Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI


BENGKEL PANDAWA 5

Disusun oleh :
NAMA : MUHAMMAD ALIF BIMANTORO
KELAS : XII TKR
NISN : -

YAYASAN AL - MARZUKIYAH
SMK MITRA NUSANTARA
TAHUN 2022/2023
IDENTITAS SISWA

Nama : MUHAMMAD ALIF BIMANTORO


NISN :
Kelas / Program Keahlian : XII / Teknik Kendaraan Ringan
Bidang keahlian : Teknik Otomotif
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Agama : Islam
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 12 Maret 2003
Asal Sekolah : SMK MITRA NUSANTARA
Alamat Siswa : Jl. H. Nawin II No.60 Rt.009/Rw.003
Kel. Jaticempaka Kec. Pondok Gede
Kota Bekasi
Nama Orang Tua : Rustam Effendi
Alamat Orang Tua : Jl. H. Nawin II No.60 Rt.009/Rw.003
Kel. Jaticempaka Kec. Pondok Gede
Kota Bekasi
i

LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Laporan Praktik Kerja Industri ( PRAKERIND ) ini telah disahkan dan disetujui Oleh Kepala
Program Serta Kepala SMK MITRA NUSANTARA

Telah diperiksa dan disahkan pada tanggal :


....................................................................

WAKIL KEPALA KEPALA PROGRAM


KURIKULUM

MELANI SEPTININGTYAS WAHONO, S.S EMAN SUHERMAN

KEPALA
SMK MITRA NUSANTARA

ACMAD FAUZI S.Pd


ii

LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI

Laporan Praktik Kerja Industri ( PRAKERIND ) ini telah disahkan dan disetujui Oleh Kepala
Program Serta Kepala SMK MITRA NUSANTARA

Telah diperiksa dan disahkan pada tanggal :


....................................................................

PEMBIMBING EKSTERNAL PEMBIMBING INTERNAL

EMAN SUHERMAN ...............................................

PIMPINAN
PANDAWA 5

...............................................
iii

LEMBAR PENGESAHAN
PENGUJI

Laporan Praktik Kerja Industri ( PRAKERIND ) ini telah disahkan dan disetujui Oleh Kepala
Program Serta Kepala SMK MITRA NUSANTARA

Telah diperiksa dan disahkan pada tanggal :


....................................................................

Penguji I Penguji II

................................ ................................

KEPALA PROGRAM

EMAN SUHERMAN
iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang selalu melimpahkan
rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan kegiatan Prakerin serta menyusun laporannya
dengan baik.
Laporan ini kami susun berdasarkan pengalaman yang didapaykan saat melaksanakan
Prakerin di BENGKEL PANDAWA 5. Laporan ini kami susun sedemikian rupa dengan
harapan bisa diterima oleh guru pembimbing serta sebagai referensi untuk adik kelas
nantinya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah membantu
melancarkan seluruh kegiatan ini, diantaranya:
Kami juga menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Namun kami
telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan laporan ini. Semoga laporan prakerin
ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak.

Bekasi, 13 Oktober 2022

Muhammad Alif Bimantoro


v

DAFTAR ISI

IDENTITAS SISWA......................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH.......................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI.......................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI............................................................................ iv
KATA PENGANTAR....................................................................................................... v
DAFTAR ISI...................................................................................................................... vi
PENGATURAN JAM PRAKERIN................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Tujuan Prakerin..................................................................................... 2
C. Manfaat Prakerin................................................................................... 2

BAB II KAJIAN TEORI


A. Pengertian Gardan / Diferensial.............................................................................. 3
B. Fungsi Gardan......................................................................................................... 4
C. Komponen Gardan.................................................................................................. 5
D. Kerusakan Gardan Mobil........................................................................................ 7

BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK


A. Proses Pelanggan Masuk 5
B. Tahap Persiapan 5
C. Tahap Pelaksanaan 6
PENGATURAN JAM PRAKERIN

A. Pengaturan Jam Kerja


Jadwal pada saat mengikuti pelatihan kerja lapang di Bengkel Pandawa

Hari masuk selama di Prakerin : Senin – Sabtu

Jam Kerja : 08:00 – 17:00

Tata Tertib Selama di DU/ DI : - Selama berada didalam bengkel harus memakai

Pakaian wearpack

- Pada saat bekerja tidak diperbolehkan becanda

- Pada saat memperbaiki atau melepas sesuatu

Harus mengunakan alat sesuai dengan fungsinya

B. Bidang Produksi / Hasil Produksi


Bidang yang di produksi berupa jasa service perbaikan mesin mobil

C. Kegiatan yang dilakukan selama Prakerin


Kegiatan Prakerin pada saat mobil berada di bengkel adalah membantu
Para pekerja / para mekanik memperbaiki mobil – mobil yang diperbaiki /

Menyerpis mobil – mobil pelanggan yang mengunakan jasa bengkel kami.

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. PENDAHULUAN
SMK MITRA NUSANTARA adalah suatu lembaga pendidikan yang mempunyai
tugas untuk dapat menghasilkan siswa/siswi yang terampil dalam bidang penguasaan
dunia kerja. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka siswa/siswi harus menguasai berbagai
kemampuan dan keterampilan dasar, serta harus memiliki wawasan ilmu pengetahuan
yang luas dalam bidang dunia kerja. Agar dapat mencapai kepada tujuan tersebut, maka
salah satu cara adalah dengan menerjunkan siswa/siswi langsung pada dunia kerja yang
sebenarnya
Praktek Kerja Industri (Prakerin) merupakan suatu bentuk penyelengaraan
keahlian professional yang memadukan secara sistematik dan sinkrinasi pendidikan di
sekolah dan dunia usaha atau dunia industri yang dilakukan dengan bekerja langsung
pada dunia usaha atau dunia industri sehingga diperoleh suatu tingkat keahlian
professional tertentu yang dicapai oleh siswa
Praktek Kerja Industri (Prakerin) dilaksanakan untuk menambah keterampilan dan
pengetahuan siswa/siswi dalam dunia kerja. Kegiatan praktek ini dilakukan diberbagai
perusahaan atau instansi milik Negara maupun swasta yang berguna untuk mendapatkan
suatu gambaran yang nyata di dalam mengetahui dunia kerja dan menerapkan ilmu
pengetahuan uang didapat dari akademik pada pekerjaan yang akan digelutinya, apabila
terjun langsung ke dunia kerja tidak mendapat kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan kerja dan dapat menerapkan keahlian yang dimiliki.
1

B. Tujuan Prakerin

Tujuan PRAKERIN (Praktik Kerja Industri) adalah sebagai berikut :


1. Meningkatkan dan mengembangkan hubungan sekolah dengan dunia industri
2. Menghasilkan tenaga kerja yang profesional dan berkualitas.
3. Mengasah keterampilan yang telah diberikan oleh sekolah ke dunia industri.
4. Meningkatkan efektifitas dan efesien proses pendidikan dan pelatihan kerja yang
berkualitas.
5. Menambah keterampilan serta wawasan dalam dunia usaha.
6. Mewujudkan visi dan misi sekolah.
7. Sebagai syarat mengikuti Ujian Nasional

C. Manfaat Prakerin

Adapun manfaat dari Prakerin (Praktik Kerja Industri) yaitu :


1. Dapat mengenal seperti apa pekerjaan industri di lapangan sehingga setelah lulus
siswa sudah tidak asing lagi dengan dunia kerja.
2. Dapat menambah ketrampilan serta wawasan dalam dunia usaha.
3. Untuk mengasah ketrampilan yang telah diberikan oleh sekolah, siswa juga dapat
melatih jiwa mandiri, berani, bertanggungjawab, serta disiplin.
4. Meningkatkan kedisiplinan serta tanggung jawabnya.
2
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Gardan (Differential)

Differential atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen pada mobil
yang  berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin ke poros roda. Putaran roda semuanya
berasal dari proses pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar. Proses pembakaran inilah
yang kemudian akan menggerakkan piston untuk bergerak naik turun. Lalu  gerak naik
turun piston ini akan diteruskan untuk memutar poros engkol. Gerak putar poros engkol
ini akan diteruskan untuk memutar roda gila / flywheel. Putaran roda gila akan diteruskan
untuk memutar kopling kemudian diteruskan memutar transmisi ke as kopel lalu ke
gardan. Gardan akan meneruskan putaran ini ke as roda dan as roda akan memutar roda,
sehingga kendaraan dapat berjalan. Jadi urutan perpindahan tenaga dan putaran dari
mesin sampai ke roda, sehingga kendaraan atau mobil dapat berjalan.

Gambar 1 unit Gardan (Differential)


3

B. Fungsi Gardan

1) Merubah arah putaran mesin


Posisi mesin pada mobil untuk truck atau khususnya mobil yang menggunakan as
kopel, memiliki posisi mesin yang memanjang ke depan. Sehingga arah putaran dari roda
gila jelas tidak searah dengan arah putaran roda. Maka gardan inilah yang membuat arah
dari putaran mesin menjadi searah dengan arah putaran roda (yaitu maju ke depan).
2) Memperbesar momen
Momen adalah tenaga putaran dari sebuah benda yang berputar. Putaran poros
engkol mempunyai tenaga atau momen. Tenaga dari suatu benda yang berputar dengan
cepat adalah kecil, sedangkan tenaga dari benda yang berputar lambat adalah besar.
Seperti kita ketahui bahwa selambat lambatnya mesin berputar memiliki kecepatan
minimal 600 rpm. Maksudnya adalah dalam satu menit poros engkol berputar 600 kali.
Sedangkan pada kecepatan tinggi memiliki kecepatan hingga 12.000 rpm, berarti poros
engkol berputar 12.000 kali dalam 1 menit. Agar tenaga dari poros engkol ini menjadi
besar, maka kecepatan putaran dari poros engkol ini harus diperlambat. Disinilah gardan
memperlambat kecepatan putaran dari poros engkol tersebut, sehingga tenaga putar atau
momen menjadi besar dan mobil dapat bergerak atau berjalan.
3) Membedakan putaran roda kiri dan kanan saat membelok
Gambar 2 sistem Gardan

Pada saat mobil berbelok, putaran roda bagian dalam cenderung lebih lambat
daripada putaran roda bagian luar. Hal ini dimaksudkan agar mobil dapat  berbelok
dengan baik dan tidak slip. Jika kedua roda antara yang kiri dan kanan selalu sama,
maka mobil tak akan membelok. Di sinilah gardan membuat putaran roda kiri dan
kanan tidak sama, sehingga mobil dapat membelok dengan baik.

Gambar 3 Letak Gardan pada mobil


Jadi jelaslah bahwa gardan memiliki fungsi yang sangat penting pada mobil,
sehingga mobil tersebut dapat berjalan dengan baik.

C. Bagian-bagian/ Komponen Gardan


Gambar 4 Komponen Gardan

1.  Rel Axle Housing


Bagian ini dapat dikatakan sebagai tumpuan berat muatan mobil, karena
letaknya dibagian roda belakang, khususnya pada mobil muatan atau minibus.
2.  Gasket
Bagian yang digunakan untuk menghambat kebocoran oli gardan bagian ini
juga penting. Kalau bocor akan mengakibatkan pelumasan pada gigi gardan tidak
sempurna yang buntutnya kerusakan pada gigi gardan.
3.  Differential Carrier
Gigi differential dipasang pada bagian ini. Untuk penyetelan ulang atau
penggantian gigi baru bagian ini delepaskan dari differential housing

5
4.  Differential Ring gear dan drive pinion gear kit
Dinamakan kit karena untuk memperbaiki differential cukup dengan
mengganti bagian-bagian ini.
5.  Oil Seal
Oil Seal yang terletak di bagian ujung dari differential housing ini berfungsi
mencegah agar oli tidak habis. Kalau anda menemukan di sekitar bagian ini ada basah
akibat rembesan oli sebaiknya segera mengganti seal baru.
6.  Universal joint Flange
Bagian yang meneruskan putaran propeler shaft differential disamping itu ia
juga berfungsi sebagai penyumbat agar oli tidak keluar.
7.  Differential Pinion atau montir menyebutnya gigi satelit
Gigi ini yang mengatur supaya pada saat mobil menikung kecepatan roda kiri
dan kanan bisa saling menyesuaikan diri.
8.  Mur pengancing drive shaft
Ini sering kurang diperhatikan. Tidak terlintas untuk memeriksa apakah masih
terkancing dengan baik terutama pada mobil muatan.

Gambar 5 Komponen-komponen Gardan

D. Langkah Kerja Gardan


Fungsi utama gardan adalah membedakan putaran roda kiri dan kanan pada
saat mobil sedang membelok. Hal itu dimaksudkan agar mobil dapat membelok
dengan baik tanpa membuat kedua ban menjadi slip atau tergelincir.
Adapun cara kerja gardan adalah sebagai berikut :

1.  Pada saat mobil berjalan lurus :


Pada saat mobil berjalan lurus keadaan kedua ban roda kiri dan kanan sama
sama dalam kecepatan putaran yang sama. Dan juga beban yang ditanggung roda kiri
dan roda kanan adalah sama. Sehingga urutan perpindahan putaran dari as kopel akan
diteruskan untuk memutar drive pinion. Drive pinion akan memutar ring gear, dan
ringgear bersama-sama dengan differential case akan berputar. Dengan berputarnya
differential case, maka pinion gear akan terbawa berputar bersama dengan differential
case karena antara differential case dan pinion gear dihubungkan dengan pinion shaft.
Karena beban antara roda kiri dan roda kanan adalah sama saat jalan lurus, maka
pinion gear akan membawa side gear kanan dan side gear kiri untuk berputar dalam
satu kesatuan. Jadi dalam keadaan jalan lurus sebenarnya pinion gear tidak berputar,
pinion gear hanya membawa side gear untuk berputar bersama-sama dengan
differential case dalam kecepatan putaran yang sama. Bila differential case berputar
satu kali, maka side gear juga berputar satu kali juga, demikian seterusnya dalam
keadaan lurus. Putaran side gear ini kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan
as roda dan kemudian menggerakkan roda.

2.  Pada saat kendaraan membelok :


Pada saat mobil sedang membelok beban yang ditanggung pada roda bagian
dalam adalah lebih besar daripada beban yang ditanggung roda bagian luar. Misalkan
sebuah mobil sedang belok ke kiri, maka beban pada roda kiri akan lebih besar
daripada beban roda kanan. Dengan demikian urutan perpindahan tenaganya adalah
sebagai berikut ; Putaran dari as kopel akan diteruskan untuk memutar drive pinion.
Drive pinion akan memutar ring gear. Dengan berputarnya ring gear maka differential
case akan terbawa juga untuk berputar. Karena beban roda kiri lebih besar dari roda
kanan saat belok ke kiri , maka side gear sebelah kiri akan memberi perlawanan
terhadap pinion gear.

E. Kerusakan Pada Gardan


Gardan juga memiliki urutan cara kerja yang perlu Anda ketahui, dimulai dari
putaran mesin, kemudian putaran awal tersebut diteruskan oleh transmisi. Tugas dari
transmisi ini ialah mengatur dan menentukan proses oper atau perpindahan gigi.
Kemudian proses ini diteruskan oleh gardan yang akan membuat roda mobil
kendaraan Anda dapat berputar dan berjalan.
Gardan dalam kendaraan memiliki bagian-bagian tersendiri antara lain :
 Cincin dorong
 Mur penyetel
 Pinion penggerak
 Roda gigi samping atau side gear
 Cincin atau o-ring
 Bantalan belakang
 Pinion gear
 Spaser
 Tutup bantalan
 Pengunci mur penyetel
 Mur penyetel
 Differential caarier
 Penahan oli
 Baut, dan masih banyak lagi.

Permasalahan tentu akan terjadi pada putaran roda ban mobil jikalau salah satu
diantara bagian atau komponen gardan di atas mengalami gangguan berupa kerusakan
dan sebagainya. Cermati uraian berikut ini :

1. Terdengarnya Suara yang Berdengung dan Bising


Bagi Anda pengguna mobil yang menggunakan penggerak roda bagian
belakang, ketika mobil melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi, kemungkinan
Anda akan mendengar suara yang berdengung dan berisik dengan kurun waktu yang
cukup lama. Hal tersebut tentu akan terjadi jika gigi atau gear gardan sudah
mengalami keausan. Disarankan bagi Anda untuk segera mengganti gigi gardan
tersebut dengan yang baru agar bunyi dengung yang mengganggu aktivitas Anda
berkendara akan segera hilang.
Tak hanya gigi gardan yang telah mengalami keausan, bunyi berdengung tersebut
juga dapat terjadi jika jarak bebas antara gigi atau gear gardan yang satu dengan yang
lainnya mengalami kelonggaran. Untuk mengatasi hal tersebut, Anda hanya perlu
menyetel ulang jarak bebas antara gigi gardan tersebut.

8
2. Timbul Getaran pada Gardan
Apakah Anda pernah merasakan bergetarnya bagian gardan mobil ketika Anda
sedang mengemudi mobil?. Getaran tersebut dapat saja terjadi karena laher gardan
yang mengalami kerusakan atau sudah ambrol. Bergetarnya gardan mobil juga dapat
terjadi dikarenakan oleh gear atau gigi gardan tersebut rusak akibat buruknya kualitas
bahan atau juga bisa karena benturan yang sering terjadi.

3. Kebocoran Oli Gardan


Gejala kerusakan gardan mobil yang terakhir ialah oli gardan yang mengalami
kebocoran. Oli gardan yang bocor tentu dapat terjadi karena beberapa penyebab
antara lain :
 Penyebab pertama ialah pada bagian baut tap oli gardan yang berfungsi untuk
mengeluarkan oli gardan tersebut. Kebocoran oli tentu akan terjadi akibat
kurang kencangnya baut ketika dipasang atau drat baut yang bisa saja telah
mengalami keausan namun tetap dipaksa untuk dipasang.

 Penyebab kedua ialah packing gardan. Anda membutuhkan lem untuk


menyatukan antara selongsong gardan dengan gardan. Tidak ratanya
pemberian lem pada gardan tersebut berpotensi sebagai penyebab terjadinya
kebocoran pada oli gardan.

 Selain dua penyebab di atas, oli gardan juga dapat mengalami kebocoran
ketika seal pinion yang telah mengalami keausan atau dapat juga karena karet
pada seal pinion tersebut telah robek atau bahkan sudah rusak.

 Penyebab terakhir ialah terjadinya permasalahan pada bagian seal roda bagian


belakang khusus untuk mobil yang menggunakan penggerak roda bagian
belakang.

9
Dengan mengetahui berbagai gejala gardan mobil yang mengalami kerusakan,
tentu tak ada alasan lagi bagi Anda untuk melakukan perawatan dan pemeriksaan
terhadap komponen satu ini secara rutin. Namun, bagi Anda yang gardan
mobilnya sudah terlanjur mengalami kerusakan, penggantian dan pemilihan
komponen baru yang berkualitas penting untuk Anda lakukan. Tak perlu susah untuk
mencari tempat yang menyediakan gardan mobil beserta komponennya, 
Gambar 6 kerusakan pada Gardan

10
BAB IV
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. PROSES PELANGGAN MASUK

1. Customer Masuk Bengkel


SA (Service Author) akan menemui customer yang akan mengservice
mobilnya. Pada saat itu juga SA akan menanyakan keluhan dari customer dan
mengecek kondisi mobil dan barang yang ada di dalam mobil untuk mengisi
daftar pada WO (Work Order)

2. Setelah WO (Work Order) jadi maka mobil akan dibawa oleh kepala bengkel atau
SA itu sendiri, dan diberikan ke group sesuai pembagiannya.

a. Jika keluhan mobil itu ringan ( ganti kampas rem, ganti oli transmisi, ganti
oli mesin, filter oli, filter udara, dll) maka pekerjaan itu akan langsung
diberikan kepada mekanik.

b. jika pekerjaan service itu dinilai berat ( mesin ngelitik, nyendat, atau ada
bunyi, mesin tidak bertenaga dsb) maka pekerjaan itu akan lebih dahulu
diberikan kepada kepala kelompok untuk dicoba terlebih dahulu, baru
kemudian diberikan kepada mekanik untuk ditindak lanjuti.

3. Pekerjaan Seorang mekanik


Seorang mekanik akan mengerjakan pekerjaan service sesuai panduan
WO, jika ada pekerjaan diluar WO maka mekanik akan melapor ke kepala
kelompok dan akan disampaikan ke SA untuk mendapat persetujuan dari
customer. Jadi seorang mekanik tidak boleh mengerjakan pekerjaan diluar
panduan Work Order.

4. Kebutuhan Spare Parts


Jika saat pekerjaan berlangsung dibutuhkan spare parts maka seorang
mekanik akan membawa kertas Work Order ke ruang spare parts untuk
mengambil spare parts yang dibutuhkan.

5. Fasilitas Konsumen
Saat mobil diservis, customer akan dipersilahkan menunggu diruang
tunggu untuk menunggu mobilnya yang sedang diservis.

6. Setelah mobil selesai diservice, mekanik memberikan Work Order kepada kepala
kelompok atau kepala bengkel. Dan tugas kepala kelompok atau kepala bengkel
selanjutnya adalah melakukan test drive terhadap mobil yang telah selesai diservis
tersebut, test drive dilakukan apabila mobil tersebut servisnya dinilai berat.
Setelah selesai test drive maka WO dan mobil diserahkan ke SA.

11
B. TAHAP PERSIAPAN
a. Tata Tertib Dunia Usaha
 Berdisiplin, jujur, bertanggung jawab
 Menggunakan pakaian praktik
 Menggunakan alat sesuai fungsinya
 Menjaga kebersihan tempat kerja
 Sebelum melakukan pembongkaran, tandai komponen agar tidak terluka
 Bekerja sesuai dengan prosedur

b. Keselamatan Kerja
 Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan
 Melakukan pelepasan, pengujian dan penggantian komponen
 Memperhatikan intruksi yang disampaikan guru/intrustur
 Setelah selesai bereskan alat - alat yang telah digunakan

c. Persiapan Alat dan Bahan


 Unit gardan
 Kunci ring
 Kunci sock
 Palu
 Obeng
 Pipa
 Balok

C. TAHAP PELAKSANAAN

a) Pembongkaran
 Angkutan kendaraan
 Mengeluarkan oli pelumas aksel
 Melepas poros penggerak

Gambar 7. Melepas Poros Penggerak

12
 Melepas roda tromol

Gambar 8. Cara Melepas Roda Tromol

penggerak aksel:
 Melepas bagian-bagian yang
menghalangi keluarnya poros
penggerak aksel
 Melepas mur penahan poros
penggerak aksel
 Tarik keluar poros penggerak aksel
dengan palu luncur
 Lepas mur dan turunkan penggerak
aksel dari dudukannya
Perhatikan!
Jika sulit lepas jangan gunakan obeng
atau pahat hingga merusakkan
paking/permukaan dudukan

 Melepas poros-poros penggerak aksel

a) Melepas bagian-bagian yang menghilangkan keluarnya poros penggerak aksel


b) Melepas mur penahan poros penggerak aksel.
c) Tarik keluar poros penggerak aksel dengan palu luncur
d) Lepas mur dan turunkan penggerak aksel dan dudukannya

Perhatian : jika sulit lepas gunakan obeng atau pahat hingga merusak
paking/permukaan dudukan.
13
 Membongkar penggerak aksel

a) Sebelum dibongkar terlebih dahulu periksa/mengukur celah kebebasan kontak


gigi pinion dengan gigi korona.
b) Beri tanda pada tutup bantalan
c) Lepas plat pengunci buat penyetel
d) Lepas buat pengikat tutup bantalan
e) Angkat keluar rumah diferensial

Gambar 9. Membongkar Pembongkar aksel


Perhatian : baut penyetel, cincin bantalan bagian kiri dan kanan tidak boleh
tertukar/beri tanda

 Mengukur tinggi pinion dengan mistar dalam ukuran ini penting untuk control
dalam pemasangan agar pinion dapat dipasang dengan baik/seperti semula.
 Membongkar rumah differensial.
 Melepas bantalan rumah differensial dan beri tanda/bantalan tidak boleh
tertukar
 Beri tanda lepas baut pengikat gigi
 Korona sedikit demi sedikit dan menyilang
 Melepas gigi korona (jangan memukul di satu tempat hingga lepas).
 Lepas pasak dan keluarkan poros gigi planet
 Mengeluarkan gigi planet dan gigi satelit, susun sesuai pemasangan hingga tak
terjadi kesalahan.
14
a. Membongkar/ melepas poros ponion
 Bebaskan pasak pengunci, lepas mur pengikat poros kemudian gunakan baler
untuk melepas sil poros ponion.
 Melepas bantalan poros ponion, perhatian kedudukan poros harus tegak lurus
terhadap alat pres, perhatian cincin pembatas pada bantalan jangan sampai
hilang.

Gambar 10. Membongkar / Melepas Poros Ponion

Lepas cincin bantalan poros pinion, perhatian saat mengepres batang penumbuk harus
tegak lurus jangan menghilangkan cincin pembatas bila ada.

b. Pemerikasaan

 Bersihkan semua penggerak aksel yang telah dibongkar


 Bagian pasak mur pengikat flens
 Kebebasan radial flens terhadap poros pinion
 Setiap overhaul penggerak aksel sil poros pinion harus diganti baru
 Keausan / permukaan kedudukan bantalan poros pinion
 Keausan dudukan bantalan poros pinion
 Keausan permukaan gerak bantalan
 Keausan duduk bantalan rumah garden
 Keausan poros gigi planet
 Keausan gigi planet dan gigi satelit
 Kerusakan pasak poros gigi planet harus diganti
 Keausan ring pembatas gigi planet dan ring pembatas gigi satelit
15

Gambar.11 Bagian Poros Propeler

c. Pemasangan
 memberikan oli pelumas penggerak aksel pada semua bagian yang akan
dipasang
 setiap pekerjaan overhaul dan paking diganti baru
 dalam tahap - tahap pemasangan tanda harus kembali pada posisi semula

d. Poros Pinion
 Memasang cincin luar bantalan poros pinion
 Memasang sil poros pinion
 Memasang bantalan poros pinion
 Memasang bantalan poros pinion dengan ring pembatas sisi miring
menghadap ke gigi pinion
 Memasang poros pinion dengan pengencangan 130 200 Nm, dan jaringan,
dan jangan lupa memasang pipa pembatas control momen putar poros, jika
 Memakai : pipa pembatas baru 0.7 1.5 Nm, pipa pembatas lama 0.5 Nm
 Mengukur / control pinion harus sama dengan semula

Gambar 12. komponen-komponen Garden


16
e. Differensial
 Perhatikan pemasangan ring pembatas bagian yang terdapat alur oli
menghadap ke gigi planet dan satelit
 Memasang gigi differensial, control celah antara gigi planet dengan rumah
differensial : 0,1 0,2 mm dan gigi-gigi harus dapat berputar halus
 Memasang gigi korona dengan dipanaskan terlebih dahulu, momen
pengencangan 70-80 Nm.
Perhatikan ! jangan lupa pengunci baut harus terpasang
 Sebelum dipasang tutup bantalan, baut penyetel harus dapat berputar dengan
baik
 Pasang tutup bantalan dan keraskan pengikat 2/3 dari moment pengerasan.
 Menyetel celah kebebasan antara gigi korona dengan gigi ponion 0.5-0.2 mm
atau dilihat di buku data
 Baut dudukan bantalan dikencangkan dengan moment pengencangan 70-90
Nm. Control pre-load keseluruhan :1.7-2.5 Nm
 Control ke olengan pada gigi korona 0.07-0.03 mm
 Memeriksa permukaan kontak, oleskan cairan pewarna/spidol non permanen
pada gigi korona kemudian di putar hingga tampak bekas kontak permukaan
gigi
 Mengontrol sekali lagi celah kebebasan antara gigi pinion dan gigi korona
 Menyetel plat pengunci baut penyetel

Gambar 13. Differensial (Gardan)


17
f. Memasang penggerak aksel
 Bersihkan permukaan dudukan penggerak aksel
 Bersihkan aksel biasanya pada bagian bawah terdapat bram
 Pasang penggerak aksel, jangan lupa paking momen pengerasaan 16-22 Nm
 Pasang poros aksel
 Pasang poros penggerak aksel dan memeriksa kebebasan aksial poros
 Mengisi oli penggerak aksel SAE 90 (Hipoid-oli).

Gambar 14. pemasangan

g. Tahap pengujian
Setelah pengerjaan selesai uji keberhasilan. Gardan diuji oleh pembimbing
yang tadinya rusak menjadi baik. Ternyata setelah melakukan perbaikan hasilnya
memuaskan.
18
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan Praktek Kerja Industri merupakan kegiatan yang sangat
bermanfaat bagi siswa dan siswi, dan dapat mengenal lebih jauh bagaimana cara
bekerja dilapangan sesuai keahlian masing-masing siswa. Sehingga siswa dapat
melihat gambaran mengenai kagiatan bidang usaha dimasa yang akan datang,
serta siswa-siswi mengetahui standar kompetensi yang akan dijadikan peluang
kerja dan kesempatan kerja.
Dalam dunia usaha dibutuhkan kedisiplinan yang cukup baik, instansi-
instansi biasanya memerlukan karyawan yang disiplin, terampil, rajin dan cerdas.
Pada praktek kerja Industri ini diperlukan keahlian yang cukup. Selama
penulis melaksanakan Prakerin (Praktek Kerja Industri) di Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat dan Banten khususnya di Cabang Ciamis, penulis merasa
bangga bisa mendapatkan Ilmu yang belum pernah penulis dapatkan sebelumnya
serta memperoleh banyak pengalaman.
Tujuan lain Prakerin (Praktek Kerja Industri) adalah menambah wawasan
yang luas bagi siswa dan siswi, terutama dalam bidang yang di tempatinya.
Adapula tempat yang disukai yakni diruangan pemilahan arsip, penulis bisa
belajar dan dapat mengetahui yang belum penulis dapatkan selama ini, terutama
pengetahuan tentang berbagai arsip yang tersedia.
Praktek Kerja Industri telah terlaksana dengan baik, dengan program
keahlian masing-masing tanpa halangan apapun dan penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada Pembimbing di Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan
Banten yang telah bersedia menerima penulis apa adanya untuk melaksanakan
Prakerin (Praktek Kerja Industri) dan bersedia mendampingi penulis selama
Prakerin berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai