Dosen pengampu :
Disusun Oleh :
Kelas A
FAKULTAS SYARI’AH
MALANG
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam makalah ini nanti akan dibahas berbagai macam hal yang
berhubungan dengan Maqasid al-Syariah, baik mengenai pengertian, macam-
macam dan tingkatan dari Maqasid al-Syariah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian Maqashid Syariah ?
2. Bagaimana pengelompokan Maqashid Syariah?
3. Bagaimana Penerapan Maqasid Al Syariah Pada Perbankan Syariah?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian Maqasid Syariah.
2. Menjelaskan sejarah Maqasid Syariah.
3. Menjelaskan sejarah pembentukan Maqasid Syariah.
BAB II
PEMBAHASAN
Maqashid syariah terdiri atas dua kata yaitu maqasyid dan syariah. Kata
maqasyid bentuk jamak dari maqshad yang merupakan maksud atau tujuan,
sedangkan syariah mempunyai arti hukum-hukum Allah yang di tetapkan untuk
manusia agar menjadi pedoman untuk kebahagian dunia dan akhirat. Maka
demikian Maqashid syariah diartikan tujuan-tujuan yang hendak dicapai dari
suatu penetapan \ hukum. Kajian teori magashid syariah dalam hukum Islam
sangat penting. Urgensi tersebut di dasarkan pada pertimbangan- pertimbangan
di antaranya yaitu hukum Islam hukum yang bersumber dari wahyu tuhan dan di
peruntukan oleh manusia.1
Perintah dan larangan Allah dalam Al-Qur'an begitu pula larangan dan
perintah dari Nabi Muhammad SAW dalam sunnah yang terumuskan fiqh akan
terlihat bahwa semua mempunyai tujuan tertentu dan tidak sia- sia. Mempunyai
hikmah tersendiri yaitu sebagai rahmat bagi umat manusia, sebagaimana di
tegaskan dalam ayat Al-Qur'an, salah satunya surat Al-Anbiya : 107
َ ﻴ
ﻦ ْ ﺣَﻤًﺔ ِّﻟْﻠٰﻌَﻠِﻤ
ْ ﻻ َر
َّ ﻚ ِا
َ ﺳْﻠٰﻨ
َ َوَﻣﺂ َاْر
Kalangan ulama ushul fiqh dalam kaitan penta 'lilan dan kemaslahatan
sebagai maqashid syariah, tidak di temukan perbedan antara mereka yang
berteologi Asyariyah dan mereka yang menganut teologi Muktazilan. Al Ghazali
yaitu seorang ahli usul ternama di kalangan Asy'ariyah. Abu Al-Hasan Al-Basri
dari kalangan Muktazilah dalam pandangannya tentang illah. Pembahasan ini
garis jelas dapat di tarik kepada pembahasan tentang maslahat sebagai
maqashid syariah.1
1. Dharuriyyat
2. Hajjiyat
3. Tahsiniyat
Berikut pengertiannya :
1. Dharuriyyat
Jika suatu bentuk maslahah memiliki fungsi yang sangat besar bagi
makhluk, yang mana jika bentuk mashlahah tersebut tidak terpenuhi maka
kemaslahatan umat manusia di dunia tidak dapat berjalan stabil (lam tajri
mashalih al-dunya ’ala istiqamah) atau terjadi ketimpangan dan ketidakadilan
yang mengakibatkan rusaknya tatanan sosial dan kemaslahatan di akhirat tidak
tercapai, maka tujuan tersebut masuk dalam kategori maqashid dharuriyyat.
Dengan kata lain, dharuriyat adalah maslahat yang bersifat primer, di mana
kehidupan manusia sangat tergantung padanya, baik aspek diniyah (agama)
maupun aspek duniawi.1
Dalam maqashid dharuriyat ada lima prioritas yang harus dijaga, yaitu:4
1. Menjaga agama
Agama keperluan penting dan utama bagi manusia, maka penting dalam
menjaga kelestarian dan kemaslahatannya. Cara memelihara agama adalah
dengan menunaikan syariat sesuai akidah , beribdah yang tulus,dan berperilaku
mulia hal ini harus dilaksanakan agar mencapai kemaslahatan kehidupan.1 Jiwa
juga dijadikan sebagai keperluan utama yang harus dijaga, maka seluruh sesuatu
yang dinilai menjadi wadah memelihara kejiwaan maka bersifat wajib, seperti
kebutuhan pangan dalam memelihara tubuh, tidak melakukan pembunuhan antar
manusia, dan lainnya. Kewajiban ini bertujuan dalam memelihara eksistensinya
seorang manusia serta mewujudkan keamanan dan ketentraman hidup.
3. Menjaga harta
Harta adalah hal yang dibutuhkan dalam keperluan hidup manusia. Dalam
islam diajarkan cara yang baik dan benar untuk pencarian dan pengelolaan harta.
Oleh karena itu dalam upaya pencarian harta dilarang melakukan
tindakan-tindakan menyimpang diantaranya mencuri, korupsi, boros, dan hal hal
yang mengandung unsur tidak sesuai syariah.1
4Jasser Auda, Memahami Maqasid Syariah: Peranan Maqasid Dalam Pembaharuan Islam
Kontemporari, penerjemah: Marwan Bukhari A Hamid, (Selangor, Malaysia: PTS Islamika, 2014),
hlm. 7 lihat juga, Jasser Auda, Membumikan Hukum Islam Melalui Maqasid Syariah…., hlm. 34
5Nuruddun Al-Mukhtar Al-Khadimi, Al-Munasabah Al-Syar'iyyah Wa Tatbiquha al-Mu'asiroh, Beirut: Dar Ibn Hazm, 2006, 77
4. Menjaga akal
5. Menjaga keturunan
Memelihara keturunan salah satu dari keperluan primer manusia.
Keturunan adalah generasi yang disiapkan untuk memimpin di muka bumi
selanjutnya. Di dalam Islam masalah pernikahan diatur dengan berbagai syarat
dan Islam melarang perzinaan yang bisa menodai kemuliaan manusia.1
2. Hajjiyat
3. Tahsiniya
Dilihat dari tujuan utama ekonomi islam dapat diusahakan dalam sitem
perbankan yang dimana sudah mulai banyak instansi yang berlomba-lomba
mendirikan perbankan islam untuk menopang dan mewujudkan kemajuan
ekonomi yang sebenarnya. dalam hal ini, sudah dicontohkan oleh bank muamalat
Indonesia untuk senantiasa memperbaharui produknya dengan berlandaskan
maqashid syariah baik dari segi penghimpun dana, penyaluran dana, dan
jasa/layanan.
Dalam produk-produk bank syariah bisa kita tinjau dengan nilainilai maqashid
syariah :
a. Menjaga agama
b. Menjaga jiwa
Dapat dilihat dari akad-akad yang diterapkan dalam setiap transaksi baik secara
psikologis maupun sosiologis menuntun manusia untuk saling menghargai dan
menjaga amanah yang diberikan. Dan bisa dilihat juga dalam pelayanan nasabah
yang dituntun untuk berprilaku sopan, ramah, berpakaian sopan dan islam.
c. Menjaga akal
d. Menjaga harta
e. Menjaga keturunan
Hal ini akan terwujud jika keempat poin diatas terjaga, sehingga dana yang halal
dan perolehannya baik akan berdampak baik bagi keluarga nasabah yang
dinafkahinya.9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
9
B. DAFTAR PUSTAKA
https://journal.iaisambas.ac.id/index.php/Cross
https://journal.iain-manado.ac.id/index.php/JIS/article/view/34
https://jurnal.usk.ac.id/kanun/article/download/7968/7278
http://repository.uinsu.ac.id/13525/1/document.pdf
https://stiealwashliyahsibolga.ac.id/jurnal/index.php/jesya/article/vie
w/629
https://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/Mas/article/view/2111