Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

STARTING SYSTEM

A. RANGKAIAN DASAR STARTING SYSTEM

Starting sistem adalah sistem yang berfungsi untuk menghidupkan engine.


Komponen–komponen utama yang termasuk dalam sistem start ini adalah :
 Battery
 Starting switch
 Battery relay switch
 Starting motor
 Safety relay

Hubungan masing-masing komponen tersebut adalah sebagai berikut :

Gambar 101. Rangkaian Dasar Starting System


Basic Mechanic Course 77
Training Center Department - PT Kalimantan Prima Persada
Starting sistem yang diterapkan pada D375, ada komponen-komponen tambahan
untuk meningkatkan safety bagi unit maupun operator, seperti pada gambar berikut :

Gambar 102. Strarting System D375

Neutral detection limit (2) dipasang pada joystick Assembly (1), jika safety lever (3)
tidak pada posisi LOCK, rangkaian start tidak bisa di-ON-kan. Hal ini mencegah
engine start.

Basic Mechanic Course 78


Training Center Department - PT Kalimantan Prima Persada
B. STARTING SWITCH

Fungsi adalah untuk memutuskan atau menghubungkan komponen-komponen


dalam sistem start. Dalam kondisi tertentu, starting switch juga memutuskan atau
menghubungkan komponen-komponen sistem lain.
Adapun konstruksi dan hubungan masing-masing terminalnya adalah sebagai
berikut :

Gambar 103. Konstruksi dan Hubungan Terminal Starting Switch

Pada umumnya hubungan terminal-terminal pada starting switch ini dicantumkan


pada sirkuit sistem listriknya.

C. BATTERY RELAY SWITCH

Fungsi battery relay switch adalah untuk memutuskan atau menghubungkan negatif
battery dengan body / chasis. Pada unit-unit tertentu, battery relay switch berfungsi
untuk memutuskan atau menghubungkan positif battery dengan starting motor.

Terdapat dua jenis battery relay switch yaitu :


 Battery relay Negatif : tiga terminal dan empat terminal
 Battery relay Positif

1. Battery relay Negatif

a. Tiga Terminal
Kontruksi battery relay switch 3 terminal adalah sebagai berikut:

Basic Mechanic Course 79


Training Center Department - PT Kalimantan Prima Persada
Gambar 104. Konstruksi Battery Relay Switch Tiga Terminal
Prinsip kerja battery relay switch tiga terminal adalah sebagai berikut :

Gambar 105. Skematik Diagram Battery Relay Switch Tiga Terminal


Pada saat starting switch posisi ON, maka jalannya arus adalah:

BR - C1 - P3 – (-b)

magnet (C1)

P1 - P2 terhubung, (-b)
dan E berhubungan

P3 terbuka

BR C1 - C2 - (-b)
b

Gambar 106. Prinsip kerja Battery Relay Switch Tiga Terminal

Arus melewati C1 diperlukan untuk menarik kontraktor P1-P2, sedangkan


arus meleweati C1 dan C2 diperlukan untuk menahan kontaktor P1 dan P2.

Basic Mechanic Course 80


Training Center Department - PT Kalimantan Prima Persada
b. Empat Terminal
Konstruksi battery relay switch empat terminal adalah sebagai berikut :

1. Case.
2. Terminal.
3. Base.
4. Cover.
5. Plate.
6. Sub switch.

Gambar 107. Konstruksi Battery Relay Switch Empat Terminal

Prinsip kerja battery relay switch 4 terminal adalah sebagai berikut :

Gambar 108. Skematik Diagram Battery Relay Switch Empat Terminal

Pada saat starting switch posisi ON, maka jalannya arus adalah:

BR - D2 - C - b

Magnet

Sub switch dan P1 - P2


terhubung, (-) b dan E
Berhubungan

Gambar 109. Prinsip Kerja Battery Relay Switch Empat Terminal

Bila engine sudah hidup dan tegangan pengisian battery mencapai 28 – 29


volt, arus dari alternator ke : R - D3 - Sub switch - C - (-) b

Basic Mechanic Course 81


Training Center Department - PT Kalimantan Prima Persada
Dengan demikian, jika engine hidup dan starting switch di-OFF-kan, P1 - P2
dan sub switch tidak terbuka secara mengejut hingga tegangan dari alternator
turun menjadi 9 volt.
D1 : flywheel diode yang digunakan untuk mengalirkan tegangan yang
timbul pada coil C ketika sirkuit ground terputus.
D2 : untuk mencegah terbaliknya polaritas terminal BR dan (-) b.
D3 : untuk mencegah arus menuju altenator ketika sub switch terhubung.

2. Battery Relay Positif.


Battery relay ini menghubungkan terminal postif battery dengan starting motor.

Gambar 110. Battery Relay Postif

Basic Mechanic Course 82


Training Center Department - PT Kalimantan Prima Persada
D. STARTING MOTOR

Fungsi starting motor adalah untuk menghidupkan engine dengan prinsip merubah
energi listrik menjadi energi mekanis. Konstruksi starting motor sebagai berikut :

Gambar 111. Konstruksi Starting Motor


Prinsip kerja motor adalah sebagai berikut :

Gambar 112. Skematik Diagram Starting Motor


Ketika starting switch posisikan START, maka jalannya arus adalah :

Hold in coil 1 - ground

Pull in coil 2 - field coil -


armature - ground

Gambar 113. Prinsip kerja Starting Motor

Basic Mechanic Course 83


Training Center Department - PT Kalimantan Prima Persada
Kemagnetan yang terjadi mampu melawan spring 4, menarik plunger 3 sehingga
terminal B-M berhubungan. Saat terminal B-M berhubungan pull in coil 2 tidak
bekerja, sedangkan hold in coil bekerja untuk mempertahankan agar terminal B–M
tetap berhubungan.
Dengan adanya mekanisme shift lever, maka saat plunger bergerak pada pinion gear
akan bergerak maju. Sedangkan pada field coil timbul medan magnet sehingga saat
armature mendapat arus akan di dapat gerakkan berputar untuk memutar engine.

E. SAFETY RELAY

Pada produk KOMATSU, alat-alat besar, pada sistem start terdapat komponen
safety relay. Adapun fungsi safety relay selain sebagai relay (penghubung) antara
starting switch dan starting motor, juga berfungsi untuk :
 Mencegah mengalirnya arus ke starting motor jika starting switch diputar ke
posisi START sementara engine sudah hidup.
 Secara otomatis memutus arus ke starting motor sehingga starting motor lepas
(disengaged) dari engine flywheel (setelah engine hidup) sementara starting
switch masih di posisi START.
 Mencegah arus mengalir ke starting motor jika starting switch diputar ke posisi
start ketika starting motor masih berputar karena gagal menghidupkan engine
(untuk safety relay model lama).
Dengan demikian meskipun starting switch diposisikan START, starting motor
tidak bekerja.

Basic Mechanic Course 84


Training Center Department - PT Kalimantan Prima Persada
2. Semi Conductor Safety Relay New Model

Gambar 114. Konstruksi Safety Relay New Model

Prinsip kerja safety relay new model ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

Gambar 115. Skematik Diagram Safety Relay New Model

Basic Mechanic Course 85


Training Center Department - PT Kalimantan Prima Persada
 Menghidupkan engine :
Saat starting switch diposisikan START, maka jalannya arus adalah :

R4 - base Q2 - E

S magnet

L - Collector/
emitter Q2 - E

T tertutup, B - C
berhubungan dan starting
motor bekerja.

Gambar 116. Prinsip Kerja Saat Starting Switch Posisi START

 Setelah engine hidup, starting switch diposisikan START :


Alternator mengeluarkan arus, dan jalannya arus adalah :

R1 - R2 - Z - D2 - base Q1 – E

S - R4 - Collector/
emitter Q1 – E

Q1 ON, Q2 OFF T tetap terbuka


Karena kontaktor T terbuka,
maka starting motor tidak
bekerja.

Gambar 117. Prinsip Kerja Saat Engine Hidup Starting Switch Posisi START

R2 dan C1 digunakan sebagai pengaman agar arus ke starting motor tidak bekerja
segera terputus ketika alternator mulai menghasilkan arus/tegangan. Zener diode
Z digunakan untuk mencegah transistor Q1 ON sebelum tegangan yang
dihasilkan alternator sesuai spesifikasi yang ditentukan.

Basic Mechanic Course 86


Training Center Department - PT Kalimantan Prima Persada

Anda mungkin juga menyukai