Anda di halaman 1dari 61

TRD1006A

Catatan:

1
TRD1006A

Catatan:

Page 2
TRD1006A

Catatan:

Page 3
TRD1006A

Catatan:

4
TRD1006A

Catatan:

Page 5
TRD1006A

Catatan:

Page 6
TRD1006A

Fundamental Preventive Maintenance

Tahukah anda, apa penyebab utama dari cepatnya kerusakan suatu mesin alat alat produksi saat
ini.Berapa kali anda mendengar, “besok kita greasing atau besok saja kita tambah/ganti oli”, hari esok
tiba, pekerjaaan pun sudah menunggu, sehingga tidak ada waktu greasing.
Kebiasaan buruk yang demikian akan berakibat mempercepat kerusakan (breakdown) dan biaya operasi
menjadi tinggi, anda dapat mencegah/mengurangi dari hal tersebut dengan melakukan /mengusahakan
preventive maintenance menjadi kebiasaan yang baik.
Dengan memahami fundamental dari preventive maintenance yang baik, anda dapat melakukan
dengan efisien dan benar, kemudian anda pasti akan puas mendapatkan sesuatu yang lebih dari alat
alat yang anda kelola.
Dengan melaksanakan preventive maintenance yang baik akan didapatkan 3 (tiga) keuntungan sebagai
berikut:
1) Mengurangi kerusakan
2) Biaya operasi menjadi lebih hemat
3) Keamanan alat alat terjamin dengan baik
Catatan:

7
TRD1006A

Mengurangi kerusakan
Jika kerja suatu alat lebih berat, preventive maintenance nya pun perlu ditingkatkan

Hemat biaya operasi


Sedikit rupiah untuk membiayai preventive maintenance berarti membayar sejumlah besar kesempatan.
Sebagai contoh melakukan “tune up” (penyetelan ) sesuatu engine sangat memungkinkan menghemat
konsumsi bahan bakar dan menaikan power lebih dari 10 % dari sebelumnya.

Keamanan alat terjamin untuk operasional


Jika untuk kerja suatu mesin kurang baik, anda akan cenderung menambah waktu operasi karena
kemampuan alat yang kurang, anda akan cenderung terus bekerja atau tidak rela membuang – buang
waktu untuk mengejar target produksi, sehingga perlakuan anda terhadap alat tidak terkontrol, jagalah
alat anda seaman mungkiin, pasti akan menghasilkan kondisi yang sempurna.
Penggunaan pencatatan
Suatu jalan yang baik untuk meyakinkan apakah semua maintenance dilaksanakan sesuai jadwal adalah
dengan menggunakan catatan.
Catatan:
Suatu form yang sederhana yang tidak terdapat di OMM atau dengan memodifikasinya atau
menyederhanakannya sehingga dapat di pergunakan tanpa kesulitan akan sangat menolong.

8
TRD1006A

Catatan:

Page 9
TRD1006A

Maintenance Philosophies

Secara umum, maintenance / perawatan dapat didefinisikan sebagai usaha/ tindakan–tindakan reparasi
yang dilakukan untuk menjaga agar kondisi dan performance dari sebuah mesin selalu seperti kondisi
dan performance waktu masih baru, tetapi dengan biaya perawatan yang sewajarnya.
Dengan demikian maintenance / perawatan dapat diartikan secara definitive atau philosophies
maintenance adalah: Suatu kegiatan service secara teratur untuk mencegah timbulnya keausan tidak
normal (kerusakaan) sehingga umur alat dapat mencapai umur yang direkomendasikan oleh pabrik
(sesuai yg kita rencanakan) dan untuk mendapatkan tingkat Mechanical avilability yang tinggidan untuk
menghindari atau menurangi biaya perbaikan tak terduga semaksimal mungkin.
Kerusakan akibat kesalahan maintenance menduduki peringkat tertinggi yaitu:
41 % : Kesalahan dalam periodic maintenance.
31 % : Kesalahan dalam Daily Inspection
Dengan demikian kesalahan dalam maintenance memiliki porsi 72 % Ini sangat besar.

Catatan:

10
TRD1006A

Perbandingan jenis pekerjaan pada perawatan dan perbaikan pada umumnya

Dari penjelasan tersebut diatas, terlihat bahwa perawatan/maintenance alat berat


memegang peranan sangat penting untuk menjaga dan meningkatkan Mechanical
Availability dari setiap alat berat, dan perawatan alat berat ini haruslah diutamakan. Karena
dengan perawatan yang sempurna, maka kerusakan/perbaikan yang tak terduga dari alat
berat justru dapat dihindari atau paling tidak dikurangi.

Catatan:

11
TRD1006A

Peringatan secara umum untuk keselamatan dalam pelaksanaan maintenance/perawatan umum


Pergunakanlah helm, sepatu dan sarung tangan pengaman , pergunakanlah juga kaca pengaman
andaikata pekerjaan inspeksi yang dilakukan
Ketika bekerja dalam suatu team yang terdiri dari dua orang, aturlah suatu aba – aba sebelumnya
dan koordinasilah pekerjaan untuk keselamatan
Cegahlah orang orang yang tidak berkepentingan untuk mendekati mesin ketika pekerjaan inspeksi
dan perawatan yang dilakukan
Pergunakanlah suku cadang/spare part genuine ketika melakukan penggantian part
Pergunakanlah oli, grease yang dianjurkan/direkomendasikan pabrik, dan juga tergantung dari
temperatur kondisi kerja pergunakanlah oli/grease yang viscositasnya yang sesuai pada OMM
Pergunakanlah oli/grease yang bersih, dan juga pergunakanlah tempat untuk mengisi oli yang bersih
untuk mencegah kotoran masuk ke oli sehingga kontaminasi oli dapat dihindari
Periksa atau ganti oli pada tempat yang tidak berdebu yang tujuannya juga mencegah kontaminasi.

B. Sebelum melakukan pekerjaan


 Cuci unit dan bersihkan bekas oli atau grease untuk mendapatkan inspeksi yang maksimal ,
Catatan:
kenyaman serta keamanan saat proses maintenance berlangsung.
 Parkirlah unit ditempat yang rata.
 Jika bekerja diruang tertutup perhatikanlah ventilasi untuk keluar masuknya udara.

12
TRD1006A

C. Ketika melaksanakan pekerjaan maintenance

 Levelkan dulu untuk posisi drain oli (engine, power train, final drive, hydrolik ).
 Lakukan proses isolasi pada unit yang dilakukan pekerjaan maintenance (personal danger tag,
service tag, gembok/pad lock)
 Kecuali dinstruksikan secara khusus, lakukanlah pekerjaan maintenance dengan engine keadaaan
mati, ketika melakukan pekerjaan dengan engine dalam keadaan hidup, pekerjaan harus dilakukan
dua orang.
 Buanglah oli setelah terlebih dahulu dipanasi sampai mencapai temperatur kerja (kira-kira 30
derajat sampai 40 derajat celcius).
 Sebelum membuka tutup/cap radiator angkatlah tuasnya untuk melepaskan tekanannya.,
 Hindarilah untuk mencoba membuka tutup/cap tangki hidrolis dan tutup saluran pembuang
olinya ketika oli masih panas.Setelah penggantian oli, elemen saringan, sarinqan kawat,
psmberslhan dan lain-lain, buanglah udara dari sistim yang bersangkutan.
 Untuk semua saluran tempat pengisi oli yang diperlengkapi dengan saringan kawat, cegahlah
pembukaan saringan kawat ketika akan mengisi olie.
 Minyak pelumas /oli tidak boleh lebih atau kurang dari jumlah yang dibu- tuhkan. Pada saat
inspeksi atau pengisian periksalah ketinggian permukaan oli harus tepat ukurannya.
Catatan:
 Setelah memberi grease bersihkanlah minyak bekas yang dikeluarkan secara paksa dari bagian
yang dilumasi.
 Ketika mengganti oli dan saringan/filter periksalah oli bekasnya dan saringannya untuk melihat
apakah ada gram/serbuk atau pecahan halus besi atau kotoran lainnya.
 Ketika membuka bagian-bagian mesin yang ada O-ringnya, gasket atau seal, bersihkanlah
tempat dudukannya dan ganti dengan seal yang baru.

13
TRD1006A

Maintenance

Secara garis besar maintenance meliputi ;


1. Preventive Maintenance
2. Corective maintenance
3. Predictive Maintenance

Catatan:

14
TRD1006A

Sasaran Maintenance

1. Produktivitas
Produktivitas yang tinggi ditandai dengan semakin banyak equipment yang RFU dari equipment-
equipment dikerjakan. Hal ini menandakan bahwa lead time dari pengerjaan menjadi lebih cepat.
Beberapa hal yangmendukung tercapainya produktivitas yang tinggi adalah:
a) Optimalisasi Man Power
b) Adanya Dukungan Dari Semua Lini
c) Efektivitas Waktu Dan Sumber Daya

2. Kualitas
Produktivitas yang tinggi harus disertai kualitas yang baik, supaya performa equipment tetap terjaga.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan supaya kualitas maintenance tetap terjaga, yaitu:
a) Selalu menjaga kebersihan equipment.
b) Inspeksi yang baik dan analisis yang sesuai.
c) Perbaikan terus-menerus.
Catatan:
3. Disiplin
Perlu diperhatikan, biarpun produktivitas dan kualitas sudah baik, namun disiplin harus betul-betul
diperhatikan dalam melakukan proses maintenance. Disiplin yang dimaksud adalah:
a) Disiplin dalam melakukan maintenance (maintenance yang tepat waktu / sesuai schedulenya)
b) Dalam melakukan proses maintenance harus selalu berpedoman pada SOP dan Shop manualnya.
c) Disiplin dalam SHE dalam proses pengerjaan dan juga tools yang digunakan.

15
TRD1006A

Preventive Maintenance ( Perawatan atau Pemeliharaan )

Secara umum, perawatan dapat didefinisikan sebagai usaha usaha/tindakan tindakan termasuk
pencegahan dan perbaikan yang dilakukan untuk menjaga agar kondisi dan performance dari sebuah
machine selalu seperti kondisi dan performance waktu masih baru, tetapi dengan biaya perawatan yang
wajar.
Menjaga agar kondisi dan performance dari machine tidak menurun adalah usaha yang bersifat teknis,
sedang untuk pengendalian biaya perawatan seefisien mungkin adalah menyangkut soal soal
management (system atau procedure).
Perawatan atau pencegahan suatu machine pada umumnya terdiri dari Periodic maintenance,
Pelaksanaan schedule Overhaul dan Condition Based Maintenance.

Catatan:

16
TRD1006A

Periodic Maintenance

Periodic Maintenance adalah suatu pelaksanaan service yang harus dilakukan setelah peralatan bekerja
untuk jumlah jam operasi tertentu. Jumlah yang ditujukan oleh pencatatan jam operasi (service meter)
yang ada pada alat tersebut.

Periodic maintenance meliputi


A. Perawatan Harian ( Daily Maintenance )

Adalah inspeksi atau pemeriksaan sebelum suatu machine di operasikan, hal ini untuk mengetahui
keadaan machine apakah aman untuk dioperasikan, misalnya :
Sementara orang beranggapan bahwa daily maintenance hanyalah sebagai syarat saja, sehingga tidak
dilakukan dengan baik dan serius, sebenarnya pelaksanaan daily maintenance mutlak dan harus
dilaksanakan dengan baik.
Dalam melaksanakan Daily Maintenance, bisa digunakan beberapa alat bantu, antara lain:
1) Check sheet : Suatu form yang digunakan untuk mencatat hasil operasi dari tiap – tiap machine
Catatan:
dalam satu hari operasi
2) Daily Check : Suatu form seperti halnya check sheet, perbedaanya hanya pada ukurannya yaitu
pocket size sehingga operator atau service man akan dengan mudah mencatatnya

17
TRD1006A

B. Periodic Service (PS)

Periodic service adalah salah satu program perawatan berkala sesuai HM dengan melakukan
penggantian oli, filter, coolant, inspeksi serta pelaksanaan minor repair & adjustment untuk kondisi
abnormal yang ditemukan maupun yang telah direncanakan, yang ditujukan untuk mempertahankan
performance unit sesuai standar. Periodic service untuk unit yang tidak memiliki ukuran HM, untuk
Periodic service untuk unit yang tidak memiliki ukuran HM, untuk operating statistiknya dilakukan
setiap kelipatan hari operasi.

Kenapa harus dilakukan Periodik Service . . ?

Oli setelah dipakai beberapa lama akan mengalami kerusakan (perubahankekentalan) yang diakibatkan
oleh adanya:
1) Oksidasi,yaitu peristiwa rusaknya oli karena proses kimia antara oli dengan oksigen akibat
temperatur yang tinggi (> 50 °C).
2) Kontaminasi, yaitu peristiwa rusak nya oli karena pengaruh dari luar sistem (debu, kotoran, air dll.).
3)Catatan:
Deteriorasi, yaitu peristiwa rusaknya oli karena pengaruh dari dalam sistem (proses pembakaran,
temperatur dan reaksi kimia cepat).
4) AngkaTBN (unsur kandungan basa dalam oli) turun.

Filter (oli, fuel dan udara) setelah dipakai beberapa lama akan mengalami penurunan normal
performanya (daya penyaringannya akan semakin berkurang). Parts yang bergesekan/berputar setelah
dipakai beberapa lama akan mengalami keausan dan penurunan normal

18
TRD1006A

Lakukanlah perawatan berkala sesuai dengan petunjuk pada buku Operation Maintenance Manual
(OMM) untuk setiap jenis alat berat yang digunakan, berikut contoh periodical Service berikut item
item yang diperiksa
1. PM 250
a) Lakukan daily check/inspection
b) Pelumasan grease pada pin
c) Periksa/setel ketegangan belt alternator
d) Periksa jumlah elektrolit/air battery
e) Periksa/tes brake
f) Periksa jumlah oli damper case, tambah oli
Untuk mempermudah dalam melakukan periodical Service gunakan chek sheet yang
terlampir pada buku ini.

2. PM 500
a) Ganti oli engine
b) Ganti cartridge filter dan by pass cartridge filter oli engine
c) Ganti cartridge fuel filter
Catatan:
d) Ganti filter element transmisi dan element filter torque converter
e) Periksa jumlah oli final drive
f) Periksa ganti fan belt
g) Periksa jumlah oli damper
h) Lakukan juga pekerjaan semua item PM 250

19
TRD1006A

3. PM 1000
a) Ganti oli power train case, bersihkan trainer (termasuk transmisi case, torque converter case dan
bevel gear case)
b) Periksa, dan bersihkan strainer solar
c) Bersihkan lubang pernapasan steering clutch
d) Periksa jumlah oli recoil spring, asist cilinder case dan tambah oli
e) Lumasi grease untuk auto tension maupun pully
f) Periksa kekendoran baut canopy
g) Ganti cartridge corrosion resistor
h) Periksa kekencangan komponen undercariege
i) Lakukan juga semua item yang terdapat pada PM 250 & PM 500

4. PM 2000
a) Ganti oli hydroulic
b) Ganti element filter oli hydroulic
c) Ganti oli final drive case
Catatan:
d) Ganti oli damper case
e) Periksa jumlah oli pivot
f) Bersihkan lubang pernapasan engine
g) Bersihkan dan periksa turbocharger
h) Periksa startingmotor & alternator
i) Periksa/setel clearence valve engine
j) Periksa/setel injector set load engine
k) Lakukan juga item pada PM 250, 500, dan 1000

20
TRD1006A

4. PM 4000
a. Periksa water pump
b. Periksa vibration damper
c. Periksa fan pully dan ketegangan pully
d. Periksa main frame, perlengkapan kerja
e. Lakukan juga semua item pada prose PM 250, 500, 1000 & 2000

C. Schedule Maintenance
Adalah bentuk perawatan yang dilakukan terhadap komponen – komponen suatu alat
berat, dimana proses kerjanya adalah menyangkut pekerjaan overhoul, overhoul
terhadap komponen haruslah di schedulkan sesuai rekomendasi pabrik.
Proses pekerjaan Overhoul meliputi
a) Dis – Assembly
b) Measuring
c) Reausable Part
d) Part ordering
e)Catatan:
Assembly
f) Testing
Pekerjaan ini harus benar – benar tekendali agar tidak terjadi Re – do (pengulangan
pekerjaan), fungsi control sangatlah penting untuk pekerjaan ini, untuk
mempermudah agar plan ovehoul bisa terlaksana sesuai dengan rencana maka
komponen yang akan di overhoul dituliskan pada schedule Overhoul Plan Board

21
TRD1006A

D. Corrective Maintenance
Adalah perawatan yang dilakukan dalam usaha untuk mempertahankan agar alat berat
Itu bisa dioperasikan kembali. Pada sistem perawatan ini perbaikan atau penyetelan baru akan
dilakukan apabila unit mengalami breakdown, dan perawatan tidak harus secara berkala atau ter
schedule, akibatnya kalau hal ini terus menerus terjadi maka breakdown time akan menjadi tinggi
sekali, sehingga mengakibatkan machine Availability menjadi turun.

E. Predictive Maintenance
Adalah perawatan yang dilaksanakan berdasarkan pada kondisi alat berat yang ada, pada
umumnya sebelum perbaikan dilakukan haruslah melalui tahap pemeriksaan secara
menyeluruti yang meliputi :
a) Total visual check
b) Pemeriksaan menyeluruh dengan menggunakan diagnostic tool/PM clinic atau PPM
c) Pemeriksaan Oli Pelumas (PAP) atau bisa juga disebut SOS (Schedule Oil Sampling)
d) Pemeriksaan undercariege pada unit yang menggunakan type crawler

Hasil pemeriksaan secara menyeluruh ini, kemudian dianalisa dan barulah diputuskan
apakah alat tersebut akan :
Catatan:
a) Di Repair
b) Di Overhoul
c) Treat In
d) Discrap

22
TRD1006A

Mendudukan Bagian – Bagian Yang Begerak Dari Mesin Yang Baru

Setiap mesin telah diset dan ditest dengan hati – hati sekali sebelum didistribusikan, tetapi walau
demikian, suatu mesin yang masih baru membutuhkan pengoperasian yang hati - hati pada 100 jam
pertama, hal ini untuk mendudukkan bagian bagian yang bergerak dari mesin. Mesin harus
dioperasikan dengan hati hati, terutama mengenai hal hal berikut ini :

a) Setelah start hidupkan engine kira kira 5 menit pada putaran rendah untuk memanaskan sebelum
beroperasi sesungguhnya.
b) Hindari menjalankan engine dengan putaran tinggi .
c) Hindari menjalankan atau menambah kecepatan mesin secara tiba tiba mengerem secara tiba tiba
berbelok dengan tajam jika tidak diperlukan .
d) Pada pengoperasian 250 jam pertama, oli dan elemen saringannya harus diganti seluruhnya dengan
oli dan elemen saringan yang baru dan asli.
e) Ingatlah selalu untuk melakukan perawatan dan pemeriksaan berkala .
f) Ingatlah selalu untuk mempergunakan bahan bakar minyak pelumas yang dianjurkan oleh pabrik.
Catatan:
Selama periode inreyen, perlu perhatian lebih dan perlakuan yang khusus, agar pada periode B
Dapat diperpanjang, perawatan pada periode B perlu diperhatikan agar kenaikan biaya di periode
C menjadi rendah, seperti gambar kurva diatas.

23
TRD1006A

Program Analisa Pelumas (PAP) / Schedule Oil Sample (SOS)

Adalah salah satu program perawatan predictive maintenance melalui analisa kondisi pelumas yang
dilakukan secara berkala (sesuai HM) dan follow up perbaikannya.Program ini ditujukan untuk
memonitor kondisi equipment dan mendeteksi gejala kerusakan secara dini.
Pengambilan sampel oli dalam Program Analisa Pelumas dilakukan secara berkala dengan mengikuti
jadwal Periodic Service. Sampel oli PAP dapat diambil diluar jadwal periodic service jika memang
diperlukan segera untuk menganalisa kondisi oli pelumas (kondisi komponent urgent).

Pengambilan sampel dilakukan dengan kondisi sebagai berikut :

a) Komponen masih dalam kondisi panas.


b) Belum terjadi pengendapan oli.
c) Tool, botol, dan cara pengambilan sampel harus dijaga kebersihannya dari kontaminasi.
d) Label sampel diisi dengan lengkap sesuai data yang ada.

Catatan:

24
TRD1006A

Hal-hal yang perlu di perhatikan adalah :

 Penutup botol harus tertutup rapat dan jangan dibuka jika belum digunakan. Dilarang
menggunakan botol bekas.
 Selalu menggunakan probe/tube yang baru untuk setiap pengambilan oli.
 Bagian dalam vacuum pump harus selalu bersih dari sisa oli.
 Sampling valve pada unit harus selalu ditutup dengan menggunakan dust cap agar
terhindar dari debu.

Catatan:

25
TRD1006A

Metode sampling valve:

a) Lengkapi label botol SOS /PAP sebelum pengambilan sample.


b) Hidupkan engine lalu naikkan RPM (tidak perlu full HI). Pastikan oli engine telah mengalir kesemua
sistem dan diperkirakan semua partikel sudah tercampur, kemudian posisikan RPM engine ke low
idle.
c) Buka dust cap sampling valve dan bersihkan sekelilingnya. Hal ini dilakukan agar oli yang diambil
tidak terkontaminasi dari luar.
d) Masukan jarum probe kedalam sampling valve dan tampung sekitar 100 ml oli ke tempat oli bekas.
Hal ini bertujuan untuk membuang kemungkinan kontaminan yang berada di ujung sampling valve.
e) Buka penutup botol sample yang baru lalu ganti dengan cap sample dan probe. Isi oli engine hingga
memenuhi garis batas yang sudah di tentukan pada botol atau kira2 sekitar ¾ dari isi botol.
f) Setelah oli mencukupi, ganti cap sample dengan penutup botol biasa. Kencangkan penutup botol
lalu pasangkan label SOS/PAP yang sudah dilengkapi.
g) Selalu gunakan sampling probe yang baru untuk setiap pengambilan oli sample.

Catatan:

26
TRD1006A

Metode vacum extraction:

a) Lengkapi label botol SOS/POP sebelum pengambilan sample.


b) Hidupkan engine lalu naikkan RPM (tidak perlu full HI). Pastikan oli engine telah mengalir kesemua
sistem dan diperkirakan semua partikel sudah tercampur, kemudian posisikan RPM engine ke low
idle lalu matikan engine.
c) Ukur panjang dipstick dengan menggunakan tubing (selang) yang akan dipakai, lalu lebihkan sekitar
15 cm. Selalu gunakan tubing yang baru untuk setiap pengambilan oli sample.
d) Pasang botol pada vacum pump lalu masukkan tubing (selang) pada kepala vacum pump hingga
melewati batas leher pada botol atau sekitar 2.5 cm dari ujung base vacum pump. Kencangkan
retaining nut dan masukkan tubing (selang) pada pipa dipstick.
e) Lakukan pemompaan untuk menghasilkan kevakuman lalu tahan handle hingga oli mengisi kedalam
botol. Jika oli berhenti mengalir maka tarik kembali handle untuk menyedot oli. Isi botol hingga garis
batas yang telah ditentukan atau sekitar ¾ dari isi botol.
f) Lepas botol dari vacum pump dan pasang tutupnya hingga rapat. Pasang label yang sudah ditulis
sebelumnya pada botol SOS/POP yang sudah terisi oli.
g)Catatan:
Lepas tubing bekas dari vacum pump dengan hati2 agar tidak mengotori pump.

27
TRD1006A

Filter Cutting Methode (Metode Pemotongan Filter)

Apakah Yang Dimaksud Dengan Metode Pemotongan Filter?


Metode Pemotongan Filter adalah salah satu metode pro active maintenance untuk mengetahui
seberapa besar tingkat keausan inner part component, terutama untuk komponen engine. Dengan
memotong filter kita bisa mengetahui gram-gram kasar yang tersaring di dalam filter element yang
mana gram-gram tersebut tidak dapat dideteksi melalui PAP/SOS.

Mengapa Pemotongan Filter Perlu Dilakukan?


Kerusakan inner part component dapat terdeteksi sedini mungkin sebelum terjadi kerusakan yang lebih
parah, sehingga proses follow up bisa dilakukan sesegera mungkin.

Kapan Dilakukan Pemotongan Filter?


Pemotongan Filter dilakukan setiap terjadi penggantian oil filter element atau bisa juga dilakukan pada
saat kondisi komponen menyatakan urgent.

Siapa Yang Melakukan Proses Pemotongan Filter?


Mekanik melakukan Proses Pemotongan Filter secara langsung,kemudian menganalisa elemen filter
yang sudah dipotong tersebut.
Catatan:
Dimana Proses Pemotongan Filter Dilakukan?
Proses Pemotongan Filter dilakukan di Workshop atau pada tempat yang sudah memenuhi standar
K3LH.

Bagaimana Cara Melakukan Pemotongan Filter?


Cara Pemotongan Filter dilakukan dengan mengikuti standar K3LH,antara lain:
Gunakan APD (Kaca Mata Safety, Sarung Tangan, Safety Shoes, danHelm). Pastikan tempat dan
peralatan dalam kondisi aman.

28
TRD1006A

Cara Pemotongan Filter

a) Beri tanda Code NumberUnit dan HM pada filter yang akan dipotong supaya terdeteksi, akan
lebih baik jika penandaan dilakukan sebelum filter dilepas dari bracketnya.
b) Pasang Filter pada ragum dengan posisi bagian yang terpasang pada bracket berada di
sebelah atas.Pastikan Filter terpasang dengan kencang
c) Pasang Filter Cutting Tool pada bagian atas filter yang sudah dipasang di ragum.
d) Putar Filter Cutting Tool sampai filter terpotong.
e) Angkat dan lepaskan Filter Cutting Tool setelah filter terpotong.
f) Angkat Filter Element
g) Buka Filter Element untuk mengetahui kondisi didalamnya.

Catatan:

29
TRD1006A

Rating A
Tidak ada partikel yang ditemukan atau ada sedikit partikel halus yang ditemukan yang kemungkinan
diakibatkan oleh adanya keausan normal pada komponen.

Rating B
Jumlah partikel menunjukkan adanya peningkatan dari kondisi sebelumnya. Kondisi ini biasanya terjadi
karena suatu komponen sudah mendekati waktu penggantiannya atau keausan pada komponen
tersebut mulai meningkat.

Rating C
Kondisi ini menunjukkan adanya kejanggalan didalam suatu komponen yang biasanya ditandai
oleh ditemukannya partikel besar/kasar dalam jumlah yang sedikit. Partikel bisa berupa metal atau non
metal. Segera beritahu Group Leader agar perbaikan bisa direncanakan.

Rating X
Kondisi ini menunjukkan adanya peningkatan pada partikel besar/kasar pada suatu komponen dalam
jumlah yang cukup banyak. Ini memberikan suatu peringatan bahwa kerusakan fatal sudah terjadi.
Catatan:
Segera lakukan tindakan pemeriksaan dan perbaikan. Segera beritahu Group Leader agar perbaikan bisa
direncanakan.

Catatan: Petunjuk ini harus diikuti setiap saat bila nilai rating dimasukan kedalam service sheet

30
TRD1006A

Program Pemeriksaan Mesin / PPM

Adalah salah satu program perawatan equipment yang dilakukan secara berkala (sesuai HM) dengan
melakukan pengukuran dan diagnostik serta melaksanaan minor repair dan adjustment untuk kondisi
abnormal (tidak sesuai standar) yang sifatnya mendesak, yang ditujukan untuk mempertahankan
performance unit sesuai dengan standar.
PPM dilaksanakan setiap interval 1000 jam operasi (500 jam khusus Engine) dan dilaksanakan bersamaan
waktunya dengan schedule periodic service.
PPM dapat dilakukan diluar interval 1000 jam jika memang diperlukan segera untuk melakukan tes
kondisi equipment.
Tujuan PPM untuk mendapatkan data yang akurat atas kondisi unit.
Caranya :Dengan memakai metode pengukuran dan instrument diagnostic.

Machine Condition Monitoring Program:


 Visual, diagnostic inspection & adjustment mesin secara berkala berdasarkan interval hours.
 Memprediksi gejala kerusakan.
 Memprediksi sisa umur.
 Menyusun jadwal perbaikan
Catatan:
Dalam pelaksanaan PPM unit yang harus diperhatikan dalam pengisian Form PPM
 Data equipment & komponen harus diisi lengkap.
 Tanggal & HM saat inspeksi harus diisi.
 Inspector name harus diisi.
 Untuk item yang memiliki standar ukuran / angka, hasil inspeksi harus berupa angka (tidak boleh “ ok ”
atau “ v ”).
 Apabila hasil inspeksi tidak standar dan setelah dilakukan repair atau adjustment hasilnya tetap tidak
standar, maka kolom Recommended parts harus diisi dengan nomor WR/PR dan tanggal proses nya.

31
TRD1006A

Istilah – Istilah Teknis Dalam PPM

a) Engine speed low idle : adalah putaran engine terendah tanpa beban.
b) Engine speed high idle : adalah putaran engine tertinggi tanpa beban.
c) Rated speed : adalah putaran engine tertinggi pada horse power maksimum.
d) T/C stall speed : adalah putaran engine tertinggi saat torque converter stall.
e) Hydraulic stall speed : adalah putaran engine tertinggi saat hydraulic system relief.
f) Full stall speed : adalah putaran engine tertinggi saat T/C stall dan hydraulic system relief secara
bersamaan.
g) Engine oil pressure : adalah tekanan oli pelumasan didalam system engine.
h) Blow by pressure : adalah tekanan udara / gas yang diijinkan didalam crank case engine yang
disebabkanoleh :
 Kebocoran ring piston engine liner.
 Kebocoran seal pada sisi turbin didalam turbo charger.
 Kebocoran ring piston pada compressor udara.
i) Boost pressure : adalah tekanan udara didalam intake manifold untuk engine yang dilengkapi turbo
Catatan:
charger.
j) Hydraulic drift : adalah penurunan attachment yang diijinkan disebabkan karena kebocoran pada
hydraulic system, ketika control valve netral.
k) Relief pressure : adalah tekanan oli maksimum didalam hydraulic system pada saat operasi.
l) Safety pressure : adalah tekanan oli maksimum di dalam hydraulic system pada saat control valve
netral yang diakibatkan oleh adanya gaya dari luar pada actuator.

32
TRD1006A

Tool Special Dalam PPM

a) Untuk mengukur putaran engine atau putaran fan cooling kita dapat menggunakan alat ukur
Tachometer. Satuan alat ukur tersebut adalah rotation per menit / putaran per menit.
b) Untuk mengukur tekanan oli didalam system pelumasan ataupun system hydraulic kita dapat
menggunakan alat ukur Pressure gauge (analog maupun digital), satuan alat ukur tersebut adalah
Kg/cm pascal, bar, psi atau satuan pressure lainnya.
c) Untuk mengukur Boost pressure engine kita dapat menggunakan alat ukur Boost pressure gauge,
satuan alat ukur tersebut adalah mmHg dan Kpa.
d) Untuk mengukur Blow by kita dapat menggunakan alat ukur Blow by checker, satuan alat ukur
tersebut adalah mmAq / mmH2O.
e) Untuk mengukur hydraulic drift kita dapat menggunakan alat ukur convex scale / meteran, satuan
alat ukur tersebut cm / m.
f) Untuk mengukur waktu pergerakan (putar, naik atau turun) dari attachment kita dapat menggunakan
stopwatch, satuan alat ukur tersebut adalah second atau menit.
g) Untuk mengukur temperatur exhaust gas kita dapat menggunakan alat ukur thermometer (pick
sensor ataupun laser sensor), satuan alat ukur tersebut adalah °C / °F

Catatan:

33
TRD1006A

Harus diperhatikan

Sebelum melakukan pengukuran, pastikan terlebih dahulu hal-hal berikut :


a) Apakah terjadi ketidak normalan selama unit beroperasi (bisa ditanyakan kepada operator).
b) Lakukan visual check keliling unit untuk memastikan apakah tidak ada kerusakan.
c) Periksa fungsi lampu indikator yang menyala pada monitor panel saat beroperasi .
d) Selalu matikan engine terlebih dahulu sebelum memasang atau melepas hose pressure gauge yang
digunakan untuk mengukur oil pressure.
e) Lakukan pengukuran pada temperatur kerja dari komponen yang diukur.

Lakukan pengukuran dan diagnostic dengan menggunakan tools yang standar / normal dan ikuti
petunjuk shop manual.
Periksa kesesuaian hasil diagnostik terhadap nilai standar:
 Apabila sesuai standar, lanjutkan pengukuran.
 Apabila tidak sesuai standar, maka periksa apakah dapat disesuaikan / diadjust.
 Apabila tidak dapat disesuaikan / diadjust, buat rekomendasi untuk rencanakan kedepan terhadap
Catatan:
item tersebut (proses part, komponen atau lainnya).

34
TRD1006A

Program Pemeriksaan Undercarriege (PPU)

Adalah salah satu program perawatan equipment yang dilakukan secara berkala (sesuai
HM) dengan melakukan pengukuran terhadap komponen under carriage untuk mengetahui
tingkat keausan komponen sehingga waktu penggantian/rebuild komponen dapat
direncanakan.
Interval PPU untuk dozer dilakukan setiap 500 jam operasi. Interval PPU untuk excavator,
shovel, dan drilling dilaksanakan setiap 1000 jam operasi .
Untuk item item yang perlu diperiksa/diukur secara garis besar pada undercarriege bisa
dilihat pada gambar diatas.

Catatan:

35
TRD1006A

Program Backlog

Backlog adalah pekerjaan perbaikan yang ditunda.Backlog merupakan hasil temuan


kerusakan pada equipment dari hasil proses inspeksi/pemeriksaan equipment. Pekerjaan
perbaikan ditunda karena,
a) Diperlukan persiapan parts, komponen atau fasilitater/ tools lebih dahulu untuk
pelaksanaan perbaikan.
b) Kerusakan yang ditemukan masih berupa gejala (belum parah).
c) Equipment masih dapat beroperasi normal dan aman.
Eksekusi backlog akan dilaksanakan pada saat equipment tidak produktif atau pada saat
pelaksanaan periodic maintenance.
Status backlog dibagi menjadi dua kriteria yaitu :
Backlog normal, apabila temuan tersebut dapat diaction pada PS berikutnya
Backlog kritikal, apabila temuan tersebut harus diaction sebelum PS berikutnya

Catatan:

36
TRD1006A

Bas Maintenance System (BMS)

Dari konsep dasar maintenance tersebut maka setiap perusahaan akan menerapkan pola maintenance
sesuai dengan kondisi masing-masing, termasuk PT. Bas juga mempunyai program BMS ( Bas
Maintenance System) dimana dalam program tersebut berisi aturan dan target-target yang harus dicapai
dalam menjaga kondisi asset / alat milik perusahaan.

Adapun yang menjadi target Plant Dept. yang ditetapkan adalah sbb ;
1. Mechanical Availability / PA = 90 % per bulan
2. Service Accuracy = 90 % per bulan
3. Mean Time to Repair (MTTR = 3-6 jam per bulan)
4. Mean Time Between Failure ( MTBF = 60 jam per bulan)
5. Unschedule Job 25% per bulan
6. Repetitive Job (Redo) during 60 jam / 4 hari dari kerusakan sebelumnya 10% per bulan
7. Laporan Job Card, Mechanical Report & Quality Sheet dilaporkan setiap hari.
8. Overal Mechanic Utilization (working activity on the Job) 65%
9. Completion unschedule WO with Upated Job Code, Comp Code 5%
10. Turn Arround Time (TAT) WO Closing (1 Week for service, 3 month for comp, 3 days for
Unschedule (WO) 95%

Catatan:

37
TRD1006A

PARAMETER MAINTENANCE

Parameter Maintenance dalah suatu KPI (Key Performance Indicator) untuk mengetahui seberapa besar
pencapain maintenance yang sudah dilakukan. Hal ini berfungsi untuk mengevaluasi pekerjaan
maintenance yang sudah dilakukan dalm periode waktu tertentu, sehingga jika diketahui performa yang
menurun dari pihak maintenance dapat segera mengambil tindakan untuk memperbaikinya. Parameter
Maintenance dibagi menjadi beberapa KPI, antara lain:
a) PA (Phisically Availability)
b) MTBF (Mean Time Between Failure)
c) MTTR (Mean Time To Repair)
d) REDO PS

PA (Phisically Availability)
PA adalah angka yang menunjukkan seberapa besar kesiapan alat untuk dapat dioperasikan. Parameter
PA digunakan untuk menentukan rencana program maintenance (Midlife, Overhaul, Schedule Repair
Dan Recondition Maintenance) pada bulan tersebut dan juga untuk menentukan target produksi yang
akan dicapai. Beberapa hal yang mempengaruhi perhitungan PA adalah:
a) Schedule Hours (Schedule 24 Jam Dalam 1 Hari)
Catatan:
b) Stand By Hours
c) Repair & Maintenance Hours
Cara perhitungan PA dapat digunakan rumus seperti diatas

38
TRD1006A

MTBF (Mean Time Between Failure)

MTBF adalah angka yang menunjukkan tingkat kepercayaan terhadap alat yang diukur dari
rata-rata ready for use (RFU) dalam Interval waktu tetentu. MTBF merupakan salah satu
parameter untuk mengevaluasi seberapa besar kehandalan suatu equipment untuk
dioperasikan. Beberapa hal yang mempengaruhi perhitungan MTBF adalah:
a) Working Hours
b) Frekuensi Kerusakan Unschedule
Cara penghitungan MTBF dapat digunakan rumus seperti diatas

Catatan:

39
TRD1006A

MTTR (Mean Time To Repair)

MTTR adalah waktu rata-rata penanganan repair unschedule terhadap suatu alat. MTTR
digunakan untuk mengevaluasi seberapa efektif pekerjaan yang sudah dilakukan atau untuk
mencari permasalahan yang terjadi dalam suatu aktivitas repair. Beberapa hal yang
mempengaruhi perhitungan MTBF adalah:
a) Total Jumlah Jam Repair (Unschedule Break Down)
b) Frekuensi Kerusakan Unschedule
Cara menghitung MTTR dapat digunakan rumus seperti diatas

Catatan:

40
TRD1006A

REDO PS

REDO PS adalah Presentase rasio service equipment yang gagal (trouble) dengan actual
service. REDO PS digunakan untuk mengevaluaskualitas PS yang sudah dilakukan. Beberapa
hal yang mempengaruhi
perhitungan REDO PS adalah:
a) Jumlah PS yang sudah dilakukan
b) Jumlah PS yang mengalami REDO

REDO PS dapat terjadi jika equipment mengalami break down unschedule dalam interval
waktu 3 hari setelah PS. Cara menghitung REDO PS Untuk melakukan perhitungan REDO PS
digunakan rumusan seperti diatas

Catatan:

41
TRD1006A

Catatan:

Page 42
TRD1006A

Pengetahuan Oli

Fungsi oli secara umum adalah :


1) Sebagai pelumas
2) Sebagai penyekat
3) Sebagai pendingin
4) Sebagai bantalan
5) Sebagai anti karat
6) Sebagai pembersih
7) Sebagai pemindah tenaga

Memelihara Umur Engine Lebih Panjang


 Gunakan jenis oli yang tepat
 Hindari oli dari kontaminasi
 Gunakan fuel yang tepat
 Ganti secara periodic, sesuai dengan petunjuk factory
 Hindari overheat yang terus menerus
 Hindari temperatur gas buang yang tinggi
Catatan:

43
TRD1006A

Klasifikasi Oli
Oli diklasifikasikan kedalam C Series ( kelas CA sampai CE ) untuk engine diesel seperti tabel diatas, dan
S Series (kelas SA sampai SE) untuk engine gasoline.

Catatan:

44
TRD1006A

Standard & Klasifikasi Engine Oil


Dinyatakan dalam ( CA, CB, CC, CD, CE, CF / API SAE 10 – 50 )
API : American Petroleum institute
SAE : Society Automotive Engineer

Multi Grade Oil


Oli yang mempunyai sifat kekentalan, dapat menyesuaikan dengan perubahan temperatur, misalkan 15
W 40 ( untuk ambient temperatur 15 ° C oli tersebut mempunyai kekentalan SAE 15 W, dan pada
temperature 100°C, maka kekentalannya menjadi SAE -40 )

Standard Kekentalan Oli Hydroulic


Untuk standard oli hydroulic dinyatakan dengan ISO – VG ( International Standards Organization -
Viscosity Grade )

Standard Untuk Gear Oil


Dinyatakan dengan (AGMA (American Gear Manufacturers Asociation), GL – 1 s/d GL – 8A (SAE 60 –
250 )
Catatan:

45
TRD1006A

Pengertian Kontaminasi & Deteriorasi

1) Kontaminasi
adalah peristiwa rusaknya oli karena pengaruh dari luar, bahan bahan kontaminasi dapat berupa zat
pekat, cair maupun gas, misalnya butiran/serpihan logam, potongan karet dan gasket, fiber,cat, debu,
air, asam,oksigen dsb. Bahan bahan tersebut bisa datang dari luar maupun timbul dari dalam sistem
hydrolik itu sendiri.
kontaminasi yang datang dari luar system kemungkinan terbesar melalui atmosfer. Dalam atmosfer
terkandung bahan bahan seperti uap, debu/pasir, kotoran tersebut dapat masuk melalui breather,
pipa pengisian, seal dan gasket atau ketika sistem dibuka pada waktu melakukan perawatan atau
perbaikan. Misalnya penggunaan lap yang kotor dan sebagainya.
sedangkan kontaminasi dari dalam sistem dapat berupa partikel logam dengan seal/gasket sebagai
akibat gesekan dan keausan, juga partikel partikel cat.

2) Deteriorasi
Adalah peristiwa rusaknya oli karena pengaruh didalam oli itu sendiri, selama oli bersirkulasi dalam
system, endapan dan asam/sulfur akan membentuk sebagai akibat panas, oksidasi dan tekanan.
Endapan tersebut membentuk semacam perekat sehingga dapat melekatkan bagian bagian yang
saling bergesekan, menutup lubang lubang kecil dan dapat mengikat partikel partikel logam yang
Catatan:
akan mempercepat proses pengikisan ( keausan ).sedangkan asam/sulfur bersama dengan kerak
kerak korosi menyebabkan kekasaran pula pada permukaan komponen – komponen sehingga
mempercepat keausan dan akhirnya menambah kotoran dalam oli.

46
TRD1006A

Aplikasi Oli Terhadap Pengaruh Temperatur


Contoh :
Untuk engine oil pan
Ambient Temp - 10 s/d 10 C° maka gunakan oli SAE 10 W
Ambient Temp : 0 - > 30 C° maka gunakan oli SAE 30
Apabila memakai oli Multigrade, dari kedua contoh ambient temperatur tersebut maka harus memakai
oli SAE 10W – 30, untuk lebih detail baca OMM ( Operation & Maintenance Manual ).

Pengertian Oxidation dan Demusibility


Oxidation adalah peristiwa yang terjadi pada suhu > 50 C°, yang menyebabkan reaksi antara :
Oli + oksigen →→ Karbondioksida + Air
( CxHx + O2 →→ CO2 + H2O )
Demulsibility adalah sifat kemampuan oli untuk memisahkan diri dari air.

Viscositas Index (VI)


Adalah suatu angka yang menunjukkan kestabilan viscosity oli terhadap perubahan suhu.
> VI = 1 – 29 →→ Rendah
> VI = 30 – 79 →→ Sedang
Catatan:
> VI = 80 – 100 →→ Tinggi
> VI = 100 – UP →→ Sangat baik
Standard industri yang disarankan adalah VI antara 90 – 100

47
TRD1006A

Cara penanganan oli


Cara penyimpanan oli harus terlindung / tertutup dari sinar matahari dan hujan
Cara pengisian :
1) Jangan membiarkan pipa isap drum ( oli pump ) menyentuh dasar drum pada saat mengisi dan pipa
outlet harus betul – betul bersih.
2) Pipa & pompa oli harus selalu bersih

Pengertian dan Fungsi Additive ( additive asli dari oli ) dan Tambahan
Adalah zat campuran yang ditambahkan pada base oli mempertinggi ketahanan dan
kemampuan oli
Fungsi additive diantaranya adalah :
1) Detergent (pembersih), membersihkan engine dari hasil reaksi oksidasi dan menghentikan
pembentukan kerak dari material yang tidak dapat dilarutkan, bahan detergent yang digunakan
digunakan diantaranya, sulfonates, phenats, phosponates atau salycilates
2) Penetral asam (neutralized acid), penetral asam yang dihasilkan proses pembakaran akibat
kandungan sulfur didalam fuel, bahan yang digunakan adalah Basa Alkali (KOH)
3) Pencegah oksidasi, membantu mencegah naiknya viscosity (pnenates, aromatic, sulfurid esters,
hindered phenols)
Catatan:
4) Pencegah terbentuknya endapan lumpur (polysobutenyl succinimides and polysubotenyl succinic
esters
5) Pencegah keausan (alkaline detergents, zinc dithiophosphates, alkaline dithicarbamates)
6) Pencegah oli menjadi kental (pour point disperants) (poly methacrylates, styrene based polysters,
alkhil naphthalenes)
7) Viscosity index (pencegah menurunnya viscosity pada high temperatur )

48
TRD1006A

Arti dan Tujuan TBN

 Arti TBN (Total Base Number ), adalah angka yang menunjukkan banyaknya kandungan basa
didalam oli
 Tujuan dimasukannya basa didalam oli adalah untuk menetralkan asam yang timbul didalam oli karena
pengaruh kandungan sulfur pada fuel.
Reaksi kimia nya adalah sebagai berikut
CxHxS + O2 + N2 pada proses pembakaran, diantaranya akan menjadi sebagai berikut H2O, CO2, SO2,
CO, Nox, dan SO2 yang sempat turun ke oil pan akibat kebocoran ring piston akan bereaksi dengan uap
air yang ada di oil pan sehingga akkan terjadi reaksi sebagai berikut : SO2 + H2O → H2SO4, dimana
H2SO4 merupakan asam dan akan merusak daya lumas oli dan menimbulkan korosi, maka harus
dinetralkan dengan basa, dan basa yang dipakai adalah KOH, sehingga terjadi reaksi H2SO4 + 2KOH
→K2SO4 + 2H2O, sehingga akan dihasilkan bentuk uap air dan endapan K2SO4 pada oil pan ,lama
kelamaan kandungan basa di dalam oli berkurang, dan dikatakan angka TBN –nya turun, dan angka yang
diijinkan di indonesia adalah 12

Pengertian Synthetic Oli

 Catatan:
Synthetic oil adalah base stock oil yang dihasilkan dari proses reaksi bahan kimia dengan komposisi
spesifik sehingga menghasilkan base stock oil dengan kualitas yang terencana dan terprediksi
kehandalannya, sehingga oli ini sangat bermutu tinggi dan mempunyai viscosity index yang lebih tinggi
dari mineral base stock oil yang VI nya paling tinggi sekalipun.
Contoh : Top One, Power Up, Omega dll

49
TRD1006A

Grease

Fungsi grease secara umum adalah


Sebagai pelumas padat
Sebagai pelindung karat
Standard kekentalan grease
NL – GI (National Lubricating Grease Institute ) dengan angka kekentalan dari : 000, 00, 0, 1,2,3,4,5,6.

Aplikasi grease

Pada dasarnya aplikasi grease adalah berbeda penggunaanya, grease yang akan dipakai untuk bagian
dalam berbeda dengan grease untuk penggunaan bagian luar. Jadi tidak boleh menggunakan semaunya,
untuk penggunaan lebih lanjut dan benar harus mengacu pada standar grease yang dianjurkan, lihat
buku petunjuk dan saran dari pabrik /factory.

Penanganan Grease

 Simpan ditempat yang terlindung dari panas matahari dan hujan


 Gunakan grease sesuai spesifikasi yang direkomendasikan
Catatan:
Grease drum harus tertutup rapat

50
TRD1006A

Fuel

Jenis fuel yang digunakan pada Diesel Engine


 Untuk daerah tropis/panas adalah Fuel Light Oil ASTM D 975 No 2( American Standard
Testing Material)
 Untuk daerah dingin/eropa adalah Fuel Light Oil ASTM D 975 No 1

Kadar sulfur pada Fuel

Berpengaruh pada jadwal penggantian Oli


 Apabila kadar sulfur didalam fuel 0,5 – 1 %, maka jadwal penggantian oli adalah 1/2 X jadwal
regulernya
 Apabila kadar sulfur didalam fuel > 1 % maka jadwal penggantian oli adalah 1/4 X jadwal
regulernya

Fuel tercampur dengan kerosene


 Kerosene tidak mempunyai sifat untuk melumasi, sehingga gesekan akan lebih besar jika fuel
Catatan:
bercampur dengan kerosene, dan merusak komponen fuel system
 Kerosene mempunyai kadar sulfur yang tinggi, sehingga pembentukan asam didalam fuel akan
meningkat dan akan mempercepat proses korosi

51
TRD1006A

Panas yang hasil pembakaran didalam engine sangat tinggi, sehingga diperlukan sistim
pendinginan untuk mengontrol temperatur kerja engine agar supaya engine bekerja
dengan performance yang optimum dan menghindari kerusakan komponen-komponen
akibat panas yang tinggi.
Energi yang diserap oleh sistem pendingin sekitar 20 % dari panas yang dihasilkan
pembakaran bahan bakar, dibuang sebagai exhaust gas 42 %, dan yang yang diubah
menjadi tenaga mekanis 38 %.
Secara umum yang dipakai sebagai media pendingin (coolant) digunakan air (water),
karena air mempunyai “cooling effect”yang baik.

Catatan:

52
TRD1006A

Air yang baik sebagai coolant

 Mengandung tingkat pencemaran / kotoran yang rendah.


 Air tawar tidak mengandung garam.
 Air dengan tingkat kekerasan yang rendah.
 Atau air yang memenuhi standard kualitas untuk:
City water (air ledeng)

Air suling
Air yang telah diolah dengan alat pelunak air (water treatment) atau alat
pembersih (purifying).

Air yang jelek sebagai coolant

 Mengandung tingkat pencemaran yang tinggi.


 Air dengan tingkat kekerasan yang tinggi.
 Air yang mengandung garam: air sungai, air dari saluran air sederhana atau
air pompa, air sumur, air laut, air dari kolam.
Catatan:
Standard kualitas city water
 Nilai pH : 6.8 - 7.5
 Total hardness (CaO) : Max. 5 Ppm
 Mengandung ion sulfat (SO2-) : Max. 5 Ppm
 Mengandung ion ch;orida (Cl-) : Max. 5 Ppm

53
TRD1006A

RADIATOR VALVE terdiri dari :

• Pressure Relief Valve

Valve ini bekerja untuk menyekat tekanan udara didalam radiator dengan udara luar sampai pada batas
perbedaan tekanan yang diizinkan, pada umumnya tekanan kerja valve
di-set 0.75 kg/cm2 (differential pressure).Dengan demikian pada temperatur kerja engine, air pendingin
tidak akan mendidih, dan tidak meluap. Dengan adanya tekanan didalam radiator yangtersekat, akan
lebih susah air membentuk gelembung-gelembung yang akan menempel dinding luar liner atau
gelembung karena putaran water pump, sehingga pitting cavitation atau corrosion dapat dicegah. Jika
tekanan didalam radiator diset lebih tinggi,akan mengakibatkan tegangan dalam (internal stress) yang
bekerja pada komponen komponen enginemenjadi naik,sehingga merusak komponen-komponen tsb.

Vacuum Valve
Catatan:
Setelah engine berhenti, dan temperatur dari sistim pendingin menjadi turun, menyebabkan
terjadi negative pressure didalam sistim pendingin, maka mencegah hal itu radiator valve bekerja
sebagai vacuum valve, sehingga internal stress karena kevacuuman dapat
dicegah.
TOOL untuk test radiator valve atau cap radiator: RADIATOR CAP TESTER.

54
TRD1006A

Corrosion Resistor

Corrosion resistor dilengkapkan pada sistim pendingin engine, tujuannya supaya “cooling effect” dari
sisitim pendingin menjadi lebih baik, sehingga dapat meningkatkan ketahanan dan memperpanjang
umur engine, liner, dan pendinginan oli pelumas. Juga untuk mencegah terjadinya problem pitting yang
disebabkan karena terjadinya cavitation.

Corrosion Resistor Mengandung 7 Macam Inhibitor

1) Buffer Agent, berfungsi meningkatkan sifat alkali/basa pada air,sehingga dapat


mencegah korosi pada cast iron, tidak berfungsi untuk aluminium.
2) Iron Corrosion Inhibitor, membuat lapisan film pada permukaan (liner) cast
iron, untuk mencegah corrosion.
3) Cavitation Pitting Inhibitor, mencegah korosi pada aluminium.
4)Catatan:
Alumunium Corrosion Inhibitor, mencegah korosi pada aluminium.
5) Copper, Copper Alloy Corrosion Inhibitor, mencegah korosi pada copper
(tembaga) dan pada brass (kuningan).
6) Anti-Scale Additive, mencegah terbentuknya scale.
7) Anti-Foam Agent, mencegah terjadi cavitation.

55
TRD1006A

Contoh kerusakan yang disebabkan oleh penggunaan air yang tidak bagus dalam system pendinginan

 Rust ( Karat )
Udara(oxigen), garam dan exhaust gas yang larut didalam air menghasilkan oxigen dan ionchlor
(Cl-), ion asam sulfat (SO₄²), dan hal ini merusak besi. Bila temperatur air yang mengandung
garam naik, proses korosi berlangsung secara cepat. Kejadian ini terjadi karena ion Cl- dan ion
SO₄² menempel pada permukaan besi dan menyebabkan besi teroksidasi. Akibatnya terjadi
karat diberbagai tempat pada permukaan yang dilewati coolant.

 Scale (kerak)
Magnesium- dan calcium-bicarbonat yang terkandung didalam air mengurai karena pengaruh panas dan
membentuk scale. Calcium bicarbonat dan/atau magnesium bicarbonat masing-masing mengurai
menjadi calcium carbonat (CaCO₃) dan magnesium carbonat (MgCO₃), dan bila menyentuh besi yang
panas garam-garam carbonat tadi membentuk scale. (Ion-ion korosif : Cl- dan SO₄²). Bila sodium
bicarbonat (NaHCO₃) berhubungan dengan temperatur tinggi, membentuk sodium carbonat Na₂CO₃dan
larut dalam air, namun tidak membentuk scale. Bila cooling system ditambahkan antifreeze yang
berkualitas jelek, silicate-silicate (pasir) terendapkan dan membentuk scale. Silika merupakan partikel-
partikel batu, tidak larut didalam air tetapi tetap bercampur. Jika menempel pada dinding yang panas
menjadi scale yang keras, dan sukar untuk dilepas dari dinding tadi. Air yang mempunyai keasaman lebih
tinggi, dan air yang lebih keruh, scale lebih mudah untuk dilepas dari dinding. Akibat penempelan scale
Catatan:
pada permukaan dinding saluran pendingin, cooling effect menjadi turun fungsinya, sehingga terjadi
problem :

Overheating, karena scale menghambat heat transfer.


Kerusakan piston dan liner.
Pitting.

56
TRD1006A

Catatan:

57
TRD1006A

Filter
Filter berfungsi sebagai penyaring
 Klasifikasi

 ISO
Platted Papper Element
Wire Mesh Filter
Metal Edge Filter

 SAE
Fine Filter & Coarse Filter
Screen
Strainer
 Filtering Area
Luas bidang penyaringan filter

 Mesh & Micron


Mesh adalah jumlah pori pori perluasan inchi dari sebuah filter
Micron adalah besarnya diameter pori pori
Catatan:

58
TRD1006A

1) Fungsi Water Separator adalah alat untuk memisahkan/mendeteksi antara air dan fuel.
2) Fungsi Dust Indicator adalah untuk mengetahui kebuntuan Air Cleaner.
3) Fungsi Corrosion Resistor adalah untuk mencegah timbulnya karat (berupa larutan kimia
magnesium) untuk ph air normal.
4) Fungsi Evacuator Valve adalah unluk membuang debu pada Air Cleaner Housing saat engine mati.
5) Fungsi Ejector Pipe adalah untuk rnenyedot debu dan kotoran dari Pre Cleaner secara otomatis
untuk dibuang ke atmosfir melalui exhaust pipe saat engine hidup.
6) Funqsi Pre-Cleaner adalah untuk menyaring debu yang partikel yang besar-besar (sebagai
penyaring awal).
7) Jenis Pre-Cleaner Siklon dan Multi Siklon (komaclone).

Catatan:

59
TRD1006A

1) Engine low idle adalah putaran engine terendah tanpa beban.


2) Engine High Idle adalah Putaran Engine tertinggi tanpa beban.
3) Rated Speed adalah Putaran Engine pada horse power maximum.
4) Stall- speed adalah Putaran engine ketika torque converter stall.
5) Hydraulic Stall Speed adalah Putaran Engine ketika hydraulic system dalam keadaan relief.
6) Full Stall Speed adalah putaran engine pada saat Torque Converter stall dan hydraulic system
relief secara bersamaan.
7) Modulating Time adalah waktu untuk menaikkan tekanan oli secara bertahap.
8) Compression Pressure adalah tekanan udara yang dlhasilkan pada langkah compressi di dalam
cylinder
9) Blow by pressure adalah tekanan udara gas yang diizinkan didalam crank case yang disebabkan:
Kebocoran ring piston engine liner.
Kebocoran seal pada sisi turbin dj dalam turbo charge.
Kebocoran Ring Piston pada compressor udara / liner
10) Engine Hunting adalah keadaan putaran engine yang tidak stabil
11) Turbo Charger Play adalah Gerakan Axial Radial dari Rotor
12) Boost Pressure adalah tekanan udara pada intake manifold untuk engine yang dilengkapi turbo
charger
13) Hydraulic Drift adalah Penurunan Attachment yang diizinkan disebabkan karena kebocoran pada
hydraulic system, ketika control lever posisi netral.
14) Internal Leakage of pumpa adalah kebocoran di dalam pump yang menyebabkan flow rate pump
turun effeciency rendah.
Catatan:
15) Relief Pressure adalah tekanan oli maximum di dalam hydraulic system, pada saat operasi
16) Safety Pressure adalah tekanan oil maximum di dalam hydraulic system pad a saat lever
Control Valve dalam posisi netral yang diakibatkan adanya gaya dari luar pad a actuator
17) Brake Cooling System adalah system pendinginan pada rear brake. ketika retarder dioperasikan.
18) Brake Cooling Valve adalah berfungsi untuk mendrain ali pada oil brake cooling system
ketika tidak dioperasikan dan mengarahkan aliran oli serta membatasi tekanan ali maximum ke
rear brake pada saat retarder dioperasikan.

60
TRD1006A

Catatan:

61

Anda mungkin juga menyukai