Anda di halaman 1dari 9

MAQASHID SYARI’AH

Makalah Ini Di Susun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah


USHUL FIQH
Di Susun Oleh Kelompok VIII:
Epi Royani Misrawati (1920603076)
Fahradita Nur Halizah (1920603058)
Hilda Mustaghfiroh (1920603071)
Puji Citra Setiawan (1920603060)
Muhammad Edi Gunawan (1920603062)

Dosen Pengampu:
MAHMUD ALFAN JAMIL., MIRKH

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT,


yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayahnya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah tentang “MAQOSID
SYARI’AH” untuk memenuhi tugas mata kuliah Ushul Fiqh Prodi Perbankan
Syariah.
Dan tidak lupa shalawat beserta salam tetap kami curahkan kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW . yang telah membawa kita dari alam
kegelapan menuju alam yang sempurna di dunia, didalam penulisan makalah ini
mengalami kesulitan terutama dalam menemukan buku-buku yang menyangkut
topik pembahasan. Namun penulis tetap berusaha sesuai kemampuannya untuk
menyelesaikan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua. Amin ya rabbal ‘alamin...

Palembang, 04 Oktober 2019

Kelompok

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................1
C. Tujuan....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Maqashid Syariah.............................................2
B. Cara mengetahui Maqashid Syariah...................................2
C. Fungsi Maqashid Syariah.....................................................3
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................5
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Qur’an mengandung konsep hukum yang unik. sebagai hukum
tuhan , konsep hukum dalam Al-Qur’an ternyata memiliki karakteristik
yang ideal dalam mewujudkan kemaslahatanbagi umat manusia . demikian
juga hadis sebagai bayan ( penjelas ) terhadap Al-Qur’an mengandung
aturan-aturan hukum syariah yang pada dasarnya mengarah kepada
kepentingan manusia . dalam konteks ini muncul nya tudingan dari pihak
baik dari kalangan non muslim maupun dari kalangan umat muslim sendiri
bahwa hukum syariah mengabaikan kemanusiaan sehingga cenderung
tidak manusiawi bahkan kejam masih perlu diperdebatkan .
Syarat islam adalah ajaran-ajaran ilahi yag diumpamakan kepada
manusia lewat wahyu . dengan demikian, hukum-hukum yang dikandung
syariat islam bukanlah dari pemikirah manusia semata. Pemikiran manusia
maksimal hanya berfungsi memahami kandungan syariat, atau
menemukan tafsirannya serta cara penerapannya dalam kehidupan, tetapi
syariat itu sendiri berasal dari ALLAH. Oleh karena itu syariat islam tidak
dapat dilepaskan dari landasan filosofi imani .

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian maqashid syariah ?
2. Bagaimana cara mengetahui tujuan maqashid syariah ?
3. Apa fungsi maqashid syariah

C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian maqashid syariah.
2. Untuk mengerti apa itu tujuan maqashid syariah.
3. Untuk dapat memahami apa itu fungsi maqashid syariah

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Maqashid Syariah


Maqashid syariah berarti tujuan Allah dan Rasul-NYA dalam
merumuskan hukum-hukum islam. Tujuan itu dapat ditelusuri dalam ayat
Al-Qur’an dan sunah Rasulullah sebagai alasan logis bagi rumusan suatu
hukum yang berorientasi kepada kemaslahatn umat manusia.
Maqashid syariah terdiri dari dua kata maqashid dan al-syariah yang
berhubungan antara satu dan lainnya dalam bentuk mudhaf dan mudhafun
ilaih. kata maqashid adalah jamak dari kata maqshad yang berarti adalah
maksud dan tujuan. Kata syariah menunjukan kepada tiga pengertian,
yaitu sumber tempat minum air, jalan yang lurus dan benderang, dan awal
dari pelaksanaan suatu pekerjaan .
Ulama ushul fiqih mendefinisikan maqashid al-syariah dengan
makna tujuan yang dikehendaki syara’ dalam mensyariatkan suatu hukum
bagi kemaslahatan umat manusia. Maqashid al- syariah di kalangan ulama
ushul fiqih juga disebut asrar al-syariah yaitu rahasia-rahasia yang
terdapat di balik hukum yang diciptakan oleh syara’; Berupa kemaslahatan
bagi umat manusia, baik di dunia maupun akhirat.

B. Cara Mengetahui Tujuan Maqashid Syariah


Maqashid syariah adalah sesuatu yang tersembunyi dalam diri yang
bermaksud dan tidak dapat dilihat dari luar. Begitu pula maksud Allah,
terutama yang berkenaan dengan penetapan hukum adalah sesuatu yang
tersembunyi. Oleh karena itu, hanya Allah yang mengetahui maksud-
NYA, yang mungkin dilakukan oleh manusia hanyalah “mengira”
berdasarkan petunjuk yang ada, yang hasilnya tentu tidak meyakinkan atau
dzanni.

2
Cara mengetahui Maqashid syariah diantaranya adalah:
1. Penjelasan yang diberikan oleh Nabi, baik secara langsung. Untuk itu
seluruh Hadis Nabi berkenaan dengan penjelasan ayat al-Qur’an, harus
2. ditelusuri untuk menemukan kalau ada penjelasan Nabi tentang Allah
dalam ayat ini.
3. Melalui asbabun Nuzul. Asbabun Nuzul itu ditemukan dalam uraian
mufasir yang merujuk kepada kejadian yang berlaku pada waktu
turunnya ayat disebutkan asbabun nuzulnya dan disebutkan belum
tentu disepakati para ulama’.
4. Melaluli penjelasan ulama mujtahid atas penelitian atau
pemahamannya terhadap firman Allah yang berkaitan dengan hukum.
5. Melalui kaidah kebahasaan yang menjelaskan tanda-tanda atau indikasi
yang menjelaskan sebab dan akibat seperti yang dipahami dari tanda
untuk ta’lil.

C. Fungsi Maqashid Syariah


Seorang faqih dan mufti wajib mengetahui maqashid sebelim
mengeluarkan fatwa. Jelasnya, seorang faqih harus mengetahui tujuan
Allah SWT. Dalam setiap syariat-NYA ( Perintah atau larangan-NYA )
agar fatwanya sesuai dengan tujuan Allah SWT. Agar tidak terjadi ,
misalnya sesuatu yang menjadi dharuriyat manusia, tetapi hukumnya
sunah atau mubah. Contohnya adalah puasa ramadhan, puasa ramadhan
sifatnya wajib, tetapi untuk orang yang sakit dan tidak kuat berpuasa, pada
hari itu sifatnya menjadi sunnah tidak puasa.

3
Fungsi Maqashid Syariah ada 3 yaitu :
1. Bisa memahami nash sumber hukum secara komperhensif.
2. Bisa menjadikan maqashid syariah sebagai salah satu sumber (muharrajihat
3. Memahami ma’alat ( pertimbangan jangka panjang ) kegiatan manusia dan
mengaitkannya dengan setiap fatwa .
Lembaga fikih OKI ( organisasi konferensi Islam ) menegaskan bahwa
setiap fatwa menghadirkan maqashid syariah karena maqashid syariah memberikan
manfaat , adapun manfaatnya sama saja dengan fatwa ulama yang telah disebutkan
diatas, yaitu ada tiga poin. Tiga poin tersebut diatas menunjukan bahwa mengaitkan
status hukum dengan maqashid syariah itu sangat penting, supaya produk-produk
hukum tidak bertentangan dengan maslahat dan hajat manusia.
Dalam bab ekonomi produk-produk hukum itu harus memenuhi hajat
dan kepentingan manusia, baik hajat mereka sebagai pembeli,penjual dan lain
sebagainnya.
Diantara praktek-praktek yang bertentangan dengan maqashid syariah
adalah praktik hilal ribawiyah ( rekayasa ) praktik ribawi yang terlarang. Hal ini
pula yang ditegaskan dalam standar Syariah AAOIFI: tidak boleh mengarahkan
lembaga keuangan syariah untuk melakukan hilah yang dilarang oleh syariat karena
bertentangan dengan maqashid syariah ( tujuan hukumnya ).

4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun Maqashid Syariah adalah tujuan-tujuan diisyaratkannya hukum
oleh ALLAH SWT. Yang berisikan kemaslahatan umat manusia di dunia dan
kebahagiaan di akhirat .
1. Adapun cara untuk mengetahui maqashid syariah adalah :
Maqashid Syariah berarti apa yang dimaksud oleh ALLAH dalam
menetapkan hukum, apa yang dituju oleh ALLAH dalam menetapkan hukum
atau apa yang ingin dicapai oleh Allah dalam menetapkan hukum .
2. Tujuan dari Allah dalam menetapkan hukum itu adalah al-mashlahah atau
maslahat, yaitu untuk memberikan kemaslahatan kepada umat manusia
dalam kehidupannya di dunia, maupun dalam persiapannya menghadapi
kehidupan akhirat. Al-Ghazali membuat rumusan baru yaitu AL-
MUHAFADOH ‘ALA MAQSHUDAH ( memelihara tujuan syara’)
Sedangkan tujuan syara’ sehubungan dengan hambanya adalah menjaga
agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. Tujuan yang lima itulah yang
populer dengan sebutan AL-ASHWALUL KHOMSAH ( prinsip yang lima).

5
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Satria. Ushul fiqh Cet. 6. Jakarta PRENADAMEDIA
GROUP.
Jauhar, Ahmad Al-Mursi Husain. Maqashid Syariah. Jakarta:
Amzah. TT.
Syarifuddin, amir. Ushul Fiqh 2. Jakarta: klencana
Prenadamedia Group 2008.

Anda mungkin juga menyukai