DI PT PUPUK SRIWIDJAJA
PALEMBANG
Oleh :
MUHAMMAD ILHAM PRAMA SURYAJATI
NIPD (3737)
Oleh :
NIS 0066789796
Oleh :
NIPD : 3737
Lapangan
TANGGAL :
Pembimbing
M, Winton P
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Laporan Kerja Praktik Industri ini disusun berdasarkan kegiatan yang telah
Praktik Kerja Industri ini merupakan salah satu syarat wajib yang harus
ditempuh dalam Program studi di SMK Kimia YTK Palembang. Selain untuk
menuntaskan program studi yang penulis tempuh kerja praktik ini ternyata banyak
memberikan manfaat kepada penulis baik dari segi akademik maupun dari segi
Dalam penyusunan laporan hasil kerja praktik industri ini penulis banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis ingin
v
1. ALLAH SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
2. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan baik secara doa, moral,
dan material
3. Ibu Eti Nurpita Purnamasari S.T., M.T. Kepala Sekolah SMK KIMIA YTK
PALEMBANG
4. Ibu Putri Yanti S.T. Selaku guru pembimbing saya di SMK KIMIA YTK
PALEMBANG
Palembang
Sriwidjaja Palembang
10. Semua pihak tertentu yang telah membantu dan memberikan informasi
vi
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan yang dilakukan dalam
bermanfaat untuk perbaikan laporan ini. Semoga laporan kerja praktik lapangan
Wassalamu’alaikum wr.wb
Penulis
M. Ilham Prama
Suryajati
NIPD (3737)
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................v
DAFTAR ISI.......................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang............................................................................................................. 1
Tujuan 3
Manfaat 3
Sejarah Perusahaan...................................................................................................... 4
Profil Pabrik............................................................................................................... 11
Budaya Perusahaan.................................................................................................... 20
Keadaan Geologi........................................................................................................22
viii
Struktur Organisasi Laboratorium..............................................................................32
Tujuan 36
Ruang Lingkup 36
Definisi/Ringkasan Metode........................................................................................36
Prinsip Analisis 37
Acuan Metoda 37
Pengertian Urea 37
Amonia 39
Hasil Pengujian.......................................................................................................... 45
Pembahasan................................................................................................................45
BAB V PENUTUP
Kesimpulan................................................................................................................ 46
Saran 46
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................48
LAMPIRAN FOTO.............................................................................................49
LAMPIRAN REAGEN........................................................................................56
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
kimia yang siap pakai dan sebagai wujud pelaksanaan program Pendidikan Sistem
Ganda (PSG) yang diterapkan oleh pemerintah pada setiap Sekolah Menengah
tenaga analis kimia yang profesional. Dimana para siswa dituntut memiliki
merupakan salah satu kompetensi kejuruan dengan beban 40 jam pelajaran setiap
minggu.
dan sikap kerja sesuai kompetensi yang dibutuhkan industri. Dengan adanya
1
industri dan pengalaman kerja di industri serta kompetensi lain yang belum
diperoleh di sekolah.
nasioanal, khususnya di industri pupuk dan kimia lainnya. Sejarah panjang Pusri
sebagai pelopor produsen pupuk nasional selama lebih dari 50 tahun telah
dalam melaksanakan usaha perdagangan, pemberian jasa dan usaha lain yang
pupuk nasional, Pusri telah mengalami berbagai perubahan dalam manajemen dan
2
wewenang yang sangat berkaitan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah. Saat ini
Tujuan
spesialisasi
bekerja di industri
Manfaat
3
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
Sejarah Perusahaan
Indonesia nomor 46 tanggal 7 Juni 1960. Pusri, yang memiliki kantor pusat dan
produsen pupuk urea pertama di Indonesia. Pusri telah mengalami dua kali
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1969 dan dengan Akta Notaris
Pusri, karena pada saat itu dimulai pembangunan pabrik pupuk pertama kali yang
dikenal dengan Pabrik Pusri I. Pada tahun 1963, Pabrik Pusri I mulai berproduksi
dengan kapasitas terpasang sebesar 100.000 ton urea dan 59.400 ton amonia per
tahun. Seiring dengan kebutuhan pupuk yang terus meningkat, maka selama
periode 1972-1977, perusahaan telah membangun sejumlah pabrik Pusri II, Pusri
III, dan Pusri IV. Pabrik Pusri II memiliki kapasitas terpasang 380.000 ton per
4
tahun. Pada tahun 1992 Pabrik Pusri II dilakukan proyek optimalisasi urea
menjadi 552.000 ton per tahun. Pusri III yang dibangun pada 1976 dengan
kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton per tahun. Sedangkan pabrik urea Pusri
IV dibangun pada tahun 1977 dengan kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton per
dengan membangun pabrik pupuk urea Pusri IB berkapasitas 570.000 ton per
tahun menggantikan pabrik Pusri I yang dihentikan operasinya karena alasan usia
ditempatkan di Industri Pupuk Dalam Negeri dan di PT Mega Eltra kepada Pusri,
melalui Peraturan Pemerintah (PP) nomor 28 tahun 1997 dan PP nomor 34 tahun
DAP, NPK, ZK, dan industri kimia lainnya serta Pupuk Organik
5
2. PT Pupuk Kujang, yang berkedudukan di Cikampek, Jawa Barat.
membangun industri gas dan minyak bumi, pupuk, kimia dan petrokimia,
diesel)
1959
6
Sumatera Selatan yang sangat disegani di Asia Tenggara hingga daratan Cina,
1961
tahun.
1964
7
1972
sebesar 552.000 ton per tahun. Pabrik Pusri III dibangun pada 1976 dengan
kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton per tahun, sedangkan pabrik urea Pusri
IV dibangun pada tahun 1977 dengan kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton per
tahun.
1979
8
1993
1997
PT Rekayasa Industri. Pada tahun 1998, anak perusahaan Pusri bertambah satu
9
2010
Januari 2011.
2012
10
Profil Pabrik
Pembangunan fasilitas pabrik dari Pusri I, II, III, IV, IB dan IIB dilakukan
Pemerintah Indonesia dan untuk memenuhi kebutuhan pupuk nasional yang terus
meningkat.
Indonesia. Dibangun di atas lahan seluas 20 hektar, Pusri I adalah pabrik pupuk
pertama di Indonesia yang dibangun pada tanggal 14 Agustus 1961 dan mulai
beroperasi pada tahun 1963 dengan kapasitas terpasang sebesar 100.000 ton urea
dan 59.400 ton amonia per tahun. Saat ini peran Pabrik Pusri I sudah digantikan
oleh Pusri IB karena alasan usia dan tingkat efisiensi yang sudah menurun.
11
b. Pusri II (1974 - 2017)
c. Pusri III
Sebagai tindak lanjut dari keputusan pemerintah, tepat pada tanggal 21 Mei 1975
Pabrik Pusri III memiliki kapasitas produksi 1.100 metrik ton amonia per
hari atau 330.000 setahun dan 1.725 metrik ton urea sehari atau 570.000 metrik
ton setahun.
d. Pusri IV
Pusri IV. Pada tanggal 7 Agustus 1975 awal pembangunan Pusri IV.
Pusri IV dibangun pada tahun 1977 dengan kapasitas produksi yang sama
dengan Pusri III dengan kapasitas produksi 1.100 metrik ton amonia sehari, atau
330.000 metrik ton setahun dan 1.725 metrik ton urea sehari atau 570.000 metrik
ton setahun.
12
e. Pusri IB
pabrik Pusri I yang telah dinyatakan tidak efisien lagi. Tanggal 15 Januari 1990
merupakan Early Start Date untuk memulai kegiatan Process Engineering Design
22 Desember 1994. Pusri IB memiliki kapasitas produksi 446.000 ton amonia per
tahun dan 570.000 ton urea per tahun. Pabrik ini menerapkan teknologi proses
pembuatan amonia dan urea hemat energi dengan efisiensi 30% lebih hemat dari
1.350 ton per hari atau 396.000 ton per tahun. Satu unit pabrik urea berkapasitas
1.725 ton per hari atau 570.000 ton per tahun dan satu unit
f. Pusri IIB
Pabrik Pusri IIB menggantikan Pabrik Pusri II yang sudah berusia lebih
dari 40 tahun. Pabrik Pusri IIB menggunakan teknologi KBR Purifier Technology
untuk Pabrik Amonia dan teknologi ACES 21 milik TOYO dan Pusri sebagai Co
Licensor untuk Pabrik Urea. Selain ramah lingkungan juga hemat bahan baku gas
yakni dengan rasio pemakaian gas per ton produk 31,49 MMBTU/Ton Amonia
(existing) yang memiliki rasio pemakaian gas per ton produk 49,24 MMBTU/Ton
13
Amonia dan 36.05 MMBTU/Ton Urea maka akan dihemat pemakaian gas sebesar
kapasitas Pabrik Amonia 2.000 ton /hari (660.000 ton/tahun) dan kapasitas Pabrik
g. NPK Fusion
Proyek NPK Fusion dilaksanakan untuk memenfaatkan tren tersebut. Pabrik NPK
kapasitas 100.000 pertahun. Bahan baku utama yang digunakan adalah urea
produksi Pusri, Rock Phosphate, dan KCl. Keunggulan produksi ini adalah
investasi yang tidak terlalu mahal. Lokasi proyek NPK Fusion terletak di lahan
Persiapan proyek NPK sudah dimulai sejak awal tahun 2013 dan pengumuman
NPK Fusion PT Pusri Palembang telah beroperasi mulai Februari 2016 dengan
14
Makna Logo Perusahaan
pernah membuktikan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar. Pendirian pabrik
15
Detail Elemen Visual Logo Perusahaan
16
Perahu Kajang, merupakan legenda rakyat dan ciri khas
Pupuk Sriwidjaja.
Dasar pengesahan hasil analisa Visi, Misi, Tata Nilai dan Makna
Visi
Misi
17
Makna Perusahaan
1. Integritas
perbuatan.
2. Profesional
perusahaan
18
Prioritas pada kepuasan dan pemenuhan kebutuhan pelanggan internal dan
pelanggan
terjadi
networking)
customer)
4. Loyalitas
Taat peraturan, patuh pada pimpinan, serta menjaga kesatuan hati antara
tanggung jawab
5. Baik Sangka
19
Selalu bersikap atau menanggapi segala hal dari perspektif positif.
menyimpulkan pendapat.
Akhlak Perusahaan
(proaktif)
Budaya Perusahaan
perkampungan Sungai Selayur kampung 1 Ilir dan 2 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II,
Kota Palembang. Lokasi ini berada kira- kira 7 km dari pusat kota Palembang.
Pemilihan lokasi ini berdasarkan studi kelayakan yang dilakukan oleh Gass Bell
20
and Associaties dari Amerika Serikat yang memberikan rekomendasi untuk
1. Dekat dengan sumber bahan baku gas alam yaitu di Prabumulih dan
2. Dekat dengan sumber bahan baku air yaitu di Sungai Musi. Air merupakan
maupun hasil produksi baik dalam bentuk pupuk curah (bulk) maupun
dalam bentuk pupuk kantong (in bag) dari atau ke lokasi pabrik. Dekat
dijadikan cadangan bahan baku sangat potensial jika persediaan gas bumi
sudah menipis.
Luas tanah yang digunakan untuk lokasi pabrik adalah 20,4732 hektar
itu, sebagai lokasi cadangan disiapkan tanah seluas 41,7965 hektar untuk
dikemudian hari.
21
Keadaan Geologi
tersebut, yaitu :
sebagai bahan baku dalam jumlah yang cukup banyak dan dekat dengan
2. Dekat dengan Sungai Musi yang tidak pernah kering sepanjang tahun,yang
merupakan salah satu sarana penting untuk sumber air, sarana pembuangan
3. Dekat dengan sarana pelabuhan, sehingga bahan baku dapat dengan mudah
lancarnya pengangkutan.
Secara garis besar proses dibagi menjadi 4 unit, dengan urutan sebagai
berikut :
belerang sebelum masuk ke Reforming Unit harus dibersihkan dahulu di unit ini,
Untuk menghilangkan senyawa belerang yang terkandung dalam gas alam, maka
gas alam tersebut dilewatkan dalam suatu bejana yang disebut dengan
22
Desulfurizer. Gas alam yang bebas sulfur ini selanjutnya dikirim ke Reforming
Unit.
2. Reforming Unit
Di Reforming Unit ini gas alam yang sudah bersih dicampur dengan uap air,
Nitrogen, Karbon Dioksida. Gas hasil reaksi ini dikirim ke Unit purifikasi dan
Karbon Dioksida yang ada di dalam gas hasil reaksi Reforming Unit
dikirim sebagai bahan baku Pabrik Urea. Sisa Karbon Dioksida yang terbawa
dalam gas proses, akan menimbulkan racun pada katalisator ammonia converter,
oleh karena itu sebelum proses ini gas dikirim ke Unit Synlop dan Referigeration
Gas proses yang keluar dari methanor dengan perbandingan gas Hidrogen :
diinginkan oleh Ammonia Converter agar terjadi reaksi pembentukan, uap ini
kemudian masuk ke Unit Refrigerasi sehingga didapatkan amonia dalam fasa cair
23
Proses Pembuatan Urea
Bahan baku pembuatan urea adalah amonia cair serta gas karbon dioksida
(CO2) yang dihasilkan dari unit amonia, sedangkan urea yang dihasilkan
berbentuk prill, yaitu butiran-butiran yang memiliki lapisan keras pada lapisan
luarnya.
A. Seksi Sintesis
1. Reaktor Urea
24
Kondisi operasi :
2. Stripper
berikut :
3. Carbamate Condenser
panas.
larutan urea dari bagian bawah stripper yang akan dikirim ke HPD (High
Pressure Decomposer).
25
Tekanan operasi carbamate condenser sedikit diatas tekanan reaktor
4. Scrubber
Berfungsi untuk menyerap gas amonia dan CO2 yang keluar dari
bagian atas reaktor menggunakan larutan karbamat daur ulang yang berasal
B. Seksi Purifikasi
Seksi purifikasi berfungsi untuk memisahkan urea dari hasil reaksi di seksi
Selain itu terjadi juga reaksi samping hidrolisa urea dan pembentukan
biuret.
26
C. Seksi Kristalisasi
Panas yang diperlukan untuk menguapkan air diambil dari panas sensible larutan
urea, maupun panas kristalisasi urea dan panas yang diambil dari sirkulasi Urea
D. Pembutiran (prilling)
distributor. Pada urea yang jatuh tersebut dihembuskan udara panas dari blower
E. Recovery
Gas NH3 dan CO2 yang dipisahkan di bagian purifikasi diambil kembali
F. Condensate Treatment
dan dikondensasikan. Sejumlah kecil urea, NH3, dan CO2 ikut kondensat
kemudian diolah dan dipisahkan di stripper dan hydrolizer. Gas CO2 dan gas NH3
27
Tabel II.1 Standar Pupuk Urea
Komposisi Standar
Nitrogen min 46,0 % (SNI)
Biuret max 1,2 % (SNI)
Air max 0,5 % (SNI)
Besi 0,05 – 0,5 ppm
NH3 bebas 20 - 200 ppm
Abu max 10 ppm
1 - 10 ppm (PIB/PII)
Oil
10 – 40 ppm (PIII/PIV)
Crushing Strength min 11,5 kg/cm2
Ukuran butiran
min 90,0% (SNI)
(1.00mm–3.35mm)
sistem Line and Staff Organization dengan bentuk perusahaan Perseroan Terbatas
(PT) dimana seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia dan proses
Direktur Utama dan dibantu oleh lima orang Direksi. Dalam kegiatan
dilaksanakan oleh Direksi. Selain itu, Dewan Komisaris juga bertindak sebagai
pengawas atas semua kegiatan dan pekerjaan yang telah dilakukan oleh Dewan
Direksi.
28
Dewan Direksi Komisaris terdiri dari wakil-wakil pemerintah, yaitu :
3. Pertanian
1. Direktur Produksi
1. Direktur
2. General Manager
3. Manager
4. Superintendent
5. Supervisor
6. Foreman
7. Karyawan/Operator/Analis
29
Direktur
Utama
Direktur Direktur
Produksi x Keuangan x
Operasi Umum
Departemen Departemen
Departemen Divisi
Lingkungan Rendal
K3 Laboratorium
Hidup Produksi
Gambar II.4 Struktur Organisasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
melaksanakan analisis atau quality control bahan baku, bahan penunjang, produk
antara dan produk akhir pabrik. Hasil analisis dari Departemen Laboratorium
sangat penting dalam menentukan baik atau buruknya mutu suatu bahan atau
produk.
30
Departemen Laboratorium merupakan suatu departemen yang sangat
Laboratorium selain berpedoman pada ISO 9001 dan ISO 14001 juga menerapkan
sistem ISO 17025. ISO 17025 adalah suatu sistem manajemen mutu laboratorium
PUSRI IB, IIB, III, IV, Air Seperation Unit, Purge Gas Recovery Unit,
31
g. Perencanaan administrasi, RKAP, pengendalian inventori dan stock
A. Titrimetri
B. Spektrofotometri
C. Gravimetri
D. Kromatografi
yakni fase stasioner (fase diam) dan fase mobile (fase gerak).
32
Masing-masing bagian dibantu oleh foreman senior dan dibantu oleh
beberapa foreman.
Divisi Teknologi
LPP Pemeliharaan P3
P4
berikut :
33
Inventory dan sistem mutu berfungsi sebagai pengelola, penyedia barang
Analisa yang dilakukan di LPP meliputi amonia cair dan urea butiran
(prill). Peralatan yang digunakan adalah oven, furnace, titrator karl fischer,
industri, bahan kimia penunjang, grases, minyak pelumas, resin, katalis, dan
34
spektrofotometer, autoklaf, colony counter, foaming tester, flash point tester,
gelas.
Analisa yang dilakukan adalah trace element (logam), scale, gas alam,
gas proses, dan lube oil. Peralatan yang digunakan adalah gas
lainnya.
Analisa yang dilakukan di setiap LKP (Pusri IB, IIB, III, dan IV) meliputi
analisa rutin proses produksi dan hasil akhir dari pabrik amonia, utilitas, dan urea.
Adapun peralatan yang digunakan dan terdapat di setiap LKP adalah Gas
Turbidimeter, Sieve Shaker, Orsat, dan alat-alat gelas. Selain analisa rutin di
setiap pabrik juga dilakukan analisa CO dan CO 2 dari contoh gas inlet dan outlet
methanator.
35
BAB III
PELAKSANAAN PRAKERIN
Tujuan
Ruang Lingkup
Definisi/Ringkasan Metode
Titrasi adalah sebuah teknik kimia yang digunakan dalam menentukan konsentrasi
larutan dengan jalan mereaksikan sejumlah volume larutan tersebut dengan sejumlah
volume larutan lainnya yang sudah diketahui konsentrasinya. Larutan yang sudah
indikator. Titrasi yang meliputi reaksi asam dan basa dinamakan titrasi asam basa.
36
Prinsip Analisis
Acuan Metoda
Pengertian Urea
Urea pertama kali ditemukan oleh Roulle ditahun 1773 di dalam urin.
Kemudian pada tahun 1823 Provost dan Dumas mengatakan bahwa urea
dikeluarkan dari ginjal yang berasal dari dalam hati. Penemuan-penemuan ini
diikuti oleh Wohler tahun 1823 dengan mensintesis urea dari amoniak dan asam
sianida.
37
petama kali dilakukan secara dehidrasi yang merupakan dasar dari proses
tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman.
Pupuk urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih. Pupuk urea dengan
rumus kimia CO(NH2)2 merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan
sifatnya sangat mudah menghisap air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan
di tempat yang kering dan tertutup rapat. Pupuk urea mengandung unsur hara N
Prill.
d. Mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air
(higroskopis)
38
Sifat Fisik dan Kimia Urea
Sifat Nilai
Nama lain Carbamide
Massa jenis urea 1.33×103 Kg/m3, solid
Massa atom 60.07 g/mol
Titik lebur urea 132.7°C (406 K)
Bentuk kristal Tetragonal
Panas pembentukan pada 25°C −47.12 kkal/mol
Keasaman (pKa) 0.18
Kebasaannya (pKb) 13.82
Kelembaban Relatif Kritis 81% (20°C) dan 73% (30°C)
Amonia
Amonia adalah bahan kimia dengan formula kimia NH3. Molekul amonia
mempunyai bentuk segi tiga. Amonia terdapat di atmosfer dalam kuantiti yang
kecil akibat pereputan bahan organik. Titik leburnya ialah -75 °C dan titik
didihnya ialah -33.7 °C. 10% larutan amonia dalam air mempunyai pH 12.
Amonia dalam bentuk cair mempunyai muatan yang sangat tinggi. Amonia cair
39
mudah untuk membentuk larutan yang berwarna dan mengalirkan elektrik dengan
baik. Amonia dapat larut dalam air. Larutan amonia dengan air mempunyai
dengan 100 cm3 air. Amonia tidak menyokong pembakaran, dan tidak akan
nyalaan hijau kekuningan muda. Amonia dapat meletup jika dicampur dengan
udara.
Metodologi Pengujian
1. Alat
a. Erlenmeyer 250 mL
b. Buret 25 mL
c. Pipet Volumetri
d. Labu Ukur 1L
e. Botol Sampling
f. Timbangan
2. Bahan Pereaksi
Prosedur Analisa
1. Disiapkan botol sampel berisi air dalam keadaan tertutup bebas udara, lalu
40
2. Disiapkan penampung yang berisi asam sulfat 0,5 N sebanyak 25 mL di
dalam Erlenmeyer 250 mL, lalu ditambahkab indicator mix 2-3 tetes.
(Reaktor, Stripper, VSCC, HPAC dan LPAC) kurang lebih hingga bobot
100 gram, lalu ditimbang bobot botol + air yang sudah berisi sampel.
4. Seluruh isi pada botol sampel dimasukkan ke dalam labu ukur 1 L, dbilas
lalu di encerkan dengan air demin hingga tanda tera. Setelah itu di
larutan berubah dari ungu menjadi hijau. Dicatat volume yang di dapat,
Perhitungan Analisa
Keterangan : Mr NH3 = 17
41
CO2
tetramine dan air. Na2CO3 dan kelebihan NaOH akan dititrasi dengan HCl
sampai pada pH 8,7 atau dari pink menjadi tidak berwarna. Jumlah NaOH yang
Metodologi Pengujian
1. Alat
a. Erlenmeyer 250 mL
b. Buret 25 mL
c. Pipet Volumetri
d. Labu Ukur 1L
e. Botol Sampling
f. Timbangan
2. Bahan Pereaksi
a. NaOH 0,5 N
c. HCl 0,5 N
d. Formaldehyde 37%
42
Prosedur Analisa
1. Disiapkan botol sampel berisi air dalam keadaan tertutup bebas udara,
dalam Erlenmeyer 250 mL, lalu ditambahkan indicator mix 2-3 tetes.
(Reaktor, Stripper, VSCC, HPAC dan LPAC) kurang lebih hingga bobot
100 gram, lalu ditimbang bobot botol + air yang sudah berisi sampel.
dbilas lalu di encerkan dengan air demin hingga tanda tera. Setelah itu di
larutan berubah dari pink menjadi tidak berwarna (bening). Dicatat volume
43
Perhitungan Analisa
Keterangan : Mr CO2 = 44
44
BAB IV
Hasil Pengujian
Pembahasan
yang merupakan reaksi eksotermis hasil dari reaksi sebelumnya antara NH3 dan
CO2 yang membentuk larutan karbamat. Reaksi yang terjadi dalam reaktor urea
Tahap pertama merupakan reaksi eksotermis, yaitu reaksi antara NH3 dan
CO2 membentuk larutan karbamat. Reaksinya :
2NH3+CO2 NH2COONH4
45
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Pupuk Sriwidjaja Palembang selama lima bulan, mulai tanggal 10 Januari 2022
yaitu kadar nitrogen, biuret, amonia bebas, kadar oil, kadar air,
Saran
46
2. Sikap kerjasama dan kekeluargaan antara praktikan dan analis
semua pihak
47
DAFTAR PUSTAKA
Pupuk Sriwidjaja
Februari 2022
2022
48
LAMPIRAN FOTO
a. Foto Laboratorium
49
b. Foto Peralatan
Alat Dispensette
50
Neraca Analitik Digital
Auto Titrator
51
Alat Destruksi
Alat Kjeltec
52
Sieve Shaker
Oven
53
Alat Shaker
54
Alat Crushing Strength
c. Dokumentasi Kegiatan
55
LAMPIRAN REAGEN
Diketahui :
N. NaOH = 0,4775
Volume Sampel = 5 ml
Vt. H2SO4 = 25 ml
Vt. Blanko = 27 ml
N. HCl = 0,4636
V. Sampel = 25 ml
V. NaOH = 25 ml
Konsentrasi NH3
18,264,375
= 504,300 %
= 36,28 %
56
Konsentrasi CO2
36,309,152
= 2,521,500 %
= 14,399 %
= 14,40 %
57