Anda di halaman 1dari 5

2.

2 Langkah- Langkah Penelitian dan Pengembangan

Potensi dan Pengumpulan Validasi


Desain Produk
Masalah Data Desain

Ujicoba Ujicoba
Revisi Produk Revisi Desain
Pemakaian Produk

Produksi
Revisi Produk
Masal

Gambar 2.1 Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and Development

1. Potensi Masalah
Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah
segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah.
Sebagai contoh, di pantai selatan pulau Jawa, terdapat potensi angin dan
sinar matahari, kedua potensi tersebut dapat dikembangkan menjadi energi
mekanik yang dapat digunakan untuk menggerakkan sesuatu, misalnya
untuk generator pembangkit tenaga listrik, atau untuk turbin air. Dalam
bidang sosial dan pendidikan, misalnya kita punya potensi penduduk usia
kerja yang cukup banyaj, sehingga melalui model pendidikan tertentu dapat
diberdayakan sebagai tenaga pertanian atau industri yang berbasis bahan
mentah alam Indonesia. Dalam bidang budaya/kultur, kita memiliki budaya
paternalistik. Budaya tersebut dapat dimanfaatkan untuk membangun
bangsa kalau kita memiliki pemimpinan yang kuat yang dapat menjadi
teladan dalam semua perilaku. Berdasarkan budaya paternalistik tersebut
selanjutnya dapat dikembangkan model kepemimpinan yang efektif untuk
Indonesia.
Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar,
seperti minyak, batubara, hutan, pertanian, tetapi belum dapat
didayagunakan oleh bangsa sendiri. Semua potensi akan berkembang
menjadi masalah bila kita tidak dapat mendayagunakan potensi-potensi
tersebut. Misalnya, Indonesia memiliki sumber daya alam yang banyak,
tetapi tidak dapat mendayagunakannya, sehingga akan menjadi masalah.
Namun demikian, masalah juga dapat dijadikan potensi, apabila kita dapat
mendayagunakannya. Misalnya sampah akan dapat dijadikan potensi, kalau
kita dapat merubahnya sebagai pupuk atau energi atau barang lain yang
bermanfaat.
Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang
terjadi. Pengangguran dan korupsi dapat dipandang sebagau masalah
nasional. Masalah ini dapat diatasi melalui R&D dengan cara meneliti
sehingga ditemukan suatu model, pola, atau sistem penanganan yang efektif
yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Model, pola, dan
sistem ini akan ditemukan dan dapat diaplikasikan secara efektif kalau
dilakukan melalui penelitian atau pengembangan. Tahap pertama adalah
melakukan penelitian untuk menghasilkan informasi tentang profil
pengangguran dan korupsi di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode survey atau kualitatif. Berdasarkan data yang selanjutnya
diperoleh dapat dirancang model penanganan yang efektif. Untuk
mengetahui efektivitas model tersebut, maka perlu diuji. Pengujian dapat
dilakukan melalui metode eksperimen. Setelah model teruji, maka dapat
diaplikasikan untuk mengatasi masalah pengangguran dan korupsi di
Indonesia.
Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus
ditunjukan dengan data empirik. Misalnya potensi energi angin di pantai
harus dapat dikemukakan data berapa kekuatan dan kecepatan angin, berapa
lama satu hari, darimana arah angin dan lain-lain. Data angin tersebut
selanjutnya dapat digunakan untuk merancang kincir angin atau produk
lainnya yang dapat menghasilkan energi mekanik atau listrik.
Bangsa indonesia, telah dipimpin oleh enam presiden dengan latar
belakang yang bervariasi, tetapi sang presiden belum mampu membawa
kemajuan dan kemakmuran bangsa Indonesia. Disini masalahnya adalah
kemajuan dan kemakmuran. Untuk itu, masalah tersebut harus ditunjukan
dengan data empirik tentang belum maju dan makmurnya bangsa Indonesia.
Data tentang kemajuan bangsa Indonesia dari segi sumber daya manusia
dapat ditunjukan dengan Human Development Index. Masalah
kemakmuran bangsa Indonesia dapat ditunjukan melalui data antara data
tentang angka kemiskinan, dan data tentang daya beli masyarakat.

2. Mengumpulkan Informasi

Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukan secara faktual, maka


selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan
sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan untuk
mengatasi masalah tersebut. Disini diperlukan metode penelitian tersendiri.
Metode apa yang akan digunakan untuk penelitian tergantung permasalahan
dan ketelitian tujuan yang ingin dicapai.

Peneliti misalnya akan meneliti untuk menghasilkan sistem, metode


kerja atau alat tertentu yang dapat meningkatkan produktivitas kerja
karyawan pada berbagai unit pelayanan di Pemerintah Provinsi Jenggala.
Dalam hal ini, peneliti perlu melakukan penelitian unit-unit pelayanan apa
saja yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat. Misalnya
ditemukan 24 unit yang melakukan pelayanan. Berdasarkan 24 unit
pelayanan tersebut, selanjutnya diteliti berapa produktivitas pelayanan yang
dapat diberikan setiap hari. Misalnya produktivitas yang dihasilkan tersebut
termasuk dalam kategori rendah bila dibandingkan dengan tempat lain,
maka harus dianalisis sebab-sebabnya, apakah karena SDM, sistem kerja,
alat atau masyarakat yang dilayani tidak disiplin.
Bila hasil penelitian menunjukan bahwa yang menyebabkan
produktivitas kerja unit pelayanan tersebut karena faktor sistem kerja, maka
peneliti akan membuat sistem kerja baru yang diharapkan dapat
meningkatkan produktivitas kerja. Sistem kerja baru tersebut, adalah produk
yang akan dihasilkan oleh peneliti.

3. Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian Research and Development
bermacam-macam. Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi
yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang
berkualitas, hemat energi, menarik, murah, bobot ringan, ergonomis, dan
bermanfaat ganda.
Hasil akhir dari kegiatan ini adalah berupa desain produk baru, yang
lengkap dengan spesifikasinya. Misalnya desain motor angkutan hasil
pertanian di pedesaan, maka spesifikasinya yang utama adalah: kapasitas
angkut untuk orang dan bahan, kecepatan kendaraan, pemakaian bahan
bakar, lebar, tinggi, dan berat kendaraan, kualitas kendaraan, nilai
ekonomis, serta kemampuan masyarakat untuk membeli kendaraan
tersebut.
Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan,
sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan
membuatnya. Dalam bidang teknik, desain produk harus dilengkapi dengan
penjelasan mengenai bahan-bahan yang digunakan untuk membuat setiap
komponen pada produk tersebut, ukuran dan toleransinya, alat yang
digunakan untuk mengerjakan, serta prosedur kerja. Dalam produk yang
berupa sistem perlu dijelaskan mekanisme penggunaan sistem tersebut, cara
kerja berikut kelebihan dan kekurangannya.
4. Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan
produk, dalam hal ini sistem kerja baru secara rasional akan lebih efektif
dari yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena validasi disini
masih bersifat penilaian berdasarkan pikiran rasional, belum fakta lapangan.
Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan
beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai
produk baru yang dirancang tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai
desain tersebut, sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan
kekuatannya. Validasi desain dapat dilakukan dalam forum diskusi.
Sebelum diskusi, peneliti mempresentasikan proses penelitian sampai
ditemukan desain tersebut, berikut keunggulannya.
5. Perbaikan Desain
Setelah desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahli
lainnya, maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut
selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain. Yang
bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang mau menghasilkan
produk tersebut.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.


Bandung: Penerbit Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai