PT. Hasnur Riung Sinergi (HRS) adalah perusahaan yang bergerak di bidang
kontraktor pertambangan batubara. Batubara yang dihasilkan oleh PT. HRS digolongkan
sebagai batubara yang ramah lingkungan, karena berisi kandungan abu yang sangat rendah
dan Sulfur dengan Kalori mencapai 4800 - 5500 Kalori.
2. Misi
Misi dari PT. Hasnur Riung Sinergi antara lain adalah:
Mengoptimalkan sumber daya alam dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk meningkatkan potensi dalam dunia
kerja.
Menciptakan lapangan pekerjaan.
Rumus PA :
24 𝐽𝑎𝑚 − Ʃ 𝐽𝑎𝑚 𝐵𝑟𝑒𝑎𝑘𝑑𝑜𝑤𝑛
PA (%) = × 100 ...................................................... (1)
24 𝐽𝑎𝑚
Contoh soal :
“Unit HDT 001 pada shift I mengalami kerusakan (breakdown) patah spring dari jam 10:00 dan
dinyatakan ready pada jam 12:00. Di shift II unit tersebut kembali mengalami kerusakan
(breakdown) yaitu low power dari jam 1:00 dan dinyatakan ready pada jam 3:00”. Hitunglah PA
unit tersebut?
20
PA (%) = 24 × 100 .............................................................................. (1.2)
Contoh soal :
Unit HDZ 001 selama satu minggu. Hitunglah nilai MTBFnya!
Hari 1st : Breakdown pada jam 12:00 dan dinyatakan ready pada jam 17:00.
Hari 2nd : Tidak ada breakdown.
Hari 3rd : Tidak ada breakdown.
Hari 4th : Breakdown pada jam 1:00 dan dinyatakan ready pada jam 2:00.
Hari 5th : Breakdown pada jam 2:00 dan dinyatakan ready pada jam 4:00.
Hari 6th : Tidak ada breakdown.
Hari 7th : Tidak ada breakdown.
Contoh soal :
Unit HWT 001 selama satu minggu. Hitunglah nilai MTTRnya!
Hari 1st : Breakdown dari jam 10:00 sampai jam 12:00.
Hari 2nd : Tidak ada breakdown.
Hari 3rd : Tidak ada breakdown.
Hari 4th : Breakdown pada jam 1:00 sampai jam 5:00.
Hari 5th : Breakdown pada jam 14:00 sampai jam 20:00.
Hari 6th : Tidak ada breakdown.
Hari 7th : Tidak ada breakdown.
PREVENTIVE MAINTENANCE
SI PREFIXES TABLE
MEAUSUREMENT CONVERSION TABLES
APPROXIMATE CONVERSIONS
Contoh aktivitas :
Pengecekkan level oli
Walk arround inspection
Minor repair
Greasing
Etc.
2. Periodic Service
Perawatan rutin dengan dasar interval 250, 500, 750, 1000, 2000, 3000, 4000, dan 6000
operating hours.
Tujuan:
Mencegah kerusakan akibat penurunan performa lubrication system, hydraulic system,
cooling system, fuel system, air system, dll.
Menjaga kondisi dasar equipment.
Mendeteksi kerusakan lebih dini.
Menjamin tercapainya standard component life.
Tujuan:
Menganalisa keausan logam, kontaminasi pelumas (logam, air, fuel, debu), kerusakan
aditif pelumas, visKositas pelumas, dll.
Memprediksi gejala kerusakan, memprediksi umur tersisa, menyusun jadwal
perbaikan.
Tujuan:
Menjaga equipment agar berada pada performa normalnya.
Memprediksi gejala kerusakan, memprediksi umur tersisa, menyusun jadwal
perbaikan.
Contoh aktivitas:
Testing & adjusting engine performance.
Testing & adjusting hydraulic performance.
Testing & adjusting pump performance.
Inspect thermally (suhu).
Testing & adjusting transmission/PTO performance.
Inspect noise.
Inspect visually, detect crack.
5. Program Backlog
Backlog merupakan kegiatan perencanaan jadwal, pengaturan sumber daya, dan pengaturan
prioritas untuk proses perbaikan equipment yang belum terlaksana (outstanding repair).
Sumber informasinya berasal dari data-data gejala kerusakan yang telah diperoleh dari
program-program maintenance sebelumnya.
Tujuan;
Menurunkan unscheduled breakdown.
Mengefisienkan & mengefektifkan sumber daya dengan melakukan proses perbaikan
yang terencana dan matang.
Mengurangi potensi loss time dengan mengatur jadwal perbaikan pada saat equipment
sedang tidak produktif.
Alur:
Inspection Data Updating (1) Part Preparation (2) Schedule Backlog (3) Tools,
Facilities, & Manpower Preparation (4) Backlog Execution (5).
Tujuan:
Menjaga komponen undercarriage agar berada pada kondisi normalnya.
Memprediksi gejala kerusakan, memprediksi umur tersisa, menyusun jadwal perbaikan
untuk komponen undercarriage.
Tujuan:
Mengurangi unscheduled breakdown dengan mendeteksi tanda-tanda kerusakan pada
attachment lebih dini dan menyusun rencana perbaikan sebelum kerusakan berakibat
lebih luas.
Mengatur perencanakan perbaikan/ penggantian attachment untuk meminimalkan loss
time.
8. Penggunaan Partbook
Untuk memudahkan dalam pencarian part number.
2. Jenis Oli
Hydraulic Oil : SAE 10; EP 46 / HO 46.
Engine Oil : SAE 15W-40.
Gear Oil : SAE 30; SAE 50; SAE 85W-140.
ATF : ATF-D3
(Automatic Transmission Fluid)
Brake Oil : DOT 3; DOT 4
3. Klasifikasi Oli
Engine Oil : CA, CB, CC, CD, CE, CF, CG, CH, CI-4, CJ-4, CK-4, dst
Hydraulic Oil : ISO VG ~ 32 s/d ISO VG ~ 1500.
Gear Oil : AGMA, GL-1 s/d GL-8A (SAE 60 ~ 250).
Jika oli multigrade digunakan pada engine, mempunyai kelebihan sebagai berikut:
Oil film pada multigrade oil lebih kental dan tidak ada penurunan ketahanan meskipun
engine pada temperatur tinggi. Sehingga hasilnya oli memberikan suatu rentang
temperatur penggunaan yang luas dan dapat digunakan sepanjang tahun.
Viskositas stabil meskipun ada perubahan temperatur. Kemampuan start dari oli
multigrade lebih baik dari pada oli single grade, dan juga memberikan penghematan
konsumsi fuel.
Konsumsi oli lebih rendah dibandingkan dengan oli single grade yang berviskositas
tinggi.
7. Pengertian Kontaminasi
Peristiwa rusaknya oli karena pengaruh dari luar sistem.
8. Pengertian Deteriorasi
Peristiwa rusaknya oli karena pengaruh dari dalam sistem.
Viscositas Index:
V I = 1 ~ 29 Rendah
V I = 30 ~ 79 Sedang
V I = 80 ~ 100 Tinggi
V I = 100 ~ up Sangat baik.
Disarankan : Untuk Standard Industri angka VI berkisar antara 90 ~ 100.
Cara Pengisian :
Jangan membiarkan pipa isap pompa (oil pump) menyentuh dasar drum pada saat
mengisi dan pipa outlet harus betul-betul bersih.
Pipa & pompa oli harus selalu bersih (kalau bisa jangan dicampur dengan pompa
solar).
Asam sulfat yang dihasilkan bisa terbentuk didalam ruang pembakaran dan/atau diluar ruang
bakar. Kalau proses (2) dan (3) berlangsung didalam crankcase, karena selama engine
beroperasi selalu terjadi blow-by (kebocoran gas hasil pembakaran lewat piston ring), asam
sulfat yang terbentuk akan mencemari oil. Akibatnya nilai TBN turun dan fungsi oli tidak
sempurna.
3. Klasifikasi Grease
5. Penanganan Grease
Simpan ditempat yang terlindung dari panas matahari dan hujan.
Gunakan grease sesuai spesifikasi yang direkomen.
Grease drum harus tertutup rapat.
Light Diesel Oil, ASTM D 975 NO. 2. (ASTM = American Society of Testing and Material).
Jenis fuel ini adalah bahan bakar dengan rentang titik didih dari 240 sampai 350oC, dan
didistilasi setelah kerosene. Dari semua jenis-jenis bahan bakar, fuel ini mempunyai sifat-sifat
yang paling cocok untuk ignition, combustion, dan viscosity yang diperlukan oleh engine diesel
high-speed yang kecil, sehingga hampir semua engine diesel high speed, termasuk engine-
engine untuk mesin-mesin konstruksi menggunakannya.
Contoh D85ESS-2:
Apabila kadar Sulphur berkisar antara 0,5 - 1%, maka jadwal pergantian oli adalah
setengah dari jadwal regulernya.
Apabila kadar Sulphur > 1 %, maka jadwal pergantian oli menjadi seperempat dari
jadwal regulernya.
4. Penanganan Fuel
Penyimpanan harus terlindung dah panas matahari dan hujan.
Main tank harus dilengkapi dengan water drain cock.
Kalau di dalam drum, pemasangan pipa isap pompa (saat memompa fuel) haruslah ± 20
cm dari dasar drum (jangan sampai menyentuh dasar drum).
1. Fungsi Filter
Filter dipasang dalam system untuk menyaring kotoran, sehingga udara atau oli menjadi bersih
dan system dapat berfungsi dengan baik. Dalam aplikasinya filter dapat dipasang pada sisi inlet
(pump atau turbocharger), sisi outlet pump, atau setelah system untuk menyaring oli yang
kembali (oil return). Ada juga yang digunakan untuk menyaring internal leakage dari motor.
2. Klasifikasi Filter
Klasifikasinya Menurut standar ISO:
Platted Paper Element
Wire Mesh Filter
Metal Edge Filter
5. Model Filter
Cartridge : Element dengan housing dibuat menjadi satu kesatuan (ass’y), sehingga
lebih praktis dalam pemasangan dan memudahkan penggantian, tetapi hanya dapat
digunakan untuk low pressure system, karena housingnya terbuat dari plat tipis.
Element :Element dibuat terpisah dengan housing, dan penggantian hanya dilakukan
pada elementnya. Type element yang digunakan untuk system fluida (Transmission &
hydraulic) lebih mampu digunakan pada pressure yang lebih tinggi, karena housingnya
tebal.
1. Toolbox
Tempat menyimpan common tool dan peralatan-peralatan umum lainnya yang sering
digunakan oleh mekanik.
Memudahkan dalam pembawaan peralatan secara sekaligus di dalam suatu wadah
(mobilitas).
2. Grease gun
Memudahkan dalam proses pemberian peluamasan (grease).
3. Oil gun
Memudahkan dalam proses pemberian / penambahan oli.
4. Tachometer
Alat yang digunakan untuk mengukur putaran engine.
Satuan : rpm (Revolution Per Minutes).
5. Blowby checker
Alat yang digunakan untuk mengukur blowby pressure engine.
Satuan mmH2O, kPa.
6. Pressure gauge
Alat yang digunakan untuk mengukur pressure oli dalam system hydraulic atau pressure angin.
Satuan : kg/cm2, Mpa, mmH2O, kPa, PSI, bar.
7. Thermometer
Alat yang digunakan untuk mengukur temperature lingkungan sekitar.
Satuan : oC, oF.
8. Convex scale
Alat yang digunakan untuk mengukur panjang dan jarak.
Satuan : cm, m, inch, ft.
9. Multi tester
Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan [V], arus [I], dan hambatan [R] pada system
kelistrikan. Pada jenis yang lebih canggih, juga dilengkapi untuk mengukur Frequency (Hz).
Satuan :
Tegangan : Volt (V)
Arus : Ampere (A)
Hambatan : Ohm (Ω)
Frekuensi : Hertz (Hz)
14. Anemometer
Alat yang digunakan untuk mengukur tingkat kebuntuan fin Radiator.
22. Puller
Alat untuk mengeluarkan, mencabut atau melepas bushing, bearing, pin, dsb.
6. Fungsi Pre-Cleaner
Sebagai penyaring awal untuk memisahkan kandungan debu kasar dari udara sebelum masuk
kedalam Air cleaner.
7. Jenis Pre-Cleaner
US precleaner type (Cyclone)
Cyclone atau pusaran angin yang dihasilkan oleh vane pada port intake, akan
menimbulkan gaya centrifugal untuk melempar dan memisahkan kandungan debu dari
udara, debu terkumpul pada sisi luar dust case, dan udara yang lebih bersih masuk
kedalam air cleaner housing.
Filtering efficiency
Precleaner 40-50 %
Overall air cleaner system More than 99.9%
Komaclone
Komaclone terdiri beberapa tabung yang mempunyai vane didalamnya, sehingga juga
menghasilkan pusaran angin dengan cara yang sama dengan US precleaner dan
memisahkan kandungan debu dan mengumpulkan didalam Komaclone, sehingga
udara yang masuk kedalam air cleaner lebih bersih.
Filtering efficiency
Precleaner 80-90 %
Overall air cleaner system More than 99.9%
8. Fungsi Breather
Breather merupakan saluran untuk membebaskan pressure dari dalam crank case ke udara
luar, sehingga tidak terjadi kenaikan pressure yang berlebihan akibat blow-by. Agar kotoran
tidak dapat masuk kedalam crankshaft, didalam breather dipasang filter (wire mesh).
3. Compression Pressure
Tekanan didalam ruang bakar yang dihasilkan pada saat piston bergerak dari BDC ke TDC dan
kedua valve (intake dan exhaust) tertutup.
Satuan : kg/cm2,PSI.
Compression ratio CR = Vs + Vc
Vc
Vs : Volume Stroke
Vc : Volume Compression
4. Blow by Pressure
Tekanan didalam crank case akibat kebocoran pressure dari ruang bakar (compression dan
combustion pressure), kebocoran pada Turbocharger dan air compressor. Pengukuran blow-
by pressure pada dasarnya dilakukan untuk mengukur tingkat keausan (kondisi) liner dan ring
piston.
Untuk memastikan Blow-by (terjadi keausan pada liner & ring piston)
Pressure blow-by diatas standart / permissible.
Warna blow-by cenderung putih kebiru – biruan sebagai indikasi adanya oli yang
terbakar.
Oil consumption tinggi.
Hasil PAP (silicon- debu, metal wear).
Trend analysis blowby-pressure.
5. Engine Hunting
Putaran engine yang tidak stabil, naik turun tidak beraturan yang disebabkan ada udara yang
masuk dalam fuel system dari sisi suction pump (missal terjadi kebocoran hose, o-ring dsb).
9. Boost Pressure
Tekanan didalam intake manifold yang dihasilkan oleh turbocharger.
Satuan : mmHg / Kpa.
36. FOPS / ROPS (Fall Over Protection Structure) (Roll Over Protection Structure)
Cabin dirancang dengan kerangka utama yang mampu menahan beban yang besar saat
tertimpa atau kejatuhan material atau saat unit terguling, sehingga tidak terjadi kecelakaan yang
fatal pada operatornya.
- Leveling coolant
Langkah yang ditempuh guna mencegah terjadinya Lakukan selalu pengecekan rubber
- Preventive
permasalahan yang sama. engine mounting secara rutin.
- Gambar / Ilustrasi Letak gambar ada pada bagian kanan bawah kotak isian.
CODE NUMBER MACHINE MAKER MACHINE MODEL MACHINE S/N ENGINE MODEL ENGINE NUMBER
HDT 140 SCANIA P360 9219910 DC13108L01 6993535
APLICATION ENVIRONMENT OPERATION Pay Load (Kg)** 40000 Olie Made** PETRONAS
LOC. MAIN ROAD COND. UNPAVED ROUGH ROAD CODE UNIT 20 Matrial Carri** OB Olie Class** CI - 4
WORK UP HILL HAULING CARAC. ABRASIVE OPER TABLE 2 Speed ( Km/Hrs )** 40 Olie Visc** SAE 15W-40
TROUBLE
MAJOR COMP*** COMPONENT SECT*** SUB COMP*** SYMPTON***
1000 1600 1605 1018
TEMPAT GAMBAR
NRP LEVEL WORKING PARTNER LEVEL MAN HOUR SUPER VISOR NAME / SIGN
0212074 M1 ABDUL AZIZ MAP 2,33
MECHANIC NAME
AZHAR TAMAM N. EKO SUHARDIONO
NOTE : *=Only for wheel type **= Filled when it's need for analysis *** = Base on WO
Table. SI Prefixes
Factor Name Symbol Factor Name Symbol
24 -1
10 yotta Y 10 deci d
21 -2
10 zetta Z 10 centi c
1018 exa E 10-3 milli m
15 -6
10 peta P 10 micro µ
1012 tera T 10-9 nano n
109 giga G 10-12 pico p
6 -15
10 mega M 10 femto f
3 -18
10 kilo k 10 atto a
102 hecto h 10-21 zepto z
1 -24
10 deka da 10 yocto y
Measurement Conversion Tables
Table. Length
Unit cm m km in ft yd mile
cm 1 0.01 0.00001 0.3937 0.03281 0.01094 0.000006
m 100 1 0.001 39.97 3.2808 1.0936 0.00062
km 100000 1000 1 39370.7 3280.8 1093.6 0.62137
in 2.54 0.0254 0.000025 1 0.08333 0.02777 0.000015
ft 30.48 0.3048 0.000304 12 1 0.3333 0.000189
yd 91.44 0.9144 0.000914 36 3 1 0.000568
mile 160930 1609.3 1.6093 63360 5280 1760 1
1 mm = 0.1 cm, 1 mm = 0.001 m
Table. Volume
Unit cm3 = cc m3 Liter in3 ft3 yd3
3
cm = m liter 1 0.000001 0.001 0.061024 0.000035 0.000001
3
m 1000000 1 1000 61024 35.315 1.30796
Liter 1000 0.001 1 61.024 0.035315 0.001308
3
in 16.387 0.000016 0.01638 1 0.000578 0.000021
3
ft 28316.8 0.028317 28.317 1728 1 0.03704
3
yd 764529.8 0.76453 764.53 46656 27 1
3 3
1 gal(US) = 3785.41 cm = 231 in = 0.83267 gal(UK)
Table. Weight
Unit g kg t oz lb
g 1 0.001 0.000001 0.03527 0.0022
kg 1000 1 0.001 35.273 2.20459
t 1000000 1000 1 35273 2204.59
oz 28.3495 0.02835 0.000028 1 0.0625
lb 453.592 0.45359 0.000454 16 1
1 tonne(metric) = 1.1023 ton(US) = 0.9842 ton(UK)
Table. Pressure
Unit kgf/cm2 bar Pa = N/m2 kPa lbf/in2 lbf/ft2
2
kgf/cm 1 0.98067 98066.5 98.0665 14.2233 2048.16
bar 1.01972 1 100000 100 14.5037 2088.6
2
Pa = N/m 0.00001 0.001 1 0.001 0.00015 0.02086
kPa 0.0102 0.01 1000 1 0.14504 20.886
2
lbf/in 0.07032 0.0689 6894.76 6.89476 1 144
2
lbf/ft 0.00047 0.00047 47.88028 0.04788 0.00694 1
2
1 kgf/cm = 735.56 Torr(mmHg) = 0.96784 atm
Table. Approximate Conversions
SI Conversion Non-SI Conversion SI
Unit Factor Unit Factor Unit
Torque
newton meter (Nm) x 10.2 = kgf.cm x 0.8664 = (lbf.in)
newton meter (Nm) x 0.74 = lbf.ft x 1.36 = Nm
newton meter (Nm) x 0.102 = kgf.m x 7.22 = (lbf.ft)
2
Pressure (Pa = N/m )
kilopascal (kPa) x 101.97 mm.H2O x 0.009807 = kPa
kilopascal (kPa) x 7.5 mm.Hg x 0.1333 = kPa
kilopascal (kPa) x 0.145 psi x 6.89 = kPa
(bar) x 14.5 psi x 0.069 = (bar)
(kgf/cm2) x 14.22 psi x 0.070 = (kgf/cm2)
(newton/mm2) x 145.04 psi x 0.069 = (bar)
megapascal (MPa) x 145 psi x 0.00689 = MPa
Power (W = J/s)
kilowatt (kW) x 1.36 = PS x 0.736 = kW
kilowatt (kW) x 1.34 = HP x 0.746 = kW
kilowatt (kW) x 0.948 = Btu/s x 1.055 = kW
watt (W) x 0.74 = ft.lb/s x 1.36 =W
Acceleration
meter per sec (m/s) x 3.28 = ft/s x 0.305 = m/s
kilometer per hour (km/h) x 0.62 = mph x 1.61 = km/h
Temperature
o
C = (oF - 32) / 1.8
o
F = (oC x 1.8) + 32
Flow Rate
3
liter/min (dm /min) x 0.264 = US gal/min x 3.785 = liter/min
LKM (01)
LEMBAR KERJA MEKANIK
MECHANIC ACCELERATION PROGRAM (MAP)
Nama
NRP
Tempat & Tanggal Lahir
Section
Paraf Group
No Aktivitas
Leader
Tanggal :
Validasi oleh,
(……………………………………………..)
Instructor
LKM (02)
LEMBAR KERJA MEKANIK
MECHANIC ACCELERATION PROGRAM (MAP)
Nama
NRP
Tempat & Tanggal Lahir
Section
1 1.
2 2.
3 3.
4 4.
5 5.
6 6.
7 7.
8 8.
9 9.
10 10.
11 11.
12 12.
13 13.
14 14.
15 15.
16 16.
17 17.
18 18.
19 19.
20 20.
Note : Tanggal :
- Minimal mentor selama OJT = 15 kali. Validasi oleh,
(……………………………………………..)
Instructor
LKM (03)
LEMBAR KERJA MEKANIK
MECHANIC ACCELERATION PROGRAM (MAP)
Nama
NRP
Tempat & Tanggal Lahir
Section
Note : Tanggal :
- Minimal TSR selama OJT = 32 lembar. Validasi oleh,
(……………………………………………..)
Instructor
LKM (04)
LEMBAR KERJA MEKANIK
MECHANIC ACCELERATION PROGRAM (MAP)
Nama
NRP
Tempat & Tanggal Lahir
Section
Note : Tanggal :
- Minimal SS selama OJT = 4 buah. Validasi oleh,
(……………………………………………..)
Instructor