Anda di halaman 1dari 1

Setiap sesuatu harus mempunyai strategi agar jumlah penjualan terus meningkat dan meminimalisir

menurunnya jumlah penjualan. Pada bidang pelayanan kefarmasian ini juga dibutuhkan strategi
dalam pelayanannya, salah satunya dengan menggunakan E-Farmasi ini. Dalam E-Farmasi, masyarakat
dapat memperoleh banyak hal, tidak hanya untuk menghemat waktu dan biaya dalam pembelian
obat ke apotek, melainkan masyarakat juga bisa memperoleh informasi mengenai kesehatan lainnya
yang berada dalam E-Farmasi tersebut. Selain itu, masyarakat juga bisa berkonsultasi mengenai
kesehatan maupun dois obat tanpa mengenal waktu dan tempat pasien itu berada

Dari pihak E-Farmasi itu sendiri juga wajib meningkatkan pelayanan terhadap para pasiennya dengan
memberikan pelayanan 24 jam, layanan konsultasi gratis, antar jemput produk dari E-Farmasi,
membuat artikel mengenai kesehatan, serta menjamin bahwa pihak yang menjalankan E-Farmasi ini
adalah seorang Apoteker, hal ini dilakukan agar dapat memastikan bahwa pasien tidak melakukan
kesalahan pada penggunaan obat dimana keasalahan penggunaan obat dapat meningkatkan risiko
terjadinya efek obat yang tidak diinginkan.

Memberikan pelayanan selama 24 jam merupakan salah satu yang menjadi nilai tambah bagi pasien,
karena dengan adanya pelayanan 24 jam memudahkan pasien dalam berkonsultasi maupun
memperoleh produk dari apotek online itu sendiri. Tujuan dari pelayanan 24 jam ini untuk
meminimalisir adanya korban akibat keterlambatan apoteker dalam memberikan obat maupun
produk farmasi lainnya. Sebagai contoh ketika ada seseorang yang ingin di operasi dan membutuhkan
obat bius namun obat bius itu tidak ada di apotek sekitar rumah sakit tempat seseorang itu di operasi,
alhasil membutuhkan waktu yang lama untuk mencari-cari apotek lain dan seseorang yang akan di
operasi itu akan mengalami penundaan operasi dan penundaan operasi dapat menyebabkan jatuhnya
korban.

Hal yang paling penting dalam pembentukan E-Farmasi ini sendiri adalah pihak yang menjalankan
operasional dari E-Farmasi ini yakninya seorang Apoteker. Karena apoteker lah yang bertanggung
jawab pada keselamatan pasien. Ketika informasi mengenai penggunaaan obat tidak jelas diberikan
ditakutkan akan terjadinya kesalahan penggunaan obat yang dapat mengakibatkan terjadinya hal
yang tidak diinginkan.Dalam proses penghantaran obat diperlukan pengetahuan pengantar mengenai
penggunaan obat yag diantarnya meliputi dosis dan waktu pemakaiannya. Selain itu faktor yang
paling ditakutkan ketika pemilik dari E-Farmasi bukanlah seorang apoteker adalah adanya obat-obat
yang look alike-sound alike dimana obat ini memiliki nama dan atau kemasan yang hampir sama
namun efek farmakologisnya berbeda sehingga membingungkan bagi seseorang yang tidak
berhubungan dengan apotek dan bahkan apoteker ataupun tenaga kefarmasian.

Anda mungkin juga menyukai