Anda di halaman 1dari 59

PERAWATAN

Untuk Lingkungan Sendiri

TRAINING & DEVELOPMENT


PT SAPTAINDRA SEJATI
2006
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Sehingga dapat
tersusun buku “ PERAWATAN “ Buku ini disusun untuk melengkapi bahan
pelatihan di lingkungan PT Saptaindra Sejati khususnya Plant Departement.

Buku ini disajikan dalam bentuk yang sederhana, dengan harapan dalam
pemahamannya akan lebih mudah, khususnya bagi Calon Mekanik atau Junior
Mekanik dibidang Alat-alat Berat.

Dengan segala kerendahan hati penyusun menyadari bahwa buku ini masih
jauh dari sempurna, maka dengan keterbatasan yang ada penyusun sangat
mengharap kritik dan saran dari para pembaca untuk meningkatkan
kesempurnaan buku ini sehingga tidak terjadi salah persepsi untuk pemahaman
dari isi dan makna terhadap buku ini.

Akhirnya penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga terselesaikannya buku ini.

Jakarta, Januari 2006

Penyusun
Training & Development

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I. MAINTENANCE
A. Maintenance Philosophies....................................................… I - 1 - 45
1. Preventive maintenance ..................................................….I - 3 - 45
2. Corrective maintenance ..................................................….I - 11 - 45
B. Maintenance.....................................................................…….I - 12 - 45
1. Peringatan secara umum untuk keselamatan dalam
pelaksanaan perawatan ..................................................….. I - 12 - 45
2. Tabel perawatan..................................................…………. I - 16 - 45
3. Panduan perawatan..................................................……….I - 18 - 45

BAB II. SAFETY OPERATION MAINTENANCE


A. Perhatian Saat Perawatan.....................................................… II - 1 - 11
1. Sebelum melaksanakan perawatan....................................... II - 1 - 11
2. Selama perawatan....................................…………………. II - 3 - 11

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 1 – 45

A. MAINTENANCE PHILOSOPHIES

Secara umum, perawatan dapat didefinisikan sebagai usaha tindakan – tindakan


reparasi yang dilakukan untuk menjaga agar kondisi dan performance dari sebuah
mesin selalu seperti kondisi dan performance dari mesin tersebut waktu masih baru,
tetapi dengan biaya perawatan yang serendah – rendahnya. Untuk menjaga agar kondisi
dan performance dari mesin tidak menurun adalah usaha – usaha teknis, sedang
menekan biaya perewatan sampai serendah mungkin menyangkut soal – soal
management.
Sebagai alat , alat – alat besar harus diperlakuakln sebagai layaknya sebuah alat
produksi, yaitu agar selalu ada dalam kondisi yang prima dan dapat bekerja secara terus
menerus dengan down time yang seminimum mungkin. Hal – hal tersebut dapat dicapai
dengan perawatan atau pemeliharaan yang baik. Perawatan yang dinilai baik adalah
perawatan yang menghasilkan down time yang seminimum mungkin tetapi tentu saja
dengan biaya perawatan yang serendah mungkin.
Berikut ini dapat dilihat beberapa kasus yang menajdi penyebab terjadinya kerusakan.

Kerusakan akibat kesalahan /


kelainan maintenance menduduki
porsi tertinggi yaitu :
41 % : Kelainan dalam Periodic
Maintenance.
31 % : Kelainan dalam Daily
Inspection
Dengan demikian kesalahan dalam
maintenance memiliki porsi 72 %. Ini
tidak cukup besar.

Sumber : Inspection and Maintenance Of Bulldozer Komatsu (Ref : PEPA 1034)

Dengan demikian perawatan / maintenace dapat diartikan secara definitive adalah :


Suatu kegiatan service untuk mecegah timbulnya keausan tidak normal ( kerusakaan )
sehingga umur alat dapat mencapai atau sesuai umur yang
direkomendasikan oleh pabrik.
Kegiatan service meliputi pekerjaan berupa :
• Pengontrolan
• Penggantian
• Penyetelan
• Perbaikan
• Pengetesan

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 2 – 45

Kesemuanya itu merupakan aktivitas secara total.


Masih banyak mekanik yang beranggapan bahwa maintennce / perawatan adalah
pekerjaan ringan seperti, ganti oli, ganti filter, membersihkan filter udara, mengganti air
pendingin dan beberapa pekerjaan rutin sehari – hari. Kadang - kadang seperti overhaul,
machine inspection, tidak dianggap sebagai aktivitas maintenace. Dengan demikian,
mainetanace diadakan bertujuan untuk :

1. Agar suatu alat selalu dalam keadaan siaga siap pakai ( High availability = berdaya
guna physic yang tinggi ).
2. Agar suatu alat selalu dengan kemampuan prima, berdaya guna mekanis yang paling
baik ( Best Performance ).
3. Agar biaya perbaikan alat menajdi lebih hemat ( Reduce repair cost )

Agar tujuan tersebut tercapai maka maintenance perlu diorganisir sedemikian rupa.
Berikut adalah managemen organisasi yang dilakukan :

MAINTENANCE CHART

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 3 – 45

1. Preventive Maintenance.

Perawatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mencegah / memindahkan


kemungkinan munculnya gangguan / kerusakan pada machine.
Preventive Maintenance dilakukan tanpa perlu menunggu adanya tanda – tanda
kerusakan atau rusak
Untuk demikian ini, preventive maintenance dibagi atas tiga model maintenance :
a. Periodic Maintenance
b. Schedule Overhaul
c. Condition Basa Maintenance

a. Periodic maintenance
Periodic maintenance adalah pelaksanaan service yang harus dilakukan setelah
peralatan bekerja untuk jumlah jam operasi tertentu. Jumlah jam kerja ini adalah
sesuai dengan jumlah yang ditunjukan oleh pencatat jam operasi ( service meter )
yang ada pada alat tersebut.

Untuk melaksanakan periodic maintenance ini, meliputi :


• Periodic inspection
Pemeriksaan atau inspeksi harian sebelum unit dioperasikan dan pemeriksaan
mingguan, hal ini untuk mengetahui kedaan machine apakah aman untuk
dioperasikan.
Dalam melaksanakan periodic inspection terutama dalam pelaksanaan
perawatan harian ( daily maintenance ), bisa menggunakan beberapa alat bantu,
antara lain :
~ Check sheet : Suatu form ( daftar ) yang dipergunakan untuk mencatat
hasil operasi dari tiap – tiap machine dalam satu hari operasi
~ Daily check : Suatu form ( daftar ) seperti halnya check sheet,
perbedaannya hanya pada ukurannya yaitu pocket size
sehinggga operator atau service-man akan dengan mudah
mencatatnya.
• Periodic service
Perawatan machine / unit yang teratuir adalah sangat penting demi menjamin
pengoperasian yang bebas dari kerusakan dan memperpanjang umur unit.
Waktu dan uang yang dikeluarkan untuk melaksanakan periodic service
( perawatan berkala ) akan dikompensasi dengan secukupnya dengan
memperpanjang umur unit dan berkurangnya ongkos operasi unit. Semua angka
yang menunjukkan jumlah jam kerja pada keterangan yang tertera pada check
sheet adalah didasarkan pada angka – angka yang dilihat pada service meter.
Tetapi dalam praktek sangat dianjurkan pelaksanaan perawatan lebih
memudahkan dan meyenangkan.
Pada Lapangan pekerjaan berat atau kondisi operasi yang berarti, maka perlu
mempersingkat jadwal waktu perawatan yang ditentukan pada buku petunjuk.
Jadi Periodic service adalah suatu usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan
yang dilakukan secara kontinyu dengan interval pelaksanaan yang telah tertentu
berdasarkan hour meter ( HM ).

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 4 – 45

Dalam pelaksanaan lihat bagan berikut :

HM HM
250 PS 250 + ( ada tambahan bila machine baru )
500 PS 500, PS 250
750 PS 250
1000 PS 1000, PS 500, PS 250
1250 PS 250
1500 PS 500, PS 250
2000 PS 2000, PS 1000, PS 500, PS 250

dst Lakukan PS sesuai dengan perulangannya

Untuk PS 250 yang pertama bila machine masih baru maka perlu di perlakukan
secara khusus. Dalam hal ini ada beberapa item yang mesti diganti walaupun usia
pakainya belum selesai. Dengan melakukan hal ini berarti biaya yang di keluarkan
memang lebih besar di awal kepemilikan alat ( baru total overhaul ).
Penjelasannya adalah sebagai berikut :
Setelah mesin telah di stel dan di-set dengan hati - hati sekali sebelum dikapalkan.
Tetapi, walau demikian suatu mesin yang barn membutuhkan pengoperasian yang
hati - hati pada 100 jam pertama, hal ini untuk mendudukkan bagian-bagian yang
bergerak dari mesin. Mesin baru hares dioperasikan dengan hati - hati, terutama
mengenai hal - hal berikut ini.
~ Setelah start, hidupkanlah engine kira - kira 5 menit pada putaran rendah untuk
memanaskannya sebelum beroperasi yang sesungguhnya.
~ Hindari menjalankan engine dengan putaran engine yang tinggi.
~ Hindari menjalankan atau menambah kecepatan mesin secara tiba - tiba,
mengerem dengan tiba- tiba serta membelok dengan tajam jika tidak diperlukan.
~ Pada pengoperasian 250 jam kerja pertama, oli dan elemen saringannya harus
diganti seluruhnya dengan oil dan elemen saringan yang baru dan asli.
~ Ingatlah selalu untuk melakukan perawatan dan pemeriksaan berkala seperti yang
ditunjukan pada buku petunjuk
~ Ingatlah selalu untuk mempergunakan baban bakar dan minyak pelumas yang
dianjurkan oleh pabrik.

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 4 – 45

Bath Up Curve ( Kurva Bak Mandi )


B
I
A
Y
A

A B C

UMUR

Selama periode indreyen, perlu perhatian lebih khusus.


Agar pada periode B dapat diperpanjang, perawatan pada periode B perlu
diperhatikan agar kenaikan biaya periode C menjadi rendah. Secara keseluruhan
apa yang dilakukan pada periodik service dapat dilihat pada buku OMM
( Operation & Maintenance Manual )

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 6 – 45

b. Schedule overhaul.
Jenis perawatan yang dilakukan dengan interval tertentu sesuai dengan standard
overhaul di lakukan yang telah ditemukan terhadap masing - masing komponen
yang ada.
Schedule overhaul dilaksanakan untuk merekondisi machine atau komponen agar
kembali ke kondisi standard sesuai dengan Standard Factory.
Interval waktu yang telah di tentukan dipengaruhi oleh kondisi yang beraneka
ragam seperti kondisi medan operasi, periodic service, skill operator dan
sebagainya.
Contoh beberapa lift time komponen :

Overhaul di laksanakan secara terjadwal tanpa menunggu machine / komponen


tersebut rusak Dalam pelaksanaannya kadang kala terjadi sesuatu yang merubah
jadwal schedule.
Macam - macam overhaul :
• Engine overhaul
• Transmission overhaul
• Final drive overhaul
• General overhaul.
Dan sebagainya.

c. Condition Base Maintenance


Jenis perawatan yang bertujuan untuk mengembalikan kondisi unit seperti semula
( standard ), dengan cara melakukan pekerjaan service Seperti: PPM, PPU yang
hasil pengukurannya disesuaikan dengan standard yang terbaru ( service news dan
modification program ).

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 7 – 45

Program Pemeriksaan Mesin secara mendetail tersedia oleh United Tractors Group dan
merupakan bagian dari program Total Service.
Tujuan dari pemeriksaan mesin secara teratur dan terencana adalah untuk mendapatkan data
yang akurat atas kondisi unit.
Caranya dengan memakai Metode Pengukuran dan Instrument Diagnostik. Berdasarkan data
yang didapat, rekomendasi yang diperlukan dapat diberikan untuk memperbaiki keadaan
mesin menuju kondisi operasi yang optimum Data yang telah terkumpul kemudian
dimasukkan dalam Sistem Manajemen Mesin untuk mencatat umur pernakaian mesin, biaya
perbaikan dan membantu jadwal penggantian mesin, dan sebagai historical dari mesin.

• Pemeriksaan.
~ Terhadap motor penggerak ( engine ) dan tenaga bergerak ( driveline ) yang lengkap.
~ Sistem Hydraulics
~ Sistem pengontrol elektronilk dan sistem listrik
~ Pemeriksaan track ( rantai roda )
~ Kerangka Mesin ( chassis frame ), Boom Arm, dan Bucket

• Penyetelan dan penyesuaian.


Selama pemeriksaan mesin, dilakukan penyetelan dan penyesuaian yang perlu untuk
meningkatkan penampilan sistem mesinnya agar lebih sempuma.

• Analisa.
Seluruh data dan hasil penyetelan tadi kemudian dibuatkan analisanya dan dilaporkan
kepada pemilik Unit, dalam bentuk:
~ Laporan kondisi mesin
~ Laporan pemeriksaan undercarriage
~ Laporan Chasis Frame, Boom, Arm, Bucket
~ Memeberikan daftar suku cadang yang direkomendasikan atau diperlukan untuk
meningkatkan kondisi unit yang siap pakai.

Semua pemeriksaan dan penyetelan dilakukan oleh tenaga ahli mesin yang telah
berpengalaman dan mendapatkan latihan khusus untuk program ini. Data yang didapat
disimpan dalam Bank Data UT dan dianalisa oleh tenaga ahli di pabrik dan didukung oleh
pans ahli di lapangan.

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 8 – 45

Analisa minyak pelumas dan keausan adalah mempakan suatu sistem perawatan yang
dilakukan secara ilmiah. Hal ini untuk mengetahui sendiri mungkin keausan dan gejala
kerusakan pada komponen yang disebabkan oteh keausan yang tidak wajar tanpa harus
membongkar komponen tersebut.

Program ini akan mengambil contoh minyak pelumas pada alat - alat besar Anda dan
dilakukan secara berkala

Setiap contoh minyak pelumas yang diambll akan dianalisa di Laboratorium untuk
mengetahui jenis serta kadar logam yang terdapat didalam minyak pelumas, sehingga dapat
diketahui kerusakan yang akan timbul.

Sebagai contoh dapat diketahui keausan yang tidak wajar pada:


Roller-Bearing, Ball-Bearing, Piston Ring, Crankshaft, Sleeve, Bearing, Hydraulic pump
dan Valve.

Dengan Program Analisa Pelumas dapat diketahui juga gejala penurunan kemampuan
engine, masalah - masalah pembakaran, kebocoran air pendinginan atau bahan anti freeze
dan kotoran - kotoran yang bercampur dengan oil.

Dengan demikian kerusakan yang berakibat fatal dapat diketahui secepatnya, disamping itu
membantu rencana perawatan yang lebih ekonomis, untuk dapat meningkatkan
produktivitas.

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 9 – 45

Dengan pengalaman serta data bertahun - tahun memungkinkan Service Division PT United
Tractors memiliki kemampuan yang baik dalam pelaksanaan Program Pemeliharaan dan
Peremajaan Undercarriage.

Program Pemelihaman Undercarriage ini adalah merupakan bagian dari konsep Service
Total PT United Tractors.

Tujuan Program ini adalah mengurangi biaya pemeliharaan Undercarriage dan ditunjukkan
kepada para pemilik Tractor.
Kenapa membuang 90% dari Undercarriage bila hanya 10% yang aus.

Dengan mengikuti Program Pemeliharaan Undercarriage PT United Tractors, melalui proses


peremajaan, bisa dihemat sebesar 60% dari harga komponen baru dengan kualitas yang
dijamin 80% dari jangka waktu pakai komponen baru.
Program ini terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu :
• Inspeksi keausan secara berkala atas komponen-komponen Undercarriage seperti :
Track Link, Track Roller, Carrier Roller, Front Idler, Sprocket.

• Analisa keausan komponen Undercarriage berupa Track Inspection Report yang


memberikan rekomendasi secara terperinci mengenai langkah-langkah yang sebaiknya
diambil untuk pemeliharaan Undercarriage agar dapat mencapai jangka waktu pakai
maksimal.

PEREMAJAAN :
Dalam banyak hat peremajaan merupakan cara pemeliharaan yang paling tepat. Dengan
menghemat sampai 60% dari biaya pemasangan komponen baru, dan dengan kualitas yang
dijamin 80% dari jangka waktu pakai komponen baru tergantung dari kondisi keausan
komponen undercarriage yang bersangkutan.

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 10 – 45

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 11 – 45

2. Corrective Maintenance.

Perawatan yang dilakukan untuk mengembalikan machine ke kondisi standard bisa


berupa repair atau penyetelan berbeda dengan preventive maintenance yang
pelaksanaannya teratur tanpa menunggu adanya kerusakan, pada corrective
maintenance justru perbaikan dilakukan setelah komponen / machine tersebut telah
menunjukan adanya gejala kerusakan atau rusak sama sekali.

Corrective maintenance di bagi 2 macam yaitu:


a. Repair dan adjustment
b. Break Down Maintenance

a. Repair dan Adjustment


Perawatan yang sifatnya memperbaiki kerusakan yang belum parah. Atau machine
belum break down ( tidak bisa digunakan ).
b. Break Down Maintenance
Perawatan yang dilaksanakan setelah machine tersebut betul -betul rusak Hal ini
biasanya terjadi karena adanya kerusakan yang diabaikan / diabaikan terus tanpa ada
usaha untuk memperbaiki. Sehingga kerusakan tersebut makin lama- makin parah.
Bila Machine Break Down seperti ini, umumnya kerusakan kecil tadi menjadi besar
dan menyebabkan komponen lain ikut - ikut menjadi rusak juga.

Perawatan yang demikian ini Am menyebabkan biaya perbaikan yang melambung


tinggi. Untuk menghindari ini, lakukardah Preventive Maintenance dengan baik dan
segera perbaiki bila ada gejala kerusakan agar kerusakan yang lebih besar dapat
dihindari.

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 12 – 45

B. MAINTENANCE.

1. Peringatan Secara Umum Untuk Keselamatan Dalam Pelaksanaan Perawatan

a. Umum :
• Pergunakanlah topi ( helm ), sepatu dan sarung pengaman. Pergunakanlah kaca
mata pengaman andaikata pekerjaan inspeksi yang ada dilakukan
memerlukannya.
• Ketika bekerja dalam suatu team yang terdiri dari dua orang, aturlah suatu aba-
aba sebelumnya dan koordinasilah pekerjaan demi keselamatan.
• Cegahlah orang - orang yang tidak berkepentingan untuk mendekati mesin atau
unit ketika pekerjaan inspeksi dan perawatan dilakukan.
• Pergunakan suku cadang atau spare part Komatsu asli ketika melakukan
penggantian part.
• Pergunakanlah minyak gemuk atau grease dan oli komatsu asli atau minyak
gemuk atau grease dan oli yang dianjurkan oleh komatsu. Tergantung dari
temperatur setempat, pergunakanlah grease dan oil kekentalannya atau
viscositas sesuai yang dianjurkan pada buku standard.
• Gunakan hanya grease dan oli yang bersih. Dan juga pergunakanlah kaleng
pengisi yang bersih untuk minyak pelumas untuk mencegah kotoran memasuki
oli.
• Pemeriksaan atau grand oli pada tempat yang tidak berdebu dengan demikian
debu dapat dicegah masuk kedalam oli.

PERINGATAN MENGENAI PERAWATAN


KETIKA SEDANG DALAM PERAWATAN

• Parkirlah mesinnya ditanah yang keras atau tanah yang datar. Turunkanlah pisau
dozer dan garu diatas tanah dan stop motomya Kembalikanlah tongkat
transmissi keposisi “ NETRAL ( NEUTRAL ) “, dan pasanglah kunci rem dan
letakanlah semua tongkat pengontrol keposisi “ MENGUNCI ( HOLD )“.
Ketika perawatan sudah dilakukan dengan pisau dozer dan ripper dalam
keadaan terangkat, maka keduanya harus diganjal dengan kuat dengan
mempergunakan balok.

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 13– 45

• Hindarilah mempergunakan obor sebagai pengganti lampu. Hindarilah memakai


api menyala untuk memeriksa kebocoran atau ketinggian - permukaan minyak
pelumas, bahan bakar, zat anti karat atau accu zuur ( electrolyte )nya.

• Bersihkanlah segera semua minyak pelumas atau minyak gemuk yang jatuh /
terdapat pada tempat duduk operator, atau pada tempat pegangan (handrail)
dimesin. Adalah sangat berbahaya jika seseorang jatuh ketika berada di atas
mesin.
• Berhati - hatilah ketika membuka tutup (cap) radiator dan permukaan minyak
pelumas harus pada ketinggian yang tepat. Segera setelah selesai
mempergunakan mesin, kemungkinan ada bahaya air atau minyak mendidih
menyembur keluar.
• Setelah penggantian minyak pelumas, elemen saringan atau saringan kawat,
buanglah udara dad sirkuitnya
• Jika saringan kawatnya terletak pada lubang saluran pengisi, maka saringan
kawatnya tidak bolch, dibuka ketika penambahan minyak pelumas dilakukan.
• Ketika menambah minyak pelumas atau memeriksa ketinggian permukaan
minyak pelumas, periksalah selalu ketinggian permukaan minyak pelumas harus
pada ketinggian yang tepat.
• Cucilah mesin seluruhnya Perhatian khusus harus diberikan untuk
membersihkan tutup saluran pengisi, pentil / nipel minyak dan daerah disekitar
tongkat pengukur. Berhati - hatilah untuk tidak membiarkan kotoran atau debu
masuk kedalam sistem yang bersangkutan.

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 14– 45

• Sangkutkanlah tanda peringatan pada tempat duduk operator contoh "AWAS


TIDAK BOLEH DISTART(DO NOT START)" atau PERAWATAN SEDANG
DILAKSANAKAN (MAINTENANCE INPROGRESS)". Hal ini akan
mencegah orang lain menyetart atau menjalankan mesin dengan tidak sengaja.

• Ketika memeriksa dan membuka Wk rods gigi ada kemungkinan bahaya


jatuhnya sesuatu benda kedalamnya. Sebelum membuka tutupnya periksalah hal
tersebut, keluarkanlah semua yang ada kantong anda Berilah perhatian khusus
pada kunci dobel dan umur.
• Sebelum membuang minyak pelumas, panaskan dahulu sampai mencapai
temperatur 30° sampai 40° C.
• Setelah menggemuki bersihkanlah selalu minyak gemuk bekas yang dipaksakan
keluar.
• Ketika mengganti minyak pelumas atau saringannya, periksalah minyak pelumas
yang dibuang dan saringannya untuk melihat apakah ada tanda terdapat banyak
serbuk logam atau potongan -potongan logam atau benda asing lainnya.
• Ketika membuka bagian - bagian mesin yang terdapat “ O“ ring, gasket atau
seals, bersihkanlah permukaan tempat duduknya dan gantilah dengan seal yang
baru.
• Ketika rantai /track dibuka, hindarilah meletakan iari anda diantara sepatu rantai.

• Ketika melayani mata pisau (Cutting edges).pergunakanlah selalu wrung tangan.

• Alat pengukur khusus diperlukan untuk mentest tekanan sistem hydraulic.

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 15 – 45

Ketika melakukan pemwatan yang sukar, dan melakukannya dengan sembrono


dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan yang tidak dihampkan. Jika anda rasa
perawatanya sangat sukar, maka mintalah selalu pada distributor Komatsu untuk
melakukannya

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 16 – 45

2. Tabel Perawatan.
PERINCIANNYA PERAWATAN YANG HARUS DILAKUKAN
NO HAL
PEMERIKSAAN SEBELUM START
a Kebocoran minyak pelumas dan air Periksalah 37
b baut dan mur Periksa dan ikat kembali 37
c Kawat sistem listrik Periksa dan ikat kembali 37
d Air sistem pendingin Periksa dan tambahlah 38
e Tangki bahan bakar Periksa dan tambahlah 38
f Panci minyak pelumas Periksa dan tambahlah 38
g Bak transmisi (termasuk bak pengubah torsi Periksa dan tambahlah 39
h Bak kopling stir Periksa dan tambahlah 40
I Penunjuk debu Periksalah 40
j Pedal rem Periksalah langkahnya 40
k Pemisah air (jika diperlengkapi) Periksalah posisi pelampungnya 41

PERINCIANNYA PERAWATAN YANG HARUS DILAKSANAKAN


NO HAL
PERAWATAN SETIAP 50 JAM KERJA
a Tangki bahan bakar Buanglah air dan endapan kotorannya 90
PERAWATAN SETIAP 250 JAM KERJA
a Saringan bahan bakar Gantilah catridgenya 91
b Panci minyak pelumas motor dan saringannya Gantilah minyak pelumas dan tukarlah catridgenya 91
c Bak kopling stir dan saringannya Gantilah minyak pelumas dan tukarlah elemennya 91
d Bak transmisi dan saringan (termasuk pengubah torsi) Gantilah minyak pelumas dan tukarlah elemennya 91
e Tangki hidrolik dan saringannya Gantilah minyak pelumas dan tukarlah elemennya 91
f Bak penggerak akhir Gantilah minyak pelumasnya 91
PERAWATAN SETIAP 250 JAM KERJA
a Lumasilah 91
-1 Pena batang perata Lumasilah pada 1 nipelnya 91

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 17 – 45

PERINCIANNYA PERAWATAN YANG HARUS DILAKSANAKAN


NO HAL
PERAWATAN SETIAP 2000 JAM KERJA
a Bak peredam getaran (dampet) Periksa dan tambahlah minyak pelumasnya 106
b Bak penggerak akhir (final drive) Gantilah minyak pelumasnya 106
c Tangki hidrolik Gantilah minyaknya 107
c Bak kopling stir Gantilah minyak pelumas dan bersihkan saringannya 108
d Saringan pernapasan motor Bersihkan elemennya 109
e Alternator dan motor starter Periksa 109
f Celah bebas motornya Periksa dan setel-lah 110
PERAWATAN SETIAP 4000 JAM KERJA
a Pompa air Periksalah 111
PERAWATAN KETIKA DIPERLUKAN
a Pembersih udara Periksalaah, bersihkan atau gantilah jika diperlukan 112
b Air pendingin Gantilah airnya dan bersihkan dua kali setahun 116
c rantai (Track) Periksa kelonggarannya 118
d Lumasilah 119
-1 Poros tongkat pengontrol pisau dozer Lumasilah pada 2 nipelnya 119
-2 Poros pedal kopling stir Lumasilah pada 4 nipelnya 119
-3 Poros tongkat pengunci rem Lumasilah pada 1 nipelnya 119
-4 Poros tongkat transmisi Lumasilah pada 1 nipelnya 119
-5 Poros pedal pemerlambat (deselerator) Lumasilah pada 4 nipelnya 120
-6 Poros tongkat pengontrol bahan bakar Lumasilah pada 1 nipelnya 120
e Pemanas listrik udara masuk Periksalah 120
f Pemisah air (jika diperlengkapi) Buanglah airnya 121

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 18 – 45

3. Panduan Perawatan

Garis Besar Service.


• Gunakan parts Komatsu yang asli untuk penggantiannya
• Ketika menambah atau menggand oli, jangan menggunakan oli yang berbeda.
• Kecuali yang ada pads spesifikasi lain, di bawah adalah Label oli dan pendingin
yang digunakan saat mesin dikapalkan.
Bagian Jenis Oli
Engine oil pan SAE 10W - 30
API classification CD
Swing Machinery case SAE 30
Final drive case API classification CD
Damper case
Hydraulic tank SAE 10W
API classification CD
Fuel tank ASTM D975 No.2
(However, ASTM D975 No.1 is used for the winter
season (October to March)
Radiator Komatsu super coolant
(AF _ACL) 41% added to water

a. Garis besar oli, bahan bakar, pendingin.


~ OLI
• Oli di gunakan dalam engine dan pemlatan keda dalam beberapa kondisi
yang ekstrem ( temperatur tinggi dan tekanan tinggi ), dan oli itu sendiri akan
rusak oleh karena penggunaan. Selalu gunakan oli yang tempemtur dan
derajatnya cocok dengan penggunaan yang dibefkan di dalam Buku Pedoman
Operasi dan Pemwatan. Bahkan meskipun oli tidak kotor, gantilah selalu oli
setelah waktu penggantiannya tiba.
• ON seperti juga darah dalam tubuh manusia, maka hati-hatilah selalu ketika
mengganti agar tidak ada kotoran yang masuk ( air, partikel logam, kotoran,
dll ). Umumnya masalah di dalam mesin disebabkan oleh masuknya kotoran.
Dalam menangani oli usahakan jangan sampai kotoran masuk ketika
menyimpan atau menambah oli
• Jangan mencampur atau menambah oli.
• Selalu tambahkan jumlah oli yang sesuai saat menambah
• Oli yang terlalu banyak atau tedalu sedikit di dalam engine juga akan
mengakibatkan problem.
• Jika oli dalam perlengkapan keda tidak jeraih, kemungkinan oli telah
tercampur air atau udam masuk didalam sirkuit Dalam kasus ini, hubungi
distributor Komatsu anda ,
• Ketika menggand oli, gantilah selalu filter yang berhubungan pada waktu
yang sama
• Kami menganjurkan anda untuk membuat analisa mengenai oli secam
periodic untuk memeriksa kondisi mesin.
• Bagi mereka yang menginginkan menggunakan fasilitas service lni, hubungi
distributor Komatsu

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 19 – 45

~ Bahan Bakar
• Pompa bahan bakar adalah instrument adalah yang paling presisi, jika bahan
bakar yang mengandung air atau kotoran digunakan, pompanya tidak akan
bekerja dengan sempuma.
• Lebih berhati-hati untuk tidak membiarkan kotoran masuk ke dalam bahan
bakar ketika menvimpan atau menambah.
• Selalu gunakan bahan bakar khusus seperti dianjurkan dalam Buku Pedoman
Operasi dan Perawatan. Bahan bakar mungkin bisa menjadi kental karena
pengaruh temperatur ketika di gunakan ( khususnya dalam temperatur di
bawah 15° C ), sehingga perlu untuk mengganti dengan bahan bakar yang
sesuai dengan temperatur sekitar.
• Untuk mencegah kelembaban udara dari pengembunan dan pembentukan air
di dalam tangki bahan bakar, isilah selalu tangki sampai penuh setelah selesai
bekerja.
• Sebelum menghidupkan engine, atau ketika telah lewat 10-menit pengisian
bahan bakar, buanglah sedimen dan air dari tangki.
• Jika engine kehabisan bahan bakar, atau jika filter telah diganti, perlu untuk
membuang udara dari circuit.

~ Air pendingin
• Air sungai sangat banyak mengandung kalsium dan kotoran lain, jadi jika air
ini digunakan, kerak akan menempel pada engine dan radiator, dan bal ini
akan menyebabkan pembahan ketahanan dan overheating. Jangan
menggunakan air yang tidak bisa diminum untuk pengisian radiator.
• Apabila menggunakan zat antibeku asli Komatsu di dalam air pendinginnya
ketika mesin dikapalkan. Zat antibeku ini efektif untuk mencegah karat pada
sistem pendingin, Zat in! dapat digunakan secara continue selama 2 tahun
atau 400 jam. Oleh karenanya, dapat juga dipakai di daerah panas.
• Zat anti beku adalah zat bisa terbakar, jadi hati-hati untuk tidak
membuangnya ke dalam api atau benda yang sedang terbakar.
• Perbandingan antara zat antibeku dengan air berbeda-beda tergantung pada
temperatur disekitarnya.
• Rincian mengenai perbandingan campuran.
• Jika engine overheat, tunggu beberapa saat agar temperatur engine turun
sebelum menambah air pendingin.
• Jika air pendinginnya rendah, akan menyebabkan overheating dan juga akan
menyebabkan problem dengan timbulnya karat dari gelembung udam di
dalam air pendingin.

~ Grease
• Grease di gunakan untuk mencegah puntiran dan bunyi pada sambungan
( joints ).
• Nipple tidak tennasuk dalam bagian perawatan, nipple hanya untuk
memeriksa, sehingga tidak perlu di grease. Jika beberapa bagian menjadi
kaku setelah digunakan dalam waken yang lama, berikan grease.

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 20 – 45

• Selalu bersihkan grease yang lama dengan menekan keluar pada saat
melakukan penggeseran. Hati-hati pada saat membersihkan grease yang lama
di tempat yang lama debu dan kotoran dalam grease akan menyebabkan
keausan pada bagian yang berputar.

~ Menyimpan oli dan bahan bakar


• Simpan dalam nrangan untuk mencegah dari air, debu dan kotoran lain
masuk ke dalamnya.
• Pada saat menyimpan drum terletak disamping ( untuk mencegah tejadinya
embun ). Jikaa drum harus disimpan di luar, tutup drum dengan kain anti air
atau peralatan lainnya untuk melindungi.
• Untuk mencegah perubahan kualitas selanta penyimpanan, pastikan untuk
menggunakan sesuai urutan ( gunakan o1i yang lama atau bahan bakar yang
pertama ).

~ Filter ( penyaring )
• Filter mempakan bagian pengaman yang sangat penting, mencegah kotoran
didalam sirkuit bahan bakar dan sirkuit udara masuk kedalam peralatan dan
menyebabkan masalah. Ganti semua filter secara berkala Untuk detailnya,
lihat Buku Pengoperasian dan Perawatan. Tetapi, jika bekerja pada kondisi
berat, adalah penting untuk menentukan penggantian filter pada interval yang
lebih pendek sesuai dengan jenis dan bahan bakar ( kandungan belerang )
yang digunakan
• Jangan membersihkan filter ( Catridge type ) dan menggunakannya lagi.
Selalu ganti dengan filter baru.
• Pada saat mengganti filter oli, cek apakah anda serbuk logam yang terjebak
pada filter bebas. Jika ada serbuk logam, silahkan hubungi distributor
Komatsu.
• Jangan membuka bungkusan filter selama belum digunakan.
• Selalu gunakan filter asli Komatsu.

b. Garis besar sistem electric


• Jika wiring basah atau penyekat msak, sistem listrik bocor dan ini dapat
menyebabkan tidak berfungsinya mesin.
• Perbaiki yang berhubungan dengan sistem listrik yaitu ( 1 ) periksa kekencangan
fan belt, ( 2 ) periksa kerusakan atau keausan pada fan belt, dan ( 3 ) periksa
level air battery.
• Jangan melepas atau membongkar komponen listrik lain yang terpasang pada
mesin.
• Jangan memasang beberapa komponen listrik lain dart yang dianjurkan oleh
Komatsu
• Hati-hati, jaga agar sistem listrik bebas dari air pada saat mencuci mesin atau
pada saat hujan.

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 21 – 45

• Kontroler untuk sistem pengontrol bisa menyebabkan tidak berfungsi


dikarenakan gangguan gelombang dart luar, sebelum memasang radio receiver
dan walkie - talkie atau citizen band, konsultasikan dengan distributor Komatsu
anda.
• Pada saat operasi didaerah pantai, bersihkan sistem listrik untuk mencegah
korosi.
• Ketika memasang car cooler atau periengkapan elektrik yang lain, hubungkan
peralatan tadi kesambungan sumber tenaga tersendiri, Penambahan tenaga tidak
boleh dihubungkan ke fuse, starting switch atau battery relay.

c. Garis besar sistem hydraulic


Selama beroperasi dan segera setelah operasi berakhir, suhu pada sistem hidrolik
masih tinggi. Ditambah lagi dengan tekanan hidrolik yang tinggi digunakan dalam
sistem. Berhati-hatilah ketika memeriksa dan merawat sistem hidrolik.
• Matikan mesin pada permukaan tanah yang rata, turunkan bucket ke tanah,
kemudian atur sehingga tidak ada tekanan digunakan ke sirkuit silinder.
• Selalu mematikan engine.
• Segera setelah operasi, oli hidrolik dan.oli pelumas pada temperatur tinggi dan
tekanan tinggi, maka tunggu agar sistem oli turun sebelum mulai melakukan
perawatan Ketika suhu turun, di sirkuit mungkin masih ada tekanan di
dalamnya, sehingga ketika mendorongkan plug atau screw, atau sambungan
hose, jangan berdiri di depan komponen, kendorkan pelan-pelan untuk
membuang tekanan di dalamnya sebelum melepaskannya.
• Ketika melaksanakan pemeriksaan atau perawatan pada sirkuit hidrolik,
buanglah selalu udara dari tangki hidrolik untuk menghilangkan tekanan
didalamnya.
• Perawatan berkala meliputi pemeriksaaa tinggi di hidrolik, penggantian filter
dan mengisi off hidrolik
• Apabila hose bertekanan tinggi, dll, dibuka, periksa O-ring dari kerusakan, bila
perlu diganti.
• Setelah elemen filter hidrolik dan strainer dibersihkan atau diganti, atau sistem
hidrolik diperbaiki atau diganti atau pipa hidrolik dibuka, buang udara dari
sirkuit hidrolik
• Accumulator diisi dengan gas nitrogen bertekanan thiggi. Salah dalam
penanganan bisa berbahaya Untuk prosedur penanganan

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 22 – 45

PEMILIHAN BAHAN BAKAR DAN PENDINGIN DAN PELUMAS

Ú ASTM D975 No.1

Tabel Capacity diatas untuk machine PC 300-6

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 23 – 45

Keterangan
• Jika kandungan belerang lebih kecil dari 0,5%, penggantian oli setiap jam perawatan
berkala digambarkan dalam buku ini.
Gantilah oli sesuai tabel jika kandungan belerang di alas 0,5%.

Kandungan Sulfur dalam bahan bakar Jarak waktu mengganti oli di engine oil pan
0,5 - 1,0% ½ dari jarak waktu yang biasa
Diatas 1,0% ¼ dari jarak waktu yang biasa

• Pada saat menghidupkan engine dalam temperatur di bawah 0° C, pastikan


menggunakan oil engine SAE IOW-30 dan SAE 15W40, meskipun temperatur naik
sampai 10° C lebih atau di siang hari.
• Gunakan API klasifikasi CD untuk oil engine dan jika API klasifikasi CC, turunkan
interval penggantian oli menjadi setengahnya.
• Tidak jadi masalah jika oli single grade dicampur dengan oli multigrade ( SAE IOW-
30, 15W-40 ) tetapi pastikan penambahan oil single grade sesuai dengan temperatur
di dalam label.
• Kami menganjurkan oli asli Komatsu yang telah diformulasikan dengan spesifik dan
disetujui untuk digunakan pada engine dan perlengkapan kerja hidrolik.
Kapasitas yang sesuai : Jumlah total oli temasuk oli untuk komponen dan oli
didalam pipa
Kapasitas pengisian : Jumlah oli yang dibutuhkan untuk pengisian sistem selama
pemeriksaan dan perawatan yang normal.
ASTM : American Society of testing and Material
SAE : Society Automotive Engineers
API : American Petroleum Institute

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 24 – 45

JENIS – JENIS PELUMAS.

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 25 – 45

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 26 – 45

PENGGANTIAN BERKALA DARI SUKU CADAN - SUKU CADANG PENGAMAN.


Untuk menjamin keselamatan sepanjang waktu ketika mengoperasikan atau menjalankan
mesin, pemakaian mesin harus selalu dipelihara secara berkala. Sebagai tambahan, untuk
meningkatkan, pemakai harus melakukan penggantian suku cadang secara berkala, seperti
yang ditunjukkan dalam tabel pada halaman berikut. Suku cadang - suku cadang ini,
terutama yang berhubungan dekat dengan keamanan dan pencegahan kebakaran.
Akan tetapi sulit menentukan kondisi suku hanya dengan perawatan berkala, jadi semua
harus diganti, setelah tiba waktu yang telah ditentukan, tanpa memperdulikan kondisi suku
cadang – suku cadang tersebut. Ini diperlukan untuk menjamin bahwa semuanya tetap
berfungsi dengan sempuma.
Akan tetapi, jika suku cadang -suku cadang ini memperlihatkan suatu keabnormalan
sebelum waktu penggantian tiba, semua harus diperbaiki atau segera. Jika penjepit -
penjepit slang menunjukan suatu keburukan seperti cacat atau retak, ganti penjepit yang
sama dengan yang digunakan pada slang.
Lakukan pemeriksaan berikut pada slang hydraulic sebagai tambahan pada daftar
penggantian berkala suku cadang berikut ini. Jika suatu keabnormalan ditemukan,
kencangkan, ganti atau lakukan tindakan lain yang diperlukan.
Kategori pemeriksaan Bagian yang diperiksa
Periksa sebelum motor dihidupkan Kebocoran dari sambungan - sambungan atau bagian
Periksalah berkala (pemeriksaan bulanan) penutup celah bahan bakar atau selang - selang
Pemeriksaan berkala (pemeriksaan bulanan) Kebocoran dari sambungan - sambungan atau bagian
penutup celah bahan bakar atau selang - selang
hydraulic. Kerusakan (retak, aus dan robek) pada bahan
bakar atau selang hydraulic
Pemeriksaan berkala (pemeriksaan bulanan)
Kebocoran dari sambungan - sambungan atau bagian
penutup celah bahan bakar atau selang - selang
hydraulic. Gangguan, keburukan, melintir, rusak (retak,
aus dan robek) pada bahan bakar atau selang hydraulic

D85ESS - 2
Item Part No. Part Name Weight Q'ty Replacement Frequency
07063-01054 Element 1
Power train filter - Every 250 hours service
(07000-72100) (O-ring) (1)
Engine oil filter 600-211-1230 Cartridge - 1 Every 500 hours service
Fuel filter 600-311-8292 Cartridge - 1 Every 500 hours service
Corrosion
611-411-1150 Cartridge - 1 Every 1000 hours service
resistor
Hydraulic oil 07063-01100 Element 1
- Every 2000 hours service
filter (07000-02135) (O-ring) (1)
6125-81-70321 Element ass'y - 1 -
Air cleaner Outer element
600-181-4300 - 1 -
ass'y
Electrical intake
6150-11-4820 Gasket - 2 -
air heater
184-70-11314 Cutting edge 52.9 Kg 3
150-70-21356 End bit (left) 26.2 Kg 1
Blade
150-70-21346 End bit (right) 26.2 Kg 1 -
(Angledozer)
(02090-11270) (Bolt) -- (36)
(02290-11219) (Nut) -- (36)

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 27– 45

MEMBERSIHKAN BAGIAN SISTEM PENDINGIN.


Peringatan
• Begitu engine dimatikan, air dalam sistem pendingin masih panas dan bisa
mengakibatkan luka-luka. Tunggu beberapa saat hingga engine dingin sebelum
mengerikan atau membuang air.
• Selama mengerikan air dengan engine hidup, adalah sangat berbahaya bila anda berada
di bawah mesin karena mungkin secara tiba-tiba mesin bergerak. Jadi selama enginenya
hidup, jangan berada di bawah kolong mesin.
• Jangan melepas tutup radiator pada saat engine berada pada suhu kerja Pada suhu
operasi, air pendingin akan bertekanan. Gelembung dan uap pangs akan keluar dari
radiator dan dapat menyebabkan luka. Tunggulah sampai engine dingin dan tutup
radiator cukup dingin jika disentuh tangan. Lepaskan tutup secara perlahan - lahan
sampai tekanan udara turun
• Bersihkan bagian dalam sistem pendingin dengan mengganti air pendingin dan
corrosion resistor tabel di bawah ini :
Jenis Pendingin Membersihkan bagian dalam sistem pendingin dan Penggantian corrosion
penggantian air pendingin resistor
Antibeku type permanen (Type Setiap tahun (autumn) atau setiap 2000 jam, mana yang Setiap 1000 jam dan pada
untuk semua cuaca) lebih dulu tercapai saat membersihkan bagian
dalam sistem pendingin
dan pada saat penggantian
Antibeku type non permanen
Setiap 6 bulan (spring, autumn) (buang antibeku saat
yang mengandung Ethylene glycol
musim spring dan tambahkan antibeku saat autmn
(winter, type satu cuaca)
Jika tidak mengandung anti freeze Setiap 6 bulan atau setiap 2000 jam, mana yang lebih
dulu tercapai

• Hentikan mesin pada tempat yang rata bila hendak membersihkan atau mengganti air
pendingin.
• Gunakan cairan antibeku tipe permanen Jika untuk beberapa alasan tidak
memungkinkan menggunakan antibeku type pemanasan, gunakanlah antibeku yang
berisi ethylene glycol.
• Super coolant (AF-ACL) mempunyai efek anti karat sebaik efek anti freeze.
Perbandingan anti freeze dengan air tergantung pada suhu udara sekitar, tetapi untuk
menghasilkan efek anti karat, perbandingan minimum 30 % dengan volume yang
diperlukan.
• Pada saat menentukan perbandingan anti beku dengan air, periksa suhu terendah yang
terjadi dan tentukan tabel nilai percampuran yang diberikan dibawah ini.
Ketika menentukan nilai pencampuran sebaiknya memperkirakan temperatur l00 C
lebih rendah dari aktualnya
Campuran air dan anti beku

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 28– 45

Peringatan
Antibeku mudah terbakar, jadi jauhkan dari sumber api.
• Gunakan air minum sebagai pendingin. Jika sungai, air sumur atau air yang lain yang
harus digunakan, hubungi distributor Komatsu
• Kami menganjurkan untuk menggunakan alat pengukur density antibeku untuk
mengontrol pencampuran yang sesuai
Peringatan
Ketika membuka drain plug, hindari penyemprotan pendingin ke diri anda

• Siapkan kontainer untuk menampung buangan air pendingin dengan kapasitas : Min 32
(8.5 US gal,7.1 UK gal).
1. Bila cartridge corrosion resistor dipasang, tutup valve (1).
2. Putar radiator cap (2) pelan – pelan untuk membukanya.
3. Buka tutup bagian bawah, kemudian atur kontainer untuk menampung air
pendingin di bawah drain valve (3). Buka drain valve (3) pada bagian dasar radiator
untuk membuang air.
4. Setelah mebuka air, tutup drain valve (3) dan isi dengan air PAM
5. Buka drain valve (3) putar engine pada low idling, dan cuci air melewati sistem
selama 10 menit. Ketika mengerjakan ini, atur kecepatan mengisi dan membuang air
sehingga radiator selalu penuh. Disaat mencuci dengan air melewati sistem, awasi
dengan hati – hati sehinggga hose tempat air masuk tidak keluar dari lubang
pengisian air pada radiator.
6. Setelah mencuci, matikan engine, buka drain valve (3), kemudian tutup lagi setelah
semua air keluar.
7. Setelah membuang air , bersihkan dengan zat pembersih. Kami menganjurkan
menggunakan zat pembersih asli Komatsu. Untuk detail metode pembersih, lihat
intsruksi yang diberikan oleh zat pembersih.
8. Setelah bersih, buka drain valve (3) untuk membuang semua air pendingin,
kemudian tutup drain valve dan pelan – pelan isi dengan air bersih.
9. Ketika air keluar mendekati tempat pengisi air, buka drain valve (3), hidupkan
engine pada low idling, dan lanjutkan untuk mengalihkan air melewati sistem sampai
bersih tanpa warna keluar. Ketika mengerjakan ini, atur kecepatan pengisian dan
pembuang air sehingga radiator selalu penuh.

10.Ketika air benar – benar bersih, matikan engine, tutup drain valve (3)

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 29 – 45

9. Ketika air keluar mendekati tempat pengisi air, buka drain valve (3), hidupkan
engine pada low idling, dan lanjutkan untuk mengalihkan air melewati sistem
sampai bersih tanpa warna keluar. Ketika mengerjakan ini, atur kecepatan pengisian
dan pembuang air sehingga radiator selalu penuh.

11. Ganti cartridge corrosion resistor dan buka valve (1).Untuk detail penggantian
corrosion resistor, (Iihat SERVICES SETIAP 1000 JAM).
12. Pasang mtup di bagian bawah
13. Tambahkan airpendingin sanipai air melebihi dari pengisi air. Buka valve (4)
pembuang udam pada after cooler dan tambahkan air pendingin sampai air melebihi
dari pengisi air. Ketika air naik mendekati lubang pengisi air, tutup valve pembuang
udara pada after cooler.
14. Untuk membuka udara di dalam air pendingin, putar engine selama 5 (lima) menit
pada low idling, kemudian 5 (lima) menit berikutnya pada high idling.
15. Setelah membuang air pendingin pada receiver tank (5), bersihkan didalam receiver
tank dan isi air pada ketinggian antaia FULL dan LOW.
16. Matikan engine, tunggu kira - kira 3 (tiga) menit, tambahkan air pendingin sampai
mendekati lubang pengisi air radiator, kemudian kencangkan cap (2).

AKIBAT YANG DI SEBABKAN KUALITAS AIR PENDINGIN BURUK-


KAVITASI (CAVITATION) PADA DINDING LUAR CYLINDER

Sebagian dari air pendingin di sekeliling cylinder menerima getaran (vibration) akibat
proses pembakaran yang terjadi pada ruang bakar.
Pertama-tama, pada phase tekanan rendah dari vibrasi, uap jenuh dari air membentuk
gelembung udara.
Pada phase tekanan tinggi, gelembung tadi kolaps dan pecah. Dengan pecahnya gelembung
tadi, air dengan cepat mengisi kekosongan tersebut, menimbulkan gelombang kejut yang
memukul dan mengikis permukaan metal.
Kerusakan yang ditimbulkannya berupa lubang-lubang kecil (pitting) pada dinding luar
cylinder yang bersinggungan dengan air pendingin. Lubang-lubang kecil ini membesar dan
semakin dalam hingga akhimya mengakibatkan keretakan pada cylinder. Sisi dukung piston
(thrust side piston) dan liner adalah bagian yang paling banyak mengalami kavitasi ini,
terutama pada bagian atas dan bawahnya.

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 30 – 45

PENYEBAB KAVITASI
• Vibrasi yang berlebihan dan abnormal dari cylinder liner.
• Air pendingin yang ads bercampur dengan udara akibat jumlah yang tidak cukup.
• Menggunakan air pendingin yang tidak cocok.
• Banyak kotoran dan benda - benda asing terikut di dalam air pendingin.
Kerusakan yang lebih lanjut dari kavitasi ini adalah erosi (pengikisan) yang berkembang
pada daerah dimana aliran air pendingin terhambat.
Sampah dan kerak air yang dihasilkan oleh proses pengikisan ini membuat aliran air
pendingin semakin terhambat dan pads akhimya semakin mempercepat terjadinya kavitasi
erosi.

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 31 – 45

PENYEBAB KERUSAKAN
• Vibrasi yang abnormal dari Cyl.Liner
• Menggunakan air pendingin yang tidak cocok
• Gelembung udara pada air pendingin
• Corrosion Resistor tidak berfungsi

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 32 – 45

PEMERIKSAAN, PEMBERSIHAN DAN PENGGANTIAN AIR CLEANER

Peringatan
• Jangan membersihkan atau mengganti saringan udara dalam engine keadaan hidup.
• Dengan menggunakan udara bertekanan, bersihkan saringan, gunakan kacamata untuk
melindungi mata.
Pemeriksaan
Bila saringan udara buntu, monitor (1) menyala, bersihkan saringan udara
Membersihkan saringan bagian luar
1. Buka engine hood, kendorkan wing nut (2),
kemudian lepas cover (6). Lepas wing nut
(5), kemudian keluarkan saringan (6).
2. Buka saringan (3), kemudian hindarkan
kotoran atau debu masuk, gunakan perban
atau kain bersih untuk menutup ujung
penghubung udara pada saringan udara
3. Bersihkan body bagian dalam saringan
udara dan tutupnya
4. Semprotkan udam kering bertekanan secara
langsung (karang dari 700 kpa (7 kg/cm2
100 psi) ke saringan (3) dari dalam
sepanjang lipatan, kemudian arahkan
semprotan itu dari luar sepanjang lipatan
dan lagi dari dalam.
a. Lepas satu sticker di saringan bagan luar
ketika saringan bagian luar dibersihkan.
b. Ganti saringan bagian luar yang telah
dibersihkan 6 kali berulang-ulang atau
telah digunakan setahun. Ganti saringan
bagian dalam pada waktu yang sama
c. Ganti saringan bagian luar dan dalam
ketika monitor lamp (1) menyala dengan
segera tanpa harus menunggu saringan
bagian luar telah dibersihkan sebanyak 6
kali.
d. Periksa nut/mur pengikat saringan
bagian dalam dari kendorkan dan bila
perlu kencangkan kembali.
e. Bila lubang kecil atau tipis pada
komponen terdapat pada saringan ketika
dicheck dengan cahaya lampu setelah
dibersihkan, ganti saringan.

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 33 – 45

CATATAN :
Jangan gunakan saringan yang lipatan atau gasket atau sealnya rusak. Ketika membersihkan
saringan, jangan memukul atau menghentak dengan benda keens.
f. Lepas kain atau perban yang digunakan untuk menutup pada step 1.
g. Pasang saringan udara yang bersih dan ikat dengan wing nut
h. Bila seal washer (4) rusak atau ulir pada wing nut (2) rusak, ganti, dengan part yang
baru.
i. Buka vacuator valve (5) dan bersihkan dengan udara bertekanan, setelah bersih, pasang
lagi.

Mengganti saringan bagian dalam


1. Pertama lepas saringan bagian luar, kemudian buka saringan bagian dalam.
2. Tempatkan cover pada air intake untuk mencegah debu masuk.
3. Bersihkan body dalam saringan udara, kemudian buka cover dari air intake part pada
step 2.
4. Pasang saringan bagian dalam baru dan kencangkan dengan nut.
5. Atur saringan bagian luar dengan baik dan ikat wing nut.

CARA MERAWAT AIR CLEANER

1. Air Cleaner Mempunyai Andil Yang Sangat Besar Dalam Pencegahan Penyakit
Pernafasan Pada Engine.
Apakah yang dimaksud dengan penyakit pernapasan pada engine ?
Ini adalah gangguan pada engine untuk mesin-mesin konstruksi yang beroperasi pada
daerah berdebu. Jika engine mendapat gangguan ini silinder dan piston akan
mengalami keausan secara cepat. Akibataya tenaga yang diharapkan tidak dapat
diperoleh sedangkan pemakaian bahan bakar menjadi boros, gas buang berwarna hitam,
dan pemakaian oli pun menjadi tinggi. Kerusakan ini akhimya akan menyebabkan
engine tersebut harus dibawa ke workshop untuk dioverhaul

2. Konstruksi Air Clear.

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 34 – 45

3. Mencegah Engine Dari Debu Pasir


Air cleaner dilengkapi untuk menghisap hanya udara saja dan menyingkirkan kotoran dan
debu.

AKIBAT YANG DISEBABKAN ADANYA


KERUSAKAN PADA AIR CLEANER

LECET (SCUFFING) PADA CYL. LINER DAN PISTON


Karena berhubungan langsung dengan gas pembakaran, piston dan liner harus memulai
selaras dengan kenaikan temperatur gas, dan sebaliknya juga harus menyusut ketika
didinginkan oleh oil pelumas. Karena pada saat engine hidup, piston dan liner harus selalu
ikut membesar dan mengecil. Jika, oleh karena satu sebab, film oli yang melapisi dinding
cylinder rusak, kontak langsung metal dengan metal antara piston dan
liner akan terjadi dan akan mengakibatkan lecet (scuffing) juga gerusan (seizure) pada
dinding-dindingnya. Kerusakan yang berupa gerusan memanjang ini biasanya terjadi pada
bagian sudut kanan dari piston pin

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 35 – 45

Penyebab kerusakan
• Pemuaian yang berlebihan akibat overheating.
• Dibebani secara penuh dengan mengejut dan dimatikan tiba-tiba tanpa langkah
pendinginan.
• Menggunakan oli yang tidak cocok
• Oli engine kurang atau tekanannya rendah.
• Kenaikan abnormal dari tempemtur oli resin.
• Celah bebas piston yang tidak memadai.
• Debu dan kotoran masuk lewat sister pemasukan udar

KERUSAKAN PADA KOMPONEN-KOMPONEN ENGINE DAN PENYEBABNYA


Engine-engine pada peralatan konstruksi pada biasanya selalu dioperasikan pada tingkat
kecepatan tinggi dan beban yang berat. Panas dan gas pembakaran, kondisi oli pelumas dan
kualitas bahan bakar serta air pendingin yang dipakai sangat berpengaruh terhadap kerusakan
yang terjadi. Part - part pada ruang pembakaran (Combustion Chamber) seperti, bagian
bawah cylinder head, valve, valve seats, piston dan liner, akan menerima suhu tinggi hingga
700 C dan tekanan pembakaran hingga 30 atm terutama pada saat engine dibebani secara
penuh. Kerusakan yang terjadi pada bagian-bagian ini biasanya disebabkan oleh beberapa hal
yang saling terkait dengan rumit. Di sisi lain, crankshaft, connecting rod dan bearing-bearing
metalnya akan mengalami keausan secara perlahan. Problemnya adalah, apakah telah
terjadi keausan abnormal yang berlebihan atau tidak Walaupun demikian, pada umumnya
kerusakan - kerusakan. yang ada, banyak disebabkan oleh faktor perawatan yang kurang
memadai serta teknik pengoperasian yang keliru. Unsur-unsur perawatan yang berpengaruh
langsung terhadap keruskaan yang terjadi diantaranya adalah:

Oli Pelumas
Bagian-bagian engine yang saling bergesekan dilumasi, dibilas dan disekat oleh oli
pelumas. Dalam kondisi normalpun akibat suhu tinggi yang harus diterima, oli pelumas
akan mengalami proses oksidasi, sedang blow by dari gas pembakaran akan membuat oli
menjadi kotor. Selain itu, kebocoran minyak solar akan menurunkan viskositas dan kualitas
dari oli sendiri, sementar kebocoran air pendingin akan membuat oli menjadi teremulsi.
Yang lebih penting lagi adalah, pemilihan jenis oli pelumas umuk engine haruslah
disesuaikan dengan temperatur sekeliling. Jika kekentalan (viskositas) oli terlalu tinggi akan
menimbulkan kesulitan pada saat starting dan mempertinggi kerugian gesek yang terjadi.
Sementara jika kekentalan (viskositas) oli terlalu rendah, film oli akan pecah dan kontak
langsung metal dengan metal akan terjadi.

Air Pendingin
Bagian luar pada cylinder liner dan bagian dalam dari cylinder head, dikelilingi oleh water
jacket yang mendinginkan dan mencegah kenaikan suhu secara abnormal dari ruang
pembakaran. Jika jenis air yang tidak tepat, jumlah air yang ada tidak mencukupi atau
corrosion resistor yang tidak berfungsi secara memadai, kerak air dan kerak akan timbul
sehingga menyebabkan penyumbatan - penyumbatan pada aliran air pendingin serta
kavitasi yang mengakibatkan timbulnya pitting pada dinding luar cylinder liner.

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 36 – 45

Udara (Debu)
Peralatan konstruksi, biasanya dioperasikan pada kondisi udara yang sangat berdebu. Oleh
sebab itu, menyaring udara yang dibutuhkan engine dari debu-debu yang ada dengan
menggunakan sebuah air cleaner atau filter, mutlak harus dilakukan.
Element filter yang sobek, kerusakan gasket pada sistem pemasukan udara atau clamp
pengikat yang kendor akan menyebabkan ikut tersedotnya debu ke dalam ruang
pembakaran dan merusak oli film pada bagian yang saling bergesekan sehingga
menimbulkan gerusan pada liner dan piston serta kemacetan pada piston ring.

Cara Mengoperasikan
Didalam pengoperasian suatu peralatan, tindakan pemanasan (warming up) ndalah hal yang
tidak boleh dilakukan. Perhatian khusus hares selalu kita berikan terhadap tekanan dan suhu
oli pelumas, serta temperatur air pendingin melalui meter-meter dan gauges yang ada pada
panel kontrol. Pembebanan berlebihan, akselarasi mengejut dan kasar serta mematikan
mesin secara mendadak harus dipindahkan. Membebani engine secara berlebihan,
membebani engine pada tingkat kecepatan tinggi tanpa pemanasan lebih dahulu, dan
akselarasi secara kasar dan mengejut, akan membuat komponen - komponen putar utama
dari engine dipaksa berputar dalam putaran tinggi dengan pleumas dan celah bebas antar
parts yang tidak memadai. Gerusan dan goresan akan terjadi karena ini.

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 37 – 45

Air Cleaner
Jika air cleaner menjadi buntu atau rusak dibawah ini adalah problem-problem yang akan
terjadi

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 38 – 45

Engine Oil Filter


Jika oil filter tersumbat atau buntu, berikut ini adalah beberapa problem yang mungkin
terjadi

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 39 – 45

Fuel Filter
Jika fuel filter buntu atau rusak, berikut ini adalah beberapa problem yang mungkin
terjadi

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 40 – 45

Hydraulic Filter
Jika hidrolik filter buntu atau rusak, berikut ini adalah beberapa problem yang mungkin
terjadi

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 41 – 45

PEMERIKSAAN LEVEL DARI ELECTROLYTE BATTERY

Peringatan
• Untuk mencegah gas meledak, jangan mendekatkan membakar atau menyalakan api
dekat battery.
• Electrolyte battery adalah berbahaya, jika mengenai mata atau kulit anda, cucilah dengan
air banyak dan konsultasikan ke dokter.

Lakukan pemeriksaan sebelum mengoperasikan mesin.


1. Buka tutup kotak battery samping kanan mesin
2. Buka tutup (1), dan periksa batas electrolyte sesuai ketentuan 10 sampai 12 mm (0,40
sampai 0,47 in) diatas plate). Jika batas elektrolit adalah rendah, tambahkan air suling
sampai batas yang diperlukam Jika elektrolit sampai tumpah, tambahkanlah larutan asam
sulfat
3. Bersihkan lubang udara pada tutup battery dan kencangkan tutup dengan rapat.
Ketika menambahkan air suling dalam cuaca dingin, tambahkan sebelum memulai
operasi ketika di pagi hari untuk mencegah elektrolit dari kebekuan.

Battery
Ketika suhu disekitar menunur, kapasitas battery juga akan menurun dan kadang-kadang
electrolyte akan membeku jika isi battery rendah.Jaga agar kapasitas isi battery tetap 100 %
dan lindungi dari suhu yang dingin, dengan demikian mesin siap distart pada pagi
berikutnya.
• Ukur berat jenis dari electrolyte dan dapatkan angka pengisian dari tabel berikut :
Suhu Cairan
Kadar Pengisian
20° C 0°C -10° C -20° C
100% 1.38 1.29 1.30 1.31
90% 1.26 1.27 1.28 1.29
80% 1.24 1.25 1.26 1.27
75% 1.23 1.24 1.25 1.26
• Jika tinggi permukaan electrolyte rendah, tambahkan air soling pada pagi hari sebelum
memulai pekerjaan, sebagai pengganti setelah selesai bekerja setiap hari. Hal ini untuk
mencegah electrolyte membeku pada malam hari.
! Untuk menghindari ledakan gas, jangan membawa api atau percik bunga api didekat
battery.
! Jika electrolyte mengenai kulit atau pakaian anda, segera cuci dengan air bersih

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 42 – 45

PEMERIKSAAN KETEGANGAN FAN BELT DAN BELT ALTERNATOR

Pemeriksaan
Kondisi normal belt mempunyai defleksi kira-kira
3 mm ( 0.12 in ) ketika ditekan dengan ibu jari dengan
gaya kira-kira 6 kg ( 13 Ib ) pada titik tengah antara
pulley alternator dan Pulley fan.
• Gaya tekan ketika menggunakan tension gauge :
60 - 65 kg (132.3-143.3 lb)

Penyetelan
1. Kendorkan lock nut ( 1 ) dan baut ( 2 ) dan ( 3 ),
kemudian stel ketegangan dengan bolt penyetel ( 4 ).

2. Setelah penyetelan, kencangkan baut ( 2 ) dan ( 3 ),


putar baut penyetel ( 4 ) kembali ½ putaran,
kemudian kencangkan lock nut (1).

• Pengencangan Torque
• Lock nut (1) : 6.75 ± 0.75 kgm (48.8 + 5.4 Ibft)
• Baut (2), (3) : 11.25 ± 1. 25 kgm (81.4 ± 9,0 lbft)

3. Periksa kerusakan pulley, dan keausan alur dan belt.


Yakinkan pemeriksaan belt tidak bersentuhan
dengan bagian bawah groove.

4. Jika belt kendor dan tidak bisa di stel, atau jika putus
atau terkoyak, ganti belt.

5. Setelah pergantian belt, operasikan 1 jam, kemudian


stel kembali.

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 43 – 45

PENYETELAN KETEGANGAN TRACK BULLDOZER

Prosedur Inspeksi
a. Parkir unit pada tempat yang datar ( transmissi posisi netral, tanpa di Brake)
b. Letakan mistar / balok yang rata dan lums diatas shoe antara carrier roller dan idler.
c. Ukur jarak mistar / balok dengan grouser shoe pada bagian tengah antara carrier roller
dan idler.
d. Apabila jaraknya 20 - 30 mm, berarti ketegangan track tidak pada nilai standard, maka
ketegangan track perlu di stel / adjust kembali.

Prosedur Penyetelan Ketegangan Track


a. Dengan menggunakan grease pump, injeksikan grease pada fitting grease.
b. Periksa ketegangan track apakah sudah sesuai dengan standard atau belum.
c. Perhatikan jarak S ( seperti pada gambar ) apabila mencapai 0 mm berarti keausan link
ass'y sudah maksimal.

Cara mengurangi ketegangan track

a. Keluarkan grease dengan mendorongkan lubricator no .1,


b. Putar lubricator no. 1 maksimum satu putaran. -
c. Apabila grease tidak keluar, gerakan unit maju dan mundur.
d. Kencangkan lubricator no. 1
e. Periksa ketegangan track, apakah sudah mencapai nilai standard atau belum.
f Periksa ketegangan track, apabila belum mencapai nilai standard, lakukan lagi
langkah a - e.

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 44 – 45

PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN KETEGANGAN TRACK EXCAVATOR

Peringatan
Laksanakan pengoperasian ini dengan dua pekerja
Operator harus menggerakan masih sesuai dengan tanda
dari pekerja lainnya.
Kekencangan track diperiksa dengan chassis dinaikkan,
sehingga sangat berbahaya bila mesin diturunkan dengan
salah selama pemeriksaan. Jangan menggerakan mesin
pada saat seseorang melaksanakan pengukuran.

Keausan pin dan bushing pada undercarriage akan


berubah dengan kondisi kerja dan jenis tanah. Maka dari
itu pemeriksaan yang terus menerus pada ketegangan
track sehingga akan menjaga ketegangan track tetap
standard.
Laksanakan pemeiksaan dan penyetelan di bawah
kondisi yang sama ketika operasi (pada jobsite dimana
track beroperasi di lumpur).
Pemeriksaan
1. Naikkan chassis dengan boom dan arm.Ketika
mengerjakan ini, operasikan lever secara perlahan.
2. Ukur celah antara dasar track frame dan permukaan
bagian atas track shoe, ambil posisi yang aman bila
terjadi chassis tunm ke bawah.
Celah standard : 331 + 20 mm (13.0 ± 0.8 in)
Posisi pengukuran.
PC 300, 350 : Track roller ke empat dari
sprocket
PC 300LC, 350LC : Ditengah - tengah diantara
track roller ke empat dan ke lima
dari sprocket.
Bila kekencangan track tidak sesuai standard, stel sesuai
cara berikut ini.

Penyetelan
PERINGATAN
Grease di dalam mekanisme penyetelan di bawah
tekanan yang tinggi. Grease yang berasal dari plug (1)
yang bertekanan dapat menembus tubuh yang bisa
menyebabkan luka atau kematian. Untuk alasan ini,
jangan mengendorkan plug (1) lebih dari satu putaran.
Jangan mengendorkan komponen selain dari pada plug
(1). Maka dari itu, jangan menghadapkan wajah anda ke
plug (1). Bila kekencangan track tdak tercapai dengan
prosedur ini, silahkan hubrmgi distributor Komatsu anda

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
MAINTENANCE I – 45 – 45

Ketika menambahkan ketegangan


Siapkan grease gun.
1. Pumpkin grease melewati grease fitting (2) dengan
grease gun.
2. Untuk memeriksa kekencangan yang benar telah
tercapapai, gerakan mesin maju dan mundur.
3. Periksa kekencaugan track lagi, dan bila kekencangan
tidak benar stel lagi.
4. Lanjutkan memompa grease sampai S menjadi O mm.
Bila kekencangan masih kendor, pin dan bushing
mengalami keausan yang berlebihan, maka mereka
harus diputar atau diganti. Silahkan hubungi
distributor Komatsu anda.

Ketika mengendorkan ketegangan


PERINGATAN
Sangatlah berbahaya mengeluarkan grease dengan
metode yang lain kecuali prosedur yang diberikan di
bawah ini. Bila kekencangan track tidak tercapai dengan
prosedur ini, seilahkan menghubungi distributor
Komatsu anda.
1. Kendorkan plug ( 1 ) secara perlahan untuk melepas
grease.
2. Putar plug ( 1 ) maksimum 1 putaran.
3. Bila grease tidak keluar secara halus, gerakan mesin
maju dan mundur pada jarak yang pendek..
4. Kencangkan plug ( 1 ).
5. Untuk memeriksa bahwa ketegangan telah tercapai,
gerakan mesin maju dan mundur.
6. Periksa ketegangan track plug lagi, dan bila
ketegangan tidak benar, stel lagi.

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
SAFETY OPERATION MAINTENANCE II – 1 – 11

A. PERHATIAN SAAT PERAWATAN

1.Sebelum Melaksanakan Perawatan

LABEL PERINGATAN

• Jika ada orang lain menstart engine atau mengoperasikan control sementara anda
sedang melakukan perbaikan atau pelumasan, bisa berakibat luka yang serius atau
kematian
• Pasang SELALU LABEL PERINGATAN pada control lever didalam kabin operator
untuk memperingatkan kepada orang lain bahwa anda sedang memperbaiki mesin Bila
perlu pasang label tambahan disekitar mesin.
• Label -label dibawah ini disediakan oleh distributor Komatsu anda (Part No. 09963-
03000).

TOOLS YANG LAYAK

• Gunakan selalu tools yang sesuai dengan tugas. Penggunaan peralatan yang rusak
kualitas rendah atau tidak tepat dapat mengakibatkan luka pada diri anda.

PENGGANTIAN SECARA BERKALA UNTUK KEAMANAN PARTS YANG


KRITIS

• Gantilah komponen-komponen yang berhubungan dengan kebakaran berikut ini secara


berkala
Fuel system : fuel hose, hose return dan tutup tabung bahan bakar.
Hydraulic system : pump outlet hose dan semua cabang hose untuk pompa depan dan
belakang.
• Gantilah semua komponen itu secara berkala dengan yang baru, dengan mengabaikan
apakah komponen tersebut nampak tidak cacat. Komponen komponen tersebut setiap
saat mengalami gangguan.
• Ganti atau perbaiki tiap-tiap komponen jika telah ditemukan rusak, meskipun mereka
tidak mencapai waktu yang telah ditemukan.

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
SAFETY OPERATION MAINTENANCE II – 2 – 11

MATIKAN ENGINE SEBELUM MELAKSANAKAN


PEMERIKSAAN PERAWATAN

• Ketika melaksanakan pemeriksaan dan perawatan, hentikan dan parkir mesin ditempat
yang rata dan keras.
• Apabila sedang melakukan perawatan perlu untuk menghidupkan engine seperti ketika
membersihkan bagian dalam radiator, tempatkan tuas safety lock ke posisi LOCK dan
lakukan berdua.
• Salah satu dari kedua orang harus duduk ditempat duduk operator agar waktu dapat
mematikan engine segera bila perlu. Ia juga harus berhati - hati untuk tidak
menggerakan tuas karena kesalahan. Sentuhlah tuas hanya ketika memang harus
dioperasikan.

ATURAN YANG HARUS DIIKUTI KETIKA MENGISI BAHAN BAKAR ATAU OLI

• Bahan bakar atau oli yang tumpah bisa menyebabkan anda tergelincir. Bersihkan segera
jika anda melihat ada oli atau bahan bakar yang tumpah.
• Kencangkan selalu tutup pengisian oli bahan bakar dengan baik
• Jangan sekali - kali menggerakan bahan bakar untuk membersihkan parts.
• Tambahkan bahan bakar dan oli ditempat yang berventilasi baik

LEVEL AIR RADIATOR

• Jika perlu menambah air radiator, matikan terlebih dahulu engine


dan biarkan engine dan rediatomya dingin sebelum menambahkan
air.
• Kendorkan dengan perlahan-bahan tutup untuk memberaskan
tekanan sebelum membuka tutup.

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
SAFETY OPERATION MAINTENANCE II – 3 – 11

PENGGUNAAN PENERANGAN

• Ketika memeriksa bahan bakar, oli, poendingin, atau cairan


battery, gunakan selalu penerangan yuang anti meledak. Jika
tidak menggunakan peralatan penerangan, bisa
menimbulkan bahaya ledakan

2. Selama Perawatan.

PERSONIL

• Hanya personil yang berwewenang yang dapat memperbaiki


dan menservis mesin. Pencegahan secara extra harus
dilakukan ketika mengerinda, mengelas dan penggunaan
palu godam

PERALATAN KERJA

• Tempatkan peralatan yang telah dilepas dari mesin ke


tempat yang aman. Jika peralatan tersebut terjatuh dan
menimpa anda atau orang lain, dapat mengakibatkan luka
serius.

BEKERJA DI BAWAH MESIN

• Turunkan selalu alat perlengkapan kerja yang dapat bergerak


ke tanah atau ke posisi yang paling rendah sebelum
melaksanakan perbaikan atau penggantian di bawah mesin.

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
SAFETY OPERATION MAINTENANCE II – 4 – 11

JAGA AGAR TEMPAT MESIN SELALU BERSIH

• Tumpahan oli, grease atau alat lain yang tergeletak


berserakan ditempat kersa sangat membahayakan
terhadap keselamatan anda karena benda tersebut dapat
membuat anda tergelincir atau jauh. Jaga agar mesin anda
selalu bersih dan rapih.
• Jika terdapat air yang masuk kedalam sistem listrik,
bisa menimbutkan bahaya karena mungkin mesin
mungkin akan tidak mau bergerak dengan tiba-tiba.
Jangan gunakan air atau uap air untuk membersihkan
sensor, konektor, atau bagian dalam mangan operator.

PERHAT1AN TERHADAP BATTERY

• Ketika sedang memperbaiki sistem listrik atau ketika


melakukan pengelasan, lepaskan terminal (-) (negatif)
battery untuk menghentikan aliran arus.

MENANGANI HOSE BERTEKANAN TINGGI

• Jangan membengkokkan hose bertekanan tinggi atau memukul dengan benda keras.
Jangan menggunakan pipa, tabung atau hose yang bengkok atau retak.
• Perbaikilah selalu hose bahan bakar atau oli hose yang kendor atau rusak Jika bahan
bakar atau oli bocor, bisa menyebabkan kebakaran.

PERHATIAN TERHADAP OLI BERTEKANAN TINGGI

• Jangan lupa bawa sirkuit peralatan kerja


• Jangan menambahkan, menguras oli atau melakukan
perawatan atau inspeksi sebelum benar-benar
membebaskan tekanan dari dalam.
• Jika kebocoran oli dari hose yang kecil bertekanan tinggi,
sangat berbahaya jika semburan oli yang bertekanan tinggi
mengenai kulit atau mata anda. Kenakanlah selalu kacamata
safety dan sarung tangan tebal dan gunakan potongan papan
tebal atau lembaran kayu untuk memeriksa kebocoran oli.
• Jika anda terkena oleh semburan oil bertekanan tinggi,
segera konsultasikan dengan dokter untuk pengobatan
yang sesuai.

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
SAFETY OPERATION MAINTENANCE II – 5 – 11

PERHATIAN KETIKA MELAKUKAN PERAWATAN


PADA TEMPERATUR ATAU TEKANAN YANG TINGGI

• Segera setelah berhend operasi, air pendingin engine dan oli


pada semua bagian bertemperatur dan bertekanan tinggi.
Pada kondisi ini, jika tutup dilepas atau oli atau air dikuras,
atau filter diganti, bisa mengakibatkan kulit terbakar atau
luka lainnya. Tunggu agar temperatur turun, kemudian
lakukan inspeksi dan perawatan seperti yang telah dijelaskan
dalam buku pedoman ini.

PERHATIAN KETIKA NIENGGUNAKAN GREASE


BERTEKANAN TINGGI SAAT MENYETEL
KEKENCANGAN TRACK

Grease yang dipompakan kedalam sistem penyetelan


kekencangan track adalah bertekanan tinggi. Jika prosedur
yang spesifik untuk perawatan tidak diikuti ketika melakukan
penyetelan, plug atau fitting bisa terlempar keluar dan
menyebabkan kerusakan atau luka - luka.
• Ketika mendorongkan plug pengiring grease, jangan
sekali - kali mengendorkan lebih dari satu putaran.
• Jangan sekali - kali menghadapkan muka, tangan, kaki
atau bagian badan anda lainnya secara langsung dimuka
plug pengering grease atau valve.

FAN DAN BELT YANG SEDANG BERPUTAR

• Menjauhkan dari bagian yang sedang berputar dan


berhati - hati agar tidak membiarkan apapun terperangkap
olehnya
• Jika badan anda atau tools menyentuh kipas atau lain
fan belt, badan atau tool bisa terpotong terbang, untuk
itu jangan menyentuh bagian yang sedang berputar.

MATERIAL BEKAS

• Jangan sekali kali membuang oli bekas kedalam sistem


sekolah, sungai dan sebagainya
• Tampunglah selalu oli yang dikuras dari mesin kedalam
wadah. Jangan sekali kali membuang oli langsung ke
kanan.
• Patuhi peraturan dan hukum yang berlaku ketika
membuang benda yang tidak berguna seperti oli, bahan
bakar, pendingin, cairan pembersih, filter battery dan
lain lain.

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
SAFETY OPERATION MAINTENANCE II – 6 – 11

POSISI UNTUKMENEMPATKAN LABEL PENAHAN

Jagalah selalu label tetap bersih. Jika hilang atau rusak, pasanglah atau ganti dengan yang
baru. Terhadap label lain sebagai tambahan dari label yangterdaftar di bawah, jadi
perlakukanlah dengan cara yang lama.
Label pengaman mungkin tersedia selain dalam bahas Inggris. Untuk mendapatkan label
yang tersedia, hubungi distributor Komatsu anda

Posisi Untuk Memasang Label Pengaman

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
SAFETY OPERATION MAINTENANCE II – 7 – 11

1. Warning for leaving operator’s seat 1. Peringatan ketika meninggalkan


(203-00-61270) tempat duduk operator (203-00-61270)

2. Warnings before operating machine 1. Peringatan sebelum mengopearsikan


(203-00-61291) mesin (203-00-61270)

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
SAFETY OPERATION MAINTENANCE II – 8 – 11

3. Warning for operation, inspection and 3. Peringatan pengoperasian, pemeriksaan


maintenance (14X-98-11580) dan perawatan (14X-98-11580)

4. Warnings for high voltage 4. Peringatan pada tegangan tinggi


(203-00-61310) (203-00-61310)

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
SAFETY OPERATION MAINTENANCE II – 9 – 11

5. Warning when adjusting track tension 5. Peringatan ketika menyetel track


(14X-98-11551) (14X-98-11551)

6. Warnings for hot oil 6. Peringatan untuk oli panas


(203-00- 61260) (203-00-61260)

7. Warnings for handing accumulator 7. Peringatan ketika menyetel


(14X-98-11551) kekencangan track (14X-98-11551)

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
SAFETY OPERATION MAINTENANCE II – 10 – 11

8. Keep off swing area (20Y-00-21270) 8. Menjauh dari area swing


(20Y-00-21270)

9. Warnings for hot water 9. Peringatan dari air panas


(14X-98-11531) (14X-98-11531)

10. Warnings when opening front window 10.Peringatan ketika membuka


(202-00-61280) jendela depan (203-00-61280)

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati
SAFETY OPERATION MAINTENANCE II – 11 – 11

Training & Development


PT. Saptaindra Sejati

Anda mungkin juga menyukai