Anda di halaman 1dari 47

MAINTENANCE

BASIC MECHANIC COURSE

Cetakan Pertama

NOVEMBER 2012 PLANT PEOPLE DEVELOPMENT


Basic Maintenance

Pelajaran 1 : Definisi Maintenance

Tujuan Pelajaran 1
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 1, siswa mampu menjelaskan definisi dan tujuan
maintenance.

Definisi
Maintenance atau perawatan secara umum dapat didefinisikan sebagai usaha-usaha atau tindakan-
tindakan reparasi yang dilakukan untuk menjaga agar kondisi dan performance dari sebuah mesin
selalu seperti kondisi dan performance dari mesin tersebut waktu masih baru, namun dengan biaya
perawatan yang serendah-rendahnya. Untuk menjaga agar kondisi dan performance dari mesin tidak
menurun adalah usaha-usaha teknis, sedangkan menekan biaya perawatan serendah mungkin adalah
menyangkut soal-soal management.

Alat-alat berat haruslah diperlakukan sebagai layaknya sebuah alat produksi,


yaitu agar selalu ada dalam kondisi yang prima dan dapat bekerja secara
terus menerus dengan down time yang seminimal mungkin. Hal-hal tersebut
dapat dicapai dengan perawatan atau pemeliharaan yang baik. Perawatan
yang dinilai baik adalah perawatan yang menghasilkan down time yang
seminimal mungkin tetapi tentu saja dengan biaya perawatan yang
serendah mungkin.

Di bawah ini dapat dilihat beberapa kasus yang menjadi penyebab terjadinya kerusakan.

Kerusakan yang diakibatkan oleh kesalahan dalam melaksanakan perawatan memiliki prosentase
tertinggi, yaitu :

41 % 31 % 28 %
kesalahan dalam melaksanakan kesalahan dalam melaksanakan kesalahan dalam melaksanakan
Periodic Maintenance Periodic Inspection Prosedur Pengoperasian

1
Basic Maintenance

Dengan demikian, kesalahan dalam melakukan perawatan memiliki porsi yang besar, yaitu 72 %.

Maintenance atau perawatan, berdasarkan uraian di atas dapat diartikan sebagai suatu kegiatan
service untuk mencegah timbulnya keausan abnormal (kerusakaan), sehingga umur alat dapat
mencapai atau sesuai umur yang direkomendasikan oleh factory. Kegiatan service meliputi :
• Pengontrolan (Inspection).
• Penggantian (Replace).
• Penyetelan (Adjusting).
• Perbaikan (Repair).
• Pengetesan (Testing).

Tujuan
Seluruh kegiatan service di atas merupakan aktivitas secara total. Masih banyak yang beranggapan
bahwa maintenance atau perawatan hanya meliputi pekerjaan ringan seperti, membersihkan filter,
mengganti oli, mengganti filter, mengganti air pendingin dan pekerjaan rutin sehari-hari lainnya.
Terkadang pekerjaan overhaul, machine inspection dan pekerjaan lainnya tidak dianggap sebagai
aktivitas maintenance. Jika kita memandang aktivitas maintenance secara total, maka maintenance
bertujuan untuk :
• Menjaga agar suatu alat selalu dalam keadaan siap pakai (High
Availability : berdaya guna fisik yang tinggi).
• Menjaga agar suatu alat selalu dalam kemampuan yang prima
(Best Performance : berdaya guna mekanis yang paling baik).
• Menjaga agar biaya perbaikan alat menjadi lebih hemat
(Reduce Repair Cost : mengurangi biaya perbaikan).

2
Basic Maintenance

Pelajaran 2 : Klasifikasi Maintenance

Tujuan Pelajaran 2
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 2, siswa mampu menjelaskan klasifikasi maintenance.

Klasifikasi

3
Basic Maintenance

Preventive Maintenance
Preventive maintenance adalah perawatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mencegah
kemungkinan timbulnya gangguan atau kerusakan pada alat. Perawatan ini dilakukan tanpa perlu
menunggu tanda-tanda atau terjadinya kerusakan. Preventive maintenance terbagi menjadi 3 (tiga),
yaitu :
• Periodic Maintenance
Periodic maintenance adalah pelaksanaan service yang dilakukan setelah alat bekerja untuk jumlah
jam operasi tertentu. Jumlah jam operasi ini adalah sesuai dengan jumlah yang ditunjukan oleh
pencatat jam operasi (service meter) yang ada pada alat tersebut.

Service meter pada monitor panel D85ESS-2 :

Service meter pada monitor panel PC200-7:

Periodic maintenance terbagi menjadi 2 (dua), yaitu :


ƒ Periodic Inspection
Periodic inspection adalah inspeksi atau pemeriksaan harian (daily – 10 hours) dan mingguan
(weekly – 50 hours) sebelum unit dioperasikan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah
alat dalam kondisi aman untuk dioperasikan. Pada pelaksanaan pemeriksaan harian (daily)
dapat menggunakan beberapa alat bantu, diantaranya :
• Check sheet, yaitu suatu form (daftar) yang digunakan untuk mencatat hasil operasi dari
tiap-tiap alat dalam satu hari operasi.

4
Basic Maintenance

• Daily check, yaitu suatu form (daftar) seperti halnya check sheet namun berbeda pada
ukurannya (pocket size), sehinggga operator atau mekanik akan dengan mudah
mencatatnya.

ƒ Periodic Service
Periodic service adalah suatu usaha untuk mencegah timbulnya
kerusakan pada suatu alat yang dilakukan secara
berkala/continue dengan interval pelaksanaan yang telah
ditentukan berdasarkan service meter/hour meter (HM).
Perawatan alat atau machine secara teratur (berkala) adalah
sangat penting demi menjamin pengoperasian alat yang bebas
dari kerusakan. Selain itu, dengan melaksanakan perawatan alat
secara teratur, umur alat dapat mencapai atau sesuai umur
yang direkomendasikan oleh factory.

Waktu (time) dan uang (cost) yang dikeluarkan untuk melaksanakan periodic service
(perawatan berkala) akan dikompensasi dengan umur alat yang panjang dan berkurangnya
ongkos perbaikan alat. Pada kondisi operasi yang berat, jadwal waktu perawatan perlu
dipersingkat dari ketentuan yang terdapat pada shop manual. Tabel di bawah menunjukkan
periodic service yang harus dilaksanakan berdasarkan jumlah jam kerja (operating hours) yang
tertera pada service meter/hour meter (HM).

Hours Meter (HM) Periodic Service (PS)

250 250 + (Additional)

500 250 + 500

1000 250 + 500 + 1000

2000 250 + 500 + 1000 + 2000

4000 250 + 500 + 1000 + 2000 + 4000

dst dst

Walaupun alat/machine telah distel dan di-setting dengan hati-hati sekali sebelum dikapalkan,
akan tetapi suatu machine baru membutuhkan pengoperasian yang hati-hati pada 250 jam
pertama untuk mendudukkan bagian-bagian yang bergerak dari machine. Beberapa hal yang
harus diperhatikan diantaranya adalah :
• Setelah start, running engine kira-kira 5 (lima) menit pada putaran rendah (low idle) untuk
memanaskannya sebelum beroperasi.
• Hindari menjalankan engine pada putaran tinggi (high idle).

5
Basic Maintenance

• Hindari menjalankan atau menambah kecepatan engine secara tiba-tiba, mengerem dengan
tiba-tiba atau berbelok dengan tajam jika tidak diperlukan.
• Oli dan elemen saringannya harus diganti seluruhnya dengan oil dan elemen saringan yang
baru dan asli.
• Ingatlah untuk selalu melakukan perawatan dan pemeriksaan berkala seperti yang
ditunjukan pada buku petunjuk.
• Ingatlah untuk selalu mempergunakan baban bakar dan minyak pelumas yang
rekomendasikan oleh factory.

Untuk PS 250 yang pertama (initial), jika alat masih baru, maka perlu diperlakukan secara
khusus. Dalam hal ini ada beberapa item yang harus diganti walaupun umur pakainya belum
selesai. Dengan melakukan hal ini berarti biaya yang dikeluarkan memang lebih besar diawal
kepemilikan alat seperti diperlihatkan pada kurva bak mandi (bath up curve) di bawah.

Selama periode A, perlu perhatian lebih khusus agar periode B dapat diperpanjang. Perawatan
yang dilaksanakan selama periode B perlu diperhatikan juga agar kenaikan biaya pada periode
C menjadi rendah. Secara keseluruhan apa yang dilakukan pada setiap periodic service dapat
dilihat pada OMM (Operation and Maintenance Manual).

• Schedule Overhaul
Schedule overhaul adalah jenis perawatan yang
dilakukan dengan interval tertentu sesuai dengan
standard overhaul masing-masing komponen yang
ada. Schedule overhaul dilaksanakan untuk
merekondisi machine atau komponen agar kembali ke
kondisi standard sesuai dengan standard factory.
Interval waktu yang telah ditentukan dipengaruhi oleh
kondisi yang beraneka ragam seperti kondisi medan
operasi, pelaksanaan periodic service, keterampilan
operator dan lain sebagainya.

6
Basic Maintenance

Overhaul dilaksanakan secara terjadwal tanpa menunggu machine atau komponen tersebut rusak.
Pada pelaksanaannya, kadang kala terjadi sesuatu yang merubah jadwal/schedule overhaul.
Macam-macam overhaul diantaranya adalah :
ƒ Engine top overhaul.
ƒ Engine overhaul.
ƒ Torque conventer overhaul.
ƒ Transmission overhaul.
ƒ Steering overhaul.
ƒ Final drive overhaul.
ƒ General overhaul.
ƒ Others.

• Condition Based Maintenance


Condition based maintenance adalah jenis perawatan yang dilakukan berdasarkan kondisi unit yang
diketahui melalui Program Analisa Pelumas (PAP), Program Pemeriksaan Mesin (PPM), Program
Pemeliharaan Undercarriage (P2U) atau Program Pemeriksaan Harian (P2H). Condition based
maintenance juga dapat dilakukan berdasarkan Part and Service News (PSN) atau modification
program yang dikeluarkan oleh factory.

ƒ Program Analisa Pelumas (PAP)

Program Analisa Pelumas (PAP) merupakan suatu sistem perawatan yang dilaksanakan secara
ilmiah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sedini mungkin keausan dan gejala kerusakan pada
komponen yang disebabkan oleh keausan yang tidak wajar tanpa harus membongkar
komponen tersebut.

7
Basic Maintenance

Program ini dilaksanakan dengan mengambil contoh


minyak pelumas (sample) pada alat yang dilakukan
secara berkala. Setiap contoh minyak pelumas yang
diambil akan dianalisa di laboratorium untuk
mengetahui jenis serta kadar logam yang terdapat di
dalam minyak pelumas tersebut, sehingga dapat
diketahui kemungkinan kerusakan yang akan terjadi.
Sebagai contoh, dapat diketahui keausan yang tidak
wajar pada bearing, sleeve, piston, crankshaft, hydraulic pump atau valve.

Melalui Program Analisa Pelumas (PAP), dapat diketahui juga gejala penurunan kemampuan
engine, masalah-masalah pembakaran, kebocoran air pendinginan atau bahan anti freeze dan
kotoran-kotoran yang bercampur dengan oil. Dengan demikian kerusakan yang berakibat fatal
dapat diketahui secepatnya. Selain itu, dengan melaksanakan Program Analisa Pelumas (PAP),
juga akan membantu perencanaan perawatan yang lebih ekonomis, sehingga dapat
meningkatkan produktivitas.

ƒ Program Pemeriksaan Mesin (PPM)

Program Pemeriksaan Mesin (PPM) merupakan bagian dari


program total service PT. United Tractors, tbk. Tujuan dari
pemeriksaan mesin secara teratur dan terencana adalah
untuk mendapatkan data yang akurat mengenai kondisi
unit, melalui metode pengukuran dan instrument
diagnostic. Berdasarkan data tersebut, rekomendasi yang
diperlukan dapat diberikan untuk memperbaiki keadaan
mesin menuju kondisi operasi yang optimum.

8
Basic Maintenance

Data yang telah terkumpul kemudian dimasukkan dalam sistem manajemen mesin untuk
dicatat umur pemakaian mesin, biaya perbaikan, dibuat jadwal overhaul, juga sebagai historical
dari mesin.

ƒ Program Pemeliharaan Undercarriage (P2U)


Sama halnya dengan Program Pemeriksaan Mesin
(PPM), Program Pemelihaman Undercarriage (P2U) ini
pun merupakan bagian dari konsep total service PT.
United Tractors, tbk. Tujuan program ini adalah
mengurangi biaya pemeliharaan undercarriage yang
ditunjukkan kepada para pemilik alat. Kenapa harus
membuang 90% komponen-komponen undercarriage,
jika hanya terdapat 10% saja yang mengalami keausan.

Dengan Program Pemeliharaan Undercarriage (P2U), melalui proses peremajaan (rebuild), bisa
dikurangi biaya (cost) sebesar 60% dari harga komponen baru dengan kualitas yang dijamin
80% dari jangka waktu pakai komponen baru. Program Pemeliharaan Undercarriage (P2U)
terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu :
• Inspeksi keausan secara berkala atas komponen-komponen undercarriage seperti track link,
track roller, carrier roller, front idler atau sprocket.
• Analisa keausan komponen undercarriage berupa Track Inspection Report yang
memberikan rekomendasi secara terperinci mengenai langkah-langkah yang sebaiknya
diambil untuk pemeliharaan undercarriage agar dapat mencapai jangka waktu pakai yang
maksimal.

Corrective Maintenance
Corrective maintenance adalah perawatan yang dilakukan untuk mengembalikan kondisi machine ke
kondisi standard melalui pekerjaan repair (perbaikan) atau adjutment (penyetelan). Berbeda dengan
preventive maintenance yang pelaksanaannya teratur tanpa menunggu adanya kerusakan, corrective

9
Basic Maintenance

maintenance justru dilakukan setelah komponen/machine telah menunjukkan adanya gejala


kerusakan atau rusak sama sekali. Corrective maintenance terbagi menjadi 2 (dua), yaitu :
• Repair and Adjusment
Repair and adjusment adalah perawatan yang sifatnya memperbaiki kerusakan yang belum parah
atau machine belum breakdown (tidak bisa digunakan).

Misal, jika terjadi gangguan pada sistem pengisian (no charging), maka
salah satu cara memperbaikinya adalah dengan melakukan adjustment
alternator belt.

• Brakedown Maintenance
Brakedown maintenance adalah perawatan yang
dilaksanakan setelah machine breakdown (tidak bisa
digunakan). Hal ini biasanya terjadi karena adanya
kerusakan yang diabaikan terus menerus tanpa ada
usaha untuk memperbaikinya. Kerusakan tersebut
semakin lama semakin parah. Umumnya kerusakan
kecil tadi menjadi besar dan menyebabkan
komponen lain ikut menjadi rusak. Perawatan yang demikian ini akan menyebabkan biaya
perbaikan melambung tinggi. Untuk menghindari ini, lakukanlah preventive maintenance dengan
baik dan segera lakukan perbaikan jika muncul gejala kerusakan, agar kerusakan yang lebih besar
dapat dihindari.

10
Basic Maintenance

Ringkasan

Maintenance atau perawatan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan service untuk mencegah
timbulnya keausan abnormal (kerusakaan), sehingga umur alat dapat mencapai atau sesuai umur
yang direkomendasikan oleh factory.

Maintenance bertujuan untuk :


• Menjaga agar suatu alat selalu dalam keadaan siap pakai (High Availability : berdaya guna fisik
yang tinggi).
• Menjaga agar suatu alat selalu dalam kemampuan yang prima (Best Performance : berdaya guna
mekanis yang paling baik).
• Menjaga agar biaya perbaikan alat menjadi lebih hemat (Reduce Repair Cost : mengurangi biaya
perbaikan).

Maintenance terbagi menjadi 2 (dua), yaitu :


• Preventive maintenance, adalah perawatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mencegah
kemungkinan timbulnya gangguan atau kerusakan pada alat.
• Corrective maintenance, adalah perawatan yang dilakukan untuk mengembalikan kondisi machine
ke kondisi standard melalui pekerjaan repair (perbaikan) atau adjutment (penyetelan).

Preventive maintenance terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu :


• Periodic maintenance, adalah pelaksanaan service yang dilakukan setelah alat bekerja untuk
jumlah jam operasi tertentu.
• Schedule overhaul, adalah jenis perawatan yang dilakukan dengan interval tertentu sesuai dengan
standard overhaul masing-masing komponen yang ada.
• Condition based maintenance, adalah jenis perawatan yang dilakukan berdasarkan kondisi unit
yang diketahui melalui Program Analisa Pelumas (PAP), Program Pemeriksaan Mesin (PPM),
Program Pemeliharaan Undercarriage (P2U) atau Program Pemeriksaan Harian (P2H). Condition
based maintenance juga dapat dilakukan berdasarkan Part and Service News (PSN) atau
modification program yang dikeluarkan oleh factory.

Periodic maintenance terbagi menjadi 2 (dua), yaitu :


• Periodic inspection, adalah inspeksi atau pemeriksaan harian (daily – 10 hours) dan mingguan
(weely – 50 hours) sebelum unit dioperasikan.
• Periodic service, adalah suatu usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan pada suatu alat yang
dilakukan secara berkala/continue dengan interval pelaksanaan yang telah ditentukan berdasarkan
service meter/hour meter (HM).

11
Basic Maintenance

Corrective maintenance terbagi menjadi 2 (dua), yaitu :


• Brakedown maintenance, adalah perawatan yang dilaksanakan setelah machine breakdown (tidak
bisa digunakan).
• Repair and adjusment, adalah perawatan yang sifatnya memperbaiki kerusakan yang belum parah
atau machine belum breakdown (tidak bisa digunakan).

12
Basic Maintenance

Pelajaran 1 : Starting Engine

Tujuan Pelajaran 1
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 1, siswa mampu menjelaskan dan melakukan
prosedur starting engine dengan benar.

Check Before Starting


Sebelum menghidupkan (men-start) engine untuk mengoperasikan alat atau machine, terlebih dahulu
harus dilakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah alat dalam kondisi aman untuk dioperasikan.
Jangan menghidupkan (men-start) engine, jika terdapat label tanda peringatan (warning tag)
menggantung pada work equipment control lever.

Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan keliling (walk around check), pemeriksaan sebelum
menghidupkan (check before starting), penyetelan (adjusting), dan pemeriksaan terhadadap kontrol
operasi alat atau machine.

• Pemeriksaan keliling
Pemeriksaan keliling (walk around check) adalah pemeriksaan yang dilakukan di sekeliling dan di
bawah alat atau machine, untuk memeriksa kemungkinan adanya kebocoran fluida, misal air
pendingin (coolant), bahan bakar (fuel) atau oli (oil). Kekencangan baut (bolt) dan mur (nut)
diperiksa dari kemungkinan kendor atau lepas. Pemeriksaan juga dilakukan terhadap kondisi sistem
hidrolik, perlengkapan kerja (attachment) dan kabel
(wiring) dari kemungkinan kendor atau lepas.
Pemeriksaan keliling juga dilakukan untuk memastikan
engine, radiator dan komponen lainnya terbebas dari
debu atau kotoran yang dapat menyebabkan temperatur
menjadi tinggi.

Tabel di bawah menunjukkan pemeriksaan keliling (walk around check) pada excavator PC200-7,
berdasarkan Operation and Mainteance Manual (OMM).

13
Basic Maintenance

Check for damage, wear, play in work equipment, cylinders, linkage, hoses.
Remove dirt and dust from around the engine, battery and radiator.
Check for leakage of water or oil around engine.
Check for leakage of oil from power train case, final drive case, hydraulic tank, hose, joints.
Check the undercarriage (track, sprocket, idler, guard) for damage, wear, loose bolts, or
leakage of oil from rollers.
Check for damage to handrail, loose bolts.
Check for damage to gauges, lamps on instrument panel, loose bolts.
Clean, check rear view mirror.
Seat belt and mounting clamps.
Check bucket with hook (if equipped) for damage.

• Pemeriksaan sebelum menghidupkan


Pemeriksaan sebelum menghidupkan (check before starting) adalah pemeriksaan yang dilakukan
terhadap jumlah air pendingin, bahan bakar dan oli. Jika kurang, tambah air pendingin, bahan
bakar dan oli sesuai dengan jumlah yang direkomendasikan oleh factory. Pemeriksaan lain
dilakukan terhadap brake pedal travel, dust indicator serta fungsi dari lampu penerangan, klakson
dan backup alarm sound. Segera lakukan perbaikan jika diperlukan.

ƒ Check coolant level, add water


Jangan membuka tutup radiator (radiator cap) jika tidak diperlukan. Setiap
melakukan pemeriksaan coolant, tunggu sampai temperatur turun dan periksa
lewat sub-tank.

Beberapa saat setelah engine dimatikan, temperatur coolant masih


sangat tinggi dan di dalam radiator terdapat tekanan yang sangat
tinggi. Pada kondisi ini, sangat berbahaya jika radiator cap dibuka
karena dapat menyebabkan luka bakar. Tunggu sampai temperatur
turun, kemudian putar radiator cap perlahan untuk membuang
tekanan yang ada.

Periksa bahwa level air pendingin (coolant) berada diantara tanda


penuh (FULL) dan tanda kurang (LOW). Jika level berada pada
tanda LOW, tambahkan coolant sampai tanda FULL melalui filler-
port subtank. Jika sub-tank kosong, kemungkinan terjadi
kebocoran coolant. Periksa dan segera lakukan perbaikan jika
memang ditemukan kebocoran. Jika tidak ditemukan trouble, periksa coolant level pada radiator.
Jika level rendah, tambahkan coolant pada radiator, kemudian isi sub-tank.

14
Basic Maintenance

ƒ Check fuel level, add fuel


Jangan mengisi bahan bakar sampai meluber. Jika terdapat tumpahan bahan
bakar, keringkan sampai bersih. Jauhkan bahan bakar dari api karena sangat
berbahaya atau mudah terbakar.

Periksa level bahan bakar melalui fuel gauge/dipstick (G). Jika kurang, tambah melalui filler port
(F). Pemeriksaan level bahan bakar juga dapat dilakukan melalui fuel level gauge (G) pada
monitor panel dengan posisi starting switch ON.

ƒ Check oil level in engine oil pan, add oil


Beberapa saat setelah engine dimatikan, temperatur komponen dan oli masih
sangat tinggi, sehingga dapat menyebabkan luka bakar serius. Tunggu sampai
temperatur turun, sebelum melakukan pemeriksaan.

Periksa level engine oil melalui dipstick (G). Level oli harus berada diantara tanda H dan L, jika
level oli di bawah tanda L, tambahkan oli melalui oil filler (F). Jika level oli di atas garis H, buka
drain plug (P) pada bagian bawah engine oil pan, kemudian drain sebagian oli lalu periksa
kembali levelnya.

15
Basic Maintenance

ƒ Check oil level in power train case, add oil

Periksa level power train oil melalui dipstick (G). Level oli
harus berada diantara tanda H dan L, jika level oli di
bawah tanda L, tambahkan oli melalui oil filler (F). Jika
level oli di atas garis H, buka drain plug (P), kemudian
drain sebagian oli lalu periksa kembali levelnya.

ƒ Check oil level in hydraulic tank, add oil


Oli akan menyembur keluar saat oil filler cap dilepas, putar cap perlahan untuk

melepaskan internal pressure.

Periksa level hydraulic oil melalui sight gauge (G). Level oli harus berada diantara tanda H dan L,
jika level oli di bawah tanda L, tambahkan oli melalui oil filler (F). Jika level oli di atas garis H,
buka drain plug (P), kemudian drain sebagian oli lalu periksa kembali levelnya.

ƒ Drain water and sediment from fuel tank

Buka drain valve (2) pada bagian belakang tangki dan kuras
sedimen serta air yang menggenang pada dasar tangki
bersamaan dengan bahan bakar. Jika sudah tidak terdapat
sedimen serta air pada bahan bakar yang keluar, tutup drain
valve (2).

16
Basic Maintenance

ƒ Check for water and sediment in water separator, drain water

Water separator memisahkan air yang tercampur dalam bahan


bakar. Jika pelampung (float) berada di atas garis merah (1), kuras
air dan sedimen melalui drain plug (3) sampai pelampung
menyentuh dasar dari water separator.

ƒ Check electrical wiring


Pastikan bahwa tidak terjadi kesalahan kapasitas fuse yang digunakan. Periksa electrical wiring
dari kemungkinan terdapat kabel yang tidak tersambung atau short circuit. Periksa juga terminal
dari kemungkinan longgar dan kencangkan komponen-komponen yang longgar. Periksa secara
khusus kabel baterai, starting motor dan alternator. Saat melakukan pemeriksaan keliling atau
pemeriksaan sebelum start, pastikan tidak ada tumpukan material yang mudah terbakar
disekitar baterai dan bersihkan jika ada.

1. Starting Switch
2. Glow Switch
3. Horn Switch
4. Head Lamp Switch
5. Rear Lamp Switch

ƒ Check horn sound


Putar starting switch ke posisi ON. Pastikan bunyi klakson langsung terdengar begitu tombol
klakson ditekan. Jika klakson tidak berbunyi, segera lakukan perbaikan.

ƒ Check that lamps light up


Putar tombol starting switch ke posisi ON. Pastikan lampu-lampu menyala, ketika saklar (switch)
untuk masing-masng lampu di-ON-kan. Jika terdapat lampu yang tidak menyala, segera lakukan
perbaikan.

17
Basic Maintenance

ƒ Check backup alarm sound

Putar tombol starting switch start ke posisi ON. Pastikan bunyi backup alarm langsung terdengar
begitu tuas transmisi dioperasikan ke posisi reverse dengan brake lock lever ada pada posisi
FREE. Jika backup alarm tidak bunyi, segera lakukan perbaikan.

• Penyetelan
Penyetelan (adjustment) dilakukan terhadap kursi operator (operator seat), sabuk pengaman (seat
belt) dan kaca spion (mirror). Untuk unit hydraulic excavator biasa dilakukan juga penyetelan
joystick (PCCS : Palm Command Control System) dan armrest.

ƒ Adjusting operator seat and armrest.

A : Tarik naik lever (1) ke atas untuk mengatur posisi seperti ditunjukkan oleh tanda A.
B : Tarik lever (2) untuk mengatur sandaran kursi seperti ditunjukkan oleh tanda B.
C : Tekan lever (3) ke atas untuk mengatur sudut depan kursi.
Tarik lever (4) naik untuk mengatur kemiringan kursi ke belakang.

18
Basic Maintenance

D : Sandaran tangan (arm rest) (5) dapat dimiringkan sampai 90 derajat dengan memutar
bagian bawah sandaran tangan (6).
E : Dengan mengeser lever (7) ke kanan, kursi operator, kontrol lever kiri dan kanan serta
safety lock lever akan bergeser bersamaan.
F : Putar knob (8) ke kanan untuk mengeraskan suspensi atau putar ke kiri untuk
meringankan suspensi.

ƒ Adjust mirror
Kendorkan nut (1) dan bolt (2) untuk menaikkan spion. Atur
posisi spion agar bagian belakang sisi kiri dan kanan alat yang
tidak terlihat dapat terlihat dengan baik dari kursi operator.

• Pemeriksaan kontrol operasi

Periksa bahwa safety lock (1) berada pada posisi LOCK. Engine tidak dapat di start jika posisi
safety lock (1) berada pada posisi FREE. Putar starting switch ke posisi ON, kemudian periksa
fungsi dari monitor atau gauge dan buzzer. Jika monitor atau gauge tidak menyala atau buzzer
tidak berbunyi, ada kemungkinan terjadi kerusakan bola lampu atau kabel monitor tidak
tersambung. Pada umumnya buzzer akan berbunyi kira-kira 1 (satu) detik, sedangkan monitor dan
gauge akan menyala kira-kira 3 (tiga) detik.

Starting Engine
Sesuai Operation and Maintenance Manual (OMM), terdapat dua prosedur starting engine, yaitu
normal starting dan starting in the cold weather.

19
Basic Maintenance

• Normal Starting

Pastikan tidak ada orang atau rintangan di sekitar machine.


Bunyikan klakson sebelum men-start engine. Hati-hati
terhadap gas buang yang keluar dari mufler karena beracun.
Pastikan terdapat ventilasi yang baik, saat menghidupkan
engine di ruang yang sempit.

Periksa bahwa safety lock berada pada posisi LOCK. Engine tidak dapat di start jika posisi safety
lock (1) berada pada posisi FREE. Posisikan fuel control dial pada posisi low idling (MIN). Jika fuel
control dial diposisikan pada posisi high idling (FULL), engine akan tiba-tiba berakselerasi dengan
cepat dan akan menyebabkan kerusakan pada komponen engine.

Putar kunci pada posisi START dan lepas ketika engine sudah
running, kunci akan otomatis kembali ke posisi ON. Jangan men-
start engine terus menerus lebih dari 20 detik. Jika engine belum
bisa hidup, tunggu sedikitnya 2 (dua) menit sebelum mencoba
men-start kembali.

Jangan mengoperasikan control levers atau control pedal ketika engine oil
pressure warning lamp pada monitor menyala. Jika engine oil pressure
warning lamp tetap menyala setelah 4 (empat) s/d 5 (lima) detik, segera
matikan engine. Periksa level oli atau kemungkinan terjadi kebocoran oli.
Lakukan perbaikan jika diperlukan.

• Starting in Cold Weather


Pada dasarnya, prosedur starting in cold weather sama dengan prosedur normal starting. Hanya
saja, prosedur starting in cold weather diawali dengan proses pre-heating, sebagai pemanas awal.

20
Basic Maintenance

Sebelum men-start engine, putar kunci pada posisi HEAT dan periksa pre-
heating lamp pada monitor panel. Pre-heating lamp akan menyala selama
proses pre-heating berlangsung. Setelah ± 18 detik pre-heating lamp akan
mati, ini menandakan bahwa proses pre-heating sudah selesai. Putar kunci
pada posisi START untuk menghidupkan engine.

Check After Starting Engine


• Breaking in the new machine
Alat/machine telah diperiksa dan di-adjust sebelum di delivery.
Namun, jika pengoperasian dilakukan pada kondisi yang sangat
sulit, dapat merugikan performa alat dan memperpendek umur
pakai alat. Jalankan engine pada putaran rendah (low idling)
selama ± 15 detik setelah di-start. Pada saat ini, jangan
menggerakan control lever untuk mengoperasikan alat,
kemudian jalankan engine pada putaran menengah selama ± 5 menit dengan kondisi tanpa beban.
Hindari pengoperasian alat dengan beban yang berat atau dengan kecepatan tinggi. Hindari juga
start secara tiba-tiba, akselerasi yang mendadak serta menjalankan dan memberhentikan secara
tiba-tiba kecuali dalam keadaan darurat.

• Warming up operations
Hindari mengoperasikan atau menggerakkan lever secara
mendadak. Lakukan pemanasan terlebih dahulu. Dengan begitu
umur pakai alat dapat terjaga. Hindari juga mengakselerasi secara
tiba-tiba sebelum pemanasan selesai. Jangan me-running engine
pada putaran rendah (low idling) atau tinggi (high idling) secara
terus menerus lebih dari 20 menit. Hal ini dilakukan untuk menjaga
agar tidak terjadi kebocoran oli dari pipa suplai oli turbocharger. Selama pemanasan, lakukan
periksaan terhadap masing-masing lampu gauge dan monitor. Periksa juga apakah terjadi
ketidaknormalan pada warna gas buang, kebisingan atau getaran. Jika ditemukan
ketidaknormalan, segera lakukan perbaikan.

21
Basic Maintenance

Pelajaran 2 : Stopping Engine

Tujuan Pelajaran 2
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 2, siswa mampu menjelaskan prosedur stopping
engine dengan benar.

Stopping Engine
Mematikan engine secara tiba-tiba sebelum temperatur engine turun,
akan sangat mempengaruhi usia pakai engine. Oleh karena itu, jangan
mematikan engine dengan tiba-tiba kecuali dalam keadaan darurat.
Terutama jika engine overheat, jalankan engine pada putaran rendah
selama ± 5 menit agar temperatur engine turun secara bertahap.
Putar kunci pada starting switch ke posisi OFF untuk mematikan
engine.

Check After Stopping Engine


Kelilingi alat/machine dan periksa perlengkapan kerja,
bagian luar machine dan undercarriage. Periksa juga
jika ada kebocoran oli atau air. Lakukan perbaikan jika
diperlukan. Isi penuh tangki bahan bakar. Periksa juga
kompartemen machine jika ada kertas atau sampah.
Bersihkan jika ada kertas atau sampah untuk
mencegah kebakaran. Bersihkan lumpur yang
menempel pada undercarriage.

22
Basic Maintenance

Ringkasan

Sebelum menghidupkan (men-start) engine untuk mengoperasikan alat atau machine, terlebih dahulu
harus dilakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah alat dalam kondisi aman untuk dioperasikan.

Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan keliling (walk around check), pemeriksaan sebelum
menghidupkan (check before starting), penyetelan (adjusting), dan pemeriksaan terhadadap kontrol
operasi alat atau machine.

Sesuai Operation and Maintenance Manual (OMM), terdapat dua prosedur starting engine, yaitu
normal starting dan starting in the cold weather.

Mematikan engine secara tiba-tiba mati sebelum temperatur engine turun, akan sangat
mempengaruhi usia pakai engine. Oleh karena itu, jangan mematikan engine dengan tiba-tiba kecuali
dalam keadaan darurat. Lakukan pemeriksaan keliling setelah engine dimatikan.

23
Basic Maintenance

Pelajaran 1 : Maintenance Schedule Chart

Tujuan Pelajaran 1
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 1, siswa mampu menjelaskan tentang jadwal
perawatan unit yang sesuai dengan prosedur OMM.

Maintenance atau perawatan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan service untuk mencegah
timbulnya keausan abnormal (kerusakaan), sehingga umur alat dapat mencapai atau sesuai umur
yang direkomendasikan oleh factory. Perawatan harus dilakukan secara berkala untuk menjaga
alat/machine selalu dalam keadaan siap pakai dan selalu dalam kemampuan yang prima serta
mengurangi biaya perbaikan dikemudian hari. Selain itu, dengan melakukan perawatan secara
berkala dapat diketahui sedini mungkin gejala kerusakan yang mungkin terjadi, sehingga dapat
diambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.

Seperti telah diuraikan pada Bab I, salah satu jenis maintenance adalah periodic service. Periodic
service adalah suatu usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan pada suatu alat yang dilakukan
secara berkala/continue dengan interval pelaksanaan yang telah ditentukan berdasarkan service
meter/hour meter (HM). Interval pelaksanaan periodic service adalah :
• When Required
• Check Before Starting
• Every 50 Hours Service
• Every 250 Hours Service
• Every 500 Hours Service
• Every 1000 Hours Service
• Every 2000 Hours Service
• Every 4000 Hours Service

Tabel di bawah menunjukkan contoh maintenance schedule chart pada unit D85ESS-2.

When Required

• Bersihkan bagian dalam sistem pendingin.


• Periksa, bersihkan dan ganti elemen pembersih udara.
• Periksa kekencangan track.
• Periksa dan kencangkan baut-baut track shoe.
• Periksa electrical intake air heater.
• Balik dan ganti end bits dan cutting edge.
• Periksa dan bersihkan sirip-sirip radiator.
• Stel celah idler.

24
Basic Maintenance

Check Before Starting


• Periksa level air pendingin engine.
• Periksa level bahan bakar
• Periksa level oli pada engine oil pan, tambah jika kurang.
• Periksa level oli pada power train case, tambah jika kurang.
• Periksa brake pedal travel.
• Periksa dust indicator.
• Periksa lampu kerja.
• Periksa bunyi klakson.
• Periksa air dan endapan pada water separator, drain air.

Every 50 Hours Service

Drain air dan endapan pada fuel tank.

Every 250 Hours Service

• Lubricating :
ƒ Lift cylinder support yoke (4 tempat).
ƒ Lift cylinder support shaft (4 tempat).
ƒ Lift cylinder ball joint (2 tempat).
ƒ Tilt brace ball joint (2 tempat).
ƒ Tilt brace thread (2 tempat).
• Grease equalizing bar side pin (kiri dan kanan masing-masing 2 tempat).
• Periksa level oli pada final drive case, tambah jika kurang.
• Periksa level oli pada hydraulic tank, tambah jika kurang.
• Periksa level elektrolit baterai.
• Periksa kekencangan fan belt, stel jika diperlukan.
• Drain air dan endapan pada fuel filter.
• Ganti elemen power train oil filter.
• Periksa brake performance.
• Ganti oli pada engine oil pan, ganti juga filter oli engine.

Every 500 Hours Service

• Ganti fuel filter cartridge.


• Lakukan juga service 250 hours.

Every 1000 Hours Service

• Ganti oli pada power train case dan bersihkan straners (power train dan scavenging pump).
• Ganti oli pada final drive case.
• Bersihkan power train case breather.
• Grease universal joint (2 tempat).
• Ganti corrosion resistor.

25
Basic Maintenance

Every 1000 Hours Service (continue)


• Periksa semua bagian yang memerlukan pengencangan pada turbocharger.
• Periksa play dari rotor turbocharger.
• Periksa kemungkinan kendor, rusak atau hilangnya monting bolts.
• Lakukan juga service 250 dan 500 hours.

Every 2000 Hours Service

• Ganti oli pada hydraulic tank dan ganti elemen hydraulic oil filter.
• Bersihkan dan periksa turbocharger.
• Periksa elemen engine breather.
• Periksa vibration damper.
• Periksa alternator dan starting motor.
• Periksa celah katup engine, stel jika diperlukan.
• Lakukan juga service 250, 500 dan 1000 hours.

Every 4000 Hours Service

• Periksa water pump.


• Lakukan juga service 250, 500, 1000 dan 2000 hours.

26
Basic Maintenance

Pelajaran 2 : Service Procedure

Tujuan Pelajaran 2
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 2, siswa mampu menjelaskan dan melakukan service
sesuai dengan prosedur OMM.

Sebelum, ketika dan sesudah melakukan pekerjaan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
• Gunakan topi/helm, sepatu dan sarung tangan pengaman. Gunakan kaca mata pengaman ketika
melakukan pekerjaan yang memerlukan penggunaan kaca mata pengaman.

• Ketika bekerja dalam suatu team yang terdiri dari dua orang atau lebih, atur suatu aba-aba dan
koordinasikan pekerjaan sebelumnya demi terciptanya keselamatan kerja.

• Cegah orang-orang yang tidak berkepentingan mendekati machine atau unit ketika pekerjaan
dilakukan. Gantungkan tanda peringatan pada tempat duduk operator untuk mencegah orang lain
menghidupkan engine atau menjalankan unit.
• Tempatkan unit pada permukaan tanah yang keras dan rata. Turunkan attachment kemudian
posisikan transmission control lever pada posisi NEUTRAL dan brake lever pada posisi LOCK.
Pastikan semua control lever attachment berada pada posisi HOLD. Jika memerlukan pekerjaan
dengan posisi attachment (misal blade atau ripper) dalam keadaan terangkat, maka ganjal kuat
dengan menggunakan balok.

27
Basic Maintenance

• Ketika membuka track, hindari meletakan jari diantara track shoe. Gunakan selalu sarung tangan
pengaman ketika mengerjakan cutting edges. Gunakan alat pengukur khusus ketika pemeriksa
tekanan pada sistem hidrolik.

• Pergunakan suku cadang atau spare part Komatsu asli ketika


melakukan penggantian part.
• Pergunakanlah grease dan oli Komatsu asli atau yang
rekomendasikan oleh Komatsu.
• Gunakan grease dan oli yang bersih. Gunakan juga alat pengisi
yang bersih untuk mencegah kotoran masuk bersama grease
dan oli.

• Lakukan penggantian di tempat yang tidak berdebu, dengan demikian dapat mencegah debu
masuk ke dalam oli.
• Hati-hati ketika membuka radiator cap dan drain plug oli terhadap kemungkinan terjadinya
semburan air atau oli dengan temperatur dan tekanan yang sangat tinggi.

• Panaskan terlebih dahulu sampai mencapai temperatur 30° - 40° C sebelum membuang oli.
• Hindari pemakaian api menyala sebagai pengganti lampu untuk memeriksa kebocoran atau
ketinggian permukaan minyak pelumas, bahan bakar, zat anti karat atau elektrolit baterai.

28
Basic Maintenance

• Ketika mengganti oli atau saringannya, periksa minyak pelumas yang dibuang dan saringannya
dari kemungkinan terdapat serbuk logam, potongan-potongan logam atau benda asing lainnya.
• Ketika membuka bagian-bagian dari unit yang terdapat O-ring, gasket atau seal, bersihkan
dudukan O-ring, gasket atau seal dan ganti dengan yang baru.
• Setelah melakukan penggantian oli, strainer atau elemen saringan, buanglah udara dari sistem.
Jangan membuka saringan yang terdapat pada lubang saluran pengisi ketika mengisi oli. Periksa
selalu ketinggian permukaan minyak pelumas harus pada ketinggian yang tepat.
• Bersihkan segera semua tumpahan grease atau oli terutama pada tempat duduk operator atau
pegangan (handrail).

• Bersihkan unit seluruhnya. Hati-hati ketka membersihkan tutup saluran pengisi, nipel daerah di
sekitar dipstick, jangan sampai kotoran atau debu masuk ke dalam sistem.

29
Basic Maintenance

Tabel di bawah menunjukkan contoh penggunaan fuel, coolant dan luubricant pada unit D85ESS-2.

Uraian berikut merupakan contoh prosedur service pada unit D85ESS-2. Khusus untuk pemeriksaan
sebelum start (check before starting) telah diulas pada Bab 2.

When Required
• Bersihkan bagian dalam sistem pendingin
Buka tutup radiator (1) perlahan. Letakkan wadah di
bawah drain valve (2 dan 3), lalu buka drain valve (2
dan 3) untuk membuang air. Setelah semua terbuang,
tutup kembali drain valve (2 dan 3), kemudian isi cooling
system dengan air bersih. Buka drain valve (2 dan 3),
kemudian running engine pada putaran rendah, lakukan
pembilasan selama 10 menit. Atur kecepatan pengisian
dan pembuangan air, sehingga radiator tetap penuh.

30
Basic Maintenance

Setelah pembilasan, matikan engine lalu buka drain valve (2 dan 3), kemudian tutup kembali jika
seluruh air sudah keluar. Bersihkan cooling system dengan cairan pembilas. Buka kembali drain
valve (2 dan 3) untuk membuang seluruh air. Tutup drain valve (2 dan 3) dan isi kembali cooling
system dengan air bersih sampai penuh. Buka drain valve (2 dan 3), kemudian running engine
pada putaran rendah dan lakukan pembilasan sampai air yang keluar terlihat jernih. Atur
kecepatan pengisian dan pembuangan air, sehingga radiator tetap penuh.

Matikan engine dan tutup drain valve (2 dan 3), kemudian tambahkan air bersih sampai meluber
di lubang pengisian. Untuk membuang udara dari cooling system, dengan tutup radiator (1)
dilepas, running engine selama 5 (lima) menit pada putaran rendah, kemudian pada putaran
tinggi selama 5 (lima) menit. Matikan engine tunggu selama 3 (tiga) menit, kemudian tambah air
sampai meluber di lubang pengisian.

Keluarkan air pendingin pada sub tank, kemudian bersihkan bagian


dalam dari sub tank. Isi kembali sub tank sampai pertengahan tanda
FULL dan LOW.

• Periksa, bersihkan dan ganti elemen pembersih udara

Jika piston merah pada dust indicator terlihat, bersihkan elemen udara, kemudian reset dust
indicator. Jika setelah dibersihkan piston merah tetap terlihat, segera ganti elemen saringan
udara.

Jangan membersihkan atau mengganti elemen saat engine


hidup. Gunakan safety glasses, dust mask atau alat pelindung
muka lainnya ketika membersihkan elemen dengan udara
bertekanan. Semprotkan udara kering bertekanan (kurang dari 7

kg/cm2) dari bagian dalam elemen sepanjang lipatan, kemudian


arahkan dari bagian luar dan dari bagian dalam sekali lagi.

31
Basic Maintenance

Saringan udara terdiri dari dua bagian, yaitu


elemen dalam (inner element, 10) dan elemen
luar (outer element, 6). Setiap melakukan
pembersihan elemen luar, lepas satu stiker
(terdapat 6 stiker) yang terdapat pada cover air
cleaner. Jika elemen luar telah dibersihkan
sebanyak 6 (enam) kali, maka elemen dalam
harus diganti. Ganti nut (8), washer (9), snap ring (7), wing nut (4) dan seal washer (5) jika telah
rusak.

• Periksa kekencangan track


Gerakkan maju unit, kemudian hentikan (tanpa direm)
di tempat yang rata dengan memposisikan directional
control lever ke posisi netral. Gunakan batang lurus
untuk memeriksa kekencangan track seperti
diperlihatkan pada gambar di bawah. Ukur jarak
antara batang dengan ujung grousher (a). Lakukan
penyetelan jika hasil pengukuran tidak sesuai dengan
nilai standar (misal STD D85ESS-2 : 20 – 30 mm).

Pompakan grease melalui grease fitting (2) dengan menggunakan grease pump, untuk
menambah kekencangan track. Gerakkan unit maju mundur untuk memeriksa apakah
kekencangan track sudah tepat. Pompa terus grease jika kekencangan belum tepat sampai
ukuran celah S adalah 0 mm. Jika kekencangan belum juga tepat, berarti telah terjadi keasuan
yang berlebih pada pin dan bushing. Untuk mengurangi kekencangan track, kendorkan lubricator
(1) secara bertahap (maksimal 1 putaran). Jika grease tidak keluar dengan lancar, gerakkan unit
maju mundur pada jarak yang pendek.

• Periksa dan kencangkan baut-baut track shoe


Periksa kekencangan botls track shoe (1). Kencangkan jika terdapat bolt yang kendor, dengan
urutan pengencangan seperti diperlihatkan pada gambar di bawah.

32
Basic Maintenance

Metode pengencangan botls track shoe pada unit D85ESS-2 adalah :


ƒ Track shoe bolt
Kencangkan bolt dengan torque sebesar 40 ± 4 kgm, kemudian periksa bahwa kontak nut dan

shoe dengan permukaan link sudah rapat. Kencangkan kembali bolt 120O ± 10O.
ƒ Master link bolt
Kencangkan bolt dengan torque sebesar 35 ± 4 kgm, kemudian periksa bahwa permukaan link

sudah rapat. Kencangkan kembali bolt 180O ± 10O.

• Balik dan ganti end bits dan cutting edges


Angkat blade pada tinggi yang tepat dan gunakan balok
untuk mengganjal blade dan posisikan safety lock pada
posisi LOCK. Ukur keausan end bits dan cutting edges, jika
keausan telah mencapai fitting surface, perbaiki fitting
surface tersebut dan balik atau ganti end bits dan cutting
edges.

Standar keausan end bits dan cutting edges pada unit D85ESS-2 adalah :

33
Basic Maintenance

• Periksa dan bersihan sirip radiator


Lepas bolts (1) dan cover depan radiator. Jika sirip-sirip
radiator (radiator fins) tersumbat lumpur, debu, dedaunan
atau kotoran lainnya, bersihkan dengan menggunakan
udara atau air bertekanan.

• Stel celah idler


Jalankan unit sejauh 1 – 2 meter pada daerah yang rata.
Ukur jarak A (4 tempat : kiri - kanan dalam dan luar)
antara track frame dan guide plate. Jika hasil pengukuran
melebihi 4 mm (D85ESS-2), longgarkan baut (1) dan tarik
shim keluar untuk menyetel salah satu sisi sebesar 0.5 –
1.0 mm.

• Periksa juga electrical intake air heater


Periksa electrical intake air heater dari kemungkinan terdapat debu atau disconnected, perbaiki
jika diperlukan.

Every 50 Hours Service


Drain air dan sedimen pada fuel tank
Kendorkan valve (1) pada dasar fuel tank, drain bahan bakar bersama-
sama dengan air dan endapan yang mengumpul di dasar tangki.

Every 250 Hours Service


• Lubricating
Turunkan peralatan kerja, kemudian matikan engine. Dengan menggunakan grease pump,
tambah grease pada :
ƒ Lift cylinder support yoke (4 tempat).
ƒ Lift cylinder support shaft (4 tempat).

34
Basic Maintenance

ƒ Lift cylinder ball joint (2 tempat).


ƒ Tilt brace ball joint (2 tempat).
ƒ Tilt brace thread (2 tempat).

Beri juga grease pada equalizing bar side pin (kiri dan kanan masing-masing 2 tempat).

• Periksa level oli pada final drive case, tambah jika kurang
Hentikan unit di tempat yang rata dengan posisi drain plug
(3) berada di bawah. Lepas oil level plug (2) dan periksa
apakah final drive case terisi penuh dengan oli. Tambah oli
jika kurang.

• Periksa level oli pada hydraulic tank, tambah jika kurang


Periksa level hydraulic oil melalui
sight gauge (G). Level oli harus
berada diantara tanda H dan L, jika
level oli di bawah tanda L,
tambahkan oli melalui oil filler (F). Jika level oli di atas garis H,
buka drain plug (P), kemudian drain sebagian oli lalu periksa
kembali levelnya.

• Periksa level elektrolit baterai


Buka vent plug (1) dan periksa bahwa level elektrolit baterai
berada pada ketinggian tertentu (STD D85ESS-2 : 10 – 12 mm
di atas permukaan plate). Tambah dengan menggunakan air
murni jika level berada di bawah standard. Bersihkan juga vent
hole pada vent plug (1).

35
Basic Maintenance

• Periksa kekencangan fan belt, stel jika diperlukan

Periksa kekencangan fan belt dengan menekan fan belt (a) menggunakan push-pull scale sebesar
6 kg. (STD defleksi fan belt D85ESS-2 : 6 – 10 mm). Lakukan penyetelan jika diperlukan dengan
cara mengendorkan baut dan mur (1), (2) dan (3). Lau putar mur (4) searah jarum jam untuk
mengencangkan atau putar mur (4) berlawanan dengan arah jarum jam untuk mengendorkan fan
belt. Kencangkan kembali baut dan mur (1), (2) dan (3). Periksa juga keausan atau kerusakan
alur V pada fan belt. Ganti jika memang ditemukan keausan kerusakan pada fan belt.

• Drain air dan endapan pada fuel filter


Kendorkan drain plug (1), kemudian drain bahan bakar
bersama-sama dengan air dan endapan yang mengumpul di
dasar tangki. Kencangkan kembali drain plug (1). Kendorkan
knob feed pump (2), kemudian pompakan 50 – 60 kali untuk
melepaskan udara (air bleeding). Dorong dan kencangkan
kembali knob feed pump (2).

• Ganti elemen power train oil filter

Lepas gromment kemudian buka drain plug (P) untuk membuang oli. Lepas bolts (2) untuk
melepas cover (1). Lepas bolts (5), kemudian lepas cover (6). Keluarkan elemen (7) lalu pasang
elemen yang baru. Luruskan lubang pada cover (6) dengan lubang A, kemudian kencangkan baut
(4).

36
Basic Maintenance

• Periksa brake performance

Hidupkan engine. Posisikan safety lever (1) pada posisi FREE. Operasikan blade control lever (2)
untuk menaikkan blade. Posisikan parking lever pada posisi FREE. Injak brake pedal (4) dan
posisikan gear shift lever (5) pada kecepatan 2 (dua). Tarik fuel control lever (6) dan naikkan
putaran engine secara bertahap sampai mencapai high idling. Jika unit tidak bergerak, maka
brake dalam kondisi baik.

• Ganti oli pada engine oil pan, ganti juga filter oli engine
Lepas cover bawah engine dan tempatkan wadah untuk
menampung oli. Buka drain plug (P) perlahan untuk
membuang oli. Setelah selesai pasang kembali drain plug
(P). Dengan menggnakan filter wrench, putar cartridge
filter (1) berlawanan dengan arah jarum jam untuk
melepasnya. Pada saat pemasangan, lapisi permukaan
packing cartridge yang baru dengan engine oil. Kencangkan
sampai pemukaan packing rapat dengan permukaan packing pada filter holder, kemudian
kencangkan kembali ¾ - 1 putaran.

Every 500 Hours Service


Ganti fuel filter cartridge
Tempatkan penampung di bawah filter cartridge. Dengan
menggnakan filter wrench, putar cartridge filter (1) berlawanan
dengan arah jarum jam untuk melepasnya. Bersihkan filter
holder dan isi cartridge filter yang baru dengan bahan bakar
yang bersih. Pada saat pemasangan, lumasi permukaan packing
dengan oli engine. Kencangkan sampai pemukaan packing rapat
dengan permukaan packing pada filter holder, kemudian kencangkan kembali ½ - ¾ putaran.
Kendorkan knob feed pump (2), kemudian pompakan 50 – 60 kali untuk melepaskan udara (air
bleeding). Dorong dan kencangkan kembali knob feed pump (2). Setelah selesai, hidupkan engine
dan periksa bahwa tidak ada kebocoran dari permukaan seal filter. Jika terjadi kebocoran periksa
kemungkinan terjadi kerusakan pada permukaan packing. Ganti jika memang ditemukan kerusakan
pada permukaan packing.

37
Basic Maintenance

Every 1000 Hours Service


• Ganti oli pada power train case dan bersihkan straners (power train dan scavenging pump)

• Tempatkan wadah penampung oli di bawah power train case. Buka drain plug (P) untuk
membuang oli. Setelah selesai, pasang kembali drain plug (P). Bersihkan juga power train case
breather.
Untuk membersihkxan strainer, lepas bolts (3) kemudian lepas
cover (4). Keluarkan spring (5) dan strainer (6). Bersihkan
semua kotoran pada strainer (6), lalu cuci dengan solar.
Bersihkan juga bagian dalam strainer case dan part yang
dilepas.

Lepas bolts (7) kemudian lepas cover (8), untuk


membersihkan scavenging pump strainer. Keluarkan spring
(9) dan strainer (10). Bersihkan semua kotoran pada strainer
(10), lalu cuci dengan solar. Bersihkan juga bagian dalam
stariner case dan part yang dilepas. Setelah memasang
kembali strainer, ganti elemen-elemen pada power train oil
filter. Isi kembali power train case melalui oil filler (F).

• Ganti oli pada final drive case


Hentikan unit di tempat yang rata dengan posisi drain plug (3)
berada di bawah. Lepas oil level plug (2), filling plug (1) dan drain
plug (3) untuk membuang oli. Pasang kembali drain plug (3) lalu
isi oli melalui filling plug (1). Pasang kembali oil level plug (2) dan
filling plug (14) jika oli sudah mulai keluar dari lubang oil level.

• Grease universal joint (2 tempat)


Beri grease pada bagian dari universal joint yang diberi
tanda panah.

38
Basic Maintenance

• Ganti corrosion resistor


Putar valve (1) pada bagian atas corrosion resistor.
Dengan menggunakan filter wrench, putar cartridge
(2) ke kiri untuk melepasnya. Pada saat pemasangan,
lapisi permukaan seal cartridge yang baru dengan
engine oil. Kencangkan kira-kira 2/3 putaran.

Selain pemeriksaan di atas, periksa juga semua bagian yang memerlukan pengencangan pada
turbocharger, play dari rotor turbocharger dan periksa kemungkinan kendor, rusak atau hilangnya
monting bolts.

Every 2000 Hours Service


• Ganti oli pada hydraulic tank dan ganti elemen hydraulic oil filter
Turunkan blade dan matikan engine. Tempatkan penampung di
bawah tangki hidrolik. Putar perlahan tutup pengisi oli (oil filler
cap, F) untuk melepaskan tekanan yang ada di dalam tangki
hidrolik. Lepas penutup bawah drain valve (1), kemudian
longgarkan drain valve (2) untuk membuang oli.

Untuk mengganti filter oli hidrolik, lepas gromment kemudian buka drain plug (3). Lepas bolts (5)
untuk melepas cover (4).

Lepas bolts (7) kemudian lepas cover (9). Keluarkan elemen


dan bersihkan bagian yang dilepas dan bagian dalam filter
housing, lalu pasang elemen filter yang baru. Jika
diperlukan ganti hydraulic tank breather element (12). Isi
kembali hydraulic tank melalui oil filler (F).

39
Basic Maintenance

• Periksa elemen engine breather


Bersihkan seluruh kotoran di sekitar engine breather.
Lepas engine breather, kemudian cuci dengan
menggunakan solar, lalu keringkan dengan
menggunakan udara bertekanan. Ganti o-ring dan lapisi
dengan oli engine pada saat akan memasang kembali
engine breather.

• Periksa vibration damper


Periksa vibration damper dari kemungkinan retak atau terkelupas pada permukaan luarnya.

• Periksa alternator dan starting motor


Brush pada alternator dan starting motor mungkin aus, selain itu bearing juga kemungkianan
kekurangan grease. Lakukan segera perbaikan jika diperlukan.

Pada 2000 hours service, periksa juga celah katup engine dan lakukan penyetelan jika diperlukan.
Selain itu Bersihkan dan periksa turbocharger.

Every 4000 Hours Service


Pemeriksaan pompa air
Periksa pompa air dari kemungkinan terjadi kebocoran oli, air atau sumbatan di lubang saluran.
Lakukan perbaikan jika diperlukan.

40
Basic Maintenance

Ringkasan

Perawatan harus dilakukan secara berkala untuk menjaga alat/machine selalu dalam keadaan siap
pakai dan selalu dalam kemampuan yang prima serta mengurangi biaya perbaikan dikemudian hari.

Interval pelaksanaan telah ditentukan berdasarkan service meter/hour meter (HM). Interval
pelaksanaan periodic service adalah :
• When Required
• Check Before Starting
• Every 50 Hours Service
• Every 250 Hours Service
• Every 500 Hours Service
• Every 1000 Hours Service
• Every 2000 Hours Service
• Every 4000 Hours Service

Contoh prosedur service pada unit D85ESS-2 adalah :


When Required

• Bersihkan bagian dalam sistem pendingin.


• Periksa, bersihkan dan ganti elemen pembersih udara.
• Periksa kekencangan track.
• Periksa dan kencangkan baut-baut track shoe.
• Periksa electrical intake air heater.
• Balik dan ganti end bits dan cutting edge.
• Periksa dan bersihkan sirip-sirip radiator.
• Stel celah idler.

Check Before Starting

• Periksa level air pendingin engine.


• Periksa level bahan bakar
• Periksa level oli pada engine oil pan, tambah jika kurang.
• Periksa level oli pada power train case, tambah jika kurang.
• Periksa brake pedal travel.
• Periksa dust indicator.
• Periksa lampu kerja.
• Periksa bunyi klakson.
• Periksa air dan endapan pada water separator, drain air.

41
Basic Maintenance

Every 50 Hours Service


Drain air dan endapan pada fuel tank.

Every 250 Hours Service

• Lubricating :
ƒ Lift cylinder support yoke (4 tempat).
ƒ Lift cylinder support shaft (4 tempat).
ƒ Lift cylinder ball joint (2 tempat).
ƒ Tilt brace ball joint (2 tempat).
ƒ Tilt brace thread (2 tempat).
• Grease equalizing bar side pin (kiri dan kanan masing-masing 2 tempat).
• Periksa level oli pada final drive case, tambah jika kurang.
• Periksa level oli pada hydraulic tank, tambah jika kurang.
• Periksa level elektrolit baterai.
• Periksa kekencangan fan belt, stel jika diperlukan.
• Drain air dan endapan pada fuel filter.
• Ganti elemen power train oil filter.
• Periksa brake performance.
• Ganti oli pada engine oil pan, ganti juga filter oli engine.

Every 500 Hours Service

• Ganti fuel filter cartridge.


• Lakukan juga service 250 hours.

Every 1000 Hours Service

• Ganti oli pada power train case dan bersihkan straners (power train dan scavenging pump).
• Ganti oli pada final drive case.
• Bersihkan power train case breather.
• Grease universal joint (2 tempat).
• Ganti corrosion resistor.
• Periksa semua bagian yang memerlukan pengencangan pada turbocharger.
• Periksa play dari rotor turbocharger.
• Periksa kemungkinan kendor, rusak atau hilangnya monting bolts.
• Lakukan juga service 250 dan 500 hours.

Every 2000 Hours Service

• Ganti oli pada hydraulic tank dan ganti elemen hydraulic oil filter.
• Bersihkan dan periksa turbocharger.
• Periksa elemen engine breather.
• Periksa vibration damper.
• Periksa alternator dan starting motor.

42
Basic Maintenance

Every 2000 Hours Service (continue)


• Periksa celah katup engine, stel jika diperlukan.
• Lakukan juga service 250, 500 dan 1000 hours.

Every 4000 Hours Service

• Periksa water pump.


• Lakukan juga service 250, 500, 1000 dan 2000 hours.

43
Basic Maintenance

KPI PLANT HILLCON

EQUIPMENT AVAILABILITY:

Angka yang menunjukkan seberapa besar prosentaseTingkat kesiapan alat untuk operasi

Formula Availability (AV):

NOTE :

MOHH : Machine On Hand Hours

TOT. BD : Break Down Hours

MEAN TIME BETWEEN FAILURE :

Angka ini menunjukan rentang waktu terjadinya kerusakan satu ke keruskan berikutnya

Formula MTBF :

NOTE :

WHRS : Working Hours

BD. FREQ :Total WO Unschedule

PERIODICAL SERVICE :

Ketepatan antara jumlah PS yang di jadwalkan dibanding dengan jumlah PC Actual Pada bulan yang
sama

NOTE :

Jadwal PS : Jumlah PS yang di jadwalkan

Actual PS : Actual PS yang dilaksanakan

PSr : Ratio (%)

OIL CONSUMPTION

Angka yang menunjukkan jumlah pemakaian oli dalam liter dari suatu equipment berdasarkan ratio
penggunaan oli untuk schedule dan unschedule maintenance

Formula Oil Consumption :


NOTE :
O cons ScH :Penggunaan oli untuk memenuhi
kebutuhan periodical service
O Cons Tot : Total penggunaan oli

44
Basic Maintenance
BREAKDOWN SCHEDULE

Perbandingan antara Breakdown Schedule di bandingkan dengan Total Breakdown yang terjadi selama
satu bulan.

Formula BD Shcedule :

M E H ( Mekanik Effectif Hours )

Prosentase yang menyatakan jam effectif mekanik yang digunakan untuk bekerja setiap harinya . Jam
kerja effectif didapatkan dari Mekanik Aktifity Report yang dibuat wajib oleh masing masing mekanik
dalam menyelesaikan pekerjaannya .

INSPECTION
Prosentase yang menunjukkan perbandingan jumlah unit yang di inspeksi dengan jumlah populasi unit .
Inspeksi di lakukan oleh Mekanik yang di periksa oleh atasannya ( foreman /supervisor ) .

TOOLS REPORT
Prosentase yang menyatakan perbandingan antara jumlah tools yang hilang & rusak dengan jumlah
keseluruhan tools yang telah di-supply

45

Anda mungkin juga menyukai