Anda di halaman 1dari 5

Pentingnya Berpikir Kritis Bagi Mahasiswa Di Era Teknologi

Disusun oleh :

Kelompok 2
Kelompok 6
Kelompok 7

Dunia saat ini sudah memasuki era revolusi industri generasi keempat.
Kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat.
Teknologi selalu mengalami perubahan seakan tidak pernah ada ujungnya. Seperti
halnya saat ini teknologi sudah sangat berkembang dengan pesat terutama dalam
bidang teknologi informasi dan komunikasi. Berbagai informasi yang terjadi di
belahan dunia, kini telah dapat langsung kita ketahui berkat kemajuan teknologi.
Kalau dahulu kita mengenal kata pepatah “dunia tak selebar daun kelor”, sekarang
pepatah itu selayaknya berganti menjadi “dunia saat ini selebar daun kelor”, karena
cepatnya akses informasi di berbagai belahan dunia membuat dunia ini seolah
semakin sempit dikarenakan kita dapat melihat apa yang terjadi di seluruh dunia,
meskipun kita berada di Indonesia. Perkembangan yang terjadi sudah sangat masif
dan akan terus berkembang menjadi lebih kompleks. Dampak perkembangan
teknologi dapat kita rasakan secara langsung diantaranya pertukaran sebuah
informasi yang menjadi lebih mudah dan cepat, memudahkan pekerjaan yang dapat
dilakukan oleh satu orang menjadi lebih efektif dan efisien, dan sistem
pembelajaran dapat dilakukan secara online tanpa harus melakukan tatap muka.
Selain itu, tanpa disadari hampir semua kehidupan sehari-hari kita ditunjang oleh
kecanggihan teknologi, contoh sederhananya robot vacuum cleaner dan
berkembangnya teknologi autonomous vehicle.

Gaya hidup generasi milenial yang cenderung sangat dekat dengan


teknologi menuntut sikap proaktif sebagai pencipta teknologi tersebut, bukan hanya
sebagai pengguna. Terkait dengan status sebagai mahasiswa, paling tidak
mahasiswa mampu memanfaatkan setiap teknologi yang tersedia untuk kebutuhan
pendidikan dan kehidupannya. Penguasaan terhadap teknologi bagi mahasiswa
merupakan suatu hal yang penting untuk mencegah keterasingan dalam sejarah
peradaban manusia. Mahasiswa perlu mempelajari dan mencari titik lemah dari
teknologi yang dikuasainya untuk kemudian memberikan kesempurnaan melalui
upaya kreatif penemuan yang dilakukannya.

Mahasiswa sebagai agent of change haruslah memiliki keterampilan dalam


menyongsong era revolusi industri 4.0. Ada berbagai keterampilan yang harus
dimiliki oleh mahasiswa diantaranya adalah keterampilan critical thinking skill. Kai
Min Cheng sebagaimana dikutip Ghifar (2018:86) menyatakan bahwa ‘the 21st
century skills and literacies, that include: basic skills, problem solving skills,
technology skills, communication skills, critical and creative skills, digital skills,
inquiry skills, multicultural and multilingual skill’. Selaras dengan hal tersebut
Ikuanobe (2001) dalam Batlolona (2018:691) mengemukakan ‘a number of
Learning skill need to be empowered in the education of 21st century, one of them
is critical thinking skill, which is included as high -order thinking skill’. Jika kita
cermati secara mendalam keterampilan critical thinking skill sangatlah diperlukan
dalam menghadapi abad ke-21. Keterampilan berpikir kritis yang dimiliki oleh
individu akan menjadikan individu tersebut lebih mudah dalam mengikuti arus
perubahan yang terjadi pada abad ke-21 dan salah satu tamengnya adalah critical
thinking skill tersebut.

Guna menciptakan suasana belajar seperti yang telah disebutkan


Permendikbud, perlu adanya media pembelajaran yang efektif. Penggunaan media
pembelajaran dalam proses pembelajaran akan memberi kontribusi terhadap
efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran. Berbagai hasil penelitian menyatakan
bahwa beberapa macam media pembelajaran dapat membantu peserta didik dalam
proses pembelajaran. Salah satu pemanfaatan dari teknologi yang bisa diamalkan
oleh mahasiswa adalah menggunakan teknologi serta platform teknologi lainnya
untuk bisa mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Penguasaan
mahasiswa terhadap kemampuan berteknologi sudah seharusnya menjadi suatu
keuntungan dan peluang untuk memajukan nilai-nilai baik mahasiswa lainnya.

Untuk menjadi bangsa yang maju, tentunya Indonesia harus mampu


beradaptasi dengan segala perubahan yang ada. Sumber daya manusia yang
berkualitas menjadi harga mati apabila Indonesia tidak ingin tertinggal dalam
percaturan global di era revolusi industri 4.0. Sumber daya manusia yang
berkualitas patut menjadi perhatian dalam upaya menciptakan Indonesia menjadi
bangsa yang maju, karena kreativitas dan inovasi menjadi faktor penentu
keberhasilan untuk dapat bertahan di era yang penuh persaingan ini.

Masalah pada era teknologi saat ini yang ada di kalangan mahasiswa
sangatlah banyak, contohnya seperti kecanduan gadget. Hal ini sudah seperti orang-
orang yang mengkonsumsi narkotika karena hal tersebut membuat candu terhadap
penggunanya. Akan tetapi banyak sekali cara agar hal ini dapat teratasi. Pertama
adalah menyibukkan diri dengan kegiatan yang menyangkut hobi, namun hal
tersebut lepas dari gadget seperti berolahraga, membuat puisi, bermain musik dan
masih banyak lagi. Kedua, membuat sebuah jadwal terencana untuk bermain gadget
dan lakukan terus menerus agar menjadi sebuah kebiasaan baik. Ketiga, bila
terpaksa sekali untuk menggunakan gadget seperti mencari informasi, menonton
video pembelajaran, dan lain-lain. Usahakan untuk beristirahat sejenak agar
kesehatan dan mental tetap terjaga dengan baik.

Di era perkembangan teknologi ini, kebanyakan masyarakat pada saat ini


hanya bertindak sebagai pengguna atau objek pasar dari kaum marginal yang jeli
dalam melihat perubahan dan dapat memanfaatkan perubahan tersebut. Dan sangat
disayangkan apabila generasi muda, terutama mahasiswa yang dianggap mampu
dalam menciptakan inovasi juga hanya bertindak sebagai pengguna pasif dari
perkembangan teknologi. Mahasiswa sebagai pilar dari kaum muda sekaligus
sebagai generasi pencetus harus menaruh perhatian lebih terhadap kondisi ini.
Selain sebagai pengguna, mahasiswa juga seharusnya berperan sebagai pemimpin
dalam menghasilkan kreativitas dan inovasi guna menyongsong perkembangan
industri 4.0 saat ini. Mahasiswa bisa berperan aktif dengan sering memperkaya
literasi dan melakukan penelitian mengenai hal-hal yang belum diketahui agar
kreasi dan inovasi dapat tercipta. Sudah seharusnya mahasiswa memiliki wawasan
yang lebih luas dalam hal perkembangan teknologi, memanfaatkan waktu bukan
hanya untuk memenuhi kepuasan diri sekedar mengetahui perkembanganya, namun
memilah, mempelajari hal yang bernilai dan berpeluang bisnis yang dapat
mengasah keterampilan mahasiswa dalam menyongsong era industri 4.0 ini.
Seorang mahasiswa mutlak menjadi live long learner atau pembelajar seumur hidup
yang artinya selalu peka terhadap hal-hal baru dan selalu mengasah keterampilan
sesuai kebutuhan saat ini. Berbeda dengan mahasiswa zaman generasi perjuangan
yang berdiri di hadapan para petinggi negara untuk menuntut hak dan keadilan.
Perkembangan jaman yang mengedepankan teknologi dan membuat segala hal
menjadi instan dan mudah didapatkan tidak hanya berdapak positif bagi kehidupan.
Namun juga menambah beban dan tanggung jawab bagi kehidupan masyarakat
terutama mahasiswa generasi era digital

Meskipun era digital terlihat membawa banyak hal positif seperti mudahnya
akses, mudah mendapatkan informasi dari mana saja dengan cepat, mudahnya
belajar dari mana saja, mudahnya mencari informasi dan pengetahuan, namun era
digital ini juga membawa banyak dampak negatif yang harus dicegah dan
diminimalisir. Karena era digital juga hadir bersamaan dengan perkembangan
zaman yang melibatkan banyak aspek seperti sosial, politik, ekonomi, dan budaya.
Era digital memang memberi kemudahan, namun juga memberi berjuta bencana
dan tanggung jawab yang lebih besar dari era sebelumnya. Meskipun era digital
terlihat banyak membawa gebrakan positif seperti wawasan dan pengetahuan, kini
mudah didapat dari mana saja. Karena kemudahan tersebut pula yang akhirnya
mendatangkan dampak negatif, seperti hilangnya privacy dari dunia media sosial,
cyber crime, hoax atau berita palsu, penipuan online yang meresahkan masyarakat
dan menambah tanggung jawab mahasiswa sebagai para kaum terpelajar

Diperlukan adanya karakter mahasiswa yang mempunyai ide ataupun


gagasan yang benar dalam memberikan solusi atas permasalahan yang ada
sekarang. Menjadi agen bagi perubahan sosial, budaya, paradigma, ekonomi dan
politik masyarakat secara luas. Dengan demikian, kepentingan masyarakat
menjadi ukuran utama dalam keberhasilan suatu masalah sosial yang dilakukan
oleh mahasiswa. Mahasiswa dituntut tidak hanya berhasil membawa ijazah, tetapi
juga diharuskan membawa perubahan dari ilmu dan pengalamanya. Mahasiswa
milenial diharapkan menjadi agent of change dan agent of conversation di mana
akan di persiakan berbagai macam jenis permasalahan seiring dengan berkembang
pesatnya suatu iptek pada suatu negara, apalagi negara Indonesia. Mahasiswa disini
tidak hanya sekedar memikirkan kepentingan dari akademis nya saja melainkan arti
dan kualitas hidup pribadi yang mampu mengabdi kepada masyarakat. Pribadi
disini diharapkan mampu melihat permasalahan yang ada di sekitar, serta menjadi
bagian penentu dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Revolusi industri
merupakan terjadinya perubahan dibidang pertanian, teknologi, manufaktur,
pertambangan, transportasi yang memiliki dampak mendalam pada
ekonomi, sosial dan budaya di negara tersebut. Agent of change yang ada pada jati
diri mahasiswa saat ini, yang tak hanya sebuah slogan-slogan demonstrasi saja. Di
sini peran mahasiswa sebagai agent of changes dan agent of conversation pada
setiap revolusi industri mampu membawa perubahan berupa aksi. Karna dasar dari
sebuah aksi adalah perubahan alur pikir yang menjadi kritis.
Dengan adanya perubahan alur berpikir yang kritis membuat mahasiswa
milenial menyadari akan peran sertanya sebagai mahasiswa dalam setiap revolusi
industri yang terjadi. Mungkin untuk saat ini menjalani revolusi industri 4.0.
Mahasiswa yang cakap tak hanya pandai dalam berargumen, memberikan kritik
namun mahasiswa yang cakap juga mampu memberikan saran, solusi demi
tercapainya suatu perubahan yang baik. Perubahan yang mampu membawa kita ke
kancah yang lebih luas lagi. Mahasiswa milenial haruslah mampu membawa
gerakan perubahan tersebut karena mereka juga harapan bangsa untuk menjadikan
diri mereka lebih berkualitas lagi.

Hal yang dapat dilakukan mahasiswa untuk ikut berperan dalam era industri
ini dan mengambil langkah dan tempat sebagai kaum penggerak negeri ini yaitu
dengan mengembangkan pola berpikir yang kritis dan tidak mudah tergerus dalam
pengaruh negatif. Hal ini berarti dengan banyaknya informasi yang bisa didapat,
mahasiswa harus mampu melihat manakah informasi yang dapat dipercaya dan
yang tidak dapat dipercaya, serta tidak langsung percaya dengan segala informasi
yang belum tentu kebenarannya.

Sebagai mahasiswa yang sadar terhadap dunia digital, alangkah lebih


baiknya apabila mahasiswa memberikan pengarahan kepada masyarakat mengenai
seberapa penting dan seberapa besar manfaat dari perkembangan teknologi. Salah
satunya dengan melakukan edukasi ke masyarakat yang dirasa masih kurang
pengetahuan tentang teknologi. Mahasiswa sebagai generasi pembawa perubahan
(Agent of Change) harus mampu membawa kehidupan masyarakat ke zaman
teknologi canggih, tanpa membeda-bedakan golongannya. Sehingga tidak ada lagi
masyarakat yang terjajah dalam perkembangan teknologi.

Sebagai mahasiswa harus bisa menentukan sikap, mengukur dan


menganalisa tentang persiapan apa yang sudah dimiliki atau apa yang bisa didapat
selama berkuliah. Mahasiswa harus berpikir logis tentang apa yang menjadi tugas
dan tanggung jawabnya, serta haruslah memiliki cita-cita. Mahasiswa dianjurkan
dapat memanfaatkan teknologi secara positif, jangan diperbudak oleh teknologi.
Dan yang terakhir, mahasiswa harus mengerti teknologi itu adalah alat (tools) untuk
memudahkan manusia dalam menjalankan tugas dan aktivitas sehari-harinya.
Daftar Pustaka

Monoarfa, Felicia. 2020. Iptek,Gaya Anak Muda dan Etika Pancasila.


https://binus.ac.id/character-building/2020/03/iptek-dalam-konteks-
pancasila-sebuah-refleksi/ . Diakses Tanggal 22 September 2021.

Anonim. 2020. Peran dan Tantangan Terkini Gernerasi Millenial Mahasiswa.


https://pintek.id/blog/tantangan-generasi-milenial/ . Diakses Tanggal 22
September 2021.

Harahap, N. J. (2019). Mahasiswa dan Revolusi Industri 4.0. ECOBISMA (Jurnal


Ekonomi, Bisnis, dan Manajemen), 6, 70-78.
https://jurnal.ulb.ac.id/index.php/ecobisma/article/view/38/39 Diakses
Tanggal 21 September 2021.

Insani, Pradipta Mulia. 2019. Peran Mahasiswa di Era Revolusi Industri 4.0.
https://www.researchgate.net/publication/335867658_Peran_Mahasiswa_d
i_Era_Revolusi_Industri_40 . Diakses Tanggal 22 September 2021.

webmaster, 2021, Kedudukan atau peran mahasiswa dalam era digital.


https://widuri.ac.id/kedudukan-atau-peran-mahasiswa-dalam-era-digital/
Diakses tanggal 22 September 2021.

Anda mungkin juga menyukai