Abstract: Maslahat is the main goal in Islam, Allah teaches down the teachings
especially in the issue of Islamic law cannot be released for the benefit of human
beings, although there is a difference in the nature of the benefit from the aspect of the
source of maslahat, but the scholars agree in terms of the main purpose of Islamic law
is jalb al-mashalih wa daru al-mafasid, how Islamic law can as much as possible
provide benefits and goodness to humans while eliminating any possibility of damage
and danger to humans.
Abstrak: Maslahat merupakan tujuan utama dalam agama Islam, Allah menurunkan
ajaran terutama dalam masalah hukum Islam tidak bisa dilepaskan untuk kemaslahatan
manusia, walaupun terjadi perbedaan pada hakikat kemaslahatan dari segi sumber
maslahat, tetapi ulama bersepakat dalam hal tujuan utama hukum Islam adalah jalb al-
mashalih wa daru al-mafasid, bagaimana hukum Islam dapat sebanyak mungkin
memberikan manfaat dan kebaikan pada manusia sekaligus menghilangkan segala
kemungkinan terjadinya kerusakan dan bahaya bagi manusia.
umum hanya merujuk kepada tujuan syariat, bukan selera atau kehendak
pemenuhan kebutuhan manusia dan manusia yang bersifat pribadi dan sangat
berpeluang untuk mengikuti hawa nafsu relatif.12
atau syahwat. Sedangkan dalam Adanya pembatasan pada tujuan
pengertian syariat, maslahat harus syariat sebagai dasar maslahat, tidak
merujuk kepada tujuan syariat yang berimplikasi pada lahirnya dikotomi
lima, tanpa mengabaikan pemenuhan antara maslahat yang bersifat duniawi
kebutuhan manusia, yaitu memperoleh dan ukhrawi. Karena pada dasarnya, hal
kesenangan dan kebahagiaan serta apapun yang terkait kehidupan manusia
menghindarkan kesengsaraan. baik itu duniawi maupun ukhrawi,
Senada dengan hal tersebut, selama berada pada konteks memelihara
Mawardi Djalaluddin memaparkan agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta,
pandangan al-Gazâlî bahwa maka itu disebut maslahat. Dan
kemaslahatan mesti sejalan dengan seterusnya, setiap usaha untuk mencegah
tujuan syariat, meskipun berkait dengan segala bentuk kemudaratan yang
tujuan-tujuan manusia, karena berkaitan dengan lima aspek tersebut
kemaslahatan manusia tidak selamanya juga dinamakan maslahat. Oleh karena
didasarkan pada kehendak syariat, itu, al-Syâthibî memperingatkan bahwa
karena seringkali didasarkan pada semestinya tujuan utama mencari
kehendak naluri subjektif atau berdasar kemaslahatan dan menolak kemudaratan
hawa nafsu. Mawardi Djalaluddin adalah demi tercapainya kebahagiaan
mencontohkan bahwa di zaman Jahiliah hidup di dunia dan akhirat.13
para wanita tidak mendapatkan harta Orientasi duniawi dan ukhrawi yang
pusaka, dengan alasan bahwa dalam melekat pada maslahat dalam syariat
pandangan orang Arab sebelum Islam, Islam tersebut merupakan intisari
hal tersebut dianggap maslahat. Dalam perbedaan antara hukum Islam dengan
tradisi Arab pra Islam, kaum lelaki hukum konvensional.14 Pernyataan „Izz
merupakan tulang punggung dalam al-Dîn „Abd al-„Azîz bin „Abd al-Salâm
melindungi, memelihara, berperang serta menegaskan hal ini dalam pernyataannya
meneruskan kepemimpinan dalam bahwa “Kemaslahatan adalah untuk
kelompok mereka, sementara wanita dunia dan akhirat. Jika kemaslahatan itu
hanya sekadara pemuas nafsu. Sehingga lenyap, maka rusaklah keduanya. Dan
menyogok, menipu, mengambil hak jika mafsadah telah muncul, maka
orang lain, berzina, bergonta-ganti teman hancurlah penghuninya”.15
wanita, meminum arak, dianggap Definisi maslahat dalam terminologi
maslahat oleh sebagian orang. Akan syariat adalah segala sesuatu yang
tetapi, hal-hal tersebut tidak sejalan berimplikasi kepada kebaikan dan
dengan syariat, maka tidak dapat manfaat atau menolak bahaya yang
dinamakan maslahat. Hal ini dimaksudkan oleh Syâri‘ untuk umat,
dikarenakan standar maslahat adalah baik untuk kepentingan dunia maupun
Muhammad Ali Rusdi, Maslahat sebagai Metode Ijtihad dan Tujuan Utama Hukum Islam | 155