MAKALAH
PROGRAMABLE
LOGIC CONTROL
DISUSUN OLEH:
RIYADI ( C431.12.0055 )
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEMARANG
2014
PROGRAMABLE LOGIC CONTROL BY: RIYADI (C431.12.0055)
UNIVERSITAS SEMARANG 2014
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
II.A.
DEFINISI DAN FUNGSI
CONTROL)
I. CPU
CPU berfungsi untuk mengontrol dan mengawasi keadaan input dan
output PLC. CPU juga berfungsi sebagai prosesor dan timer untuk perangkat
lunak, serta CPU juga dapat menerjemahkan bahasa perantara yang berisi logika
dan timer yang dibutuhkan untuk komunikasi data (interface) dengan pengguna.
II. Memory
Memory disini berfungsi untuk menyimpan perintah-perintah yang telah
diprogram oleh pengguna dan juga berfungsi untuk menyimpan data-data hasil
perhitungan proses. PLC menggunakan perangkat memori semikonduktor seperti
RAM (Random Access Memory), ROM (Read Only Memory) dan PROM
(Programmable
Read
Only
Memory).
RAM mempunyai akses dengan kecepatan tinggi dan dapat program-program
didalamnya dapat di program ulang (deprogram) sesuai dengan keinginan
pemakai. RAM juga disebut sebagai Volatile Memory, yaitu memori akan hilang
semua datanya jika memori tidak dialiri listrik. Untuk mengantisipasi listrik
padam secara tidak sengaja, maka RAM dipasang sebuah Baterai yang akan
mengaliri listrik jika sumber listrik utama padam.
III. Input Output
Sebagaimana fungsi PLC adalah untuk mengontrol proses, input dan
output adalah bagian penting PLC. Perangkat yang dihubungkan dan mengirim
data ke PLC dinamakan perangkat input. Sinyal masuk melalui terminal atau kakikaki penghubung, terminal ini dinamai Input Poin. Input akan mengirim informasi
keadaannya ke dalam memori dan disimpan dilokasi memori yang biasa disebut
Input Bit. PLC juga mempunyai terminal yang dapat mengeluarkan suatu sinyal
yang juga disebut output. Terminal yang mengeluarkan sinyal dapat disebut
Output Poin. Output Poin pun akan mengirim data ke memori dan disimpan pada
bagian Output Bit pada memori.
IV. Power Supply
PLC tidak akan beroperasi jika tidak ada supply listrik. Beberapa input
PLC adalah menggunakan listrik DC dan listrik AC. Listrik AC digunakan sebagai
sumber yang dapat digunakan untuk menyuplai beban yang besar. Sedangkan
listrik DC digunakan sebagai suplai sistem operasi. Perlu diingat, bagian dalam
PLC sangat sensitif, sehingga tidak boleh tertukar mana bagian yang memakai
suplai AC dan suplai DC.
Keamanan
Pengubahan pada PLC tidak dapat dilakukan kecuali PLC tidak dikunci dan
diprogram. Jadi tidak ada orang yang tidak berkepentingan dapat mengubah
program PLC selama PLC tersebut dikunci.
Dapat melakukan pengubahan dengan pemrograman ulang
Karena PLC dapat diprogram ulang secara cepat, proses produksi yang bercampur
dapat diselesaikan. Misal bagian B akan dijalankan tetapi bagian A masih dalam
proses, maka proses pada bagian B dapat diprogram ulang dalam satuan detik.
Penambahan rangkaian lebih cepat
Pengguna dapat menambah rangkaian pengendali sewaktu-waktu dengan cepat,
tanpa memerlukan tenaga dan biaya yang besar seperti pada pengendali
konvensional.
Selain keuntungan yang telah disebutkan di atas maka ada kerugian yang dimiliki
oleh PLC, yaitu:
Teknologi yang masih baru
Pengubahan sistem kontrol lama yang menggunakan ladder atau relay ke konsep
komputer PLC merupakan hal yang sulit bagi sebagian orang
Buruk untuk aplikasi program yang tetap
Beberapa aplikasi merupakan aplikasi dengan satu fungsi. Sedangkan PLC dapat
mencakup beberapa fungsi sekaligus. Pada aplikasi dengan satu fungsi jarang
sekali dilakukan perubahan bahkan tidak sama sekali, sehingga penggunaan PLC
pada aplikasi dengan satu fungsi akan memboroskan (biaya).
Pertimbangan lingkungan
Dalam suatu pemrosesan, lingkungan mungkin mengalami pemanasan yang
tinggi, vibrasi yang kontak langsung dengan alat-alat elektronik di dalam PLC dan
hal ini bila terjadi terus menerus, mengganggu kinerja PLC sehingga tidak
berfungsi optimal.
Operasi dengan rangkaian yang tetap
Jika rangkaian pada sebuah operasi tidak diubah maka penggunaan PLC lebih
mahal dibanding dengan peralatan kontrol lainnya. PLC akan menjadi lebih
efektif bila program pada proses tersebut di-upgrade secara periodik.
Untuk pemrograman SFC harus menggunakan alat bantu dengan nama Touch
Pendant/Konsole (Tidak menggunakan komputer seperti pada pemrograman
Ladder). Pemrograman dengan Touch Pendant ini sangat cocok untuk editing
Program PLC di lapangan.
Contoh Pemrograman PLC
Contoh Pemrograman SFC
Berikut adalah contoh sederhana Ladder Pemrograman :
BAB III
PENUTUP
III.A KESIMPULAN
Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang
mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai
tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam. Definisi Programmable Logic
Controller menurut Capiel (1982) adalah :sistem elektronik yang beroperasi
secara dijital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem
ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara
internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik
seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk
mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O digital maupun analog.
PLC banyak digunakan dalam proses kerja yang memerlukan sistem
kendali otomasi,misalnya dalam dunia industri ,pada mesin mesin industri
dibutuhkan peragkat kendali yang sederhana namun dapat mengerjakan semua
perintah perintah yang digunakan untuk melakukan proses produksi .yang
pastinya lebih ringkas dibanding menggunakan relay atau switch dalam jumlah
yang banyak dan memerlukan ruang yang lebih.