Dibuat oleh:
HTN 2
Kelompok 2
Annisa Nuur Habiibah (2221609041)
Miftahul Saida (2221609008)
Ibnu Syafiq (2221609013)
PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS
SAMARINDA
TAHUN PEMBELAJARAN 2023
KATA PENGANTAR
Pertama-tama dan paling utama, puji syukur kami berikan kepada Tuhan
Yang Maha Esa, Allah SWT yang dengan izin-Nya lah, kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam kami haturkan kepada Nabi
Muhammad SAW, yang telah membimbing manusia dari zaman kegelapan menuju
zaman terang-benderang seperti saat ini.Kami senang dan bangga dengan pencapaian
dalam membuat makalah yang berjudul “MAQASHID SYARI’AH SEBAGAI
DOKTRIN DAN METODE” ini.
ii
Kelompok 2
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB 1............................................................................................................................1
PEMBUKAAN..............................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................................................1
BAB 2............................................................................................................................2
PEMBAHASAN............................................................................................................2
A. Pengertian Maqashid Syari’ah............................................................................2
B. Maqashid Syari’ah Sebagai Doktrin...................................................................3
C. Maqashid Syari’ah Sebagai Metode...................................................................4
BAB 3............................................................................................................................5
PENUTUP.....................................................................................................................5
A. Kesimpulan.........................................................................................................5
B. Saran...................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................6
iv
BAB 1
PEMBUKAAN
A. Latar Belakang
Adanya maqasid syari’ah adalah sebagai tanda dan petanda adanya dialektika
antara teks (nash) dengan realitas.Pengetahuan mengenai maqasid syari’ah bertujuan
memahami teks dengan memahami tujuan dari teks mengeluarkan dalalah-nya,
karena pengetahuan tentang syari’ah melahirkan pengetahuan tentang maqashid.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Penulisan
2
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Maqashid Syari’ah
Maqasid Syari’ah terdiri dari 2 kata, yaitu Maqashid dan Syari’ah. Maqashid
مقاصدberarti tujuan atau target. Sedangkan Syari’ah berarti jelas, jalan menuju ke air,
jalan terbentang lurus. Pemakaian kata al-syariah dengan arti tempat tumbuh dan
sumber mata air bermakna bahwa sesungguhnya air merupakan sumber kehidupan
manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan.1
1. Ibnu Asyur
2. ‘Allal Al-Fasi
Maqashid syariah adalah tujuan syariah dan rahasia yang ditetapkan oleh
Syari’ yaitu Allah SWT pada setiap hukum dari hukum hukumnya.
3. Ar- Raisuni
4. Wahbah Az-Zuhaili
1
“Maqashid Syariah,” Hukum Islam 2, no. 4 (2002): 59–70.
2
SULAEMAN SULAEMAN, “Signifikansi Maqashid Asy-Syari’Ah Dalam Hukum
Ekonomi Islam,” DIKTUM: Jurnal Syariah Dan Hukum 16, no. 1 (2018): 98–117,
https://doi.org/10.35905/diktum.v16i1.524.
3
Makna-makna serta sasaran-sasaran yang disimpulkan pada semua hukum
atau pada kebanyakannya, atau tujuan dari syariat serta rahasia-rahasia ditetapkan
Syari’ (Allah SWT) pada setiap hukum dari hukum-hukumnya.
Maqashid syari’ah merupakan tujuan dan kiblat dari hukum syara’, semua
mujtahid harus menghadapkan perhatiannya ke sana. Maqashid al-syariah yang
merupakan penelusuran terhadap tujuan-tujuan Allah SWT.
4
2) Melindungi Jiwa, Islam sangat menghargai nyawa seseorang, bukan
hanya nyawa pemeluk Islam, bahkan meski nyawa orang kafir atau
orang jahat sekali pun. Adanya ancaman hukum qishash menjadi
jaminan bahwa tidak boleh menghilangkan nyawa.
3) Memelihara akal, agama islam mensyariatkan pengharaman meminum
khamar dan segala yang memabukan dan mengenakan hukuman
terhadap orang yang meminumnya atau menggunakan segala yang
memabukan.
4) Memelihara Keturunan, Agama Islam mensyariatkan hukuman bagi
seseorang yang berzina. Hal ini dilakukan untuk melindungi keturunan
karena dapat memberikan dampak negatif.
5) Melindungi Harta, Maqashid syariah untuk melindungi harta menjamin
bahwa setiap orang berhak memiliki kekayaan harta benda dan
merebutnya dari orang lain merupakan hal yang dilarang. Baik dalam
bentuk pencurian, korupsi, dan lain sebagainya.3
2. Al- Maqasyid al-hajiyat, artinya kebutuhan. Secara ringkas berarti aspek-
aspek hukum yang dibutuhkan untuk meringankan beban, sehingga hukum
tersebut dapat berjalan sebaik mungkin.
3. Al- Maqasyid at-tahsiniyyat, secara bahasa berarti hal-hal penyempurna
Menunjuk pada aspek-aspek hukum seperti anjuran untuk memerdekakan
budak, berwudhu sebelum shalat, dan bersedekah kepada orang miskin.
3
PONPES Al Hasanah Bengkulu, “Mengenal Maqashid Syariah, Pengertian Dan Bentuk-
Bentuknya - PONPES Al Hasanah Bengkulu,” Ponpes , 2022,
https://ponpes.alhasanah.sch.id/pengetahuan/mengenal-maqashid-syariah-pengertian-dan-
bentuk-bentuknya/.
5
Maqashid Syari’ah sebagai metode dimaksudkan sebagai analisi untuk
membaca kenyataan yang ada di sekeliling. Masalah yang utama yang mendorong
ulama merumuskan berbagai teori dan ijtihad adalah terbatasnya dalil dalil hukum
yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Sunnah Nabi SAW, sedangkan permasalahan
yang dihadapi umat tidak pernah habis habisnya. Kandungan Maqashid ayrai’ah
adalah kemaslahatan. maslahat dalam tinjauan syari’at ada tiga macam, yaitu
maslahah mu’tabarah, maslahah mulghah, dan maslahah mursalah.4
Menurut Syatubu maslahat dapat dilihat dari 2 sudut pandang : Maqashid al-
Syari’ (Tujuan Tuhan), Maqashid al-Mukallaf (Tujuan Mukallaf). Sedangkan
Maqashid Syar’ah dalam arti Maqashid al-Syar’i mengandung empat aspek :
1. Tujuan awal dari syariat yakni kemaslahatan manusia di dunia dan akhirat
2. Syariat sebagai sesuatu yang harus dipahami
3. Syariat sebagai suatu hukum taklif yang harus dilakukan
4. Tujuan syariat adalah membawa manusia ke bawah nanungan hukum.
4
N Ma’rifah, “Menggali Dan Menemukan Konsep Maqasid Syari’ah Dalam Pohon Ilmu
Hukum Indonesia,” E-Journal.Metrouniv.Ac.Id 16, no. 02 (2019): 248–64, https://e-
journal.metrouniv.ac.id/index.php/istinbath/article/view/1707%0Ahttps://e-
journal.metrouniv.ac.id/index.php/istinbath/article/download/1707/1395.
6
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Maqashid Syari’ah adalah konsep yang penting dalam Islam yang mengacu
pada tujuan dan tujuan yang ingin dicapai oleh hukum syariah. Tujuan utama dari
Maqashid Syari’ah adalah untuk mewujudkan kemaslahatan manusia di dunia dan
akhirat. Definisi Maqashid Syari’ah menurut para ulama modern mencakup ide
bahwa setiap hukum syariah memiliki rahasia dan tujuan akhir yang ditetapkan oleh
Allah SWT.
Konsep Maqashid Syari’ah juga digunakan sebagai doktrin dalam hukum
Islam. Sebagai metode, Maqashid Syari’ah membantu para ulama dalam menganalisis
realitas di sekitar mereka. Terbatasnya dalil hukum dalam Al-Qur'an dan Sunnah
Nabi SAW mendorong penggunaan Maqashid Syari’ah untuk memahami
kemaslahatan dalam berbagai konteks.
Maqashid Syari’ah memiliki empat aspek yang mencakup tujuan awal syariat,
pemahaman syariat, pelaksanaan syariat sebagai hukum taklif, dan tujuan akhir
syariat untuk membawa manusia ke bawah perlindungan hukum. Ini adalah kerangka
kerja penting dalam pemahaman dan pengembangan hukum Islam.
B. Saran
Semoga makalah kali ini dapat menambah wawasan para pembaca sehingga
konsep-konsep yang dibahas dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari. Jika ada yang
ingin dipertanyakan seputar makalah yang dibahas dapat ditanyakan langsung kepada
para anggota kelompok.
7
DAFTAR PUSTAKA
Ma’rifah, N. “Menggali Dan Menemukan Konsep Maqasid Syari’ah Dalam Pohon
Ilmu Hukum Indonesia.” E-Journal.Metrouniv.Ac.Id 16, no. 02 (2019): 248–64.
https://e-journal.metrouniv.ac.id/index.php/istinbath/article/view/
1707%0Ahttps://e-journal.metrouniv.ac.id/index.php/istinbath/article/
download/1707/1395.
“Maqashid Syariah.” Hukum Islam 2, no. 4 (2002): 59–70.
PONPES Al Hasanah Bengkulu. “Mengenal Maqashid Syariah, Pengertian Dan
Bentuk-Bentuknya - PONPES Al Hasanah Bengkulu.” Ponpes , 2022.
https://ponpes.alhasanah.sch.id/pengetahuan/mengenal-maqashid-syariah-
pengertian-dan-bentuk-bentuknya/.
SULAEMAN, SULAEMAN. “Signifikansi Maqashid Asy-Syari’Ah Dalam Hukum
Ekonomi Islam.” DIKTUM: Jurnal Syariah Dan Hukum 16, no. 1 (2018): 98–
117. https://doi.org/10.35905/diktum.v16i1.524.