Di Susun Oleh :
NAMA : HILMI TAUFIQUL HAKIM
KELAS : XI TKR 2
BIDANG STUDI : TEKNIK KENDARAAN RINGAN
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Hasil Praktik Kerja Industri Ini Telah Di Uji Dan Di Sahkan Oleh Tim
SMK PERISTEK PANGKAH Pada :
Hari : ……………………………
Tanggal : ……………………………
Mengetahui,
Kepala SMK PERISTEK PANGKAH
MOTTO
PERSEMBAHAN
1. Ayah dan Ibundaku tercinta yang telah memberikan arahan dan dukungan
moril maupun materil serta doa
2. Bapak Mukhamad Nurmu’min, S.Ag Selaku Kepala Sekolah SMK
Peristek Pangkah yang telah memberikan izin untuk menyelesaikan
laporan ini dengan baik
3. Bapak Latif Hofir, S.Pd selaku wali kelas XI TKR 2 dan Pembimbing
laporan yang telah memberikan dorongan dan pengarahan kepada kami
4. Bapak dan Ibu guru SMK Peristek Pangkah yang telah memberikan arahan
yang baik
5. Teman-teman dan semua pihak yang telah ikut membantu baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam menyusun laporan ini dengan baik
6. Teman-teman dan semua pihak yang telah ikut membantu baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam menyusun laporan ini dengan baik
iv
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, syukur Alhamdulillah atas hidayah dan inayah-Nya yang telah
diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku laporan PRAKERIN ini.
Namun jauh dari sempurna, untuk itu penulis memohon maaf atas banyaknya
kesalahan dan kekurangan dalam pembuatan buku laporan ini. Tersusunnya buku
laporan PRAKERIN ini tentu saja atas bantuan dan penghargaan dari Bapak atau
Ibu Guru beserta teman-teman sekalian.
Untuk memenuhi tuntunan kurikulum sekolah menengah kejuruan ( SMK )
bahwa salah satu dan kegiatan kurikulun siswa pada SMK yang harus di
laksanakan dalam bentuk prakerin
( Praktik Kerja Industri ) Sebagaimna yang telah ditargetkan dan dilaksanakan
dalam bentuk program pendidikan system ganda
Dengan tujuan sebagai akhir terbentuknya pemegangan siswa dalam dunia
usaha atau dunia industri, Pada dasarnya PKL untuk melatih kedisiplinan dan
melatih kita pada masa mendatang dalam dunia kerja ( Industri ). Maka tiada kata
yang pantas diucapkan oleh penulis selain terima kasih, khususnya kepada :
1. Bapak Mukhamad Nurmu’min, S.Ag Selaku Kepala Sekolah SMK
PERISTEK PANGKAH.
2. Bapak Aji Mulayanto, S.Pd Selaku Ketua Pelaksana PRAKERIN Tahun
2022/2023
3. Bapak Moch. Zakariya Effendi, S.Pd. Selaku Kepala Program Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan.
4. Bapak Latif Hofir, S.Pd Selaku pembimbing PRAKERIN Untuk kelas XI
TKR 2.
5. Bapak dan Ibu Guru SMK PERISTEK PANGKAH yang selalu senantiasa
memberi motivasi dan pengarahan.
7. Kedua orang tua saya yang telah mendukung saya dan senantiasa memberi
do’a dan mencukupi kebutuhan saya selama SEKOLAH dan PRAKERIN.
8. Teman-teman yang membantu dan menyusun buku laporan PRAKERIN ini
serta memberi saran-saran yang bermanfaat.
v
Demikian ucapan terima kasih kepada semua pihak sehingga saya dapat
menyuguhkan buku laporan PRAKERIN ini. Semoga ada berguna dan manfaat
khususnya bagi penulis umumnya pada pembaca.
PENULIS
vi
SISTEMATIKA LAPORAN
HALAMAN JUDUL
HALAMAN EVALUASI DAN PENGESAHAN
HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
SISTEMATIKA LAPORAN
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Dan Manfaat
1.3 Dasar Prakerin
1.4 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
LAMPIRAN
DAFTAR HADIR SISWA
JURNAL KEGIATAN
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN EVALUASI DAN PENGESAHAN ............................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH ......................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv
KATA PENGANTAR ...........................................................................................v
SISTEMATIKA LAPORAN ............................................................................. vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................1
1.2 Dasar Penulisan ......................................................................................1
1.3 Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Industri (Prakerin ) ........................2
1.4 Dasar Prakerin .......................................................................................3
1.5 1.5 Waktu Dan Tempat Prakerin ............................................................4
BAB II GAMBARAN UMUM ..............................................................................5
2.1 Tinjauan Perusahaan atau Bengkel Prakerin ..........................................5
2.2 Sejarah Bengkel .....................................................................................5
2.3 Visi dan Misi Bengkel ...........................................................................5
2.4 Tujuan dan Fungsi Bengkel ..................................................................6
2.5 Struktur Bengkel ...................................................................................6
2.6 Kegiatan Bengkel ..................................................................................6
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK ................................................................7
3.1 Pengertian Tune Up .................................................................................... 7
3.2 Tujuan Tune Up .......................................................................................... 7
3.3 Menghidupkan Mesin Setelah Tune-Up ................................................... 6
BAB IV PENUTUP .............................................................................................20
4.1 Kesimpulan ........................................................................................20
4.2 Saran ....................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................22
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................23
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar.1 Rem Tromol (Drum Brake)
Gambar.2 Rem cakram (Disc Brake) Atau Piringan Rem Cakram
Gambar.3 Leading And Trailing
Gambar.4 Two Leading
Gambar.5 Dual Two Leading
Gambar.6 Caliper Rem Cakram
Gambar.7 Kampas Rem ( Brake Pads)
Gambar.8 Piringan/Cakram’
Gambar.9 Kunci Sokk
Gambar.10 Disc Brake Piston Spreader
Gambar.11 Kunci Kombinasi
Gambar.12 Dongkrak dan Lift
Gambar. 13 Air Duster Gun
Gambar.14 Kompresor
Gambar.15 Jangka Sorong
Gambar.16 Fender Cover
Gambar.17 Mobil Toyota Avanza
Gambar.18 Krim Pelumas (Grease)
Gambar.19 Kampas Rem (Brake Pads)
Gambar.20 pembersih Rem (Brake Cleaner)
Gambar.21 Memasang Fender Cover
Gambar.22 Melepas Roda Mobil
Gambar.23 Melepas kampas Rem
Gambar.24 Mengukur Kampas Rem Menggunakan Jangka Sorong
Gambar.25 Memasang Kampas Rem
Gambar 26 Reservoir tank
Gambar 27. Oli Pelumas
Gambar 28 Knalpot.
Gambar 29 Saringan Udara
Gambar 30. Batrai (ACCU)
Gambar 31 Kabel busi
Gambar 32. Cara penyetelan
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat. Salah ssatu usaha dalam melaksanakan pendidikan adalah adanya
sekolah, dan dalam hal ini adalah SMK.
standar nilai sekolah dan dunia kerja serta sekaligus mendekatkan supply dan
demand ketenaga kerjaan.
Landasan pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) didasarkan atas arahan Garis-garis Besar Haluan
Negara (GBHN) 1993 dan ketentuan dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional serta peraturan-peraturan pendukungnya
antara lain :
1. Kep. Mendikbud No. 4990/U/1992 Pasal 33 Butir (6)
Kerjasama SMK dengan dunia usaha terutama bertujuan untuk
meningkatkan kesesuaian program SMK dengan kebutuhan dunia usaha yang
diusahakan dengan azas saling menguntungkan. Kerjasama SMK dengan dunia
usaha antara lain meliputi Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) dan magang.
2. GBHN
Meningkatkan kualitas tenaga kerja merupakan tanggung jawab
bersama antara pemerintah dan masyarakat serta Badan Usaha yang memakai
tenaga kerja.
3. PP No. 39 Bab III Pasal 4 Butir (3)
Peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan Pendidikan Nasional
dapat berbentuk pemberian kesempatan magang dan/atau latihan kerja.
4. UU SPN No. 2 Tahun 1989 Ban W Pasal (1)
Penyelenggaraan pendidikan pelaksanaan dua jalur yaitu jalur
pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah.
BAB II
GAMBARAN UMUM
PIMPINAN BRENGKEL
Beny
SISWA PRAKERIN
Hilmi Taufiqul Hakim
BAB III
PELAKSANAAN PRAKERIN
3.1 REM
A. Pengertian Sistem Rem
Sistem Rem termasuk komponen terpenting bagi kendaran yang
berfungsi untuk mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan atau
untuk memarkirkan kendaraannya pada posisi jalan yang menurun. Peranan
rem sangat penting dalam sistem mesin , misalnya pada mesin mobil, mesin
motor, mesin cuci dll.
B. Jenis-Jenis Rem
1. Rem Tromol ( Drum Brake)
3) Piringan/Cakram
Gambar.8 Piringan/Cakram’
Cakram berfungsi sebagai tempat (alas) bergeseknya kampas rem
(brake pads), sehingga dapat memperlambat gerak putar roda pada
kendaraan.
Kunci Sok dan Kunci Kombinasi/ Kunci Ring Pas berfungsi untuk
mengencangkan dan mengendorkan baut/mur pada kendaraan
f. Kompresor
Gambar.14 Kompresor
g. Jangka Sorong
2) Bahan-Bahan
a. Satu Unit mobil Toyota Avanza
2) Panaskan mobil sebentar supaya oli jadi lebih hangat dan Anda lebih
mudah menggantinya, lantaran oli menjadi lebih encer dan mencegah
adanya partikel padat yang mengendap.
3) Buka knop penutup oli yang akan membuat aliran udara masuk dan Anda
lebih mudah menguras oli yang berada di bawah kendaraan, kita perlu
masuk kekolom mobil biar mudah mencopot baut penutup oli.
4) Cari bak oli dan buka baut pengurasnya yang ada di bawah blok mesin.
Sediakan kertas koran dan wadah untuk menampung oli bekas. Kalau
Anda tidak tahu mana bak oli, nyalakan mobil selama 5 menit sehingga
baut menjadi panas ketika dipegang. Baut juga mempunyai gasket atau
ring yang perlu dilepaskan.
5) Lepaskan filter oli pakai kunci pas, putar berlawanan arah jarum jam.
Pastikan bahwa ring juga terlepas. Hati-hati karena saat ini oli bisa saja
mengalir mengotori Anda dan waktu itu juga oli sedang keadaan panas
hati-hati melepas baut nya.
6) Tunggu sebentar karena oli tak akan langsung keluar, namun jika sudah
semuanya keluar, pasang lagi baut penutup dengan kencang. Jangan lupa
seal dipasang juga.
7) Bersihkan saringan oli dengan memutarnya berlawanan arah jarum jam.
Gunakan sarung tangan karet ketika membukanya.
8) Lumasi saringan oli baru di sekitar seal lalu pasang kembali filter. Pastikan
filter tertutup kencang dan pas dengan ulir. Gunakan kunci pas atau ring
untuk mengencangkannya kembali.
9) Tuang oli yang baru ke dalam lubang mesin di bagian atas yang berada
sebelah ruang silinder yang sudah dibuka sebelumnya. Sesuaikan jumlah
dan volume oli yang dituang dengan jenis mobil yang Anda ganti Olinya.
Lihatlah buku manual untuk mengetahui seberapa banyak oli yang Anda
perlu.
10) Pasang knop penutup oli, tutup dengan kencang. Bersihkan area sekitar
dari sisa-sisa oli yang berceceran disekitar cara mengganti oli tadi dan
pada bawah kolom perlu dibersihkan juga supaya tidak mengarat.
18
3.2 TUNE UP
A. Pengertian Tune Up
Dari pernyataan diatas dapat kita simpulkan bahwa pengertian tune up adalah
menyetel, menyesuaikan, mencocokkan dan menyempurnakan engine atau mesin
atau mobil supaya performanya dapat ke atas atau maksimal.
B. Tujuan Tune Up
Setelah memeriksa air radiator, tahap berikutnya adalah memeriksa oli mesin.
Jika oli mesin diperiksa setelah tune-up selesai, hasil tune-up tidak akan maksimal
karena kondisi oli mesin berpengaruh terhadap suhu kerja mesin. Selain itu, oli
mesin juga berpengaruh terhadap bunyi mesin. Jika oli mesin sangat kotor, encer,
atau kurang, bunyi mesin akan menjadi kasar. Hal ini akan berpengaruh terhadap
putaran stasioner dan idel.
Pemeriksaan oli mesin meliputi volume oli dan kondisi oli. Volume oli harus
memenuhi batas minimal yang ditentukan, jika Oli kurang, tambahkan dengan oli
yang kekentalanya sama. Sebaiknya, oli yang ditambahkan tersebut mereknya
sama, untuk menghindari reaksi kimia yang dapat merugikan kondisi dan kerja
mesin.
a. Oli Mineral Oli mineral dibuat dari bahan crude oli yang mengandung bahan
hidro karbon dan parafin yang cukup tinggi.
b. Oli Sintetis merupakan hasil dari perpaduan beberapa senyawa kimia. Oli
sintetis lebih baik daripada oli mineral karena bisa tahan bekerja pada suhu
rendah dan suhu tinggi.
c. Kondisi Visual Mesin
Selesai memeriksa oli mesin, jangan langsung menghidupkan mesin. Amati
dengan teliti kondisi visual mesin. Pastikan bahwa mesin benar-benar aman
untuk dihidupkan.
3. Menghidupkan Mesin
Setelah mesin siap dihidupkan dan aman dari kemungkinan adanya bahaya,
hidupkan mesin pada putaran stasioner, beberapa menit kemudian tambahkan
putarannya jika diperlukan. Jangan menghidupkan mesin langsung pada putaran
tinggi, karena pelumasan belum sampai ke seluruh komponen mesin, untuk
mencegah keausan pada komponen.
a. Bunyi Mesin
Bunyi mesin yang bisa timbul saat menghidupkan mesin sebagai berikut:
2) Getaran Komponen
Mengetahui ciri-ciri bunyi berbagai mesin akan mempermudah
dalam menentukan kerusakannya. Bunyi yang ditimbulkan oleh getaran
komponen mesin merupakan bunyi yang tidak normal. Getaran tersebut
bisa terjadi karena baut atau mur yang longgar, komponen retak, atau
patah. Bunyi-bunyi akibat getaran mesin berbeda sekali dengan bunyi
akibat pembakaran bahan bakar.
3) Gesekan
Gesekan komponen yang tidak dilumasi dengan oli, bisa
menimbulkan bunyi yang tidak nyaman. Bunyi akibat gesekan bisa
22
timbul pada tuas sistem kawat gas karburator yang tidak dilumasi dengan
baik, gesekan piston dengan dinding silinder, atau gesekan pada lakher.
4) Aliran Gas
Aliran gas yang bocor bisa menimbulkan bunyi yang tidak normal,
seperti terjadinya kebocoran pada saluran gas masuk dalam silinder
(intake manifold). Bunyi tersebut berupa desis yang keras.
5) Ketukan (knocking)
Bunyi yang diakibatkan oleh adanya ketukan dua komponen mesin yang
cukup keras, biasanya terjadi di daerah sebagai berikut:
Celah katup yang terlalu besar. Pen piston longgar.
Bantalan poros engkol longgar. Poros nok kocak.
Piston kocak. Loncatan Bunga Api.
Loncatan listrik tegangan tinggi bisa menimbulkan bunyi khas.
Bunyi tersebut bisa mirip suara seekor cicak berdecak. Penyebab loncatan
bunga api listrik adalah kebocoran arus atau hubungan singkat.
6) Tekanan Gas
Bunyi yang disebabkan oleh tekanan gas yang bocor hampir sama
dengan kebocoran aliran gas masuk. Kebocoran gas disebabkan oleh
sekat yang kurang rapat. Bunyi mesin harus didengarkan dengan saksama
untuk mencari penyebab kerusakan mesin. Karena itu, bandingkan bunyi
mesin sebelum dan setelah tune-up.
b. Getaran Mesin
Perhatikan getaran selama mesin hidup pada putaran stasioner. Mesin yang
normal tidak memiliki getaran yang kasar. Jika diamati, pada waktu mesin
dinyalakan, bodi mesin tersebut tidak bergetar kecuali kabel-kabel businya
yang sedikit bergetar. Jika getaran mesin agak kasar, berarti terdapat
gangguan pada proses pembakaran atau komponen-komponennya. Getaran
yang kasar disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
c. Asap Knalpot
Setelah bunyi mesin dan getarannya diamati, selanjutnya perhatikan dengan
teliti bentuk dan warna asap sisa pembakaran yang keluar dari knalpot. Asap
12
Ada empat warna asap knalpot yang dapat dijadikan petunjuk baik tidaknya
proses pembakaran dalam mesin sebagai berikut:
Gambar 28 Knalpot.
13
5. Baterai (Accu)
Pemeriksaan berikutnya adalah pemeriksaan accu. Pemeriksaan accu
meliputi sebagai berikut:
a. Tinggi Air Accu
Air accu harus cukup, yakni ketinggiannya antara garis batas atas
(upper level) dan garis batas bawah (lower level). Jika air accu jumlahnya
kurang, tambahkan dengan accu zur secukupnya. Ketinggian air accu pada
prinsipnya adalah merendam seluruh sel-sel accu sekurang-kurangnya 1 cm di
atas sel.
sejenisnya. Namun, harga accu kering lebih mahal sehingga masih banyak
mobil yang menggunakan accu basah. Air accu yang kurang (di bawah
standar) berakibat reaksi pada accu tidak maksimal, sehingga arus yang
dihasilkannya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan listrik pada
mobil.
6. Sistem Pengapian
Komponen system pengapian yang biasa di tune-up antara lain:
a. Busi
Busi sebaiknya diperiksa setelah pengukuran tekanan kompresi atau
sebelum penyetelan celah katup. Alasannya, pada pengukuran tekanan
kompresi maupun penyetelan celah katup busi dalam keadaan tidak
terpasang, bisa menghasilkan efisiensi kerja yang optimal. Saat pengukuran
kompresi, busi harus dilepaskan karena lubang busi digunakan untuk
memasukkan ujung alat pengukur tekanan kompresi. Pada penyetelan celah
15
katup, busi sebaiknya dalam keadaan tidak terpasang agar mesin ringan saat
diputar.
Bagian busi yang perlu diperiksa adalah elektrodanya, yang meliputi
kebersihan dan celah elektrodanya. Elektroda yang kotor harus diampelas
dengan ampelas besi dan elektroda positif dan elektroda negatif tidak boleh
berhubungan. Karena itu, harus disetel celahnya. Adanya kotoran pada kedua
elektroda busi bisa mengakibatkan terhalangnya jalan loncatan bunga api
listrik.
Setelah elektrodanya dibersihkan dengan ampelas, pada elektroda busi
perhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Jika terdapat lingkaran berwarna agak biru antara elektroda tengah dengan
insulatornya, berarti tipe busi yang digunakan cocok.
2) Jika insulatornya agak hitam dan elektrodanya berwarna biru, berarti tipe
businya terlalu dingin.
3) Jika insulatornya berwarna putih dan terjadi erosi pada elektrodanya,
berarti tipe businya terlalu panas.
Ada tiga tipe busi, yaitu busi panas, sedang, dan dingin. Busi tipe
panas kurang tahan terhadap panas, tipe dingin tahan terhadap panas. Busi
panas cocok untuk perjalanan jauh.
b. Kabel busi
pada busi. Isolasi kabel busi harus memenuhi syarat, karena listrik yang
dialirkan bertegangan tinggi (15.000-20.000 volt). Isolasi kabel busi yang
sudah usang harus diganti kabelnya. Penggantian kabel busi sebaiknya satu
unit, dengan harga yang bermacam¬macam. Umumnya, semakin mahal
harganya, semakin baik kualitasnya.
Kabel busi yang retak isolatornya atau telah usang menyebabkan
timbulnya crossfire, yakni induksi pada kabel busi yang berdekatan, sehingga
busi yang kabelnya terkena induksi meloncatkan bunga api liar dan
menyebabkan kerja mesin terganggu. Cross fire menyebabkan bunyi mesin
kasar dan tenaga mesin menjadi turun. Untuk mengecek kabel busi biasanya
besarnya tahanan diukur menggunakan Ohm meter, jika besarnya tahanan
tidak sesuai dengan standartnya maka kabel busi diganti dengan yang baik.
c. Tutup distributor
Tutup distributor sebaiknya diperiksa kondisinya bersamaan dengan
pemeriksaan kabel-kabel busi dan servis platina. Hal ini dimaksudkan untuk
meng¬hemat waktu kerja. Jika pemeriksa¬an tutup ditributor dilakukan
se¬telah mesin dihidupkan, akan mengulangi pekerjaan melepas dan
mencabut kabel busi dan tutup dis¬tributor.
Tutup distributor dinyatakan baik jika kondisinya sebagai berikut:
1) Tidak retak.
2) Arang pada tutup distributor yang berfungsi meng¬alirkan listrik tegangan
tinggi tidak aus.
3) Bisa menutup dengan rapat.
Ada model tutup distributor yang dilengkapi lubang ventilasi di bagian
atas tutup tersebut. Fungsi lubang ventilasi tersebut adalah untuk penguapan
air yang terjebak di dalam tutup distributor. Dengan adanya ventilasi tersebut,
uap air bisa keluar sehingga distributor tetap kering.
d. Platina
Setelah saringan udara dibersihkan atau diganti, komponen berikutnya
yang harus diservis adalah platina. Platina terletak di dalam distributor.
Platina perlu diperiksa atau diservis terlebih dahulu sebelum menyetel saat
pengapian dan putaran stasioner. Jika platina disetel setelah penyetelan saat
pengapian dan putaran stasioner, akan terjadi pengulangan kerja. Setelah
platina dibersihkan dan dipasang, saat pengapian pasti berubah, karena saat
pengapian dipengaruhi oleh celah platina. Jika celah platina lebih besar, saat
pengapian akan maju sedikit. Sebaliknya, jika celah platina lebih sempit, saat
pengapian akan mundur.
Putaran stasioner juga dipengaruhi oleh celah platina. Jika celah platina
lebih besar, putaran stasioner akan turun. Sebaliknya, jika celah platina
semakin kecil, putaran stasioner akan naik sedikit. Meskipun perubahan
17
e. Cara Penyetelan
Ada dua cara penyetelan untuk memenuhi syarat-syarat agar penyetelan
katup berhasil dengan baik, yaitu sebagai berikut:
Dalam servis PCV, yang perlu diperiksa adalah kerja katup PCV dan
kerapatan selang-selangnya. Katup PCV yang telah rusak sebaiknya diganti
dengan yang baru.
9. Saat Pengapian
Saat pengapian sebaiknya disetel setelah penyetelan putaran mesin.
Alasannya, karena saat pengapian yang tercantum dalam buku pedoman
servis mobil adalah saat pengapian pada putaran stasioner. Jika saat
pengapiannya disetel pada putaran tidak stasioner, akan terjadi pengulangan
kerja. Hal ini sebenarnya bisa dihindari, karena begitu pu¬taran mesin disetel,
saat penga¬t,piannya pasti berubah.
10. Idel
Penyetelan idel merupakan penyetelan yang paling akhir dalam tune-up
mesin mobil. Hasil penyetelan idel tidak berpengaruh terhadap saat
pengapian, celah katup, kompresi, dan pendinginan. Sebaliknya, idel sangat
dipengaruhi oleh berbagai komponen mesin.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Semoga hubungan antar pegawai tetap terjaga dan saling bekerjasama
dalam mencapai tujuan bersama, tentunya para siswa dan siswi mendapatkan
banyak pelajaran dan memiliki motivasi untuk tujuan dimasa depannya dan para
guru pembimbing dapat memberikan arahan juga perhatian untuk para siswa dan
siswi Prakerin.
Adapun saran-saran disini penulis ingin memberikan beberapa saran baik
untuk pihak sekolah, pihak bengkel dan adik kelas dan kaka kelas
A. Saran Uuntuk Sekolah
1. Seharusnya pihak sekolah memberikan wawasan yang lebih luas tentang
artinya prakerindan apa yang harus dilakukan siswa selama prakerin di
bengkel berlangsung, supaya siswa lebih tahu gak bingung.
2. Hendaknya pihak sekolah juga harus memberikan semenjak dini apa apa
saja yang harus dipersipkan sebelum melakukan kegiatan prakerin ini.
3. Hendaknya pihak sekolahmempermudah siswanya dalam mengurusi
segala sesuatu yang berhubungan dengan prakerin, bukan malah
mempersulit siswa dengan berbagai alasan
DAFTAR PUSTAKA
Buku Panduan Paktik Kerja Lapangan (PKL) Tahun 2022
https://www.google.com/amp/s/www.bisaotomotif.com/nama-alat-alat-bengkel-
otomotif-fungsi-dan-gambarnya/%3famp
https://www.suzuki.co.id/tips-trik/ketahui-ini-fungsi-propeller-shaft-dan-
komponennya?pages=all
https://id.scribd.com/document/325573665/Alat-Keselamatan-Kerja-Di-Bengkel-
Otomotif
Https://Www.Suara.Com/Partner/Content/Lifepal/2022/03/01/160459/Apa-Itu-
Brake-Pad-Pada-Mobil-Ini-Fungsi-Dan-Cara-Kerjanya
https://wuling.id/id/blog/autotips/rem-tromol-mobil-pengertian-komponen-cara-
kerjanya
https://www.autoexpose.org/2018/01/sistem-rem.html?m=1
https://yogarg.wordpress.comHttp://Mobil.Otomotifnet.Com
http://mekanikotomotifsmksakti.blogspot.com
www.lensaindonesia.com
http://summitindusgroup.com
http://automobil.com
www.alatbengkel.biz
www.caranddriver.com
http://gamesiana.com
http://chendltools.com
23
LAMPIRAN
24
25
26
27
28
32