Pada perkembangan zaman yang sangat pesat ini, kita
sangat bergantung kepada Dunia fashion yang sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Setiap harinya kita tidak bisa lepas dari kebutuhan sandang! baik sebagai kebutuhan pokok maupun kebutuhan sebagai kebutuhan gengsi/penunjang penampilan. Karena itu, tanpa kita sadari kita selalu berhubungan dengan dunia fashion.
Sepatu adalah salah satu contoh aspek pendukung yang
tidak kalah pentingnya dari penampilan di dunia fashion. Sepatu dapat menunjang keindahan pakaian yang dikenakan. Selain digunakan untuk melindungi kaki, sepatu juga membuat penampilan kita menjadi lebih rapi dan terlihat lengkap. Saat ini sepatu sudah menjadi salah satu kebutuhan primer. Sepatu juga menambah kepercayaan diri pemakainya hingga menunjukkan status sosial seseorang. Dari sepatu yang dikenakan, dapat mencitrakan image dari si pemakainya. Sepatu memang menjadi incaran bagi kaum milenial pemuda dan pemudi saat ini. Bagi kaum pemudi sendiri, menggunakan sepatu bertumit tinggi yang cantik dan menjadikan kaki menjadi tampak jenjang dan ramping merupakan salah satu penambah kepercayaan diri mereka.
Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) mengatakan
ekspor industri alas kaki nasional pada tahun 2007 menembus USD 1,8 miliar. Pertumbuhan ini diproyeksi naik dua kali lipat dibanding tahun 2006 yang hanya mencapai 2,5%. Dengan pertumbuhan industri sepatu, perekonomian rakyat akan terbantu karena dibutuhkan tenaga kerja lebih dari 250.000 orang di industri ini. Namun disamping itu, para pekerja sepatu harus terlatih dengan mengikuti pusat pelatihan seperti Pusat Pelayanan Industri Persepatuan Indonesia. Maka terjadi kekurangan tenaga kerja terlatih, karena sepatu sendiri memiliki Kesenian dalam Menjahit. Salah satu kota yang terkenal sebagai kota berindustri sepatu di Indonesia adalah kota Bandung ibu kota provinsi Jawa Barat. Karena terletak di dataran tinggi, Bandung dikenal sebagai tempat yang berhawa sejuk. Kota Bandung selain dikenal sebagai kota Konferensi Asia Afrika yang menghasilkan Dasa Sila Bandung juga merupakan kota pendidikan dan kota para seniman karena banyak seniman yang lahir, berkarya atau menetap di Bandung. Kota berjulukan Parisj van Java ini memang terkenal dengan fashionnya. Karena itu pula di kota ini menjamur factory outlet dan distribution outlet yang menawarkan kualitas bagus dengan harga terjangkau.
Sebagai salah satu contoh nya ada Produk Fashion
Sepatu ternama yaitu Ventela® Shoes. Ventela® Shoes mulai di perkenalkan pada tahun 2017 oleh William Ventela, seorang pemilik pabrik sepatu vulkanisir sejak tahun 1989 di Bandung, Jawa Barat. Ventela® Shoes memiliki berbagai macam jenis dan model yang cocok di gunakan untuk berbagai jenis kegiatan. Setiap pasang Ventela® Shoes melalui proses yang panjang dan detail, mulai dari pemilihan material, proses produksi hingga pemeriksaan kualitas yang sangat ketat. Hal ini dilakukan agar kualitas Ventela® Shoes terjaga dengan baik. Dengan sumber daya yang berlimpah Ventela® Shoes mampu memproduksi sepatu dengan kuantitas besar dan kualitas terbaik sehingga semua kalangan dapat memiliki sepatu berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau. Maka produk-produk Fashion seperti inilah yang sangat di gemari dan di cari para kaum Milenial saat ini. Guna memenuhi kebutuhan Sandang dan Primer dalam dunia Fashion. Businese Development Timeline
1. Resource/Raw Material (Pemgumpulan Bahan Baku)
Bahan-bahan produksi adalah dari pengumpulan bahan bekas/sampah organic maupun anorganic yang masih bisa di Daur Ulang kembali. Seperti Kaleng, Plastik, Kain Bekas, dan lain-lain.
2. Team Production (Mengerjakan Produksi Dengan
Menyusun Kerja Sama Team) Metode Produksi dari produk adalah dengan meliputi proses sketsa terlebih dahulu dan desain yang selanjutnya diaplikasikan dari beberapa alat desain seperti Potoshop, Corel, dan lain-lain. Lalu memvisualkan melalui Teknologi Cetak
3. Ads Marketing (Pemasaran Produk)
Secara Umum dapat melalui jalan tercepat para kaum Milenial yaitu pemasaran lewat Sosial Media seperti Instagram, Facebook, Twitter, Youtube, dan lain-lain. Dam juga E-commerce ternama di Indonesia.
4. Employer Recruitment (Mencari dan Melatih
Karyawan) Prioritas Karyawan diambil dari para pemuda pemudi maupun orang tua yang tidak bekerja/menganggur. Selanjutnya disusul dari para karyawan yang mencari kerja sampingan yang memiliki waktu luang dalam kesehariannya dan membutuhkan tambahan biaya untuk kebutuhan sehari-hari. Pencarian karyawan ini difokuskan pada daerah-daerah pemukiman/perkampungan padat Kota Besar di Jawa Timur.
5. Final Ideas Production (Produksi Berkelanjutan dan
Mencari Ide Gagasan Baru) Setelah produk-produk berhasil terjual laris di pasaran dan arus perputaran produksi lancar tanpa adanya hamnatan, maka langkah terakhir adalah mencari ide-ide gagasan terbaru mengenai produk yang akan diproduksi selanjutnya. Hal ini bertujuan untuk selalu menarik perhatian dan mencegah rasa bosan masyarakat terhadap produk, dan menjaga image produk sebagai produk yang tetap kreatif, produktif, dan inovatif.
Team Management
1. Afrizi Rahmat Hidayat as CEO/Founder
Membuat serta Mengevaluasi keputusan, menjalin hubungan dengan benrapa relasi, mengelola dan mengarahkan karyawan, merencanakan perkembangan perusahaan.
2. Syafiq Dhuhril Ulum as Main Designer
Mengelola dan Mengevaluasi produksi, membuat desain- desain produk serta mencari ide produk baru untuk pengembangan usaha kedepanya.
3. Lazuardi Fadhel Imani R. as Social Marketer
Memasarkan produk kepada masyarakat, Mencari serta membantu meluaskan jaringan relasi, dan mengurus keuangan pembukuan perusahaan.
Pada pelaksanaan awal, team akan bekerjasama dalam
berbagai tugas dalam arti semua posisi jabatan akan di kerjakan. Karena seluruh anggota team berasal dari bidang desain, maka pekerjaan mendesain akan kami lakukan secara bersama-sama, begitu juga untuk kegiatan lain seperti produksi dan pemasaran. Jika kegiatan usaha sudah berjalan, maka masing-masing individu akan bertugas sebagaimana posisi jabatan yang sudah di bagikan di atas.