Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PERBAIKAN SISTEM REM

DI SEKOLAH SMK MEDIKA COM

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan menempuh ujian

Sekolah / Ujian Nasional (UN/US)

Oleh

ALFIN MAHENDRA

11907125

Progam Keahlian Teknik Otomotif

Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan

SMK MedikaCom Bandung

2021

KAMPUS 1 : Rancabolang No. 10B Bandung Telp. (022) 7567703

KAMPUS 2 : Jl Soekarno -Hatta No. 619 Bandung Telp. (022) 7314088-7314090 Fax. (022)

7314088Email : Info@Medikacom.Sch.id Website ; www.medikacom.sch.id


PERBAIKAN SISTEM REM

DI SEKOLAH MEDIKACOM

PRAKTEK LAPORAN KERJA LAPANGAN

Bidang Studi Keahlian : Teknologi Dan Rekayasa

Progam Studi Keahlian : Teknik Otomotif

Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan

Disusun Oleh

ALFIN MAHENDRA

11907125

Telah Disahkan Oleh Pembimbing

Pada Tanggal : .........................

Pembimbing
PERBAIKAN SISTEM REM

DI SEKOLAH SMK MEDIKACOM

Disusun Oleh

ALFIN MAHENDRA

11907125

SMK MEDIKACOM Bandung

Menyutujui,

Ketua Kompetensi Keahlian TKRO Guru Pembimbing

Agus Widiantoro, S.Pd Tri Ratno Wibowo

Mengetahui

Kepala SMK MedikaCom

Dokmen Lubis, SE, MM

LEMBAR PENGESAHAN DARI INDUSTRI


Bandung, ...............................2021

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Wr Wb.

Allhamdulillah i rabbil alamin, puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah

SWT Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga

Penyusunan Laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini dengan baik . Untuk

itu pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada

1. Bapak Dokmen Lubis, SE, MM selaku kepala sekolah SMK

MedikaCom

2. Bapak Agus Widiantoro, S.Pd selaku Kepala Program Jurusan Teknik

Kendaraan Ringan SMK MedikaCom

3. Semua dewan guru SMK MedikaCom dan semua jajaran staf yang

telah berperan aktif dalam menyelenggarakan prakerin agar berjalan

dengan baik dan lancar

4. Kedua Orang Tua tercinta yang selalu memberikan motivasi dan

dukungan selama Prakerin

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keliruan dalam

Penulisan Laporan ini. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

Membangun dari pembaca. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih atas

Segala dukungan dan bantuan sehingga laporan ini dapat tersusun dengan baik.

Wassalamu’alaikum Wr Wb
Bandung 9 Oktober 2021

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................
HALAMAN PENGESAHAN DARI SEKOLAH.....................
HALAMAN PENGESAHAN DARI PERUSAHAAN.............
HALAMAN KATA PENGANTAR.........................................
HALAMAN DAFTAR ISI.......................................................
HALAMAN DAFTAR GAMBAR...........................................

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan..........................................7
1.2 Maksud dan Tujuan PRAKERIN....................................................8
1.3 Metode Pengumpulan Data .............................................................9
BAB II LANDASAN TEORI
1.4 Teori Dasar Sistem Rem..............................................................14-15
1.5 Tipe Tipe Sistem Rem................................................................15-16
1.6 Pengertian Sistem Kopling.........................................................14-16
1.7 Mekanisme Sistem rem Tromol.......................................................16
1.8 Cara kerja sistem rem......................................................................16
1.9 Komponen sistem rem................................................................17-18
2.0 Jenis Rem...................................................................................19-21
3.0 Nama Nama Bagian rem..................................................................21
4.0 Prinsip rem.......................................................................................22
5.0 Mekanisme Kerja.......................................................................23-27

BAB III PROSEDUR PEKERJAAN STANDART (SOP)


2.0 Alat Yang Digunakan
3.0 Langkah Langkah Pekerjaan Sesuai Operasional Prosedur

BAB IV REALISASI PEKERJAAN DI INDUSTRI


4.1 Diagnosa Kerusakan Sistem Rem............................................32-33
4.2 Troubleshotting Sistem Rem....................................................34-35
BAB V PENUTUPAN
5.1 Kesimpulan....................................................................................38
5.2 Saran .............................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................39
LAMPIRAN ...................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Sesuai dengan program pendidikan tiga tahun di Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) ,maka siswa-siswi diwajibkan untuk melaksanakan Prakter Kerja Industri

(PRAKERIN). Kegiatan ini dapat dikatakan untuk menguji pengetahuan dan

keterampilan siswa/i serta sikap dalam menghadapi dunia kerja yang nyata. Dengan ada

nya praktek kerja industri ini siswa/i diharapkan dapat mewujudkan hakikat dari tujuan

pendidikan tiga tahun, yaitu menghasilkan lulusan yang trampil, tangguh, siap pakai,

mandiri dan bertanggung jawab.

Dengan adanya praktek kerja industri ini siswa/i dapat mengetahui situasi dan

kondisi kerja dalam bidang industri atau dunia usaha yang sebenarnya. Maka kelak jika

parasiswa/i akan mencari pekerjaan mereka sudah memiliki pengalaman kerja. Selain

tujuan tersebut, praktek kerja industri ini juga memiliki latar belakang menambah materi

atau keilmuan yang belum tersampaikan di sekolah.


1.2  Maksud dan Tujuan PRAKERIN

Maksud dan tujuan dalam kegiatan PRAKERIN ini adalah:

1. Memantapkan siswa-siswi dalam pengembangan dan penerapan pelajaran dari

sekolah di tempat industri.

2. Siswa/i mampu mencari alternatif lain dalam pemecahan masalah serta lebih rinci dan

mendalam.

3. Siswa/i dapat mengumpulkan dan mengolahi nformasi yang telah diperoleh sehingga

dapat ditampilkan dalam bentuk laporan dan presentasi.

4. Menambah koleksi pustaka di perpustakaan sekolah sehingga dapat menambah ilmu

pengetahuan baik bagi penulis maupun bagi pembaca.

1.3  Metode Pengumpulan Data

1. Metode langsung, dimana pada metode ini saya melakukan wawancara kepada

Guru di Sekolah mengenai perbaikan rem.

2. Metode secara tidak langsung saya mendapatkan data dari materi yang

Berkaitan dengan perbaikan rem

1.4  Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan PRAKERIN ini dilaksanakan selama 3 bulan, dari tanggal 1 Agustus 2021

sampai dengan tanggal 31 November 2021, dengan mengambil tempat PRAKRIN di

SMK Medika Com

BAB II

URAIAN UMUM

3.1 DASAR TEORI REM


1. Pengertian Sistem Rem
Sistem rem adalah salah satu bagian pada kendaraan yang sangat penting
pada sebuah kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang saat ini banyak
digunakan oleh masyarakat, yang berfungsi untuk mengurangi, memperlambat
dan menghentikan suatu kendaraan, bahkan memungkinkan memarkirkan
kendaraan pada tempat yang menurun. Sistem rem merupakan kebuutuhan yang
penting untuk menjaga keselamatan pada saat mengemudikan kendaraan. Sistem
rem ada yang menggunakan tromol dan ada yang menggunakan piringan.

Pengertian rem secara umum adalah suatu sistem yang bekerja untuk
memperlambat atau menghentikan perputaran. Prinsip kerja sistem rem adalah
mengubah tenaga kinetik menjadi panas dengan cara menggesekan dua buah
logam pada benda yang berputar sehingga putarannya akan melambat, dengan
demikian laju kendaraan menjadi pelan atau berhenti dikarenakan adanya kerja
rem.

Sistem rem pada kendaraan merupakan suatu komponen penting sebagai


keamanan dalam berkendara, tidak berfungsinya rem dapat menimbulkan bahaya
dan keamanan berkendara jadi terganggu. Oleh sebab itu komponen rem yang
bergesekan ini harus tahan terhadap gesekan (tidak mudah aus), tahan panas dan
tidak mudah berubah bentuk pada saat bekerja dalam suhu tinggi.

2. Prinsip Dasar Sistem Rem


Merubah energi gerak menjadi energi panas. Umumnya rem bekerja
disebabkan oleh adanya sistim gabungan penekanan melawan sistim gerak putar.
Efek pengereman diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua
benda.

3.2 TIPE-TIPE REM


Rem yang dipergunakan pada kendaraan bermotor dapat dipergolongkan
menjadi beberapa tipe tergantung pada penggunaanya.
1. Penggolongan menuru tempat:
a. Rem padaroda.
b. Rem pada propeller shaft.
2. Penggolongan menurut cara pelayananya:
a. Rem kaki (foot brake).
b. Rem tangan (parking brake).
3. Penggolongan menurut kontruksi :
a. Rem tromol (drum brake).
b. Rem cakram (disc brake).
4. Penggolongan menurut mekanisme :
a.   Rem mekanik (mechanical brake).
b.   Rem hidrolik (hydraulik brake).

3.3 MEKANISME SISTEM REM TROMOL


Pada tipe rem tromol kekuatan tenaga pengereman diperoleh dari spatu rem
yang diam menekan permukaan tromol bagian dalam yang berputar bersama-sama
dengan roda. Karena self-energizing action ditimbulkan oleh tenaga putar tromol dan
tenaga mengembangkan sepatu, kekuatan tenaga pengereman yang besar diakibatkan
oleh usaha pedal yang relatif kecil.
Sistim rem tromol lebih banyak digunakan pada kendaraan roda empat
maupun roda dua, karena mekanisme rem ini menggunakan sistim hidrolik dalam
pengeremanya. Dimana mempunyai hasil pengereman yang lebih merata pada setiap
roda. Dalam sistim hidrolik ini menggunakan minyak rem sebagai penggerak, dimana
kerjanya berdasarkan hukum Pascal.
3.4 CARA KERJA REM TROMOL
1.      Pada saat pedal rem diinjak
Apabila pedal rem diinjak maka tuas master silinder akan mendorong piston
dan minyak rem didalam master akan terdorong oleh piston ke dalam pipa
saluran tinggi. Minyak rem didalam pipa akan diteruskan ke silinder roda. Pada
silinder roda, piston akan mendorong kanvas sehingga akan terjadi pengereman.
2.      Pada saat pedal dilepas
Apabila pedal dilepas maka pushrod akan bergerak mundur dan piston akan
ikut bergerak mundur mengikuti pushrod. Karena pushrod tidak mampu
mengalahkan tenagan pegas maka volume dalam ruang silinder membesar dan
tekanan mengecil akibatnya pada sepatu rem akan kembali seperti semula

3.5 KOMPONEN – KOMPONEN REM TROMOL :


1. Kanvas dan sepatu rem

Kanvas terpasang pada sepatu rem dengan cara dikeling yang berfungsi
menekan putaran tromol rem pada saat kendaraan dihentikan.
2. Tromol rem
Fungsinya sebagai penahan putaran pada saat proses penggerakan
berlangsung.
3. Silinder rod
Terdiri dari bodi dan piston, berfungsi untuk mendorong septum rem ke tromol
dengan adanya tekanan hidrolik dari master silinder.
4. Piston
Fungsinya sebagai tenaga penggerak kedua kanvas rem karena terjadi pada
master silinder yang diteruskan ke silinder roda dan tekanan tersebut dilanjutkan
oleh piston menekan masing-masing sepatu rem.
5. Baut penyetel
Fungsinya menyetal kerenggangan kanvas rem dengan tromol rem dengan
cara memutar ke kiri atau ke kanan baut penyetel.
6. Pegas pengembali
Berfungsi untuk mengembalikan kanvas rem dan piston ke posisi semula
setelah melakukan pengereman.
7. Bleeder plug
Berfungsi untuk mengeluarkan udara yang terdapat pada pipa.
8. Backing plate
Berfungsi sebagai tumpuan untuk menekan putaran drum sekaligus sebagai
dudukan silinder roda.

3.6 BEBERAPA FUNGSI REM

 Untuk memperlambat kecepatan atau menghentikan gerakan roda kendaraan.


 Mengatur kecepatan selama berkendara.
 Untuk menahan kendaraan saat parkir dan berhenti pada jalan yang menurun atau
menanjak.
3.7 JENIS REM
1. Rem cakram
Mobil modern kebanyakan telah menerapkan piranti yang satu ini. Biasanya
piranti seperti ini dapat ditemukan pada roda kendaraan baru sehingga dalam
setiap penggunaannya menjadi maksimal dan terarah.
Rem cakram menjadi salah satu sistem pengereman modern terbaik pada
mobil dan ideal untuk diterapkan pada setiap mobil, terutama yang telah memakai
mesin berkapasitas CC besar. Sistem kerja rem cakram adalah dengan menjepit
cakram yang biasanya dipasang pada roda kendaraan melalui caliper yang
digerakkan oleh piston untuk mendorong sepatu rem (brake pads) ke cakram.
a) Kelebihan rem cakram
Rem cakram dapat digunakan dari berbagai suhu, sehingga hampir semua
kendaraan menerapkan sistem rem cakram sebagai andalanya. selain itu rem
cakram tahan terhadap genangan air sehingga pada kendaraan yang telah
menggunakan rem cakram dapat menerjang banjir.
Kemudian rem cakram memiliki sistem rem yang berpendingin diluar
(terbuka) sehingga pendinginan dapat dilakukan pada saat mobil melaju, ada
beberapa cakram yang juga dilengkapi oleh ventilasi (ventilatin disk) atau
cakram yang memiliki lubang sehingga pendinginan rem lebih maksimal
digunakan.

Kegunaan rem cakram banyak dipergunakan pada roda depan kendaraan


karena gaya dorong untuk berhenti pada bagian depan kendaraan lebih besar
dibandingkan di belakang sehingga membutuhkan pengereman yang lebih
pada bagian depan. Namun saat ini telah banyak mobil yang menggunakan 
rem cakram pada keempat rodanya.

b) Kekurangan rem cakram


Rem cakram yang sifatnya terbuka memudahkan debu dan lumpur
menempel, lama kelamaan lumpur (kotoran) tersebut dapat menghambat
kinerja pengeraman sampai merusak komponen pada bagian caliper, seperti
piston bila dibiarkan lama. Oleh sebab itu perlu dilakukan pembersihan
sesering mungkin.
2. Rem tromol 

a. Kelebihan rem tromol


Rem tromol digunakan untuk kendaraan yang memerlukan kerja ekstra dalam
pengereman contoh : kendaraan operasional seperti bis, truk, minibus, dan
sebagainya. Jadi rem tromol dapat digunakan pada beban angkut yang berat
(heavy duty) dengan bekerja secara maksimal. 
b. Kekurangan rem tromol
Rem tromol yang masih menerapkan sistem tertutup dalam prosesnya. Dengan
sistem ini membuat partikel kotoran pada ruang tromol tersebut. Jadi untuk
perawatan membersihkannya harus membuka roda agar rumah rem dapat
dibersihkan dari debu atau kotoran. Pada saat banjir air akan mengumpul pada
ruang tromol sehingga air akan menyulitkan sistem rem untuk bekerja, jadi
setelah rem tromol menerjang banjir, maka harus mengeringkannya dengan
menginjak setengah rem saat melaju sehingga bagian dalam rem tromol kering
karena panas akibat gesekan, setelah itu rem dapat digunakan kembali.

3.8 NAMA-NAMA BAGIAN REM


1. Rem Cakram
Fungsi-fungsi Bagian Rem Cakram
 Piringan rotor
Untuk menjamin pendiginan yang baik.
 Selang rem
Untuk jalurnya fluida atau minyak rem.
 Plat pengatur pad
Untuk menahan rem.
 Plat momen
Penahan silinder agar tidak jatuh.
 Pad rem
Untuk menghentikan piringn rotor yang sekaligus menghentikan kendaran.
 Pegas penahan pad
Untuk menahan pad rem agar tidak goyang atau pad rem tidak lepas karena
tergajal.
 Pegas anti berisik
Agar pada saat pengereman berlangsung pad rem tidak berisik .
 Shim Anti Cicit
Untuk menganjal pad rem pada silinder rem agar tidak lepas.
 Silinder rem
Sebagai wadah dari pad rem.

3.9 PRINSIP REM


Kendaran tidak dapat berhenti segera apabila mesin dibebaskan (tidak
dihubungkan) dengan pemindah daya, kendaraan cenderung tetap bergerak.
Kelemahan ini harus dapat di kurangin dengan maksud menurunkan kecepatan
gerakan hingga berhenti. Mesin merubah energi panas menjadi energi kinetik (energi
gerak) untuk menggerakan kendaraan. Sebaiknya, rem bekerja disebabkan oleh
adanya sistem gabungan penekanan melawan system gerak putar. Efek pengereman
(breaking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua objek.

3.10 TYPE REM


Rem yang dipergunakan pada kendaran bermotor dapat digolongkan menjadi
beberapa type tergantung pada penggunaannya:

a. Rem kaki (foot brake) digunakan untuk mengontrol kecepatan dan


menghentikan kendaran.
b. Rem parkir (parkingbreak) digunakan terutama untuk memarkir kendaraan.
c. Rem tanbahan (auluxialy brake) digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki)
yang digunakan pada truk diesel dan kendaran berat.
d. Enginesbreak digunakan ada kalanya untuk menurunkan kecepatan kendaraan,
Beaking effect (reaksi pengereman) ditimbulkan oleh tahanan putarn dari
mesin itu sendiri, tidak ada khusus yang diperlukan, untuk itu engine break
tidak diterangkan Rem kaki Rem roda Rem pneumatik Center brake
e. Rem Rem parker Rem mekanik Rem roda belakang 
3.11  MEKANISME KERJA
a. Master Silinder
Master silinder mengubah gerak pedal rem kedalam tekanan hidraulis.Master
silinder terdiri dari reservoir tank yang berisi minyak rem, demikian juga master
silinder yang membangkitkan tekanan hidraulis. Ada dua tipe silinder: tipe tunggal
dan tipe ganda. Master silinder tipe ganda banyak digunakan dibandingkan tipe
tunggal.
b. Boster Rem
Tenaga penekanan pada pedal rem dari seorang pengemudi tidak cukup kuat
untuk segerah menghentikan kendaraan. Boster rem melipat gandakan daya
pemekanan pedal, sehingga daya pengereman yang lebih besar di perlukan.Boster
dapat dipasang menjadi satu dengan master silinder (type integral) atau dapat juga
dipasang secara terpisah dari master silinder itu sendiri.Boster rem mempunyai
diaphragma(memberan) yang bekerja dengan adanya perbedan tekanan antara
tekanan atmosfir dan kevakuman yang dihasilkan dari dalam intakemanifold mesin.
Master silinder di hubungkan dengan pedal dan memberan untuk memperoleh daya
pengereman yang besar dari langkah pedal yang minimum.
Bila boster rem tidak dapat berfungsi dikarenakan satu dan lain hal, boster rem
dirancang sedemikian rupa sehingga hanya tenaga bosternya saja yang hilang
dengan sendirinya rem akan memerlukan gaya penekanan pedal yang lebih besar,
tetapi kendaran dapat direm normal tanpa bantuan boster. Untuk kendaran yang
digerakkan oleh mesin diesel, boster remnya diganti dengan pompa vacum karena
kevacuman yang terjadi pada intake manifold pada mesin diesel tidak cukup kuat.
Boster body dibagi menjadi bagian depan (ruang tekan tenaga) dan bagian
belakang (ruang tekan variasi), dan masimg-masing ruang dibatasi dengan
memberan dan piston boster.
Mekanisme katup pengontrol (control valve mechanis). Termasuk katup udara,
katup vakum, katup pengontrol dan sebagainya yang berhubungan dengan pedal
rem melalui batang penggerak katup (valve operating road).
c. Katup Pengimbang
Kendaran dihentikan dengan adanya gesekan antara ban dan ditambah jalan.
Gesekan ini akan sesuai adanya pembagian beban pada roda. Biasanya kendaran
yang mesinnya terletak didepan, bagian depannya lebih berat dibandingkan dengan
bagian belakangnya, bila kendaran direm, maka titik pusat gravitasi akan pindah
kedepan (bergerak maju) disebabkan adanya gaya intertia, dan karena adanya
beban yang besar menyatu pada bagian depan.
Bila daya cengkeram pengeremannya berlaku sama terhadap keempat
rodanya, maka roda belakang akan terkunci (menyebabkan slip antara ban dan
permukan jalan) ini disebabkan oleh daya pengereman terlalu besar dengan
terkuncinya roda belakang gesekan akan menurun, dan roda belakang seperti ekor
ikan (bergerak kekanan dan kekiri dan sukar terkontrol) dan ini sangat berbahaya.
Dengan alasan tersebut, diperlukan alat pembagi tenaga sehingga dapat
diberikan pengereman yang lebih besar untuk roda depan dari pada roda belakang
atas tersebut disebut katup pengembali (proportioning valve) atau bias disebut
katup P. Alat ini bekerja secara otomatis menurutkan tekanan hidraulis pada
silinder roda belakang dengan demikian daya pengereman (daya cengkeram) pada
roda belakang akan berkurang.
Di samping katup P, efek yang sama akan diperoleh dari load silinder and
proportioning valve (LSPV) yang merubah tekanan awal split point dari roda-roda
belakang sesuai dengan beban, proportioning and by pass valve (P dan BV) yang
meneruskan tekanan master silinder langsung ke silinder roda tanpa melalui katup
P bila system rem dapat tidak berfungsi, katup decelaration sensing proportioning
valve (DSPV) yang membedakan tekanan awal split point sesuai dengan,deselerasi
selama pengereman dan perlengkapan lainnya.
d. Rem Cakram
Rem cakram  (disc brake) pada dasarnya terdiri pada cakram yang terbuat dari
besi tuang (disc rotor) yang berputar dengan roda dan bahan gesek (dalam hal ini
disc pad) yang mendorong dan menjepit cakram. Daya pengereman dihasilkan oleh
adanya gesekan antara disc pad dan cakram (disc).
Karakteristik dari cakram hanya mempunyai sedikit aksi energi sendiri (self
energizing action), daya pengreman itu sedikit dipengaruhi oleh fluktualisi
koefisien gesek yang manghasilkan kesetabil tinggi. Selain itu, karena permukaan
bidang gesek selalu terkena udara, radiasi panasnya terjamin baik, ini dapat
mempengaruhi dan menjamin dari tekanan air.
Rem cakram mempunyai batasan pembuatan pada bentuk dan ukuranya.
Ukuran disc tambahkan tekanan hidraulis yang lebih besar untuk mendapatkan
daya pengereman yang efisien, juga pad akan lebih cepat aus dari pada sepatu rem
pada rem tromol. Tetapi konstruksi yang sederhana mudah pada perawatannya
penggantian pad.

A. KOMPONEN-KOMPONEN REM CAKRAM


1. Piringan (disc)

Umumnya cakram atau piringan (disc rotor) dibuat dari besi tuang dalam
bentuk biasa (solid) dan berlubang-lubang untuk ventilasi.

Tipe cakram lubang terdiri dari pasangan piringan berlubang untuk


menjamin pendinginan yang baik,kedua-duanya untuk mencegah fading
dan menjamin umur pad lebih panjang atau tahan lama.

2. Pad Rem

Pad (disc pad) biasanya dibuat campuran metalikfiber dan sedikit


serbuk besi. Tipe ini disebut dengan”semi metalik disc pad”.

Pada pad diberi garis celah untuk menunjukan tabel pad (batas yang
diijinkan). Dengan dengan demikian mempermudah pengecekan
keausan.Pada beberapa pad, penggunaan metalik plat (disebut dengan anti-
sequal shim) dipasang pada sisi piston dari pad untuk mencegah bunyi
disaat pengereman berlangsung.
B. JENIS-JENIS KALIPER

Kaliper juga disebut dengan cylinder body, memanggang piston-piston dan


dilengkapi dengan saluran dimana minyak rem disalurkan ke silinder. Kaliper
dikelompokan sebagai berikut menurut jenis pemasangannya:
   1. Type Fixed Caliper (double piston)
  2. Type Floating Caliper (single piston)

1. Type Fixed Caliper (double piston)


Kaliper dipasangkan tepat pada excel atau strut. Seperti digambarkan
dibawah ini, pemasangan caliper dilengkapi dengan sepasang piston. Daya
pengereman didapat apabila pad ditekan piston secara hidraulis pada kedua
ujung piringan atau cakram.
Fixed Caliper adalah dasar desain yang sangat baik dan dijamin dapat
bekerja lebih akurat. Namun demikian radiasi panasnya terbatas karena
silinder rem berada antara cakram dan velg, menyebabkan sulit tercapainya
pendinginan. Untuk ini membutuhkan penambahan komponen yang banyak.
Untuk mengatasi hal tersebut jenis Caliper Fixed ini sudah jarang digunakan.

2. Type Floating Caliper (single piston)


Seperti terlihat pada gambar piston banyak ditempatkan pada satu sisi
caliper saja. Tekanan hidraulis dari master silinder mendorong piston (A)
dan selanjutnya menekan pada rotor disc (cakram). Pada saat yang sama
tekanan hidraulis menekan sisi pad (Reaksi b). Ini menyebabkan caliper
bergeak kekanan dan menjepit cakram dan terjadinya usaha tenaga
pengereman.

BAB III
STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR

1. ALAT YANG DI GUNAKAN


- Dongkrak untuk mengangkat roda depan
- Kunci roda
- Kunci pas, Ring atau kunci shock 12mm
Atau 14mm untuk buka baut pen caliper
- Track untuk mendorong Piston rem
- Grease atau pasta caliper

2. Langkah Langkah Pekerjaan Sesuai Operasional Prosedur


- Menerima perintah kerja sesuai dengan keluhan yang di laporkan
oleh customer di lembar Perintah Kerja Bengkel (PKB)
- Siapkan kampas rem baru atau brake pad dan kendorkan semua mur
roda yang akan di bongkar brake pad atau kampas remnya.
- Dongkrak mobil bagian depan, di belakang roda yang akan di buka
kampas remnya.
- Lepas semua mur roda dengan kunci roda, mobil ada yg
menggunakan 4 atau 5 mur roda.
- Buka roda, lepaskan dari hub roda.
3. Kendala atau kerusakan yang di hadapi
-

BAB IV
REALISASI PEKERJAAN DI INDUSTRI

4.1 DIAGNOSA KERUSAKAN SISTEM REM


No. Gangguan Kerusakan Cara Mengatasi
1 Pedal rem rendah/          Kebocoran sistem rem Perbaiki kebocoran
ringan           Master silinder rusak        Perbaiki/ganti master
silinder
          Silinder rusak        Perbaiki silinder
          Silinder rem rusak          Perbaiki silinder
          Perpat piston rusak /aus         Perbaiki silinder rem
2 Rem macet Batang pendorong booster Stel batang pendorong
salah penyetelan
Ganti pegas
Tegangan pegas pengembali
pengembali lemah
3 Rem menarik kea Tekanan udara ban salah Periksa tekanan udara
rah satu arah ban
Sepatu/pad rem tercemar Periksa penyebabnya
oli dan

Sepatu rem mengeliat Ganti sepatu rem/pad


pelapis rem aus/berkaca rem

4 Rem blong Minyak rem habis Isi ulang


Udara terlalu banyak Membleeding
Nepel bocor Perbaiki/ganti
 5 Pedal berat tapi Sepatu/pad rem tercemar Periksa penyebab dan
pengereman oli ganti
kurang Sepatu rem menggeliat Ganti sepatu rem
pelapis rem aus, berkaca
atau tromol aus
Pad rem menggeliat aus Ganti pad rem
atau berkaca
Booster rem rusak Perbaiki booster
TROUBLESHOOTING KERUSAKAN SISTEM REM

a. Pedal rem terasa sangat keras dan rem terasa blong


Masalah seperti ini memang jarang terjadi, pada umumnya beberapa mobil
yang berusia tua sering kali mengalami permasalahan pada pedal rem nya yakni
terasa keras sekali saat diinjak, dan rem mobil pun terasa blong. Hal ini biasanya
terjadi kerusakan kevakuman pada bagian booster rem. Untuk memperbaikinya
cukup dilakukan penggantian / repair bagian apa saja yang mengalami kerusakan.

b. Pedal rem terasa ringan dan dalam


Masalah pertama yang sering kali menyerang rem mobil adalah kondisi pedal
rem yang enteng saat diinjak dan terasa ( rasanya ambles ) dalam seakan akan tidak
memiliki tekanan balik. Hal ini dikarenakan adanya kebocoran pada sistem master
cylinder entah itu yang external maupun yang internal. Jika rem mobil kalian
mengalami masalah seperti ini sebaiknya lakukan pemeriksaan di bagian master
rem, jika benar master rem mengalami kerusakan anda bisa melakukan perbaikan
di bengkel menggunakan repair kit, atau jika tidak bisa di repair terpaksa anda
harus mengganti master rem denga yang baru.
c. Mobil narik saat di rem
Masalah yang sering terjadi di bagian sistem pengereman mobil berikutnya
adalah, mobil terasa narik kekiri ataupun narik kekanan hanya pada saat dilakukan
pengereman atau orang menyebut hal ini dengan istilah rem / setir mbanting.
Biasanya kondisi ini disebabkan oleh beberapa hal, bisa jadi karena adanya pen dan
master cylinder yang lengket, bisa juga diakibatkan salah satu selang minyak rem
depan mobil mengalami masuk angin.

Rem mobil yang lengket bisa disebabkan karena pen kaliper rem mengalami
macet entah itu berkarat ataupun bengkok. Dan yang kedua dikarenkan bagian
piston rem mengalami karatan sehingga saat di rem, tidak bisa kembali
sebagaimana mestinya. Untuk mengatasi hal ini yang perlu dilakukan adalah
melakukan OverHaul piston rem dan melakukan perbaikan / penggantian
komponen lain yang menyebabkan kenapa kaliper rem bisa macet.
d. Pedal rem getar saat di rem
Nah masalah yang satu ini juga sangat seringkali terjadi dan membuat
pengemudi pun merasa tak nyaman saat berkendara. Penyebab kenapa setir mobil
terasa bergetar saat di rem adalah dikarenakan adanya bagian cakram / disc rem
yang bengkok atau kondisi permukaannya tidak rata. Bisa juga karena terdapat
karat yang menempel di disc brake sehingga saat dilakukan pengereman, piston
rem terasa main maju mundur dan efeknya akan terasa ke pedal.

Utuk mengatasi masalah ini anda bisa melakukan remaching, yaitu membubut
bagian disc brake dimana mesin bubut langsung ditempelkan di bagian disc brake
yang terpasang di mobil.

e. Body belakang getar saat di rem


Masalah ini sebenarnya juga jarang sekali terjadi, namun penyebab kenapa
body mobil terasa bergetar hanya saat di rem biasanya diakibatkan karena ada
masalah pada rem belakang yang masih menggunakan tromol. Jika mobil kalian
mengalami problem seperti ini sesegera mungkin lakukan pemeriksaan pada bagian
rem mobil di bengkel resmi maupun bengkel umum langganan anda.

BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Dengan adannya Praktek Kerja Lapangan (PKL) dapat mengambil kesimpulan
bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK). Pengalaman kerja yang didapatkan akan membuat para siswa untuk
meemiliki keahlain yang professional dalam bidangnya, dan mendidik para siswa
untuk memiliki rasa disiplin dan tamggung jawab yang tinggi.
5.2 SARAN
Berikut saya sampaikan saran-saran agar pelaksanaan prakerin mendatang
jauh lebih baik.
Bagi Sekolah:
a Hendaknya memiliki tempat prakerin yang jaraknya tidak terlalu jauh
dengan tempat tinggal siswa.
b Hendaknya penempatan peserta prakrin disesuaikan dengan program
studi masing-masing siswa.
c Hendaknya tetap menjaga hubugan baik dengan tempat prakrin.
d Hendaknya kegiatan prakrin dilaksanakan secara serentak.

Anda mungkin juga menyukai