Anda di halaman 1dari 15

MODUL KULIAH

TEKNIK KEANDALAN DAN


PERAWATAN MESIN

Dosen Pengampu:
ASY'ARI DARYUS

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DARMA PERSADA
2020
KATA PENGANTAR

Karena masih kurangnya buku-buku teks kuliah yang berbahasa Indonesia,


terutama untuk bidang teknik mesin, maka kali ini penulis menyempatkan diri untuk
ikut membuat sebuah buku/diktat yang bisa digunakan oleh mahasiswa teknik,
terutama mahasiswa jurusan teknik mesin.
Buku ini disesuaikan dengan kebutuhan perkuliahan di Universitas Darma
Persada dimana dipertuntukkan untuk mata kuliah Teknik Keandalan dan Perawatan
Mesin. Namun perlu ditekankan bahwa buku ini belum merupakan referensi lengkap
dari pelajaran Teknik Keandalan dan Perawatan Mesin, sehingga mahasiswa perlu
untuk membaca buku-buku referensi lain untuk melengkapi pengetahuannya tentang
materi buku ini.
Akhir kata, mudah-mudahan buku ini bisa menjadi penuntun bagi mahasiswa
dan memberikan manfaat sebagaimana yang diharapkan. Tak lupa penulis
mengucapkan banyak-banyak terima-kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak
membantu dalam penyelesaian pembuatan buku ini.

Jakarta, November 2020

Asyari Daryus

i
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. Sejarah Teknik Keandalan ...................................................................1
1.2. Studi Keandalan dan Perawatan...........................................................2
1.3. Definisi-definisi...................................................................................4
1.4. Aplikasi................................................................................................5
BAB II KEJADIAN ACAK DAN VARIABEL ACAK.......................................................9

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Sejarah Teknik Keandalan


Suatu peralatan dapat mengalami kegagalan atau kerusakan, seperti mesin cuci
rusak, baterai mobil rusak, pemanas air bocor, remote control TV tidak berfungsi,
mesin mobil tidak bisa dihidupkan, dan sebagainya. Kegagalan fungsi dapat
disebabkan karena berbagai faktor, antara lain karena faktor pemakaian, desain
kurang bagus, atau kualitas fabrikasi yang kurang baik. Kegagalan-kegagalan ini
menyebabkan ketidaknyamanan dalam pemakaian selain kerugian secara ekonomi.
Beberapa kegagalan bahkan berpotensi menimbulkan bahaya.
Beberapa kegagalan yang terjadi mempunyai dampak yang cukup signifikan di
sektor ekonomi dan keselamatan. Sebagai contoh, di tahun 1946 semua penerbangan
pesawat “Lockheed Constellation” di larang terbang akibat terjadinya kecelakaan
yang menewaskan 5 kru pesawat. Kecelakaan disebabkan adanya kesalahan desain di
sistem kelistrikan yang menyebabkan pesawat terbakar. Pada tahun 1979 mesin kiri
pesawat DC-10 terlepas saat lepas landas, menewaskan 271 penumpangnya.
Kecelakaan ini disebabkan oleh prosedur perawatan dan juga desain yang kurang
baik. Mobil Ford Pinto yang diluncurkan tahun 1971 ditarik kembali oleh Ford pada
tahun 1978 untuk memodifikasi tangki bahan bakar karena sering mengalami
kebocoran dan kebakaran apabila ditabrak dari belakang.
Sekitar 60% dari peralatan yang diangkut dengan pesawat udara Angkatan Udara
AS rusak ketika sampai di tempat tujuan dan 50% suku cadang dan peralatan di
gudang tidak dapat dipakai ketika perang dunia II, oleh karena itu angkatan udara AS
akhirnya membentuk kelompok keandalan peralatan elektronik yang dikenal dengan
Adhoc Group on Reliability of Electronic Equipment-AGREE pada bulan desember
1950 yang tujuannya adalah untuk mempelajari bagaimana caranya meningkatkan
keandalan dan mengurangi perawatan.
Tahun 1957 AGREE menerbitkan laporan pertamanya mengenai keandalan, yang
menyatakan:
1. Pengujian keandalan harus dibuat terpadu dalam pengembangan sistem baru;

1
2 Teknik Keandalan dan Perawatan

2. Peralatan baru wajib diuji selama beberapa jam di lingkungan tegangan


tinggi, temperatur tinggi dan rendah serta pada kondisi bergetar dan mantap;
3. Menyarankan pada bagian pengadaan barang bahwa peralatan diterima hanya
setelah didemonstrasikan keandalannya oleh pabrik.

Hasil laporan AGREE ini kemudian banyak diadopsi oleh instansi-instansi


lainnya, seperti NASA, kontraktor-kontraktor besar, supplier, pembeli peralatan
teknologi tinggi, dsb.

1.2. Studi Keandalan dan Perawatan


Akibat dari kegagalan produk dan sistem cukup bervariasi, mulai dari hal yang
kecil, seperti ketidaknyamanan dan biaya, sampai keadaan terluka, kerugian besar
secara ekonomi, atau kematian. Penyebab-penyebab dari kegagalan tersebut bisa
disebabkan oleh kesalahan desain, kesalahan proses produksi, kesalahan manusia,
minimnya perawatan, pengujian dan inspeksi yang kurang memadai, pemakaian yang
tidak sesuai, dan kurangnya perlindungan terhadap tegangan dari kondisi lingkungan
yang berlebihan. Oleh karena itu para ahli teknik yang bertanggung jawab mengenai
desain produk harus memasukkan faktor keandalan dan faktor perawatan ke dalam
kriteria desain.
Seiring dengan tumbuhnya kompleksitas dan kecanggihan suatu sistem, kesadaran
masyarakat akan produk yang berkualitas, peraturan-peraturan baru yang terkait
dengan keandalan, persyaratan kontrak dengan pemerintah yang harus memenuhi
spesifikasi kinerja keandalan dan perawatan, dan pertimbangan keuntungan karena
biaya kegagalan atau kerusakan yang tinggi, dan program garansi, maka bidang
teknik keandalan dan perawatanpun ikut tumbuh.
Dari hasil riset yang telah dilakukan, dimana telah dilakukan wawancara terhadap
1000 orang mengenai atribut yang paling penting di dalam mereka memilih suatu
produk, diperoleh hasil untuk 10 besar atribut penting seperti yang disajikan oleh
Tabel 1.1, diurut dari rangking tertinggi ke terendah. Terlihat bahwa atribut keandalan
dan perawatan termasuk diantara 10 pertimbangan penting bagi konsumen dalam
membeli suatu produk.

Asy'ari Daryus
Universitas Darma Persada - Jakarta
Pendahuluan 3

Tabel 1.1. Atribut produk yang paling penting.

Skor rata-
No. Atribut
rata
1. Kinerja 9,5
2. Keandalan 9,0
3. Servis 8,9
4. Mudah diperbaiki (perawatan) 8,8
5. Garansi 8,4
6. Mudah penggunaan 8,3
7. Penampilan 7,7
8. Brand 6,3
9. Kemasan/displai 5,8
10. Model yang terkini 5,4

Keandalan dan perawatan tidak hanya merupakan bagian penting dari proses
desain, tetapi juga merupakan fungsi penting pada biaya siklus hidup, analisis cost-
benefit, studi kapasitas operasi, sumber daya perbaikan dan fasilitas, penentuan
persyaratan suku cadang dan inventori, keputusan penggantian, dan penentuan
program perawatan preventif.
Salah satu faktor utama bagi desain keandalan dan perawatan suatu produk atau
sistem adalah bagaimana meningkatkan keandalan dan ketersediaan produk atau
sistem tersebut. Pada tahap awal desain, peningkatan dapat dilakukan melalui
berbagai cara. Untuk komponen kritis dan laju kegagalan tinggi, redundansi atau
duplikasi fungsi dapat menjadi pertimbangan. Mendesain dengan meningkatkan
kekuatan atau pemilihan material atau komponen dengan hati-hati akan dapat
menurunkan tingkat kegagalan, dan sebagainya.
Peningkatan keandalan tidak dibatasi pada desain produk saja. Pada proses
manufaktur, program pengendalian kualitas yang baik akan menjaga keandalan
desain produk dengan menjaga kesuaian spesifikasi produksi dan toleransi dan
dengan mengurangi penyimpangan pada proses manufaktur. Ketika produk mulai
beroperasi, kegagalan dapat dikurangi dengan perawatan preventif, kebijakan
penggantian suku cadang yang bermutu, modifikasi teknik, dan perhatian yang hati-

Asy'ari Daryus
Universitas Darma Persada - Jakarta
4 Teknik Keandalan dan Perawatan

hati terhadap kondisi lingkungan dan beban operasi. Pertimbangan sekunder, seperti
tingkat keahlian karyawan, pelatihan perawatan, dan penggunaan manual teknis akan
dapat meningkatkan kemampuan perawatan. Oleh karena itu teknik keandalan dan
perawatan harus dilakukan di keseluruhan siklus hidup produk.

Fenomena Kegagalan Acak versus Deterministik


Cara yang biasanya dilakukan untuk keselamatan produk adalah dengan
mendesain faktor kesematan (safety factor) yang tinggi, mungkin 4 – 10 kali dari
beban. Pengguanaan safety factor akan mengakibatkan desain yang berlebihan
sehingga meningkatkan biaya. Selain itu, dalam mengembangkan keandalan,
menganggap bahwa kegagalan adalah proses acak atau probabilitas. Secara teori, bila
proses fisika dan kimia dari kegagalan dapat dipahami, maka kegagalan di dalam
produk akan dapat ditentukan. Namun pada prakteknya, karena kurangnya data fisika
komponen dan pemahaman proses fisika dan kimia yang terbatas, kegagalan akan
merupakan kejadian acak. Apabila kita mempunyai kemampuan yang cukup dalam
memahami kondisi produk karena kondisi kerjanya, maka kita akan dapat
memperkirakan kegagalan secara deterministik.
Proses acak dari kegagalan yang terjadi boleh jadi memperlihatkan suatu pola
yang dapat dimodelkan. Fenomena ini sering kita temui, terutama jika melibatkan
sejumlah besar komponen. Kita akan dapat memperkirakan sifat-sifat kegagalan (atau
bukan kegagalan) dari sistem secara statistik.
Cara yang dipakai saat ini dalam menganalisis sifat fisika dari proses kegagalan
dan memakai model matematik, adalah menentukan waktu akan gagal (time to
failure). Pendekatan ini memerlukan pengetahuan tentang mekanisme kegagalan dan
dasar-dasar penyebab kegagalan. Waktu rata-rata terjadinya kegagalan (mean times to
failure) dicari berdasarkan tegangan yang diketahui, faktor lingkungan, kondisi
operasi, sifat-sifat material dan geometri komponen.

1.3. Definisi-definisi
Keandalan (reliability) didefinisikan sebagai probabilitas (kemungkinan)
berfungsinya sebuah komponen atau sistem secara memuaskan pada suatu periode
waktu pada kondisi operasi yang telah ditetapkan. Jadi keandalan adalah merupakan
probabilitas ketidakgagalan pada periode waktu tertentu.
Mampu rawat (maintainability) adalah probabilitas sebuah komponen atau
sistem yang rusak diperbaiki hingga kondisi tertentu pada jangka waktu tertentu

Asy'ari Daryus
Universitas Darma Persada - Jakarta
Pendahuluan 5

apabila perawatan dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Prosedur
perawatan yang telah ditentukan tidak hanya berupa cara merawat tetapi juga
ketersediaan sumber daya perawatan (orang, suku cadang, alat bantu, dan manual),
program perawatan preventif, tingkat keahlian personel, dan jumlah orang yang
ditugaskan di dalam tim perawatan.
Ketersediaan (availability) adalah probabilitas sebuah komponen atau sistem
dapat berjalan sesuai dengan fungsinya pada satu waktu jika digunakan pada kondisi
yang telah ditetapkan. Ketersediaan dapat juga diartikan sebagai persen waktu suatu
komponen atau sistem beroperasi pada jangka waktu tertentu atau persentase
komponen beroperasi pada waktu tertentu.

Keandalan versus Kualitas


Keandalan berkaitan dengan kualitas suatu produk dan sering dianggap sebagai
bagian dari kualitas. Kualitas dapat diartikan sebagai bilangan yang menyatakan
bahwa produk tersebut dapat memuaskan persyaratan pelanggan. Kualitas produk
adalah bagian dari fungsi desain dan pemenuhan atas spesifikasi desain. Kualitas
produk bergantung pada sistem produksi. Kualitas diperoleh melalui program
penjaminan kualitas.
Sementara itu, keandalan berkaitan dengan berapa lama produk dapat berfungsi
ketika sudah dalam tahapan operasi/pemakaian. Produk dengan kualitas buruk
biasanya mempunyai keandalan yang buruk pula, dan sebaliknya. Keandalan dapat
dipengaruhi oleh faktor eksternal, tidak hanya faktor kualitas produk saja. Dengan
demikian, keandalan dapat digambarkan sebagai kualitas unjuk kerja operasional
produk terhadap waktu.

1.4. Aplikasi
Contoh berikut menjelaskan penggunaan konsep keandalan dalam mencari solusi
suatu permasalahan.

Contoh soal 1.1. Sebuah perusahaan manufaktur memproduksi motor listrik kecil
untuk peralatan rumah tangga, seperti mesin cuci, mesin pengering, kulkas, dan
vacuum cleaner. Akhir-akhir ini perusahaan tersebut mendesain sebuah motor
baru yang memperlihatkan gejala abnormal yaitu mempunyai laju kerusakan
tinggi, 43 kerusakan pada 1000 motor yang diproduksi. Beberapa kerusakan ini
teramati muncul selama pengujian produk akhir yang dilakukan oleh pabrik.
Motor-motor ini diperiksa dan ditemukan penyebab kerusakan dimana rumah

Asy'ari Daryus
Universitas Darma Persada - Jakarta
6 Teknik Keandalan dan Perawatan

bantalan ikut berputar ketika motor beroperasi. Kemungkinan penyebab dari


kerusakan ini adalah kesalahan desain, material jelek dan masalah pembuatan
(toleransi). Perusahaan memulai program akselerasi pengujian umur motor yang
diambil secara acak dari jalur produksi. Dari hasil pengujian, ditemukan bahwa
motor-motor yang diproduksi di akhir suatu periode produksi mempunyai laju
kerusakan yang lebih tinggi dari pada motor-motor di awal produksi. Tabel 1.2
menunjukkan hasil dari program pengujian tersebut dan Gambar 1.1
menunjukkan hasilnya secara grafik.

Tabel 1.2. Data hasil pengujian keandalan.


Urutan Produksi Motor Yang Diuji
Parameter Total
1-100 101-200 201-300 301-400 401-500
Jumlah yang diuji 12 11 12 12 15 62

Jam pengujian 2540 2714 2291 1890 2438 11873

Jumlah yang 1 0 1 5 7 14
rusak
Laju kerusakan 0,000394 0 0,000436 0,002646 0,002871 0,001179

0.0030
Kerusakan per jam

0.0025

0.0020

0.0015

0.0010

0.0005

0.0000
1-100 101-200 201-300 301-400 401-500 Total
Jumlah Produksi
Gambar 1.1. Laju kerusakan motor.

Laju kerusakan dihitung dengan membagi jumlah yang rusak dengan jumlah jam
pengujian. Membagi total jam pengujian dengan jumlah total yang rusak akan
menghasilkan perkiraan waktu rata-rata kerusakan (mean time to failure =
MTTF). Nilai MTTF untuk 300 unit motor yang diproduksi di awal (1 – 300)
adalah 3773,5 (dari (2540+2714+2291)/(1+1)), dan nilai MTTF untuk 200 unit

Asy'ari Daryus
Universitas Darma Persada - Jakarta
Pendahuluan 7

motor yang di produksi terakhir (301 – 500) adalah 360,7 (dari 4328/12). Dari
hasil ini dapat disimpulkan bahwa terjadi kurang kendali pada proses produksi
sehingga toleransi desain tidak terpenuhi. Oleh sebab itu perusahaan memutuskan
untuk melakukan peningkatan pengawasan pada program kendali kualitas mereka
untuk mengurangi kerusakan awal pada motor-motor yang mereka produksi.

Asy'ari Daryus
Universitas Darma Persada - Jakarta
BAB II
KEJADIAN ACAK DAN VARIABEL ACAK
Kerusakan dapat dijelaskan dengan kejadian acak (random events). Sebuah
kejadian acak K akan terjadi dengan probabilitas/kemungkinan tertentu, dan ditulis
dengan P(K) yang besarnya antara 0 – 1, atau 0 ≤ P(K) ≤ 1. Nilai P(K) = 0 artinya
kejadian tidak mungkin terjadi dan P(K) = 1 artinya suatu kejadian yang pasti terjadi.
Kumpulan semua kejadian yang mungkin terjadi disebut dengan ruang sampel (S),
dimana S = {K1 , K2, …, En} dan P(S) = 1.
Karena K adalah peristiwa yang menggambarkan kerusakan, maka Kc adalah
pertistiwa yang menggambarkan tidak terjadinya kerusakan. Maka:
P(K) + P(Kc) = 1

atau P(Kc) = 1 – P(E) (2.1)


Terdapat dua operasi utama untuk adanya kejadian, pertama disebut dengan irisan
dua kumpulan kejadian dan kedua disebut dengan gabungan (union) dua kumpulan
kejadian. Irisan dua kumpulan kejadian ditulis dengan AB yang berarti kejadian-
kejadian yang terjadi di A dan B, sementara gabungan dua kejadian ditulis dengan
AB, yang artinya kejadian-kejadian yang terjadi baik di A ataupun di B.

Contoh soal 2.1. Misalkan kejadian A = kerusakan komponen 1 dan kejadian B =


kerusakan komponen 2. Maka:
A  B = kejadian dimana kedua komponen rusak
Ac  B = kejadian dimana komponen 1 tidak rusak dan komponen 2
rusak
Ac  B = kejadian dimana komponen 1 tidak rusak atau komponen 2
rusak

9
10 Teknik Keandalan dan Perawatan

Asy'ari Daryus
Universitas Darma Persada - Jakarta
Random Events dan Variabel Random 11

Asy'ari Daryus
Universitas Darma Persada - Jakarta

Anda mungkin juga menyukai