Anda di halaman 1dari 30

MODUL

DIKLAT SISTEM 3 IN 1
OPERATOR INDUSTRI PENGOLAHAN LOGAM (MESIN DAN LISTRIK)
TAHUN 2019

KERJASAMA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN


DAN
PT. INDONESIA MOROWALI INDUSTRIAL PARK (PT. IMIP)

“PEMELIHARAAN
PEMELIHARAAN PERALATAN”
PERALATAN”
“TEKNIK
TEKNIK MENGANGKAT DAN MEMINDAHKAN
MEMINDAHKAN”
“TEKNIK
TEKNIK MEMBONGKAR DAN MEMBERSIHKAN
MEMBERSIHKAN”
“SISTEM
SISTEM PELAPORAN PERBAIKAN DAN PEMELIHARAAN
PEMELIHARAAN”

FEBRUARI 2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena karunianya sehingga modul training skill ini
dapat disusun guna meningkatkan ilmu pengetahuan serta kompetensi pekerja atau calon pekerja
Industri.

Modul ini secara umum membahas pemeliharaan, teknik membongkar, dan


membersihkan komponen-komponen mesin serta membahas sistem laporan perbaikan dan
pemeliharaan. Selain itu, modul ini juga membahas teknik mengangkat dan memindahkan suatu
benda secara efektif dengan menggunakan teknologi.

Sadar bahwa dalam penyusunan modul ini masih terdapat kekurangan dikarenakan
perkembangan teknologi yang begitu pesat dari masa ke masa, namun harapan penulis modul ini
dapat dimengerti, diterima, dan diterapkan oleh pekerja atau calon pekerja Industri demi
kemajuan kemampuan pribadi secara khusus dan kemajuan perusahaan/tempat kerja secara
umum.

Terima kasih yang sebesar-besarnya disampaikan oleh penulis kepada pihak yang terlibat
dalam penyusunan modul ini baik materil maupun moril semoga Allah SWT memberkati kita.
Amin

Makassar 12 Januari 2019

Massriyady Massaguni, S.ST.,MT

NIP. 199207122019011001
PENDAHULUAN

Modul ini disiapkan sebagai pemandu pelatihan


sekaligus merupakan bahan informasi dalam
pemelajaran. Di dalamnya selain informasi mengenai
pengetahuan dasar, juga memuat beberapa lembaran
tugas dan beberapa lembar tes, untuk mengukur apakah
proses pendidikan
an dan pelatihan telah dapat mengubah
sikap/perilaku peserta training, menjadi seseorang yang memiliki kompetensi sesuai standar.

Sebelum mempelajari modul ini, diharapkan peserta training telah mengikuti training K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja), karena selain menyangkut keselamatan di
diri sendri, juga
menyangkut keselamatan
amatan orang lain dan keamanan alat itu sendiri.

Adapun tujuan akhir dari modul ini, peserta pelatihan diharapkan mampu mengusai
perawatan peralatan, teknik membongkar dan membersihkan serta sistem pelaporan dan
perbaikan dan pemeliharaan. Selain itu peserta training juga diharapkan mampu menguasai
teknik mengangkut dan memindahkan material atau benda sesuai dengan instruksi kerja alat
yang relevan.

Materi-materi
materi dalam modul
m ini dibuat berdasarkan pada SKKNI (Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia) No. 240 Tahun 2004 Sektor Logam Mesin yaitu :

1. LOG.OO07.001.00 (Melakukan
(Melakukan pemeliharaan mesin dan peralatan)
2. LOG.OO18.006.01 (Membongkar/memperbaiki/ mengganti/merakit dan memasang
komponen
en pemesinan.)
3. LOG.OO11.013.01 (Mengoperasikan Perlengkapan Pemindah Muatan Tetap/Dapat
Bergerak.)
4. LOG.OO02.011.01 (Meneliti dan Mempersiapkan Presentasi Serta Laporan.
Laporan.)

Tiap-tiap
tiap elemen kompetensi dari unit kompetensi di atas
akan dikembangkan materi-materi
materi baik teori dasar
maupun yang bersifat pengembangan sehingga tujuan dari
pembuatan modul ini dapat tercapai yaitu peserta training
memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar.
PEMELIHARAAN PERALATAN

1.1. Acuan Standar Kompetensi :


LOG.OO07.001.00 (Melakukan pemeliharaan mesin dan peralatan)
1.2.Tujuan :
1. Peserta training mampu melakukan pemeriksaan keselamatan dan perawatan secara
terprogram.
2. Peserta training mampu melakukan pemeliharaan terprogram
1.3.Uraian Materi :
1.3.1. Pengertian Pemeliharaan atau Maitenance.

Maintenance /pemeliharaan berasal dari kata to maintain / memelihara, merawat, dan


menjaga. Apa yang di maintain? Yaitu :
mesin/peralatan, performance (kualitas, kuantitas,
efisiensi) supaya memenuhi kriteria, aspek
keselamatan supaya tidak membahayakan personil,
serta aspek lingkungan supaya tidak mencemari
lingkungan.

Dari grafik disamping dapat di lihat bahwa


semakin berjalannya waktu performa peralatan/mesin
semakin menurun namun dengan maintenance / pemeliharaan dapat meminimalisir laju penurunan
performa mesin/peralatan.

Pada saat performa suatu mesin/peralatan mencapai titik minimum perfomance maka
dilakukan perbaikan hingga performa terbaiknya. Dari grafik di atas dapat dilihat performa suatu
mesin/peralatan dan tren perbaikannya (Maintenance record) sehingga menghasilkan suatu data
dan menjadi acuan perbaikan selanjutnya.

Pada dasarnya prisip pemeliharaan terbagi atas dua bagian penting yang saling berkaitan.
Yaitu :

Teknikal meliputi :

1. Bagaimana melumasi
2. Bagaimana menyetel
3. Bagaimana cara membongkar & memasang
4. Bagaiamana cara mendeteksi kerusakan
5. Fokus ke mesin, lebih jelas (bukan berarti
mudah)
6. Ada manual teknik dari pembuatan mesin
7. Ada catatan sejarah perawatan mesin
8. Ada code standa (SNI, API, ASME, JIS, DIN, dlsb)
9. Ada peraturan keselamatan kerja, peraturan lingkup hidup, OSHA (Occupational Safety
and Hazard Association)

Manajemen meliputi :

1. Bagaimana menyediakan “personil”, menentukan tugas dan wewenangnya


2. Mendidik, melatih dan menyemangati personil
3. Merekam data dan informasi
4. Bagaiaman menyediakan dan membeli suku
cadang
5. Bagaimana membuat planning
6. Bagaiaman menjadwal
7. Bagaiamana menyediakan dana
8. Bagaiamana mengorganisasikan (visi dan misi)
9. Ada ilmunya tapi tidak “exact” seperti yang teknik
10. Melibatkan unsur “seni”
11. Dipengaruhi budaya setempat (etos kerja, disiplin, dan rasa memiliki)
1.3.2. Istilah-istilah dalam pemeliharaan
a. Unplainned Maintenance : Kegiatan perawatan tidak terjadwal karena keadaan
darurat.
b. Planned maintenance: kegiatan perawatan terjadwal (biasanya angka
panjang/tahunan). Seringkali mesin produksi tidak dapat dihentikan begitu saja
untuk maintenance
c. Breakdown maintenance (RTF = Run To Failure) : strategi perawatan dimana
mesin dibiarkan saja beroperasi sampai kerusakan terjadi.
d. Preventive maintenance :strategi perawatan (cleaning, inspection, small repair,
lubrication)untuk mencegah konsekuensi kegagalan pada tingkat komponen
maupun tingkat pabrik.
e. Corrective maintenance: adalah strategi untuk memperbaiki komponen yang
mengalami kegagalan.
f. Running maintenance: kegiatan maintenance yang dapat dikerjakan ketika
mesin sedang beroperasi
g. Shutdown maintenance: kegiatan maintenance yang hanya dapat dikerjakan
ketika mesin sedang tidak beroperasi
h. Emergency maintenance: kegiatan perawatan/ perbaikan untuk mengatasi
kerusakan yang tidak terduga.
i. Availability: ketersediaan/kesiapan mesin uuntu dioperasikan
j. MTBF (mean time between failure) :jangka waktu antara dua kerusakan
berturut-turut.
k. Down time: periode waktu dimana mesin tidak dapat dioperasikan
l. Facility register (master equipment list):basis data peralatan, termasuk
komponen dan perlengkapannya.
m. Maintenance management: pengelolaan kegiatan perawatan
n. Maintenance planning: perencanaan kegiatan perawatan selama 1 tahun
o. Maintenance scheduling: penjadwalan kegiatan perawatan selama 1 tahun.
p. Overhaul: membongkar mesin sebagian atau keseluruhan dan memperbaikinya
supaya diperoleh kondisi sesuai standar.
q. User: pengguna
r. Owner: pemilik
s. Vendor : penyedia alat/mesin
t. Efficiency : running hours / (running hours + down time)
u. Trip: mesin mati secara otomatis karena ada parameter operasi (suhu, getaran
dll) yang melebihi batas aman.
v. Shut in: mesin dimatikan secara sengaja.
w. Shut down: mesin mati dengan sendiri.
1.3.3. Bagan klasifikasi perawatan/maintenance

1.3.4. Penyebab penurunan performa


mesin/peralatan

Beberapa penyebab gagalnya/penurunan


performa mesin/perlatan disebabkan dua hal yaitu
hal yang wajar : Aus, Lelah, Karat, Erosi, dan
penuaan serta hal prematur misalnya : pelumasan

tidak bagus (kulaitas,kuantitas pelumas, periode


penggantian pelumas tidak benar),
kotor/kontaminasi, Overheated, serta
Misalighnment (pada kopling, bearing, belt, rantai).
1.3.5. Pola Kegagalan
Dahulu orang percaya bahwa semua kegagalan komponen mengikuti “bathtub
curve”, namun ternyata bathtube curve tersebut hanya mencakup 4% dari populasi
komponen (mis: bearing, connector, switches, IC, PCB, dan ets).

Start up cycle merupakan kerusakan yang terjadi karena ketidak sempurnaan


material, pengerjaan, pemasangan, pelatihan operator. Pada saat awal komponen mesin akan
saling menyesuaikan karena berbagai ketidak sempurnaan pembuatan (permukaan masih
kasar yang saling menghaluskan ). Useful life merupakan mesin berproduksi dengan baik
karena komponen-komponen nya sudah saling menyesuaikan dan breakdown cycle
merupakan komponen yang mengalami fatigue keausan berlebih, erosi,abrasi dlsb. Bathtube
curve cocok untuk komponen mekanik.
(1,2,dan3) artinya komponen akan rusak ketika sudah tua, sedangkan (4,5,dan 6
artinya komponen bisa gagal secara random, pada saat masih muda maupun sesudah tua)

1.3.6. Kategori Mesin/Peralatan Produksi


Ditinjau dari kerumitan, harga, peranan dan resiko dalam suatu mata rantai produksi,
mesin digolongkan atas :

- Critical :
1. Kalau rusak dapat membahayakan
2. Kalau rusak proses produksi terganggu
3. Investasi mahal
4. Biaya perbaikannya mahal (misal : High Speed Turbine)
5. Waktu untuk perbaikan lama

- General Purpose :
1. Kalau rusak tidak membahayakan
2. Kalau rusak tidak mengganggu proses produksi
3. Investasi tidak mahal
4. Biaya perbaikan tidak mahal
5. Mempunyai Unit Cadangan
6. Tidak mengakibatkan kerusakan sekunder

- Essenstial
1. Diantara mesin critical dan general purpose
1.3.7. Breakdown Maintenance
Breakdown Maintenance adalah jenis perawatan pada mesin yang sudah
rusak sehingga tidak bisa beroperasi lagi.
Secari garis besar, breakdown maintenance merupakan perawatan ketika
mesin mengalami kerusakan mendadak sehingga harus dilakukan perbaikan tanpa
perencanaan.
Faktor kerusakan pada mesin pun bervariasi seperti kurangnya
perawatan, human error dan masa waktu penggunaan mesin yang terlalu lama.
Salah satu contohnya, ketika mesin pompa sedang dijalankan tiba-tiba couple
bagian penghubung dengan poros penggerak tiba-tiba lepas karena baut kendor
sehingga menyebabkan kerusakan pada beberapa bagian.
Banyak engineer yang beranggapan, breakdown maintenance bukanlah
pemeliharaan mesin melainkan perawatan mesin dimana komponen yang rusak harus
segera diganti dengan yang baru agar kondisi mesin kembali stabil.
Secara definisi, pemeliharaan mesin yaitu suatu tindakan Analisa untuk
menghindari kerusakan pada mesin industri. Sedangkan perawatan dilakukan setelah
mesin dinyatakan rusak sehingga harus diperbaiki.
Fokus dari breakdown maintenance itu sendiri yaitu mencari solusi agar
mesin bisa segera diperbaiki dan bisa dijalankan kembali serta tidak terulang lagi
kerusakan yang sama. Pada umumnya, breakdwon maintenance dilakukan dengan
mengganti komponen yang bermasalah agar mesin bisa kembali beroperasi.
Berbeda dengan predictive dan preventive maintenance yang harus
melakukan Analisa kerusakan terlebih dahulu sebelum mengganti komponen.
Maka dari itu, biaya yang dikeluarkan ketika breakdown maintenance jauh
lebih besar dibandingkan biaya untuk predictive dan preventive maintenance. Hal ini
dikarenakan kerusakan mesin terjadi secara mendadak dan harus segera diperbaiki
dalam waktu yang singkat sehingga tidak mengganggu proses produksi.
Namun, perawatan ini juga memiliki kekurangan yaitu kemungkinan
kerusakan bisa terulang kembali karena fokus perbaikan hanya pada titik komponen
mesin yang rusak saja bukan di seluruh bagian mesin.
Supaya tidak terulang kembali, sangat disarankan melakukan perawatan
mesin secara berkala agar kondisi mesin tetap stabil dan jika terjadi kerusakan bisa
segera ditangani, sehingga tidak terjadi kerusakan secara mendadak.
1.3.8. Preventive Maintenance dan Predictive Maintenance
Predictive Maintenance dan
Preventive Maintenance memiliki objektif
yang hampirsama. Kedua program ini di
atur untuk mengembangkan maintenance
yang secara rutin dilakukan untuk
mencapai standar. Meskipun kedua metode
tersebut beroperasi untuk memperpanjang
waktu beroperasinya suatu asset, mencegah terjadinya unexpected breakdowns, dan
menghemat biaya, Preventive Maintenance dan Predictive Maintenance adalah dua
pendekatan yang berbeda. Preventive Maintenance akan bekerja saat suatu mesin
mengalami mati total atau total shut down, sementara kegiatan Predictive
Maintenance dilakukan saat mesin dalam kondisi normal dan melakukan kegiatan
produksi sebagaimana biasanya. Jadwal Preventive Maintenance dibuat berdasarkan
waktu operasi dan sensory triggers dari masingmasing equipment. Teknisi biasanya
harus melakukan shut down dan dissemble pada equipment untuk dapat melakukan
program preventive maintenance, seperti penggantian oil atau pelumasan. Sementara,
predictive maintenance mengidentifikasi
tren data dan memprediksi kapan suatu
failure akan terjadi. Metode ini
mengumpulkan dan menganalisa data real-
time pada kinerja equipment, yang dimana
proses ini dilakukan saat equipment
beroperasi normal.
TEKNIK MENGANGKAT DAN MEMINDAHKAN

2.1.Acuan Standar Kompetensi :


LOG.OO11.013.01 (Mengoperasikan Perlengkapan Pemindah Muatan Tetap/Dapat
Bergerak.)
2.2.Tujuan :
1. Peserta training mampu menghubungkan operasi rutin dan memeriksa keamanan
perlengkapan pemindah muatan.
2. Peserta training mampu mengangkut, memindahkan, dan meletakkan muatan dengan baik
dan benar
2.3.Uraian Materi :
1.6.1. Pengertian mengangkat dan memindahkan

Dijaman yang serba canggih seperti


sekarang ini, banyak sekali perusahaan atau
pabrik yang melakukan proses operasional
menggunakan alat canggih dengan mesin mesin
yang lebih berkembang. Seperti halnya untuk
memindahkan barang baku, tidak lagi
menggunakan cara manual yaitu dengan tenaga
manusia kemudian memindahkannya dari satu
area ke area lain. Atau pada pengangkatan
bearang dari area rendah menuju area yang lebih tinggi. Perusahaan tidak lagi menggunakan
tenaga manusia melainkan sudah menggunakan alat bantu berupa mesin canggih. Hal ini
dikarenakan bila menggunakan tenaga manusia tentu saja akan menghambat kinerja
operasional, memperbanyak waktu yang otomatis memperlama proses produksi, dan kurang
efektif.

Didalam kehidupan kita tentunya kita selalu mempergunakan alat bantu untuk
mempermudah kita untuk mengerjakan sesuatu. Alat angkat sederhana sering kita temui
disebuah industry, proyek – proyek pembangunan, perbengkelan atau bahkan dikehidupan
kita sehari – hari. Bahan ajar ini akan mempelajari tentang prinsip – prinsip dasar dari Alat
Angkat. Secara pengertian Alat Angkat merupakan alat – alat yang dapat memudahkan kita
dalam melakukan usaha. Pernahkah kita mengangkat sebuah beban? Tentu saja jika
menggunakan tangan kosong pasti kita akan kesulitan karena beban yang kita angkat
sangatlah berat. Lalu kita menggunakan Alat Angkat untuk mengangkat beban tersebut.
Bagaimana setelah kita menggunakan Alat Angkat, menjadi mudah diangkat bukan? Bahkan
mungkin kita bisa mengangkat lebih.

1.6.2. Tuas /Pengungkit

Tuas atau pengungkit adalah salah satu pesawat sederhana yang digunakan
untuk mengubah efek atau hasil dari suatu gaya. Hal ini dimungkinkan terjadi dengan
adanya sebuah batang ungkit dengan titik tumpu, titik gaya, dan titik beban yang
divariasikan letaknya.

Contoh penggunaan prinsip pengungkit adalah gunting, linggis, dan gunting


kuku. pada masa ini, tuas sudah banyak dikembangkan menjadi berbagai alat yang
berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Tuas yang digunakan orang untuk memindahkan sebuah batu yang berat. Berat beban
yang akan diangkat disebut gaya beban (Fb) dan gaya yang digunakan untuk mengangkat
batu atau beban disebut gaya kuasa (Fk). Jarak antara penumpu dan beban disebut lengan
beban (lb) dan jarak antara penumpu dengan kuasa disebut lengan kuasa (lk).

Hubungan antara besaran-besaran tersebut menunjukkan bahwa perkalian gaya kuasa


dan lengan kuasa (Fklk) sama dengan gaya beban dikalikan dengan lengan beban (Fb.lb).
Artinya besar usaha yang dilakukan kuasa sama dengan besarnya usaha yang dilakukan
beban. Oleh sebab itu, pada tuas berlaku persamaan sebagai berikut:
Fk.lk = Fb.lb dengan:

Fk : gaya kuasa (N) Fb : gaya beban (N)

Lk : Lengan kuasa (m) lb : lengan beban (m)

Tua dibedakan atas kelas. Yaitu :

1. Kelas Pertama yaitu titik tumpu (T) berada ditengah, diantara lengan kuasa (Lk) dan
lengan beban (Lb). Contoh: Palu, gunting.
2. Kelas kedua Yaitu lengan beban berada diantara titik tumpu dan lengan kuasa. Contoh:
gerobak, dan pembuka botol.
3. Kelas ketiga Yaitu lengan kuasa berada diantara lengan beban dan titik tumpu.
Pada Sistem Jungkat-Jungkit Sebenarnya, jungkat-jungkit ini merupakan tuas
golongan pertama, yaitu: titik tumpu berada diantara lengan beban dan lengan
kuasa.sedangkan tuas memiliki tiga golongan. berikut sistimnya:

1. Apabila lengan beban lebih


panjang dari lengan kuasa, makah
tenaga yang dikeluarkan lebih besar.
2. Apabila lengan beban lebih
pendek dari lengan kuasa, makah
tenaga yang dikeluarkan lebih kecil.
3. Apabila lengan beban sama
panjang dari lengan kuasa, makah
tenaga yang dikeluarkan sama besar.

Namun, antara tuas golongan pertama, dengan tuas golongan kedua dan
ketiga, memiliki perbedaan pada fungsi pemakaiannya, yang sudah dijelaskan
pada halaman sebelumnya.

1.6.3. Katrol
Pastinya kita sudah tahu seperti apa itu katrol. Ketika menimba air di sumur
atau ketika para pekerja bangunan sedang mengangkat beberapa bahan dari
lantai bawah ke lantai bagian atas. Alat yang digunakan untuk mempermudah
usaha dinamakan katrol. Katrol adalah salah satu jenis alat pesawat sederhana
yang terdiri atas roda berporos dengan tali sebagai penghubungnya. Pengertian lain
dari katrol adalah sebuah roda yang disekelingnya diberi tali dan dipakai untuk
mempermudah pekerjaan manusia. Suatu katrol biasanya terbuat dari material
yang tahan aus dan memiliki kekuatan yang cukup. Sebagai contoh bahan katrol
adalah baja karbon menengah. Fungsi utama dari katrol adalah untuk
memudahkan kita mengangkat beban yang berat.
Katrol merupakan pesawat
sederhana yang dapat mengubah
arah gaya sehingga dari gaya tarik
yang arahnya ke bawah menjadi gaya
angkat yang arahnya ke atas.
Mengapa orang lebih suka
menimba air dengan katrol atau
kerekan daripada mengangkatnya
dengan tali secara langsung?
Menimba air menggunakan katrol
lebih mudah dan ringan daripada
mengangkatnya secara langsung.
Penerapan pesawat sederhana yang
satu ini paling sering kita gunakan
pada saat menimba air di sumur. Kita
melakukan tarikan untuk mengangkat beban. Penjelasan paling singkatnya yaitu
sebuah roda berputar pada porosnya yang dilewati oleh seutas tali. Pada ujung
tali tersebut terdapat gaya yang diberikan (ditarik oleh tangan) dan di ujung
lainnya terdapat beban yang akan diangkat.
KATROL adalah salah satu jenis dari
Pesawat Sederhana. Pesawat sederhana adalah
semua jenis perangkat yang hanya membutuhkan satu
gaya untuk bekerja. yang contohnya banyak sekali
dijumpai disekitar kita seperti: bidang miring, tuas
pengungkit, katrol.
Adapun manfaat dari katrol antara lain :
1. Mempermudah pekerjaan manusia
2. Energi yang kita keluarkan juga dapat dihemat,
3. Waktunya jadi lebih singkat
Untuk mengubah arah gaya Katrol dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Katrol tetap, yaitu katrol yang tidak berpindah pada saat digunakan.
2. Katrol bebas, yaitu katrol yang bisa berpindah tempat saat digunakan.
3. Katrol ganda/majemuk, yaitu katrol yang merupakan gabungan dari katrol
tetap dan katrol bebas.

Pada katrol tetap keuntungan yang akan kita dapat yaitu kita akan mudah untuk
mengangkat suatu beban dengan cara menariknya kebawah. Pada saat kita menarik beban
tersebut kita terbantu dengan berat badan kita. Bukan hanya itu, katrol jenis ini akan
memperingan kita dalam menarik beban karena kita menarik beban ke arah bawah.

Berbeda dengan katrol tetap, keuntungan yang kita dapat ketika menggunakan
katrol bebas yaitu kita hanya memerlukan setengah tenaga dalam mengangkat suatu benda.
Contoh ketika kita mengangkat beban sebesar 20 N maka dengan katrol bebas kita hanya
memerlukan gaya 10 N untuk mengangkatnya.Katrol adalah roda berongga yang disepanjang
sisinya untuk tempat tali. Katrol sangat baik digunakan untuk memindahkan beban ke
atas/bawah. Katrol dapat dibedakan menjadi katrol tunggal tetap, katrol tunggal bergerak, dan
katrol majemuk berganda.

A. Katrol Tunggal Tetap


Katrol tunggal tetap terdiri dari sebuah katrol yang kedudukannya tidak
berubah– ubah (tetap).
Keuntungan mekanis (KM) katrol tunggal tetap = 1
Keuntungan mekanis =1 berarti berat beban = gaya yang kita keluarkan
untuk mengangkat beban tersebut.
Maka, F = w

contoh : katrol yang digunakan untuk


menimba air. Kalau gaya yang kita keluarkan
besarnya sama aja dengan berat bebannya, untuk apa
dong fungsi katrol tunggal ini?Katrol jenis ini
memang tidak mengurangi besar gaya yang kita
keluarkan, namun dapat merubah arah gaya. Bila kita
menarik suatu beban dari atas ke bawah tanpa katrol
maka kita harus mengeluarkan gaya dengan arah
tersebut yaitu dari atas ke bawah sehingga kita
kesulitan memanfaatkan berat tubuh kita. sedangkan
bila menggunakan katrol (seperti yang terlihat pada gambar di atas) gaya yang kita
keluarkan justru berarah dari atas ke bawah. Hal ini menyebabkan kita dapat
memanfaatkan berat tubuh kita untuk mengangkat beban tersebut jadi tangan kita tidak cepat
lelah.

B. Katrol Tunggal Bergerak

Katrol tunggal bergerak terdiri dari sebuah katrol yang


kedudukannya dapat berubah-ubah (tetap).

Keuntungan mekanis (KM) katrol tunggal bergerak = 2

maka, F = ½.w
Keuntungan mekanisnya = 2 artinya kita hanya perlu mengeluarkan
gaya separuh dari berat beban yang kita angkat ( F = w/KM).

C. Katrol Majemuk/ Berganda

Katrol majemuk atau berganda adalah katrol yang terdiri dari sebuah katrol tetap dan
satu atau lebih katrol bergerak... katrol ini biasanya digunakan untuk mengankat beban
yang sangant berat.

Keuntungan mekanis (KM) Katrol Majemuk =


Jumlah katrol

F = W/jumlah katrol

Keuntungan mekanik dari sistem katrol tergantung


pada jumlah katrol dan tali yang menanggung beban.
Dengan menggunakan katrol berganda, keuntungan
mekanisnya akan lebih besar. Jika gaya gesekan katrol
diabaikan, hubungan antara gaya dan beban pada system
katrol dapat ditulis dalam bentuk

W = 2FN

W = Beban (N)

F = Gaya (N)

N = Jumlah katrol
Keuntungan mekanik dari sistem pegas dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara
beban dengan kuasa dan dapat dirumuskan dalam bentuk:

Keuntungan mekanik pada sistem katrol tergantung pada banyaknya katrol yang ada pada
sistem katrol. Contoh pada katrol majemuk yang terdiri dari 4 katrol, berapakah
keuntungan mekaniknya ?. Karena sistem terdiri dari empat katrol, maka keuntungan
mekaniknya adalah 4

Contoh soal :

Sebuah benda yang beratnya 2000 N akan diangkat dengan katrol majemuk. Jika gaya yang
dikerjakan hanya 400 N, berapakah banyaknya katrol yang harus digunakan ?.

Diketahui :

W = 2000 N

F = 400 N

Jawab :

Jadi, jumlah katrol yang diperlukan pada system adalah 5 buah

1.6.4. Crane

Alat pengangkat yang biasa digunakan didalam proyek konstruksi adalah crane. Cara
kerja crane adalah dengan mengangkat material yang akan dipindahkan, memindahkan
secara horizontal, kemudian menurunkan material ditempat yang diinginkan.

Crane, yaitu gabungan mekanisme pengangkat secara terpisah dengan rangka untuk

mengangkat sekaligus memindahkan muatan yang dapat digantungkan secara bebas

atau diikatkan pada crane. Salah satu jenis crane dapat diihat pada gambar 1. dibawah

ini.
Jenis-jenis crane

Beberapa tipe crane yang umum dipakai adalah:

1. Crane Beroda Crawler

Tipe ini mempunyai bagian atas yang dapat


bergerak 3600. dengan roda crawler maka crane tipe
ini dapat bergerak didalam lokasi proyek saat
melakukan pekerjaannya. Pada saat crane akan
digunakan diproyek lain maka crane diangkut
dengan menggunakan lowbed trailer. Pengangkutan
ini dilakukan dengan membongkar boom menjadi
beberapa bagian untuk mempermudah pelaksanaan
pengangkutan.

2. Truck Crane

Crane jenis ini dapat berpindah tempat


dari satu proyek ke proyek lainnya tanpa bantuan
dari alat pengangkutan. Akan tetapi bagian dari crane
tetap harus dibongkar untuk mempermudah
perpindahan. Seperti halnya crawler crane, truck
crane ini dapat berputar 360 derajat. untuk menjaga
keseimbangan alat, truck crane memiliki kaki.
Didalam pengoperasiannya kaki tersebut harus
dipasangkan dan roda diangkat dari tanah sehingga
keselamatan pengoperasian dengan boom yang
panjang akan terjaga.

3. Crane untuk Lokasi Terbatas

Crane tipe ini diletakan di atas dua buah as tempat kedua as ban bergerak secara
simultan. Dengan kelebihan ini maka crane jenis ini dapat bergerak dengan leluasa. Alat
penggerak crane jenis ini adalah roda yang sangat besar yang dapat meningkatkan
kemampuan alat dalam bergerak dilapangan dan dapat bergerak di jalan raya dengan
kecepatan maksimum 30 mph. Letak ruang operator crane biasanya pada bagian-bagian deck
yang dapat berputar.

4. Tower Crane

Tower crane merupakan alat yang digunakan untuk mengangkat material secara
vertical dan horizontal kesuatu tempat yang tinggi pada ruang gerak yang terbatas.
Tipe crane ini dibagi berdasarkan cara crane tersebut berdiri yaitu crane yang dapat berdiri
bebas (free standing crane), crane diatas rel (rail mounted crane), crane yang ditambatkan
pada bangunan (tied-in tower crane) dan crane panjat (climbing crane).
a. Bagian Crane

Bagian dari crane adalah mast atau tiang utama, jib dan counter jib,
counterweight, trolley dan tie ropes. Mast merupakan tiang vertical yang berdiri di
atas base atau dasar. Jib merupakan tiang horizontal yang panjangnya ditentukan
berdasarkan jangkauan yang diinginkan.

b. Bagian pemilihan Tower Crane

Pemilihan tower crane sebagai alat untuk memindahkan material didasarkan


pada kondisi lapangan yang tidak luas, ketinggian yang tidak terjangkau oleh alat lain.
Dan tidak dibutuhkanya pergerakan alat. Pemilihan jenis tower crane yang akan
dipakai harus mempertimbangkan situasi proyek, bentuk struktur bangunan,
kemudahan operasiaonal baik pada saat pemasangan maupun pada saat
pembongkaran.
Sedangkan pemilihan kapasitas tower crane berdasarkan berat, dimensi, dan
daya jangkau pada beban terberat, ketinggian maksimum alat, perakitan alat diproyek,
berat alat yang harus ditahan oleh strukturnya, ruang yang tersedia untuk alat, luas
area yang harus dijangkau alat dan kecepatan alat untuk memindahkan material.
c. Kapasistas Tower Crane

Kapsitas tower crane tergantung beberapa factor. Yang perlu diperhatikan


adalah bahwa jika material yang diangkut oleh crane melebihi kapasitasnya maka
akan terjadi jungkir. Oleh karena itu, berat material yang diangkut sebaiknya
sebagai berikut:
1). Untuk mesin beroda crawler adalah 75% dari kapasitas alat
2). Untuk mesin beroda ban karet adalah 85% dari kapasitas alat
3). Untuk mesin yang memilliki kaki adalah 85% dari kapasitas alat
Faktor luar yang harus diperhatikan dalam menentukan kapasitas alat adalah :
1). Kekuatan angina terhadapa alat
2). Ayunan beban pada saat dipindahkan
3). Kecepatan pemindahan material
4). Pengereman mesin dalam pergerakannya
TEKNIK MEMBONGKAR DAN MEMBERSIHKAN

3.1.Acuan Standar Kompetensi


LOG.OO18.006.01 (Membongkar / memperbaiki / mengganti / merakit dan
memasang komponen permesin)
3.2.Tujuan
1. Peserta training mampu membongkar dan memeriksa komponen-komponen enjiniring
2. Peserta training mampu memperbaiki/mengganti komponen-komponen rusak
3. Peserta training mampu membuat bagian-bagian/komponen-komponen
4. Peserta training mampu memasang komponen-komponen menjadi rakitan atau sub –
rakitan.
3.3.Uraian Materi
Pembongkaran mesin dilakukan
untuk melakukan pengukuran dan
mengganti atau memperbaiki komponen
yang mengalami kerusakan. Adapun
tahapannya adalah membongkar mesin
dengan tujuan agar kita dapat mengukur
dan mengevaluasi komponen –
komponen utama mesin. Selain itu juga
kita dapat menentukan komponen – komponen mana yang perlu diganti dan komponen –
komponen mana yang masih dapat digunakan agar mesin dapat bekerja optimal. Di sisi
lain tahap ini juga bermanfaat untuk pengetahuan dalam ilmu pemesinan, yaitu kita dapat
mengetahui dan melihat komponen – komponen mesin secara langsung.
Kegiatan pembongkaran komponen komponen kendaraan, kemudian diperiksa
dengan sangat teliti agar didapat data-data yang valid, sehingga langkah perbaikan
selanjutnya dapat tepat atau sesuai., kegiatan ini di sebut dengan kegiatan overhoul. Jadi
engine over haul adalah suatu kegiatan pembongkaran mesin (engine) pada kendaraan, dan
kemudian komponen mesin tersebut diperiksa dengan sangat teliti supaya didapat data-data
yang valid sehingga langkah perbaikan selanjutnya dapat tepat. Serta masalah pada engine
tersebut teratasi. Biasanya engine overhaul dilakukan karena adanya masalah pada bagian
mesin seperti, adanya suara abnormal, kompresi rendah atau adanya oli yang terbakar
akibat ausnya ring piston atau silinder pada block silinder, kerusakan pada piston, batang
piston, poros engkol dan lain sebagainya.
Selain engine over haul juga ada yang namanya engine semi over haul, yaitu
pembongkaran hanya setengah mesinnya saja tidak sampai pada block silinder, ini
dilakukan ketika terjadi bercampurnya oli dan air akibat kepala silinder melengkung,
ditambah gasket kepala silinder yang sudah rusak. Atau kerusakan pada mekanisme katup,
poros nok, dan lain sebagainya.

Berikut Langkah dalam Engine Overhaul Engine:


1. Keluarkan oli mesin dengan cara membuka baut pembuanag pada carter.
2. Lepaskan stater motor dengan car membuka dua buah baut stater.
3. Pisahkan transmisi dan mesin dengan cara membuka bautnya
4. Lepaskan penutup kopling dan plat kopling
5. Lepaskan flywheel dengan cara membuka baut pengikatnya.
6. Letakan mesin pada overhaul stand .
7. Lepaskan exhaust manifold dan intake manifold
8. Lepaskan saringan oli
9. Lepaskan tutup pushrod dan valve filter
10. Lepaskan V belt dan alternator dari dudukannya
11. Buka kioas dan pulinya
12. Buka rumah-rumah thermostat.
13. Buka pompa air dengan cara membuka baut pengikatnya
14. Lepas crankshaft pulley .
15. Buka tutup timing gear.
16. Perhatikan tanda-tanda timing yang terdapat pada roda gigi poros englo,roda gigi
idler,roda gigi poros bubungan,dan roda gigi pompa injeksi ( automotive timer
),kemudian lepass timing gear
17. Buka mur pengikat automotive timer ,dan lepas timernya denggan menggunakn puller
18. Lepas selang-selang bahan bakar dan saringan bahan bakar
19. Lepas pipa-pipa tekanan tinggi penghubung pompa injeksidengan injector.
20. Lepas pompa injeksi dari dudukannya .
21. Lepas busi pijar dan penghubungnya
22. Buka injector
23. Lepas tutup kepala slinder
24. Lepas poros rocker arm
25. Keluarkan pushrod dan valve filter
26. Buka baut–baut kepala slinder,denga urutan dari bagian luar menuju ke bagian tengah
secara silang
27. Lepaskan kepala slinder dan gasket kepala slinder
28. Buka karter oli
29. Buka pompa oli
30. Lepaskan poros bubungan,dengan terlebih dahulu membuka baut pengikatnya
31. Lepaskan tutup batang torak denga cara membuka mur pengikatnya
32. Lepaskan torak an kelengkapannya dari blok slinder,dan beri tanda supaya tidak
tertukar
33. Buka baut pengikat bantalan utama dan lepas tutup bantalan utama
34. Lepaskan poros engkol dan simpan pada dudukan poros engkol.
35. Lepaskan katup dan kelengkapannya dari kepela slinder dengan menggunakan valve
spring compressor
36. Penyimpanan bantalan,katup-katup,pegas katup,dan komponen yang lainya harus
diberi tanda supaya tidak tertukar.
Membersihkan enggine bisa dilakukan
dengan beberapa cara, ada cara yang mudah ada
pula yang perlu alat khusus. Sebelum kita
membersihkan enggine kita perlu mengetahui
jenis kotoran apa yang menghinggapi blok
enggine kita. Karena dengan mengetahui kotoran
atau kerak yang menempel kita bisa tahu bahan
dan alat apa saja yang dibutuhkan untuk
menghilangkan kotoran tersebut biar kinclong
seperti baru. Jenis kotoran yang paling umum
ditemui pada mesin motor adalah karat dan
kerak. Ini terjadi karena posisi mesin di bagian
luar yang langsung berinteraksi dengan udara
bebas membuat kotoran dari luar bisa langsung
menempel pada permukaan enggine. Apalagi jika
ditambah ada rembesan oli dipermukaan mesin
maka kotoran akan semakin mudah menempel.

Adapun alat-alat yang digunakan yang digunakan untuk membersihkan enggine yaitu:

1. Gunakan Majun atau Lap Khusus/Kuas


2. Gunakan Degreaser
3. Gunakan Solar jika diperlukan
SISTEM LAPORAN PERBAIKAN DAN PEMELIHARAAN

1.4. Acuan Standar Kompetensi :


LOG.OO02.011.01 (Meneliti Dan Mempersiapkan Presentasi Serta Laporan)
1.5.Tujuan :
1. Peserta training mampu menganalisa informasi terkait perbaikan dan perawatan
2. Peserta training mampu merangkum dan mengorganisasikan data tekniks
1.6.Uraian Materi :

Kebutuhan data dan informasi yang


lengkap, akurat dan tepat waktu dirasakan
semakin mendesak sejalan dengan
meningkatnya kesadaran dalam pengambilan
keputusan berdasarkan bukti disemua jenjang
manajemen. Untuk memenuhi kebutuhan
tersebut diperlukan satu sistem informasi yang
handal dan mampu menghasilkan informasi
sesuai kebutuhan secara cepat. Untuk itu, dalam dunia industri dibutuhkan sistem laporan
perbaikan dan pemeliharaan yang baik untuk memanajemen dan memonitor pekerjaan
pemeliharaan dengan baik dan tepat.

Alur Pelaporan Perbaikan dan Pemeliharaan


Contoh Checklist Maintenance

Kolom bagian di isi komponen mesin yang diprogramkan untuk dilakukan perbaikan.

Pada form kartu perawatan, diisikan jenis perawatan/kerusakan.

Form-form tersebut di atas merupakan perangkat yang dibutuhkan untuk mengumpulkan


informasi terkait komponen yang mengalami kerusakan atau komponen yang di agendakan untuk
perbaikan dan pengerjaan.

Dari data-data di atas dapat di buat laporan, keterangan, pemberitahuan ataupun


pertanggungjawaban baik secara lisan maupun secara tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai
dengan hubungan wewenang atas tindakan yang dilakukan terhadap masalah pada komponen
mesin.
UJI KOMPETENSI

1. Pilihlah salah satu Mesin/Komponen mekanik sederhana yang ada dan anda
pahami lalu buatlah perencanaan pemeliharaannya atau pengecekannya. Misal :
Motor Listrik (Uraikan komponen-komponennya pada tabel perencanaan
perbaikan)
2. Persentasikan di depan kelas terkait maintenace schedule komponen/mesin
yang anda pilih. (kemukakan alasannya)
3. Lakukan pembongkaran pada Mesin/Komponen mekanik sederhana yang ada
dan anda pahami sesuai dengan prosedur (Siapkan Objek dan Tools)
4. Lakukan Pembersihan pada komponen yang dipilih
5. Buatlah laporan singkat terkait hasil-hasil atau action yang anda lakukan pada
mesin/komponen mekanik yang anda pilih.
CHEKLIST MAINTENANCE .................................

PLANING
NO BAGIAN Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus Sep. Oktober November Desember
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

Anda mungkin juga menyukai