN-PEMBAHASAN

A. Langkah Kerja Pemeriksaan Komponen REM pada mobil


Pemeriksaan rem cakram
Berikut ii akan dijelakan langkah-langkah pemeiksaan pada rem cakram:
1. Lepas roda kendaraan.
2. Lepas baut pengikat silinder
Tahan bushing peluncur dan lepas baut
3. Angkat silinder
Masukan baut melalui lubang plat,momen untuk menahan silinder.
4. Lepas pad rem
5. Periksa ketebalan lapisan pada rem
Gantilah pad rem bila ketebalan kurang dari nilai minimum atau ada tanda-tanda
keauan yang
tidak merata
6. Bersihkan lapisan pad rem (jika masih bagus) mengunakan kertas amplas
7. Periksalah ketebalan piringan kotor
8. Periksa keolengan piringan kotor
Pastikan bahwa bantalan roda telah disetel dengan benar sebelum pengukuran
keolengan
piringan
9. Bersihkan bagian rem cakram
Tiupkanlah udara yang bertekanan dari kompresor untuk membersihkan bagian
rem dari
kotoran atau debu.
10. Oleskan gemuk pada dua pegas anti berisik dan pada uung kedua rem.
11. bukalah bushing peluncur dari karet pelidung.
Oleskan gemuk pada bagian bushing peluncur pada karet pelindung
12. Periksa bahwa kerja dari bushing peluncur baik.
13. Pasang pad rem.
14. Pasang silinder.
Pastikan bahwa ujung karet pelindung telah terpasang dialurnya
15. Pasang baut pengikat silinder.
16. Isi tanki cadangandengan minyak rem dan lakukan pembuanan udara
17. Periksa kebocoran minyak.
   Sirkulasi Refrigeran

B.            Sistem Kelistrikan AC Mobil


Adapun komponen sistem kelistrikan yang terdapat pada AC mobil, yaitu:
1.         Power Supply DC
Komponen ini digunakan sebagai sumber arus utama dalam menyuplai arus
ke komponen-komponen AC mobil. Tanpa adanya power supply DC maka sistem
refrigerasi AC mobil tidak akan berjalan. Adapun power supply DC pada sistem
refrigerasi AC mobil berupa accu.
2.         Fuse (sekering)
Fuse (sekering) adalah elemen rangkaian yang terbakar atau putus bila arus
yang melaluinya melebihi nilai tertentu. Fuse melindungi rangkaian dari
kerusakan fungsi yang sama dengan pemutus arus.

3.      Switch
Switch berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan serta mengatur besar
kecilnya temperature di dalam AC mobil.

Terbagi menjadi 4 bagian :


-       Selector switch                                     -    Low Pressure Switch
-       Thermostatic Switch                            -    High Pressure Switch

4.      Relay
Relay terdiri dari coil dan beberapa kaki elektroda yang menjadi objek
control jalannya arus listrik. Di ujung coil ada plat konduktor yang berfungsi
untuk mengatur arus listrik terhadap keperluan control tersebut. Plat konduktor ini
bekerja sebagai switching tadi karena adanya efek electromagnet yang terjadi
pada coil karena adanya tegangan control yang bekerja pada koil.

5.      Motor Blower dan Motor Fan Kondensor


Motor  blower digunakan untuk menggerakkan blower sedangkan motor fan
digunakan untuk menggerakkan fan kondensor.

6.      Amplifier
Amplifier adalah komponen elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya
atau tenaga secara umum.

7.      Magnetic Clutch coil


Magnetic clutch coil berfungsi mengatur kerja otomatis kerja kompresor.
Magnetic clutc coil terdiri dari beberapa bagian yang digabung menjadi satu,
yaitu: pully, magnet, center pish dan bearing. Jika sebuah magnetic clutch coil
rusak atau hilang fungsi kompresor tidak akan bekerja dan kehilangan daya
kompres dan akibatnya AC mobil tidak akan berfungsi.
8.      Kabel Penghubung secukupnya
Kabel penghubung digunakan sebagai media untuk menghubungkan dan
mengalirkan arus dari komponen sistem AC mobil dengan power supply,
sehingga arus bisa mengalir dan pada akhirnya komponen-komponen dapat
berjalan sesuai dengan fungsinya masing-masing.

 Langkah Kerja Sistem Kelistrikan AC Mobil:


1. Lepaskan hubungan sistem ke battery (Accu).
2. Lakukan pengamatan pada komponen-komponen sistem kelistrikan serta
tata letaknya pada perangkat simulasi AC mobil.
3. Periksa sambungan-sambungan kabel apakah sesuai dengan rangkaian yang
benar secara visual atau memakai AVO meter.
4. Periksa tahanan magnet clutch coil (3,75 ± 0,2 Ω).
5. Periksa gulungan motor blower dan motor fan kondensor
6. Yakinkan semua sambungan sesuai dengan rangkaian.
7. Pasang kembali sambungan ke battery (accu)
8. Putar selector switch pada posisi ON, dan pindahkan posisi L, M, H sambil
mengamati putaran dari motor blower.
9. Putar ON thermostatic switch sampai posisi maksimum, amati kerja
magnetic clutch coil dan motor fan kondensor.
10. Pengamatan selesai, putar posisi semua saklar ke posisi OFF.
11. Lepaskan hubungan kabel ke battery (accu).
C.  Pengosongan, Pemvakuman, Penambahan Oli dan Pengisian Refrigeran
1. Pengosongan
Pengosongan dimaksudkan agar di dalam kompresor benar-benar tidak
terdapat refrigeran sebelum dilakukan pengisian refrigeran.

2. Pemvakuman
Pemvakuman bertujuan membersihkan kotoran-kotoran di dalam kompresor
yang telah bercampur dengan refrigerant. Sehingga pada saat dilakukan pengisian
kompresor benar-benar bersih dari kotoran-kotoran sisa dari siklus pendinginan
pada lemari es.

Langkah Kerja Pemvakuman :


a) Pasang charge manifold, selang biru pada katup hisap sedang selang kuning
pada pompa vakum. Pastikan terpasang dengan baik.
b) Buka semua katup pada sistem dan katup hisap pada charge manifold, sedang
katup merah pada charge manifold ditutup.
c) Hidupkan pompa vakum
d) Amati tekanan compound gauge pada charge manifold, hingga menunjukan
tekanan vakum 30 inch Hg.
e) Setelah tercapai, tutup katup charge manifold dan matikan pompa vakum.
f) Diamkan 30 menit. Bila terjadi kenaikan tekanan, lakukan proses
pemvakuman lagi. Bila tidak ada kenaikan tekanan, maka sistem telah siap
dilakukan pengisian refrigeran.

3.   Penambahan Oli
Langkah ini dilakukan pada tahap akhir dari proses pemvakuman, tujuannya
untuk menggantikan oli yang ikut terbawa oleh refrigeran pada saat pengosongan
atau oleh komponen apabila dilakukan pergantian komponen yang telah rusak. Oli
berfungsi sebagai pelumas piston pada kompresor agar gerakan piston tersebut
lancar (tidak aus).

 Langkah Kerja Penambahan Oli :


a) Menjelang akhir proses vakum, tutuplah katup Lo dan Hi serta matikan pompa
vakum.
b) Siapkan jumlah oli yang akan ditambahkan ke dalam sistem pada wadah atau
takaran oli.
c) Lepaslah selang sisi Low pressure dari manifold gauge dan pindahkan ke
wadah oli yang telah disiapkan (gelas ukur, ember atau mesin 3R).
d) Hidupkan pompa vakum, kemudian buka katup Hi sedikit saja untuk
menghindari oli ikut tersedot keluar (katup Lo tertutup)
e) Setelah oli habis tutup katup Hi dan matikan pompa vakum
f) Pasang kembali selang sisi tekanan rendah pada manifold gauge.
g) Hidupkan pompa vakum dan buka kedua katup Lo dan Hi. Lanjutkan
pemvakuman.

4.   Pengisian Refrigeran
Pengisian refrigeran bertujuan untuk mengisi refrigeran yang akan disimpan di
dalam kompresor. Refrigeran berfungsi sebagai bahan utama pendingin pada
sistem refrigerasi di AC mobil. Langkah ini dilakukan setelah sistem divakum dan
diyakini tidak bocor.

 Langkah kerja Pengisian Refrigeran pada AC Mobil :


a. Sambungkan selang tengah manifold gauge ke tabung refrigeran
b. Buka katup tabung refrigeran
c. Kalau manifold gauge ada pentilnya, tekan pentilnya sehingga udara yang
terjebak pada selang dapat keluar. Apabila tidak ada pentilnya kendorkan
selang tengah pada manifold gauge sampai terdengar suara udara keluar.
Selanjutnya kencangkan kembali selang tersebut.
d. Bukalah katup Lo dan katup Hi tetap tertutup (pengisian dalam wujud gas
posisi tabung tegak, dan lewat saluran hisap). Setelah tekanan mencapai
kira-kira 4 bar (58,8 psig) tutuplah katup Lo.
e. Jalankan engine penggerak, kemudian hidupkan AC: putaran blower High
dan temperature control maksimum. Buka kembali katup Lo dan isikan
refrigeran sampai pada jumlah refrigeran optimal.
f. Kalau pengisian sudah selesai, tutup katup Lo dan katup tabung refrigeran.
g. Matikan AC dan engine penggerak
h. Setelah tekanan stabil lepaskan manifold gauge dari sistem dan tabung
refrigeran.
i. Langkah pengisian refrigeran selesai.

BAB IV
PENUTUP

4.1     Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari praktikum ini, yaitu:
a.       Sistem refrigerasi AC mobil memiliki komponen-komponen yang sangat
berperan penting dalam proses sirkulasi refrigeran. Komponen-komponen tersebut
terbagi mejadi beberapa bagian yaitu, komponen utama (kompresor, kondensor,
evaporator, receiver/dryer, sigh glass, katup ekspansi) dan komponen kelistrikan
(selector switch, magnetic clutch coil,dll).
b.      Terdapat tiga proses dalam pengisian refrigeran. Diawali dengan pengosongan,
pemvakuman, penambahan oli, pevakuman dan dilanjutkan dengan pengisian
refrigeran.

4.2     Saran
a.       Diharapkan pembaca khususnya siswa dapat menjadikan laporan ini sebagai
bahan bacaan yang dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai sistem
refrigerasi pada AC mobil.
b.      Diharapkan pembaca khususnya siswa dapat mengoreksi secara
mengkritisi  laporan yang disusun ini. Sehingga dapat dijadikan tolak ukur
seberapa jauh tingkat pemahaman siswa mengenai sistem refrigerasi pada AC
mobil baik itu komponen dan kelistrikannya.

Anda mungkin juga menyukai