Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN

PRAKTIK KERJA INDUSTRI ( PRAKERIN )


DI BENGKEL MOBIL “HABIBI AUTO SERVICE”
Alamat : Desa Dukuhjati Kidul RT.05/01, Kec. Pangkah, Kab. Tegal

Laporan Ini Dibuat Sebagai Syarat Penentuan Kurikulum Dan


Mengikuti Ujian Telah Mengikuti Praktik Kerja Industri

Di Susun Oleh :
NAMA : ALVIN HIDAYAT
KELAS : XI TKR 3
BIDANG STUDI : TEKNIK KENDARAAN RINGAN

YAYASAN PERGURUAN ISLAM DAN TEKHNOLOGI


SMK PERISTEK PANGKAH
Jl. Raya Selatan No. 04 Kalikangkung Kec. Pangkah Kab. Tegal.
52471 Telp. (0283) 445518
Tahun Pelajaran 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Hasil Praktik Kerja Industri Ini Telah Di Uji Dan Di Sahkan Oleh Tim
SMK PERISTEK PANGKAH Pada :

Hari : ……………………………
Tanggal : ……………………………

Pembimbing Pokja Prakerin

Rudi Hartono, S.Pd Aji Mulyanto, S.Pd

Ketua Program Studi TKR

Moh. Zakaria Effendi, S.Pd

Mengetahui,
Kepala SMK PERISTEK PANGKAH

Mukhamad Nurmu’min, S.Ag


MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Angin tidak menghembus untuk menggoyangkan pepohonan,


melainkan untuk menguatkan akarnya.

PERSEMBAHAN

1. Ayah dan Ibundaku tercinta yang telah memberikan arahan dan dukungan
moril maupun materil serta doa
2. Bapak Mukhamad Nurmu’min, S.Ag Selaku Kepala Sekolah SMK
Peristek Pangkah yang telah memberikan izin untuk menyelesaikan
laporan ini dengan baik
3. Bapak Rudi Hartono, S.Pd selaku wali kelas XI TKR 3 dan Pembimbing
laporan yang telah memberikan dorongan dan pengarahan kepada kami
4. Bapak dan Ibu guru SMK Peristek Pangkah yang telah memberikan arahan
yang baik
5. Teman-teman dan semua pihak yang telah ikut membantu baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam menyusun laporan ini dengan baik
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, syukur Alhamdulillah atas hidayah dan inayah-Nya yang telah
diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku laporan PRAKERIN ini.
Namun jauh dari sempurna, untuk itu penulis memohon maaf atas banyaknya
kesalahan dan kekurangan dalam pembuatan buku laporan ini. Tersusunnya buku
laporan PRAKERIN ini tentu saja atas bantuan dan penghargaan dari Bapak atau
Ibu Guru beserta teman-teman sekalian.
Untuk memenuhi tuntunan kurikulum sekolah menengah kejuruan ( SMK )
bahwa salah satu dan kegiatan kurikulun siswa pada SMK yang harus di
laksanakan dalam bentuk prakerin
( Praktik Kerja Industri ) Sebagaimna yang telah ditargetkan dan dilaksanakan
dalam bentuk program pendidikan system ganda
Dengan tujuan sebagai akhir terbentuknya pemegangan siswa dalam dunia
usaha atau dunia industri, Pada dasarnya PKL untuk melatih kedisiplinan dan
melatih kita pada masa mendatang dalam dunia kerja ( Industri ). Maka tiada kata
yang pantas diucapkan oleh penulis selain terima kasih, khususnya kepada :
1. Bapak Mukhamad Nurmu’min, S.Ag Selaku Kepala Sekolah SMK
PERISTEK PANGKAH.
2. Bapak Aji Mulayanto, S.Pd Selaku Ketua Pelaksana PRAKERIN Tahun
2022/2023
3. Bapak Moh. Zakaria Effendi, S.Pd Selaku Kepala Program Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan.
4. Bapak Rudi Hartono, S.Pd Selaku pembimbing PRAKERIN Untuk kelas
XI TKR 3.
5. Ibu Ummu Rosyidah, S.Pd Selaku Wali Kelas Untuk kelas XI TKR 3.
6. Bapak dan Ibu Guru SMK PERISTEK PANGKAH yang selalu senantiasa
memberi motivasi dan pengarahan.
6. Kedua orang tua saya yang telah mendukung saya dan senantiasa memberi
do’a dan mencukupi kebutuhan saya selama SEKOLAH dan PRAKERIN.
7. Teman-teman yang membantu dan menyusun buku laporan PRAKERIN ini
serta memberi saran-saran yang bermanfaat.

Demikian ucapan terima kasih kepada semua pihak sehingga saya dapat
menyuguhkan buku laporan PRAKERIN ini. Semoga ada berguna dan manfaat
khususnya bagi penulis umumnya pada pembaca

Tegal, Mei 2023

PENULIS
SISTEMATIKA LAPORAN
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
SISTEMATIKA LAPORAN
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Pelaksanaan PKL
1.3 Tujuan Pembuatan Laporan Manfaat PKL
1.4 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan PKL
1.5 Manfaat Pembuatan Laporan PKL
1.6 Batasan Masalah

BAB II LANDASAN TEORI


BAB III GAMBARAN UMUM
2.1 Sejarah Bengkel
2.2 Tujuan Dan Fungsi Bengkel
2.3 Struktur Bengkel
2.4 Kegiatan Bengkel

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH


3.1 Servis Rem Tromol Dan Rem Kanvas

BAB V PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

LAMPIRAN
DAFTAR HADIR SISWA
JURNAL KEGIATAN
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PENGESSAHAN SEKOLAH ........................................................ ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv
SISTEMATIKA LAPORAN .............................................................................. vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................1
1.2 Tujuan Pelaksanaan PKL ............................................................................ 2
1.3 Tujuan Pembuatan Laporan Manfaat PKL................................................ 2
1.4 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan PKL....................................................... 2

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................3


2.1 Pengertian Rem ......................................................................................3
2.2 Fungsi Gardan ........................................................................................3
2.3 Bagian bagian garden/ komponen gardan ..............................................4
2.4 Langkah langkah gardan ........................................................................5
2.5 Kerusaka Pada Gardan ...........................................................................6

BAB III GAMBARAN UMUM.............................................................................9


3.1 Sejarah Perusahaan atau Bengkel Prakerin ............................................9
3.2 Tujuan dan Fungsi Bengkel ...................................................................9
3.3 Visi dan Misi Bengkel ...........................................................................9
3.4 Struktur Bengkel .................................................................................10
3.5 Kegiatan Bengkel ................................................................................10

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH ..............................................................11


4.1 Proses Pelanggan Masuk .....................................................................11
4.2 Tahap Persiapan ..................................................................................12
4.3. Tahap Pelaksanaan ..............................................................................12
BAB IV PENUTUP .............................................................................................17
5.1 Kesimpulan ........................................................................................17
5.2 Saran ....................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................20

LAMPIRAN ..........................................................................................................21
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Uni Gardan (Differential)

Gambar 2. Sistem Gardan

Gambar 3. Letak Gardan pada mobil

Gambar 4 Komponen gardan

Gambar 5 Komponen Komponen Gardan

Gambar 6. Kerusakan Pada Gardan

Gambar 7. Melepas Poros Penggerak

Gambar 8. Cara Melepas Roda Tromol

Gambar 9. Membongkar Pembongkar aksel

Gambar.10 Membongkar / Melepas Poros Ponion

Gambar.11 Bagian Poros Propeler

Gambar 12. komponen-komponen Garden

Gambar 13. Differensial (Gardan)

Gambar 14. pemasangan


BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah suatu bentuk


penyelenggara dari sekolah yang memadukan secara sistematika dari sinkron
antara program pendidikan sekolah dari program penyelesaian yang diperoleh
melalui kegiatan profesional. Dimana keahlian profesional tersebut hanya
dapat dibentuk melalui tiga unsure utama yaitu ilmu pengetahuan, teknik, dan
kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik dapat dipelajari dan dikuasai kapan dan
dimana saja kita berada. Sedangkan kita tidak dapat diajarkan tetapi dapat
dikuasai melalui proses mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi
itu sendiri. Pendidikan sistem ganda dilaksanakan untuk memenuhi
kebutuhan tenaga kerja yang profesional di bidangnya. Melalui pendidikan
sistem ganda diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang profesional
tersebut. Dimana kami para siswa yang melaksanakan pendidikan tersebut
diharapkan dapat menerapkan ilmu yang dapat dan sekaligus mempelajari
dunia industri. Tanpa dilaksanakan pendidikan sistem ganda ini kita dapat
langsung terjun ke dunia industri karena kita belum mengetahui atau dan
kondisi lingkungan kerja.
Pada saat ini sekolah kami dituntut untuk dapat lebih memahami teori
yang didapat selama KBM di sekolah dengan mengenal dunia luar atau dunia
kerja. Oleh karena itu, dengan kurikulum yang diterapkan di sekolah-sekolah
pada umumnya dan terutama di SMK Bina Mandiri Pandeglang. Pada akhir
semester dua ini kami siswa SMK Bina Mandiri diwajibkan untuk mengikuti
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN). Dimana dengan adanya PKL siswa
dapat memperoleh pengalaman tentang dunia kerja dan siswa dapat
menuliskan hasil Prakerin tersebut dalambentuk laporan.
Kegiatan PKL ini juga merupakan salah satu persyaratan di SMK
(Sekolah Menenengah Kejuruan) dan begitu juga di SMK Peristek Pangkah,
Agar siswa dapat membandingkan antara materi di sekolah dengan dunia
kerja
1.2 Tujuan Pelaksanaan PKL
1) Meningkatkan pengetahuan siswa pada aspek-aspek usaha yang
profesional dalam lapangan kerja antara lain struktur jenjang karir dan
teknik.
2) Mengimpelementasikan antara pendidikan di sekolah dan di luar sekolah.
3) Diharapkan menambah wawasan dan pengetahuan yang berharga baik
guna memperbaiki dengan mengembangkan kesesuaian pendidikan dan
kenyataan yang ada di lapangan.
4) Untuk mencapai visi dan misi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Peristek Pangkah.

1.3 Tujuan Pembuatan Laporan


1) Menyajikan hasil hasil pengalaman dan pengamatan selama
melaksanakan praktik lerka secara ilmiah yang berguna bagi kepentingan
praktis maupun pengembangan ilmu pengetahuan
2) Mengaplikasikan disiplin ilmu yang didapat selama perkuliahan ke dalam
dunia kerja.

3) Membangun mentalitas mahasiswa dalam menggali dan melakukan


kreatifitas dalam berkarya.

4) Memberi bekal Siswa dalam

5) menggali, meneliti dan menganalisis berbagai aspek yang ada pada


bidang desain serta pertelevisian dan perfilman

1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


1. Waktu
Praktek Kerja lapangan ( Praktek ) dilaksanakan pada semester 4
selama 4 bulan, pada tanggal 1 September 2022 - 31 Desember 2022
dan selama kondisi sekolah dan tempat praktek memungkinkan
2. Tempat Praktek Kerja Industri
Di Bengkel Mobil “Habibi Auto Service”
Alamat : Dukuhjati Kidul RT.02/05 Kec. PangkaH, Kab. Tegal
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Tune Up
Tune up merupakan pekerjaan pemeriksaan, dan penyetelan secara berkala
pada mesin yang dilakukan seorang mekanik yang bertujuan untuk
merekondisikanmesin agar performanya dapat maksimal. Tune up harus selalu
dilakukan padakendaraan sehingga kendaraan selalu siap bila digunakan
kapanpun.

2.2 Pemeriksaan pada sistem pelumasan.


Sistem pelumasan merupakan suatu sistem pada mesin yang berfungsi
untukmensirkulasikan oli mesin supaya oli mesin dapat melumasi bagian – bagian
mesinyang bergerak. Oli pelumas yang digunakan kekentannya harus sesuai
denganstandar SAE ( Society of Automotive Enginery ) dan kualitasnya harus
sesuai denganstandar API ( American Petroleum Institute ). Oli pelumas yang
banyak digunakan pada kendaraan Toyota pada umumnya digunakan oli mesin
dengan standar SAE15W – 30 dan standar API SM.Pekerjaan Tune Up yang
harus digunakan pada sistem pelumasan mesin adalah :
1. Pemeriksaan kualitas ( mutu ) dan kekentalan oli mesin.
Pemeriksaan kualitas dilakukan secara visual dengan cara melihat warna
olimesin. Apabila warna oli mesin telah menghitam, maka oli mesin
tersebutterdapat banyak kotoran sehingga oli mesin harus diganti. Pada
kendaraanToyota, penggantian oli mesin harus dilakukan tiap 5.000 KM.2.
2. Pemeriksaan kuantitas/kecukupan oli mesin.
Pemeriksaan kuantitas oli mesin pada oil pan dilakukan dengan
menggunakanoil dip stick. Jumlah minyak harus di garis F, jika minyak berada
di bawah Fmaka minyak pelumas harus ditambah.

3. Penggantian Oil Filter.


Oil filter pada mesin harus diganti secara rutin, sebab kotoran yang
tertumpukdidalam oil filter dapat menyumbat dan merusak oil filter, sehingga
kinerja oilfilter akan memburuk dalam menyaring kotoran pada oli mesin. Pada
kendaraanToyota, oil filter harus diganti tiap 10.000 KM atau tiap ganti oli ke
2 dankelipatannya.
2.3 Pemeriksaan pada Sistem Pengapian.
Sistem pengapian pada kendaraan berfungsi untuk menyediakan nyala
apimelalui busi untuk membakar campuran udara - bahan bakar pada akhir
langkahkompresi.Pekerjaan tune up yang dilakukan adalah :
1. Pemeriksaan baterai.
Pemeriksaan pada baterai terdiri dari pemeriksaan tegangan baterai,
pemeriksaan berat jenis elektrolit, dan pemeriksaan jumlah elektrolitnya pada
baterai jenis basah.
Pemeriksaan tegangan baterai dilakukan dengan menggunakan AVOmeter.
Baterai yang baik mempunyai tegangan normal sebesar 12 volt ( 2 volttiap sel),
dan tegangan pengisian baterai maksimal sebesar 14 volt.Pemeriksaan berat
jenis cairan elektrolit ( H2 SO4) baterai dilakukan denganmenggunakan
hidrometer. Semakin lama baterai digunakan, berat jenis H2 SO4 pada cairan
elektrolit baterai semakin berkurang karena penguapan, sedangkan 7
kandungan air pada cairan elektrolit semakin bertambah. Bila hal tersebut
terjadi pada baterai, maka baterai tidak dapat menyimpan arus listrik dengan
baik. Berat jenis cairan elektrolit baterai yang nomal ialah 1,25 – 1,27 pada
suhu 200
Pengukuran dilakukan dengan cara menghisap cairan elektrolit baterai
kedalamhidrometer dengan menekan rubber bulbnya, kemudian baca hasil
pengukuran pada float.

Kondisi elektrolit :

Pemeriksaan jumlah elektrolit baterai dilakukan secara visual


denganmelihat apakah ketinggian volume cairan elektrolit dibawah atau tepat
pada garisupper level pada baterai. Bila berada dibawah garis upper level,
makatambahkan air suling pada baterai hingga ketingginnya tepat pada garis
upperlevel.
2. Pemeriksaan Busi
Busi merupakan komponen pada sistem pengapian yang berfungsi
untukmemercikkan bunga api melalui elektroanya pada akhir langkah
kompresi. Baik buruknya kondisi busi akan mempengaruhi sempurna atau
tidaknya suatu proses pembakaran pada mesin.
Pemeriksaan busi dilakukan dengan melihat secara visual
kondisielektrodanya ,melakukan pembersihan ulir dan penyetelan gap / celah
antaraelektroda dan massa busi menggunakan feeler gauge busi.
Elektroda busi yang masih baik bentuknya rata atau tidak cacat. Bila
bentuknyatidak rata seperti terpotong ( cacat ), maka elektroda busi tersebut
sudah jelekdan harus diganti. Penggantian busi juga dilakukan bila elektroda
busi sudahhampir habis / terkikis.

Pembersihan bagian ulir busi dilakukan dengan menyikatnyamenggunakan


sikat busi kemudian menyemprotnya dengan tekanan angin darikompresor.
Saat melakukan penyikatan ulir busi, hati – hati jangan sampaimerusak bagian
elektrodanya.Penyetelan celah / gap antara elektroda dan massa busi dilakukan
denganmenggunakan feeler gauge busi. Pada kendaraan Toyota, gap busi
Avanza,Rush, Agya, Yaris, Etios, Vios dan Kijang EFI yaitu 1,00 mm, Kijang
Innova1,10 mm, dan Kijang mesin karburator yaitu 0,80 mm

3. Penyetelan Celah Platina dan Sudut Dwell


Penyetelan celah platina dan sudut dwell hanya dilakukan pada
mesinkonvensional, sedangkan pada mesin dengan sistem kontrol elektronik
atau EFItidak dilakukan sebab mesin EFI tidak lagi menggunakan platina
untukmenghubungkan dan memutuskan arus listrik dari primer koil ke massa.
MesinEFI dilengkapi dengan igniter yang untuk menyalakan percikan bunga
api pada busi.
Platina pada mesin konvensional ditempatkan pada breaker
platedistributor. Besar nya celah platina di setel untuk mendapatkan sudut
dwell yangtepat. Sudut dwell merupakan sudut lamanya platina pada saat
posisi celah platina tertutup. Sudut dwell harus distel hingga ukurannya antara
460 – 580,tetapi sudut dwell yang baik ialah tepat pada 520 Pengukuran sudut
dwellmenggunakan dwell angle tester atau tune up tester.

Besar kecilnya sudut dwell akan berbanding terbalik dengan besarkecilnya


sudut platina. Semakin besar sudut dwell, semakin kecil sudut platinanya, dan
semakin kecil sudut dwell, semakin besar sudut platinanya
Langkah – langkah penyetelan celah platina adalah sebagai berikut :
1) Posisikan rubbing blok pada nok distributor yang rata, tempatkan
fellergauge pada diantara rubbing blok atau pada kontak point.
2) Kendorkan baut platina dan atur celah sesuai dengan ukuran fellergauge.
3) Keraskan baut pengikat platina.
4) Dengan menggunakan dwell angel tester, periksa sudut dwell apakah
sudutdwell sudah sesuai dengan stadar atau tidak. Bila tidak sesuai, setel
kembalicelah platina hingga sudut dwell tepat sesuai standar.

4. Pemeriksaan Kabel Busi dan Kabel Tegangan Tinggi


Kabel busi berfungsi untuk menghantarkan arus listrik tegangan tinggi
daridistributor ke busi, sedangkan kabel tegangan tinggi berfungsi
untukmenghantarkan arus listrik tegangan tinggi dari ignition koil ke
distributor.Cara pemeriksaannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Alat
yangdigunakan untuk memeriksa tahanan kabel busi dan kabel tegangan tinggi
adalahAVO meter.

Nilai tahanan kabel busi yang baik yaitu < 25 KΩ.

5. Pemeriksaan Vacuum Advancer dan Governoor Advancer


Vacuum advancer pada sistem pengapian kovensional berfungsi
untukmemajukan timing pengapian berdasarkan besarnya kevakuman pada
intakemanifold, dengan cara memajukan platina melawan putaran poros
nokdistributor untuk lebih cepat membuka sehingga bunga api pada busi lebih
cepattimbul. Pemajuan timing pengapian terjadi bilamana beban mesin
bertambah.
Pemeriksaan dapat dilakukan menggunakan vacuum tester atau
denganmenghisap selang pemasukan yang terhubung ke intake manifold. Pada
saatdihisap, breaker plate harus bergerak.

Governoor advancer merupakan salah satu komponen pada sistem


pengapian konvensional yang berfungsi untuk memajukan timing pengapian
berdasarkan putaran mesin. Pemajuan timing pengapian dilakukan dengan
caramenggerakkan distributor cam lebih cepat beberapa derajat dari putaran
porosdistributor, sehingga pembukaan platina akan terjadi lebih cepat.
Pemeriksaan dilakukan dengan cara memutarkan rotor distributor
berlawanan dengan arah jarum jam. Apabila rotor dapat kembali ke
posisinyasemula setelah diputarkan, berarti governoor advancer kondisinya
masih baik, bila tidak berarti kondisinya sudah jelek dan pegas governoor harus
diganti.

6. Pemeriksaan Ignition Coil


Koil merupakan komponen pada sistem pengapian berfungsi
untukmenaikkan tegangan baterai dari 12 volt menjadi 5.000 – 25.000 volt
untukmembangkitkan percikan api pada busi.
Pengukuran tahanan ignition koil dilakukan untuk mengetahui
besarnyatahanan listrik pada kumparan primer dan sekunder koil. Alat yang
digunakan pada proses pengukuran tahanannya yaitu AVO meter. Spesifikasi
tahanan primer koil yaitu 1,3 – 1,6 Ω, sedangkan tahanan sekundernya 10,7 –
14,5 KΩ.
7. Pemeriksaan Timing Pengapian
Timing pengapian adalah saat dimana busi memercikkan bunga
api.Timing pengapian merupakan awal proses pembakaran yang hasil akhirnya
akanmendapatkan tekanan pembakaran maksimal. Pemeriksaan dilakukan
denganmenggunakan alat timing light . Kisaran timing pengapian saat selang
vacuumadvancer dilepas ialah 50 – 80 menjelang TMA.

2.4 PEMBERSIHAN SARINGAN UDARA


Saringan udara merupakan bagian dari mesin yang berfungsi
untukmemisahkan kotoran dari udara yang akan masuk ke intake manifold. Bila
kotorantersebut tidak dibersihkan, maka kotoran bersama – sama udara akan
masuk ke mesindan mengotori mesin dan menyebabkan mesin menjadi
tersendat.Pekerjaan ini dilakukan dengan menyemprotkan permukaan saringan
udaradengan tekanan angin dari kompresor hingga saringan udara bersih dari
kotoran yangmenempel.

2.5 PEMERIKSAAN SISTEM BAHAN BAKAR


Sistem bahan bakar berfungsi untuk mensuplai bahan bakar ke mesin
sesuaidengan kebutuhan mesin. Jumlah bahan bakar yang di suplai ke mesin
akanmempengaruhi baik tidaknya suatu proses pembakaran pada mesin.
Pekerjaan pekerjaan tune up yang berkaitan dengan sistem bahan bakar
antara lain :

1) Pembersihan fuel filter


Fuel Filter berfungsi untuk memisahkan kotoran dari bahan
bakar.Pembersihan dilakukan dengan menyemprotkan bagian dalam fuel
filter dengan tekanan angin dari kompresor. Arah penyemprotan dilakukan
dari saluran masukfuel filter.
2) Penyetelan campuran bahan bakar – udara pada karburator
Penyetelan campuran bahan bakar – udara pada karburator dilakukanuntuk
mendapatkan campuran gas yang ideal sesuai dengan kebutuhan
mesin.Penyetelan dilakukan dengan memutar idle mixture adjusting screw
padakarburator hingga mesin tidak mengeluarkan asap yang berlebihan.
3) Penyetelan Putaran IdlePutaran idle mesin ialah putaran pada mesin pada saat
pedal gas tidakditekan. Putaran idle mesin harus distel sesuai dengan putaran
idle yang direkomendasikan manual book kendaraan yang bersangkutan.
Putaran idle di steldengan memutar idle adjusting screw.

2.6 PEMERIKSAAN SISTEM PENDINGIN


Pemeriksaan sistem pendingin dilakukan dengan memeriksa kecukupan air
pendingin, pemeriksaan tutup radiator, kebocoran radiator, dan selang – selang
cairan pendingin.
BAB III
GAMBARAN UMUM
3.1 Sejarah Perusahaan Atau Bengkel Prakerin
Bengkel habibi auto service adalah bengkel mobil spesialis metick
pertama dan satu-satunya ditegal berdiri tahun 2002 selain transmisi metick
disana juga menerima segala macam-macam kerusakan pada mobil
contohnya offerhead, Tune up, kaki-kaki, powe stering, transmisi manual dll.
Merupakan bengkel yang bergerak di bidang otomotif yang
menyediakan pelayanan jasa bengkel dan pemasangan sparepart pack.

3.2 Tujuan dan Fungsi Bengkel


1. Tujuan Bengkel
a. Sebagai Penunjang afer seles ( yaitu perawan mobil dengan baik)
b. Melakukan Perawatan mobil secara berkala dengan sebaik baiknya
2. Fungsi Bengkel
a. Supaya Masyarakat bisa berkomunukasi langsung saat servise atau
complain setelah menservice, sehingga bisa memudahkan masyarakat
terdekat dalam perawatan kendaraan mobil anda.
b. Masyarakat lebih mudah untuk menyervice mobilnya dengan mudah

3.3 Visi dan Misi Bengkel


1) Visi
 Menjadi pusat reparasi mobil yang menyediakan spare part dan
jasa servis yan mengutamakan pada kepuasan pelanggan
didukung dengan peralatan canggih dan tenaga ahli yang
kompeten serta pelayanan yang optimal dan terpercaya.
2) Misi
 Memberikan solusi terbaik pada peyediaan suku cadang terbaik
dan reparasi yang terpercaya.
 Memberikan pelayanan terbaik dan standart mutu pada
Pelanggan dengan menjalankan proses kerja terbaik sehingga
tercapai kepuasan Pelanggan.
 Selalu mendahulukan kepentingan pelanggan dan karyawan
sebelum keuntungan untuk perusahaan.
 Mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi secara terus
menerus untuk diimplementasikan dengan cara yang benar.
3.4 Struktur Bengkel

PIMPINAN BRENGKEL
Robi Hartono

PEMBIMBING PRAKERIN
Rudi Hartono, S.Pd

MEKANIK 1 MEKANIK 2
Robi Hartono Iqro

SISWA PRAKERIN
Alvin Hdayat

3.5 Kegiatan Bengkel


Jadwal Pelaksanaan Prakerin
SENIN – MINGGU Di mulai pada Pukul 08.00 – 12.00 Dan 13.00 – 16.30
BAB IV
PEMBAHASAN MASALAH

4.1 Tune Up Pada Toyota Avanza KM 30.000


Dalam hal ini, penulis akan membahas tentang pekerjaan – pekerjaan tune
upuntuk mesin Toyota Avanza pada KM 30.000. Pekerjaan – pekerjaan yang
dilakukanyaitu :
1. Pemeriksaan Busi
2. Mengganti filter oli mesin
3. Mengganti Oli mesin.
4. Pembersihan saringan udara.
5. Pemeriksaan kecukupan cairan pendingin mesin.
6. Pemeriksaan baterai.

4.2 Alat dan Bahan


1. Alat :
 1 set kunci yang terdapat pada caddy mekanik, yang terdiri dari
kuncisock, handle, kunci ring, kunci pas, obeng, palu, dan lain–lain.
 Lift Stall.
 Air gun.
 Corong oli
 Bak oli.
 Battery tester.
2. Bahan
 1 unit mobil Toyota Avanza
 Oil Filter
 Oli Mesin TGMO Semi Syntetic ( 4 liter )

4.3 Keselamatan Kerja


1. Keselamatan manusia
- Gunakan wearpack yang sesuai dengan badan kita untuk kenyamanan
- Gunakan masker dan sarung tangan
- Gunakan safety shoes untuk melindungi kaki.
2. Keselamatan alat
- Gunakan alat
- alat kerja dengan benar dan hati– hati untuk menghindari kerusakan pada
alat kerja.
- Simpan kembali alat kerja setelah digunakan dalam caddy apabila
telahselesai bekerja, bila masih diperlukan simpan saja di atas caddy.
3. Keselamatan bahan
- Hindari kerusakan pada bahan kerja.
- Pisahkan bahan kerja yang dibutuhkan dengan bahan kerja yang rusak.
- Hati hati dalam menangani bahan kerja.
- Simpan baut baut dan mur mur yang dilepas pada wadah yangdisediakan.

4.4 Proses Pengerjaana.


1) Persiapan sebelum bekerja
a. Buka bagian kap mesin.
b. Pasangkan fender dan grill cover pada bagian fender dan
grillkendaraan, untuk melindungi kedua bagian bodi kendaraan
tersebut darikerusakan dan kotoran.
c. Pasangkan steer cover pada steering wheel ( roda kemudi ), pada
floormat pada bagian lantai kendaraan, dan seat cover pada bagian jok
supir.
2) Pemeriksaan Busi
 Pembongkaran
1. Lepaskan selang yang terpasang pada box saringan udara,
denganmengendorkan bautnya menggunakan rachet handle,
sambungan pendek, dan kunci sock , lalu lepaskan selang tersebut.
2. Lepaskan sensor THA, dan PIM serta selang pemasukannya dari box
saringan udara.
3. Lepaskan box saringan udara dari mesin, dengan cara melepaskan
baut bautnya terlebih dahulu menggunakan rachet handle sambungan
pendek, dan kunci sock. Simpan box saringan udara pada bagian rak
bawah caddy.
4. Lepaskan ignition koil ( koil ini tipe stik koil ), dengan
caramelepaskan bautnya menggunakan rachet handle, sambungan
pendek, dan kunci sock.
5. Lepaskan busi dari mesin, dengan menggunakan sliding,sambungan
panjang, dan kunci busi.
 Pemeriksaan busi :
Bersihkan bagian ulir dan ujung insulator busi menggunakan sikat
busi dan menyemprotkannya dengan tekanan angin kompresor
menggunakan air gun. Hati – hati jangan sampai merusak electrode busi.
Lalu setel celah businya menggunakan feeler gauge busi. Celah busi
TOYOTA Avanza yaitu 1,00 mm. Hati – hati jangan sampaimerusak
elektrode dan massa busi ketika menyetel celahnya.
 Pemasangan :
1. Pasang kembali busi – businya pada lubang busi. Alat yangdigunakan
adalah sliding, sambungan panjang, dan kunci busi. Hati– hati jangan
sampai merusak busi ketika mengencangkannya.
2. Pasang kembali ignition koil pada lubang busi, lalu kencangkan
bautnya. Alat yang digunakan adalah rachet handle, sambungan
pendek, dan kunci sock. Hati – hati jangan sampai salah
dalammemasang koil, pasang kembali masing – masing koil pada
busisesuai dengan urutannya pada saat melepas koil dari busi. Bila
pemasangan koil tidak sesuai dengan urutannya, pengapian tidakakan
sesuai dengan Firing Order nya.
3. Pasang kembali box saringan udara pada mesin, dan kencangkan baut
– bautnya. Alat yang digunakan adalah rachet handle,sambungan
pendek, dan kunci sock.
4. Pasangkan sensor THA, dan MAP pada box saringan udara. Dan juga
pasangkan selang udara pada box saringan udara.
Dengan cara:
- Pasangkan selang udara pada box saringan udara.
- Kencangkan baut pengikatnya, menggunakan rachet handle, beserta
sambungan pendek dan kunci sock.

3) Mengganti Oil Filter Mesin


1. Lepaskan oil filter dari dudukannya, menggunakan oil filter wrench.Putar
berlawanan arah jarum jam oil filternya untuk melepaskan oilfiltyer dari
dudukannya.
2. Bersihkan dudukan oil filter dari oli mesin.
3. Pasangkan oil filter baru pada dudukannya menggunakan tangan untuk
pengerasan awalnya, dan untuk pengerasan terakhir menggunakan
oilfilter wrench. Jangan terlalu kencang ketika mengencangkan oil filter
nya, sebab bila terlalu kencang dapat merusak seal oli pada oil filter.

4) Mengganti Oli mesin


1. Persiapan pertama, siapkan wadah penampungan oli mesin bekas,sarung
tangan dan lap majun. Jangan lupa menggunakan helm.
2. Naikkan kendaraan dengan lift stall, dengan menekan tombol
“Up”hingga ketinggiannya diatas kepala kita. Tekan tombol “Lock”
untuk mengunci lift stall.
3. Kendorkan drain plug oil pan menggunakan kunci ring.
4. Lepaskan drain plug dengan tangan. Hati – hati dalam menurunkan
olimesin karena oli mesin kadang– kadang masih panas.
5. Tampung oli mesin pada wadah penampungan oli mesin bekas
yangdisediakan.
6. Setelah oli mesin dikeluarkan dari oil pan, tutup kembali drain hole oil
pan dengan drain plugnya. Kencangkan drain plug-nya
menggunakankunci ring.
7. Buang oli mesin bekas pada drum penampungan oli mesin bekas.
8. Turunkan kendaraan. Tekan tombol “Lock” kembali untuk mengunlock
lift stall, lalu tekan tombol “Down” untuk menurunkan kendaraan.
9. Buka tutup oli mesin, dengan menggunakan corong oli masukkan
OliMesin TGMO semi Syntetic sebanyak 3,5 liter
10. Periksa kuantitas oli mesin pada oil pan mengunakan oil dip
stick.Terdapat 2 garis pada oil dip stick, yaitu garis atas dan garis
bawah.Pastikan jumlah oli mesin yang terukur pada oil dip stick berada
digaris atas oil dip stick.
11. Hidupkan mesin selama kurang lebih 3 menit, kemudian matikanmesin.
12. Periksa kembali kuantitas oli mesin pada oil pan mengunakan oil
dipstick. Pastikan jumlah oli mesin yang terukur pada oil dip stick tetap
berada di garis atas oil dip stick.

5) Pembersihan Saringan Udara Mesin.


Periksa saringan udara. Bila saringan udara kotor, semprotlahsaringan
udara dengan tekanan angin dari kompresor menggunakan air gununtuk
membersihkannya.

6) Pemeriksaan Cairan Pendingin Mesin


Periksa air radiator pada recervoir tank nya. Pastikan permukaan air
radiator berada tepat pada garis “full”, bila tidak tambahkan air pada recervoir
tank-nya hingga permukaan air radiator tepat pada garis full.

7) Pemeriksaan Baterai.
Pemeriksaan baterai meliputi :
1. Pemeriksa kecukupan cairan elektrolit baterai. Pastikan bahwa
cairanelektrolit baterai berada pada garis upper level. Bila tidak,
tambahkanair suling pada baterai.
2. Periksa kondisi baterai. Alat yang digunakan adalah battery tester.
8) Penutupan
1. Periksa kembali hasil pekerjaan kita.
2. Periksa kekerasan mur roda menggunakan kunci momen. Momenstandar
pengencangan mur roda yaitu 12 Kg.m.
3. Periksa dan setel tekanan udara ban depan dan ban belakang dengan tire
pressure tester. Pastikan bahwa tekanan udara ban depan 30 psi
dantekanan udara ban belakang 32 psi.
4. Lepaskan fender cover, seat cover, gril cover, dan floor mat darikendaraan.
5. Tutup kabin mesin.
6. Lapor kepada foreman bahwa pekerjaan kita telah selesai. Foremanakan
melakukan test drive untuk memeriksa kondisi kendaraan.
7. Setelah test drive selesai dan foreman memastikan kondisi
kendaraansetelah tune up baik, kendaraan akan diserahkan kepada
pelanggan.
8. Bereskan kunci– kunci kedalam cady
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan kegiatan


yang sangat bermanfaat untuk kami sebagai siswa dan siswi, dan dapat
mengenal lebih jauh bagaimana cara kerja di lapangan sesuai dengan
keahlian masing-masing siswa. Sehingga setiap siswa dapat melihat
gambaran mengenai kegiatan bidang usaha dimasa yang akan datang,
sehingga siswa-siswi mengetahui standar kompetensi yang akan dijadikan
peluang kerja dan kesempatan kerja.
Dalam dunia usaha dibutuhkan kedisiplinan yang cukup baik,
instansi-instansi biasanya memerlukan karyawan yang disiplin, terampil,
rajin dan cerdas.
Pada praktek kerja industri ini diperlukan keahlian yang cukup.
Selama penulis melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN), penulis
merasa bangga bisa mendapatkan ilmu yang belum pernah penulis dapatkan
sebelumnya serta memperoleh banyak pengalaman.
Tujuan lain Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah menambah
wawasan yang luas bagi kami sebagai siswa-siswi di SMK Peristek
Pangkah, terutama dalam bidang yang ditempatinya. Adapula tempat yang
disukai yakni di ruangan pemilihan arsip, penulis bisa belajar dan dapat
mengetahui yang belum penulis dapatkan selama ini, terutama pengetahuan
tentang penyusunan laporan ini.
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) telah terlaksana dengan baik,
dengan program keahlian masing-masing tanpa halangan apapun dan
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Budi Hantoro
selaku pemilik bengkel yang telah bersedia menerima penulis ada adanya
untuk melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dan bersedia
mendampingi penulis selama Prakerin berlangsung.
Dari pengalaman di atas itu semua penulis selama melaksanakan
kegiatan prakerin, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan antara
lain :
1. Teori dan praktek yang diberikan oleh Bapak dan Ibu Guru di sekolah
tidak selamanya cocok dengan praktek di bengkel
2. Bekerja di bengkel atau di manapun sangat mementingkan faktor
kedisplinan para pekerja, keamanan, kenyamanan, dan kesehatan dalam
bekerja di bengkel
3. Kita bisa mengetahui bagaimana orang bekerja seperti apa sulitnya
bagaimna,
4. Dan Kita dapat mengetahui bagaimana susahnya orang mencari nafkah

5.2 Saran
Semoga hubungan antar pegawai tetap terjaga dan saling
bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama, tentunya para siswa dan
siswi mendapatkan banyak pelajaran dan memiliki motivasi untuk tujuan
dimasa depannya dan para guru pembimbing dapat memberikan arahan
juga perhatian untuk para siswa dan siswi Prakerin.
Adapun saran-saran disini penulis ingin memberikan beberapa saran
baik untuk pihak sekolah, pihak bengkel dan adik kelas dan kaka kelas
A. Saran Uuntuk Sekolah
3. Seharusnya pihak sekolah memberikan wawasan yang lebih luas
tentang artinya prakerindan apa yang harus dilakukan siswa selama
prakerin di bengkel berlangsung, supaya siswa lebih tahu gak
bingung.
4. Hendaknya pihak sekolah juga harus memberikan semenjak dini
apa apa saja yang harus dipersipkan sebelum melakukan kegiatan
prakerin ini.
5. Hendaknya pihak sekolahmempermudah siswanya dalam
mengurusi segala sesuatu yang berhubungan dengan prakerin,
bukan malah mempersulit siswa dengan berbagai alasan
B. Saran Untuk Bengkel
1. Seharusnya pihak bengkel harus bersedia mengajarkan
pengetahuan tentang mesin secara terperinci dan mendetail,
meskipun harus mengorbankan banyak waktu
2. Dan pikah bengkel juga harus sabar mengajari anak prakerin kalo
salah jangan langsung dimarahi tapi dinasehi blum benar janagn
langsung dimarahi, itu akan menjadikan siswa prakerin menjadi
males dan tidak berangkat prakerin lagi.
3. Jangan hanya menjadikan siswa yang melakukan prakerin
dijadikan sebagai kuli tetapi mengajarkan sesuatu yang
berhubungan dengan mesin.

C. Saran Untuk Siswa-Siswi


1. Siswa-siswi diharapkan mengikuti dan melaksanakan prakerin
dengan sungguh-sungguh jangan hanya sekedar bermain-main saja.
2. Hendaknya siswa-siswa mau dan tidak malu bertanya kepada
mekaniknya apa apa saja yang bekum diketahuinya.
3. Siswa sebaiknya menyiapkan mental dan fisik sebelum prakerin.
4. Siswa harus disiplin dengan aturan Bengkel
5. Siswa sebaiknya menyelesaikan urusan administrasi sekolah
sebelum berangkat PRAKERIN.
DAFTAR PUSTAKA
Iman Permana & Joel Tadjo, 1992, Pedoman Penyelenggaraan Bengkel Otomotip,
Media Cetak PPPG Teknologi Bandung.

Neely, John E., 1982, Practical Machine Shop, John Wiley & Sons, New York.

OPKR. 10.017, edisi September 2002, Bahan Pelatihan Nasional Otomotif


Perbaikan Kendaraan Ringan, Depdiknas.

Toyota. (2006). Soft Copy Manual Book Toyota. Jepang. PT. Toyota Astra
Motor.

Drs. B AgusSuharjo.(2012). Modul Sistem Rem. SMK Taruna Bangsa Kota


Bekasi.

Drs. B AgusSuharjo.(2012). Modul Roda dan Ban, SMK Taruna Bangsa Kota
Bekasi.

Buku Pelajaran Tentang Sistem Pengapian.

Buku Pelajaran Tentang Sistem Pelumasan dan Pendinginan.

Drs. Darsono. (2012). Modul Pemahaman Engine, SMK Taruna Bangsa Kota
Bekasi

http://www.remcakram.com, 07 Mei 2023

http://www.sistemrem.com, 07 Mei 2023

http://www.prinsiprem.com, 07 Mei 2023

http://www.memperbaikidanmerawatremcakram.com 07 Mei 2023

http://harapansatria.blogspot.co.id/2012/06/tips-kelebihan-kekurangan-

remcakram.html,18 07 Mei 2023


LAMPIRAN
ABSENSI PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

Anda mungkin juga menyukai