PENDAHULUAN
sumber aturan umat Islam yang berlaku di segala tempat dan waktu.
Universalitas al-Qur’an dan sunnah diyakini dan dipandang sangat ideal dalam
akhirat nanti.
itu secara faktual terus berkembang menuju bentuknya yang lebih baik dan
zaman dan modernisasi di satu pihak dan kemaslahatan yang dituntut oleh al-
mursalah adalah sebuah urgensi sarjana muslim untuk mengkaji lebih dalam
B. Rumusan Masalah
Saddu al-Zari’ah?
C. Tujuan Pembahsan
Fiqh dan Qowaid Fiqh, juga untuk menambah wawasan lebih dalam bagi
A. Maslahah Mursalah
yang ditetapkan Allah. Seluruh hukum yang ditetapkan Allah SWT atas
hamba-Nya adalah mengandung Maslahah. Tidak ada hukum syara’ yang sepi
dari mashlahah.
manusia, maka biasanya perbuatan itu terdapat hukum syara’ dalam bentuk
mengandung kerusakan, maka biasanya utnuk perbuatan itu ada hukum syara’
dalam bentuk larangan. Setiap hukum syara’ selalu sejalan dengan akal
1. Pengertian Mashlahah
penambahan “alif” di awalnya yang secara arti kata berarti “baik” lawan kata
“buruk” atau “rusak”. Ia adalah mashdar dengan arti kata shalah ) (صال حyaitu
1
Amir Syarifuddin,Ushul Fiqh jilid 2, (Jakarta: Kencana, 2009), hlm.345.
dalam bahasa Arab berarti perbuatan –perbuatan yang mendorong kepada
kebaikan menusia. Dalam artinya yang umum adalah setiap segala sesuatu
yang bermanfaat bagi manusia, baik dalam arti menarik atau menghasilkan
dua sisi, yaitu menarik atau mendatangkan kemaslahatan dan menolak atau
menghindarkan kemudhorotan. 2
adalah
2
Ibid.
3
Ibid. hlm.345.
adalah “sebab-sebab yang mendatangkan kesenangan dan
kenikmatan” tersebut.
ما يرجع الى قيام حياة االنسان وتمام عيشته نيله ما تقتضيه
اوصا فه الشهوا تنه والعقليته على اال طالق
Sesuatu kembali kepada tegaknya kehidupan manusia,
berbuat.
tersebut dapat disimpulkan bahwa mashlahah itu adalah sesuatu yang dipandang
baik oleh akal sehat karena mendatangkan kebaikan dan menghindarkan kan
menetapkan hukum.
pengertian bahasa dan dalam pengertian hokum atau syara’. Perbedaannya terlihat
dari segi tujuan syara’ yang dijadikan rujukan. Mashlahah dalam pengertian bahsa
pengertian mengikuti syahwat atau hawa nafsu. Sedangan pada mashlahah dalam
artian syara’ yang menjdai titik bahasan dalam ushul fiqh, yang selalu menjadi
rujukan nya adalah hokum syara’ yaitu memelihara agama, jiwa, keturunan dan
2. Macam-macam Mashlahah
4
Amir Syarifuddin,hlm.347.
1. Mashlahah dharuriyah, adalah kemaslahatan (lima prinsip
kehidupan manusia.
Jumhur
keduanya dalam bentuk sifat dan mausuf, atau dalam bentuk khusus yang
bentuk tsulasi yaitu رسل. Secara etimolgis artinya terlepas atau dalam arti
atau memperhitungkannya.
المصالح المال ئمة لمقا صد الشرع واليشهد لها اصل خاص باالعتبار اوبا اللغاء
5
Ibid.hlm. 355.
Maslahah yang selaras dengan tujuan syari’ dan tidak ada
atau penolakannya.
tersadapat tujuan syara’ secara umum, namun tidak terdapat dalil yang
dalil khusus yang menyatakan diterimanya maslahah itu oleh syari’ baik
itu oleh jumhur ulama adalah karena adanya dukungan syar’i. 7 Berikut
ijtihad:
6
Rachmat Syafe’I, Ilmu Ushul Fiqh.(Bandung; CV Pustaka Setia, 2010), hlm. 119.
7
Amir Syarifudin, Ushul Fiqh Jiid 2. Hlm. 357
mursalah, karena kedekatan metode ini dengan istihsan yang
mushaf.
8
Ibid. hlm. 358.
2) Bahwa selama mashlahah berjalan dengan maksud syari’
Ushul Fiqh jilid 2, dapat ditambahkan kriteria atau syaratnya yaitu mashlahah
masalahnya tidak diselesaikan dengan cara tertentu, maka umat akan berada
9
H.M Hasbi Umar,Nalar Fiqh Kontemporer. (Jakarta; Gaung Persada Press,2007), hlm.113.
10
Ibid. hlm.114.
dalam kesempitan hidup, dengan arti harus ditempuh untuk mengindarkan umat
dari kesulitan.
d) Ijithad yang tidak mendapat dukungan dari nash, maka akan memberi
11
Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh, hlm.361.
Permasalahan kehidupan manusia seiring berkembangnya waktu
nas atau ijma’ ulama, sebab jarak waktunya sudah begitu jauh. Selain itu,
masyarakat.12
B. Saddu al-Dzari’ah
12
Ibid. hlm. 364.
Saddu al-Zari’ah merupakan bagian rangkaian pembahsan
Meski suatu perbuatan bebas dari unsur kerusakan (mafsadah) namun jika
perbuatan itu merupakan jalan atau sarana terjadi suatu kerusakan (mafsadah),
maka kita harus mencegah perbuatan tersebut. Dengan ungkapan yang senada,
dilarang (al-mahzhur).
13
H.M Hasbi Umar,Nalar Fiqh,hlm. 117.
Dari beberapa contoh pengertian di atas, tampak bahwa sebagian
dilarang.
hukum (istinbath al-hukm) dalam Islam. Namun dilihat dari di sisi produk
segi:
14
http://racheedus.wordpress.com/makalahku/sadd-dzariyat/diakses pada 25 0ktober 2015.
1) Dzariah yang pada dasarnya membawa kepada kerusakan.
dipinang.
menurut kebanyakan.
15
Amir Syarifuddin,Ushul Fiqh.hlm. 427.
4. Pandangan Ulama tentang Saddu al-Dzari’ah
menolak sepenuhnya.
ini dalam berbagai pembahasan fikih dan ushul fikih mereka sehingga bisa
perkebunan atau sawah. Hal ini menurut beliau akan menjadi sarana
adalah tentang wanita yang masih dalam iddah karena ditinggal mati
mata, pacar, dan pakaian yang mencolok. Dengan berhias, wanita itu akan
iddah.
Ibnu Hazm (994-1064 M), salah satu tokoh ulama dari mazhab
warga dan menjaga kehormatan agama dan jiwa agar tidak tergelincir pada
hal-hal yang dilarang. Konsep sadd adz-dzari’ah tidak bisa berfungsi untuk
hanya bisa ditetapkan berdasarkan nash dan ijma’ (qath’i). Sesuatu yang
16
http://racheedus.wordpress.com/makalahku/sadd-dzariyat/diakses pada 25 0ktober 2015.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Setiap perbuatan yang mengandung kebaikan dalam pandangan manusia,
maka biasanya perbuatan itu terdapat hukum syara’ dalam bentuk suruhan.
kerusakan, maka biasanya utnuk perbuatan itu ada hukum syara’ dalam bentuk
larangan. Setiap hukum syara’ selalu sejalan dengan akal manusia dan akal
masyarakat.