Catatan:
1
TRD1006A
Catatan:
Page 2
TRD1006A
Catatan:
Page 3
TRD1006A
Catatan:
4
TRD1006A
Catatan:
Page 5
TRD1006A
Catatan:
Page 6
TRD1006A
Tahukah anda, apa penyebab utama dari cepatnya kerusakan suatu mesin alat alat produksi saat
ini.Berapa kali anda mendengar, “besok kita greasing atau besok saja kita tambah/ganti oli”, hari esok
tiba, pekerjaaan pun sudah menunggu, sehingga tidak ada waktu greasing.
Kebiasaan buruk yang demikian akan berakibat mempercepat kerusakan (breakdown) dan biaya operasi
menjadi tinggi, anda dapat mencegah/mengurangi dari hal tersebut dengan melakukan /mengusahakan
preventive maintenance menjadi kebiasaan yang baik.
Dengan memahami fundamental dari preventive maintenance yang baik, anda dapat melakukan
dengan efisien dan benar, kemudian anda pasti akan puas mendapatkan sesuatu yang lebih dari alat
alat yang anda kelola.
Dengan melaksanakan preventive maintenance yang baik akan didapatkan 3 (tiga) keuntungan sebagai
berikut:
1) Mengurangi kerusakan
2) Biaya operasi menjadi lebih hemat
3) Keamanan alat alat terjamin dengan baik
Catatan:
7
TRD1006A
Mengurangi kerusakan
Jika kerja suatu alat lebih berat, preventive maintenance nya pun perlu ditingkatkan
8
TRD1006A
Catatan:
Page 9
TRD1006A
Maintenance Philosophies
Secara umum, maintenance / perawatan dapat didefinisikan sebagai usaha/ tindakan–tindakan reparasi
yang dilakukan untuk menjaga agar kondisi dan performance dari sebuah mesin selalu seperti kondisi
dan performance waktu masih baru, tetapi dengan biaya perawatan yang sewajarnya.
Dengan demikian maintenance / perawatan dapat diartikan secara definitive atau philosophies
maintenance adalah: Suatu kegiatan service secara teratur untuk mencegah timbulnya keausan tidak
normal (kerusakaan) sehingga umur alat dapat mencapai umur yang direkomendasikan oleh pabrik
(sesuai yg kita rencanakan) dan untuk mendapatkan tingkat Mechanical avilability yang tinggidan untuk
menghindari atau menurangi biaya perbaikan tak terduga semaksimal mungkin.
Kerusakan akibat kesalahan maintenance menduduki peringkat tertinggi yaitu:
41 % : Kesalahan dalam periodic maintenance.
31 % : Kesalahan dalam Daily Inspection
Dengan demikian kesalahan dalam maintenance memiliki porsi 72 % Ini sangat besar.
Catatan:
10
TRD1006A
Catatan:
11
TRD1006A
12
TRD1006A
Levelkan dulu untuk posisi drain oli (engine, power train, final drive, hydrolik ).
Lakukan proses isolasi pada unit yang dilakukan pekerjaan maintenance (personal danger tag,
service tag, gembok/pad lock)
Kecuali dinstruksikan secara khusus, lakukanlah pekerjaan maintenance dengan engine keadaaan
mati, ketika melakukan pekerjaan dengan engine dalam keadaan hidup, pekerjaan harus dilakukan
dua orang.
Buanglah oli setelah terlebih dahulu dipanasi sampai mencapai temperatur kerja (kira-kira 30
derajat sampai 40 derajat celcius).
Sebelum membuka tutup/cap radiator angkatlah tuasnya untuk melepaskan tekanannya.,
Hindarilah untuk mencoba membuka tutup/cap tangki hidrolis dan tutup saluran pembuang
olinya ketika oli masih panas.Setelah penggantian oli, elemen saringan, sarinqan kawat,
psmberslhan dan lain-lain, buanglah udara dari sistim yang bersangkutan.
Untuk semua saluran tempat pengisi oli yang diperlengkapi dengan saringan kawat, cegahlah
pembukaan saringan kawat ketika akan mengisi olie.
Minyak pelumas /oli tidak boleh lebih atau kurang dari jumlah yang dibu- tuhkan. Pada saat
inspeksi atau pengisian periksalah ketinggian permukaan oli harus tepat ukurannya.
Catatan:
Setelah memberi grease bersihkanlah minyak bekas yang dikeluarkan secara paksa dari bagian
yang dilumasi.
Ketika mengganti oli dan saringan/filter periksalah oli bekasnya dan saringannya untuk melihat
apakah ada gram/serbuk atau pecahan halus besi atau kotoran lainnya.
Ketika membuka bagian-bagian mesin yang ada O-ringnya, gasket atau seal, bersihkanlah
tempat dudukannya dan ganti dengan seal yang baru.
13
TRD1006A
Maintenance
Catatan:
14
TRD1006A
Sasaran Maintenance
1. Produktivitas
Produktivitas yang tinggi ditandai dengan semakin banyak equipment yang RFU dari equipment-
equipment dikerjakan. Hal ini menandakan bahwa lead time dari pengerjaan menjadi lebih cepat.
Beberapa hal yangmendukung tercapainya produktivitas yang tinggi adalah:
a) Optimalisasi Man Power
b) Adanya Dukungan Dari Semua Lini
c) Efektivitas Waktu Dan Sumber Daya
2. Kualitas
Produktivitas yang tinggi harus disertai kualitas yang baik, supaya performa equipment tetap terjaga.
Ada beberapa hal yang harus dilakukan supaya kualitas maintenance tetap terjaga, yaitu:
a) Selalu menjaga kebersihan equipment.
b) Inspeksi yang baik dan analisis yang sesuai.
c) Perbaikan terus-menerus.
Catatan:
3. Disiplin
Perlu diperhatikan, biarpun produktivitas dan kualitas sudah baik, namun disiplin harus betul-betul
diperhatikan dalam melakukan proses maintenance. Disiplin yang dimaksud adalah:
a) Disiplin dalam melakukan maintenance (maintenance yang tepat waktu / sesuai schedulenya)
b) Dalam melakukan proses maintenance harus selalu berpedoman pada SOP dan Shop manualnya.
c) Disiplin dalam SHE dalam proses pengerjaan dan juga tools yang digunakan.
15
TRD1006A
Secara umum, perawatan dapat didefinisikan sebagai usaha usaha/tindakan tindakan termasuk
pencegahan dan perbaikan yang dilakukan untuk menjaga agar kondisi dan performance dari sebuah
machine selalu seperti kondisi dan performance waktu masih baru, tetapi dengan biaya perawatan yang
wajar.
Menjaga agar kondisi dan performance dari machine tidak menurun adalah usaha yang bersifat teknis,
sedang untuk pengendalian biaya perawatan seefisien mungkin adalah menyangkut soal soal
management (system atau procedure).
Perawatan atau pencegahan suatu machine pada umumnya terdiri dari Periodic maintenance,
Pelaksanaan schedule Overhaul dan Condition Based Maintenance.
Catatan:
16
TRD1006A
Periodic Maintenance
Periodic Maintenance adalah suatu pelaksanaan service yang harus dilakukan setelah peralatan bekerja
untuk jumlah jam operasi tertentu. Jumlah yang ditujukan oleh pencatatan jam operasi (service meter)
yang ada pada alat tersebut.
Adalah inspeksi atau pemeriksaan sebelum suatu machine di operasikan, hal ini untuk mengetahui
keadaan machine apakah aman untuk dioperasikan, misalnya :
Sementara orang beranggapan bahwa daily maintenance hanyalah sebagai syarat saja, sehingga tidak
dilakukan dengan baik dan serius, sebenarnya pelaksanaan daily maintenance mutlak dan harus
dilaksanakan dengan baik.
Dalam melaksanakan Daily Maintenance, bisa digunakan beberapa alat bantu, antara lain:
1) Check sheet : Suatu form yang digunakan untuk mencatat hasil operasi dari tiap – tiap machine
Catatan:
dalam satu hari operasi
2) Daily Check : Suatu form seperti halnya check sheet, perbedaanya hanya pada ukurannya yaitu
pocket size sehingga operator atau service man akan dengan mudah mencatatnya
17
TRD1006A
Periodic service adalah salah satu program perawatan berkala sesuai HM dengan melakukan
penggantian oli, filter, coolant, inspeksi serta pelaksanaan minor repair & adjustment untuk kondisi
abnormal yang ditemukan maupun yang telah direncanakan, yang ditujukan untuk mempertahankan
performance unit sesuai standar. Periodic service untuk unit yang tidak memiliki ukuran HM, untuk
Periodic service untuk unit yang tidak memiliki ukuran HM, untuk operating statistiknya dilakukan
setiap kelipatan hari operasi.
Oli setelah dipakai beberapa lama akan mengalami kerusakan (perubahankekentalan) yang diakibatkan
oleh adanya:
1) Oksidasi,yaitu peristiwa rusaknya oli karena proses kimia antara oli dengan oksigen akibat
temperatur yang tinggi (> 50 °C).
2) Kontaminasi, yaitu peristiwa rusak nya oli karena pengaruh dari luar sistem (debu, kotoran, air dll.).
3)Catatan:
Deteriorasi, yaitu peristiwa rusaknya oli karena pengaruh dari dalam sistem (proses pembakaran,
temperatur dan reaksi kimia cepat).
4) AngkaTBN (unsur kandungan basa dalam oli) turun.
Filter (oli, fuel dan udara) setelah dipakai beberapa lama akan mengalami penurunan normal
performanya (daya penyaringannya akan semakin berkurang). Parts yang bergesekan/berputar setelah
dipakai beberapa lama akan mengalami keausan dan penurunan normal
18
TRD1006A
Lakukanlah perawatan berkala sesuai dengan petunjuk pada buku Operation Maintenance Manual
(OMM) untuk setiap jenis alat berat yang digunakan, berikut contoh periodical Service berikut item
item yang diperiksa
1. PM 250
a) Lakukan daily check/inspection
b) Pelumasan grease pada pin
c) Periksa/setel ketegangan belt alternator
d) Periksa jumlah elektrolit/air battery
e) Periksa/tes brake
f) Periksa jumlah oli damper case, tambah oli
Untuk mempermudah dalam melakukan periodical Service gunakan chek sheet yang
terlampir pada buku ini.
2. PM 500
a) Ganti oli engine
b) Ganti cartridge filter dan by pass cartridge filter oli engine
c) Ganti cartridge fuel filter
Catatan:
d) Ganti filter element transmisi dan element filter torque converter
e) Periksa jumlah oli final drive
f) Periksa ganti fan belt
g) Periksa jumlah oli damper
h) Lakukan juga pekerjaan semua item PM 250
19
TRD1006A
3. PM 1000
a) Ganti oli power train case, bersihkan trainer (termasuk transmisi case, torque converter case dan
bevel gear case)
b) Periksa, dan bersihkan strainer solar
c) Bersihkan lubang pernapasan steering clutch
d) Periksa jumlah oli recoil spring, asist cilinder case dan tambah oli
e) Lumasi grease untuk auto tension maupun pully
f) Periksa kekendoran baut canopy
g) Ganti cartridge corrosion resistor
h) Periksa kekencangan komponen undercariege
i) Lakukan juga semua item yang terdapat pada PM 250 & PM 500
4. PM 2000
a) Ganti oli hydroulic
b) Ganti element filter oli hydroulic
c) Ganti oli final drive case
Catatan:
d) Ganti oli damper case
e) Periksa jumlah oli pivot
f) Bersihkan lubang pernapasan engine
g) Bersihkan dan periksa turbocharger
h) Periksa startingmotor & alternator
i) Periksa/setel clearence valve engine
j) Periksa/setel injector set load engine
k) Lakukan juga item pada PM 250, 500, dan 1000
20
TRD1006A
4. PM 4000
a. Periksa water pump
b. Periksa vibration damper
c. Periksa fan pully dan ketegangan pully
d. Periksa main frame, perlengkapan kerja
e. Lakukan juga semua item pada prose PM 250, 500, 1000 & 2000
C. Schedule Maintenance
Adalah bentuk perawatan yang dilakukan terhadap komponen – komponen suatu alat
berat, dimana proses kerjanya adalah menyangkut pekerjaan overhoul, overhoul
terhadap komponen haruslah di schedulkan sesuai rekomendasi pabrik.
Proses pekerjaan Overhoul meliputi
a) Dis – Assembly
b) Measuring
c) Reausable Part
d) Part ordering
e)Catatan:
Assembly
f) Testing
Pekerjaan ini harus benar – benar tekendali agar tidak terjadi Re – do (pengulangan
pekerjaan), fungsi control sangatlah penting untuk pekerjaan ini, untuk
mempermudah agar plan ovehoul bisa terlaksana sesuai dengan rencana maka
komponen yang akan di overhoul dituliskan pada schedule Overhoul Plan Board
21
TRD1006A
D. Corrective Maintenance
Adalah perawatan yang dilakukan dalam usaha untuk mempertahankan agar alat berat
Itu bisa dioperasikan kembali. Pada sistem perawatan ini perbaikan atau penyetelan baru akan
dilakukan apabila unit mengalami breakdown, dan perawatan tidak harus secara berkala atau ter
schedule, akibatnya kalau hal ini terus menerus terjadi maka breakdown time akan menjadi tinggi
sekali, sehingga mengakibatkan machine Availability menjadi turun.
E. Predictive Maintenance
Adalah perawatan yang dilaksanakan berdasarkan pada kondisi alat berat yang ada, pada
umumnya sebelum perbaikan dilakukan haruslah melalui tahap pemeriksaan secara
menyeluruti yang meliputi :
a) Total visual check
b) Pemeriksaan menyeluruh dengan menggunakan diagnostic tool/PM clinic atau PPM
c) Pemeriksaan Oli Pelumas (PAP) atau bisa juga disebut SOS (Schedule Oil Sampling)
d) Pemeriksaan undercariege pada unit yang menggunakan type crawler
Hasil pemeriksaan secara menyeluruh ini, kemudian dianalisa dan barulah diputuskan
apakah alat tersebut akan :
Catatan:
a) Di Repair
b) Di Overhoul
c) Treat In
d) Discrap
22
TRD1006A
Setiap mesin telah diset dan ditest dengan hati – hati sekali sebelum didistribusikan, tetapi walau
demikian, suatu mesin yang masih baru membutuhkan pengoperasian yang hati - hati pada 100 jam
pertama, hal ini untuk mendudukkan bagian bagian yang bergerak dari mesin. Mesin harus
dioperasikan dengan hati hati, terutama mengenai hal hal berikut ini :
a) Setelah start hidupkan engine kira kira 5 menit pada putaran rendah untuk memanaskan sebelum
beroperasi sesungguhnya.
b) Hindari menjalankan engine dengan putaran tinggi .
c) Hindari menjalankan atau menambah kecepatan mesin secara tiba tiba mengerem secara tiba tiba
berbelok dengan tajam jika tidak diperlukan .
d) Pada pengoperasian 250 jam pertama, oli dan elemen saringannya harus diganti seluruhnya dengan
oli dan elemen saringan yang baru dan asli.
e) Ingatlah selalu untuk melakukan perawatan dan pemeriksaan berkala .
f) Ingatlah selalu untuk mempergunakan bahan bakar minyak pelumas yang dianjurkan oleh pabrik.
Catatan:
Selama periode inreyen, perlu perhatian lebih dan perlakuan yang khusus, agar pada periode B
Dapat diperpanjang, perawatan pada periode B perlu diperhatikan agar kenaikan biaya di periode
C menjadi rendah, seperti gambar kurva diatas.
23
TRD1006A
Adalah salah satu program perawatan predictive maintenance melalui analisa kondisi pelumas yang
dilakukan secara berkala (sesuai HM) dan follow up perbaikannya.Program ini ditujukan untuk
memonitor kondisi equipment dan mendeteksi gejala kerusakan secara dini.
Pengambilan sampel oli dalam Program Analisa Pelumas dilakukan secara berkala dengan mengikuti
jadwal Periodic Service. Sampel oli PAP dapat diambil diluar jadwal periodic service jika memang
diperlukan segera untuk menganalisa kondisi oli pelumas (kondisi komponent urgent).
Catatan:
24
TRD1006A
Penutup botol harus tertutup rapat dan jangan dibuka jika belum digunakan. Dilarang
menggunakan botol bekas.
Selalu menggunakan probe/tube yang baru untuk setiap pengambilan oli.
Bagian dalam vacuum pump harus selalu bersih dari sisa oli.
Sampling valve pada unit harus selalu ditutup dengan menggunakan dust cap agar
terhindar dari debu.
Catatan:
25
TRD1006A
Catatan:
26
TRD1006A
27
TRD1006A
28
TRD1006A
a) Beri tanda Code NumberUnit dan HM pada filter yang akan dipotong supaya terdeteksi, akan
lebih baik jika penandaan dilakukan sebelum filter dilepas dari bracketnya.
b) Pasang Filter pada ragum dengan posisi bagian yang terpasang pada bracket berada di
sebelah atas.Pastikan Filter terpasang dengan kencang
c) Pasang Filter Cutting Tool pada bagian atas filter yang sudah dipasang di ragum.
d) Putar Filter Cutting Tool sampai filter terpotong.
e) Angkat dan lepaskan Filter Cutting Tool setelah filter terpotong.
f) Angkat Filter Element
g) Buka Filter Element untuk mengetahui kondisi didalamnya.
Catatan:
29
TRD1006A
Rating A
Tidak ada partikel yang ditemukan atau ada sedikit partikel halus yang ditemukan yang kemungkinan
diakibatkan oleh adanya keausan normal pada komponen.
Rating B
Jumlah partikel menunjukkan adanya peningkatan dari kondisi sebelumnya. Kondisi ini biasanya terjadi
karena suatu komponen sudah mendekati waktu penggantiannya atau keausan pada komponen
tersebut mulai meningkat.
Rating C
Kondisi ini menunjukkan adanya kejanggalan didalam suatu komponen yang biasanya ditandai
oleh ditemukannya partikel besar/kasar dalam jumlah yang sedikit. Partikel bisa berupa metal atau non
metal. Segera beritahu Group Leader agar perbaikan bisa direncanakan.
Rating X
Kondisi ini menunjukkan adanya peningkatan pada partikel besar/kasar pada suatu komponen dalam
jumlah yang cukup banyak. Ini memberikan suatu peringatan bahwa kerusakan fatal sudah terjadi.
Catatan:
Segera lakukan tindakan pemeriksaan dan perbaikan. Segera beritahu Group Leader agar perbaikan bisa
direncanakan.
Catatan: Petunjuk ini harus diikuti setiap saat bila nilai rating dimasukan kedalam service sheet
30
TRD1006A
Adalah salah satu program perawatan equipment yang dilakukan secara berkala (sesuai HM) dengan
melakukan pengukuran dan diagnostik serta melaksanaan minor repair dan adjustment untuk kondisi
abnormal (tidak sesuai standar) yang sifatnya mendesak, yang ditujukan untuk mempertahankan
performance unit sesuai dengan standar.
PPM dilaksanakan setiap interval 1000 jam operasi (500 jam khusus Engine) dan dilaksanakan bersamaan
waktunya dengan schedule periodic service.
PPM dapat dilakukan diluar interval 1000 jam jika memang diperlukan segera untuk melakukan tes
kondisi equipment.
Tujuan PPM untuk mendapatkan data yang akurat atas kondisi unit.
Caranya :Dengan memakai metode pengukuran dan instrument diagnostic.
31
TRD1006A
a) Engine speed low idle : adalah putaran engine terendah tanpa beban.
b) Engine speed high idle : adalah putaran engine tertinggi tanpa beban.
c) Rated speed : adalah putaran engine tertinggi pada horse power maksimum.
d) T/C stall speed : adalah putaran engine tertinggi saat torque converter stall.
e) Hydraulic stall speed : adalah putaran engine tertinggi saat hydraulic system relief.
f) Full stall speed : adalah putaran engine tertinggi saat T/C stall dan hydraulic system relief secara
bersamaan.
g) Engine oil pressure : adalah tekanan oli pelumasan didalam system engine.
h) Blow by pressure : adalah tekanan udara / gas yang diijinkan didalam crank case engine yang
disebabkanoleh :
Kebocoran ring piston engine liner.
Kebocoran seal pada sisi turbin didalam turbo charger.
Kebocoran ring piston pada compressor udara.
i) Boost pressure : adalah tekanan udara didalam intake manifold untuk engine yang dilengkapi turbo
Catatan:
charger.
j) Hydraulic drift : adalah penurunan attachment yang diijinkan disebabkan karena kebocoran pada
hydraulic system, ketika control valve netral.
k) Relief pressure : adalah tekanan oli maksimum didalam hydraulic system pada saat operasi.
l) Safety pressure : adalah tekanan oli maksimum di dalam hydraulic system pada saat control valve
netral yang diakibatkan oleh adanya gaya dari luar pada actuator.
32
TRD1006A
a) Untuk mengukur putaran engine atau putaran fan cooling kita dapat menggunakan alat ukur
Tachometer. Satuan alat ukur tersebut adalah rotation per menit / putaran per menit.
b) Untuk mengukur tekanan oli didalam system pelumasan ataupun system hydraulic kita dapat
menggunakan alat ukur Pressure gauge (analog maupun digital), satuan alat ukur tersebut adalah
Kg/cm pascal, bar, psi atau satuan pressure lainnya.
c) Untuk mengukur Boost pressure engine kita dapat menggunakan alat ukur Boost pressure gauge,
satuan alat ukur tersebut adalah mmHg dan Kpa.
d) Untuk mengukur Blow by kita dapat menggunakan alat ukur Blow by checker, satuan alat ukur
tersebut adalah mmAq / mmH2O.
e) Untuk mengukur hydraulic drift kita dapat menggunakan alat ukur convex scale / meteran, satuan
alat ukur tersebut cm / m.
f) Untuk mengukur waktu pergerakan (putar, naik atau turun) dari attachment kita dapat menggunakan
stopwatch, satuan alat ukur tersebut adalah second atau menit.
g) Untuk mengukur temperatur exhaust gas kita dapat menggunakan alat ukur thermometer (pick
sensor ataupun laser sensor), satuan alat ukur tersebut adalah °C / °F
Catatan:
33
TRD1006A
Harus diperhatikan
Lakukan pengukuran dan diagnostic dengan menggunakan tools yang standar / normal dan ikuti
petunjuk shop manual.
Periksa kesesuaian hasil diagnostik terhadap nilai standar:
Apabila sesuai standar, lanjutkan pengukuran.
Apabila tidak sesuai standar, maka periksa apakah dapat disesuaikan / diadjust.
Apabila tidak dapat disesuaikan / diadjust, buat rekomendasi untuk rencanakan kedepan terhadap
Catatan:
item tersebut (proses part, komponen atau lainnya).
34
TRD1006A
Adalah salah satu program perawatan equipment yang dilakukan secara berkala (sesuai
HM) dengan melakukan pengukuran terhadap komponen under carriage untuk mengetahui
tingkat keausan komponen sehingga waktu penggantian/rebuild komponen dapat
direncanakan.
Interval PPU untuk dozer dilakukan setiap 500 jam operasi. Interval PPU untuk excavator,
shovel, dan drilling dilaksanakan setiap 1000 jam operasi .
Untuk item item yang perlu diperiksa/diukur secara garis besar pada undercarriege bisa
dilihat pada gambar diatas.
Catatan:
35
TRD1006A
Program Backlog
Catatan:
36
TRD1006A
Dari konsep dasar maintenance tersebut maka setiap perusahaan akan menerapkan pola maintenance
sesuai dengan kondisi masing-masing, termasuk PT. Bas juga mempunyai program BMS ( Bas
Maintenance System) dimana dalam program tersebut berisi aturan dan target-target yang harus dicapai
dalam menjaga kondisi asset / alat milik perusahaan.
Adapun yang menjadi target Plant Dept. yang ditetapkan adalah sbb ;
1. Mechanical Availability / PA = 90 % per bulan
2. Service Accuracy = 90 % per bulan
3. Mean Time to Repair (MTTR = 3-6 jam per bulan)
4. Mean Time Between Failure ( MTBF = 60 jam per bulan)
5. Unschedule Job 25% per bulan
6. Repetitive Job (Redo) during 60 jam / 4 hari dari kerusakan sebelumnya 10% per bulan
7. Laporan Job Card, Mechanical Report & Quality Sheet dilaporkan setiap hari.
8. Overal Mechanic Utilization (working activity on the Job) 65%
9. Completion unschedule WO with Upated Job Code, Comp Code 5%
10. Turn Arround Time (TAT) WO Closing (1 Week for service, 3 month for comp, 3 days for
Unschedule (WO) 95%
Catatan:
37
TRD1006A
PARAMETER MAINTENANCE
Parameter Maintenance dalah suatu KPI (Key Performance Indicator) untuk mengetahui seberapa besar
pencapain maintenance yang sudah dilakukan. Hal ini berfungsi untuk mengevaluasi pekerjaan
maintenance yang sudah dilakukan dalm periode waktu tertentu, sehingga jika diketahui performa yang
menurun dari pihak maintenance dapat segera mengambil tindakan untuk memperbaikinya. Parameter
Maintenance dibagi menjadi beberapa KPI, antara lain:
a) PA (Phisically Availability)
b) MTBF (Mean Time Between Failure)
c) MTTR (Mean Time To Repair)
d) REDO PS
PA (Phisically Availability)
PA adalah angka yang menunjukkan seberapa besar kesiapan alat untuk dapat dioperasikan. Parameter
PA digunakan untuk menentukan rencana program maintenance (Midlife, Overhaul, Schedule Repair
Dan Recondition Maintenance) pada bulan tersebut dan juga untuk menentukan target produksi yang
akan dicapai. Beberapa hal yang mempengaruhi perhitungan PA adalah:
a) Schedule Hours (Schedule 24 Jam Dalam 1 Hari)
Catatan:
b) Stand By Hours
c) Repair & Maintenance Hours
Cara perhitungan PA dapat digunakan rumus seperti diatas
38
TRD1006A
MTBF adalah angka yang menunjukkan tingkat kepercayaan terhadap alat yang diukur dari
rata-rata ready for use (RFU) dalam Interval waktu tetentu. MTBF merupakan salah satu
parameter untuk mengevaluasi seberapa besar kehandalan suatu equipment untuk
dioperasikan. Beberapa hal yang mempengaruhi perhitungan MTBF adalah:
a) Working Hours
b) Frekuensi Kerusakan Unschedule
Cara penghitungan MTBF dapat digunakan rumus seperti diatas
Catatan:
39
TRD1006A
MTTR adalah waktu rata-rata penanganan repair unschedule terhadap suatu alat. MTTR
digunakan untuk mengevaluasi seberapa efektif pekerjaan yang sudah dilakukan atau untuk
mencari permasalahan yang terjadi dalam suatu aktivitas repair. Beberapa hal yang
mempengaruhi perhitungan MTBF adalah:
a) Total Jumlah Jam Repair (Unschedule Break Down)
b) Frekuensi Kerusakan Unschedule
Cara menghitung MTTR dapat digunakan rumus seperti diatas
Catatan:
40
TRD1006A
REDO PS
REDO PS adalah Presentase rasio service equipment yang gagal (trouble) dengan actual
service. REDO PS digunakan untuk mengevaluaskualitas PS yang sudah dilakukan. Beberapa
hal yang mempengaruhi
perhitungan REDO PS adalah:
a) Jumlah PS yang sudah dilakukan
b) Jumlah PS yang mengalami REDO
REDO PS dapat terjadi jika equipment mengalami break down unschedule dalam interval
waktu 3 hari setelah PS. Cara menghitung REDO PS Untuk melakukan perhitungan REDO PS
digunakan rumusan seperti diatas
Catatan:
41
TRD1006A
Catatan:
Page 42
TRD1006A
Pengetahuan Oli
43
TRD1006A
Klasifikasi Oli
Oli diklasifikasikan kedalam C Series ( kelas CA sampai CE ) untuk engine diesel seperti tabel diatas, dan
S Series (kelas SA sampai SE) untuk engine gasoline.
Catatan:
44
TRD1006A
45
TRD1006A
1) Kontaminasi
adalah peristiwa rusaknya oli karena pengaruh dari luar, bahan bahan kontaminasi dapat berupa zat
pekat, cair maupun gas, misalnya butiran/serpihan logam, potongan karet dan gasket, fiber,cat, debu,
air, asam,oksigen dsb. Bahan bahan tersebut bisa datang dari luar maupun timbul dari dalam sistem
hydrolik itu sendiri.
kontaminasi yang datang dari luar system kemungkinan terbesar melalui atmosfer. Dalam atmosfer
terkandung bahan bahan seperti uap, debu/pasir, kotoran tersebut dapat masuk melalui breather,
pipa pengisian, seal dan gasket atau ketika sistem dibuka pada waktu melakukan perawatan atau
perbaikan. Misalnya penggunaan lap yang kotor dan sebagainya.
sedangkan kontaminasi dari dalam sistem dapat berupa partikel logam dengan seal/gasket sebagai
akibat gesekan dan keausan, juga partikel partikel cat.
2) Deteriorasi
Adalah peristiwa rusaknya oli karena pengaruh didalam oli itu sendiri, selama oli bersirkulasi dalam
system, endapan dan asam/sulfur akan membentuk sebagai akibat panas, oksidasi dan tekanan.
Endapan tersebut membentuk semacam perekat sehingga dapat melekatkan bagian bagian yang
saling bergesekan, menutup lubang lubang kecil dan dapat mengikat partikel partikel logam yang
Catatan:
akan mempercepat proses pengikisan ( keausan ).sedangkan asam/sulfur bersama dengan kerak
kerak korosi menyebabkan kekasaran pula pada permukaan komponen – komponen sehingga
mempercepat keausan dan akhirnya menambah kotoran dalam oli.
46
TRD1006A
47
TRD1006A
Pengertian dan Fungsi Additive ( additive asli dari oli ) dan Tambahan
Adalah zat campuran yang ditambahkan pada base oli mempertinggi ketahanan dan
kemampuan oli
Fungsi additive diantaranya adalah :
1) Detergent (pembersih), membersihkan engine dari hasil reaksi oksidasi dan menghentikan
pembentukan kerak dari material yang tidak dapat dilarutkan, bahan detergent yang digunakan
digunakan diantaranya, sulfonates, phenats, phosponates atau salycilates
2) Penetral asam (neutralized acid), penetral asam yang dihasilkan proses pembakaran akibat
kandungan sulfur didalam fuel, bahan yang digunakan adalah Basa Alkali (KOH)
3) Pencegah oksidasi, membantu mencegah naiknya viscosity (pnenates, aromatic, sulfurid esters,
hindered phenols)
Catatan:
4) Pencegah terbentuknya endapan lumpur (polysobutenyl succinimides and polysubotenyl succinic
esters
5) Pencegah keausan (alkaline detergents, zinc dithiophosphates, alkaline dithicarbamates)
6) Pencegah oli menjadi kental (pour point disperants) (poly methacrylates, styrene based polysters,
alkhil naphthalenes)
7) Viscosity index (pencegah menurunnya viscosity pada high temperatur )
48
TRD1006A
Arti TBN (Total Base Number ), adalah angka yang menunjukkan banyaknya kandungan basa
didalam oli
Tujuan dimasukannya basa didalam oli adalah untuk menetralkan asam yang timbul didalam oli karena
pengaruh kandungan sulfur pada fuel.
Reaksi kimia nya adalah sebagai berikut
CxHxS + O2 + N2 pada proses pembakaran, diantaranya akan menjadi sebagai berikut H2O, CO2, SO2,
CO, Nox, dan SO2 yang sempat turun ke oil pan akibat kebocoran ring piston akan bereaksi dengan uap
air yang ada di oil pan sehingga akkan terjadi reaksi sebagai berikut : SO2 + H2O → H2SO4, dimana
H2SO4 merupakan asam dan akan merusak daya lumas oli dan menimbulkan korosi, maka harus
dinetralkan dengan basa, dan basa yang dipakai adalah KOH, sehingga terjadi reaksi H2SO4 + 2KOH
→K2SO4 + 2H2O, sehingga akan dihasilkan bentuk uap air dan endapan K2SO4 pada oil pan ,lama
kelamaan kandungan basa di dalam oli berkurang, dan dikatakan angka TBN –nya turun, dan angka yang
diijinkan di indonesia adalah 12
Catatan:
Synthetic oil adalah base stock oil yang dihasilkan dari proses reaksi bahan kimia dengan komposisi
spesifik sehingga menghasilkan base stock oil dengan kualitas yang terencana dan terprediksi
kehandalannya, sehingga oli ini sangat bermutu tinggi dan mempunyai viscosity index yang lebih tinggi
dari mineral base stock oil yang VI nya paling tinggi sekalipun.
Contoh : Top One, Power Up, Omega dll
49
TRD1006A
Grease
Aplikasi grease
Pada dasarnya aplikasi grease adalah berbeda penggunaanya, grease yang akan dipakai untuk bagian
dalam berbeda dengan grease untuk penggunaan bagian luar. Jadi tidak boleh menggunakan semaunya,
untuk penggunaan lebih lanjut dan benar harus mengacu pada standar grease yang dianjurkan, lihat
buku petunjuk dan saran dari pabrik /factory.
Penanganan Grease
50
TRD1006A
Fuel
51
TRD1006A
Panas yang hasil pembakaran didalam engine sangat tinggi, sehingga diperlukan sistim
pendinginan untuk mengontrol temperatur kerja engine agar supaya engine bekerja
dengan performance yang optimum dan menghindari kerusakan komponen-komponen
akibat panas yang tinggi.
Energi yang diserap oleh sistem pendingin sekitar 20 % dari panas yang dihasilkan
pembakaran bahan bakar, dibuang sebagai exhaust gas 42 %, dan yang yang diubah
menjadi tenaga mekanis 38 %.
Secara umum yang dipakai sebagai media pendingin (coolant) digunakan air (water),
karena air mempunyai “cooling effect”yang baik.
Catatan:
52
TRD1006A
Air suling
Air yang telah diolah dengan alat pelunak air (water treatment) atau alat
pembersih (purifying).
53
TRD1006A
Valve ini bekerja untuk menyekat tekanan udara didalam radiator dengan udara luar sampai pada batas
perbedaan tekanan yang diizinkan, pada umumnya tekanan kerja valve
di-set 0.75 kg/cm2 (differential pressure).Dengan demikian pada temperatur kerja engine, air pendingin
tidak akan mendidih, dan tidak meluap. Dengan adanya tekanan didalam radiator yangtersekat, akan
lebih susah air membentuk gelembung-gelembung yang akan menempel dinding luar liner atau
gelembung karena putaran water pump, sehingga pitting cavitation atau corrosion dapat dicegah. Jika
tekanan didalam radiator diset lebih tinggi,akan mengakibatkan tegangan dalam (internal stress) yang
bekerja pada komponen komponen enginemenjadi naik,sehingga merusak komponen-komponen tsb.
Vacuum Valve
Catatan:
Setelah engine berhenti, dan temperatur dari sistim pendingin menjadi turun, menyebabkan
terjadi negative pressure didalam sistim pendingin, maka mencegah hal itu radiator valve bekerja
sebagai vacuum valve, sehingga internal stress karena kevacuuman dapat
dicegah.
TOOL untuk test radiator valve atau cap radiator: RADIATOR CAP TESTER.
54
TRD1006A
Corrosion Resistor
Corrosion resistor dilengkapkan pada sistim pendingin engine, tujuannya supaya “cooling effect” dari
sisitim pendingin menjadi lebih baik, sehingga dapat meningkatkan ketahanan dan memperpanjang
umur engine, liner, dan pendinginan oli pelumas. Juga untuk mencegah terjadinya problem pitting yang
disebabkan karena terjadinya cavitation.
55
TRD1006A
Contoh kerusakan yang disebabkan oleh penggunaan air yang tidak bagus dalam system pendinginan
Rust ( Karat )
Udara(oxigen), garam dan exhaust gas yang larut didalam air menghasilkan oxigen dan ionchlor
(Cl-), ion asam sulfat (SO₄²), dan hal ini merusak besi. Bila temperatur air yang mengandung
garam naik, proses korosi berlangsung secara cepat. Kejadian ini terjadi karena ion Cl- dan ion
SO₄² menempel pada permukaan besi dan menyebabkan besi teroksidasi. Akibatnya terjadi
karat diberbagai tempat pada permukaan yang dilewati coolant.
Scale (kerak)
Magnesium- dan calcium-bicarbonat yang terkandung didalam air mengurai karena pengaruh panas dan
membentuk scale. Calcium bicarbonat dan/atau magnesium bicarbonat masing-masing mengurai
menjadi calcium carbonat (CaCO₃) dan magnesium carbonat (MgCO₃), dan bila menyentuh besi yang
panas garam-garam carbonat tadi membentuk scale. (Ion-ion korosif : Cl- dan SO₄²). Bila sodium
bicarbonat (NaHCO₃) berhubungan dengan temperatur tinggi, membentuk sodium carbonat Na₂CO₃dan
larut dalam air, namun tidak membentuk scale. Bila cooling system ditambahkan antifreeze yang
berkualitas jelek, silicate-silicate (pasir) terendapkan dan membentuk scale. Silika merupakan partikel-
partikel batu, tidak larut didalam air tetapi tetap bercampur. Jika menempel pada dinding yang panas
menjadi scale yang keras, dan sukar untuk dilepas dari dinding tadi. Air yang mempunyai keasaman lebih
tinggi, dan air yang lebih keruh, scale lebih mudah untuk dilepas dari dinding. Akibat penempelan scale
Catatan:
pada permukaan dinding saluran pendingin, cooling effect menjadi turun fungsinya, sehingga terjadi
problem :
56
TRD1006A
Catatan:
57
TRD1006A
Filter
Filter berfungsi sebagai penyaring
Klasifikasi
ISO
Platted Papper Element
Wire Mesh Filter
Metal Edge Filter
SAE
Fine Filter & Coarse Filter
Screen
Strainer
Filtering Area
Luas bidang penyaringan filter
58
TRD1006A
1) Fungsi Water Separator adalah alat untuk memisahkan/mendeteksi antara air dan fuel.
2) Fungsi Dust Indicator adalah untuk mengetahui kebuntuan Air Cleaner.
3) Fungsi Corrosion Resistor adalah untuk mencegah timbulnya karat (berupa larutan kimia
magnesium) untuk ph air normal.
4) Fungsi Evacuator Valve adalah unluk membuang debu pada Air Cleaner Housing saat engine mati.
5) Fungsi Ejector Pipe adalah untuk rnenyedot debu dan kotoran dari Pre Cleaner secara otomatis
untuk dibuang ke atmosfir melalui exhaust pipe saat engine hidup.
6) Funqsi Pre-Cleaner adalah untuk menyaring debu yang partikel yang besar-besar (sebagai
penyaring awal).
7) Jenis Pre-Cleaner Siklon dan Multi Siklon (komaclone).
Catatan:
59
TRD1006A
60
TRD1006A
Catatan:
61