Anda di halaman 1dari 76

BASIC MECHANIC COURSE

TOOLS

ra
y ta
nl n
O sau
se N
U a
al ad
rn rs
te e
In ap
am
.P
PT

PT.PAMAPERSADA NUSANTARA
PLANT PEOPLE DEVELOPMENT

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

K ATA PENGANTAR

ra
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Sehingga dapat tersusun buku “ TOOLS “.
Buku ini disusun untuk melengkapi bahan pelatihan di lingkungan PT. Pamapersada Nusantara

y ta
khususnya Plant Departement.

nl n
Buku ini disajikan dalam bentuk yang sederhana, dengan harapan dalam pemahamannya akan lebih
mudah, khususnya bagi Calon Mekanik atau Junior Mekanik dibidang Alat-alat Berat.

O sa
Dengan segala kerendahan hati penyusun menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna, maka

u
dengan keterbatasan yang ada penyusun sangat mengharap kritik dan saran dari para pembaca untuk
meningkatkan kesempurnaan buku ini sehingga tidak terjadi salah persepsi untuk pemahaman dari isi
se N
dan makna terhadap buku ini.

Akhirnya penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
U a
terselesaikannya buku ini.
al ad
rn rs

Jakarta,
te e
In ap
am

Penyusun
Plant Training Development
.P
PT

1
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB 1 COMMON TOOLS


A. Wrench Bolt & Nut

ra
1. Open End Wrench 4
2. Adjustable Wrench 7

y ta
3. Box (Ring) Wrench 9
4. Combination Wrench 11

nl n
5. Socket Wrench 11

O sa
6. Hexagon Wrench (Set Screw/Allen Wrench) 15
7. Pipe Wrench (Monkey Wrench) 15

u
8. Hook Wrench 17

B.
9.
se N
Torque Wrench
Screw driver
18
U a
1. Slotted Screwdriver 20
al ad

2. Cross Screwdriver 20
3. Offset Screwdriver 20
4. Starting Screwdriver 21
rn rs

5. Clutch Screwdriver 21
C. Hammers
te e

1. Material keras (Stell) 22


In ap

2. Material lunak 23
D. Pliers
am

1. Diagonal Cutter Pliers 24


2. Combination Pliers 24
3. Flat Nose Pliers & Flat Round Nose Pliers 25
.P

4. Needle Nose Pliers 26


5. Snapring Pliers 26
PT

6. Grip Pliers 26
E. Punch
1. Starting Punch 27
2. Pin Punch 27
3. Center Punch 27
4. Aligning Punch 27
F. Puller
1. External Puller 28
2. Press Puller 28
3. Internal Pulller 28
2
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

BAB 2 MEASUREMENT TOOLS


A. Slide Caliper 29
B. Dial indicator 30
C. Micro meter 33
D. Convex Scale 36

ra
E. Stop Watch 37

y ta
BAB 3 DIAGNOSTIC TOOLS

nl n
A. Tachometer 38

O sa
B. Pressure Gauge 40
C. Temperature Gauge 42
D. Hydrometer 43

u
E. Multitester 44
F.
G.
se N
Handy Smoke Checker
Radiator Cap Tester
45
46
U a
al ad

BAB 4 SPECIAL TOOLS


A. Engine 48
rn rs

B. Steering 54
C. Bevel Gear 57
te e

D. Undercarriage 58
In ap

E. Final Drive 60
F. Main Clutch 64
am

BAB 5 WORKSHOP EQUIPMENT’S


A. Machine Tools 65
B. Material Handling 68
.P
PT

3
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

BAB 1 COMMON TOOLS


A. WRENCH NUT & BOLT

ra
Mesin pada umumnya di rakit dengan bolt dan nut. Oleh karena itu untuk melepas
(disassemble ) atau merakit kembali ( reassemble ) suatu mesin, diperlukan untuk pengetahuan

y ta
bagaimana cara melepas dan mengencangkan bolt dengan benar dan cepat.

nl n
1. OPEN END WRENCH

O sa
Open end wrench sering sekali dipakai untuk merakit maupun melepas bolt pada suatu
mesin. Bolt diputar setelah dipaskan bolt dengan mulut open end wrench. Dibagi menjadi tiga

u
jenis, yaitu ;
1.1
se N
Single Open End Wrench
Jenis open end wrench yang memiliki satu kepala
U a
al ad
rn rs
te e
In ap

1.2 Double Open End Wrench


Jenis open end wrench yang memiliki dua kepala
am
.P
PT

1.3 Open End Wrench Sledge Hammer


Kunci ini dapat disambung dengan pipa maupun di pukul dengan hammer.
4
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

Cara Pemakaian :
1. Pemilihan Wrench
Untuk memutar bolt, nut pada mesin, open end dipaskan pada kepala screw dan putar
handlenya. Pilihlah ukuran kunci yang sesuai dengan kepala bolt. Ukuran open end di tentukan oleh
besarnya bukaan atau lebar rahangnya yang di buat sedikit besar dari kepala bolt. Sebagai contoh kepala

ra
bolt ukuran 3/8 inch artinya memiliki clearance ( celah ) 5 sampai 8 perseribu inch.

y ta
Celah bebas yang terlalu besar akan mengakibatkan sudut kepala bolt menjadi bulat
(mematahkan sudut-sudut bolt ) atau memperlebar mulut open end ( kunci pas). Sebaliknya memaksa

nl n
mulut open end ( kunci pas ) yang terlalu kecil pada kepala bolt, misalnya dipaksa dengan cara memukul

O sa
menggunakan palu, akan memperlebar mulut open end atau mematahkan kepalanya.

u
se N
U a
al ad

Saat mengencangkan cocokkan open end pada kepala screw seperti diilustrasikan pada
rn rs

gambar dibawah ini, ini adalah cara yang paling aman dan efisien.
te e
In ap
am
.P

Tidak ada problem keselamatan jika screwnya dapat diputar dengan mudah walaupun demikian, jika
diperlukan untuk mengencangkan ikatan screwnya sekuat mungkin atau melonggarkan screw yang
terikat dengan tarikan yang kuat maka mulut open end ( kunci pas ) harus dicocokan secara benar-benar
PT

dan berulang - ulang. ke kepala screw,untuk memastikan keamanan saat menarik kunci.

Mencocokkan open end (kunci pas) ke kepala screw seperti di tunjukkan pada gambar di
bawah ini adalah berbahaya, open end ( kunci pas ) biasa slip dengan mudah begitu open end (kunci
pas) di putar.
5
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

Jika tidak ada jalan lain untuk mencocokkan open end dengan cara ini, doronglah handle ( gagangnya )
kearah kepala screw sambil memutarnya. Dengan demikian kepala screw tetap pada bagian dalam
rahang open end, serta open endnya tidak slip.

ra
2. Kedalaman pemasangan mulut kunci

y ta
Jika screw dapat diputar dengan mudah, peganglah handle kuncinya dekat kepalanya dan

nl n
putarlah kepala screwnya dengan mempergunakan ujung dari rahang kunci. Jika diperlukan momen
puntir yang agak besar untuk memutar screwnya, cocokkan atau pasanglah rahang kunci bagian yang

O sa
dalam pada kepala screw, untuk mencegah kemungkinan kunci dari slip atau mulut kunci melebar.

u
se N
U a
al ad
rn rs
te e
In ap

3. Cara memutar screw


am

Jika screw dapat di putar dengan mudah, pegang handlenya dekat dengan kepala dan
putar dengan pergelangan tangan. Jika diperlukan momen puntir yang lebih besar untuk memutar
.P

screw, peganglah handle dekat keujungnya dan tariklah dengan bahu anda.

Hindari mendorong kuncinya, mendorong akan menyebabkan buku - buku jari anda
PT

terkelupas atau lebih parah lagi jika screw mendadak melonggar atau kuncinya slip. Jika kuncinya harus
didorong, doronglah kunci dengan hati - hati dengan telapak tangan terbuka clan ingatlah untuk
membalik mulut ( rahang ) kuncinya.
6
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

Putar pada kunci dalam jarak yang ditunjukan di bawah. Tarikan pada kunci melebihi jarak
ini mengakibatkan kehilangan gaya dan kemungkinan memberikan pada kunci untuk slip.

ra
y ta
nl n
O sau
Yang perlu di perhatikan dalam penggunaan open end wrench :
se N
1. Saat memutar screw, hindarilah dengan memukul kunci dengan hammer ( kecuali open end wrench
U a
sledge hammer ). Hal ini akan merusak kunci dan screw.
al ad

2. Hindarilah menambah momen puntir dengan memasang sepotong pipa pada handlenya. Hal ini
dikarenakan panjang dari handle kuncinya dirancang sedemikian rupa sehingga momen puntir
rn rs

maksimumnya tidak melebihi batas dari screw yang bersangkutan oleh karena itu, memperpanjang
handlenya bisa mematahkan kepala screw.
te e
In ap

3. Hindarilah menambah momen puntir dengan menyambung dua kunci pada rahangnya.

4. Hindarilah mempergunakan kunci sebagai palu.


am

5. Hati-hatilah jangan sampai menjatuhkan kuncinya.


.P

2. ADJUSTABLE WRENCH
PT

Berbeda dengan open end wrench yang mempunyai atau memiliki mulut ( opening )
tetap,tetapi adjustable wrench dapat di variasikan dengan menggerakkan rahang bawah( lower jaw )
dengan memutar ulir penyetelnya. Dengan demikian kunci ini dapat di pergunakan untuk screw yang
besarnya berlainan.
7
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

UKURAN PADA ADJUSTABLE WRENCH

ra
y ta
nl n
O sau
se N
Type, kelas dan symbol adjustable wrench
U a
al ad
rn rs
te e
In ap

Cara penggunaan adjustable wrench


am

1. Peganglah handle dekat kepalanya. Cocokkan mulut kunci dengan kepala screw dan putarlah worn
penyetelnya sehingga pas dengan kepala screw. Jika mulut kunci tidak secara tepat terhadap kepala
screw, maka kepala screw atau kuncinya akan mengalami kerusakan.
.P
PT

BENAR SALAH
8
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

2. Hindarilah memutar kunci searah titik rahang sebelah atas,j ika tidak kuncinya bisa slip dari screw dan
hindarilah memukul handle dengan palu atau menyambung handlenya dengan sepotong pipa ketika
memutar kuncinya.

ra
y ta
nl n
O sa
SALAH

u
3. se N
BOX (RING) WRENCH
U a
Box wrench dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
al ad

a. Double End Ring Wrench


rn rs

Kunci type ini memiliki dua kepala , dimana kepalanya berbentuk cincin ( ring ).Dengan alur-alur
pada dinding sebelah dalam cincin yang mencengkram sudut -sudut dari kepala screw . Alur - alur ini
te e

dinamakan titik. Untuk nut hexagonal, konstruksi standarnya 6 atau 12 titik ( point ), yang 6 titik
In ap

memberikan cengkeraman paling kuat dari kunci yang 12 titik, tetapi yang 12 titik mengurangi lingkaran
kuncinya harus bergerak untuk dapat masuk pada kepala Bolt. Yang 12 titik adalah yang paling banyak
dan dapat dipasang pada kepala baut setelah memutar 30 derajat dari lingkarannya.
am
.P
PT

Ring wrench dengan offset


sudut

Kunci jenis ini biasanya pada kepala di offset pada permukaan pipih gagangnya( handle) untuk
memberikan celah bebas jari - jari tangan BOX WRENCH ( Ring Wrench ) biasanya digunakan untuk
melonggarkan bolt yang kencang dan juga untuk mengencangkannya. Ada berbagai jenis gagang
9

(handle) yang di offset dengan sudut 15 ° ,45° dan 60 ° ini dipakai sesuai penggunaannya ( Aplication )
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

Half moon wrench ( Starter and manifold wrench )

Bentuk lain dari double End ring wrench dimana kunci ini sangat
effective apabila handle yang lurus tidak dapat digunakan untuk
melepas screw.

ra
Contoh :

y ta
Bolt pada PT Pump pada Engine cummins tidak dapat diputar

nl n
apabila tidak menggunakan kunci ini

O sa
b. Single End Offset Ring Wrench

u
se N
Kunci yang mempunyai satu kepala dan penggunaannya dengan memakai tubular Handle.
U a
al ad
rn rs
te e
In ap

c. Ring Wrench Sledge Hammer


am

Bentuk lain dari single end ring wrench , dimana kunci ini dalam penggunaan gagangnya (Handle)
dapat disambung pipa atau dipukul dengan menggunakan Hammer ( palu ).
.P
PT

10
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

4. COMBINATION WRENCH
Kunci yang memiliki kepala Ring ( BOX ) pada salah satu ujungnya dan kepala open end pada
ujung lainnya.

ra
y ta
Ratcheting wrench

nl n
O sa
Combination Wrench

u
5.
se N
SOCKET WRENCH
U a
al ad

Kunci socket terdiri dari sebuah socket ( yang mana


cocok dengan kepala hexagonal Dari screw ) dan sebuah
handle. Terdapat berbagai jenis handle untuk memenuhi
rn rs

penggunaannya, dengan memilih handle yang sesuai maka


te e

kemungkinan untuk mempergunakan kunci socket dengan


efisien juga dengan adanya berbagai macam penyesuaian
In ap

(adaptor) dan penyambungan ( Extention ) kunci socket


menjadi sangat flexible ( mudah ) disesuaikan dengan
am

keadaan.
.P

Bagiah dari handle yang dimasukkan kedalam socket berbentuk persegi empat yang disebut
Drive Square. Drive Square harus dimasukkan sepenuhnya kedalam lubang socket , jika tidak maka
PT

handlenya bisa slip dari socketnya. Jika socketnya hanya memiliki satu lekukkan pasanglah persegi
empat penggeraknya sedemikian rupa sehingga bolanya terpasang pas dan tepat pada lekukkannya. Hal
ini bukanlah masalah jika socketnya memiliki lekukkan pada masing - masing dari keempat sisinya.

a. Socket

Pada ujung socket yang pas atau cocok dikepala screw mempunyai lubang berbentuk hexagonal,
ukuran lubang ditentukan oleh lebar kepala dari screw, lebar dari ujung penggerak ( dimana handle
dipasang ) mempunyai ukuran bermacam -macam antara lain ¼ inch , 3/8 inch , ½ inch, ¾ inch dan 1
11

inch lebar ujung penggerak dengan ukuran ½ inch paling sering digunakan.Pada umumnya , semakin
besar ukuran lubang ujung socket, maka semakin besar ukuran dilubang ujung penggeraknya seperti
Page

ditunjukkan pada tabel di bawah ini :

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

ra
y ta
nl n
O sau
b. Handle

se N
Handle atau gagang socket mempunyai beberapa bentuk diantaranya :
U a
- L- Shaped Handle
al ad

Poros L-Shaped handle (offset handle) bengkok pada ujungnya


rn rs
te e
In ap

L-Shaped Handle
am
.P

- T- Sliding Handle

Handle dapat meluncur dengan bebas melalui lubang pada bagian ujung dari handle, dengan
PT

demikian tidak perlu merubah posisi socket, handlenya digerakkan pada satu sisi untuk setengah
putaran, sisi yang lain untuk setengah putaran berikut dan seterusnya.
12

T-Sliding Handle
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

- Speeder Handle

Speeder handle dengan sebuah socket dapat memutar sejumlah screw dari ukuran yang sama
dengan cepat Tetapi walaupun demikian handle mempercepat ( speeder ) ini tidak cocok untuk
melonggarkan atau mengikat kuwat screw.

ra
y ta
Speeder Handle

nl n
O sau
- se N
Flexible Handle (Swivel Handle / Nut Spinner Handle)
U a
Persegi empat penggeraknya ( drive square ) dipasang pada handle dengan memakai sebuah
al ad

pena ( pin ) dengan demikian handlenya dapat diputar dengan sudut yang di kehendaki.
rn rs
te e
In ap
am

- Ratchet Handle

Handle ini memiliki mekanisme ratchet yang memungkinkan persegi empat pemutar ( Drive
.P

Square ) untuk memutar pada satu arah dan mencegah berputar pada arah yang berlawanan.
PT

Ratchet digunakan untuk


melepas nut/bolt yang tidak
terlalu kencang.
13

c. Extention
Page

Extention di perlukan untuk memutar screw pada tempat yang terhalang atau sempit .

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

ra
y ta
Sebuah penyambung ( Extention ) dapat dihubungkan dengan drive square dari handle ratchet ,
dengan demikian handle dapat diputar pada tempat lebih lebih luas dan momen puntir yang disalurkan

nl n
ke socket melalui penyambung. Poros penyambung ( Extension bar ) memiliki lubang persegi empat

O sa
pada salah satu ujungnya yang dihubungkan pada drive square handle dan drive square pada ujung
lainnya untuk socket. JIS hanya menentukan dua Extension 150 mm dan 250 mm. Walaupun demikian

u
ukuran yang lainnya dapat diperoleh dipasaran.

d.
se N
Universal Joint
U a
Universal joint di hubungkan antara
al ad

handle dan socket memungkinkan untuk


mempergunakan handle dari segala arah.
rn rs
te e
In ap

e. Kunci Socket Optional


am
.P
PT

14
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

f. Kunci Socket Dengan Handle

ra
y ta
nl n
O sau
se N
U a
al ad
rn rs

6. HEXAGON WRENCH (SET SCREW / ALLEN WRENCH)


te e

Kunci ini adalah sebuah hexagonal / segi enam batang yang dibengkokkan bagian ujungnya,
In ap

ujung bengkoknya dipasang kedalam lubang kepala screw. kunci tanam ini bisa diperoleh dalam
berbagai ukuran .Ukuran ( ketebalan ) di tentukan oleh sisi sejajar dari hexagon.
am
.P
PT

7. PIPE WRENCH (MONKEY WRENCH)

Digunakan untuk memutar pipa, poros dan lain-lain yang mana tidak bisa dicengkeram dengan
kunci lain. Kerugiannya adalah gigi kunci menggigit kedalam dan membuat cacat pada benda kerja.
15
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

Besarnya kunci pipa ditentukan oleh panjang keseluruhan kunci dengan rahang atas memanjang
keluar sepenuhnya.

ra
Tabel dibawah ini menunjukkan tipe dari kunci pipa. Kunci pipa ada yang digunakan untuk kelas
tugas berat ditandai hurup H dan untuk yang normal dengan tanda N .

y ta
nl n
O sau
se N
U a
al ad

Cara penggunaan kunci pipa :


rn rs

Kunci pipa memiliki rahang yang bisa digeser dan disetel dengan sebuah cincin berulir, rahangnya
diberi engsel sehingga jika gagangnya ditarik kearah anda maka ikatan benda akan dikencangkan dan
te e

akan melonggarkan bila diputar, sebaliknya jika disetel dengan tepat, mak kunci pipa bisa bekerja
In ap

seperti kunci ratchet.

Peganglah kunci dengan mulutnya mengarah pada anda. Letakkan mulutnya melingkari benda
am

kerja dan setelah rahang bawah menyentuh benda kerja dengan kuat, kemudian sentaklah kuncinya
kearah anda, benda kerja harus berputar dengan kunci. Kemudian dorong kuncinya menjauhi anda,
benda kerja harus slip didalam rahangnya. Hati - hatilah jangan membiarkan kuncinya slip atau jatuh.
.P
PT

BENAR SALAH
16
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

8. HOOK WRENCH ( KUNCI KAIT / SPANNER WRENCH)

Kunci kait dinamakan kunci pas kait ( hook spanner wrench ), dipergunakan untuk memutar nut
bulat dengan menyangkutkan ujung kait didalam alur dari pinggiran mur bulat.

ra
Kunci kait bisa diperoleh dalam berbagai ukuran yang ditentukan oleh diameter luar dari nut
yang akan dilayani. Biasanya suatu kunci kait dapat dipergunakan untuk memutar nut dari dua atau tiga

y ta
ukuran yang berbeda.

nl n
O sau
se N
U a
al ad
rn rs

Selain itu juga terdapat kunci kait yang dapat disetel ( adjustable hook wrench ) yang dapat
dipergunakan untuk berbagaijenis nut lingkaran sproket hub. Penyetelan dapat dilakukan dengan
te e

memilih posisi pin dari rahangnya.


In ap
am
.P
PT

17
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

9. TORQUE WRENCH

Torque Wrench adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya torque yang digunakan
untuk mengencangkan bolt, nut atau screw mesin.

ra
y ta
nl n
O sau
se N
U a
Type dari torque wrench, diantaranya :
al ad
rn rs
te e
In ap
am
.P
PT

A. DIAL TYPE B. PRESET TYPE C. SINGLE PURPOSE


18
Page

C. ANGLE TIGHTENING WRENCH

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

Cara penggunaan torque wrench :

1. Tentukan besarnya torque / momen puntir dari screw dengan melihat dengan repair manual

ra
2. Pilihlah torque wrench yang sesuai dengan perlengkapan lainnya seperti socket.

y ta
3. Pasang socket pada kepala screw , secara perlahan tarik handle dan kencangkan screw sampai
pointer menunjukkan besarnya torque yang diinginkan.

nl n
O sa
4. Setelah menggunakan torque wrench , bersihkan dan check dari kerusakkan ( Torque wrench
yang menggunakan spring atau yang dapat di adjust harus di nolkan )

u
5. Jika dibutuhkan torque yang besar bisa menggunakan Extension Adapter.

6. se N
Check besarnya torque.
U a
al ad
rn rs
te e
In ap
am
.P
PT

19
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

B. SCREWDRIVER
1. Slotted screwdriver

Jenis screw driver yang ujungnya berbentuk minus

ra
y ta
nl n
O sau
2. se N
Cross Screwdriver
U a
Jenis screw driver yang ujungnya berbentuk plus. Pada tipe ini, jika ujungnya patah tidak dapat
al ad

diperbaiki
rn rs
te e
In ap
am

3. Offset Screwdriver
.P

Offset driver ini digunakan untuk ruangan yang sempit dan screw yang kencang.
PT

20
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

4. Starting Screwdriver

Starting screw driver digunakan untuk melepas dan memasang screw pada tempat yang susah
jika menggunakan tangan.

ra
y ta
nl n
O sau
5.
se N
Clutch Head Screwdriver
U a
Starting screw driver digunakan untuk melepas dan memasang screw dengan bentuk seperti
al ad

pada gambar dibawah.


rn rs
te e
In ap
am
.P

Cara menggunakan screwdriver


PT

~ Pemilihan screw driver di sesuaikan dengan screw yang akan di kerjakan, pemakaian screw
driver yang tidak sebanding dengan screw dapat merusak mata screw driver serta tidak efektif
dalam pekerjaannya.

~ Jangan menggunakan screw driver sebagai alat ungkit ( bar ), screw driver hanya untuk untuk
mengeraskan dan melonggarkan screw .

~ Jangan menggunakan screw sambil memukulnya handlenya disamping akan merusak


handlenya ( pecah ) dan fungsi screw driver bukan untuk pahat.

~ Tidak di benarkan Screw Driver digunakan mengetes arus listrik sebagai


21

contoh : mengecek Short circuit pada battery , tidak saja merusak battery tetapi juga merusak
Page

ujung screw driver akibat aliran panas.

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

C. HAMMER
Hammer dilihat dari jenis materialnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu :

1. Material keras ( Steel )

ra
a. Ball peen hammer

y ta
Hammer jenis ini ujungnya berbentuk flat dan ball ujung yang flat untuk pemukul seperti
biasanya sedangkan yang berbentuk ball untuk membuat bulat paku keling (rivet ).

nl n
O sau
se N
U a
al ad
rn rs

b. Mechanist’s hammer ( Fitter’s Hammer )


te e
In ap
am
.P

c. Double-face hammer
PT

22
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

2. Material Lunak (Plastik, Rubber, Soft, Wood)

Hammer ini digunakan untuk memukul komponen - komponen agar tidak rusak / cacat pada

ra
permukaan yang dipukul. Berdasarkan bahannya hammer ini di bagi menjadi beberapa jenis
antara lain :

y ta
nl n
a. Brass Hammer c. Plastic Hammer

O sa
Terbuat dari kuningan

u
se N
U a
al ad
rn rs
te e
In ap
am

b. Rawhide Hammer d. Rubber Hammer

Terbuat dari kulit


.P
PT

23
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

e. Lead Hammer (Timbal)

Terbuat dari timbal

ra
y ta
nl n
O sau
D. PLIERS se N
U a
Pada umumnya digunakan untuk pemegang, pemotong dan penarik material. Ada bermacam -
al ad

macam bentuk dari pliers diantaranya :

1. Diagonal Cutter Pliers


rn rs

Diagonal Cutter plier ini digunakan untuk menarik Cutter pins. Khusunya dari Slotted nuts
te e

diagonal / side cutter plier ini jangan digunakan untuk memotong kawat yang berdiameter besar
In ap

.
am
.P
PT

2. Combination Pliers

Pliers ini dapat digunakan untuk memotong kawat yang berdiameter besar dan dapat juga di
gunakan untuk pemegang benda kerja tetapi tidak digunakan untuk mengencangkan dan
mengendorkan nut maupun bolt.
24
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

3. Flat Nose Pliers dan Flat Round Nose Pliers

Flat Nose Pliers clan Flat _Round Nose Pliers digunakan untuk memegang benda yang kecil dan
untuk mengambil benda pada tempat yang terbatas ( sempit ).

ra
y ta
nl n
O sau
Flat Nose Pliers Flat Round Nose Pliers

se N
U a
4. Needle Nose Pliers
al ad

Mempunyai ukuran panjang 2 – 6 “. Digunakan pada banyak pemakaian, terutama menjepit


rn rs

benda yang sangat kecil pada area terbatas.


te e
In ap
am

5. Snapring Pliers
.P

Plier ini digunakan untuk melepas maupun memasang Snap ring.Snap ring plier ini ada 2 macam :
PT

a. External snap ring pliers.

Digunakan untuk membentangkan snap ring pada waktu melepas maupun memasang.
25
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

b. Internal snap ring pliers

Digunakan untuk menekan Snap ring pada waktu melepas maupun memasang.

ra
y ta
nl n
O sau
6.
se N
Grip Pliers

Digunakan untuk memegang benda kerja yang silindris. Ada 2 macam Grip Plier:
U a
al ad

1. Multi Grip Plier ( Water Pump Plier )

Dimana salah satu jawnya dapat disesuaikan dengan benda kerja yang dijapit.
rn rs
te e
In ap
am
.P

2. Lock grip plier


PT

Lock Grip Plier di disain khusus untuk menjepit dan memegang benda yang silindris, salah satu
jaw dapat diatur sesuai dengan ukuran yang di kehendaki dan di lock.
26
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

E. PUNCH
1. Startin g Punch

Starting punch digunakan untuk memukul paku keling ( rivet ) dan penggerak awal dalam

ra
mengeluarkan pin lurus atau pin tirus

y ta
nl n
O sa
2. Pin punch

u
se N
Pin punch digunakan untuk mengeluarkan pin setelah digerakkan dengan starting punch, jangan
menggunakan pin punch untuk penggerak awal dalam mengeluarkan pin.
U a
al ad
rn rs
te e
In ap

3. Center punch

Center punch digunakan untuk memberi tanda pada lokasi lubang yang akan dibor
am
.P
PT

4. Aligning punch

Aligning punch digunakan untuk menepatkan lubang agar tepat pada pemindahan komponen.
Jangan menggunakan aligning punch dengan dipukul seperti center punch.
27
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

F. PULLER
Komponen yang terpasang fitt dapat rusak selama dilepas dan dipasang sehingga perlu
diperhatikan dalam melepas dan memasang komponen tersebut. Jika dengan menggunakan hammer,
bar mungkin hanya akan menimbulkan masalah, sehingga untuk mengurangi terjadinya kerusakan

ra
digunakan puller.

y ta
1. External Puller

nl n
External puller digunakan untuk menarik gear dari shaft.

O sau
se N
U a
al ad

2. Press Puller
rn rs

Press puller digunakan untuk mendorong shaft dari lubangnya.


te e
In ap
am
.P
PT

3. Internal puller

Internal puller digunakan untuk menarik bearing dari lubangnya.


28
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

BAB 2 MEASUREMENT TOOL

ra
A. SLIDE CALIPER (VERNIER CALIPER)

y ta
Vernier caliper adalah alat ukur yang terdiri dari caliPer dan skala .

nl n
O sau
se N
U a
al ad
rn rs
te e

Vernier caliper digunakan untuk tiga (3) pengukuran, antara lain :


In ap

1. Mengukur diameter luar


am

Letakkan objek ke dalam diameter jaws pada vernier caliper, jangan mengukur dengan ujung
jaws karena slider akan miring sehingga akan mempengaruhi ke akuratan hasil pengukuran.
.P
PT

2. Mengukur diameter dalam

Masukan bills seluruhnya ke benda yang diukur, pastikan bahwa bills contact dengan permukaan
yang diukur dan baca hasil pengukuran.
29
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

3. Mengukur kedalaman

Dalam mengukur kedalaman, tidak diprbolehkan ujung dari alat ukur miring. Ujung dari alat
harus rata dengan benda kerja.

ra
y ta
nl n
O sa
Pembacaan hasil pengukuran adalah sebagai berikut

u
se N
U a
al ad
rn rs
te e
In ap
am

1. Dalam gambar terlihat bahwa garis titik nol yang berada antara 23 dan 24 mm maka dibaca 23 mm.

2. Dalam gambar terlihat bahwa garis yang bertemu diangka 5 maka ditambah 0,5 mm
.P

3. Total pengukuran = 23 + 0.5 = 23,5 mm.

B. DIAL INDICATOR
PT

Dial indicator adalah alat ukur posisi


yang secara mekanikal memperbesar
gerakan axial dari spindle yang sangat kecil
dan diteruskan ke pointer.

Tingkat ketilitian dial gauge adalah


0.01 mm – 0.001 mm. (tingkat ketilitian
biasa tercantum di dial face)
30
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

Dial indicator digunakan untuk mengukur :

1. Bend of a crankshaft.

2. Run out of a brake rotor.

ra
3. Backlash of a differential gear.

y ta
4. End play of rear axle shaft.

nl n
O sau
se N
U a
al ad

Bend of a crankshaft
Run out
rn rs
te e
In ap
am

Backlash
End Play
.P

Dalam menggunakan dial indicator biasanya dipakai juga stand untuk memperkuat pemasangan dimana
PT

stand tersebut dilengkapi dengan magnet.


31
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan Dial indicator dalam pengukuran.
1. Jangan menggunakan dial indicator yang rusak.
2. Gunakan magnet stand yang kuat.
3. Set spindle yang sesuai.
4. Obyek yang akan diukur, gerakannya harus pelan - pelan .

ra
y ta
nl n
O sau
se N
U a
al ad

Pembacaannya adalah sebagai berikut


rn rs

Satu strip bernilai 0.01 mm.


te e

Maka pembacaan 0.01mm x 6 = 0.06 mm


In ap
am

Satu putaran pointer/jarum besar =


satu strip jarum kecil.
.P

Satu strip bernilai 1 mm.

Maka pembacaan 1mm x 3 = 3 mm


PT

Maka hasil pembacaan nya adalah

3mm + 0.06 mm = 3.06 mm


32
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

C. MICRO METER
1. Outside Micrometer

Outside Micrometer memiliki dua skala, yaitu skala utama dan skala nonius. JIka verner caliper

ra
memiliki ketilitian 0.1 mm, maka micrometer dapat digunakan untuk tingkat ketilitian 0.01 mm.

y ta
nl n
O sau
se N
U a
al ad

Salah satu contoh penggunaan micrometer adalah untuk mengukur outside diameter dari
rn rs

crankshaft journal.
te e
In ap
am
.P

Cara penggunaan
PT

33
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

1. Lakukan kalibrasi (A)

2. Pasang alat kalibrator diantara anvil dan spindle, putar ratchet sampai spindle menyentuh
kallibrator. Pastikan angka nol pada timble sejajar dengan garis pada sleeve dan pada garis angka
terkecil pada sleeve.

ra
3. Penyetelan

y ta
- Bila kesalahan kurang dari 0.02 mm

nl n
Kuncilah Spindle dengan lock clamp untuk mengamankan Spindle. Kemudian dengan memakai

O sa
penyetel putarlah outer sleeve sampai tanda “O” thimble lurus dengan garis dengan garis outer
sleeve. periksa kembali titik “O” untuk meyakinkan bahwa micrometer telah dikalibrasi dengan

u
benar.

-
se N
Bila kesalahan lebih dari 0.02 mm
U a
Kuncilah Spindle dengan lock clamp untuk mengamankan Spindle. Kendorkan Stopper sampai
al ad

thimble bebas, Luruskan tanda nol thimble dengan garis outer sleeve dan kencangkan kembali
racher stopper, periksa kembali titik “O” untuk meyakinkan bahwa micrometer telah dikalibrasi
dengan benar.
rn rs

4. Pengukuran
te e
In ap

Putar timbel sampai spindle menyentuh


benda kerja dengan smoothly. Setelah
menyentuh benda kerja, putar ratchet
am

beberapa kali untuk untuk merapatkan


spindle ke benda kerja.
.P

Lalu baca hasil pengukuran.


PT

1. Lihat skala utama (skala sleeve bagian


atas),menunjukkan pada strip ke-7 dan
karena micrometer yang dipergunakan 0 - 25
mm. Jadi hasil pembacaan 7 x 1 mm = 7 mm.
2. Lihat skala utama bagian bawah dari
sleeve disini terlihat ada garis di depan
thimble, maka diperlukan penambahan
jumlah 0.5 mm dan apabila tidak terlihat di
depan thimble maka tidak perlu penambahan.
34

3. Selanjutnya kita perhatikan skala thimble terlihat garis yang segaris horizontal adalah
angka 15, jadi hasilnya = 15 x 0.01mm = 0.15 mm.
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

4. Hasil pembacaannya adalah :


- Skala Utama atas = 7.00 mm
- Skala utama bawah = 0.50 mm
- Skala thimble = 0.15 mm
- Hasil pembacaan = 7.00 + 0.50 + 0.15 = 7.65 mm

ra
y ta
2. Inside Micrometer

nl n
Inside micrometer digunakan untuk mengukur diameter dalam dari suatu komponen.

O sau
se N
U a
al ad
rn rs
te e

Cara penggunaan :
In ap

1. Pasang extension rod (spindle) yang sesuai


dengan ukuran benda kerja yang akan diukur
am

2. Posisikan Inside micrometer seperti gambar


disamping.
.P

3. Putar thimble pada micrometer dengan ibu jari sampai anvil menyentuh permukaan
bidang ukur.
PT

4. Lewatkan anvil melalui lubang beberapa kali untuk memastikan bahwa pengukuran
diambil langsung melalui bagian tengah.

5. Lanjutkan untuk menyetel thimble sampai Anda merasakan sedikit tekanan yang mulus
pada anvil saat anvil melewati lubang

6. Angkat micrometer dari lubang dan


baca hasil pengukuran.
35

7. Hasil pembacaannya adalah :


- Skala Utama atas = 7.00 mm
Page

- Skala utama bawah = 0.50 mm

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

- Skala thimble = 0.15 mm


- Hasilnya;
Skala utama + skala utama bawah + skala thimble + Panjang extension rod = Hasil ukur
Jika panjang extension 100 mm maka hasilnya

ra
7.00mm + 0.50mm + 0.15mm + 100mm = 107.65mm

y ta
D. CONVEX SCALE & RULER

nl n
O sa
a. Convex scale

u
Mistar type ini berbentuk gulungan sehingga apabila tidak digunakan maka mistar akan tetap
se N
tergulung didalam tempatnya, mistar ini terbuat dari baja tipis yang mempunyai tingkat
kelenturan yang tinggi. mistar type ini biasanya digunakan untuk mengukur ketinggian dan
U a
keliling lingkaran suatu benda.
al ad
rn rs
te e
In ap
am
.P
PT

b. Ruler

Ruller atau mistar adalah alat ukur yang paling


sederhana yang digunakan untuk mengukur panjang
36
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

E. STOPWATCH

Adalah alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan dalam kegiatan .

ra
y ta
nl n
O sau
se N
Stopwatch ada dua macam yaitu stopwatch analog dan stopwatch digital. Stopwatch analog
memiliki batas ketelitian 0,1 detik sedangkan stopwatch digital memiliki batas ketelitian hingga
U a
0,01 detik.
al ad

Pada maintenance alat berat, stopwatch digunakan untuk mengukur attachment speed (Raising
rn rs

speed, lower speed, travel speed, dll)


te e
In ap
am
.P
PT

37
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

BAB 3 DIAGNOSTIC TOOL

ra
A. TACHOMETER

y ta
Tachometer digunakan untuk mengukur kecepatan putar.

nl n
O sau
se N
U a
al ad
rn rs
te e
In ap
am
.P
PT

38
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

Komponen optional ( Clamp set )

ra
y ta
nl n
O sau
se N
U a
al ad
rn rs

Cara pemakaian :
te e

Salah satu penggunaan multi tachometer adalah untuk mengukur kecepatan putar engine.
In ap

Adapun cara pengukurannya sebagai berikut :


1. Pastikan kelengkapan multi tachometer dan penghubungnya.
am

2. Hubungkan sensor ke engine speed outlet.


3. Hubungkan sensor ke service meter engine outlet, kencangkan dengan ring nut.
4. Hidupkan engine pada posisi low dan high idle dan baca hasil pengukuran pada display
.P

tachometer.
PT

39
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

Untuk beberapa pengukuran, probe dapat dipegang dengan tangan atau dihubungkan langsung
dengan main unit seperti gambar dibawah.

ra
y ta
nl n
O sa
Ada dua type tachometer, yaitu type contact dan non contact

u
se N
U a
al ad
rn rs
te e
In ap
am
.P

B. PRESSURE GAUGE
Pressure gauge digunakan untuk mengukur oil pressure, tire air pressure, dan fuel pressure.
PT

40
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

Satuan pressure adalah kg/cm2,Psi, Bar, Mpa,Kpa,mmH2O,mmHg.

Jenis pressure gauge yaitu :

1. Barometer

ra
Untuk mengukur tekanan athmosfer

y ta
nl n
O sau
se N
U a
al ad

2. Manometer

Untuk mengukur tekanan udara di ruangan tertutup.


rn rs
te e
In ap
am
.P
PT

3. Bourdon tube

Bourdon Tube berupa logam yang berongga


dengan indikator tekanan yang berbentuk “C”.
Bourdon tube biasanya berada di dalam pressure
gauge dan akan lurus jika mendapatkan tekanan.
41
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

C. TEMPERATURE GAUGE (THERMOMETER)


Thermometer digunakan untuk mengukur temperatur atau suhu. Temperatur ada yang

ra
menggunakan fluida dan ada yang digital.

y ta
Temperatur yang digital dapat untuk mengukur suhu dari –99,5 ºC sampai 1299 ºC

nl n
THEMPERATURE

O sa
SENSOR

u
se N
U a
al ad
rn rs
te e

- Flexible sensor
In ap

Masukkan melalui lubang oil filler untuk mengukur temperature oli.


am

- Bar Sensor
.P

Untuk mengukur temperature fluida yang bertekanan (water temperature, oil temperature)
PT

Jenis lain dari temperature gauge (thermometer)

Termometer inframerah adalah termometer yang mengukur suhu


dengan mendeteksi radiasi termal menggunakan laser. Termometer
ini memiliki keunggulan yakni alatnya tidak perlu menyentuh objek.
42

Thermometer
Page

infrared

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

D. HYDROMETER

Hydrometer digunakan untuk mengukur berat jenis elektrolit. Dengan mengetahui berat jenis air

ra
battery, kita dapat menentukan kondisi battery. Ada beberapa jenis hydrometer antara lain :

1. Hydrometer dengan floating beam

y ta
A = Hydrometer with floating beam

nl n
O sa
B = Battery

u
se N
U a
al ad
rn rs
te e
In ap

2. Hydrometer dengan pembiasan cahaya


am

Hydrometer dengan pembiasan cahaya ini disebut juga Refractrometer. Cara penggunaan,
teteskan electrolit battery pada kaca refractoeter lalu baca hasilnya.
.P
PT

43
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

E. MULTITESTER
Multitester adalah alat ukur -yang digunakan untuk mengukur tegangan, besarnya arus yang

ra
mengalir dan besarnya tahanan

y ta
.

nl n
O sau
se N
U a
al ad
rn rs
te e

Cara pemakaian :
In ap

Apabila pada AVO meter kedudukan pointer tidak tepat pada angka nol, maka kita putar dengan
screw driver (obeng) zero point adjusting screw sampai didapat pinter tepat pada angka nol.
am

Jika yang akan diukur adalah tegangan, tentukan dulu tegangan itu DC atau AC. Jika tegangan
yang akan diukur DC maka rotary switch diposisikan pada DC V dan jika yang akan diukur AC
.P

maka rotary selector diposisikan pada AC V. Pada pengukuran tegangan, sebelum diukur harus
ditentukan perkiraan besarnya tegangan yang akan diukur agar dapat ditentukan skalanya,
misalnya 12 volt battery maka rotary switch diposisikan pada skala 50 volt DC V dan jika
PT

tegangan diperkirakan 100 AC maka rotary switch diposisikan pada skala 100 volt AC V. Pada
pengukuran tegangan AC, polaritas + ( positif ) dan - (negatif ) pada pin tidak berlaku.
44
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

Untuk mengukur besarnya arus maka rotary switch diputar pada posisi mA ( milli Amper ).

ra
Untuk mengukur besarnya tahanan atau hambatan maka rotary switch
diputar pada posisi Ohm. Pada pengukuran tahanan, maka perbedaan

y ta
kutub (polaritas) + dan – pada pin tidak berlaku kecuali jika yang diukur

nl n
adalahelemen semi konduktor.

O sau
se N
U a
al ad

F. HANDY SMOKE CHECKER


rn rs

Alat yang digunakan untuk mengetahui kualitas exhaust gas, dengan mengukur kandungan
te e

bercak oli, fuel yang tidak terbakar dan membandingkannya dengan Table Bosch Index.
In ap

Handle
am

Filter Paper
.P

Table Bosch
Exhaust gas Index
intake pipe
PT

1. Tempelkan/pasang filter paper ke smoke


checker

2. Masukkan ke exhaust gas intake pipe ke


dalam exhaust pipe engine (muffler)

3. Start engine
45

4. Naikan RPM engine secara tiba tiba atau


Page

operasikan pada putaran tinggi. Tarik handle

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

pada smoke checker sehingga gas buang akan terhisap ke handy smoke checker dan filter
papper akan menyerap exhaust gas.

5. Keluarkan filter paper dan bandingkan dengan Table Bosch Index

ra
6. Setelah selesai melakukan pengukuran, lepaskan alat dan kembalikan bagian yang
dilepas.

y ta
nl n
F. RADIATOR CAP TESTER

O sa
Digunakan untuk melakukan pengecekan terhadap fungsi dari pressure valve pada radiator cap
dan juga untuk melakukan pengecekan kebocoran dari radiator.

u
1.

3
se N
Radiator cap tester manual

4
U a
1. Pressure Tester
al ad

1
2. Join
rn rs

3. Adapter
te e

2 4. Hose
In ap
am

Cara penggunaan

a. Pengecekan Pressure Valve


.P

1. Hubungkan adapter (3) pada hose dengan pressure

tester (1). Adapter pada salah satu ujung hose


PT

dipasang pada Join (2). Pastikan join terpasang

dengan rapat, join dapat di adjust jika kurang rapat


dengan memutar karet.

2. Pasang radiator cap pada adapter, lalu masukkan ke bejana berisi air. Ini digunakan untuk
mengetahui pressure valve bekerja dengan tanda adanya gelembung udara yang keluar di
dalam air.

3. Pompa presure taster dengan tangan, lihat pressure gauge pada pressure tester. Tekanan
46

pada pressure gauge harus menunjukan sesuai dengan nilai setting pressure radiator
Page

cap.

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

b. Pengecekan kebocoran dari cooling system

1. Pasang hose dan joint (3) pada pressure tester, sesuaikan ukuran joint sama dengan

ra
ukuran radiator cap. Joint pada salah satu ujung sisi hose di pasang pada radiator.

2. Pompa pressure tester untuk menaikan pressure didalam cooling system hingga sesuai

y ta
dengan setting pressure pada pressure valve.

nl n
3. Setelah tercapai, jika terjadi kebocoran pada system maka pressure akan turun dengan

O sa
cepat. Cek juga secara visual terhadap terjadinya kebocoran.

u
se N
U a
al ad
rn rs
te e

2. Radiator Cap Tester Elektrik


In ap

Radiator cap tester type ini menggunakan mini compressor


am

yang digerakan motor listrik dengan suplay 12 V.

Testing Pressure Valve


.P

1. Hubungkan hose dengan adapter

2. Pasang adapter dengan join, pastikan rapat. Untuk


PT

adjustment dengan memutar karet pada adapter.

3. Pasang cap dengan join.

4. Hubungkan ujung hose lainnya ke radiator cap tester. Hubungkan penjapit/conector dengan
battery 12 V.

5. Masukan cap dan join ke air, nyalakan compressor. Adjust setting pressure pada alat dengan
memutar regulator pada alat.
47

6. Ukur setting pressure pada radiator cap saat regulator diputar, pressure gauge tidak bergerak
Page

lagi dan gelembung udara keluar dari radiator cap.

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

BAB 4 SPECIAL TOOL


A. SPECIAL TOOL UNTUK ENGINE

ra
1. Spring Pusher

y ta
Spring pusher berfungsi untuk memasang dan melepas valve spring pada engine.

nl n
1. Handle 5. Nut

O sa
2. Bracket 6. Stud

u
3. Bracket 7. Nut

se N 4. Bolt
U a
al ad
rn rs

Cara penggunaan :
te e

1. Rangkai seperti gambar disamping


In ap

2. Pasang stud (6) pada cylinder head

3. Rangkai Handle (1) dengan stud (6)


am

dengan menggunakan bolt (4) dan


.P

nut (5)

4. Pasang bracket (3) pada Handle (1)


PT

5. Paskan bracket (3) ke spring seat, lalu tekan handle (1) untuk menekan spring seat.
Lepaskan coter pin pada spring seat lalu release handle (1) pelan pelan.

6. Lepas valve spring dari cylinder head


48
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

2. Linner Puller

Tool ini digunakan untuk melepas cylinder linner.

1. Plate 6. Nut

ra
2. Plate 7. Bolt

y ta
3. Knuckle 8. Cylinder block

nl n
4. Stud 9. Cylinder linner

O sa
5. Nut

u
se N Cara penggunaan :
U a
al ad

1. Pasang tiap bagian pada liner puller

2. Pasang plate (1) pada bagian atas cylinder linner


rn rs

(8) dan cylinder block (9).


te e

3. Pasang stud (4) dengan knuckle (3), lalu pasang


In ap

plate (2) ke knuckle (3) menggunakan bolt & nut


am

(6,7). Setelah terpasang semua, plate assy

dimasukkan melalui bagian bawah linner.


.P

4. Pasangkan plate (2) assy dengan plate (1) lalu pasang Nut (5)
PT

5. Kencangkan nut (5) untuk menarik stud (4), sehingga linner akan terdorong keatas/
terlepas
49
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

3. Push Tool

Push tool ini berfungsi untuk melepas dan memasang camshaft bushing.

ra
1. Bar

y ta
2. Push Tool

nl n
3. Push Tool

O sa
4. Guide

u
5. Collar

se N 6. Spacer
U a
al ad

Cara pemakain

1. Gabungkan bar, push tool, collar, guide, dan spacer dengan benar.
rn rs

2. Dengan memasang bushing ke lubang pada cylinder block, tekan bushing ke dalam.
te e

• Pemasangan sesuai perintah : No. 3, No. 2, No. 1, No. 4, No. 5


In ap

~ Pasang bushing No. 2, No. 3, No. 4


am

Bar 1, Push tool 2, collar 4 dan guide 5 yang harus dipakai.

~ Pasang bushing No. 1


.P

Push tool 3, collar 4 clan grip yang harus di pakai.


PT

~ Pasang bushing No. 5

Push tool 3, spacer 6, collar 4 dan grip yang harus dipakai.


50
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

4. Piston Ring Tool

Piston ring tool di gunakan untuk melepas dan memasang piston ring pada piston.

ra
y ta
nl n
O sau
se N
Cara pemakaian :
U a
al ad

Set jaws piston ring tool pada ring gap clan tekan lever sehingga ring piston akan mengembang

dan terlepas.
rn rs
te e
In ap
am
.P
PT

5. Linner Driver

Liner driver di gunakan untuk memasang cylinder liners kedalam cylinder block.
51
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

Cara pemakaian

1 Bautlah liner driver ke grip.

2. Masukkanlah cylinder liner ke tempatnya melalui cylinder block, dan set liner driver ini

ra
pada posisinya.

y ta
nl n
O sau
se N
U a
al ad

6. Piston Holder
rn rs

Piston holder ini di gunakan untuk memasukkan piston ke dalam cylinder.


te e
In ap
am
.P
PT

Cara pemakaian

1. Pegang piston dengan tool ini, dan sementara clamp pistonnya.

2. Putar piston sedikit - sedikit sambil berangsur - angsur mengencangkan nut kupu -
kupunya. Apabila piston tidak dapat berputar didalam piston holder, putar kembali nut
kupu kupunya ¼ putaran untuk adjust clampnya.

3. Adjust pada stoper sehingga piston holder tidak akan membesar.


52

4. Tekan kedalam pistonnya dengan cara itu sehingga bagian bawah pada piston holder
Page

akan berhubungan pada cylinder liner.

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

7. Piston Ring Compressor

Piston ring compressor ini sama fungsinya dengan


piston holder, hanya pada piston ring compressor
pemakaiannya dapat digunakan lebih dari satu model

ra
engine.

y ta
nl n
O sa
8. Feeler Gauge

Feeler gauge adalah alat ukur yang presisi digunakan untuk menyetel valve clearance

u
se N
U a
al ad
rn rs

Dalam menggunakan feeler gauge ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain :
te e

1. Bersihkan sebelum dan sesudah menggunakan feeler gauge.


In ap

2. Jangan menggunakan feeler gauge yang bladenya rusak atau patah.


am

3. Ketika memasukan feeler gauge pada clearance, masukan sisi samping blade.

4. Pastikan dalam memasukan gauge blade tepat pada clearance.


.P

9. HANGER
PT

Hanger ini digunakan untuk mengangkat cylinder block.

Cara pemakaian : Pasang hanger pada bagian tengah cylinder block dengan menggunakan bolt
cylinder head.
53
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

B. SPECIAL TOOL UNTUK STEERING


1. Compressor (For steering clutch disassembly dan assembly)

Tools ini digunakan untuk menekan clutch spring pada saat membongkar clan memasang

ra
steering clutch.

y ta
1. Adapter

nl n
O sa
2. Plate

3. Nut

u
se N 4. Thrust Plate
U a
al ad

Cara Pemakaian:
rn rs

1. Set plate (2) dan adapter (1), letakkan main


te e

clutch assy diadapter.


In ap

2. Pasang puller 30 Ton diatas main clutch assy dan


ikat dengan lock nut
am

3. Dengan bantuan hydraulic pressure pada puller,


clutch spring akan tertekan dan lepaskan nut
.P

pada main clutch assy

4. Release hydraulic pressure, lepaskan lock nut


PT

(3), main clutch sudah siap untuk dibongkar

2. Box Wrench Spesifik

Box wrench spesifik ini digunakan untuk


mengencangkan dan mengendorkan nut atau bolt pada
inner dan outer flanges pada steering clutch.
54
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

Cara pemakaian :

1. Pasang center bolt ( 2 ) pada box wrench ( 1 )

2. Pasang box wrench ( 1 ) pada lock nut clan pasang torque wrench (3) pada lever box

ra
wrench sehingga dapat diketahui besarnya torque.

y ta
3 2

nl n
1

O sau
se N
U a
al ad
rn rs

3. Tools untuk melepas steering clutch flange


te e

Tool ini digunakan untuk melepas drum ass'y ( inner dan outer flanges ) dari steering
In ap

clutch.

1. Plate
am

2. Screw

3. Washer
.P

4. Bolt
PT

5. Nut

Cara Pemakaian :

1. Pasang plate (1) pada flange atau drum

dengan menggunakan bolt (4) dan washer (3).

2. Putar screw (2) pada pelepas dan tekan


55

tranverse shaft sehingga finges dan drum akan


Page

terlepas.

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

4. Tools untuk Press-fitting Steering Clutch Flange dan Drum.

Tools ini digunakan untuk press-fitting pada steering clutch flange pada housingnya.

1. Bolt

ra
2. Spacer

y ta
3. Adapter

nl n
O sa
Cara pemakaian :

u
1. Tekan flange ke steering clutch shaft atau
ke pinion utama shaft pada final drive,
se N
dan pasang adapter (3) pada shaft.
U a
2. Set specer (2) seperti dalam gambar clan
al ad

pasang puller 50 ton dengan


menggunakan bolt (1).
rn rs

3. Dengan menggunakan hydraulic pressure


pada puller maka flange atau drum akan
te e

tertekan ke clutch housing.


In ap
am
.P
PT

56
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

C. BEVEL GEAR
1. Tool Remover Bearing Bevel Gear D155A-6

Digunakan untuk melepas bearing dari shaft bevel gear.

ra
6
2 1. Block 50. Shaft
1 5

y ta
2. Nut 51. Bearing

nl n
3 3. Leg

O sa
4. Bearing Separator
4

u
5. Puller

se N 6. Plate
U a
al ad

Cara pemakaian ;
rn rs

1. Pasang bearing separator (4), lalu sambung dengan leg (3).


te e
In ap

2. Pasang puller (5) pada shaft, pasang block (1) kemudian pasang nut plate (6) dan nut (2)

3. Operasikan puller dengan hydraulic pump untuk melepas bearing.


am

2. Lifting Tool Untuk Bevel Gear


.P

Bentuk lain dari lifting tool yang digunakan untuk mengangkat bevel gear pada saat
PT

memasang dan melepas.


57

D. UNDERCARRIAGE
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

D. UNDERCARRIAGE
1. Remover & Installer Master Pin

Tools tersebut digunakan untuk melepas dan memasang master pin pada track.

ra
y ta
nl n
O sau
se N
U a
al ad
rn rs

Cara pemakaian :
te e
In ap

• Melepas master pin.

1. Putar track sehingga posisi master pin


am

terletak antara sprocket dan carrier.

2. Pasang frame (1) dan dihubungkan


.P

dengan support (2), nut (3) screw (4)


dan Hook (5).
PT

3. Pasangkan cylinder 100 ton ke frame


dan diikat dengan screw (8) dan nut
(7).

4. Set adapter (11) , pin pusher (15), pilot


(10) dan extension (6).

5. Dengan memompa Hydraulic cylinder, rod pada cylinder akan menekan, master pin terlepas.
58
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

• Memasang master pin.

1. Atur track dengan guide (16).

2. Dalam melepas master pin pergunakan tool seperti waktu melepas.

ra
3. Pergunakan pin guide (19) masukkan master pin dan pin pusher dari arah belakang.

y ta
4. Dengan hydraulic pressure, master pin masuk (terpasang) pada track.

nl n
O sau
se N
U a
al ad
rn rs
te e
In ap
am
.P
PT

59
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

E. FINAL DRIVE
1. Remover Sprocket Hub Assembly D375A-6

Tool ini digunakan untuk melepas sproket hub assembly.

ra
y ta
Keterangan
3
2
1. Guide

nl n
5
8

O sa
4 2. Block
6
1 3. Nut

u
4. Leg
se N 7
5. Plate
U a
6. Adapter
al ad

7. Hub Assembly
rn rs

8. Puller 30 Ton (part no 790-101-2102)


te e
In ap
am
.P

Cara pemakaian

1. Pasang remover pada hub seperti pada gambar,


PT

dengan dipasang pada lubang bolt cover

2. Pasang Puller diantara tool remover dan shaft


final drive, lalu hubungkan dengan pump

3. Gerakkan puller dengan mengoperasikan pump


sehingga sprocket hub tertarik ke atas
60
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

2. Tool Remover & Installer Planetary Gear Shaft Final Drive D375A-6

1. Screw

2. Joint

ra
3. Bolt

y ta
4. Washer

nl n
5. Nut

O sa
6. Washer

u
7. Sleeve

8. Plate
se N
U a
al ad

Digunakan untuk melepas planetary gear shaft final drive pada bulldozer D375A-6

Keterangan
rn rs

2 1. Screw
te e

2. Nut
In ap

3
4
3. Puller (30 ton)
am

8 5 4. Plate

5. Sleeve
.P

6. Bolt
6
PT

7. Planetarry gear shaft

7 8. Carrier assembly

Cara penggunaan ( Remove )

1. Pasang bolt (6) dari bagian bawah planetary gear shaft (7)melalui lubang pada bagian
shaft, hubungkan Screw (1) dengan bolt (6) lalu pasang sleeve (5) dan plate (4).
61

2. Pasang Puller (3) dan screw (1) melalui tengah tengah puller lalu pasang nut (2)
Page

3. Hubungkan puller dengan pump, lalu operasikan puller untuk menarik shaft ke atas.

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

Cara penggunaan ( Install ) 1

1. Pasang bolt (6) dari bagian bawah


planetary gear shaft (7)melalui lubang 2
3
pada bagian shaft, lalu posisikan shaft 4

ra
pada carrier assembly. Hubungkan
screw (1) dengan bolt (6) lalu pasang

y ta
sleeve (5) dan plate (4). 5

nl n
2. Pasang Puller (3) dan screw (1) melalui
7

O sa
tengah tengah puller lalu pasang nut (2) 6

3. Hubungkan puller dengan pump, lalu

u
operasikan puller untuk mendorong

se N
shaft masuk ke dalam lubangnya
4
U a
al ad

3. Tool Remover Hub Gear D155A-6


rn rs

Tool ini digunakan untuk melepas Hub (40) assembly dan bearing darii final drive case
te e

dari unit D155A-6.


In ap

1. Block
1 2
3
am

2. Nut

3. Plate
4
.P

4. Leg

5. Adapter
PT

6. Puller 5
40. Hub Ass’y 6
Cara pemakaian :

1. Pasang Leg (4) dengan Hubb Ass’y

2. Pasang puller (6) pada shaft, pasang


block (1) kemudian pasang nut plate
62

(3) dan nut (2)


Page

3. Operasikan puller dengan hydraulic pump untuk melepas Hub ass’y

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

4. Tool Installer Bearing to Differential Case D155A-6

1. Nut

ra
2. Screw

y ta
3. Puller

nl n
4. Spacer

O sa
5. Adapter

u
36. Final drive case

se N 37. Bearing
U a
al ad

Cara Penggunaan

1. Pasang adapter (5) ke bagian tengah shaft pada final drive case (36), lalu pasang screw (2)
rn rs

ke adapter (5) dengan cara di putar. Lalu pasang bearing (37) pada shaft final drive case
(36), lalu susun spacer (4), puller (3) dan nut (1)
te e
In ap

2. Gunakan hydraulic pressure dari pump untuk mengoperasikan puller.


am
.P
PT

63
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

F. MAIN CLUTCH

1. Tool Alighment Main Clutch (Centering Tool)

ra
Digunakan untuk meluruskan lubang shaft pada main clutch dengan lubang pada fly wheel.

y ta
Tool ini digunakan unit Scania.

nl n
Alighment tool

O sau
se N
U a
al ad

Main Clutch
rn rs
te e
In ap

2. Disc Wear Gauge

Digunakan untuk mengukur ketebalan disc main


am

clutch unit scania.

Cara penggunaan
.P

1. Buka cover bagian bawah pada clutch housing


PT

2. Masukan disc wear gauge, untuk mengukur


ketebalan disc

3. Jika tool tidak bisa masuk, maka clutch sudah aus.

Disc Wear
64

Gauge
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

BAB 5 WORKSHOP EQUIPMENT


A. Machine Tools

ra
1. Boring Machine (Drill Machine)

y ta
Adalah peralatan tangan yang digunakan

nl n
untuk

O sa
1. Membuat lobang

u
2. Membuat lobang bertingkat

3.
se N
Membesarkan lobang
U a
4. Chamfer
al ad

Saat penggunaan drill machine, yang perlu diperhatikan :


rn rs

1. Pelumasan secara rutin pada ujung mata bor untuk menghilangkan panas dan gesekan.
te e
In ap

2. Mesin harus dibersihkan setelah digunakan

3. Pastikan untuk alat pemotong berjalan lurus (stabil) sebelum memulai operasi
am

4. Jangan menempatkan alat alat yang tidak berhubungan dengan pekerjaan pada meja
kerja
.P

5. Hindari pakaian longgar

6. Gunakan safety glass


PT

2. Grinding Machine

Adalah perkakas tangan yang fungsinya untuk memotong benda kerja, mengikis dengan tujuan
meratakan atau menghaluskan permukaan benda kerja, penajaman (pengasahan) benda kerja.

1. Belt Grinder
65

Digunakan untuk menghaluskan metal atau material


lainnya.
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

2. Cutter Grinder 3. Angle Grinder

Digunakan untuk memotong benda kerja Digunakan untuk grinding (abrasive cutting)

ra
dan polishing. Perhatikan ketika mengganti
mata gerinda,RPM mata gerinda harus lebih

y ta
besar dari RPM gerinda itu sendiri

nl n
O sau
se N
U a
al ad
rn rs

4. Bench Grinder
te e

Gerinda jenis ini digunakan untuk mengasah


In ap

perkakas potong yang berukuran kecil seperti


am

mata bor, pahat tangan, mata pisau


.P
PT

66
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

3. Lathe Machine (Mesin Bubut)

Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar.
Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan
dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara

ra
translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja

y ta
nl n
O sau
se N
U a
al ad
rn rs
te e

4. Welding Machine
In ap

Welding Machine adalah peralatan, yang digunakan untuk mengelas atau gabungan dua logam
am

atau paduan bersama-sama menggunakan komponen logam lain sebagai pengisi.


.P
PT

67
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

B. Material Handling
1. Overhead Crane

ra
y ta
nl n
O sau
se N
U a
al ad
rn rs
te e
In ap
am

Adalah sebagai alat pengangkat dan memindah benda di area work shop dengan beban
yang dibatasi sesuai dengan SWL (Safe Working Load). Pemindahan barang sangat efektif
.P

dan fleksibel karena bsa bergerak ke depan – belakang dan kiri – kanan.
PT

2. Sling

a. Webbing sling (Sling yang ditenun)


68
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

Terdapat tiga jenis, yaitu :

1. Tidak berujung

2. Dengan lubang pada satu atau ke dua ujung nya

ra
3. Dengan pengait/sangkutan akhir satu atau kedua ujungnya.

Webbing sling tidak dipengaruhi oleh kelembaban atau zat kimia tertentu, mampu menahan

y ta
goncangan yang kuat karena sifat materialnya yang lentur dan tidak mudah merusakkan
permukaan atau menghancurkan benda - benda yang mudah pecah.

nl n
O sa
Pemeliharaan :

1. Lakukanlah pemeriksaan pada sling secara berkala.

u
2. Periksalah seluruh bagian sling, kerusakan biasanya mudah untuk dilihat.
se N
3. Bila terkena larutan asam atau basah, cucilah baik-baik sebelum anda menyimpannya.
U a
al ad

b. Wire Sling (Sling Kawat Baja)

- Terbentuk dari jalinan kawat yang disusun disekeliling suatu sumbu / teras.
rn rs

- Jalinan dan hamparan kawat yang sederhana disusun dengan arah yang berlawanan.
te e

- Hamparan kawat clan jalinannya disusun searah ( pilinan langs ).


In ap

- Semakin banyak jumlah kawat yang terdapat dalam jalinan, semakin fleksibel tali itu.
am

- Tambang ini clapat digunakan untuk sistim penggerak, penderek, pengangkut,


perlengkapan penggantung dan pengangkat.
.P
PT

69
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

Pemeliharaan :

- Tali kawat baja harus diperiksa secara berkala.


- Perisalah secara berkala apakah terdapat kelainan - kelainan.
- Jika anda merasa ragu - ragu apakah tali itu cukup kuat untuk digunakan, pemeriksaan secara
seksama harus dilaksanakan oleh orang ahlinya.

ra
Penyimpanan :

y ta
- Simpanlah ditempat yang kering, bersih dan bertutup.

nl n
- Anda ticlak boleh langsung meletakkannya diatas tanah.
- Jangan biarkan tali bersentuhan dengan permukaan yang lembab, basah atau berdebu,

O sa
dengan besi - besi yang berkarat dan berkerak.
- Gantilah lapisan pelindung dengan yang baru bila perlu

u
se N
Contoh wire sling yang tidak boleh digunakan
U a
al ad
rn rs
te e
In ap
am
.P
PT

70
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

C. Sling Rantai (Chain Sling)

Secara umum tersedia berbagai jenis sling rantai yang dapat digunakan dan masing- masing
memiliki keistimewaan tersendiri, sehingga dapat dibedakan satu sama lain.

Jenis - jenis tersebut antara lain :

ra
1. Hercaloy dengan tanda CM ( Colombus Mekinnon ).

y ta
2. Hercaloy dengan tanda PWB ( Pitt Waddell Bennett ).

nl n
3. Kuplex dengan tanda T.

O sa
4. Kito dengan tanda No. 8

u
5. Serrafini dengan tanda SAB

se N
6. Thiel dengan tanda 08

7. Fram dengan tanda Polar Bear


U a
al ad
rn rs
te e
In ap
am
.P

Grade atau Ukuran :


PT

1. Hercaloy memiliki grade 80

2. Baja Alloy (campuran) memiliki grade 60 dan 70

3. Baja lunak dengan kekuatan meregang agak tinggi memiliki grade 40

4. Baja atau besi lunak memiliki grade 30

Semakin tinggi grade sling rantai, makin besar kekuatan daya angkatnya. Tingkatan grade
rantai sling dapat diketahui dari “ Tag Instruction “ yang terpasang di sling tersebut atau
melalui referensi sertifikat pembeliannya. Sling rantai yang tidak memiliki “ Tag Instruction “
71

tidak boleh digunakan. Rantai sling yang kurang dari 8 mm (diameter) tidak boleh digunakan,
kecuali bila sling rantai tersebut dilengkapi dengan buku katalog dan sertifikat.
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

• Pemeliharaan :

- Perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur pada sambungan atau feting dan keseluruhan
untaian mata rantai, serta pengaitnya ( hook ).
- Setiap untaian mata rantai yang cacat, bengkok, retak, aus harus dilaporkan ke supervisor.
- Kebersihan peralatan harus dipelihara.

ra
• Penyimpanan :

y ta
- Disimpan ditiang pancang ayau rak yangcocok diruang tertutup ( beratap ).

nl n
- Dijauhkan dari besi berkarat clan beri cairan pelumas tipis tipis.

O sa
• Pemeriksaan :

Contoh-contoh jenis sling rantai yang tidak boleh digunakan.

u
se N
U a
al ad
rn rs
te e
In ap
am

d. Hook

Hook adalah alat yang digunakan untuk membantu mengangkat beban dengan cara di kaitkan.
.P

Sebuah hook angkat biasanya dilengkapi dengan kait pengaman untuk mencegah pelepasan dari
kaitan wire rope sling ataupun rantai dari beban yang terpasang.
PT

72
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

PETUNJUK PENGGUNAAN DAN PERAWATAN HOOK

1. Lakukan pemeriksaan berkala apakah ada keretakan, cuil, bengkok dan faktor lain yang
dapat menyebabkan kerusakan pada hook.
2. Lakukan pemeriksaan oleh orang yang sudah berpengalaman.

ra
3. Untuk penggunaan hook bekas harus dilakukan inspeksi dengan magnetic particle dan
Dye Penetrant oleh orang yang berpengalaman terlebih dahulu secara berkala.

y ta
4. Jangan menggunakan hook yang sudah mengalami pemegaran leher maksimal 5 % dari
bentuk awal.

nl n
5. Jangan menggunakan hook yang bengkok dan jangan berusaha meluruskan hook yang
telah bengkok untuk dipakai lagi.

O sa
6. Berat beban tidak boleh melebihi working load hook.
7. Dilarang memperbaiki, meluruskan, mengerjakan ulang ataupun membentuk ulang hook

u
dengan cara dipanaskan, dibakar, dilelehkan ataupun di press.
8. Jangan menggunakan hook dengan posisi terhalang benda atau balok.
9. se N
Jangan menggunakan hook dengan posisi dimiringkan.
U a
al ad

e. Shackle
rn rs

Ada dua jenis shackle yaitu :


te e

 Shackle busur.
In ap
am
.P
PT

 Shackle D.
73
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

 Bolt shackle umumnya terpasang langsung pada satu lubang dan harus mempunyai satu
kerah.
 Pada shackle yang lebih balk, bolt akan melewati kedua lubang dan diamankan oleh suatu
pasak pena belah atau yang sejenisnya.
 Shackle yang berpasak lebih aman untuk digunakan.

ra
 Anda harus selalu menggunakan bolt yang cocok dengan shacklenya.

y ta
 Anda tidak boleh menggunakan shackle dengan cara miring, karena hal ini mengurangi beban
kerja yang aman.

nl n
O sa
f. Eyebolt

u
Ada dua jenis eyebolt yaitu :

 se N
Eyebolt tanpa berleher.
U a
al ad
rn rs
te e
In ap
am

Dalam pemakaian hanya boleh digunakan untuk mengangkat vertikal saja. (Eyebolt yang tidak
bernut bisa.berbahaya sebab eyebolt itu dapat lepas atau ulirnya kendor ).
.P
PT

74
Page

REV 1
BASIC MECHANIC COURSE
TOOLS

 Eyebolt berleher.

ra
y ta
nl n
O sau
se N
Dalam pemakaian, ulirnya harus masuk secara keseluruhan apabila tidak akan berakibat
bengkoknya eyebolt tersebut.
U a
al ad
rn rs
te e
In ap
am
.P
PT

75
Page

REV 1

Anda mungkin juga menyukai