Oleh :
Afwan Heru Cahya
061001500557
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan berkat
yang diberikan sehingga karya tulis yang berjudul "Tegangan dan Regangan"
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Harapan penulis semoga karya tulis ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca dan untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi karya tulis agar menjadi lebih baik lagidikarenakan
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis.Penulis yakin masih
banyak kekurangan dalam karya tulis ini. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Jakarta, September 2016
Daftar Isi
Kata Pengantar .............................................................................................. i
Daftar Isi ........................................................................................................ ii
Bab 1 Pendahuluan ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 1
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan ............................................................... 1
1.4 Metode Pengumpulan Data ................................................................... 1
1.5 Sistematika Pembahasan ........................................................................ 2
Bab 2 Pembahasan ........................................................................................ 3
2.1 Tegangan ................................................................................................ 3
2.1.1 Gaya (beban) aksial........................................................................... 3
2.1.2 Beban aksial dan tegangan normal.................................................... 4
2.1.3 Gaya (beban) geser............................................................................ 5
2.1.4 Tegangan pada bidang miring........................................................... 6
2.1.5 Tegangan ultimate dan tegangan izin................................................ 7
2.2 Regangan ................................................................................................ 8
2.2.1 Regangan normal karena beban aksial .............................................. 9
2.2.2 Diagram tegangan-regangan ........................................................... 10
2.2.3 Diagram tegangan regangan (Material ulet) ................................... 11
2.2.4 Diagram tegangan-regangan (Material getas)................................. 12
2.2.5 Mengetahui kekuatan luluh dengan offset ...................................... 13
2.2.6 Beban tekan..................................................................................... 13
2.2.7 Hukum Hooke dan Modulus Young ............................................... 13
2.2.8 Kekakuan......................................................................................... 15
2.2.9 Deformasi batang karena beban aksial............................................ 15
2.2.10 Fatigue .......................................................................................... 16
2.2.11 Poisson Ratio................................................................................. 16
2.2.12 Regangan geser ............................................................................. 17
ii
iii
BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi diiringi dengan kebutuhan manusia yang
semakin beragam dan spesifik. Kebutuhan tersebut harus dapat diatasi oleh
para produsen untuk tetap bertahan dan berkembang. Tuntutan mengatasi
kebutuhan dengan kualitas serta presisi yang tinggi tidak lepas dari faktor
manusia dan mesin. Perancangan teknik menjadi peranan penting agar dapat
mempertahankan suatu kualitas dari kebutuhan pelanggan dengan tidak
menambah biaya produksi secara signifikan serta faktor keamanan yang baik.
Dalam melakukan perancangan tentunya dibutuhkan perhitungan
berdasarkan data standar acuan dan langkah-langkah perancangan. Keduanya
perlu
dilakukan
untuk
melaksanakan
perencanaan,
langkah-langkah
BAB 2:
BAB 3:
BAB 4:
BAB 2
Pembahasan
2.1 Tegangan
Apabila kita perhatikan suatu penampang, umumnya gaya-gaya yang
bekerja pada luasan sangat kecil (infinitesimal areas) pada penampang tersebut
bervariasi dalam besar maupun arah. Gaya dalam merupakan resultan dari gayagaya pada luasan sangat kecil ini. Intensitas gaya menentukan kemampuan suatu
material terutama dalam memikul beban (kekuatan) disamping mempengaruhi
sifat-sifat kekakuan maupun stabilitas. Intensitas gaya dan arahnya yang
bervariasi dari titik ke titik dinyatakan sebagai tegangan. Karena perbedaan
pengaruhnya terhadap material struktur, biasanya tegangan diuraikan menjadi
komponen yang tegak lurus dan sejajar dengan arah potongan suatu penampang.
Adapun gaya (beban) yang terjadi selama pemberian beban adalah :
2.1.1 Gaya (beban) aksial
Gaya
aksial
adalah
gaya
yang
menyebabkan
suatu
material
memanjang/memendek dengan arah aksial atau biasa disebut dengan gaya normal.
Dimana A adalah luas penampang yang menahan P Intensitas gaya yang terbagi
pada luasan seluas A disebut tegangan, (sigma) Maka dapat ditentukan
persamaan dari
= - P adalah resultante gaya internal di penampang A
P = satuan gaya (N)
A = satuan luas (m2)
3
Suatu benda yang statis, jika dipotong harus tetap statis >resultant gaya = 0
(SF=0)
Jika permukaan geser hanya satu, maka disebut geseran tunggal. Jika permukaan
geser dua, maka disebut geseran ganda, sehingga tegangan geser menjadi :
Besarnya tegangan normal dan geser rata-rata pada bidang miring dapat dituliskan
sbb :
2.2 Regangan
Regangan adalah hasil dari pemberian gaya pada objek padat. Gaya yang
diberikan merupakan hal khusus yang menyatakan istilah tekanan (stress). Efek
dari pemberian gaya dinyatakan sebagai
tekanan
dan
hasil
deformasi
menekan bagian dari sampel. Dari hasil pengamatan, diketahui bahwa suatu
material yang mengalami tegangan pada saat yang sama juga mengalami
perubahan panjang/volume. Perubahan panjang/volume ini sering dinyatakan
dalam regangan yang didefinisikan sbb:
dimana adalah perubahan panjang yang dialami oleh bagian specimen sepanjang
L.
dimana E adalah suatu konstanta yang disebut modulus elastisitas atau modulus
Young.
Gambar 2.8 Alat penguji regangan (kiri) dan benda uji regangan (kanan)
(Sumber: https://www.scribd.com/doc/31642084/Mekanika-Kekuatan-Bahan-Regangan)
10
Bahan liat tidak tahan geser. Patah pada tegangan geser terbesar (sudut 450)
11
Ukuran ductility
Yang termasuk bahan getas diantaranya besi tuang, gelas, batu (keramik),
bahan komposit, dsb. Bahan getas tidak tahan tarik, patah pada tegangan tarik
terbesar (sudut 0o)
12
sebesar 0,2%
13
14
15
16
17
BAB 3
Studi Kasus
3.1 Contoh 1
3.2 Contoh 2
Struktur dibawah mampu menahan beban sebesar 30 kN.
18
kondisi-kondisi
untuk
keseimbangan
statik.
Dengan
19
Metode joins
20
Analisis Tegangan
Yang menjadi pertanyaan adalah apakah struktur diatas aman untuk menahan
beban sebesar 30 kN?
Dari hasil analisis diperoleh :
FAB = 40 kN (tekan)
FBC= 50 kN (tarik)
Yang paling rentan terhadap fracture adalah batang yang menerima beban
tarik. Pada
setiap bagian melalui batang BC memiliki internal force sebesar 50 kN. Besarnya
tegangan dari BC adalah :
21
22
3.4 Contoh 4
Dua buah batang disambung seperti pada gambar di bawah
Jika tegangan tarik maksimum batang 100N/mm2 dan tegangan geser pin 80
N/mm2 .Hitung diameter batang dan pin ?
Jawab :
P = 80 KN = 80000 N,
f t = 100 N/mm2
f s = 80 N/mm2
23
3.5 Contoh 5
24
3.6 Contoh 6
Sebuah batang panjang 0,6 m dengan penampang seragam, mengalami deformasi
sebesar
= 150 m =150 x 10-6m. Maka regangannya adalah :
3.7 Contoh 7
Tentukan deformasi yang terjadi pada batang baja setelah diberikan beban sesuai
dengan gambar disamping. Jika diketahui :
Solusi :
Bagilah batang baja tersebut menjadi beberapa bagian, kemudian gambarkan free
body diagramnya
25
3.8 Contoh 8
26
Jawab :
3.9 Contoh 9
Sebuah batang baja yang berdiameter 20 mm dengan panjang 0,5 meter,
mengalami beba tarik sebesar 25 kN, sehingga panjangnya menjadi 0,505 meter.
Tentukan tegangan dan panjangnya menjadi 0,505 meter. Tentukan tegangan dan
regangan normal yang terjadi pada batang.
27
3.10 Contoh 10
Bata standar yang mempunyai ukuran 20,31 cm x 10,16 cm x 6,35 cm,
ditekan dengan mesin uji pada arah memanjang. Jika tegangan tekan yang terjadi
pada bata adalah sebesar 0 115 MPategangan tekan yang terjadi pada bata adalah
sebesar 0,115 MPa.
tersebut.
Penyelesaian :
28
3.11 Contoh 11
Suatu sambungan dengan baut, memikul gaya tarik sebesar 30 kN.
Apabila diameter baut 10 mm, tentukan tegangan geser yang terjadi pada
sambungan tersebut.
Penyelesaian :
3.12 Contoh 12
Suatu plat dengan tebal 0,16 cm dan lebar 4,5 cm, disambung dengan las,
dimana sudut pengelasannya adalah 45o. Jika plat gpgyp tersebut menerima gaya
tarik sebesar 50kN, tentukan tegangan geser yang terjadi pada sambungan las
tersebut.
29
30
BAB 4
Kesimpulan
Sebuah bahan yang menerima beban eksternal akan memberi reaksi yang
berupa gaya dalam, yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan. Besarnya
gaya persatuan luas pada bahan tersebut disebut sabagai tegangan.Regangan
adalah hasil dari pemberian gaya pada objek padat.
Gaya
yang diberikan
merupakan hal khusus yang menyatakan istilah tekanan (stress). Efek dari
pemberian gaya dinyatakan sebagai tekanan dan hasil deformasi dinyatakan
sebagai regangan.
Pada kebanyakan bahan teknik terdapat hubungan antara tegangan dan
regangan. Untuk setiap peningkatan tegangan terjadi peningkatan regangan yang
sebanding, sebelum batas tegangan dicapai. Jika tegangan mencapai nilai batas,
hubungan regangan tidak lagi proporsional dengan tegangan. Hubungan
proporsional tegangan dan regangan yang dinyatakan oleh Robert Hooke pada
tahun 1678 dan menjadi hukurn Hooke. Karena regangan adalah murni angka
(tidak mempunyai satuan karena perbandingan dengan dimensi panjang dengan
panjang), maka modulus elastisitas mempunyai satuan yang sama dengan
tegangan, yaitu pascal (Pa) atau megapascal (MPa).
31
Daftar Pustaka
Aji, Fandi. 2014. "Analisis Tegangan dan Regangan Bidang" pada
https://www.scribd.com/document/215278071/Analisis-Tegangan-DanRegangan-Bidang [7 September 2016]
Aji, Hendry. 2013. "Mekanika Kekuatan Bahan II" pada
https://www.scribd.com/doc/119176573/Mekanika-Kekuatan-Bahan-II [7
September 2016]
Firnando, Riko 2015. "Tegangan dan Regangan" pada
https://www.scribd.com/document/288057721/Tegangan-Dan-Regangan
2015 Riko Firnando [7 September 2016]
Kurniawan, Wahyu. 2010. "Mekanika Kekuatan Bahan Regangan" pada
https://www.scribd.com/doc/31642084/Mekanika-Kekuatan-BahanRegangan [7 September 2016]
Wijasmara, Danang. 2015 "Tegangan Regangan" pada
https://www.scribd.com/document/263468468/i-Tegangan-Regangan [7
September 2016]
32