Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum Wr. Wb.

Pertama, marilah sama-sama kita panjatkan Puji beserta syukur, atas kehadirat Allah
SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga
kita masih diberi kesehatan dan kesempatan pada hari ini.
Selanjutnya, shalawat beserta salam tak lupa kita haturkan ke hadapan junjungan
nabi besar Muhammad SAW, yang berupa do’a Allahumma solli ‘ala sayyidina
Muhammad, wa ‘ala ali sayyidina Muhammad.

Yang saya hormati, Rektor Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang,
Bapak/Ibu dosen, dan teman-teman sekalian

Pada kesempatan yang mulia ini izinkanlah saya menyampaikan pidato saya tentang
peran pemuda di era revolusi industri 4.O
Hidup kita tidak mungkin terlepas dari kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi
membuat hidup kita semakin mudah. Namun kemajuan teknologi bukan tanpa efek
samping.
Dari begitu banyak manfaat yang dapat diperoleh dari kemajuan teknologi, kita pun
harus berhati-hari terhadap masalah sosial yang dapat dibawa oleh kemajuan
teknologi. Teknologi mungkin membuat kita semakin mudah, tapi teknologi yang
sama juga dapat membuat kita semakin jauh dan terisolir dari masyarakat sekitar
kita.
JIka tidak digunakan dengan baik, kemajuan teknologi hanya akan membuat hidup
kita semakin susah. Sudah banyak kasus yang menunjukkan kemajuan teknologi
digunakan untuk hal-hal negatif, bahkan tindakan kriminal hingga memicu
keretakan dalam rumah tangga.
Oleh karena itu, saya mendorong kita semua untuk bijak dalam menggunakan
kemajuan teknologi. Kiranya kemajuan teknologi selalu memberikan dampak positif
bagi hidup kita.

Di era industri 4.0. semua elemen masyarakat termasuk mahasiswa harus menyadari
konsekuensi logis atau dampak dari perubahan-perubahan yang ditimbulkan.
Peningkatan SDM harus terus dilakukan untuk menyiapkan generasi milenial yang
kompetitif dan produktif.

“Sebagai pemuda jangan hanya puas menjadi seorang mahasiswa, tetapi tumbuhlah
menjadi orang yang bermental baik sehingga bisa menjadi seorang
tokoh/pemimpin,”
revolusi industri ini disebut juga sebagai revolusi jari. “Karena iblis ada di jari kita.
Apakah ketika ada berita hoaks, dengan membaca judulnya saja sudah membuat kita
ingin menyebar, atau kita terlebih dahulu memindai, membaca, lalu
menghapusnya?”

bahwa kreativitas dan kompetensi sangat dibutuhkan oleh mahasiswa untuk


menghadapi revolusi industri keempat ini. “Tantangan dari revolusi jari ini
menghadapkan kita pada satu hal, yakni kompetensi. Saat ini, di Papua, anak-anak
sudah bisa kuliah jarak jauh, sudah mulai banyak start-up bermunculan” .

Dalam mempersiapkan SDM untuk menghadapi tantangan tersebut, universitas


seringkali dianggap masih kurang.

“Saat ini, universitas sudah beralih. Pergantian kurikulum setiap empat tahun sekali
sangat berperan dalam update-update keilmuan yang kita butuhkan. Instansi
pendidikan sekarang selalu mendorong mahasiswa untuk mempersiapkan diri dalam
menghadapi revolusi industri ini”.

Ali Ma’ruf pun menuturkan bahwa bekal untuk menghadapi revolusi industri 4.0 ini,
ada tiga hal. “Pertama identitas, bukan jadi diri sendiri, tetapi mengenali bagaimana
diri kalian. Ketika sudah terbentuk dan melekat pada diri kalian, selanjutnya akan
mudah, karena orang-orang jadi mengenali kalian. Kalian kemudian bisa merespon
berbagai masalah. Kedua adalah responsif, tetapi tidak impulsif. Terakhir
adalah akhlaqul karimah” .

Inti dari tantangan revolusi industri 4.0 ini adalah kesiapan mental dari manusianya.
Mahasiswa saat ini banyak yang menginginkan pekerjaan mudah dengan gaji yang
besar, padahal, hal tersebut tidak sesuai. Bahkan di industri kreatif yang terlihat
menyenangkan, Ada sebagian orang menceritakan pengalamannya dalam bekerja
yang tidak selalu menyenangkan.“Intinya, jangan protes yang diperbanyak, tapi
proseslah yang harus diperbanyak” .

bangsa yang dekat dengan teknologi, mahasiwa tidak boleh kalah dalam persaingan
dengan mahasiswa-mahasiswa dari negara lain. “Pendidikan yang tinggi ternyata
tidak cukup, anak muda zaman now harus dibekali dengan berbagai pengalaman
dan soft skills yang baik. Nah, menjadi pribadi yang kreatif, aktif dan inovatif tentu
harus kita miliki sebagai anak muda. Ini adalah syarat utama bagi generasi milenial
untuk dapat bersaing dan menghadapi berbagai tantangan di dunia yang semakin
dinamis ini” .
Dari banyak kata yang telah terucap dan dari banyak hal yang telah kita simak
bersama-sama, semoga apa yang telah saya sampaikan kiranya menjadi bermanfaat
bagi kita semua, untuk penutup kata dari pidato sambutan saya ini saya ucapkan
terima kasih dan wassalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai