Anda di halaman 1dari 49

i

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


( PRAKERIN )
DI “ BENGKEL BENY JAYA”
Alamat : Desa Purbayasa – Kec. Pangkah – Kab. Tegal

Laporan Ini Dibuat Sebagai Syarat Penentuan Kurikulum Dan


Mengikuti Ujian Telah Mengikuti Praktik Kerja Industri

Di Susun Oleh :
NAMA : HILMI TAUFIQUL HAKIM
KELAS : XI TKR 2
BIDANG STUDI : TEKNIK KENDARAAN RINGAN

YAYASAN PERGURUAN ISLAM DAN TEKHNOLOGI


SMK PERISTEK PANGKAH
Jl. Raya Selatan No. 04 Kalikangkung Kec. Pangkah Kab. Tegal.
52471 Telp. (0283) 445518
Tahun Pelajaran 2022/2023
ii

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Hasil Praktik Kerja Industri Ini Telah Di Uji Dan Di Sahkan Oleh Tim
SMK PERISTEK PANGKAH Pada :

Hari : ……………………………
Tanggal : ……………………………

Pembimbing Pokja Prakerin

Latif Hofir, S.Pd Aji Mulyanto, S.Pd

Ketua Program Studi TKR

Moch. Zakariya Effendi, S.Pd.

Mengetahui,
Kepala SMK PERISTEK PANGKAH

Mukhamad Nurmu’min, S.Ag


iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

 Keikhlasan menjadikan suatu pekerjaan menghasilkan pekerjaan yang manis


 Orang sukses adalah orang yang mencintai pekerjaan dengan baik
 Jadilah orang yang terbuka untuk menerima kritikan orang lain

PERSEMBAHAN

1. Ayah dan Ibundaku tercinta yang telah memberikan arahan dan dukungan
moril maupun materil serta doa
2. Bapak Mukhamad Nurmu’min, S.Ag Selaku Kepala Sekolah SMK
Peristek Pangkah yang telah memberikan izin untuk menyelesaikan
laporan ini dengan baik
3. Bapak Latif Hofir, S.Pd selaku wali kelas XI TKR 2 dan Pembimbing
laporan yang telah memberikan dorongan dan pengarahan kepada kami
4. Bapak dan Ibu guru SMK Peristek Pangkah yang telah memberikan arahan
yang baik
5. Teman-teman dan semua pihak yang telah ikut membantu baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam menyusun laporan ini dengan baik
6. Teman-teman dan semua pihak yang telah ikut membantu baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam menyusun laporan ini dengan baik
iv

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, syukur Alhamdulillah atas hidayah dan inayah-Nya yang telah
diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku laporan PRAKERIN ini.
Namun jauh dari sempurna, untuk itu penulis memohon maaf atas banyaknya
kesalahan dan kekurangan dalam pembuatan buku laporan ini. Tersusunnya buku
laporan PRAKERIN ini tentu saja atas bantuan dan penghargaan dari Bapak atau
Ibu Guru beserta teman-teman sekalian.
Untuk memenuhi tuntunan kurikulum sekolah menengah kejuruan ( SMK )
bahwa salah satu dan kegiatan kurikulun siswa pada SMK yang harus di
laksanakan dalam bentuk prakerin
( Praktik Kerja Industri ) Sebagaimna yang telah ditargetkan dan dilaksanakan
dalam bentuk program pendidikan system ganda
Dengan tujuan sebagai akhir terbentuknya pemegangan siswa dalam dunia
usaha atau dunia industri, Pada dasarnya PKL untuk melatih kedisiplinan dan
melatih kita pada masa mendatang dalam dunia kerja ( Industri ). Maka tiada kata
yang pantas diucapkan oleh penulis selain terima kasih, khususnya kepada :
1. Bapak Mukhamad Nurmu’min, S.Ag Selaku Kepala Sekolah SMK
PERISTEK PANGKAH.
2. Bapak Aji Mulayanto, S.Pd Selaku Ketua Pelaksana PRAKERIN Tahun
2022/2023
3. Bapak Moch. Zakariya Effendi, S.Pd. Selaku Kepala Program Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan.
4. Bapak Latif Hofir, S.Pd Selaku pembimbing PRAKERIN Untuk kelas XI
TKR 2.
5. Bapak dan Ibu Guru SMK PERISTEK PANGKAH yang selalu senantiasa
memberi motivasi dan pengarahan.
7. Kedua orang tua saya yang telah mendukung saya dan senantiasa memberi
do’a dan mencukupi kebutuhan saya selama SEKOLAH dan PRAKERIN.
8. Teman-teman yang membantu dan menyusun buku laporan PRAKERIN ini
serta memberi saran-saran yang bermanfaat.
v

Demikian ucapan terima kasih kepada semua pihak sehingga saya dapat
menyuguhkan buku laporan PRAKERIN ini. Semoga ada berguna dan manfaat
khususnya bagi penulis umumnya pada pembaca.

Tegal, 19 Januari 2023

PENULIS
vi

SISTEMATIKA LAPORAN

HALAMAN JUDUL
HALAMAN EVALUASI DAN PENGESAHAN
HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
SISTEMATIKA LAPORAN
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Dan Manfaat
1.3 Dasar Prakerin
1.4 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan

BAB II GAMBARAN UMUM


2.1 Sejarah Bengkel
2.2 Tujuan Dan Fungsi Bengkel
2.3 Struktur Bengkel
2.4 Kegiatan Bengkel

BAB III PELAKSANAAN PRRAKERIN


3.1 Servis Rem Tromol Dan Rem Kanvas

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

LAMPIRAN
DAFTAR HADIR SISWA
JURNAL KEGIATAN
vii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN EVALUASI DAN PENGESAHAN ............................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH ......................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv
KATA PENGANTAR ...........................................................................................v
SISTEMATIKA LAPORAN ............................................................................. vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................1
1.2 Dasar Penulisan ......................................................................................1
1.3 Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Industri (Prakerin ) ........................2
1.4 Dasar Prakerin .......................................................................................3
1.5 1.5 Waktu Dan Tempat Prakerin ............................................................4
BAB II GAMBARAN UMUM ..............................................................................5
2.1 Tinjauan Perusahaan atau Bengkel Prakerin ..........................................5
2.2 Sejarah Bengkel .....................................................................................5
2.3 Visi dan Misi Bengkel ...........................................................................5
2.4 Tujuan dan Fungsi Bengkel ..................................................................6
2.5 Struktur Bengkel ...................................................................................6
2.6 Kegiatan Bengkel ..................................................................................6
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK ................................................................7
3.1 Pengertian Tune Up .................................................................................... 7
3.2 Tujuan Tune Up .......................................................................................... 7
3.3 Menghidupkan Mesin Setelah Tune-Up ................................................... 6
BAB IV PENUTUP .............................................................................................20
4.1 Kesimpulan ........................................................................................20
4.2 Saran ....................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................22
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................23
viii

DAFTAR GAMBAR
Gambar.1 Rem Tromol (Drum Brake)
Gambar.2 Rem cakram (Disc Brake) Atau Piringan Rem Cakram
Gambar.3 Leading And Trailing
Gambar.4 Two Leading
Gambar.5 Dual Two Leading
Gambar.6 Caliper Rem Cakram
Gambar.7 Kampas Rem ( Brake Pads)
Gambar.8 Piringan/Cakram’
Gambar.9 Kunci Sokk
Gambar.10 Disc Brake Piston Spreader
Gambar.11 Kunci Kombinasi
Gambar.12 Dongkrak dan Lift
Gambar. 13 Air Duster Gun
Gambar.14 Kompresor
Gambar.15 Jangka Sorong
Gambar.16 Fender Cover
Gambar.17 Mobil Toyota Avanza
Gambar.18 Krim Pelumas (Grease)
Gambar.19 Kampas Rem (Brake Pads)
Gambar.20 pembersih Rem (Brake Cleaner)
Gambar.21 Memasang Fender Cover
Gambar.22 Melepas Roda Mobil
Gambar.23 Melepas kampas Rem
Gambar.24 Mengukur Kampas Rem Menggunakan Jangka Sorong
Gambar.25 Memasang Kampas Rem
Gambar 26 Reservoir tank
Gambar 27. Oli Pelumas
Gambar 28 Knalpot.
Gambar 29 Saringan Udara
Gambar 30. Batrai (ACCU)
Gambar 31 Kabel busi
Gambar 32. Cara penyetelan
ix
1

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat. Salah ssatu usaha dalam melaksanakan pendidikan adalah adanya
sekolah, dan dalam hal ini adalah SMK.

Sekolah Menengah Kejuruan adalah sebuah Lembaga Pendidikan Menengah


Atas, yang memiliki kegiatan-kegiatan di bidang pendidikan yang mengarah
kepada keterampilan dan penguasaan ilmu pengetahuan di bidang kejuruan yang
bertujuan agar siswa dapat memiliki keterampilan dan keahlian untuk memasuki
dunia usaha industri atau dunia kerja.

Maka dari itu, setiap Sekolah Menengah Kejuruan dianjurkan untuk


melakukan Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN ) untuk memperkenalkan siswa
pada dunia kerja yang nyata, juga untuk mempersiapkan siswa agar dapat bersaing
di dunia industri. Karena prakerin merupakan salah satu bentuk implementasi
secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan
program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara
langsung di dunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.

Dunia kerja yang sekarang tengah berkembang adalah dunia industri di


bidang otomotif seperti bidang jasa perbaikan, dan perawatan ( servis ) pada
kendaraan. Oleh karena itu, siswa – siswa lulusan Jurusan Teknik Kendaraan
Ringan ( TKR ) di SMK sangatlah dibutuhkan oleh dunia industri.

Pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin) sebagai perwujudan


kebijaksanaan dari “Link and match” dalam prosesnya dilaksanakan dalam dua
tempat yaitu di sekolah dan dunia usaha atau dunia industri. Upaya ini
dilaksanakan dalam rangka peningkatan untuk tamatan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Khususnya SMK Peristek Pangkah dalam mencapai tujuan
relevasi dengan kebutuhan tenaga kerja.

1.2 Dasar Penulisan


Pada dasarnya Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan
penyelenggaraan yang mengintegrasikan secara tersistem pendidikan dunia usaha
dan industri. Pengintegrasian kegiatan pendidikan ini akan kehilangan perbedaan
2

standar nilai sekolah dan dunia kerja serta sekaligus mendekatkan supply dan
demand ketenaga kerjaan.
Landasan pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) didasarkan atas arahan Garis-garis Besar Haluan
Negara (GBHN) 1993 dan ketentuan dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional serta peraturan-peraturan pendukungnya
antara lain :
1. Kep. Mendikbud No. 4990/U/1992 Pasal 33 Butir (6)
Kerjasama SMK dengan dunia usaha terutama bertujuan untuk
meningkatkan kesesuaian program SMK dengan kebutuhan dunia usaha yang
diusahakan dengan azas saling menguntungkan. Kerjasama SMK dengan dunia
usaha antara lain meliputi Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) dan magang.
2. GBHN
Meningkatkan kualitas tenaga kerja merupakan tanggung jawab
bersama antara pemerintah dan masyarakat serta Badan Usaha yang memakai
tenaga kerja.
3. PP No. 39 Bab III Pasal 4 Butir (3)
Peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan Pendidikan Nasional
dapat berbentuk pemberian kesempatan magang dan/atau latihan kerja.
4. UU SPN No. 2 Tahun 1989 Ban W Pasal (1)
Penyelenggaraan pendidikan pelaksanaan dua jalur yaitu jalur
pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah.

1.3 Tujuan Dan Manfaat


A. Tujuan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)
1. Mengimpelementasikan antara pendidikan di sekolah dan di luar
sekolah
2. Untuk mencapai visi dan misi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Peristek Pangkah.
3. Meningkatkan pengetahuan siswa pada aspek-aspek usaha yang
profesional dalam lapangan kerja antara lain struktur jenjang karir dan
teknik..
3

4. Diharapkan menambah wawasan dan pengetahuan yang berharga baik


guna memperbaiki dengan mengembangkan kesesuaian pendidikan dan
kenyataan yang ada di lapangan.

B. Manfaat Praktik Kerja Industri ( Prakerin )

1. Menumbuhkan rasa bangsa sebagai warga Negara dan masyarakat yang


dapat berbuat sesuatu untuk kepentingan generasi penentu
pembangunan Bangsa ini
2. Saling mengisi kebutuhan masing-masing pihak sesuai dengan sumber
daya yang dimiliki
3. Memberi manfaat ganda baik sekolah maupun bagi lapangan kerja
tempat masing-masing karena bagi sekolah dapat menghasilkan tamatan
yang benar-benar siap untuk mematuhi lapangan kerja dan bagi dunia
industri.

1.4 Dasar Prakerin


Berdasarkan kurikulum 1999 bahwa pelaksanaan Prakerin dilaksanakan oleh
siswa Di Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) yang mematuhi semester III dan
IV dan dilaksanakan secara penuh dengan melaksanakan masing-masing di
bengkel/ instansi perusahaan yang relawa dengan program studi di sekolah dan
dimonitori penuh oleh sekolah serta tidak meninggalkan kewajiban siswa terhadap
Praktik Kerja Industri (Prakerin ) setiap siswa di wajibkan melaporkan hasil
kegiatannya kepada sekolah yang akan dijadikan sebagai acuan evaluasi dan
yaitu:
1. Memenuhi target minimum pencapaian budget di semester III
2. Telah memenuhi persyaratan administrasi berupa SPP
4

1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


1. Waktu
Praktik Kerja lapangan ( Praktik ) dilaksanakan pada semester 4
selama 4 bulan, pada tanggal 1 September 2022 - 31 Desember 2022
dan selama kondisi sekolah dan tempat praktek memungkinkan

2. Tempat Praktek Kerja Industri


Siswa SMK PERISTEK Pangkah Kabupaten Tegal diharapkan
dapat melaksanakan praktik kerja industri ( Praktik ) tidak asal mencari
praktek Industri tetapi tempat praktik yang baik harus mempunyai
kriteria-kriteria sebagai berikut :
a. Memiliki instruktur yang mampu membimbing siswa dalam praktek
bila telah dimungkinkan
b. Pada hal-hal khusus dapat disesuaikan dengan kebutuhan
c. Memiliki kepedulian dan perhatian terhadap pendidikan kejujuran
d. Memiliki fasilitas dan sarana praktik siswa yang sinkron dengan
tuntutan kurikulum
5

BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Tinjauan Perusahaan Atau Bengkel Prakerin


Merupakan bengkel yang bergerak di bidang otomotif yang menyediakan
pelayanan jasa bengkel dan pemasangan sparepart pack.
Telah dikembangkan dengan metode perbengkelan mobil yang lebih
kompeten dan berdaya saing. Dengan hadirnya bengkel yang handal
perkembangan Bengkel Mobil telah menunjukan ketangguhannya dalam dunia
persaingan perbengkelan, dan berdasarkan poling masayarakat sekitar bengkel
yang telah menjadi konsumen, Mobil Ini merupakan Bengkel umum, oleh karena
itu kami sebagai team manajemen telah merumuskan untuk langkah kedepan dan
untuk mengantisipasi persaingan yang semakin ketat baik segi kualitas service dan
harga sparepart pada tahun ke tahun.

2.2 Sejarah Perusahaan Atau Bengkel Prakerin


Bengkel mobil berdiri tahun 2014 disana menerima segala macam-macam
kerusakan pada mobil contohnya offerhead, Tune up, kaki-kaki, powe stering,
transmisi manual dll.

2.3 Visi dan Misi Bengkel


1) Visi
 Menjadi pusat reparasi mobil yang menyediakan spare part dan jasa servis
yan mengutamakan pada kepuasan pelanggan didukung dengan peralatan
canggih dan tenaga ahli yang kompeten serta pelayanan yang optimal dan
terpercaya.
2) Misi
 Selalu mendahulukan kepentingan pelanggan dan karyawan sebelum
keuntungan untuk perusahaan.
 Mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi secara terus menerus untuk
diimplementasikan dengan cara yang benar.
 Memberikan pelayanan terbaik dan standart mutu pada Pelanggan dengan
menjalankan proses kerja terbaik sehingga tercapai kepuasan Pelanggan.
6

 Memberikan solusi terbaik pada peyediaan suku cadang terbaik dan


reparasi yang terpercaya.

2.4 Tujuan dan Fungsi Bengkel


 Tujuan Bengkel
a. Sebagai Penunjang afer seles (yaitu perawan mobil dengan baik)
b. Melakukan Perawatan mobil secara berkala dengan sebaik baiknya
 Fungsi Bengkel
a. Supaya Masyarakat bisa berkomunukasi langsung saat servise atau
complain setelah menservice, sehingga bisa memudahkan masyarakat
terdekat dalam perawatan kendaraan mobil anda.
b. Masyarakat lebih mudah untuk menyervice mobilnya dengan mudah

2.5 Struktur Bengkel

PIMPINAN BRENGKEL
Beny

SISWA PRAKERIN
Hilmi Taufiqul Hakim

2.6 Kegiatan Bengkel


HARI PELAKSASANAAN PRAKERIN :
SENIN – SABTU Di mulai pada Pukul 08.00 – 17.00.
7

BAB III
PELAKSANAAN PRAKERIN
3.1 REM
A. Pengertian Sistem Rem
Sistem Rem termasuk komponen terpenting bagi kendaran yang
berfungsi untuk mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan atau
untuk memarkirkan kendaraannya pada posisi jalan yang menurun. Peranan
rem sangat penting dalam sistem mesin , misalnya pada mesin mobil, mesin
motor, mesin cuci dll.

Selain itu Rem juga mempunyai kelemahan yaitu : Rem sering


mengalami blong, hal ini diakibatkan karena pemeliharaan yang kurang rutin
dan penyebab terjadinya Rem blong yaitu kampas rem habis (Aus), minyak
rem habis, dan terjadinya kebocoran pada seal piston rem, master rem,
ataupun pada selang remnya, maka dari itu pemeliharaan rem harus sangat
diperhatikan

B. Jenis-Jenis Rem
1. Rem Tromol ( Drum Brake)

Gambar.1 Rem Tromol (Drum Brake)


Rem tromol atau drum brake adalah jenis rem pada kendaraan yang
masih digunakan hingga saat ini. Pengopresiannya biasanya digunakan
untuk jenis pengermanan roda bagian belakang. Rem ini bekerja atas dasar
pergesekan antara sepatu rem dengan drum yang ikut berputar dengan
putaran roda kendaran. Ketika brake linning bergesekan dengan brake
drum, panas yang ditimbulkan dapat mencapai 200 - 300 derajat Celcius.
Dan rem drum juga memeiliki kelemahan yaitu jika terendam air. Tidak
dapat berfungsi dengan baikkarena koefisien gesek berkurang secara
significant.
8

2. Rem Cakram ( Disc Brake)

Gambar.2 Rem cakram (Disc Brake) Atau Piringan Rem Cakram


Rem cakram merupakan perangkat pengereman yang digunakan
pada kendaraan modrn. Cara kerja rem ini adalah dengan menjepit
caliper ke cakram atau piringan rem cakram yang biasa dipasang pada
roda kendaraan dan dengan dorongan adanya minyak rem yang keluar
menjadi tenaga untuk pengereman pada saat caliper menjepit piringan
roda pada kendaraan akan berhenti berputar

C. Komponen Utama Rem


1. Komponen Utama Rem Tromol

1) Leading And Trailing

Gambar.3 Leading And Trailing


Satu wheel cylinder dengan dua piston yang mendorong brake
shoe bagian atas untuk menekan tromol. Pada Jenis rem ini, bagian
leading shoe lebih cepat habis dibanding bagian trailing shoe.
2) Two Leading

Gambar.4 Two Leading


9

Tipe ini mempunyai dua wheel cylinder yang masing – masing


memiliki satu piston. Keuntungan adalah pada saat kendaraan bergerak
maju, kedua sepatu rem menjadi leading sehingga rem. menjadi lebih
pakem.

3) Dual Two Leading

Gambar.5 Dual Two Leading

Tipe ini mempunyai dua wheel cylinder yang masing – masing


memiliki dua piston. Efek pengereman yang terjadi sangat baik pada saat
kendaraan maju maupun mundur.

2.Komponen Utama Rem Cakram


1) Caliper

Gambar.6 Caliper Rem Cakram


Cakram Rem merupakan bagian sistem rem yang berfungsi
mencengkram piringan cakram yang menyatu roda sehingga putaran roda
melambat/berhenti

2) Kampas Rem (Brake Pads)

Gambar.7 Kampas Rem ( Brake Pads)


Brake pads berfungsi memberi daya gesek pada cakram, sehingga
dapat menghasilkan daya pengereman
10

3) Piringan/Cakram

Gambar.8 Piringan/Cakram’
Cakram berfungsi sebagai tempat (alas) bergeseknya kampas rem
(brake pads), sehingga dapat memperlambat gerak putar roda pada
kendaraan.

D. Prosedur Perawatan Dan Perbaikan


a. Pemeriksaan Kendaraan
Seorang pengendara perlu mengetahui kondisi normal kendaraan
sehingga jika ada masalah dalam oprasi kendaraan, pengemudi/
pemiliknya dapat mengetahui apa yang terjadi kerusakan atauk tidak
ada kerusakan pada kendaraannya
b. Identifikasi Kerusakan
Setelah diketahui ada bagian yang menglami kerusakan, dengan
semestinya perlu kita lakukan penginetifikasi kerusakan yang terjadi,
itu dapat dilakukan dengan alat indra.
c. Pemeriksaan Kerusakan
Setelah diketahui bagian yang rusak dapat segera dilakukan
perbaikan, Sebelumnya kita harus perlu pengetahuan tentang
mekanisme dan tentang cara pemasangan komponen yang benar dan
peralatan yang memadai.
d. Pemeriksaan Ulang
Jika telah dilakukan perbaikan sebaiknya kita perlu mengecek
apakah bagian yang rusak sudah bekerja kembali dengan baik atau
belum, Jika belum kita perlu memperbaiki kembali supaya kembali
bekerja dengan normal

E. Perawatan Dan Perbaikan Rem Rem Tromol Dan Rem Cakram


Adapun dalam melakukan perawatan dan perbaikan sistem rem kita perlu
memperhatikan beberapa aspek, Peralatan kerja dan bahan-bahan serta langkah-
langkah perbaikan.
1) Perlengkapan Kerja
11

Dibawah ini akan dijelaskan mengenai peralatan kerja dalam bengkel


a. Kunci Sok

Gambar.9 Kunci Sokk

Kunci Sok dan Kunci Kombinasi/ Kunci Ring Pas berfungsi untuk
mengencangkan dan mengendorkan baut/mur pada kendaraan

b. Disc Brake Piston Spreader

Gambar.10 Disc Brake Piston Spreader


Disc brake piston spreader berfungsi untuk menekan/mendorong
piston pada rem tromol.

c. Kunci Pas/Ring (Kunci Kombinasi)

Gambar.11 Kunci Kombinasi


Kunci Kombinasi Berfungsi untuk mengendurkan dan
mengencangkan baud atau mu dengan posisi berbeda.

d. Dongkrak dan Lift

Gambar.12 Dongkrak dan Lift


Dongkrak adalah alat yang berfungsi untuk menaikan benda berat
seperti kendaraan
12

e. Air Duster Gun

Gambar. 13 Air Duster Gun

Air duster gun adalah alat bantu untuk menyemprotkan angin


(udara) dari kompresor agar dapat terarah

f. Kompresor

Gambar.14 Kompresor

Kompresor berfungsi untuk memberikan udara yang bertekanan


tinggi, yaitu dengan cara mengisap udara luar dan dikompresikannya
dalam suatu sistem atau tabung kompresor itu sendiri. Dan digunakan
untuk membersihkan kampas rem yang kotor, filter oli, dan menambah
udara pada roda kendaraan

g. Jangka Sorong

Gambar.15 Jangka Sorong

Jangka sorong berfungsi untuk mengukur diameter bagian


dalam, diameter bagian luar, dankedalaman benda serta mengukur
ketebalan suatu benda
h. Fender Cover

Gambar.16 Fender Cover


13

Fender cover berfungsi untuk mrlindungi body mobil agar tidak


lecet/ tergores pada saat terkena benda kasar. Contohnya pada saat kita
mencopot benda ti
dak sengaja kunci mengenai body mobil akan aman jiga tidak ada
fender cover body mobil akan lecet dan konsumen akan komplen dan tidak
mau lagi memperbaiki mobilnya di bengkel ini lagi karena pelayanannya
tidak bagus

2) Bahan-Bahan
a. Satu Unit mobil Toyota Avanza

Gambar.17 Mobil Toyota Avanza

b. Krim Pelumas (Grease)

Gambar.18 Krim Pelumas (Grease)

Krim pelumas ( Grease) Biasanya Digunakan untuk melumasi


komponen kendaraan yang memiliki keausan, karatan dan tidak lancar
dalam bekerjanya.

c. Kampas Rem (Brake Pads)

Gambar.19 Kampas Rem (Brake Pads)


Adalah salah satu komponen yang keberadaaanya sangat pnting
pada mobil. Komponen ini adalah bagian dari system pengereman dan
sering juga di sebut sebagai brake Shoe.
14

d. Pembersih Rem (Brake Cleaner)

Gambar.20 pembersih Rem (Brake Cleaner)

Pembersih rem/Brake Cleaner adalah cairan yang fungsinya adalah


membersihkan komponen rem dari kotoran atau korosi (karat) yang menempel
atau untuk melepas baut yang karatan yang sulit untuk dicopot supaya lebih
mudah semprotkan cleaner ini saja supaya mudah untuk dikendorkan.

F. Langkah-langkah Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram Dan Tromol


(Disc and Drum Brake Pads) Pada Mobil Toyota Avanza
1 Memasang Fender cover pada bagian samping depan body mobil

Gambar.21 Memasang Fender Cover

2 Melepas Roda Mobil

Gambar.22 Melepas Roda Mobil

 Menempatkan kendaraan pada tempat yang rata


 Kemudian kendorkan baut pada roda mobil terlebih dahulu dengan
kunci roda dan ditambah dengan pipa sebelum dinaikan dengan
dongkrak atau lift
 Setelah itu naikan kendaraan dengan dongkrak atau lift
15

 Dan lepaskan semua mur/baut roda menggunakan kunci sok ukuran


19/21 atau menggunakan kunci roda, kemudian lepaskan roda
dengan cara angkat dan tarik keluar

3 Melepas Kampas Rem

Gambar.23 Melepas kampas Rem


 Copotlah tutup tromol
 Dan copot kampas rem dengan cara copot pengunci dengan obeng
min dan putar
 Dan copot per yang menghubungkan kedua kampas rem
 Serta lepaskan kabel yang menghubungkan dari pedal rem ke
kampas rem
 Bersihkan setiap komponen rem dengan menggunakan air dan sabun
atau dengan brake cleaner setelah sudah dibersihkan semprot
menggunakan kompresor

4 Mengecek dan Mengukur Ketebalan Kampas Rem

Gambar.24 Mengukur Kampas Rem Menggunakan Jangka Sorong

Dalam Mengecek dan pengukuran kampas rem bisa dilakukan secara


manual dengan cara meliat ketebalannya saja ataupun bisa menggunakan
jangka sorong. Berikut adalah cara mengukur ketebalan kampas rem
menggunakan jangka sorong :
 Mengkalibrasikan/mengecek jangka sorong terlebih dahulu
 Mengukur ketebalan kampas rem dengan cara menempatkan kampas
ditengah-tengah ruas pengukuran diameter luar dari jangka sorong
 Kemudian membaca skala pengukuran utam dan skala vanier yang didapat
pada jangka sorong
16

5 Memasang Kampas Rem

Gambar.25 Memasang Kampas Rem

1) Meratakan kampas menggunakan amplas, kemudian oleskan sedikit cream


grease pada bagian kampas rem dan baut
2) Memasang kampas sesui posisi dan jangan sampai terbalik, kemudian
kencangkan per dan putar dengan obeng jangan lupa pasang kabel yg
menghubungkan ke pedal rem dan pasanglah dengan menggunakan tang
atau alat sejenisnya atau lainnya.
3) Dan pasanglah tutup tromol dan cek keadaan rem sudah bekerja dengan
baik atau belum dengan cara minta bantuan kawan untuk mengerem oada
bagian pedal rem serta masukan minyak rem secara teratur dan popma
pedal rem secara perlahan.
4) Terakhir adalah memasang kembali roda dan baut secara menyilang untuk
mendapatkan kerapatan yang rata pada roda, setelah itu kencangkan
kembali dengan menggunakan kunci sok atau kuci roda dengan ukuran
19/21.
5) Dan turunkan mobil dengan perlahan dari dongkrak atau lift, kemudian
bereskan dan merapikan kembali peraltaan kerjanya jangan berserakan/
berantakan.
6) Dan cek lah mobil dengan cara dikendarai dan ceklah rem sudah berfungsi
dengan baik atau belum, jika blom periksa kembali apa yang belom benar.
Setelah semuanya benar mobil siap digunakan.

G. LANGKAH-LANGKAH MENGGANTI OLI MESIN MOBIL

Berikut adalah langkah-langkah dalam mengganti oli untuk mesin


mobil yang harus diperhatikan:

1) Gunakan dongkrak ataupun dudukan yang membuat kendaraan berada


pada posisi yang lebih tinggi. Posisi yang keliru bisa membuat mobil
rusak, jadi perhatikan caranya baik-baik.
17

2) Panaskan mobil sebentar supaya oli jadi lebih hangat dan Anda lebih
mudah menggantinya, lantaran oli menjadi lebih encer dan mencegah
adanya partikel padat yang mengendap.
3) Buka knop penutup oli yang akan membuat aliran udara masuk dan Anda
lebih mudah menguras oli yang berada di bawah kendaraan, kita perlu
masuk kekolom mobil biar mudah mencopot baut penutup oli.
4) Cari bak oli dan buka baut pengurasnya yang ada di bawah blok mesin.
Sediakan kertas koran dan wadah untuk menampung oli bekas. Kalau
Anda tidak tahu mana bak oli, nyalakan mobil selama 5 menit sehingga
baut menjadi panas ketika dipegang. Baut juga mempunyai gasket atau
ring yang perlu dilepaskan.
5) Lepaskan filter oli pakai kunci pas, putar berlawanan arah jarum jam.
Pastikan bahwa ring juga terlepas. Hati-hati karena saat ini oli bisa saja
mengalir mengotori Anda dan waktu itu juga oli sedang keadaan panas
hati-hati melepas baut nya.
6) Tunggu sebentar karena oli tak akan langsung keluar, namun jika sudah
semuanya keluar, pasang lagi baut penutup dengan kencang. Jangan lupa
seal dipasang juga.
7) Bersihkan saringan oli dengan memutarnya berlawanan arah jarum jam.
Gunakan sarung tangan karet ketika membukanya.
8) Lumasi saringan oli baru di sekitar seal lalu pasang kembali filter. Pastikan
filter tertutup kencang dan pas dengan ulir. Gunakan kunci pas atau ring
untuk mengencangkannya kembali.
9) Tuang oli yang baru ke dalam lubang mesin di bagian atas yang berada
sebelah ruang silinder yang sudah dibuka sebelumnya. Sesuaikan jumlah
dan volume oli yang dituang dengan jenis mobil yang Anda ganti Olinya.
Lihatlah buku manual untuk mengetahui seberapa banyak oli yang Anda
perlu.
10) Pasang knop penutup oli, tutup dengan kencang. Bersihkan area sekitar
dari sisa-sisa oli yang berceceran disekitar cara mengganti oli tadi dan
pada bawah kolom perlu dibersihkan juga supaya tidak mengarat.
18

11) Setelah menunggu beberapa menit, lihatlah di bagian bawah mesin di


bagian saringan dan baut penguras. Pastikan tidak ada kebocoran atau olin
yang mengalir kecil.
12) Nyalakan mesin mobil, dan pastikan bahwa lampu indikator untuk tekanan
oli sudah mati. Biarkan mobil menyala sebentar dan periksa apakah ada
kebocoran.
13) Langkah terakhir ini opsional, dan tidak selalu diperlukan tergantung
mobil Anda, yaitu me-reset lampu indikator ganti oli.
14) Setelah semuanya tertata baik dan lampu indikator tekanan oli berfungsi
semua dan sudan beres semua. Setelah itu turunkan kembali mobil pada
dongkrak atau alat sejenisnya yang lain. Dan rapikan kembali peralatan
supaya tidak berantakan. Dan mobil siap digunakan kembali.

3.2 TUNE UP

A. Pengertian Tune Up

Translate kata "tune" itu berarti menyetel, menyesuaikan, mencocokkan dan


menyempurnakan. Sedangkan kata "up" itu berarti ke atas, naik, atau menaikkan
jika sebagai kata kerja. Jadi tune up jika di indonesiakan artinya adalah
menyetel/menyesuaikan/mencocokkan/menyempurnakan ke atas.

Dari pernyataan diatas dapat kita simpulkan bahwa pengertian tune up adalah
menyetel, menyesuaikan, mencocokkan dan menyempurnakan engine atau mesin
atau mobil supaya performanya dapat ke atas atau maksimal.

Sedangkan secara umum pengertian tune up adalah suatu pekerjaan servis


ringan engine/mesin/mobil yang bertujuan agar performa mesin/engine/mobil
dapat maksimal atau ke atas, dan pekerjaannya dapat berupa pemeriksaan dan
pencocokan dengan standar pabrik, penyetelan, perbaikan, perawatan dan atau
penggantian komponen jika diperlukan.

B. Tujuan Tune Up

Tune-up merupakan servis yang paling sering dilakukan dibandingkan


dengan jenis servis mobil yang lain, seperti overhaul, spooring- balancing, dan
kenteng magic (ketok magic). Tune-up merupakan servis yang bertujuan untuk
mengembalikan tenaga motor / mobil agar sesuai dengan standarnya. Jadi, tune-up
merupakan servis penting sebuah motor / mobil sebelum servis lainnya.
19

Pekerjaan tune-up harus sesuai dengan prosedurnya. Tanpa mengikuti urutan


yang benar, hasil tune-up tidak akan sempurna dan akan banyak mengalami
terjadinya pengulangan pekerjaan. Ibarat orang membersihkan ruangan, langkah
yang tepat adalah menyapu (membersihkan) bagian atas (langit-langit), kemudian
membersihkan lantainya. Jika menyapu lantai terlebih dahulu, kemudian
membersihkan langit-langit ruangan, lantainya harus disapu lagi. Ini jelas tidak
efisien, baik tenaga, waktu, maupun hasil pekerjaan. Dengan prosedur tune-up
yang benar, akan diperoleh beberapa keuntungan sebagai berikut:

1. Waktu yang diperlukan lebih cepat.


2. Tenaga yang dikeluarkan untuk menservis lebih kecil.
3. Peralatan lebih awet karena frekuensi pemakaian alat berkurang.
4. Mobil lebih awet karena frekuensi bongkar-pasangnya relatif lebih kecil.

C. Bagian – Bagian Dari Kendaraan Yang Sering Di Tune – Up


1. Sistem pendingin
Komponen system pendingin yang biasa di tune-up antara lain:
a. Air radiator
Sebelum tune-up dimulai, terlebih dahulu air radiatornya kita
periksa. Buka tutup radiator dengan cara diputar, kemudian lihat air
radiator dari lubang pengisian air. Jika jumlah air radiatornya kurang,
tambahkan secukupnya dengan air yang bersih.
b. Reservoir tank

Gambar 26 Reservoir tank

Volume air di radiator dikatakan cukup jika ketinggiannya


mencapai batas bawah leher tutup radiator. Jangan menghidupkan mesin
dalam keadaan air radiator kurang, karena, mesin akan menjadi sangat
panas.
c. Tutup radiator

3. Gunakan alat uji tutup radiator


4. Tekanan pembukaan standar :
20

0,75- 1,05 kg/cm persegi (10,7- 14,9 psi )


Tekanan pembukaan minimum :
0,6 kg/cm persegi (8,5 psi )
5. Apabila tekanan pembukaan kurang dari minimum, maka tutup
radiator perlu di ganti.
2. Oli Pelumas

Gambar 27. Oli Pelumas

Setelah memeriksa air radiator, tahap berikutnya adalah memeriksa oli mesin.
Jika oli mesin diperiksa setelah tune-up selesai, hasil tune-up tidak akan maksimal
karena kondisi oli mesin berpengaruh terhadap suhu kerja mesin. Selain itu, oli
mesin juga berpengaruh terhadap bunyi mesin. Jika oli mesin sangat kotor, encer,
atau kurang, bunyi mesin akan menjadi kasar. Hal ini akan berpengaruh terhadap
putaran stasioner dan idel.

Pemeriksaan oli mesin meliputi volume oli dan kondisi oli. Volume oli harus
memenuhi batas minimal yang ditentukan, jika Oli kurang, tambahkan dengan oli
yang kekentalanya sama. Sebaiknya, oli yang ditambahkan tersebut mereknya
sama, untuk menghindari reaksi kimia yang dapat merugikan kondisi dan kerja
mesin.

Dilihat dari bahan bakunnya, oli pelumas ada 2 macam, yaitu :

a. Oli Mineral Oli mineral dibuat dari bahan crude oli yang mengandung bahan
hidro karbon dan parafin yang cukup tinggi.
b. Oli Sintetis merupakan hasil dari perpaduan beberapa senyawa kimia. Oli
sintetis lebih baik daripada oli mineral karena bisa tahan bekerja pada suhu
rendah dan suhu tinggi.
c. Kondisi Visual Mesin
Selesai memeriksa oli mesin, jangan langsung menghidupkan mesin. Amati
dengan teliti kondisi visual mesin. Pastikan bahwa mesin benar-benar aman
untuk dihidupkan.

Memeriksa kondisi mesin secara visual termasuk tindakan pencegahan


kecelakaan yang harus dilakukan sebelum tune-up. Mesin dikatakan aman
untuk dihidupkan jika pemeriksaan mesin menunjukkan hasil sebagai berikut:
21

1) Tidak ada kabel yang tersangkut.


2) Tidak ada kabel busi yang tidak terpasang.
3) Pemasangan kabel-kabel busi sudah benar sesuai dengan urutan
pengapiannya.
4) Tidak ada peralatan apa pun yang terletak di atas mesin.
5) Baut dan mur terpasang dengan baik.
6) Tidak terdapat kebocoran bensin pada mesin.
7) Tidak ada kabel yang mengalami hubungan singkat.
8) Oli mesin dan air radiator cukup.

3. Menghidupkan Mesin

Setelah mesin siap dihidupkan dan aman dari kemungkinan adanya bahaya,
hidupkan mesin pada putaran stasioner, beberapa menit kemudian tambahkan
putarannya jika diperlukan. Jangan menghidupkan mesin langsung pada putaran
tinggi, karena pelumasan belum sampai ke seluruh komponen mesin, untuk
mencegah keausan pada komponen.

Untuk keperluan menganalisis kerusakan mesin, selama mesin hidup


perhatikan tiga hal sebagai berikut:

a. Bunyi Mesin
Bunyi mesin yang bisa timbul saat menghidupkan mesin sebagai berikut:

1) Ledakan akibat Pembakaran


Ledakan akibat pembakaran bahan bakar (bensin atau solar)
menimbulkan bunyi yang khas. Pada mesin yang pembakarannya normal,
bunyi ledakannya rata. Pada mesin yang pembakarannya tidak normal,
bunyi ledakannya tidak rata, terjadi entakan setiap beberapa detik. Jika
bunyi tersebut tidak disalurkan lewat knalpot, akan terdengar sangat
keras dan memekakkan telinga.
Bunyi mesin berbahan bakar bensin lebih halus dibandingkan
dengan mesin berbahan bakar solar atau diesel.

2) Getaran Komponen
Mengetahui ciri-ciri bunyi berbagai mesin akan mempermudah
dalam menentukan kerusakannya. Bunyi yang ditimbulkan oleh getaran
komponen mesin merupakan bunyi yang tidak normal. Getaran tersebut
bisa terjadi karena baut atau mur yang longgar, komponen retak, atau
patah. Bunyi-bunyi akibat getaran mesin berbeda sekali dengan bunyi
akibat pembakaran bahan bakar.
3) Gesekan
Gesekan komponen yang tidak dilumasi dengan oli, bisa
menimbulkan bunyi yang tidak nyaman. Bunyi akibat gesekan bisa
22

timbul pada tuas sistem kawat gas karburator yang tidak dilumasi dengan
baik, gesekan piston dengan dinding silinder, atau gesekan pada lakher.
4) Aliran Gas
Aliran gas yang bocor bisa menimbulkan bunyi yang tidak normal,
seperti terjadinya kebocoran pada saluran gas masuk dalam silinder
(intake manifold). Bunyi tersebut berupa desis yang keras.
5) Ketukan (knocking)
Bunyi yang diakibatkan oleh adanya ketukan dua komponen mesin yang
cukup keras, biasanya terjadi di daerah sebagai berikut:
 Celah katup yang terlalu besar.  Pen piston longgar.
 Bantalan poros engkol longgar.  Poros nok kocak.
 Piston kocak.  Loncatan Bunga Api.
Loncatan listrik tegangan tinggi bisa menimbulkan bunyi khas.
Bunyi tersebut bisa mirip suara seekor cicak berdecak. Penyebab loncatan
bunga api listrik adalah kebocoran arus atau hubungan singkat.

6) Tekanan Gas
Bunyi yang disebabkan oleh tekanan gas yang bocor hampir sama
dengan kebocoran aliran gas masuk. Kebocoran gas disebabkan oleh
sekat yang kurang rapat. Bunyi mesin harus didengarkan dengan saksama
untuk mencari penyebab kerusakan mesin. Karena itu, bandingkan bunyi
mesin sebelum dan setelah tune-up.

b. Getaran Mesin
Perhatikan getaran selama mesin hidup pada putaran stasioner. Mesin yang
normal tidak memiliki getaran yang kasar. Jika diamati, pada waktu mesin
dinyalakan, bodi mesin tersebut tidak bergetar kecuali kabel-kabel businya
yang sedikit bergetar. Jika getaran mesin agak kasar, berarti terdapat
gangguan pada proses pembakaran atau komponen-komponennya. Getaran
yang kasar disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:

1. Tekanan kompresi tidak sama antara masing-masing silinder.


2. Tekanan kompresi di atas standarnya.
3. Pembakaran pada salah satu silinder tidak normal.
4. Salah satu busi mati.
5. Salah satu kabel busi lepas.
6. Pemasangan kabel busi tidak sesuai urutan pengapiannya.
7. Terdapat komponen-komponen yang kocak atau kendor baut-bautnya.

c. Asap Knalpot
Setelah bunyi mesin dan getarannya diamati, selanjutnya perhatikan dengan
teliti bentuk dan warna asap sisa pembakaran yang keluar dari knalpot. Asap
12

yang keluar dari knalpot merupakan petunjuk baik tidaknya proses


pembakaran bahan bakar mesin tersebut.

Ada empat warna asap knalpot yang dapat dijadikan petunjuk baik tidaknya
proses pembakaran dalam mesin sebagai berikut:

1) Warna Asap Hitam


Warna asap hitam pada mesin diesel merupakan sesuatu yang
wajar. Namun, warna asap hitam pada mesin bensin merupakan pertanda
adanya pembakaran yang tidak sempurna karena kelebihan bensin pada
campuran gas dan bensinnya. Ukuran standar yang digunakan sebagai
pembanding warna asap dikatakan hitam atau normal adalah asap mesin
dalam kondisi normal.
2) Warna Asap Putih
Asap mesin 2 tak yang normal berwarna putih. Berbeda dengan
mesin 4 tak, jika asap mesin 4 tak berwarna putih berarti terdapat
kerusakan atau gangguan pada mesin tersebut. Warna putih disebabkan
asap dari oli yang terbakar. Pada mesin 2 tak, oli memang terbakar
bersama bensin. Namun pada mesin 4 tak, oli tidak terbakar, kecuali
terdapat kebocoran oli dari karter ke ruang bakar.
3) Asap Tak Berwarna
Asap mesin 4 tak yang baik adalah yang tidak berwarna. Warna
asap seperti ini menandakan campuran gas normal, tidak kelebihan
bensin, tidak bercampur dengan oli, dan tidak kekurangan bensin.
4) Asap Knalpot Berjelaga
Jelaga pada asap mesin, baik itu mesin 2 tak maupun 4 tak,
disebabkan adanya kandungan minyak tanah di dalam bensin. Jika asap
yang dihasilkan berjelaga, bunyi mesin pasti tidak normal (kasar) dan
elektroda businya hitam.

Gambar 28 Knalpot.
13

4. Saringan bahan bakar (Fuel filter)

1) Lepas filter bahan bakar


2) Perhatikan saluran masuk dan buangnya
3) Semprotkan udara bertekanan rendah
4) Urutan penyemprotan : saluran buang - saluran masuk, saluran masuk -
saluran buang, saluran buang - saluran masuk.
5) Tiup ( dengan mulut ) dari saluran masuk dan buangnya. Apabila ringan :
berarti bersih, apabila berat harus diganti.
6) Saringan udara (Air filter)

Gambar 29 Saringan Udara

Saringan udara terlebih dahulu harus diservis dibandingkan dengan


komponen yang lain, karena saringan udara merupakan komponen mesin yang
paling dingin dibandingkan dengan komponen yang lain setelah mesin
dihidupkan. Selain itu saringan udara juga berpengaruh terhadap komponen
lain jika diservis belakangan, seperti terhadap pembentukan campuran udara
dan bensin di saluran pada intake manifold (saluran pemasukan gas).

Saringan udara atau lebih populer dengan sebutan filter terletak di


dalam kotak berbentuk lingkaran yang menyerupai piring. Kotak tersebut
terbuat dari pelat besi biasa. Saat pengapian, putaran stasioner sangat
dipengaruhi oleh saringan udara. Penyetelan idel juga dipengaruhi oleh
saringan udara.

5. Baterai (Accu)
Pemeriksaan berikutnya adalah pemeriksaan accu. Pemeriksaan accu
meliputi sebagai berikut:
a. Tinggi Air Accu
Air accu harus cukup, yakni ketinggiannya antara garis batas atas
(upper level) dan garis batas bawah (lower level). Jika air accu jumlahnya
kurang, tambahkan dengan accu zur secukupnya. Ketinggian air accu pada
prinsipnya adalah merendam seluruh sel-sel accu sekurang-kurangnya 1 cm di
atas sel.

Jika mobil menggunakan accu kering, perawatannya menjadi lebih


mudah karena tidak memerlukan air accu yang bisa berkurang karena
penguapan. Kutub-kutub accu juga harus bersih, tidak kotor oleh jamur atau
14

sejenisnya. Namun, harga accu kering lebih mahal sehingga masih banyak
mobil yang menggunakan accu basah. Air accu yang kurang (di bawah
standar) berakibat reaksi pada accu tidak maksimal, sehingga arus yang
dihasilkannya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan listrik pada
mobil.

Gambar 30. Batrai (ACCU)

b. Bersihkan Kutub-kutub Accu dari Jamur dan Karat


Jamur pada kutub-kutub accu bisa dibersihkan dengan air hangat,
sedangkan karat yang mengotori kutub-kutub accu harus dibersihkan dengan
ampelas.
Bagian yang nampaknya remeh, tetapi sangat penting, adalah klem atau
penjepit kabel accu dengan kutub- kutubnya. Klem tersebut mudah sekali
kendor. Jika klem kendor, mesin akan mati karena busi tidak melon¬catkan
bunga api. Untuk merawat klem agar tetap berfungsi dengan baik, ke¬raskan
baut pengikatnya dan gunakan klem yang berkualitas baik. Kutub-kutub accu
yang kotor atau berkarat menyebabkan tahanan sangat besar. Akibatnya, arus
yang mengalir menjadi berkurang (kecil) sehingga tenaga mesin menjadi
berkurang, bahkan mesin tak bisadihidupkan. Pada pemeriksaan pengapian,
umumnya accu diperiksa paling akhir, itu pun kalau bunga api yang keluar
dari busi sangat kecil dan bagian pengapian lainnya telah diservis.

6. Sistem Pengapian
Komponen system pengapian yang biasa di tune-up antara lain:
a. Busi
Busi sebaiknya diperiksa setelah pengukuran tekanan kompresi atau
sebelum penyetelan celah katup. Alasannya, pada pengukuran tekanan
kompresi maupun penyetelan celah katup busi dalam keadaan tidak
terpasang, bisa menghasilkan efisiensi kerja yang optimal. Saat pengukuran
kompresi, busi harus dilepaskan karena lubang busi digunakan untuk
memasukkan ujung alat pengukur tekanan kompresi. Pada penyetelan celah
15

katup, busi sebaiknya dalam keadaan tidak terpasang agar mesin ringan saat
diputar.
Bagian busi yang perlu diperiksa adalah elektrodanya, yang meliputi
kebersihan dan celah elektrodanya. Elektroda yang kotor harus diampelas
dengan ampelas besi dan elektroda positif dan elektroda negatif tidak boleh
berhubungan. Karena itu, harus disetel celahnya. Adanya kotoran pada kedua
elektroda busi bisa mengakibatkan terhalangnya jalan loncatan bunga api
listrik.
Setelah elektrodanya dibersihkan dengan ampelas, pada elektroda busi
perhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Jika terdapat lingkaran berwarna agak biru antara elektroda tengah dengan
insulatornya, berarti tipe busi yang digunakan cocok.
2) Jika insulatornya agak hitam dan elektrodanya berwarna biru, berarti tipe
businya terlalu dingin.
3) Jika insulatornya berwarna putih dan terjadi erosi pada elektrodanya,
berarti tipe businya terlalu panas.

Ada tiga tipe busi, yaitu busi panas, sedang, dan dingin. Busi tipe
panas kurang tahan terhadap panas, tipe dingin tahan terhadap panas. Busi
panas cocok untuk perjalanan jauh.

b. Kabel busi

Gambar 31 Kabel busi


Setelah platina diservis, tutup distributor tidak perlu segera dipasang.
Periksa kondisi tutup distributor beserta kabel-kabelnya. Pemeriksaan
tersebut dilakukan setelah menyervis platina dengan tujuan untuk efisiensi
kerja.

Kondisi mesin dipengaruhi oleh kualitas pengapiannya. Kualitas


pengapian dipengaruhi oleh nyala api busi dan kabel¬kabel businya. Namun,
kabel busi harus diperiksa atau diservis terlebih dahulu daripada businya,
karena kabel busi merupakan pengantar untuk lewatnya arus tegangan tinggi
ke busi.
Nyala api busi sangat dipengaruhi oleh kondisi kabel-kabel businya.
Kabel busi tidak boleh diganti dengan kabel yang sembarangan
kualitasnya. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari hambatan yang besar
16

pada busi. Isolasi kabel busi harus memenuhi syarat, karena listrik yang
dialirkan bertegangan tinggi (15.000-20.000 volt). Isolasi kabel busi yang
sudah usang harus diganti kabelnya. Penggantian kabel busi sebaiknya satu
unit, dengan harga yang bermacam¬macam. Umumnya, semakin mahal
harganya, semakin baik kualitasnya.
Kabel busi yang retak isolatornya atau telah usang menyebabkan
timbulnya crossfire, yakni induksi pada kabel busi yang berdekatan, sehingga
busi yang kabelnya terkena induksi meloncatkan bunga api liar dan
menyebabkan kerja mesin terganggu. Cross fire menyebabkan bunyi mesin
kasar dan tenaga mesin menjadi turun. Untuk mengecek kabel busi biasanya
besarnya tahanan diukur menggunakan Ohm meter, jika besarnya tahanan
tidak sesuai dengan standartnya maka kabel busi diganti dengan yang baik.

c. Tutup distributor
Tutup distributor sebaiknya diperiksa kondisinya bersamaan dengan
pemeriksaan kabel-kabel busi dan servis platina. Hal ini dimaksudkan untuk
meng¬hemat waktu kerja. Jika pemeriksa¬an tutup ditributor dilakukan
se¬telah mesin dihidupkan, akan mengulangi pekerjaan melepas dan
mencabut kabel busi dan tutup dis¬tributor.
Tutup distributor dinyatakan baik jika kondisinya sebagai berikut:
1) Tidak retak.
2) Arang pada tutup distributor yang berfungsi meng¬alirkan listrik tegangan
tinggi tidak aus.
3) Bisa menutup dengan rapat.
Ada model tutup distributor yang dilengkapi lubang ventilasi di bagian
atas tutup tersebut. Fungsi lubang ventilasi tersebut adalah untuk penguapan
air yang terjebak di dalam tutup distributor. Dengan adanya ventilasi tersebut,
uap air bisa keluar sehingga distributor tetap kering.

d. Platina
Setelah saringan udara dibersihkan atau diganti, komponen berikutnya
yang harus diservis adalah platina. Platina terletak di dalam distributor.
Platina perlu diperiksa atau diservis terlebih dahulu sebelum menyetel saat
pengapian dan putaran stasioner. Jika platina disetel setelah penyetelan saat
pengapian dan putaran stasioner, akan terjadi pengulangan kerja. Setelah
platina dibersihkan dan dipasang, saat pengapian pasti berubah, karena saat
pengapian dipengaruhi oleh celah platina. Jika celah platina lebih besar, saat
pengapian akan maju sedikit. Sebaliknya, jika celah platina lebih sempit, saat
pengapian akan mundur.
Putaran stasioner juga dipengaruhi oleh celah platina. Jika celah platina
lebih besar, putaran stasioner akan turun. Sebaliknya, jika celah platina
semakin kecil, putaran stasioner akan naik sedikit. Meskipun perubahan
17

putaran stasioner tersebut tidak begitu besar, perlu diperhatikan untuk


ketelitian hasil servis. Kondisi permukaan kontak platina sangat berpengaruh
terhadap putaran stasioner dan bunyi mesin. Jika permukaan platina kotor,
putaran stasioner akan turun. Namun, jika permukaan platina dibersihkan,
putaran stasioner akan naik. Karena itu, tidak tepat jika platina diservis
setelah penyetelan putaran stasioner dan campuran gas.
Setelah perbaikan platina selesai, pasanglah platina dengan benar.
Perhatikan kabel yang bisa menyebabkan hubungan singkat dengan bodi
mesin. Hubungan singkat dengan bodi mesin mengakibatkan tidak terjadinya
loncatan bunga api pada busi. Apabila mobil sudah menggunakan CDI maka
tidak perlu melewati tahapan ini.

7. Menyetel Celah Katup


Langkah paling tepat begitu selesai menyervis busi adalah menyetel celah
katup. Selama penyetelan celah katup, busi tidak perlu dipasang di lubangnya.
Biarkan mesin tanpa busi untuk sementara, hingga penyetelan katup selesai.
Penyetelan celah katup dalam keadaan mesin tanpa busi akan memperoleh
keuntungan sebagai berikut:
a. Mesin akan lebih ringan diputar saat mencari posisi top kompresi masing-
masing silinder.
b. Mempermudah dalam memeriksa posisi piston, yakni sudah mencapai titik
puncaknya atau belum.
c. Lebih aman, karena mesin tidak mungkin berputar (hidup) tanpa busi.
d. Syarat Penyetelan Katup
Agar penyetelan katup berhasil dengan baik, harus dipenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
1) Penyetelan dilakukan ketika katup menutup rapat.
2) Penyetelan dilakukan ketika celah katup paling besar.
3) Penyetelan katup dapat berhasil dengan baik jika proses kerja mesin
(gerak naik-turun piston) sesuai dengan gerak katup-katupnya.

e. Cara Penyetelan
Ada dua cara penyetelan untuk memenuhi syarat-syarat agar penyetelan
katup berhasil dengan baik, yaitu sebagai berikut:

1) Dengan memutar poros engkol (pub), untuk membuat piston berada di


posisi top kompresi masing-masing silinder. Cara ini banyak
membutuhkan tenaga dan waktu, karena harus memutar puli sesuai
dengan banyaknya silinder sampai mendapatkan posisi piston pada top
silinder 1, 2, 3, 4, dan seterusnya. Saat posisi top kompresi, kedua
katup iNdan EX harus dalam keadaan menutup rapat, sehingga bisa
disetel celahnya.
18

2) Dengan memutar poros engkol (pub), untuk membuat piston pada


posisi top kompresi silinder 1 dan silinder lain yang diperlukan sesuai
dengan proses kerja mesin. Cara ini lebih cepat dan menghemat
dengan tenaga, tetapi memerlukan pengetahuan teknik mobil yang
cukup, khususnya hubungan antara urutan pengapian (FO = firing
order) dan penyetelan katup.

Gambar 32. Cara penyetelan

8. Positive Crank Case Ventilation (PCV)


PCV adalah sistem ventilasi ruang engkol. Uap bensin yang bocor ke
dalam ruang engkol dialirkan kembali ke ruang bakar mesin melalui sebuah
selang yang menghubungkan ruang engkol ke intake manifold.

Setelah penyetelan katup, sebaiknya PCV diservis terlebih dahulu sebelum


.tes kompresi. PCV sedikit berpengaruh terhadap tekanan kompresi dan
putaran mesin. Tanpa PCV putaran mesin lebih rendah dibandingkan dengan
ketika PCVdiaktifl<an.

Dalam servis PCV, yang perlu diperiksa adalah kerja katup PCV dan
kerapatan selang-selangnya. Katup PCV yang telah rusak sebaiknya diganti
dengan yang baru.

9. Saat Pengapian
Saat pengapian sebaiknya disetel setelah penyetelan putaran mesin.
Alasannya, karena saat pengapian yang tercantum dalam buku pedoman
servis mobil adalah saat pengapian pada putaran stasioner. Jika saat
pengapiannya disetel pada putaran tidak stasioner, akan terjadi pengulangan
kerja. Hal ini sebenarnya bisa dihindari, karena begitu pu¬taran mesin disetel,
saat penga¬t,piannya pasti berubah.

Prinsip penyetelan saat pengapian adalah memutar dis¬tributor dalam


keadaan mesin hidup sampai memperoleh bunyi mesin yang paling halus
dengan tenaga yang paling besar. Prinsip penyetelan ini bisa dijadikan
19

pedoman, jika penyetelan saat pengapian dilakukan tanpa menggunakan


timing- light (penyetelan perigapian) atau alat bantu lainnya.

Distributor dapat diputar ke kiri atau ke kanan setelah baut pengikatnya


dikendorkan. Jika distributor diputar berlawanan arah dengan putaran rotor,
berarti saat pengapiannya dimajukan. Sebaliknya, jika distributor diputar
searah dengan putaran rotor, berarti saat pengapian dimundurkan.

10. Idel
Penyetelan idel merupakan penyetelan yang paling akhir dalam tune-up
mesin mobil. Hasil penyetelan idel tidak berpengaruh terhadap saat
pengapian, celah katup, kompresi, dan pendinginan. Sebaliknya, idel sangat
dipengaruhi oleh berbagai komponen mesin.

Menyetel idel pada prinsipnya adalah menyetel campuran antara udara


dengan bensin pada putaran idling. Jadi sebelum menyetel campuran idel,
putaran mesinnya harus stasioner terlebih dahulu. Jika setelah penyetelan idel,
kemudian putaran stasionernya berubah, putaran stasionernya harus disetel
ulang.

11. Tali Kipas


Dalam tune up, tali kipas juga harus disetel. Kekencangan tali kipas
berpengaruh terhadap pendinginan dan putar¬an alternator. Jika tali kipas
kendor, putaran mesin tidak bisa memu-tar kipas pendingin de¬ngan baik
karena selip.

Akibatnya, pendinginan oleh kipas tidak sesuai dengan putaran mesin


sehingga mesin menjadi panas. Selain itu, putaran alternator juga tidak bisa
maksimum sehingga pengisian ke baterai kurang baik.

D. Menghidupkan Mesin Setelah Tune-Up


Setelah tune-up selesai dan mesin akan dihidupkan, perhatikan seluruh
komponen mesin sudah terpasang di tempatnya dengan benar atau belum. Jika
semua komponen telah terpasang dengan benar, hidupkan mesin pada ifputaran
stasioner beberapa menit. Selama mesin berputar stasioner, dengarkan bunyi
normal, naikkan putaran mesin perlahan-lahan sambil perhatikan bunyi mesin,
getaran, dan asap knalpotnya. Jika sudah yakin tidak terdapat gangguan atau
ketidaknormalan pada mesin, berarti tune-up telah selesai.
20

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan kegiatan yang


sangat bermanfaat untuk kami sebagai siswa dan siswi, dan dapat mengenal lebih
jauh bagaimana cara kerja di lapangan sesuai dengan keahlian masing-masing
siswa. Sehingga setiap siswa dapat melihat gambaran mengenai kegiatan bidang
usaha dimasa yang akan datang, sehingga siswa-siswi mengetahui standar
kompetensi yang akan dijadikan peluang kerja dan kesempatan kerja.

Dalam dunia usaha dibutuhkan kedisiplinan yang cukup baik, instansi-


instansi biasanya memerlukan karyawan yang disiplin, terampil, rajin dan cerdas.
Pada praktek kerja industri ini diperlukan keahlian yang cukup. Selama
penulis melaksanakan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN), penulis merasa
bangga bisa mendapatkan ilmu yang belum pernah penulis dapatkan sebelumnya
serta memperoleh banyak pengalaman.
Tujuan lain Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah menambah
wawasan yang luas bagi kami sebagai siswa-siswi di SMK Peristek Pangkah,
terutama dalam bidang yang ditempatinya. Adapula tempat yang disukai yakni di
ruangan pemilihan arsip, penulis bisa belajar dan dapat mengetahui yang belum
penulis dapatkan selama ini, terutama pengetahuan tentang penyusunan laporan
ini.
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) telah terlaksana dengan baik, dengan
program keahlian masing-masing tanpa halangan apapun dan penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Budi Hantoro selaku pemilik
bengkel yang telah bersedia menerima penulis ada adanya untuk melaksanakan
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) dan bersedia mendampingi penulis selama
Prakerin berlangsung.
Dari pengalaman di atas itu semua penulis selama melaksanakan kegiatan
prakerin, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan antara lain :
1. Teori dan praktek yang diberikan oleh Bapak dan Ibu Guru di sekolah tidak
selamanya cocok dengan praktek di bengkel
21

2. Bekerja di bengkel atau di manapun sangat mementingkan faktor


kedisplinan para pekerja, keamanan, kenyamanan, dan kesehatan dalam
bekerja di bengkel
3. Kita bisa mengetahui bagaimana orang bekerja seperti apa sulitnya
bagaimna,
4. Dan Kita dapat mengetahui bagaimana susahnya orang mencari nafkah

4.2 Saran
Semoga hubungan antar pegawai tetap terjaga dan saling bekerjasama
dalam mencapai tujuan bersama, tentunya para siswa dan siswi mendapatkan
banyak pelajaran dan memiliki motivasi untuk tujuan dimasa depannya dan para
guru pembimbing dapat memberikan arahan juga perhatian untuk para siswa dan
siswi Prakerin.
Adapun saran-saran disini penulis ingin memberikan beberapa saran baik
untuk pihak sekolah, pihak bengkel dan adik kelas dan kaka kelas
A. Saran Uuntuk Sekolah
1. Seharusnya pihak sekolah memberikan wawasan yang lebih luas tentang
artinya prakerindan apa yang harus dilakukan siswa selama prakerin di
bengkel berlangsung, supaya siswa lebih tahu gak bingung.
2. Hendaknya pihak sekolah juga harus memberikan semenjak dini apa apa
saja yang harus dipersipkan sebelum melakukan kegiatan prakerin ini.
3. Hendaknya pihak sekolahmempermudah siswanya dalam mengurusi
segala sesuatu yang berhubungan dengan prakerin, bukan malah
mempersulit siswa dengan berbagai alasan

B. Saran Untuk Bengkel


1. Seharusnya pihak bengkel harus bersedia mengajarkan pengetahuan
tentang mesin secara terperinci dan mendetail, meskipun harus
mengorbankan banyak waktu
2. Dan pikah bengkel juga harus sabar mengajari anak prakerin kalo salah
jangan langsung dimarahi tapi dinasehi blum benar janagn langsung
dimarahi, itu akan menjadikan siswa prakerin menjadi males dan tidak
berangkat prakerin lagi.
3. Jangan hanya menjadikan siswa yang melakukan prakerin dijadikan
sebagai kuli tetapi mengajarkan sesuatu yang berhubungan dengan
mesin.

C. Saran Untuk Siswa-Siswi


1. Siswa-siswi diharapkan mengikuti dan melaksanakan prakerin dengan
sungguh-sungguh jangan hanya sekedar bermain-main saja.
2. Hendaknya siswa-siswa maun dan tidak malu bertanya kepada
mekaniknya apa apa saja yang bekum diketahuinya.
22

DAFTAR PUSTAKA
Buku Panduan Paktik Kerja Lapangan (PKL) Tahun 2022

https://www.google.com/amp/s/www.bisaotomotif.com/nama-alat-alat-bengkel-
otomotif-fungsi-dan-gambarnya/%3famp

https://www.suzuki.co.id/tips-trik/ketahui-ini-fungsi-propeller-shaft-dan-
komponennya?pages=all

https://id.scribd.com/document/325573665/Alat-Keselamatan-Kerja-Di-Bengkel-
Otomotif

Https://Www.Suara.Com/Partner/Content/Lifepal/2022/03/01/160459/Apa-Itu-
Brake-Pad-Pada-Mobil-Ini-Fungsi-Dan-Cara-Kerjanya

https://wuling.id/id/blog/autotips/rem-tromol-mobil-pengertian-komponen-cara-
kerjanya

https://www.autoexpose.org/2018/01/sistem-rem.html?m=1

https://yogarg.wordpress.comHttp://Mobil.Otomotifnet.Com

http://mekanikotomotifsmksakti.blogspot.com

www.lensaindonesia.com

http://summitindusgroup.com

http://automobil.com

www.alatbengkel.biz

www.caranddriver.com

http://gamesiana.com

http://chendltools.com
23

LAMPIRAN
24
25
26
27
28
32

Anda mungkin juga menyukai