Oleh :
Mohamad Fathul Anam
SAMARINDA
2021
“RANCANG BANGUN MESIN PENGAYAK PASIR DENGAN SISTEM
ROTARY MENGGUNAKAN MEKANISME PENGGERAK MOTOR
BENSIN”
Oleh :
Mohamad Fathul Anam
NIM 17 641 009
i
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Samen Lolongan,ST,.MT
NIP : 19680710 199803 1 005
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur bagi Allah SWT pencipta seluruh alam semesta yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan
proposal skripsi ini yang berjudul “RANCANG BANGUN MESIN PENGAYAK
PASIR DENGAN SISTEM ROTARY MENGGUNAKAN MEKANISME
PENGGERAK MOTOR BENSIN” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
pendidikan S-1 Terapan pada jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Samarinda.
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan, akan tetapi semoga segala usaha yang telah dilakukan
dapat bermanfaat bagi semua, sebagai ilmu yang bermanfaat dan barokah.
Atas bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak kepada penulis baik dalam
melaksanakan pengalaman kerja maupun pengumpulan data-data dan informasi
yang didapatkan, sehingga tersusun lah laporan ini walaupun jauh dari sempurna.
Oleh karna itu dengan ketulusan hati, penulis menghanturkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
iii
6. Para Dosen kami yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu, terima kasih
atas Support dan ilmu yang diajarkan kepada kami.
7. Orang tua beserta keluarga, terima kasih atas dukungan do’a dan bantuan
yang telah diberikan baik moril dan juga materi sehingga penulis dapat
menyelesaikan Proposal Skripsi ini.
8. Kepada teman-teman yang telah mendukung selama ini dalam
menyelesaikan Proposal Skripsi ini.
9. Kepada Alm. Fitri yang telah membantu dan mendukung dari awal kuliah
hingga sampai menyelesaikan Proposal Skripsi ini.
Penulis
DAFTAR ISI
iv
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI...............................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
DAFTAR TABEL................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
2.1 Pasir...........................................................................................................6
2.1.1 Fungsi Pasir........................................................................................6
2.1.2 Jenis Pasir Dan Karakteristik.............................................................7
2.2 Mesin Pengayak Pasir ............................................................................11
2.2.1 Motor Bensin....................................................................................12
2.2.2 Poros.................................................................................................12
2.2.3 Sabuk (V-belt)..................................................................................15
2.2.4 Bantalan/Bearing.............................................................................17
2.2.5 Pulley...............................................................................................20
2.2.6 Gearbox............................................................................................22
v
2.2.7 Universal Joint.................................................................................25
BAB III METODOLIGI PENELITIAN................................................................28
DAFTAR GAMBAR
vi
Gambar 2. 1 Jenis Pasir Beton (https://beritalima.com/).........................................8
DAFTAR TABEL
vii
Tabel 3.1 Jadwal Pengerjaan Tugas Akhir............................................................32
Tabel 3.2 Rancangan Anggaran Biaya..................................................................32
Tabel 3.3 Biaya Tenaga Kerja...............................................................................33
Tabel 3.4 Total Biaya............................................................................................33
Tabel 3.5 Alat/Mesin yang Digunakan..................................................................34
Tabel 3.6 Bahan yang Digunakan.........................................................................35
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Biasanya, proses pengayakan pasir ini masih dilakukan secara manual oleh
pekerja dengan cara melemparkan pasir ke arah saringan yang dibuat miring
menggunakan sekop atau cangkul.Proses ini sering kali membuat hasil ayakan
tidak maksimal karena masih ada pasir halus yang tidak tersaring sehingga
bercampur dengan batu dan kerikil. Untuk pembangunan dengan skala besar
proses pengayakan manual ini tidaklah efisien, baik dalam waktu maupun volume
yang dihasilkan. Maka dari itu dibutuhkan alat pengayak pasir yang bisa bekerja
secara efisien dan manghasilkan volume ayakan sesuai dengan kebutuhan.
Mekanisme dari mesin pengayak pasir ini menggunakan model rotary dengan
1
2
saringan berbentuk tabung yang dibuat memutar. Ukuran saringan dapat diganti
sesuai dengan kebutuhan pasir yang diinginkan. Sumber tenaga untuk memutar
saringan berasal dari motor penggerak bertenaga bensin. Tenaga diteruskan ke
saringan menggunakan mekanisme kopling serta sproket dan rantai.
Keunggulan dari mesin pengayak pasir sistem rotary ini adalah volume yang
dihasilkan bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Selain itu dari segi waktu
operasional lebih efisien, dikarenakan untuk menghasilkan pasir dalam jumlah
banyak tidak membutuhkan waktu yang lama. Akan tetapi kekurangan dari mesin
ini terdapat pada produk sejenis yang sudah ada di pasaran terlebih dahulu.
Maka dari itu dibuatlah inovasi agar bisa dijadikan pembeda dan melengkapi
kekurangan produk serupa yang sudah ada di pasaran. Inovasi yang diterapkan
dalam mesin pengayak pasir sistem rotary ini adalah dengan menambahkan
penutup pada bagian ayakan, serta menempatkan saluran untuk keluarnya pasir
dan batu di bawah ayakan.
Hal ini dilakukan karena pada mesin sejenis yang sudah ada di pasaran pasir
yang berputar di dalam ayakan dapat bertebaran disekitar mesin sehingga bisa
menggangu kesehatan pekerja. Dalam perancangan mesin pengayak pasir ini salah
satu hal yang penting adalah perancangan dari sistem transmisi. Hal ini
disebabkan karena transmisi berfungsi untuk meneruskan daya dan putaran dari
mesin ke ayakan, mesin pengayak pasir ini menggunakan sistem transmisi rantai
dan sproket
Dalam tugas akhir memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh
mahasiswa yaitu :
1.6.4 Wawancara/Konsultasi
Metodologi penelitian berisi : tempat lokasi, dan waktu penelitian, alat dan bahan
penelitian, prosedur dan langkah- langkah penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Bagian ini berisi tentang beberapa data- data referensi yang digunakan dalam
proses penelitian dan tinjauan pustaka.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Pasir
Pasir adalah salah satu jenis bahan bangunan paling penting yang harus ada
dalam setiap proses pembangunan. Matereial bangunan ini berbentuk butiran
dengan besaran yang sudah di tentukan. Meskipun besarannya butiran sudah di
tentukan, ada beberapa jenis pasir berbeda yang di gunakan untuk material
bangunan. Jenis berbeda untuk pasir ini lah yang menjadikan butiran hingga
fungsi pasir berbeda.
Secara Pengertian, pasir adalah agregat dengan butiran berukuran mulai dari
0,0625 hingga 2 milimeter. Pasir terbuat dari kandungan silicon dioksida serta
berasal dari batuan kapur.Meskipun didaerah tropis dan subtropid seperti di
Indonesia, jenis-jenis pasir dan bahan pembentukannya jauh lebih banyak dan
bervariasi. Menjadikan fungsi pasir pun jauh lebih dari daerah lain, salah satunya
tentusajasebagai material bangunan.
6
7
Lebih jauh lagi mengenai fungsi agregat satu ini akan bergantung dari jenis
pasir yang digunakan. Tak hanya jenis pasir saja yang menjadi penentu dari fungsi
agregat material bangunan ini sendiri.Seperti yang disebutkan pada Standar
Nasional Indonesia (SK SNI -S-04-1989-F;28), ada beberapa persyaratan penting
untuk pasir yang digunakan pada bahan bangunan.Dibawah ini akan saya
sebutkan beberapa diantaranya :
Setelah mengetahui apa saja syarat pasir agregat untuk bangunan dari
Standar Nasional Indonesia (SK SNI-S-04-1989-F;28), berikut tinggal mencari
jenis pasir yang tepat sesuai dengan kebutuhan.Jadi untuk mencari tahu fungsi
pasir, lebih ludu harus mengenali karakteristik pasir itu sendiri. Berikut
penjelasannya :
a) Pasir Beton Untuk pasir jenis ini, terdapat karakteristik dan sifat
pasir yang khusus yakni warnanya abu-abu gelap hingga
kehitaman. Ciri khas lain dari jenis pasir beton adalah pada saat di
genggam, pasir tidak embentuk gumpalan dan akan kembali buyar.
Tekstur dari jenis pasir ini cenderung halus membuat hasil
plesteran lebih halus. Selain itu pasir beton juga sering kali
digunnakajj sebagai material agregat halus dalam pembuatam
beton precast.
b) Pasir Pasang
Bila memegang pasir jenis ini akan terasa lebih halus dari
pada pasir beton. Pasir jenis ini mempunyai artikel yang lebih kecil
dan halus, elemen dari pasir ini lebih padat dari pasir beton, karena
itu ketika kita menggenggam pasir ini dan mengepalkannya, pasir
ini tidak akan buyar alias akan tetap terkepal. Dengan karekteristik
yang seperti ini cocok untuk di padukan dengan pasir beton, jika
9
c) Pasir Jebrod
Warna dari pasir jenis ini berwarna merah atau ke
keorenyean. Karakter pasir ini kasar degan butiran yang
besar, bila digumpalkan pasir tidak akan berubah bentuk
dan tidak ambyar.Karakter pasir merah yang kasar namun
memiliki partikel kecil dan erat, menjadikan salah satu
bahan bangunan karena daya rekatnya tersebut. Pasir jenis
ini cocok di campur dengan beton.
ketika kita genggam. Selain itu juga, pasir jenis ini memliki butiran
yang kecil dan halus, karakter butirannya lebih halus dari pasir
oasang dan juga pasir beton. Pasir jenis ini tidak bisa digunakan
untuk materialbanguan karna terdapat tanah didalamnya. Namun
sebaliknya pasir jenis ini menjadi bahan utama untuk membuat
batako.
e) Pasir Sungai
Pasir jenis ini diambil langsung dari sungai dan biasanya
merupakan gigisan dari batuan sungai yang keras serta tajam. Tak
heran bila jenis pasir ini juga di percaya kuat.
Sesuai karakteristiknya, pasir sungai digunakan sebagai campuran
pengecoran dan juga pondasi rumah. Menggunakan pasir sungai
dipercaya menjadikan pondasi rumah lebih kuat dan juga tahan
lama.
11
f) Pasir Silika
Pasir silika atau biasa disebut pasir kuarsa merupakan jenis
pasir yang terdiri kandungan mineral yang stukturnya Kristal
hexagonal yang tersusun dari slika trigonal yang terkristalisasi atau
biasa disebut silicon dioksida/asam silikat yang rumus kimianya
yaitu SiO2, memiliki skala kekerasan Mohn 7 dan densitas 2,65
g/cm3 .
proses pembakaran yang terjadi didalam ruang bakar pada tekanan sangan tinggi
sehingga ada pemampatan dalam ruang bakar. Pembakaran dilakukan oleh busi
yang dihubungkan dengan sumber daya tegangan yang sangat tinggi, sehingga
busi dapat menghasilkan loncatan bunga api listrik. Loncatan bunga api listrik
tersebut membakar udara dan bahan bakar yang telah dimpatkan dalam ruang
bakar.
Gas bertekanan tinggi yang dimampetkan dalam ruang bakar kemudian
berakspansi melawan mekanisme mekanik mesin. Ekspansi ini diubah oleh
mekanisme link menjadi putaran crankshaft, yang merupakan output dari mesin
tersebut. Crankshaft selanjutnya dihubungkan kesistem transmisi oleh sebuah
poros untuk mentransmisikan daya atau energi putaran mekanis yang selanjutnya
energi ini dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan.
2.2.2 Poros
bias menerima beban lenturan, beban tarikan, beban tekan atau beban
puntiran yang bekerja sendiri-sendiri atau berupa gabungan satu dengan
yang lainnya. Berikut adalah sifat-sifat poros dan perhitungan poros :
a) Sifat-Sifat Poros Yang Harus Diperhatikan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan
poros,yaitu :
1.Kekuatan Poros
Poros transmisi mengalami beban punter atau lentur maka
kekuatannya harus direncanakan sebelumnya agar cukup
kuat dan mampu menahan beban. Lenturan yang dialami
poros terlalu besar, maka akan menyebabkan ketidak
telitian atau getaran dan suara. Oleh karena itu, kekuatan
poros juga perlu diperhatikan dan disesuaikan dengan
mesin.
2..Putaran Kritis
Putaran kerja poros haruslah lebih rendah dari putaran
kritisnya demi keamanan, karena getarannya sangat besar
apabila putaran poros dinaikkan pada harga putaran
kritisnya.
3.Korosi
Poros-poros yang sering berhenti lama maka perlu dipilih
poros yang terbuat dari bahan yang tahan korosi dan perlu
untuk dilakukannya perlindungan terhadap korosi secara
berkala.
4. Bahan Poros
Poros yang biasa digunakan ada mesin adalah baja
dengan kadar karbon yang bervariasi. Adapun
penggolongan bahan poros dapat dilihat pada tabel 2.1.
14
Keterangan :
L = Panjang sabuk (mm)
De = Diameter pully yang di gerakkan
de = Diamter pully penggerak (mm)
C = Jarak sumbu poros
2.2.4 Bantalan (bearing)
Bantalan (Bearing) diperlukan untuk menumpu poros berbeban,
agar dapat berputar atau bergerak bolak-balik secara kontinyu serta tidak
berisik akibat adanya gesekan. Posisi bantalan harus kuat, hal ini agar
elemen mesin dan poros dapat bekerja dengan baik. Pada suatu
peralatan/mesin dapat dipastikan bahwa terdapat banyak komponen yang
bergerak baik dalam bentuk gerakan angular maupun gerakan linear.
Gerakan relatif antara komponen mesin akan menimbulkan
gesekan, dimana gesekan ini dapat menurunkan efisiensi mesin,
meningkatnya temperatur, keausan, dan berbagai efek negatif lainnya.
Gesekan antara komponen mesin tersebut dapat diminimalkan dengan
menggunakan bantalan atau bearing Terdapat dua jenis mekanisme yang
digunakan bantalan dalam mengatasi gesekan yaitu mekanisme sliding dan
mekanisme rolling.
a. Klasifikasi dan Kriteria Pemilihan Bearing
Secara umum bantalan dapat diklafsifikasikan berdasarkan arah beban dan
berdasarkan konstruksi atau mekanismenya mengatasi gesekan.
Berdasarkan arah beban yang bekerja pada bantalan, bantalan dapat
diklasifikasikan menjadi :
(Sumber : https://masmukti.file.wordpress.com)
1) Menentukan Umur Bantalan
Dimana :
c
Fh = fn ....................................................................................(4)
e
Keterangan :
Fh = Faktor umur bantalan
Fn = Faktor kecepatan bantalan
C = Kapasitas nominal dinamis spesifik (Kg)
P = Beban ekivalen dinamis (Kg)
2.2.5 Pulli (Pulley)
Pulli adalah sebuah mekanisme yang terdiri dari roda pada sebuah proses
batang yang memiliki alur diantara dua pinggiran di sekelilingnya. Sebuah tali,
kabel, atau sabuk biasanya digunakan pada alur pulli untuk memindahkan daya.
Pulli digunakan untuk mengubah arah gaya yang digunakan, meneruskan
gerak,rotasi, atau memindahkan beban yang berat.
Pulli merupakan salah satu dari enam mesin sederhana. Sistem puli dengan
sabuk terdiri dua atau lebih pulli yang dihubungkan dengan menggunakan
sabuk. Sistem ini memungkinkan untuk memindahkan daya, torsi, dan kecepatan,
bahkan jika puli memiliki diameter yang berbeda dapat meringankan pekerjaan
untuk memindahkan beban yang berat.
a. Fungsi Pulley
Pulley memiliki fungsi antara lain :
Ada berbagai macam pulli yang telah dikembangkan. Berikut beberapa macam
pulley yang ada dipasaran :
(Sumber: https://masmukti.files.wordpress.com)
d. Perhitungan Pulli
Menentukan diameter pulli dan menentukan gaya keliling pada penggerak pulli
1. Diameter pulli poros pisau (De)
Dimana :
D e = de x l
2. Diamter keliling pulli poros mesin (dk)
Dimana :
D k = de + 2 x k
3. Diameter keliling pulli poros pisau (Dk)
Dimana :
22
Dk = Dk + 2 x k
4. Gaya keliling pada pulli penggerak (F1)
Dimana :
T1
F1 = ...................................................................................................(5)
r1
Keterangan :
r1 = Jari-jari pulli penggerak (mm)
T1 = Momen punter penggerak (Kg/mm)
gearbox / reducer yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga atau daya mesin
kesalah satu bagian mesin lainnya, sehinga unit tersebut dapat bergerak
reducer merupakan suau alat khusus yang diperlukan untuk menesuaikan daya
atau torsi (momen/daya) dari motor yang berputar, dan gear box juga adalah
pengubah daya dari motor yang berputar menjadi tenaga yang lebih besar.
Transmisi berfungsi juga untuk mengatur kecepatan gerak dan torsi serta
berbalik putaran, sehingga dapat bergerak maju dan mundur.
Transmisi manual atau lebih dikenal dengan sebagai gearbox, mempunyai
beberapa fungsi antara lain:
1. Merubah momen puntir yang akan diteruskan ke spindle
mesin.
2. Menyediakan rasio gigi yang sesuai dengan beban mesin.
3. Menghasilkan putaran mesin tanpa selip.
b. Prinsip kerja gearbox atau reducer
Gearbox Speed Reducer adalah suatu perangkat yang dapat menambah
kekuatan beban / torsi dengan cara merubah kecepatan / speed dari dynamo motor.
Gearbox atau reducer adalah kombinasi dari perangkat mekanik dan elektrik.
Putaran dari motor diteruskan ke input shaft (poros input) melalui hubungan
antara clutch/ kopling, kemudian putaran diteruskan ke main shaft (poros utama),
torsi/ momen yang ada di mainshaft diteruskan ke spindel mesin, karena adanya
perbedaan rasio dan bentuk dari gigi-gigi tersebut sehingga rpm atau putaran
spindel yang di keluarkan berbeda, tergantung dari rpm yang di inginkan. Berikut
penjelasan beberapa part yang terdapat dalam gearbox.
1. Input Shaft (Poros Input)
Input shaft adalah komponen yang menerima momen
output dari unit kopling, poros input juga befungsi untuk
meneruskan putaran dari clutch kopling ke mainshaft (poros
utama), sehingga putaran bisa di teruskan ke gear-gear.
Input shaft juga sebagai poros dudukan bearing dan piston
ring, selain itu berfungsi juga sebagai saluran oli untuk
melumasi bagian dari pada inputshaft tersebut.
2. Gear Shift Housing (Rumah lever pemindah Rpm)
Gear shift housing adalah housing dari pada lever
pemindah gigi yang berfungsi untuk mengatur ketepatan
perpindahan gigi, apabila gigi sudah dipindahkan maka
24
(Sumber : https://dhimaskiranasainan.wordpress.com)
Gambar 2.17 Universal Joint Angel
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
ersebut. Selain itu metodologi penelitian akan menjadi kerangka dasar berfikir log
is bagi pengembangan proposal Skripsi ini untuk dapat mengambil suatu kesimpul
an.
Harga
NO Uraian Qty Satuan Jumlah (Rp)
Satuan
Berlubang
JUMLAH Rp.4.490.000
Alat/Mesin yang
No. Fungsi
Digunakan
Alat
1. Mesin las Untuk pengelasan
2. Kunci ring Untuk mengencangkan dan mengendorkan
baut
3. Roll meter Untuk mengukur benda kerja
4. Kapur Sebagai penanda garis
5. Cutting wheel Untuk memotong plat besi
6. Jangka sorong Untuk mengukur benda kerja
7. Apron Sebagai pelindung tubuh dari percikan api
8. Topeng las Melindungi wajah saat pengelasan
9. Sarung tangan las Untuk melindungi tangan saat pengelasan
10. Hammer Untuk menghilangkan kerak pengelasan
33
3.4.2 Bahan
Tabel 3.6. Bahan yang Digunakan
No. Nama Bahan Jumlah
1. Besi siku 2 batang
2. Thiner 1 kaleng
3. Cat 2 kaleng
4. GearBox 1 pcs
5. Motor bensin 1 pcs
6. Sabuk V-belt 2 pcs
7. Pulley 3 pcs
8. Bearing 3 pcs
9. Universal Joint 4 pcs
10. Elektroda Las 1 kotak
11. Velg Sepeda 3 pcs
12. Plat besi berlubang 1 pcs
13 Plat Talang 1 pcs
14 Roda Trolli 1 set
a. Besi Siku
Jumlah : 2 Batang
Panjang : ±6m
Tebal : ± 4 mm
b. Plat Talang
34
Jumlah : 1 pcs
Bahan : Alumunium
Panjang :±3m
Tebal : ± 2 mm
c. Besi Poros
Jumlah : 1 batang
Panjang : ± 2 meter
Diameter : ± 2 inch
Bahan : Elektroda
a. Motor Besin
Jumlah : 1 pcs
Daya : 5,5 HP
b. Pulley
Jumlah : 3 pcs
c. V-belt
Jumlah : 2 pcs
Bahan : Rubber
Diameter : 30-65 mm
d. Bearing
Jumlah : 2 pcs
Bahan : Alumunium
Mulai
Studi Literatur
Perancangan dan
Desain
TIDAK
Pengujian
Selesai
37
DAFTAR PUSTAKA