Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS KULIT ARI


JAGUNG DENGAN KAPASITAS 16 KG / JAM

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Strata Satu
(S1) Pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Darma Persada

Disusun Oleh :
Nama : MUHAMMAD MUSLIH
NIM : 2016250001

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DARMA PERSADA
JAKARTA
2020
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Telah diperiksa dan diterima dengan baik oleh Dosen Pembimbing Tugas

Akhir, untuk melengkapi dan memenuhi sebagian dari syarat – syarat guna

mengikuti ujian tugas akhir Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas

Darma Persada

Nama : Muhammad Muslih

NIM : 2016250001

Jurusan : Teknik Mesin

Judul Tugas Akhir : Rancang bangun mesin pengupas kulit ari jagung dengan

kapasitas 16 kg / jam.

Jakarta,08 Agustus 2020

Dosen Pembimbing Penulis

(Husen Asbanu, S.T., M.Si.) (Muhammad Muslih)

Ketua Jurusan Teknik Mesin

(Husen Asbanu, S.T., M.Si.)

i
LEMBAR PERNYATAAN

Nama : Muhammad Muslih

NIM : 2016250001

Jurusan : Teknik Mesin

Fakultas : Teknik

Telah disidangkan pada tanggal 08 Agustus 2020 dihadapan panitia sidang serta

para dosen penguji dan dinyatakan lulus sebagai Sarjana Teknik Mesin Program

Strata Satu (S1).

Menyetujui

Dosen Penguji I Dosen Penguji II

( Dr. Ir. Asy’ari Daryus, M.Sc., MM, M.Ag. ) ( Rolan Siregar, S.T., M.T.)

Dosen Penguji III

( Husen Asbanu, S.T., M.Si.)

ii
ABSTRAK

RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS KULIT ARI JAGUNG


DENGAN KAPASITAS 16 KG / JAM

Seiring dengan kemajuan teknologi tepat guna banyak ditemukan alat –


alat teknologi yang diciptakan untuk mengolah hasil pertanian, hal ini disebabkan
oleh meningkatnya hasil tani sehingga timbullah pemikiran untuk mengolah hasil
tani tersebut sebelum dipasarkan, tujuannya tidak lain untuk meringankan dalam
pekerjaan. Mesin pengupas kulit ari biji jagung adalah sebuah mesin yang
digunakan untuk memisahkan biji jagung dengan kulit ari nya. Sebelum adanya
mesin pengupas kulit ari biji jagung ini, pemisah biji jagung dengan kulit ari nya
dilakukan secara manual atau dalam kata lain dengan cara memipil jagung satu –
persatu dengan menggunakan tangan, dan itu merupakan pekerjaan yang sangat
melelahkan. Dengan masalah yang ada penulis mendesain mesin pengupas kulit ari
jagung yang bermanfaat untuk produksi rumah tangga. Rancang bangun mesin
pengupas kulit ari jagung dengan sistem ini menggunakan mekanisme engkol
peluncur, pengupasan pada kulit ari jagung dengan menumbuk menggunakan
lesung dan alu yang terbuat dari kayu yang bergerak disebabkan oleh V-Belt pada
poros engkol yang digerakkan oleh motor listrik. Spesifikasi pembuatan alat
pengupas kulit ari jagung dengan kapasitas mesin 16 kg / jam, dengan ukuran mesin
panjang 1350 mm x lebar 500 mm x tinggi 1100 mm, menggunakan tenaga
penggerak berupa dinamo listrik 1 HP, 1400 rpm. Rangka menggunakan profil siku
50 x 50 x 4 mm. Sistem transmisi alat pengupas kulit ari jagung menggunakan 2
pulley diameter 76,2 mm (3 inch) dan 304,8 mm (12 inch) yang merubah putaran
dari 1400 rpm menjadi 350 rpm, V-Belt jenis A dengan panjang V-Belt 2.234,299
mm (88 inch).

Kata kunci : Mesin pengupas, kulit ari jagung, biji jagung.

iii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T, karena hanya dengan

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada

waktunya. Tugas Akhir ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu persyaratan

untuk menyelesaikan Program Pendidikan Sarjana Teknik Mesin Universitas

Darma Persada.

Dalam pembuatan Tugas Akhir ini, tidak mungkin akan terwujud tanpa

bantuan dan dorongan serta semangat dari berbagau pihak baik di awal penyusunan

hingga akhir dari tersusunnya skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan penulis

menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Bapak Ir. Agus Sun Sugiharto, M.T., selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Darma Persada.

2. Bapak Husen Absanu, S.T., M.Si. selaku Dosen pembimbing atas

bimbingan dan motivasinya selama pengerjaan dan penyusunan Tugas

Akhir ini.

3. Bapak Husen Absanu, S.T., M.Si. selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin

4. Bapak Husen Absanu, S.T., M.Si. selaku Dosen Wali yang senantiasa

memberikan motivasi kepada penulis.

iv
5. Dosen-dosen jurusan Teknik khususnya Bidang studi Teknik Mesin atas

bimbingan, ilmu, serta motivasi yang telah di berikan selama bangku

perkuliahan.

6. Ayah dan ibu, yang telah memberikan dorongan motivasi dan dukungan

kepada penulis.

7. Teman - teman angkatan 2016, yang selalu support dan juga motivasi yang

di berikan kepada penulis.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyeleseian Tugas Akhir ini

yang tidak bisa di sebutkan satu persatu.

Memang tidak ada hasil yang paling sempurna akan tetapi pasti selalu ada hasil

yang lebih baik. Penulis menyadari bahwa dalam Tugas Akhir ini memiliki

keterbatasan. Walau demikian penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat dalam

mengatasi persampahan.

Akhir kata penulis berdo’a semoga kita semua dalam lindungan, petunjuk serta

mendapat ridho dari Allah S.W.T, Aamiin.

Wassalamu’alaikum, Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, 08 Agustus 2020

Muhammad Muslih

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR ......................................................... i


LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................... ii
ABSTRAK ............................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1


1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2
1.4. Batasan Masalah ....................................................................................... 2
1.5. Sistematika Penulisan ............................................................................... 3

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 4


2.1. Tanaman Jagung ....................................................................................... 4
2.2. Mekanisme ............................................................................................... 5
2.2.1. Mekanisme Engkol Peluncur ............................................................ 5
2.2.2. Kecepatan Dan Percepatan................................................................ 5
2.2.3. Metode Trigonometri ........................................................................ 6
2.3. Prinsip Kerja Alat ..................................................................................... 6
2.4. Analisis Teknik Perancangan ................................................................... 7
2.4.1. Teori Desain Perancangan................................................................. 7
2.5. Elemen Mesin Utama ............................................................................... 7
2.5.1. Poros.................................................................................................. 7
2.5.2. Bantalan............................................................................................. 9
2.5.3. Motor Listrik ................................................................................... 10
2.5.4. Pulli (Pulley) ................................................................................... 12
2.5.5. Sabuk ............................................................................................... 13

vi
2.5.6. Mur Dan Baut .................................................................................. 15
2.5.7. Kerangka Alat Ukuran (ukuran)...................................................... 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 18


3.1. Diagram Alir ........................................................................................... 18
3.2. Prosedur Penelitian ................................................................................. 19
3.3. Waktu Dan Tempat Penelitian ............................................................... 20
3.4. Alat Dan Bahan Penelitian ..................................................................... 20
3.4.1. Alat .................................................................................................. 20
3.4.2. Bahan............................................................................................... 21
3.5. Pendekatan Perancangan ........................................................................ 21
3.6. Prosedur Perancangan ............................................................................ 21

BAB IV HASIL DATA DAN PEMBAHASAN ................................................. 22


4.1. Hasil Desain ........................................................................................... 22
4.1.1. Hasil Desain Mesin Sebelumnya .................................................... 22
4.1.2. Hasil Desain Mesin Sesudah Modifikasi ........................................ 23
4.1.3. Hasil Desain Rangka Utama ........................................................... 25
4.1.4. Hasil Desain Poros Engkol ............................................................. 26
4.2. Hasil Data ............................................................................................... 26
4.2.1. Hasil Data Perhitungan Poros ......................................................... 26
4.2.2. Hasil Data Perhitungan Bantalan .................................................... 28
4.2.3. Hasil Data Perhitungan Motor Listrik ............................................. 30
4.2.4. Hasil Data Perhitungan Pulli (Pulley) ............................................. 31
4.2.5. Hasil Data Perhitungan Sabuk V (V – belt) .................................... 32
4.2.6. Hasil Data Perhitungan Mur Dan Baut ........................................... 33
4.2.7. Hasil Data Perhitungan Kecepatan, Percepatan, Dan Gaya Pada Alu
……………………………………………………………………..35
4.2.8. Hasil Data Mekanisme Engkol Peluncur Kecepatan, Dan Percepatan
……………………………………………………………………..37
4.3. Analisa Struktur ...................................................................................... 38
4.4. Pembahasan ............................................................................................ 41

vii
4.4.1. Pembahasan Beban Mesin............................................................... 41
4.4.2. Pembahasan Ukuran Mesin ............................................................. 42
4.4.3. Pembahasan Rangka Alat Pengupas Kulit Ari Jagung ................... 43

BAB V PENUTUP................................................................................................ 44
5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 44
5.2. Saran ....................................................................................................... 45

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 46


LAMPIRAN .......................................................................................................... 48

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Mekanisme Engkol Peluncur [3] ……………………….…………....5


Gambar 2.2 Mekanisme Engkol Peluncur dengan Analisa Trigonometri [3]……..6
Gambar 2.3. Poros [1]…………………………………………………….………7
Gambar 2.4. Bantalan [1]……………………………………………….………..9
Gambar 2.5. Motor Listrik [1]…………………………………………….……..10
Gambar 2.6. Pulli [1]………………………………………………………….…12
Gambar 2.7. Sabuk (V – Belt)[1]…………………………………………….…..14
Gambar 2.8. Macam – macam Mur dan Baut [1]……………………………...…15
Gambar 2.9. Diameter Nominal Baut [6]..............................................................16
Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian……………………………………...…….18
Gambar 4.1. Mesin Pengupas Kulit Ari Jagung Sebelum Modifikasi ...................22
Gambar 4.2. Mesin Pengupas Kulit Ari Jagung Sesudah Modifikasi…................23
Gambar 4.3. Desain Rangka Utama……………………………………………..25
Gambar 4.4. Desain Poros Enkol……………………………………………...…26
Gambar 4.5. Poros engkol, support, dan alu……………………………………..26
Gambar 4.6. Detail poros engkol………………………………………………...28
Gambar 4.7. Detail bantalan……………………………………………………..29
Gambar 4.8. Puli……………………………………………………...………....31
Gambar 4.9. Poros engkol, support, alu, baut dan mur……........................……..33
Gambar 4.10. Detail Baut M24 …………………………………………....…….34
Gambar 4.11. Tegangan pada baut dan mur……………………………………..35
Gambar 4.12. Jarak lesung dengan alu………………………………...……...…36
Gambar 4.13.Mekanisme Engkol Peluncur Pada Mesin Pengupas Kulit Ari
Jagung ………...……………………………………………...….38
Gambar 4.14. Perpindahan yang terjadi pada struktur rangka mesin………...…..39
Gambar 4.15. Tegangan yang terjadi pada struktur frame…………………….....40
Gambar 4.16. Safety factor………………………………………………...…….40
Gambar 4.17. Dimensi Mesin Pengupas Kulit Ari Jagung Sesudah Modifikasi
Tampak Depan dan Tampak Samping……………………………42

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Komponen Pada Mesin…………….......……………………………..23


Tabel 4.2. Massa Komponen Pada Mesin………………………………………..41

x
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Selama pembangunan jangka panjang hingga sekarang produk – produk

mesin industri menunjukkan kemajuan sangat pesat, baik segi volume maupun

keragaman produk yang dihasilkan. Perkembangan produk ini tidak hanya ditandai

dengan terpenuhinya kepentingan masyarakat, tetapi juga mengarah kepada

kemampuan dalam memasuki ekspor untuk meningkatkan devisa negara [1].

Komoditas pertanian di Indonesia cukup melimpah. Indonesia merupakan

salah satu penghasil jagung terbesar di dunia. Hal ini banyak bergantung dari sifat

tanaman dan kemampuan petani dalam menangani hasil panennya. Untuk itu

penanganan paska panen hasil pertanian yang cepat harus dimaksimalkan, dengan

maksud mengurangi kerusakan maupun penyusutan yang erat kaitannya dengan

kualitas dan kuantitas hasil olah atau hasil akhir yang akan dipasarkan [1].

Seiring dengan kemajuan teknologi tepat guna banyak ditemukan alat –

alat teknologi yang diciptakan untuk mengolah hasil pertanian, hal ini disebabkan

oleh meningkatnya hasil tani sehingga timbullah pemikiran untuk mengolah hasil

tani tersebut sebelum dipasarkan, tujuannya tidak lain untuk meringankan dalam

pekerjaan [1].

Mesin pengupas kulit ari biji jagung ini merupakan mesin yang

menggunakan motor listrik sebagai penggeraknya dan listrik sebagai sumber

energinya. Dengan adanya mesin ini, pekerjaan pengupasan kulit ari jagung jauh

1
lebih efektif dan efisien dibandingkan secara manual, yaitu dengan menggunakan

tangan. Namun sekarang ini dengan kemajuan teknologi banyak sekali dijumpai

mesin pengupas kulit ari jagung dipasaran yang sangat bermanfaat bagi petani

jagung dalam pengolahan hasil panennya mulai dari yang canggih. Mesin pengupas

kulit ari jagung ini biasanya dibuat dari bahan yang tidak karat, jika menggunakan

bahan yang mudah karatan, sabaiknya dilakukan pengecatan pada bagian tersebut,

untuk menghindari terjadinya karat yang dapat merusak bentuk fisik mesin [1].

1.2. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam rancang bangun mesin pengupas kulit

ari jagung ini antara lain adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana desain mesin pengupas kulit ari jagung yang tepat guna ?

2. Bagaimana proses produksi setiap komponen pada mesin pengupas

kulit ari jagung ?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk :

1. Mendesain mesin pengupas kulit ari biji jagung.

2. Menentukan spesifikasi elemen penyusun mesin pengupas kulit ari

jagung.

1.4. Batasan Masalah

Karena luasnya cakupan permasalahan diatas, maka penulis membatasi

bahasan permasalahan pada penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Mendesain dimensi mesin dan konstruksi rangka pada modifikasi

mesin.

2
2. Perhitungan di fokuskan pada dimensi, beban yang ada, power yang

dibutuhkan serta kecepatan putaran alat.

1.5. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan diperlukan agar alur penyusunan tugas akhir dapat

disusun dengan baik dan dapat dipahami dengan mudah, adapun sistematika

penulisannya sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan.

Bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan, manfaat

penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teori.

Bab ini berisikan teori serta metode dari berbagai buku yang digunakan

sebagai dasar untuk meneliti.

BAB III : Metodologi penelitian.

Bab ini menerangkan lebih detail mengenai langkah – langkah yang

diambil penulis dalam penyelesaian skripsi.

BAB IV : Hasil Data Dan Pembahasan.

Bab ini menerangkan tentang hasil penelitian dan pembahasan dari data

yang telah diperoleh.

BAB V : Penutup.

Bab terakhir ini berisi simpulan hasil dan saran serta hasil penelitian.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Tanaman Jagung

Tanaman jagung diduga berasal dari Meksiko Selatan

kemudian menyebar keseluruh dunia. Di Indonesia daerah - daerah penghasil

jagung adalah Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur,

Madura, D.I.Yogyakarta, NTT, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Selatan

dan Maluku. Jagung yang terbanyak ditanam di

Indonesia adalah jagung tipe mutiara, misalnya jagung arjuna dan tipe

setengah mutiara, misalnya jagung harapan dan pioneer-2. Disamping itu

terdapat juga jagung berondong, jagung gigi kuda serta jagung manis [2].

Menurut sifatnya jagung dibedakan menjadi sebagai berikut:

1. Kuning, merah, dan sebagian berwarna ungu.

2. Menurut bentuk butiran jagung : butir gepeng dan bulat.

3. Menurut konsistensi biji : biji butir keras (flint) dan biji lunak.

Kadar protein, lemak, phosphor, dan vitamin lebih tinggi di dalam

jagung bahkan aktifitas vitamin A jagung kuning menunjukkan kadar tinggi,

sedangkan beras tidak mengandung vitamin A. Sebaliknya perbandingan

kadar Ca terhadap P di dalam jagung terlalu rendah sehingga tidak

mendukung penyerapan Ca di dalam usus. Jagung memiliki rasa yang lebih

enak karena kadar pati yang hanya 10-11% tapi kadar gula (5-6%) yang lebih

tinggi [2].

4
2.2. Mekanisme

Sistem pada mesin pengupas kulit ari jagung adalah sistem mekanisme

engkol pelucur dengan menumbuk lesung menggunakan alu yang terbuat dari kayu

yang bergerak disebabkan oleh V-Belt pada poros engkol yang digerakkan oleh

motor listrik.

2.2.1. Mekanisme Engkol Peluncur

Salah satu mekanisme yang paling umum digunakan adalah sistem

rangkaian batang penghubung empat batang. Mekanisme engkol peluncur

merupakan suatu sistem rangkaian batang penghubung empat batang yang sangat

luas penggunaannya. Pada gambar 2.1 berikut ditampilkan mekanisme engkol

peluncur [3].

Gambar 2.1 Mekanisme Engkol Peluncur [3]

2.2.2. Kecepatan Dan Percepatan

Mekanisme engkol peluncur adalah sebuah sistem terdiri dari batang –

batang penghubung kaku yang memungkinkan bergerak relatif satu sama lain. Jika

batang penghubung 2 adalah penggerak, maka batang penghubung 4 adalah anggota

yang digerakkan [3].

5
Gerakan dipindahkan dari penggerak ke torak melalui batang penghubung

3, yang merupakan batang kaku. Melihat gerakan – gerakan yang terjadi pada

mekanisme engkol peluncur tersebut, maka gerakan yang ditimbulkan adalah

kombinasi dari translasi dan rotasi. Gerakan kombinasi tersebut menimbulkan

kecepatan linear, kecepatan sudut, kecepatan relatif, percepatan linear, percepatan

sudut, dan percepatan relatif [3].

2.2.3. Metode Trigonometri

Menurut Holowenko (1992) kecepatan dan percepatan pada mekanisme

engkol peluncur dapat diselesaikan dengan analisa matematis dengan ilmu ukur

segitiga (trigonometri) [3].

Pada gambar 2, penghubung 2 berada pada sudut dari sumbu x, panjang

engkol dinyatakan dengan, panjang batang hubung dinyatakan dengan dan

membentuk sudut ∅ dengan sumbu x. Pada gambar 2.2 berikut ditampilkan

mekanisme engkol peluncur dengan analisa trigonometri [3].

Gambar 2.2 Mekanisme Engkol Peluncur dengan Analisa Trigonometri [3]

2.3. Prinsip Kerja Alat

Prinsip kerja dari alat ini adalah, pipilan jagung sebelum diproses terlebih

dahulu direndam dalam air bersih selama variasi waktu perendaman, hal ini untuk

6
mempermudah proses terkelupasnya kulit ari biji jagung. Kemudian jagung pipilan

dimasukkan kedalam lesung, lesung berfungsi sebagai penampungan jagung

pipilan sebanyak 4kg pada setiap lesung dan setiap kali psoses, dengan tujuan

mengurangi kerja efektivitas operator dalam tingkat penuangan jagung pipilan.

Kemudian alu bergerak secara vertikal menumbuk lesung dengan poros engkol

yang digerakkan oleh motor listrik dan ditransmisikan dengan pulli.

2.4. Analisis Teknik Perancangan

2.4.1. Teori Desain Perancangan

Perancangan adalah kegiatan awal dari suatu rangkaian dalam proses

pembuatan produk. Tahap perancangan tersebut dibuat keputusan – keputusan

penting yang mempengaruhi kegiatan – kegiatan lain yang menyusulnya. Sehingga

sebelum sebuah produk dibuat terlebih dahulu dilakukan perancangan yang

nantinya menghasilkan sebuah gambar sketsa atau gambar sederhana dari produk

yang akan dibuat. Gambar sketsa yang telah dibuat kemudian digambar kembali

dengan aturan gambar sehingga dapat dimengerti oleh semua orang yang ikut

terlibat dalam proses pembuatan produk tersebut. Gambar hasil perancangan adalah

hasil akhir dari proses perancangan [4].

2.5. Elemen Mesin Utama

2.5.1. Poros

Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin.

Poros adalah suatu bagian stasioner yang berputar, dan berpenampang bulat dimana

terpasang elemen – elemen roda gigi, pulli dan pemindah daya lainnya. Poros bisa

menerima beban – beban lentur, tarikan, tekan, atau puntiran, yang bekerja sendiri

7
– sendiri atau berupa gabungan satu dengan yang lainnya. Pada gambar 2.3 berikut

ditampilkan gambar poros [1].

Gambar 2.3. Poros [1]

Rumus untuk perhitungan poros, yaitu :

1. Perhitungan berat total pada poros

Untuk menghitung berat total pada poros dapat digunakan persamaan 2.1

berikut :

𝜔=𝑚𝑥𝑔 (2.1)

Dimana :

𝜔 = Berat (N)

𝑚 = Massa (Kg)

𝑔 = Gravitasi (𝑚 𝑠 )

2. Perhitungan putaran pada poros (np)

Untuk menghitung putaran pada poros dapat digunakan persamaan 2.2

berikut :

= (2.2)

Dimana :

n = Kecepatan putaran alat penggerak (rpm)

n = Kecepatan putaran alat kerja (rpm)

8
D = Diameter puli penggerak (mm)

D = Diameter puli kerja (mm)

3. Perhitungan torsi (T)

Untuk menghitung torsi pada poros dapat digunakan persamaan 2.3 berikut

𝑇 = 𝜔 .𝑟 (2.3)

Dimana :

T = Torsi (N-m)

𝜔 = Berat (N)

r = Jari – jari poros (m) = d/2

2.5.2. Bantalan

Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban, sehingga

putaran dan gerakan bolak – baliknya dapat berlangsung secara halus, aman, dan

tahan lama. Pada bantalan terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar

dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti bola (peluru), rol jarum dan rol

bulat. Bantalan gelinding pada umumnya cocok untuk beban kecil dari pada

bantalan luncur, tergantung pada bentuk elemen gelindingnya. Putaran pada

bantalan ini dibatasi oleh gaya sentrifugal yang timbul pada elemen gelinding

tersebut. Pada gambar 2.4 berikut ditampilkan gambar bantalan [1].

Gambar 2.4. Bantalan [1]

9
Kekuatan bantalan ditentukan berdasarkan tekanan permukaan bidang,

usaha atau panas yang ditimbulkan oleh gesekan bantalan dan pelumasan.

1. Menentukan umur nominal bantalan

Untuk menentukan umur nominal bantalan dapat digunakan persamaan 2.4

berikut :

= (2.4)

Dimana ∶

P = C = Basic Dinamic Load Rating.

P = P = Beban yang bekerja pada bantalan (beban desain).

L = umur L pada beban C = 1000.000 putaran.

L = Umur desain (putaran)

k = 3,00 untuk ball bearing.

k = 3,33 untuk roller bearing.

2.5.3. Motor Listrik

Motor listrik merupakan alat yang mengkonversikan listrik menjadi energi

mekanik. Output dari alat ini berupa kopel atau putaran. Dibandingkan dengan

motor yang bersumber pada energi lain, motor listrik merupakan motor yang

mempunyai efisiensi yang paling tinggi. Motor listrik yang digunakan dalam

perncangan poros dan sistem penggerak pada mesin peniris minyak ini bersumber

dari motor arus bolak – balik (AC). Pada gambar 2.5 berikut ditampilkan gambar

motor listrik [1].

10
Gambar 2.5. Motor Listrik [1]

Dengan menggunakan torsi dan kecepatan yang bekerja maka daya motor

dapat ditentukan dengan rumus :

1. Perhitungan daya
Untuk menghitung daya yang diperlukan dapat digunakan persamaan 2.5

berikut :

2 𝑥 𝜋 𝑥 𝑛𝑝 𝑥 𝑇
P= (2.5)
60000

Dimana :

P = Daya yang diperlukan (kW)

Np = Kecepatan putaran alat kerja (rpm)

T = Torsi (N-m)

π = phi 3,14

2. Perhitungan daya pada mesin (motor listrik)


Untuk menghitung daya mesin (motor listrik) yang diperlukan dapat

digunakan persamaan 2.6 berikut :

Pm = P x 1,15 (2.6)

Dimana :

11
Pm = Daya pada mesin (motor listrik) (kW)

P = Daya yang diperlukan (kW)

1,15 =15 % Daya Teori (Safety Factor)

3. Perhitungan torsi pada motor listrik (T)


Untuk menghitung torsi pada motor listrik dapat digunakan persamaan 2.7

berikut :

.
T= (2.7)

Dimana :

P = Daya yang diperlukan (kW)

N = Kecepatan putaran alat kerja (rpm)

T = Torsi (N-m)

π = phi 3,14

2.5.4. Pulli (Pulley)

Jarak yang jauh antara dua poros sering tidak memungkinkan transmisi

langsung dengan roda gigi. Dalam hal demikian, cara transmisi putaran atau daya

yang lain dapat diteruskan, dimana sebuah sabuk dibelitkan sekeliling pulli pada

poros. Transmisi dengan elemen mesin dapat digolongkan atas transmisi sabuk.

Transmisi rantai dan transmisi kabel atau tali. Dari macam – macam transmisi

tersebut, kabel atau tali hanya digunakan untuk maksud yang khusus. Bentuk pulli

adalah bulat dengan ketebalan tertentu, ditengah – tengah pulli terdapat lubang

poros. Pulli pada umumnya dibuat dari besi cor kelabu FC 20 atau 30, dan ada pula

yang terbuat dari baja. Pada gambar 2.6 berikut ditampilkan gambar pulli [1].

12
Gambar 2.6. Pulli [1]

1. Menentukan diameter pulli

Untuk menghitung diameter pulli yang diperlukan dapat digunakan

persamaan 2.8 berikut :

= (2.8)

Dimana :

n = Kecepatan putaran alat penggerak (rpm)

n = Kecepatan putaran alat kerja (rpm)

D = Diameter puli penggerak (mm)

D = Diameter puli kerja (mm)

2.5.5. Sabuk

Sabuk atau belt terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium.

Tenunan, teteron dan semacamnya digunakan sebagai inti sabuk untuk membawa

tarikan yang besar. Sabuk- V dibelitkan pada alur pulli yang berbentuk V pula.

Bagian sabuk yang membelit akan mengalami lengkungan sehingga lebar bagian

dalamnya akan bertambah besar. Gaya gesekan juga akan bertambah karena

13
pengaruh bentuk baju, yang akan menghasilkan transmisi daya yang besar pada

tegangan yang relatif rendah. Hal ini merupakan salah satu keunggulan dari sabuk

– V jika dibandingkan dengan sabuk rata. Pada gambar 2.7 berikut ditampilkan

gambar sabuk (V-Belt) [1].

Gambar 2.7. Sabuk (V – Belt)[1]

Sabuk – V sebagai penerus daya dari motor listrik ke poros, dapat dihitung

dengan rumus :

1. Menentukan panjang sabuk

Untuk menentukan panjang sabuk yang diperlukan dapat digunakan

persamaan 2.9 berikut :

𝐿 = 2𝑐 + (𝐷 + 𝐷 ) +
.
(𝐷 − 𝐷 ) (2.9)

Dimana :

L = Panjang sabuk (mm)

C = Jarak sumbu poros (mm)

𝐷 = Diameter puli penggerak (mm)

𝐷 = Diameter puli poros / yang digerakan (mm)

14
2.5.6. Mur Dan Baut

Mur dan baut merupakan alat pengikat yang sangat penting dalam suatu

rangkaian mesin. Untuk mencegah kecelakaan dan kerusakan pada mesin,

pemilihan mur dan baut sebagai pengikat harus dilakukan dengan teliti untuk

mendapatkan ukuran yang sesuai dengan beban yang diterima. Pada gambar 2.8

berikut ditampilkan gambar macam – macam mur dan baut [1].

Gambar 2.8. Macam – macam Mur dan Baut [1]

Untuk menentukan jenis dan ukuran mur dan baut, harus memperhatikan

berbagai faktor seperti sifat gaya yang bekerja pada baut, cara kerja mesin, kekuatan

bahan, dan lain sebagainya.

1. Menentukan beban konsentrik (Fb)

Untuk menentukan beban konsentrik pada baut dapat digunakan

persamaan 2.10 berikut :

Fb =mxg (2.10)

15
Dimana :

Fb = Beban Konsentrik / Gaya (N)

m = Massa (kg)

g = Gaya gravitasi (𝑚 𝑠 )

Pada gambar 2.9 berikut ditampilkan gambar diameter nominal baut.

Gambar 2.9. Diameter Nominal Baut [6]

2. Menentukan luas penampang baut

Untuk menentukan luas penampang pada baut dapat digunakan persamaan

2.11 berikut :

As = (2.11)

Dimana :

As = Luas Penampang Baut (m )

D = Diameter baut (mm)

Dr = Diameter akar baut (mm)

3. Menentukan tegangan baut (𝜎)

16
Untuk menentukan tegangan pada baut dapat digunakan persamaan 2.12

berikut :

𝜎 = (2.12)

Dimana :

𝜎 = Tegangan N/ 𝑚 (Pa)

2.5.7. Kerangka Alat Ukuran (ukuran)

Kerangka Alat Kerangka alat berfungsi sebagai pendukung komponen

lainnya yang terbuat dari besi - besi yang berbentuk siku dengan ukuran tebal 4mm

yang akan disambung dengan menggunakan teknik pengelasan.

17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Diagram Alir

Secara garis besar, langkah – langkah dalam penelitian ini, dapat dilihat

pada gambar 3.1 dibawah ini :

MULAI

Survei Lapangan, Pengumpulan Data, Identifikasi Masalah dan Perumusan


Masalah

Perancangan Desain

Pembuatan Gambar

Persiapan Bahan dan Alat

Pembuatan Komponen dan Perakitan Mesin

Apakah pengujian berhasil ?


TIDAK

IYA

Evaluasi Hasil Kerja

Analisa Data dan Pembuatan Laporan

Menghasilkan Informasi Desain


mein Pengupas kulit biji jagung

SELESAI

Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

18
3.2. Prosedur Penelitian

Adapun langkah – langkah pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :

1. Desain gambar mesin pengupas kulit ari jagung

Langkah pertama mendesain mesin pengupas kulit ari jagung

sebagai langkah awal dalam merancang.

2. Persiapan bahan dan peralatan

Langkah kedua melakukan persiapan bahan dan peralatan, langkah

penting yang dilakukan mempersiapkan alat dan bahan untuk merancang

mesin sesuai keinginan.

3. Rancang bangun mesin pengupas kulit ari jagung

Setelah terkumpul alat dan bahan, langsung ke langkah selanjutnya

perancangan mesin yang dimulai dari pembuatan kerangka yang berbahan

dasar besi siku berukuran 50 mm dan lebar 50 mm perakitan komponen –

komponen penggerak seperti motor yang dikaitkan melalui pulley melalui

sabuk V sehingga dapat menggerakkan poros engkol untuk menumbuk.

4. Pengujian performa mesin pengupas kulit ari jagung

Setelah jadi diadakan pengujian performa mesin untuk mengetahui

kinerja mesin pada proses pembuatan pakan dengan perlakuan yang sudah

ditentuka.

5. Penyempurnaan rancangan

Langkah kelima adalah alat yang teah diuji performasi dengan

beberapa kekurangan – kekurangan sebelumnya dan penyempurnaan

mesin pengupas kulit ari jagung.

19
3.3. Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini meliputi perancangan dan pengujian mulai di lakukan dari

bulan Maret 2020, bertempat di Lab Desain dan Manufaktur Teknik Mesin

Universitas Darma Persada

3.4. Alat Dan Bahan Penelitian

3.4.1. Alat

Berikut adalah alat yang digunakan pada penelitian ini :

1. Alat / mesin pengupas kulit ari jagung (sebelum di modifikasi)

2. Gerinda

3. Las listrik

4. Palu

5. Mur dan baut

6. Block Bearing

7. Cat dan ampelas

8. Elektroda

9. Meteran

10. Timbangan

11. Stopwatch

12. Jangka sorong

13. V-belt Tipe A

14. Motor listrik

15. Pulli (Pulley)

16. Bahan poros ST 37

20
17. Komputer atau Laptop (Untuk Gambar)

18. Software CAD (Autocad Dan Inventor)

3.4.2. Bahan

Bahan utama yang digunakan dalam melakukan peneltian adalah jagung

hibrida.

3.5. Pendekatan Perancangan

Perancangan merupakan suatau proses dalam rangka merealiasasikan

suatu produk yang dibutuhkan oleh masyarakat sebagai sarana mempermudah

pekerjaannya. Ada beberapa metode yang digunakan sebagai prinsip proses

perancangan, salah satunya studi literatur. Pada perancangan ini, metode yang

digunakan adalah studi literatur (kepustakaan) dan melakukan eksperimen dengan

mesin pengupas kulit ari jagung. Selanjutnya dilakukan perancangan dan

pembuatan bentuk mesin pengupas kulit ari jagung dengan baik, kemudian

dilakukan pengujian alat dengan pengamatan . Studi literatur dalam perancangan

mesin ini adalah mempelajari pembuatan mesin pengupas kulit ari jagung dari

berbagai sumber.

3.6. Prosedur Perancangan

Prosedur perancangan ini merupakan langkah-langkah prosedural yang

ditempatkan oleh pengembang dalam membuat produksi yang lebih spesifik.

Perancangan ini bertujuan untuk meneliti ulang pengembangan produksi dan juga

kualitas dari produk yang di hasilkan. Kegiatan-kegiatan dalam proses

perancanagan di sebut fase. Fase-fase dalam proses peracangan berbeda satu

dengan yang lainnya.

21
BAB IV
HASIL DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Desain

4.1.1. Hasil Desain Mesin Sebelumnya

Pada gambar 4.1 adalah gambar mesin pengupas kulit ari jagung yang ada

saat ini atau sebelum dimodifikasi.

Gambar 4.1. Mesin Pengupas Kulit Ari Jagung Sebelum Modifikasi

 Kelemahan Mesin Sebelumnya

Ada beberapa kelemahan pada mesin pengupas kulit ari jagung sebelumnya,

yaitu :

1. Berisik pada saat pengujian karena ada benturan dibagian sabit dengan

cover alu.

2. Ukuran rangka mesin yang terlalu besar dan tidak efektif dan tidak efisien.

22
3. Tidak ada komponen Caster Wheel pada rangka mesin, sehingga sulit

untuk memindahkan nya.

4.1.2. Hasil Desain Mesin Sesudah Modifikasi

Pada gambar 4.2 adalah gambar mesin pengupas kulit ari jagung yang

akan diteliti dan sudah ada perubahan desain dari mesin sebelumnya.

Perubahan pada poros


engkol

Perubahan pada
transmisi

Perubahan pada rangka


mesin

Gambar 4.2. Mesin Pengupas Kulit Ari Jagung Sesudah Modifikasi

Pada proses desain mesin pengupas kulit ari jagung, untuk jenis material

dan massa dari setiap komponen dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini :

Tabel 4.1. Komponen Pada Mesin

ITEM QTY NAMA KOMPONEN MATERIAL MASS (kg)

1 1 RANGKA Welded ST37 35,939

2 1 BASE Wood (Oak) 13,509

3 2 LESUNG Wood (Birch) 5,102

23
4 2 ALU Wood (Oak) 2,617

5 1 POROS ENGKOL Steel, Alloy 4,440

6 2 ASSY SUPPORT-1 Welded Aluminum-6061 1,201

7 2 ASSY SUPPORT-2 Welded Aluminum-6061 2,453

8 2 SUPPORT-4 Steel, Carbon 1,953

9 2 BANTALAN UP Generic 0,013

10 6 CASTER WHEEL 0,084

11 1 MOTOR LISTRIK 15,278

12 2 JIS B 1180 – M24x65(2) Steel, Mild 0,362

13 2 JIS B 1251 – No. 2 24 x 5,9 Steel, Mild 0,036

14 2 JIS B 1181 – M24x2 Steel, Mild 0,069

15 1 V-Belt3 Rubber 0,150

16 1 Grooved Pulley13 Steel 1,170

17 1 Grooved Pulley23 Steel 6,926

 Spesifikasi Mesin Sesudah Modifikasi

Desain konstruksi alat pengupas kulit ari biji jagung :

1. Alat pengupas kulit ari biji jagung tidak lagi menggunakan tenaga

penggerak manusia sebagai tenaga penggerak utamanya melainkan diganti

dengan motor listrik / dinamo.

2. Spesifikasi alat yang ergonomis dengan dimensi yang nyaman bagi operator dan

mudah disesuaikan dengan ruang kerja alat diperkirakan berdimensi panjang

1350 mm x lebar 500 mm x tinggi 1100 mm.

24
3. Memiliki kecepatan putaran yang lebih cepat dari mesin sebelumnya

karena menggunakan 2 pulli (1 transmisi)

4. Mudah dalam pengoperasian, perawatan maupun pergantian suku cadang

alat.

5. Kapasitas alat secara umum alat pengupas kulit ari jagung dirancang

dengan beban maksimum 25kg jagung kering pipilan. Kapasitas alat ini

disesuaikan dengan volume lesung 4kg.

4.1.3. Hasil Desain Rangka Utama

Rangka utama mesin pengupas kulit ari jagung yang akan dibuat adalah

sebagaimana ditunjukan pada gambar 4.3. Rangka dibuat dengan menggunakan

besi ST 37 dengan profil siku berukuran 50 mm × 50 mm × 4 mm. Besi profil siku

ST 37 dipilih sebagai rangka dikarenakan bahannya yang kuat, selain itu juga

harganya terjangakau dan mudah didapatkan dipasaran, rangka utama mesin

pengupas kulit ari jagung seperti yang ditunjukan pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3. Desain Rangka Utama

25
4.1.4. Hasil Desain Poros Engkol

Desain poros engkol mesin pengupas kulit ari jagung yang akan dibuat

adalah sebagaimana ditunjukan pada gambar 4.4. Poros dibuat dengan

menggunakan material steel,alloy dengan diameter berukuran 25 mm. Poros engkol

mesin pengupas kulit ari jagung seperti yang ditunjukan pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4. Desain Poros Enkol


4.2. Hasil Data

4.2.1. Hasil Data Perhitungan Poros

Pada gambar 4.5 berikut ditampilkan ukuran dan desain poros engkol,

support dan alu pada mesin pengupas kulit ari jagung.

Gambar 4.5. Poros engkol, support, dan alu

26
Berdasarkan desain dari Software Autodesk Inventor dapat diketahui

massa dari setiap elemen mesin. Massa pada poros engkol berdiameter 25 mm

dengan jenis material steel sebesar 4,4 kg. Massa pada alu dengan jenis material

wood sebesar 2,6 kg. Massa pada support 1 dengan jenis material aluminium

sebesar 1,2 kg. Massa pada support 2 dengan jenis material aluminium sebesar 2,4

kg. Maka berat total dari poros engkol, support, dan alu dapat dihitung dengan :

1. Berat total poros engkol, support, dan alu:

Diketahui :

 Massa total alu = 2,6 kg x 2 = 5,2 kg

 Massa total support 1 = 1,2 kg x 2 = 2,4 kg

 Massa total support 2 = 2,4 kg x 2 = 4,8 kg

 Massa Poros Engkol = 4,4 kg

 Total Keseluruhan = 16,8 kg

Dijawab :

𝜔 = 𝑚 𝑥 𝑔 = 16,8 𝑘𝑔 𝑥 10 𝑚 𝑠 = 168 𝑁

2. Putaran pada poros

Untuk menghitung kecepatan putaran pada poros penggerak, harus

diketahui kecepatan putaran pada motor listrik adalah 1.400 rpm, diameter puli pada

motor listrik adalah 76,2 mm, diameter puli pada poros penggerak adalah 304,8

mm.

Diketahui :

n1 (putaran pada mesin) = 1.400 rpm

D1 (diameter pulley motor) = 76,2 mm

27
D2 (diameter pulley poros) = 304,8 mm

Dijawab :

𝑛1 𝐷2
=
𝑛2 𝐷1
1.400 𝑟𝑝𝑚 304,8 𝑚𝑚
=
𝑛2 76,2 𝑚𝑚

76,2 𝑚𝑚
𝑛2 = 𝑥 1.400 𝑟𝑝𝑚
304,8 𝑚𝑚

106.680 𝑟𝑝𝑚
𝑛2 = = 350 rpm
304,8 𝑚𝑚

3. Torsi pada poros (T)

Untuk menghitung torsi pada poros penggerak, harus diketahui berat total

pada poros, support, dan alu adalah sebesar 168 N, dan jarak radius adalah 55 mm.

Berikut detail poros dan ukuran jarak radius yang ditunjukan pada gambar 4.6.

Gambar 4.6. Detail poros engkol

𝑇 = 𝜔 . 𝑟 = 168 𝑁 𝑥 55 𝑚𝑚

= 168 𝑁 𝑥 0,055 𝑚 = 9,24 𝑁𝑚

4.2.2. Hasil Data Perhitungan Bantalan

Dari proses perancangan poros diperoleh beban sebesar radial 168 N.

Putaran poros pengupas adalah 350 rpm. Nomor bantalan yang sementara dipilih

adalah 6205 tipe Ball Bearing yang ditunjukan pada gambar 4.7.

28
Gambar 4.7. Detail bantalan

Diketahui :

Diameter Dalam = 25 mm

Diameter Luar = 52 mm

Tebal = 15 mm

Nominal Dinamis Spesifik (Co) = 3147 lbf

Nominal Statis Spesifik (Cr) = 1771 lbf

Dari data diatas sesuai dengan tabel di lampiran 1, maka dapat dihitung

proses perencanaan bantalan sebagai berikut :

1. Umur nominal bantalan

𝐿 𝑃
=
𝐿 𝑃

𝐷𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖:

𝑃 = 𝐶 = 3147 𝑙𝑏𝑓 = 13.998,5 𝑁 (𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 1 𝑙𝑏𝑓 = 4,4482 𝑁)

𝑃 = 168 N (Beban Desain Poros)

𝐿 =𝐿 = 1.000.000 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛.

𝑘 = 3,00 (𝑇𝑦𝑝𝑒 𝐵𝑎𝑙𝑙 𝐵𝑒𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔)

29
𝐷𝑖𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 ∶

𝐿 𝑃
=
𝐿 𝑃

𝑃
𝐿 =𝐿 𝑥
𝑃

13.998,5 𝑁
𝐿 = 1.000.000 𝑥
168 𝑁

𝐿 = 1.000.000 𝑥 (83,32)

𝐿 = 1.000.000 𝑥 578.425,97

𝐿 = 578.425.970.000 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛

578.425.970.000 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛
𝐿 = = 18 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛𝑦𝑎
31.536.000 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

Maka bantalan yang digunakan adalah tipe ball bearing dengan nomor

bantalan 6205, diameter dalam d = 25 mm, diameter luar D = 52 mm, Tebal = 15

mm, Co = 3147 lbf dan Cr = 1771 lbf.

4.2.3. Hasil Data Perhitungan Motor Listrik

Berdasarkan perhitungan daya yang bekerja pada alat pengupas kulit ari

jagung :

1. Daya yang diperlukan (p)

Untuk menghitung daya yang diperlukan , harus diketahui kecepatan

putaran pada poros penggerak adalah 350 rpm, torsi pada poros penggerak adalah

9,24 Nm.

2 𝑥 𝜋 𝑥 𝑛𝑝 𝑥 𝑇 2 𝑥 3,14 𝑥 350 𝑟𝑝𝑚 𝑥 9,24 𝑁𝑚


𝑃= = = 338,492 𝑊
60 60

𝑃 = 0,338492 𝑘𝑊

30
2. Daya Pada Mesin (Motor Listrik)

Untuk menghitung daya yang diperlukan pada motor , harus diketahui daya

yang diperlukan adalah sebesar 0,338492 kW, lalu 15 % dari daya teori (Safety

Factor) adalah sebesar 1,15.

𝑃𝑚 = 𝑃𝑥 1,15 = 0,338492 𝑘𝑊 𝑥 1,15

𝑃𝑚 = 0,3892658 𝑘𝑊

3. Torsi Pada Motor Listrik (T)

Untuk menghitung torsi pada motor listrik, harus diketahui kecepatan

putaran pada poros penggerak adalah 350 rpm, dan daya yang diperlukan adalah

sebesar 0,338492 kW.

60.000 𝑥 𝑃 60.000 𝑥 0,338492 𝑘𝑊 20.309,52


𝑇= = = = 9,24 𝑁𝑚
2𝑥𝜋𝑥𝑛 2 𝑥 3,14 𝑥 350 𝑟𝑝𝑚 2.198

4.2.4. Hasil Data Perhitungan Pulli (Pulley)

Menentukan kecepatan putaran pada penggerak diketahui putaran pada

motor listrik adalah sebesar 1.400 rpm. Diameter puli pada motor listrik adalah

sebesar 76,2 mm. Diameter puli pada poros penggerak adalah sebesar 304,8 mm.

Yang di tunjukan pada gambar 4.8.

Putaran pada poros penggerak ?


Pulli Penggerak = 304,8 mm

Sabuk (V-Belt) Type A

Putaran Pada Motor = 1.400 rpm Pulli Pada Motor = 76,2 mm

Gambar 4.8. Puli

31
Diketahui :

n1 (putaran pada mesin) = 1.400 rpm

D1 (diameter pulley motor) = 76,2 mm

D2 (diameter pulley poros) = 304,8 mm

Dijawab :

𝑛1 𝐷2
=
𝑛2 𝐷1
1.400 𝑟𝑝𝑚 304,8 𝑚𝑚
=
𝑛2 76,2 𝑚𝑚

76,2 𝑚𝑚
𝑛2 = 𝑥 1.400 𝑟𝑝𝑚
304,8 𝑚𝑚

106.680 𝑟𝑝𝑚
𝑛2 = = 350 rpm
304,8 𝑚𝑚

4.2.5. Hasil Data Perhitungan Sabuk V (V – belt)

Jenis dan panjang V-belt yang akan digunakan untuk mentransmisikan

putaran dari dinamo 1.400 rpm menjadi 350 rpm :

1. Panjang Sabuk

Diketahui :

C (Jarak sumbu poros) = 810 (mm)

D1 (diameter pulli penggerak) = 76,2 (mm) ≈ 3 inch

D2 (diameter pulli poros) = 304,8 (mm) ≈ 12 inch

Dijawab :

𝜋 1
𝐿 = 2𝑐 + (𝐷1 + 𝐷2) + (𝐷2 − 𝐷1)
2 4. 𝐶
3,14 1
𝐿 = 2(810) + (76,2 + 304,8) + (304,8 − 76,2)
2 4. (810)

32
1
𝐿 = 1.620 + (1,57 𝑥 381) + (228,6)
3240

52.257,96
𝐿 = 1.620 + 598,17 +
3240

𝐿 = 1.620 + 598,17 + 16,129

𝐿 = 2.234,299 𝑚𝑚 = 87,96 𝑖𝑛𝑐ℎ ≈ 88 𝑖𝑛𝑐ℎ

Penampang V-Belt yang digunakan adalah Type A. Nomor nominal V-Belt

yang digunakan adalah V-Belt no,88 dengan L=2.234,299 mm.

4.2.6. Hasil Data Perhitungan Mur Dan Baut

Untuk tipe dan ukuran baut yang digunakan untuk menggabungkan alu dan

support pada poros adalah M24 x 3. Untuk data beban konsentrik, luas penampang

dan tegangan pada baut dan mur. Yang ditunjukan pada gambar 4.9.

Poros

Suport 2

Suport 1
Baut Dan Mur = M24

Alu

Gambar 4.9. Poros engkol, support, alu, baut dan mur.

Diketahui :

D (Diameter baut) = 24 mm

P (Pitch) = 3 mm

Dr (Diameter akar baut) = D – 1,226896 (P)

= 24 – 3,680607 = 20,319393 mm

( , )
Dm (Diameter rata – rata) = (D + Dr) / 2= = 22,1596965 𝑚𝑚

33
Dicari :

a) Fb (Beban Konsentrik)

b) As (Luas Penampang)

c) Tegangan(𝜎)

Dijawab :

a) Fb (Beban Konsentrik)

Untuk menghitung beban konsentrik pada baut dan mur, harus diketahui

massa total pada poros adalah sebesar 16,8 kg.

Fb = m x g = 16,8 𝑘𝑔 𝑥 10 𝑚 = 168 𝑁
𝑠

b) As (Luas Penampang)

Untuk menghitung luas penampang pada baut dan mur, harus diketahui

diameter luar adalah 24 mm dan diameter dalam 20 mm. Yang ditunjukan pada

gambar 4.10.

Gambar 4.10. Detail Baut M24.

( )
As =

3,14 (24 − 20 )
=
4

3,14 (576 − 400)


=
4

34
3,14 𝑥 176
=
4

552,64
= = 138,16 𝑚𝑚
4

= 138,16 𝑚𝑚 ≈ 0,00013816 𝑚

c) Tegangan (𝜎)

Untuk menghitung tegangan pada baut dan mur, harus diketahui beban

konsentrik adalah sebesar 168N dan luas penampang baut adalah sebesar

0,00013816 𝑚 . Yang ditunjukan pada gambar 4.11.

𝜎 𝜎

Gambar 4.11. Tegangan pada baut dan mur.

𝜎 =

168 𝑁
= = 1.215.981,47 𝑃𝑎
0,00013816 𝑚

= 1.215.981,47 𝑃𝑎 ≈ 1,21598147 𝑀𝑃𝑎

4.2.7. Hasil Data Perhitungan Kecepatan, Percepatan, Dan Gaya Pada Alu

Pada gambar 4.12 jarak posisi alu di atas dengan bagian dasar lesung

sebesar 112 mm. Dengan kecepatan waktu 0,5 detik alu bergerak turun menumbuk

lesung. Waktu pengujian berjalan selama 10 menit.

35
Gambar 4.12. Jarak lesung dengan alu

Dari data waktu pada saat pengujian dan jarak pada gambar, hasil untuk

nilai kecepatan, percepatan dan gaya pada alu adalah sebagai berikut :

Diketahui :

S = 112 mm ≈ 0,112 m

T1 = 0,5 s

T2 = 10 menit ≈ 600 s

m = 16,8 kg (Massa total poros engkol, support, dan alu)

Dijawab :

1. Kecepatan pada alu

Untuk menghitung kecepatan pada alu, harus diketahui jarak antara alu dan

dasar lesung adalah sebesar 112 mm (0,112 m), dan waktu pada saat alu bergerak

turun dan naik adalah 0,5 s. Yang ditunjukan pada gambar 4.13.

𝑠
𝑣=
𝑇1
0,112 𝑚
= = 0,56 𝑚⁄𝑠
0,5 𝑠

36
2. Percepatan pada alu

Untuk menghitung percepatan pada alu, harus diketahui kecepatan pada alu

adalah sebesar 0,56 𝑚⁄𝑠, dan waktu pada saat pengujian mesin adalah 10 menit

(600 s).
𝑣
𝑎=
𝑇2

0,56 𝑚⁄𝑠
= = 0,000933 𝑚⁄𝑠
600 𝑠

3. Gaya pada alu

Untuk menghitung gaya yang terjadi pada alu, harus diketahui percepatan

pada alu adalah sebesar 0,000933 𝑚⁄𝑠 , dan massa total keseluruhan pada alu

adalah sebesar 16,8 kg.

𝐹 =𝑚𝑥𝑎

= 16,8 𝑘𝑔 𝑥 0,000933 𝑚⁄𝑠

= 0,01568 𝑁

4.2.8. Hasil Data Mekanisme Engkol Peluncur Kecepatan, Dan Percepatan

Pada gambar 4.13. adalah mekanisme engkol peluncur pada mesin

pengupas kulit ari jagung. Dari gambar tersebut diketahui posisi titik pusat bergerak

berputar dengan sudut sebesar 60ᵒ, dengan kecepatan putaran 350 rpm. Tekanan P

= 38 N (beban pada alu + support 1) bekerja berarah kiri melalui pena dari torak C.

Poros engkol berputar berlawanan jarum jam. Menggunakan skala kecepatan 1 mm

= 0,2 m/s, dan skala percepatan 1 mm = 10 𝑚⁄𝑠 .

37
Gambar 4.13. Mekanisme Engkol Peluncur Pada Mesin Pengupas Kulit Ari

Jagung

4.3. Analisa Struktur

Dengan software Autodesk Inventor dapat diketahui hasil analisis dan

simulasi nilai-nilai maksimum dan minimum yang terjadi pada struktur yang

dilakukan pengujian dapat di lihat langsung pada tampilan autodesk inventor.

Analisa simulasi gaya, tegangan, dan faktor keamanan rangka dapat

dihasilkan pada Software Autodesk Inventor dengan cara memilih toolbar stress

analysis. Setelah kita pilih toolbar stress, lalu masukan data spesifikasi material

bahan sesuai dengan perencanaan sebelumnya. Setelah material bahan dipilih, lalu

kita pilih analysis static dan mess view. Diasumsikan rangka mesin pengupas kulit

ari jagung mendapatkan beban 560 N yang diasumsikan sebagai berat seluruh

komponen pada mesin pengupas kulit ari jaung. Pada Autodesk Inventor dimasukan

data-data frame sesuai dengan kondisi yang mendekati sebenarnya sehingga dapat

dilakukan analisis statik pada struktur tersebut. Setelah sampai pada langkah ini,

dapat diketahui apakah ada kesalahan pada langkah-langkah analisis. Jika ada

kesalahan, maka perlu dilakukan editing sampai benar. Dalam analisis ini struktur

38
rangka dapat dilihat pada gambar dibawah untuk mengetahui secara keseluruhan

gaya, tegangan, dan faktor keamanannya.

1. Displacement

Berdasarkan hasil simulasi stress analysis menggunakan software

autodesk inventor, dengan memberikan beban maksimal pada frame

dengan asusmsi seluruh komponen pada mesin pengupas kulit ari jagung

adalah sebesar 560 N. Dari hasil analisa diketahui bahwa besarnya

perpindahan yang diterima oleh rangka mesin pengupas kulit ari jagung

adalah 0,5428 mm dari bentuk awalnya yang ditunjukkan pada Gambar

4.14.

Gambar 4.14. Perpindahan yang terjadi pada struktur rangka mesin

39
2. Von Mises Stress

Hasil simulasi von mises stress, dengan memberikan 560 N yang

diasumsikan beban seluruh komponen pada mesin pengupas kulit ari

jagung, dari hasil analisis diketahui bahwa rangka mesin pengupas kulit ari

jagung mengalami tegangan maksimal terbesar 43,45 MPa. Yang

ditunjukan pada gambar 4.15.

Gambar 4.15. Tegangan yang terjadi pada struktur frame

3. Safety Factor

Ini menunjukkan kekuatan material > tegangan yang terjadi. Sehingga bisa

dinyatakan rangka kuat menahan beban maksimum jika difungsikan.

Gambar 4.16. Safety factor

40
4.4. Pembahasan

4.4.1. Pembahasan Beban Mesin

Berikut dibawah tabel material, dan massa dari setiap komponen mesin

pengupas kulit jagung. Berdasarkan perhitungan software inventor dilihat pada

tabel 4.2 berikut ini :

Tabel 4.2. Massa Komponen Pada Mesin

ITEM QTY NAMA KOMPONEN MATERIAL MASS (kg)

1 1 RANGKA Welded ST37 35,939

2 1 BASE Wood (Oak) 13,509

3 2 LESUNG Wood (Birch) 5,102

4 2 ALU Wood (Oak) 2,617

5 1 POROS ENGKOL Steel, Alloy 4,440

6 2 ASSY SUPPORT-1 Welded Aluminum-6061 1,201

7 2 ASSY SUPPORT-2 Welded Aluminum-6061 2,453

8 2 SUPPORT-4 Steel, Carbon 1,953

9 2 BANTALAN UP Generic 0,013

10 6 CASTER WHEEL 0,084

11 1 MOTOR LISTRIK 15,278

12 2 JIS B 1180 – M24x65(2) Steel, Mild 0,362

13 2 JIS B 1251 – No. 2 24 x 5,9 Steel, Mild 0,036

14 2 JIS B 1181 – M24x2 Steel, Mild 0,069

15 1 V-Belt3 Rubber 0,150

41
16 1 Grooved Pulley13 Steel 1,170

17 1 Grooved Pulley23 Steel 6,926

TOTAL MASSA 91,302

Total massa pada mesin sebesar 91,302 kg. Sehinnga beban pada mesin :

 Beban pada mesin (𝜔)

𝜔 = 𝑚 𝑥 𝑔 = 91,302 𝑘𝑔 𝑥 10 𝑚 𝑠 = 913,02 𝑁

4.4.2. Pembahasan Ukuran Mesin

Tahap pembuatan mesin pengupas kulit ari jagung dimulai dengan

membuat rangka besi profil siku ukuran 50 x 50 mm dengan tebal berukuran 4 mm.

Pada gambar 4.6 adalah ukuran dari mesin pengupas kulit ari jagung dengan

panjang total 1.350 mm, lebar 500 mm, dan tinggi 1140 mm.

Gambar 4.17. Dimensi Mesin Pengupas Kulit Ari Jagung Sesudah Modifikasi

Tampak Depan dan Tampak Samping

42
4.4.3. Pembahasan Rangka Alat Pengupas Kulit Ari Jagung

Sistem rangka pada alat pengupas kulit ari biji jagung terbentuk dari

susunan batang rangka yang disambungkan dengan pengelasan. Beban yang

diterima rangka antara lain adalah beban dinamo listrik sebesar (15,278 kg), pulley

dan belt (8 kg), poros engkol, support, alu (16,8 kg), bantalan (1 kg). Bahan rangka

yang digunakan terdiri dari behan rangka yang berupa ST 37 (baja lumer / lunak)

profil siku 50 x 50.

43
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil desain perancangan alat pengupas kulit ari biji jagung

dapat diambil beberapa kesimpulkan sebagai berikut :

1. Spesifikasi mesin yang digunakan yaitu :

a) Ukuran alat panjang 1350 mm x lebar 500 mm x tinggi 1100 mm.

b) Motor listrik dengan daya dari perhitungan sebesar 0,389 kW, sehingga daya

motor yang digunakan sebesar 0,7457 kW (1 HP) dengan kecepatan putaran 1400

rpm.

c) Spesifikasi mesin alat pengupas kulit ari jagung dengan kapasitas 4 kg / 15 menit.

Atau 16 kg / jam.

d) Untuk menggerakkan mesin pengupas kulit ari jagung dengan kapasitas 2 kg

setiap lesung. 4 kg dengan 2 lesung per 15 menit.

2. Dari hasil perhitungan data desain bisa diketahui bahwa :

a) Berat total poros engkol, support, dan alu sebesar 168 N, kecepatan

putaran pada poros sebesar 350 rpm, torsi pada poros sebesar 9,24 Nm,

diameter poros yang digunakan sebesar 25 mm.

b) Tipe bantalan yang digunakan adalah 6205 Ball Bearing dengan umur bearing

sebesar 578.425.970.000 putaran.

c) Diameter puli untuk penggerak sebesar 76,2 mm (3 inch) , diameter puli untuk

poros sebesar 304,8 mm (12 inch).

d) Penampang V-Belt yang digunakan adalah tipe A, nomor nominal V-Belt yang

digunakan adalah V-Belt No. 88 dengan panjang 2.234,299 mm.

44
e) Untuk tipe dan ukuran baut yang digunakan untuk menggabungkan alu dan

support pada poros adalah M24 x 3 dengan beban konsentrik sebesar 168 N, Luas

penampang baut sebesar 138,16 𝑚𝑚 , dan tegangan baut sebesar 1,21598146

Mpa.

f) Kecepatan dari gerak alu sebesar 0,56 m/s, untuk percepatan dari gerak alu

dengan waktu pengujian selama 600 detik sebesar 0,000933 𝑚 , menghasilkan


𝑠

gaya sebesar 0,01568N.

g) Mesin pengupas kulit ari jagung ini dapat meningkatkan presentase kualitas biji

jagung tanpa kulit hingga 89 % terkupas.

h) Mesin pengupas dan pemisah kulit ari jagung ini dapat mengefisiensikan waktu

pengolahan biji jagung tersebut. Waktu untuk mengupas 4 kg buah biji jagung

dibutuhkan 15 menit.

3. Mesin memiliki total massa sebesar 91,302 kg dan total beban sebesar 913,02 N.

5.2. Saran

Untuk mengoptimalkan desain pada mesin pengupas kulit ari jagung,

berdasarkan hasil perhitungan dan simulasi, maka perlu dilakukan evaluasi pada hal

– hal berikut ini:

1. Untuk meningkatkan kapasitas produksi dapat dilakukan dengan

memperbesar skala peracangannya.

2. Sebelum menggunakan mesin pengupas kulit ari jagung sistem mekanik

pastikan kadar air biji jagung minimal 10 % sehingga biji yang terpecah

dari hasil tumbukan dapat merata dan hasilnya akan lebih maksimal.

45
DAFTAR PUSTAKA

[1.] Tomi., 2013, Rancang Bangun Mesin Pemipil Jagung Dengan Penggerak

Motor Listrik. Fakultas Teknik Politeknik Negeri Sambas Program Studi

Teknik Mesin, Samsas.

[2.] Azmi, Pardiansyah., 2019, Rancang Bangun Mesin Pemecah Biji Jagung

Untuk Pakan Ternak Sistem Mekanik. undergraduate thesis, Universitas

Muhammadiyah Mataram.

[3.] Naharuddin., 2012, Penentuan Kecepatan Dan Percepatan Mekanisme

Engkol Peluncur Pada Komponen Mesin. Jurusan Teknik Mesin, Fakultas

Teknik Universitas Tadulako, Palu.

[4.] Yono, Andri., , Rancang Bangun Mesin Pemisah Kulit Ari Jagung. Jurusan

Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Musamus, Merauke.

[5.] G. Takeshi Sato, N. Sugiarto Hartanto., 2005, Menggambar Mesin Menurut

Standar ISO. Cet. 11 – Jakarta. Pradnya Paramita.

[6.] Sonawan, Hery., 2014, Perancangan Elemen Mesin Edisi Revisi. Cet. 2 –

Bandung. Alfabeta.

[7.] Khurmi, R.S. dan J.K. Gupta., 1982, A Text Book of Machine Design. Ram

Nagar-New Delhi. Eurasia Publishing House.

[8.] Sularso., dan Suga, Kiyokatsu., 1994. Perencanaan Elemen Mesin, Cetakan

Ke Delapan, PT. Pradnya Paramita. Jakarta.

[9.] G. Niemann., 1999. Elemen Alat Jilid 1. Erlangga. Jakarta.

46
[10.] J. E. Shigley & Charles R. Mischke, 2006, Mechanical Engineering Design,

8 th edition, McGraw-hill, New York.

[11.] Beer, Ferdinand P., E Russel Johnston, Jr., 2004, Vector Mechanics of

Engineer: Statics & Dynamics, Seventh edition, McGraw-Hill, Singapore.

[12.] Robert L. Mott. 2009. Elemenelemen Alat Dalam Perancangan

Mekanis buku 1.Yogyakarta: Andi.

[13.] Hibbeler, R.C., 1998, Mekanika Teknik, Terjemahan Yaziz Hasan. Penerbit

Prenhallindo, Jakarta.

[14.] Ferdinand L. Singer, 1995, Kekuatan Bahan, Terjemahan Darwin Sebayang,

Penerbit Erlangga, Jakarta.

[15.] Holowenko, A.R, 1992, Dinamika Permesinan, Erlangga, Jakarta.

[16.] Hutahaean, R. Y., 2006, Mekanisme dan Dinamika Mesin, Andi, Edisi I,

Yogyakarta.

[17.] Martin, G. H., 1985, Kinematika dan Dinamika Teknik, Erlangga, Edisi II,

Jakarta.

47
LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel Bearing

Sumber : www.bearingworks.com

48
49
50
51
52
53

Anda mungkin juga menyukai