Analisis SWOT salah satu langkah yang paling penting dalam memformulasikan
strategi.
1.
Evaluasi kekuatan organisasi ada 2 kategori:
A. Kategori kekuatan umum :
mengembangkan industri batiknya sekaligus untuk meningkatkan kemampuan produksi batik
yang makin diminati pasar.
mulai masuknya kain batik ke dunia mode (fashion), khususnya penggunaan kain batik dalam
pembuatan kemeja pria dan berbagai pakaian wanita mulai dari atasan, rok/gaun, baju pesta
dan lain-lain.
Usaha batik Danar Hadi lantas merambah industri hulu pertenunan, pemintalan benang, dan
garmen. Danar Hadi menguasai produksi batik dari hulu ke hilir.
B. Kompetensi unggulan :
Santosa juga masih terlibat banyak dalam menentukan motif batik.
"Setiap harinya harus ada desain-desain baru tanpa mengulang desain yang lama," prinsip
Santosa.
Tidak hanya pabrik tenun, pemintalan, dan jaringan distribusi yang melebar, Batik Danar Hadi
pun merambah furnitur, museum batik dan tempat pernikahan, serta restoran. Danar Hadi
yang awalnya usaha wiraswasta di Solo kini telah menjadi aset nasional yang melayani
kalangan menengah ke atas.
jaringan pemasarannya yang tersebar di 20 Rumah Batik Danar Hadi di 10 kota di Indonesia.
memiliki divisi ekspor. Sampai saat ini, Danar Hadi telah memiliki puluhan existing
buyer dengan pangsa pasar benua Amerika, Eropa, Australia, dan Asia.
mengembangkan bisnisnya dengan menawarkan furnitur serta piranti griya berbahan dasar
batik, serta beragam properti seperti Pop Hotels Tebet, Sampit Residence di Melawai, dan
Hotel Dinasty Solo.
juga memiliki "House of Danar Hadi" yang merupakan kawasan wisata terpadu yang terdiri
dari Museum Batik Danar Hadi, Ndalem Wuryaningratan, serta restoran Soga yang terletak di
Solo.
Untuk mempromosikan penggunaan kain batik untuk pakaian, Santosa pun mulai menggelar
sejumlah kegiatan peragaan busana (fashion show) yang menggunakan kain batik seperti di
sejumlah hotel di Singapura, di Hotel Indonesia dan Hotel Borobudur Jakarta dan lain-lain.
membuka sejumlah outlet di luar negeri, seperti di Singapura dan di Jeddah. Kegiatan eskpor
batik pun sudah digeluti Santosa sejak lama dan kini sudah ada pembeli tetap berbagai
produk batik Danar Hadi di luar negeri. Kegiatan ekspor batik 2012 dilakukan Santosa secara
rutin antara lain ke Amerika Serikat, Italia dan Jepang.
Santosa Doellah juga memugar bangunan Dalem Wuryaningratan yang dibelinya dan
mendirikan Museum Batik Kuno Danar Hadi di sebelah timur Dalem. Kompleks ini setelah
dilengkapi Soga Resto and Caf lantas dinamakan House of Danar Hadi dan menjadi
alternatif tujuan wisata di Solo.
Sebagai bahan baku untuk menghasilkan batik yang berkualitas, kapas yang akan ditenun
menjadi benang dan kain sangat diperhatikan dan hanya kapas-kapas pilihan yang digunakan.
Setelah diperoleh kain yang berkualitas sebagaimana standart perusahaan, maka kain-kain
tersebut kemudian dicuci bersih dan dilakukan proses penggambaran pola batik yang disebut
dengan Japlak. Pola tersebut kemudian digambar menggunakan canting dan diwarnai
beberapa kali hingga memperoleh warna dengan kualitas sesuai perusahaan. Seteleh itu kain
dibasuh atau melewati proses lorod dengan membasuhnya denagn lilin yang dicelokan pada
air yang mendidih. Setelah semua proses tersebut selesai, maka kain dijemur di bawah
matahari secara langsung hingga kering sempurna.
2.
Evaluasi kelemahan organisasi.
Di awal, pembeli batik saya jarang membeli secara kontan. Mayoritas membeli lewat sistem
hutang sehingga saya jarang memegang uang cash. Itu yang membuat saya bertanya-tanya,
kenapa saya punya uang tapi uang saya tidak ada.
3 Evaluasi suatu kesempatan dan ancaman organisasi.
Evaluasi kesempatan :
Danar Hadi bekerja sama dengan para perancang busana Tanah Air.
ada kalanya bahan baku menjadi kendala. Pada 1972, saya memutuskan membuat pabrik
tekstil agar kesulitan itu bisa teratasi.
Pemakaian batik yang dulu sebatas kain panjang telah berkembang menjadi busana sehari-hari,
busana siap pakai, busana pesta, bahkan sebagai material desain interior.
Evaluasi ancaman:
Pada waktu itu keluarganya di Solo juga mempunyai usaha batik, tetapi lebih mengarah ke
batik seni. Merasa kurang menjual di pasar, Santosa memberi inovasi dan kreativitas baru
dalam produk batiknya. Padahal pada waktu itu, batik di Solo sedang lesu-lesunya, sampai
banyak yang gulung tikar.
4
. strategi tingkat korporasi yang dilakukan entitas tersebut untuk dapat bertahan :
Tahun 1981 Santosa mendirikan perusahaan tenun dan finishing PT. Kusumahadi Santosa.
Tahun 1990 ia mendirikan perusahaan pemintalan benang katun (Spinning) PT. Kusuma
Putra Santosa yang dilengkapi dengan mesin-mesin mutakhir buatan Eropa dan Jepang.
Setahun kemudian, ia mendirikan usaha garmen PT. Kusuma Putri Santosa dan usaha furnitur
Jawi Antik.
saya berusaha menghasilkan batik berkualitas dan hanya dipakai orang-orang yang mengerti
batik. Kata Santosa yang bersemangat.
Tiap perjalanan bisnis pasti ada gejolak, ada pasang surut namun kita harus bisa mengatasi.
Saya teringat kata-kata kakek saya di awal-awal menjalankan bisnis batik. Kakek saya
bertanya, Bisa nggak kamu membuat motif seperti ini?. Lalu saya jawab, Tidak bisa.
Kakek saya kemudian menasehati, kendala dan keterbatasan pasti ada jalan sehingga jangan
mudah mengatakan tidak bisa. Artinya apa? Saya tidak boleh putus asa dan gampang
menyerah jika menemukan kendala atau rintangan. Kesulitan harus diatasi, tidak boleh
5.
pada
dan
alat-alat
produksi,
kemudian
melaporkan
hasil
produksi
dan
3) Pembuatan kalender.
4) Pembuatan dan penyebaran barang-barang cetak, seperti : brosur (discount atau informasi
produk), kartu (lebaran, tahun baru), dan undangan show.
5) Spanduk yang dipasang dalam rangka : memberikan informasi (event discount, bonus
penjualan dan produk baru), sebagai sponshorship murni dan sosial (yang bersifat keIslaman).
a) Promosi penjualan
Diungkapkan oleh Bapak Dharmantho bahwa :
biasanya kami melakukan promosi penjualan dengan cara melalui pameran dagang, bazar,
fashion show atau display. Kegiatankegiatan ini paling banyak mengeluarkan dana promosi
diantara kegiatan promosi lainnya.
b) Publisitas
Publisitas dilakukan untuk menjaga hubungan baik dengan publik untuk menciptakan
atau menjaga citra (image) perusahaan dan produk, sehingga timbul kepercayaan publik
kepada perusahaan. Kegiatan publisitas ini hampir sama dengan periklanan, hanya biasanya
dilakukan tanpa biaya sponsor.
b.
Promosi yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan target pasar dan pada saat yang
bersamaan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pemasaran.
IV.
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia,
ensiklopedia bebas
https://studentpreneur.co/blog/pemilik-batik-danar-hadi-ternyata-hampir-putus-kuliah/ Pemilik Batik
Danar Hadi Ternyata Hampir Putus Kuliah _ Studentpreneur _ Media Bisnis _ Ide Bisnis _
Bisnis Anak Muda
http://bisnis.tempo.co/read/news/2008/08/27/093132496/ambisi-pewaris-danar-hadi
/Ambisi